Professional Documents
Culture Documents
Skripsi Tanpa Bab Pembahasan
Skripsi Tanpa Bab Pembahasan
(Skripsi)
Oleh:
Noval Fezy
By
Noval FEZY
In this study aims to characterize the carbonate rocks, clay, sandstone in the oil
and gas reservoir in the South Sumatra basin using petrophysical methods,
nuclear, and geochemistry. From the results of petrophysical analysis on samples
NF 1 and NF 2 value "Vp, σ, k, e, Vs, Vp / Vs" increases every increase in
overburden pressure and fluid saturation. In the SEM and XRD analysis contained
unknown mineral samples NF 3 that quartz and kaolinite, and on samples NF four
dominant mineral calcium carbonate. From the analysis and calculation of the
TGA, TOC, and pyrolysis obtained indications of hydrocarbons in samples of NF
3 is characterized by the TOC value of 34.38% indicates that the amount of
organics in the sample is very good, TGA showed early mature to mature at a
temperature of ± 296 - 435OC, OI 57.72 mg / g, HI 226.93 mg / g, and PY 652.45
mg / g, in the samples NF 4 52.781% TOC value indicates that the number of
organic both in the sample, from the analysis of the pyrolysis on a graph Total
organic Carbon (TOC) vs. Total Generation Potential (PY) tends to the presence
of oil and gas that are categorized as excellent, the HI vs Tmax chart that the
samples classified as type II kerogen.
Oleh
NOVAL FEZY
i
KARAKTERISASI BATUAN CARBONATE, CLAY, SANDSTONE
PADA RESERVOAR MIGAS MENGGUNAKAN METODE
PETROFISIKA, NUKLIR, DAN GEOKIMIA
DI LAPANGAN NVL
Oleh:
Noval Fezy
Skripsi
Pada
Jurusan Teknik Geofisika
Fakultas Teknik Universitas Lampung
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
RIWAYAT HIDUP
Negeri 3 Kampung Baru pada tahun 2003, SMP Negeri 19 Bandar Lampung pada
tahun 2006, SMA Negeri 13 Bandar Lampung pada tahun 2009. Pada tahun 2009
Selama menjadi mahasiswa penulis aktif di organisasi HIMATG pada tahun 2010-
2011, pada tahun 2013 penulis melaksanakan kerja praktek (KP) di PT.Bukit
Asam di Muara Enim, Sumatera Selatan dan pada tahun 2014 penulis melakukan
2015.
KATA PENGATAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat,
Lapangan NVL” sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pada
Shalawat dan salam senantiasa tercurah untuk sang Teladan dan Pemimpin umat,
Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari zaman Jahiliyah
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan
oleh karena itu, kritik dan saran diharapkan untuk perbaikan di masa yang akan
datang. Harapannya semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita
semua. Amiin
Penulis,
Noval Fezy
SANWACANA
melimpahkan rahmat, karunia, petunjuk dan segala kemudahan yang tiada terbatas
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini bisa terselesaikan
dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima
kasih kepada :
1. Kedua orang tuaku tercinta, ibuku Nelly Astuti dan ayahku alm Fes
Muhammad yang telah membesarkan dan mendidik dengan cinta dan kasih
sayang terima kasih atas segala motivasi, ketulusan dan kesabaran yang
harapan agar dapat menjadi orang yang berakhlak, berintelektual, serta sukses
dunia akhirat.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin selaku rektor Universitas Lampung.
3. Bapak Prof. Suharno, M.S., M.Sc., Ph.D sebagai Dekan Fakultas Teknik,
Universitas Lampung.
4. Bapak Bagus Sapto Mulyatno, S.Si., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik
dapat terselesaikan.
5. Bapak Dr. Ordas Dewanto, S.Si., M.Si. sebagai Pembimbing II yang telah
terselesaikan.
