You are on page 1of 11

RINGKASAN MATA KULIAH

WAWANCARA KERJA
RMK ini bertujuan untuk memenuhi tugas dalam
perkuliahan Komunikasi Bisnis
Pengampu : I Gusti Ngurah Jaya Agung Widagda K, S.E., M.M.

Oleh:

KELOMPOK 9

 Prisna Meiga Sari (1707532025)/(13)


 Ni Komang Putri Gita Dharmayanti (1707532028)/(14)
 Ni Kadek Resy Zelamewani (1707532030)/(15)
 Ni Kadek Lia Natalia (1707532033)/(16)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI NON REGULER

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2019
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wawancara adalah tanya jawab dengan
seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal.
Menurut Bungin (2007), wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data
penelitian dimana dalam pelaksanaannya terjadi proses percakapan untuk mengonstruksi
mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, motivasi, perasaan dan sebagainya yang
dilakukan dengan dua pihak yakni pewawancara (interviewer) dengan orang yang
diwawancarai (interview).
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi
apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam (Ruhyat dalam
Sugiyono, 2013). Wawancara adalah salah satu tahap yang harus dilalui oleh pelamar ketika
memutuskan untuk bekerja di suatu perusahaan. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat
disimpulkan bahwa wawancara merupakan metode pengumpulan data dalam melakukan
suatu penelitian yang dalam pelaksanaannya terjadi proses percakapan antara pewawancara
atau interviewer (yang mengajukan pertanyaan) dengan orang yang
diwawancarai/interviewee dengan tujuan untuk memperoleh data dan informasi secara
mendalam dari responden.

1.1 PENTINGNYA WAWANCARA KERJA

Wawancara merupakan salah satu cara yang sangat penting bagi suatu perusahaan
untuk menjaring pelamar yang ada. Jumlah pelamar pada umumnya jauh lebih banyak
daripada posisi atau lowongan yang tersedia. Oleh karena itu, dibutuhkan alat penyaring/alat
seleksi yang dapat menemukan orang-orang yang paling cocok untuk menempati posisi
tersebut. Mengingat ketatnya seleksi dari perusahaan, seorang pelamar mungkin saja
diwawancarai lebih dari satu kali.
Selain berlatih menulis resume dan surat lamaran kerja, menyiapkan diri untuk
wawancara juga termasuk bagian dari usaha untuk mendapatkan pekerjaan. Pelamar harus
benar-benar mempersiapkan diri agar bisa memberikan kesan yang baik, dan menyakinkan
pewawancara (interview) akan kemampuan pelamar.
Berbagai aspek, khususnya aspek kepribadian, baik secara verbal maupun nonverbal, sejak
memasuki ruang wawancara akan diperhatikan oleh pewawancara. Aspek-aspek kepribadian
(personality aspects) yang akan dinilai mencakup:

1. Penampilan secara fisik

2|Wawancara Kerja
2. Gerak-gerik dan sopan santun
3. Rasa percaya diri
4. Inisiatif
5. Kebijaksanaan
6. Tanggap dan kerja sama
7. Ekspresi wajah
8. Kemampuan berkomunikasi
9. Sikap terhadap pekerjaan
10. Selera humor
Penilaian terhadap aspek-aspek diatas akan membantu pewawancara untuk memprediksi
keberhasilan pelamar menduduki posisi tertentu di dalam perusahaan. Jika pelamar lemah
dalam suatu aspek penting yang sangat dituntut pada jabatan yang diinginkan, atau yang
merupakan faktor penentu keberhasilan dalam menduduki jabatan tersebut, tentunya pelamar
tidak akan diterima.
Wawancara tahap awal sering disebut wawancara pendahuluan (preliminary
interview). Pada tahap ini wawancara dilakukan berdasarkan surat lamaran atau ikhtisar
resume yang telah dibuat oleh pelamar. Hal itu untuk memastikan bahwa pelamar telah
menyelesaikan proses administrasi atau telah memberikan semua informasi penting berkaitan
dengan jabatan yang diinginkan. Pada tahap ini juga dinilai kesesuaian antara kualifikasi
dengan jenis jabatan yang akan diisi.
Dalam proses wawancara, berikanlah informasi yang padat dan akurat dengan jelas
dan tidak berbelit-belit. Jawablah semua pertanyaan yang diminta dengan baik, dan janganlah
memberikan informasi yang tidak ditanyakan atau yang tidak relevan dengan pertanyaan
pewawancara.
Wawancara pendahuluan biasanya dilanjutkan dengan wawancara seleksi (selection
interview) yang pada umumnya memerlukan waktu yang lebih lama daripada wawancara
pendahuluan. Dalam wawancara seleksi, pelamar mungkin akan diwawancarai oleh lebih dari
satu orang pewawancara. Pada tahap ini, pelamar akan ditanyai mengenai latar belakangnya,
mencakup kualifikasi, pengalaman kerja, pelatihan, dan semangat kerja sacara umum, untuk
mengetahui apakah pelamar memiliki kualifikasi yang sesuai dengan tuntutan jabatan yang
dikehendakinya. Setelah itu, bentuk pertanyaan akan lebih terbuka, dimana pelamar diberi
kesempatan seluas-luasnya untuk mengungkapkan latar belakang dirinya.

