You are on page 1of 14

FACEBOOK SEBAGAI MEDIA KAMPANYE

(Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Politik pada Fanspage Relawan


Gus Ipul – Mbak Puti dalam Jejaring Sosial Media Facebook sebagai Media
Kampanye menuju Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur)

Ahmad Zainul Abidin


Muhtar Wahyudi
Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Jurusan
Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Universitas Trunojoyo Madura
Jl. Raya Telang, PO Box 2, Kamal, Bangkalan, 69612
kang.deen@gmail.com
mochtarkom@yahoo.com

ABSTRACT

This research describes political communication strategy through fanpage of Gus


Ipul - Mbak Puti volunteer in facebook social media network conducted by
governor candidate and vice governor of east java, Saifullah Yusuf and Puti Guntur
Soekarno. The method used is descriptive qualitative. Data collection techniques
use observation, interview and documentation. The object of this research is
Fanpage Volunteer Gus Ipul - Mbak Puti. The subject of this research is the winning
team and social media team Gus Ipul - Puti Soekarno. The results showed that Gus
Ipul and Puti in the fanpage tried to maximized its role by uploading as much
content as possible. The determination of issues in the fanpage content is tailored
to the needs and also adapted to the chances of receiving the message within the
intended audience. The messages conveyed have fulfilled the informative,
educative and persuasive elements. Communication components that include
communicators, communicants, media are met but have little resistance to the
components of the message. Defeat Gus Ipul - Pukar Guntur Soekarno during the
election took place indicates a weakness in campaigns in social media, especially
the fanpage is not well covered. However, the campaign strategy through fanpage
has added a new color of democratic party and also become a political learning
especially in the implementation of regional Governor elections in eastern Java in
2018.

Keywords: facebook, political communication, elections Governor of East


Java regional.

1
ABSTRAK

Penelitian ini mendeskripsikan strategi komunikasi politik melalui fanpage


Relawan Gus Ipul – Mbak Puti dalam jejaring media sosial facebook yang
dilakukan oleh calon gubernur dan wakil gubernur jawa timur, Saifullah Yusuf dan
Puti Guntur Soekarno. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik
pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Objek
dalam penelitian ini adalah Fanpage Relawan Gus Ipul – Mbak Puti. Subjek pada
penelitian ini adalah tim pemenangan dan tim media sosial Gus Ipul – Puti
Soekarno. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gus Ipul dan Puti dalam fanpage
tersebut berusaha dimaksimalkan peranannya dengan meng-unggah konten
sebanyak – banyaknya. Penentuan isu dalam konten fanpage disesuaikan dengan
kebutuhan dan juga disesuaikan dengan peluang diterimanya pesan tersebut dalam
khalayak yang dituju. Pesan yang disampaikan sudah memenuhi unsur informatif,
edukatif dan persuasif. Komponen komunikasi yang meliputi komunikator,
komunikan, media sudah terpenuhi namun mengalami sedikit hambatan pada
komponen pesan. Kekalahan Gus Ipul – Puti Guntur Soekarno saat pemilu
berlangsung menandakan adanya kelemahan dalam kampanye di media sosial
khususnya fanpage tersebut yang belum tercover dengan baik. Namun, strategi
kampanye melalui fanpage telah menambah warna baru pesta demokrasi dan juga
menjadi pembelajaran politik terutama dalam pelaksanaan pemilu kepala daerah di
jawa timur tahun 2018.

Kata kunci: facebook, komunikasi politik, pemilihan kepala daerah jawa


timur.

I. PENDAHULUAN
Munculnya internet banyak mempengaruhi pola interaksi dan pola komunikasi
politik di Indonesia. Internet atau yang lebih dikenal dengan media baru, membuat
komunikasi siber semakin diminati guna menunjang berbagai hal, baik di kalangan
perseorangan, pemerintah, lembaga politik maupun di kalangan masyarakat umum.
Proses interaksi yang awalnya terbatas ruang dan waktu dapat dipersempit dengan
menggunakan media internet, maka tidak heran dengan kemudahan yang di
berikan, pengguna internet di indonesia semakin meningkat.
Mudahnya akses internet yang hampir menjangkau di seluruh wilayah,
memuculkan tren menggunakan media online berbasis internet yang dikenal dengan
media sosial. Media sosial adalah media online yang penggunanya dapat dengan