6. Bapak Dr. Muh Sarkowi, S.Si., M.Si. sebagai Penguji yang telah memberikan
7. Bapak Pamuji, A.R. S.T., M.M Sebagai pembimbing tugas akhir di LEMIGAS.
8. Seluruh Dosen Teknik Geofisika Universitas Lampung, terima kasih atas semua
ilmu yang bermanfaat yang telah diberikan serta seluruh staff TU Jurusan
10. Kakak tingkat 2007, 2008 terima kasih atas dukungan selama ini.
12. Semua pihak yang tidak disebutkan satu persatu, terima kasih atas segalanya.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
akan tetapi harapan kedepan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat
bagi kita semua. Semoga Allah SWT mencatat dan membalas semua kebaikan
Noval Fezy
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT ................................................................................ i
ABSTRAK .................................................................................. ii
PENGESAHAN ........................................................................... iv
I. PENDAHULUAN
ix
4. Formasi Batu Raja ..................................................................... 7
5. Formasi Telisa ........................................................................... 7
6. Formasi Palembang Bawah ....................................................... 8
7. Formasi Palembang Tengah ...................................................... 8
8. Formasi Palembang Atas........................................................... 9
x
A. Analisa Data Petrofisika .................................................................. 45
1. Analisis Hubungan perubahan Saturasi Fluida dan Tekanan Dengan
Kecepatan Gelombang Kompresi ............................................... 45
2. Analisis Hubungan Perubahan Saturasi Fluida dan Tekanan Dengan
Kecepatan Gelombang Shear ..................................................... 47
3. Analisis Hubungan Perubahan Saturasi Fluida, Porositas Kecepatan
Gelombang Kompresi dan Gelombang Shear ............................ 48
4. Analisis Hubungan Perubahan Poisson Ratio Terhadap Kecepatan
Gelombang Kompresi ................................................................. 49
5. Analisis Hubungan Perubahan Modulus Young Terhadap Kecepatan
Gelombang Kompresi dan Shear Untuk Nilai Saturasi Fluida dan
Porositas yang Berbeda .............................................................. 52
6. Analisis Hubungan Perubahan Modulus Bulk Terhadap Kecepatan
Gelombang Kompresi dan Shear untuk nilai saturasi Fluida dan
Porositas yang Berbeda .............................................................. 55
7. Analisis Hubungan Perubahan Rigiditas Terhadap Kecepatan
Gelombang Kompresi dan Shear untuk nilai Saturasi Fluida dan
Porositas Berbeda ....................................................................... 58
B. Karakterisasi Material Dengan SEM dan XRD .............................. 61
1. Karakterisasi Material NF 3 Dengan Metode SEM 1624 m ...... 62
2. Karakterisasi Material NF 3 Dengan Metode XRD 1624 m ...... 63
3. Karakterisasi Material NF 4 Dengan Metode SEM 1632 m ...... 64
4. Karakterisasi Material NF 4 Dengan Metode XRD 1632 m ...... 65
C. Karakterisasi Material Dengan TOC, TGA, dan Pirolisis .............. 66
1. Karakterisasi Material NF 3 dan NF 4 Berdasarkan TOC ......... 66
2. Karakterisasi Material NF 3 dan NF 4 Berdasarkan TGA ......... 66
3. Karakterisasi Material NF 3 dan NF 4 Berdasarkan Pirolisis .... 70
A. Simpulan ......................................................................................... 72
B. Saran ................................................................................................ 73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
5. Modulus Young...................................................................................... 18
9. Soxhlet .................................................................................................... 27
xii
19. Skema alat uji XRD .............................................................................. 40
xiii
43. Grafik Vs vs Modulus Bulk NF 1 ......................................................... 57
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
beberapa metode antara lain metode petrofisika, metode nuklir, dan metode
geokimia.
Metode nuklir seperti metode SEM dan XRD sangat berguna karena mampu
memberi informasi jauh lebih detil dari pada sekedar analisis mikroskopis.
SEM sanggup memperbesar image puluhan ribu kali sehingga struktur dalam
tentang jenis mineral yang menyusun batuan sedimen berbutir halus seperti
Metode Geokimia yang terdiri atas Total Organic Content (TOC) dan Thermal
yang cukup banyak dilakukan dalam karakterisasi bahan. Pada prinsipnya metode
ini mengukur berkurangnya massa material ketika dipanaskan dari suhu kamar
sampai suhu tinggi yang biasanya sekitar 900oC. Rock Eval Pyrolysis adalah
pemanasan bertahap pada sampel batuan induk dalam keadaan tanpa oksigen pada
masih terikat dalam batuan induk (Espitalie et al., 1977). Kandungan TOC versus
karbon yang terkandung pada media terdiri dari dua jenis, yaitu Organic Carbon
(OC) dan Inorganic Carbon (IC). Sistem pengukuran carbon yang ada hingga
saat ini adalah dengan cara merubah karbon menjadi CO2, baru kemudian
mengukur kadar CO2 tersebut sebagai representasi dari kadar karbon yang ada.
