BAB VI
RESERVOAR GAS KONDENSATRESERVOAR GAS KONDESAT
Gas kondensat adalah fluida produksi diantara gas dan minyak bumi, Fluida yang
terkondensasi dari gas alam ini di permukaan biasanya berwarna kuning kecoklatan atau
tidak berwarna (jernih). Biasanya mempunyai gravity 45 °API ke atas. Penanganan atau
eksploitasi reservoar gas kondensat berbeda dengan eksploitasi reservoar gas kering ata
minyak bumi.
Seperti telah disebutkan bahwa produk dari reservoar gas kondensat ini adalah"
antara" minyak bumi dan gas, Tabel 6 - 1 memperlihatkan contoh komposisi dari minyak
mentah , gas kondensat dan gas kering,
Gambar 6-1 memperlihatkan diagram PT untuk suatu reservoar gas kondensat.
Pada gambar tersebut , Ri menunjukkan keadaan awal reservoar , Ra adalah keadaan
akhir ( saat reservoar ditinggalkan ) , sedangkan $ memperlihatkan kondisi separator
(dipermukaan).
Pada kondisi Ri , fluida reservoar berupa gas. Dengan diproduksikannya gas ter-
sebut, tekanan reservoar turun secara isotermal ( karena dianggap bahwa temperatur
reservoar tidak berubah ) menuju titik Re. Dari diagram fasa tersebut terlihat bahwa
pada kondisi tersebut terdapat dua fasa direservoar. Sebagai contoh , pada titik Pi fluida
reservoar berupa 70 % gas dan 30 % cairan, Akan tetapi penurunan tekanan selanjutnya
menyebabkan cairan teruapkan kembali isalnya, terdapat gas
sebanyak 90 % dan cairan 10 %. Dengan demikian,, saturasi cairan tidak dapat mencapai
nol , sehingga kita kehilangan sebahagian hidrokarbon yang tertinggal di reservoar
berupa cairan
ehingga padatitik Ra,
Fenomena terkondensasinya cairan pada penurunan tekanan dibawah subu tetip
disebut sebagai " Kondensasi Retrograd Isotermal ". Daerah kondensasi ini adalah ldas
yang diarsir pada diagram fasa (Gambar 6-1).
Reseruoin Gas Koudensat 6-0LS 8°09 She IdVo ‘AuAes8 [10-yUe |
000'S0L 00z’8t 8Z0L @LSH95 ‘YOO
ZSL LL Lv +40 1M ]OW
00°01 00°01 00°00L
co ose 65°Sz +4
zL'0 090 le 2)
80°0 €8°0 elt OD
70 80'L 6L€ ro)
ve'0 vz 99°F f)
£97 6eb 9€°9 2
S9"56 Love Shes iD
se8 ‘ayesuapuod po quauodwo>
Aq sey) apna
SPIN|[4 OAasay [eo!dAJ Jo sansadoug 19YIO pue UONIsodwo> alow
T7 9 a1aVvi
6-2