3|Wawancara Kerja
1.2 JENIS DAN TAHAPAN WAWANCARA
1.2.1 Jenis Wawancara Pekerjaan
Wawancara pekerjaan terbagi menjadi tiga jenis antara lain sebagai berikut :
(1) Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur merupakan jenis wawancara yang dilakukan
oleh perusahaan yang biasanya pewawancara sudah menyiapkan pertanyaan
yang akan diajukan. Pertanyaan tersebut biasanya diajukan sama kepada para
calon pelamar dengan urutan tertentu. Biasanya digunakan untuk penyaringan
pelamar dan mengevaluasi berbagaai sifat dari para pelamar
(2) Wawancara Terbuka atau Tidak Terstruktur
Wawancara terbuka merupakan jenis wawancara yang mendorong
dialog bebas antara pewawancara dengan pelamar. Pertanyaan yang diajukan
pada umumnya sepontan, bersifat umum, dan terbuka. Hal tersebut dilakukan
untuk mengungkap dan mengidentifikasi keterampilan, kepribadian, dan factor
sukses yang penting bagi pelamar.
(3) Wawancara Stress
Wawancara stress merupakan jenis wawancara yang dilakukan untuk
melihat sejauh mana pelamar menangani pekerjaan yang rumit dan berada di
bawah tekanan dan berpotensi menimbulkan stress. Biasanya pelamar
dihadapkan pada sederetan situasi yang membuat stres, kemudian akan terlihat
sikap, tindakan, dan kualitas pelamar ketika menghadapi tekanan dan masalah
dalam pekerjaan.

Ketiga jenis wawancara tersebut biasanya dilakukan untuk perindividu


pelamar, namun beberapa organisasi melakukan wawancara kelompok untuk
melihat interaksi diantara pelamar serta keterampilan komunikasi.

1.2.2 Tahap-tahap Wawancara


Wawancara biasanya dilakukan dalam beberapa tahap. Hal tersebut dilakukan
agar perusahaan tidak salah pilih dalam memilih karyawan nantinya dan benar-
benar menemukan karyawan yang berkualitas dan tepat guna. Berikut beberapa
tahap wawancara :
(1) Wawancara Pendahuluan

4|Wawancara Kerja
Wawancara pendahuluan merupakan tahapan awal yang dilakukan oleh
perusahaan atau lembaga lain yang biasa disebut outsource. Outsource pada
umumnya merupakan lembaga yang menangani proses penyeleksian karyawan
yang sering bekerja sama dengan perusahaan, terutama perusahaan besar.
Tujuan dari wawancara pendahuluan ini adalah :
a. Untuk menyortir sejumlah besar calon secara efisien.
b. Untuk menyingkirkan pelamar yang tidak memenuhi persyaratan dari
proses penerimaan karyawan.