B. Tujuan Penelitian
batuan reservoar.
migas tersebut.
C. Batasan Masalah
dengan Total Organic Carbon (TOC) dan Pirolisis, metode nuklir dengan
D. Manfaat Penelitian
A. Daerah Penelitian
Lokasi Penelitian
B. Kondisi Geologi
Cekungan Sumatera Selatan adalah bagian dari cekungan busur belakang dari
Tengah dan Selatan dipisahkan oleh pegunungan Tiga puluh. Batas bagian
yaitu:
sekarang terletak di lepas pantai Sumatra dan di Selatan Jawa yang dimulai
Selatan diantara :
Sumatera Tengah dan Sumatera Selatan yang terususn atas batuan beku
Gunung Gumai dan Sumur Laru. Formasi Lemat tersusun atas klastika
Formasi Lemat terbentuk dengan batas yang tidak jelas akibat penipisan
dan pengangkatan.
7
atas Formasi Lemat atau Batuan Pra-Tersier dan selaras di bawah Formasi
berkisar antara 1500 – 2000 feet (460 - 610 m) di dalam beberapa areal
cekungan.
Formasi ini diendapkan pada kala Miosen Awal menumpang secara tidak
Talang Akar. Formasi ini tersusun atas batuan karbonat sedangkan bagian
batugamping yang diakibatkan oleh relief topografi yang tidak teratur dari
batuan Pra-Tersier.
5. Formasi Telisa
laut dangkal pada kala Miosen Tengah dan Miosen Akhir, memiliki
Formasi ini diendapkan selama fase awal siklus regresi dan tersusun atas
dari erosi Pegunungan Barisan dan Gunung Tigapuluh serta lipatan yang
bagian dasar formasi biasa ditentukan pada bagian paling bawah lapisan
2010)
III. TEORI DASAR
A. Batuan Reservoar
Reservoar adalah bagian kerak bumi yang mengandung air, minyak, dan gas
atau berpori-pori dimana diisi dan dijenuhi oleh minyak dan gas bumi
tersebut. Jadi batuan reservoar adalah wadah di bawah permukaan bumi yang
batuan sedimen, karena hampir seluruh minyak dan gas bumi ditentukan
Batuan reservoar memiliki sifat-sifat fisik yang merupakan sifat dari formasi
batuan tersebut. Sifat-sifat fisik batuan formasi tersebut antara lain: porositas
B. Lempung
Salah satu ciri partikel-partikel tanah liat adalah mempunyai muatan ion
positif yang dapat dipertukarkan. Struktur kristal lempung terbentuk dari dua
struktur lapisan dasar yaitu silika dan alumina (Grim, 1962). Lapisan silika
mineral lempung dilakukan dengan metode difraksi sinar-X atau XRD, untuk
SEM.
sedimen dan penyusun utama dari tanah. Lempung adalah material yang
dari mineral sebelumnya (Grim, 1962). Mineral lempung terdiri atas berbagai
jenis, antara lain: kaolinit, monmorilonit, illit atau mika, dan antapulgit
dibentuk saat lembab, tetapi keras dan kohesif saat kering (Nagendrappa,
2002).
C. Batuan Karbonat
Batu gamping mengandung kalsit dan dolomit yang disusun oleh unsur-unsur
Ca, C, O dan Mg. Pada tabel periodik, Ca dan Mg terdapat dalam satu
melepaskan elektron pada kulit terluar hampir sarna, dan mudah membentuk
Seperti dalam tabel periodik, unsur Ca dan Mg terdapat dalam satu golongan,
dijumpai pada kondisi yang relatif sama batu gamping organik, merupakan
kumpulan dari sisa flora dan fauna yang telah mati (fosil) dan terendapkan.
