You are on page 1of 5

Stellarium Modul 3

Ekskul Astronomi

MODUL 3
PLANET-PLANET PADA TATA SURYA

AKTIVITAS YANG BISA DILAKUKAN DENGAN STELLARIUM


1. Memilih planet dan zooming
2. Menentukan waktu terbit dan terbenam planet
3. Melihat fase-fase planet
4. Menampilkan data planet melalui Astronomical Calculation Window (F10)
5. Melihat script tour berbagai rasi pada berbagai budaya di dunia

PENGENALAN PLANET
Di dalam Tata Surya, kita mengenal ada 8 planet yang mengitari Matahari, yaitu: Merkurius, Venus, Bumi,
Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Planet yang jelas terlihat oleh mata telanjang adalah:
Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus. Kelima planet ini kita disebut juga naked eye planet.
Penampakan planet di langit malam tidak jauh berbeda dengan penampakan bintang, hanya saja kalau
bintang akan terlihat berkerlap-kerlip, sementara planet tidak mengalami efek itu. Kerlap-kerlip bintang
disebabkan oleh karena letak bintang yang sangat jauh dari Bumi sehingga teleskop yang paling besar
sekalipun hanya akan melihatnya sebagai satu sumber cahaya titik yang kecil dengan berbagai macam
warna: putih, biru, oranye ataupun merah. Sumber cahaya titik ini sangat mudah terganggu oleh
pergerakan atmosfir bumi yang sangat dinamis (disebut turbulensi atmosfir) dalam setiap lapisan
atmosfir. Sehingga ketika cahaya bintang dari sumber titik itu menembus atmosfir Bumi, maka cahayanya
dengan mudah terganggu oleh turbulensi atmosfir sehingga cahaya itu akan bergerak ‘zig-zag’ ke mata
kita saat mengamatinya. Karena itu mata kita akan menangkap cahaya bintang yang berkerlap-kerlip.
Berbeda ceritanya jika kita mengamati bintang di Bulan yang atmosfirnya sangat tipis sehingga tidak
terlalu banyak mengganggu cahaya bintang dan bintang dilihat dari Bulan tidak akan mengalami efek ini.

Lalu mengapa cahaya planet jika dilihat dari Bumi tidak mengalami kerlap-kerlip seperti bintang? Karena
planet memiliki jarak yang jauh lebih dekat ke Bumi dibandingkan bintang sehingga muncul di langit
sebagai lingkaran yang kecil. Jika dilihat menggunakan teleskop, maka planet akan menampakkan
permukaannya yang berbentuk lingkaran bercahaya karena pantulan cahaya matahari itu. Itulah
sebabnya planet tidak begitu terpengaruh oleh efek turbulensi udara. Meskipun demikian, planet bisa
juga tampak berkerlap-kerlip jika atmosfir bumi sedang mengalami gejolak luar biasa atau jika planet
sedang berada dekat dengan horizon (sesudah planet itu terbit atau sedang akan terbenam) karena
atmosfir Bumi yang dilalui cahaya planet akan jauh lebih tebal.

Planet berarti pengembara. Nama ini diperoleh karena planet selalu bergerak di antara bintang-bintang
yang relatif posisinya tetap satu sama lain. Hal ini karena planet mengitari Matahari sehingga posisinya
selalu berubah-ubah di langit.

1
Stellarium Modul 3
Ekskul Astronomi
DEFINISI PLANET
Menurut resolusi IAU ( International Astronomical Union) pada 24 Agustus 2006 di Praha Cekoslovakia,
Planet adalah benda langit yang:
a. Mengitari matahari
b. Memiliki massa yang cukup untuk mencapai kondisi kesetimbangan hidrostatis (memiliki bentuk
hampir bola)
c. Telah membersihkan ‘objek-objek tetangga’ dari orbitnya (sederhananya : tidak ada benda-benda
lain dengan massa yang setara pada orbit yang sama)
 Pada sistem Tata Surya dikenal 8 planet : Merkurius - Neptunus
Planet kerdil (Dwarf Planets) adalah benda langit yang :
a. Mengitari Matahari
b. Memiliki massa yang cukup untuk mencapai kondisi kesetimbangan hidrostatis (memiliki bentuk
hampir bola)
c. Orbitnya belum bersih dari objek-objek lain
d. Bukan termasuk satelit
 Objek yang hanya memenuhi syarat pertama disebut Small Solar System Body (SSSB)  termasuk
asteroid, comet, Trans Neptunian Objects, dll.