(2) Wawancara Panel

Wawancara panel merupakan tahapan wawancara, untuk menilai pelamar


secara lebih mendetail. Pewawancara akan menilai jawaban, tindakan, dan sikap
dari pelamar. Calon pelamar diberikan pertanyaan atau kasus mengenai suatu
kejadian, kemudian, dituntut untuk berdiskusi dan melakukan pemecahan
masalah.

Dari tahap ini, akan terlihat sikap dan sifat pelamar dalam menangani
masalah, berdiskusi dengan orang lain, kekuatan analisis dan mempertahankan
pendapat. Kemudian akan dinilai, apakah pelamar merupakan orang yang
dikehendaki perusahaan atau tidak.

(3) Wawancara Akhir

Wawancara akhir merupakan tahapan terakhir dari proses wawancara.


Apabila wawancara awal dan wawancara panel bisa dilakukan oleh pihak
outsource, maka untuk wawancara akhir ini biasanya akan dilakukan oleh pihak
perusahaan langsung. Pewawancara biasanya dari bagian Human Resource and
Development (HRD), bahkan beberapa direktur dan komsaris pun biasanya turun
tangan dalam melakukan wawancara ini.

Tujuan dari wawancara akhir adalah :

a. Memaparkan manfaat yang akan diperoleh jika pelamar bergabung


dalam sebuah perusahaan.
b. Mengetahui lebih detail berkaitan dengan kepribadian pelamar.

5|Wawancara Kerja
c. Bernegosiasi tentang gaji dan tunjangan yang akan diterima apabila
menjadi karyawan perusahaan tersebut.

1.3 PERSIAPAN MENGHADAPI WAWANCARA KERJA

Wawancara kerja adalah salah satu bagian terpenting dari sebuah proses perekrutan
kerja. Pada tahapan ini, kepribadian akan dinilai. Selain berlatih menulis resume dan surat
lamaran kerja, menyiapkan diri untuk wawancara juga termasuk bagian dari usaha kita untuk
mendapatkan pekerjaan. Untuk itu ada baiknya, melakukan beberapa persiapan sebelum
menghadiri sebuah tes wawancara.

Hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum menghadapi wawancara kerja sebagai berikut
:

1) Pahami Posisi yang Hendak Dilamar


Pahami betul deskripsi pekerjaan dari posisi yang ditawarkan. Pengetahuan
seputar hal tersebut akan menjadi nilai tambah dan menunjukkan keseriusan dalam
mengajukan lamaran kerja. Hal ini tentu akan berpengaruh pada ketertarikan
pewawancara yang berakhir pada keberhasilan interview. Memahami posisi yang
hendak dilamar tentu menjadi kunci utama yang harus dipersiapkan sebelum memulai
interview.
2) Berlatih Memperkenalkan Diri
Apabila dalam memperkenalkan diri pelamar terlihat percaya diri dan tidak ragu,
maka pewawancara akan tertarik untuk terus menggali lebih dalam tentang
kemampuan pelamar tersebut. Adapun cara yang paling sederhana adalah
mempraktekannya di depan cermin, sehingga kita bisa melihat dan mengoreksi gerak-
gerik dan tatapan mata yang kurang.
3) Berlatih Menjawab Pertanyaan
Berlatih menjadi hal yang penting untuk dilakukan karena dapat meningkatkan
kepercayaan diri pelamar dan memprediksi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin
muncul dalam tes wawancara kerja nantinya. Dari prediksi tersebut, pelamar pun
dapat mempersiapkan jawaban-jawaban dengan lebih baik sebelum melakukan
tes wawancara kerja.
4) Persiapkan Mental