Proses kimia yang terjadi pada flora dan fauna setelah mati menjadi fosil dan
Secara mineralogi fosil tersebut tersusun oleh mineral kalsit (CaCO3) dan atau
berukuran kecil (±0,2 mikron atau lebih) disebut lumpur karbonat (Harjanto,
2001), karena berukuran kecil, mempunyai sifat optik dan fisik yang relaif
sama, maka kedua mineral tesebut sulit dibedakan. Karena proses geologi
D. Porositas
butiran, tidak mutlak pada ukuran butiran. Menurut Harsono (1993), porositas
akan menjadi rendah jika ukuran butirannya hampir sama dan menjadi rendah
13
jika ukuran butiran bervariasi sehingga butiran kecil akan mengisi ruang pori
diantara butiran yang besar, dalam hal ini dilukiskan seperti pada gambar 3.
Gambar 3. Batuan berisi water, solid dan terdapat pore (Nakayama, K., dan
Porositas suatu medium adalah bagian dari volume batuan yang tidak terisi
PV
= BV ×100% (1)
PV = Pore Volume
primer dan porositas sekunder. Porositas primer adalah porositas yang terjadi
Selanjutnya, jika ditinjau dari teknik reservoir maka porositas maka porositas
dibagi menjadi dua yaitu porositas absolut dan porositas efektif. Porositas
absolut adalah perbandingan antara volume seluruh pori batuan dengan volume
14
besar sekali, tetapi pada umumnya berkisar antara 5% sampai 40%. Porositas
Densitas adalah massa dibagi dengan volume sama dengan kepadatan. Massa
adalah berat suatu benda dan volume adalah ukuran suatu objek. Resultan ini
mengacu pada berat benda per satuan volume, atau kerapatannya.Bila densitas
m f ρf (mb -mm ) ρf
ϕ= =
m b ρb mb ρb
ϕρf = ρb -(1-ϕ)ρm
Saturasi fluida yaitu fraksi dari rongga pori batuan yang terisi oleh suatu jenis
fluida.
Vol air
Sw= (4)
Vol pori
a. Sw Irreducible (Swirr)
Yaitu saturasi terendah yang tidak dapat dikurangi dengan pendesakan yang
lebih lanjut.
Yaitu saturasi air di reservoar yang tidak dapat berubah lagi oleh
Dalam teknik reservoar, jumlah air, minyak, dan gas per satuan volume pori
dinyatakan dengan istilah saturasi. Saturasi air (Sw), Saturasi minyak (So),
dan Saturasi gas (Sg), Pada kondisi dibawah tekanan jenuh jumlah ketiga
Sw + So + Sg = 1 (6)
16
Sw + So = 1 (7)
So×ϕ+Sg×ϕ=(1-Sw)×ϕ (8)
G. Poisson Ratio
pada sebuah material, maka akan terjadi perubahan ukuran dan bentuk
kontraksi lateral.
17
∆L
εzz = Vertical strain (8)
L
∆W
εyy = Lateral strain (9)
W
𝜀
σ = − 𝜀 𝑧𝑧 Poisson ratio (10)
𝑦𝑦
Yaitu rasio antara stress normal dengan kontraksi normal yang disebabkannya.
∆L
εzz = Vertical strain (11)
L
σzz
E= Young Modulus (12)
εzz
I. Modulus Bulk / K
Modulus bulk secara fisis merupakan perbandingan antara tekanan total (P)
1 θ
β= = (14)
k P
19
F
Volume stress= (15)
A
∆V
Volume strain= (16)
V
F/A
Bulk Modulus= - ∆V/V (17)
J. Rigiditas/ G
(dimana Ps = Fs/A)
E
μ=G= (16)
2(1+σ)
yang dibangkitkan oleh filamen tusten dengan logam target. Logam target
sinar-X pada berbagai arah. Karena sifat kristalin dari material yang sedang
menguatkan bila berasal dari bidang yang sama dari kristal material tersebut,
tetapi tidak saling menguatkan bila berasal dari bidang kristal yang berbeda,
kejadian ini disebut difraksi dan skematik XRD, ditunjukkan dalam Gambar 6
21
Daerah sampel dengan nomor atom rata-rata tinggi akan terlihat relatif lebih
terang daripada daerah dengan nomor atom rendah. Setelah radiasi sinar X
sampel pada daerah yang sangat kecil. Contoh pada Gambar 7, SEM sanggup
analisa yang bisa dikatakan paling baik untuk mengetahui kualitas suatu air.