PENGELOMPOKAN PLANET
 Planet –planet dikelompokan dengan Bumi sebagai pembatas
Planet Inferior : Merkurius, Venus
Planet Superior : Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus
 Planet-planet dikelompokan dengan Asteroid sebagai pemabatas
Planet dalam / Iner Planets : Merkurius, Venus, Bumi, Mars
Planet Luar/ Outer Planets : Yupiter, Saturnus,Uranus, Neptunus.
 Planet-planet dikelompokan berdasarkan ukuran dan komposisi bahan penyusunnya.
Planet Terrestrial / planet Kebumian : Merkurius, Venus, Bumi, Mars.
Planet Jovian / Planet Raksasa : Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.
 Hukum Titius Bode
Deret Titius Bode : 0,3,6,12, 24,48, 96, 192, 384, 768
Jarak Titius Bode suatu planet = (Nilai deret + 4) : 10
Contoh :jarak Mars = (12 + 4) : 10 = 1,6 SA
Catatan : deret setelah Mars (24) dipakai untuk Asteroid.

2
Stellarium Modul 3
Ekskul Astronomi
KARAKTERISTIK PLANET-PLANET SECARA GARIS BESAR
 Merkurius
Merkurius hanya bisa dilihat sebelum Matahari terbit dan sesudah Matahari terbenam. Periode
rotasinya 59 hari. Suhu permukaan yang disinari Matahari 4270C dan bagian yang tidak disinari -
1730C. Merkurius mempunyai medan magnet yang lemah , bagian dalamnya mirip Bumi yang
intinya mengandung banyak logam paduan besi dan lapisan tipis (silikat). Albedo Merkurius 0,06.
 Venus
Venus juga disebut bintang Fajar dan bintang Senja. Jarak rata-rata planet Venus ke Matahari
adalah 108 juta km.Eksentrisitas orbitnya 0,007. Kandungan dan komposisinya mirip Bumi. Venus
berotasi dengan periode 243 hari, tetapi dalam arah yang berlawanan dengan arah otasi planet-
planet lain (retrograde). Venus mengorbit Matahari dalam waktu 224,7 hari. Suhu di permukaan
Venus 4800 C karena adanya efek rumah kaca. Albedo Venus 0,76.
 Bumi
Bumi mengorbit Matahari dengan jarak rata-rata 149.500.000 km ( 1 SA ). Bumi berevolusi selama 1
tahun (365 ¼ hari) dan berotasi selama 1 hari (24 jam). Ekuator Bumi miring 23027’, kemiringan ini
menyebabkan adanya 4 musim. Dalam berotasi Bumi mengalami presisi dan nutasi. Bumi terdiri
dari beberapa lapisan yaitu : Lapisan kerak Bumi, Lapisan selubung padat, Lapisan inti luar, Lapisan
Inti dalam. Suhu di intinya mencapai 5.0000 C
 Mars
Mars mempunyai medan magnet lemah, inti Mars mengandung campuran besi dan besi sulfide.
Atmosfer Mars sangat tipis. Albedo Mars 0,15. Satelit Mars : Phobos dan Demos.
 Jupiter
Jupiter merupakan planet Jovian / planet besar maka massa jenisnya lebih kecil jika dibandingkan
planet terrestrial. Jupiter disusun oleh Hidrogen dan Helium dalam fase cair ataupun gas. Jupiter
sering tampak cerah karena : 1. Ukurannya besar 2. Albedonya 0,70. Jupiter mengorbit Matahari
pada jarak 778 juta km. Jupiter berotasi dalam waktu 10 jam. Satelit-satelit Jupiter : Ganymede,
Callisto, Io, Europa, dll. Cincin Jupiter lebarnya 6.000 km dan tebalnya beberapa puluh km, terdiri
dari partikel-partikel yang kecil sehingga mudah dihancurkan oleh radiasi Jupiter.
 Saturnus
Saturnus mempunyai suatu daerah hydrogen cair yang luas dan suatu daerah hydrogen metalik
cair yang lebih kecil. Atmosfernya tebal. Kala rotasinya 10m jam . Saturnus memiliki cincin , ada 2
hipotesi pertama cincin berasal dari satelit yang berjarak dekat (kurang dari 1,5 jari-jari planet)
sedang yang keDione, Mimas, Enceladus, Tethys, dll.
 Uranus
Massa jenis Uranus rendah, menunjukkan bahwa Uranus mengandung unsure-unsur yang ringan.
Uranus mengandung hydrogen, helium, bahan es(air, metana, amoniak) , silikat dan besi.Kala
revolusinya 84 tahun, sudut antara bidang orbit dan sumbu rotasinya 80. Satelit-satelit Uranus :
Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, Oberon , dll.
 Neptunus
Unsur utama pembentuknya yaitu hydrogen dan helium dan sejumlah kecil metana. Albedo
Neptunus adalah 0,84. Neptunus mempunyai cicncin walaupun tidak sempurna. Satelit Neptunus :
Triton, Nereid, dll.
3
Stellarium Modul 3
Ekskul Astronomi