6|Wawancara Kerja
Kepercayaan diri menjadi hal penting yang perlu dipersiapkan sehingga dapat
menunjukkan potensi dalam diri pelamar. Berikan keyakinan pada para pewawancara
bahwa Anda memiliki komitmen yang kuat.
5) Perhatikan Cara Berpakaian
Cara berpakaian sangat mempengaruhi bagaimana hasil dari interview kerja itu
sendiri. Apabila ada pelamar kerja yang berpakaian asal-asalan ketika wawancara
kerja, pewawancara tentu langsung memandang bahwa pelamar tidak memiliki
attitude yang baik.
6) Perhatikan Penampilan
Selain dalam hal berpakaian, alangkah baiknya jika pelamar mempersiapkan
penampilan dalam hal cara berbicara dan berjalan. Usahakan tampil percaya diri dan
tersenyum. Adapun hal-hal yang perlu dilakukan agar penampilan terlihat menarik:
a) tegap saat melangkah dan berdiri
b) tidak menyembunyikan tangan ke dalam saku celana
c) mengontrol cara berbicara
d) memberikan kesan tegar ketika masuk ruangan
e) menatap petugas yang sedang berbicara kepada Anda.
7) Perhatikan Waktu
Ketepatan waktu sangat diperhatikan dalam melakukan wawancara kerja. Lebih
baik menunggu lama dipanggil daripada terlambat. Pewawancara pun akan segera
mencoret nama pelamar kerja yang datang terlambat. Biasanya interview kerja
menerapkan kedisiplinan tinggi karena hal tersebut akan diterapkan di perusahaan
nantinya.

1.4 PRAKTEK MENGHADAPI WAWANCARA KERJA

Wawancara merupakan proses penting untuk mendapatkan pekerjaan. Berhasil tidaknya


mendapatkan pekerjaan salah satunya ditentukan oleh proses wawancara. Banyak mereka
yang mempunyai kemampuan diatas rata-rata atau genius, tetapi gagal dalam proses ini.

Sikap dan karakter diri seorang individu, kematangan dalam berfikir, atau bahkan
persiapan yang dilakukan untuk menghadapi wawancara secara langsung akan
mempengaruhi hasil dari wawancara. Berikut trik super efektif dalam
menghadapi wawancara, baik wawancara pertama maupun bagi yang sudah sering
melakukan wawancara.

7|Wawancara Kerja
1. Tiba lebih awal.

Rencanakan untuk tiba lebih awal dari jadwal yang telah ditentukan. Dengan waktu
yang masih tersisa sebelum wawancara, dapat gunakannya untuk mengatur emosi,
mengontrol stres yang tidak perlu, mengumpulkan pikiran agar tetap fokus, dan
menyempurnakan persiapan lainnya seperti pakaian dan make up.

2. Jabat tangan interviewer dengan tegas dan biarkan interviewermemulai


pembicaraan.

Saat bertemu dengan interviewer , pandanglah kedua matanya dan jabatlah tangannya
dengan tegas. Interviewerakan mengetahui karakter seseorang melalui cara berjabat
tangan. Berikan kesempatan kepada interviewer untuk memulai pembicaraan.
Misalnya menanyakan nama, menjelaskan tugas, dan posisi. Hal ini akan memberikan
kempatan kepada kita untuk mencerna informasi dari interviewer.

3. Berikan jawaban yang singkat dan jelas.

Dalam sebuah wawancara ada beberapa pertanyaan kunci yang sebaiknya di jawab
dengan singkat namun jelas. Contohnya “Apa yang menjadi alasan Anda untuk
hengkang dari perusahaan sebelumnya?”, “Apa yang menjadi kelebihan dan
kekurangan Anda?”, “Kesalahan apa yang pernah Anda perbuat dan bagaimana
mengatasinya?” dan sebagainya. Usahakan menjawab semua pertanyaan yang
diberikan sesuai dengan jalur dan jangan memberikan jawaban yang akan
menimbulkan pertanyaan baru atau membingungkan interviewer.

4. Aktif dalam percakapan.

Ciptakan hubungan yang akrab dengan interviewer dan ajukan pertanyaan yang
berhubungan dengan pekerjaan yang di lamar. Misalnya peraturan perusahaan,
kebijaksanaan perusahaan yang di dapatkan jika diterima untuk bekerja (Jamsostek,
tunjangan hari raya, dll).

5. Tetap rendah hati.

Walaupun sudah cukup berpengalaman, terapkanlah sikap rendah hati. Jangan sampai
meremehkan persyaratan dan pertanyaan yang diberikan oleh interviewer. Jawab
pertanyaan dengan senyuman dan jawaban yang mengesankan. Sikap rendah hati

8|Wawancara Kerja
akan sangat disukai walaupun sudah mempunyai segudang pengalaman kerja karena
hal inilah yang mencerminkan sikap individu nantinya jika diterima untuk bekerja.