membentuk hidrokarbon.
baik.
a. Tipe Liptinite (tipe I Kerogen), berasal dari lipid alga setelah mengalami
laminasi, dan kaya akan TOC. Liptinite ini terbentuk di danau dan lagoon,
tetapi liptinite juga banyak dalam lingkungan laut. Liptinite relatif kaya akan
Hidrogen dan punya rasio H/C yang tinggi ; memiliki kandungan oksigen
b. Tipe Exinite (tipe II Kerogen), berasal dari membran tumbuhan seperti spora,
pollen, kutikula daun, dsb. Tumbuhan tersebut bukan hanya bukan hanya
hidup di darat, swamp yang nantinya akan menghasilkan coal, akan tetapi bisa
Exinite memiliki kandungan H atau H/C yang tinggi (lebih rendah dari
sedimen laut dan source rock mengandung campuran liptinite, exinite dan
gas.
c. Tipe Vitrinite (tipe III Kerogen), berasal dari kayu tumbuhan yang
tetapi memiliki O/C yang tinggi. Kerogen ini merupakan komponen utama
dari batubara. Vitrinite ini bisa juga terjadi di laut dan di danau. Vitrinite
tersebut sangat berpotensial untuk menghasilkan gas, akan tetapi bisa juga oil
d. Tipe Inertinite (tipe IV Kerogen), berasal dari tumbuhan yang teralterasi kuat,
sedimen.
Dalam pirolis kita akan mengenal S1, S2, S3, Tmax, HI, OI, PI, yang akan
S3 = total CO2 (dalam milligram CO2 per gram batuan) yang dihasilkan selama
cracking kerogen yang terjadi selama pirolisis (puncak S2). Tmax merupakan
digunakan untuk menjelaskan asal material organik. Organisme laut dan alga
secara umum adalah organik yang kaya lipid dan protein, dimana H/C lebih
nilainya tinggi pada tumbuhan darat dan material organik inert sebagai penciri
Batuan induk dapat dikatakan berada dalam tingkat matang apabila nilai Tmaks
hasil analisis > 435o C atau Indeks Produksi (PI) sebesar 0,1 (Waples, 1985).
TGA adalah metode analisis termal di mana perubahan dalam sifat fisik dan
kimia dari bahan yang diukur sebagai fungsi dari meningkatnya suhu (dengan
laju pemanasan konstan), atau sebagai fungsi waktu (dengan suhu konstan dan
fenomena fisik, seperti orde kedua fase transisi, termasuk penguapan, sublimasi
atau reduksi ).
TGA digunakan untuk menentukan karakteristik yang dipilih dari bahan yang
LEMIGAS Jakarta. Waktu penelitian dimulai dari April 2014 sampai dengan
Juli 2014.
1. Alat pencucui batuan jenis lab-line Multi Unit Extraction Heater (Soxhlet)
Gambar 9. Soxhlet
28
batuan sampel.
berat sampel.
8. Minyak odine
9. Kain pembersih
10. Toulene
16. 0,1 gr Se
18. Penyaring
C. Pengambilan Data
Data core yang diambil berada pada reservoar migas. Batuan yang
2. Pencucian Sampel
Sampel batuan dicuci dengan alat pencucian batuan jenis lab-line multi
tempatnya.
3. Pengeringan Sampel
keadaan mati.
apabila set suhu yang dikehendaki telah muncul dan stabil maka oven
kemudian tutup kembali kaca penutup, dan membaca angka yang muncul
juga bulk volume, pore volume, dan grain density dengan langkah:
holder.
regulator reference volume selector pada alat, setelah pada layar monitor
mucul Well Data Entry, kemudian tekan “Enter”, membuka data file dan
7. Setelah di layar muncul Well Data Entery, lalu mengisi nomor arsip,
nomor perintah uji, tanggal, jenis percontoh, dan nama operator. Memilih
35
menu Core Data Entry dan tekan Enter, mengisi data percontoh sampel
8. Meletakkan Core Holder yang telah berisi sampel dan steel plug ke atas
pada alat.