JARAK PLANET KE MATAHARI


Jarak Planet ke Matahari bisa di dekati dengan Deret Titius Bode
Caranya:
Langkah 1 : Buat deret berikut ini, mulai dengan 0, setelah itu 3, lalu kalikan dengan 2 :
0, 3, 6, 12, 24, 48, 96, 192, 384
Langkah 2 : Tambah masing-masing dengan 4, jadi diperoleh :
4, 7, 10, 16, 28, 52, 100, 196, 388
Langkah 3 : Bagi masing-masing dengan 10, jadi diperoleh :
0,4 ; 0,7 ; 1 ; 1,6 ; 2,8 ; 5,2 ; 10 ; 19,6 ; 38,8
Semuanya adalah jarak planet dari Merkurius sampai Neptunus dalam AU!
Nama
Merk Venus Bumi Mars Ceres Jupi Satur Neptu Uran
Planet
Jarak
Titius 0,4 0,7 1 1,6 2,8 5,2 10 19,6 38,8
Bode
Jarak
yang 0,39 0,72 1 1,52 2,77 5,2 9,55 19,22 30,11
terukur
Kesalahan -3,23% +3,33% 0 -4,77% -1,16% +0,05% -4,45% -1,95% -22,4%

Dengan Hukum Kepler 3, dari data jarak planet ke Matahari, kita bisa memperoleh berapa lama planet itu
mengelilingi Matahari dalam satu periodenya (disebut periode Sideris):

T2 T12 T22
3
 konstan Atau
3
 3
a a1 a2
Dengan menggunakan data planet bumi (Periode T = 1 tahun dan jarak a = 1 AU), maka data periode
sideris planet lain bisa diketahui.

PERIODE SIDERIS DAN PERIODE SINODIS


Periode Sideris planet adalah waktu yang
diperlukan planet untuk satu kali mengelilingi
matahari. Periode Sinodis planet adalah waktu
yang diperlukan planet untuk kembali ke fase
yang sama. Fase adalah kedudukan planet jika
dilihat dari bumi terhadap matahari. Ada
beberapa jenis fase planet :
Untuk planet inferior (Merkurius dan Venus)
memiliki fasa sebagai berikut: konjungsi inferior
(atas), konjungsi superior (bawah), elongasi
maksimum Barat, elongasi maksimum timur.
Elongasi (θ) adalah sudut yang dibentuk antara
4
Stellarium Modul 3
Ekskul Astronomi
matahari – bumi – planet. Sudut elongasi minimum (θ = 00) terjadi ketika konjungsi atas maupun bawah
dan sudut elongasi maksimum terjadi ketika terbentuk segitiga siku-siku
Sudut elongasi maksimum untuk planet Merkurius sekitar 180 - 240. Sudut elongasi maksimum untuk
planet Venus sekitar 340 - 380. Untuk planet inferior, terlihat bentuk sabit seperti bulan

Untuk planet superior (Mars s/d


Neptunus) akan memiliki fasa: konjungsi,
oposisi, perempatan barat, perempatan
timur. Planet Superior tidak memiliki
elongasi maksimum, karena sudut
elongasi terbesarnya adalah 1800 pada
fase oposisi

Tidak terlihat bentuk sabit pada planet


superior, tetapi memiliki lintasan yang
disebut lintasan retrograde, yaitu gerak
planet yang seolah-olah mundur, hal ini
disebabkan perbedaan kecepatan planet
luar dan Bumi ketika berada di sekitar fase
oposisi

Perlu diingat orbit planet bukanlah lingkaran, tetapi elips, sehingga ada variasi misalnya pada sudut
elongasi maksimum, jarak planet pada fase oposisi, jarak planet pada fase konjungsi, dll. Dan juga ada
koreksi karena orbit planet yang tidak sejajar dengan ekliptika (ada inklinasi orbit). Periode Sinodis Planet
bisa dicari melalui rumus berikut :
1 1 1
Planet Inferior (Merkurius dan Venus) : 𝑇𝑠𝑖𝑛
=𝑇 − 𝑇𝑏𝑢𝑚𝑖
𝑝𝑙𝑎𝑛𝑒𝑡
1 1 1
Planet Superior (Mars s/d Neptunus) : = −
𝑇𝑠𝑖𝑛 𝑇𝑏𝑢𝑚𝑖 𝑇𝑝𝑙𝑎𝑛𝑒𝑡

You might also like