6. Perlihatkan minat dan semangat.

Ekspresi wajah individu akan sangat berpengaruh pada kesan interviewerterhadap


individu. Ekspresi yang monoton tidak akan membuat interviewerberminat dan yakin
akan kemampuan individu. Cerikan tentang pengalaman yang telah anda jalani
dengan ekspresi yang bersemangat dan yakinkan interviewerbahwa kita akan sukses
melakukan pekerjaan yang baru nantinya berkat pengalaman dimasa lalu.

7. Menetapkan harapan.

Pada umumnya, sebelum dilakukannya wawancara kita diharuskan mengisi


formulir interview yang berisikan informasi tambahan yang dibutuhkan oleh
perusahaan untuk menyeleksi kandidatnya, termasuk salary dan fasilitas yang
diharapkan. Jangan mematok harga yang tidak rasional. Lebih bijak jika kita megukur
terlebih dahulu kemampuan kitabukan mengikuti keinginan, lalu simpulkan seberapa
layak kita mendapatkan salary dan fasilitas jika kita diterima untuk bekerja di
perusahaan tersebut. Jangan lupa untuk mencari informasi standard salaryperusahaan
dari karyawan, internet dan beberapa buku panduan lainnya. Contohnya, untuk
standar gaji lulusan S1, D3, SMA sederajat dan sebagainya. Lebih banyak informasi
yang di dapatkan akan lebih mematangkan persiapan kita untuk wawancara.

8. Jangan menceritakan kelemahan perusahaan sebelumnya.

Ada beberapa interviewer yang memancing peserta wawancara untuk mencari selah
agar kita mencerikan kelemahan perusahaan dimana kita bekerja sebelumnya. Hindari
menceritakan kelemahan perusahaan, atasan bahkan lingkungan kerja kita
sebelumnya. Ada beberapa asumsi dari sang interviewerjika kita terpancing dengan
pertanyaan ini “Jika Anda mengundurkan diri dari perusahaannya, akan sangat
memungkinkan jika Anda juga akan menceritakan kelemahan perusahaannya” Agar
tidak terpancing dengan tipe pertanyaan seperti ini, persiapkanlah jawaban kita
sebelum menghadapi wawancara. Ingat, Bukan berarti kita harus berbohong untuk
menutupi kelemahan perusahaan sebelumnya. Intinya buatlah jawaban yang sekreatif
mungkin dan tidak manipulatif.
9|Wawancara Kerja
9. Ucapkan terima kasih dan follow up.

Setelah wawancara selesai jangan lupa ucapkan terima kasih pada interviewer karena
kita telah diberikan kesempatan untuk wawancarameskipun kita nantinya tidak
diterima bekerja di perusahaan tersebut atau tidak tertarik pada pekerjaaan tersebut.
Dan jangan lupa untuk follow up, sejauh mana hasil dari wawancara. Kita bisa
menghubungi perusahaan untuk menanyakan hasil wawancara.

Kita harus berjiwa besar jika tidak diterima untuk bekerja, tetapi setidaknya kita
mendapatkan pengalaman dan ilmu dari wawancara tersebut, sehingga kita akan mempunyai
gambaran dan dapat mengantisipasi apa yang akan terjadi dikemudian hari jika menghadapi
wawancara.

10 | W a w a n c a r a K e r j a
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Sutrisna. 2007. Komunikasi Bisnis.Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Purwanto, Djoko. 2011. Komunikasi Bisnis (edisi keempat). Jakarta: ERLANGGA.

jobsDP. 2014. Trik Super Efektif Menghadapi Wawancara di https://id.jobsDB.com (diakses


pada 15 April 2019)

sumbbu. 2016. Persiapan Mental Sebelum Menghadapi Wawancara di


https://www.sumbbu.com. (diakses pada tanggal 15 April 2019)

11 | W a w a n c a r a K e r j a

You might also like