= on.
maka terlihat tekanan pada pressure gauge sebesar 101 psig dan
density, setelah itu simpan data, lalu menekan Core Holder dengan
7. Resaturasi
yang disesuaikan dengan formasi dalam reservoar. Dalam analisis ini brine
transduser dan lempeng yang lain diatas sampel yang akan diukur.
berisi minyak.
5. Menutup cincin dan memutar sampai tidak terlihat lagi ulir dibagian atas
6. Menutup valve pada bagian atas test cell dan menaikkan tekanan dalam
shear.
37
5. Destruksi (pemanasan)
7. CO2 diukur
4. Memprogram pemanasan.
1. Material uji yang akan dilakukan pemotretan harus bersih, kering dan
proses ini akan didapatkan tebal lapisan 400 Å agar spesimen yang akan
diinginkan.
oven.
39
2. Selama 3 menit oven dipanasi pada suhu 300 degC, hidrokarbon bebas
3. Kemudian temperatur dinaikkan lagi dari 300 degC – 550 degC (pada
berat (> C40) dan juga proses cracking material organik yang tidak
puncak S2.
S3).
sinar-X (B).
antara bidang d.
5. Hasil dalam bentuk kurva lalu diolah dengan program highscore plus.
D. Pengolahan Data
BV=1/4πD2 L (17)
Dimana:
BV = Bulk volum
D = Diameter (m)
3. Menghitung Porositas
PV
ϕ= ×100% (19)
BV
persamaan:
m
ρm = GVm (20)
5. Perhitungan saturasi
Dimana:
td = Waktu tunda
ti = Waktu instrument
L
V= t
berikut :
V2p -2V2S
σ= (Rasio Poisson) (24)
2(V2P -V2S )
E
K= (Modulus Bulk) (25)
(3x(1-(2×σ))
43
Rigiditas (µ) dapat ditenttukan dari pengukuran modulus young dan rasio
S1
PI = S1+S2 (Produksi Indeks) (27)
S2×100 mg/g
HI = (Hidrogen Indeks) (28)
% TOC
𝑆3×100 mg /g
𝑂𝐼 = (Oksigen indeks) (29)
%𝑇𝑂𝐶
E. Diagram Alir
Mulai
Pengukuran
Mekanik batuan
Karakterisasi batuan
Reservoar
Analisis
Kesimpulan
Selesai
A. Simpulan
sebagai berikut :
karena > 4 %. Pada analisis TGA temperatur yang diperlukan untuk proses
Tmax vs Hydrogen Index bahwa sampel NF 3 matang karena TMax 322 OC,
hanya hidup di darat akan tetapi bisa juga hidup di danau maupun di laut
Kerogen tipe II berpotensi terbentuk di sedimen laut dan bisa berasal dari
465,1 OC - 567 OC terjadi kondisi yang disebut sebagai post - mature, dan
B. Saran
menyarankan untuk melakukan analisis data log dan disertai dengan data hasil
survei seismiknya, sehingga memperoleh hasil yang lebih baik, hal ini
Acmad, H. dan Tupamahu, M.S. 2001. Struktur Atom, Struktur Molekul dan
Sistem Periodik. Bandung.
De Coster, G.L. 1974. The Geology of the Central and South Sumatra Basins.
rd
Proceedings, 3 Annual Convention of Indonesian Petroleum Assosiation,
p.77-110.
Grim, R.E. 1962. Applied Clay Minerology. McGraw Hill Book Company. New
York. p. 1 – 51.
Katz, B.J. 1983. Limitations of ‘Rock-Eval’ pyrolysis for typing organic matter.
Organic Geochemistry., 4, p.195-199.
King, M.S. 1970. Static and Dynamic Elastic Moduli of Rock Under Pressure.
Proc . 11th Us Symp. On Rock Mechanics. Berkeley. California.
Koesoemadinata, R.P. 1978, Geologi Minyak dan Gas Bumi. ITB. Bandung,
bab.VII, p.178-196.
Lelono, E.B. dan Isnawati. 2007. Peranan Iptek Nuklir Dalam Eksplorasi
Hidrokarbon. JFN, Vol.1 No.2, November 2007. ISSN 1978-8738.
Muhamad. 2010. Mengetahui Kondisi Daerah Tanjung Sirih dan Sekitarnya.
digilib.itb.ac.id.