2
mudah berbagi, berpartisipasi dan menciptakan muatan informasi meliputi forum,
blog, jejaring sosial dan dunia virtual.
Salah satu media sosial yang jumlah penggunanya terus meningkat yakni
Facebook. pada tahun 2017 indonesia menduduki peringkat ke 4 sebagai pengguna
facebook paling aktif tingkat dunia yakni sebanyak 115 juta pengguna. Facebook
dengan berbagai fitur yang terus di kembangkan membuat penggunanya tidak
hanya memanfaatkan sebagai media pertemanan, melainkan saat ini facebook telah
digunakan sebagai salah satu media yang berkaitan dengan politik kekuasaan
pemerintahan atau negara.
Pada pesta demokrasi pemilu bakal gubernur dan wakil gubernur jawa timur
yang akan dilaksanakan di tahun 2018 ini pasangan calon gubernur dan wakil
gubernur nomor urut 2, H. Syaifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno juga
menggunakan media sosial facebook sebagai media kampanye. Salah satu laman
facebook yang berisi seputar kegiatan kampanye Gus Ipul dan Mbak Puti adalah
fanspage yang bernama relawan Gus Ipul – Mbak Puti yang telah di sukai sebanyak
332.939 orang dan setiap kiriman yang unggah di bagikan hingga ratusan kali.
Informasi yang dibagikan dalam fanspage ini berisi sosial, ekonomi dan budaya
serta juga menyangkut perihal keagamaan yang menjurus kepada kampanye politik
menuju pemilihan kepala daerah jawa timur tahun 2018.
Bagi penulis, fenomena penggunaan media sosial khususnya facebook sebagai
alat penunjang kampanye sangat menarik untuk di teliti, mengingat perkembangan
media sosial semakin beragam namun penggunaan facebook masih diperhitungkan
oleh tim sukses dari pasangan calon gubernur dan wakil gubernur jawa timur H.
Syaifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno yang membuat laman Relawan Gus
Ipul – Mbak Puti. Melihat latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Facebook sebagai Media Kampanye
(Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Politik pada Fanspage Relawan
Gus Ipul – Mbak Puti dalam Jejaring Sosial Media Facebook sebagai Media
Kampanye menuju Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur)

3
II. KAJIAN PUSTAKA
Menurut Murphy (dalam Maya, 2012 : 29) CMC merupakan penggunaan
perangkat komputer dan jaringan sebagai media untuk menyebarkan, menciptakan,
menyampaikan, mengirimkan atau bahkan menerima pesan yang dikirimkan dari
satu orang ke orang lain, satu kelompok ke kelompok lain, satu orang ke satu
kelompok maupun dari satu kelompok kepada satu orang (many to many
communication).
Salah satu teori yang berkaitan dengan proses penyampaian pesan melalui
CMC ini dijelaskan oleh Joseph Walter (dalam Maya, 2012 : 33) dalam teorinya
Social Information Processing. Dalam teori tersebut Extended Time merupakan hal
yang penting dalam CMC. Menurut Walther rentang waktu yang digunakan
pengguna CMC akan berpengaruh terhadap keberhasilan pengguna dalam menjalin
keakraban seperti saat berkomunikasi secara langsung. Semakin sering mengirim
pesan maka semakin besar peluang untuk meraih simpati penerima.
Internet sebagai yang termediasi CMC berkembang seiring kebutuhan dan
perkembangan zaman. Perkembangan internet memunculkan produk – produk baru
berbasis internet yang dikelompokan sesuai kebutuhan pengguna, salah satunya
yaitu media sosial. Media sosial adalah media online berbasis internet yang dapat
dimanfaatkan oleh para penggunanya untuk memenuhi kebutuhan komunikasi
secara digital, dapat diakses tanpa batasan ruang dan waktu.
Media sosial dapat berupa aplikasi yang terhubung dengan situs web tertentu
melalui internet yang memungkinkan penggunanya untuk membuat halaman
pribadi dan terhubung dengan antar pengguna untuk berbagi informasi dan
berkomunikasi (Budiyono, 2016 : 51).
Melalui media sosial orang bebas untuk mengkomunikasikan apa saja.
Kehadiran internet telah merevolusi cara manusia dalam berkomunikasi dan saling
menukar data serta informasi dalam lingkup global. Schudson (dalam Firmanzah,
2008 : 22) mengatakan bahwa internet sebagai media komunikasi dan pertukaran
informasi berpeluang merevolusi sistem, struktur dan proses demokrasi yang
selama ini telah ada. Mudahnya akses media baru ini sampai ke ruang individu
dapat dimanfaatkan untuk pembetukan opini publik, yang akhirnya memunculkan

4
istilah digital democracy atau virtual democracy yang menggambarkan bagaimana
kehidupan demokrasi berlangsung di dunia internet.
Salah satu media sosial yang dapat menciptakan digital democracy adalah
Facebook. Facebook saat awal berdiri bernama “TheFacebook.com” yang didirikan
guna menunjang komunikasi sosial berskala kecil di lingkungan sekolah dan
kampus. Di gagas oleh Mark Elliot Zuckerberg pada tahun 2004 yang terinspirasi
dari jejaring sosial Friendster. Hingga januari 2018, jumlah pengguna facebook di
indonesia mencapai 130 juta akun pengguna. Facebook mulai gencar digunakan
diranah politik diawali dengan masa kampanye Barack Obama di tahun 2008 lalu,
sedangkan di Indonesia Penggunaan Facebook di ranah politik di Indonesia mulai
gencar dilakukan menjelang pemilu presiden dan wakil presiden pada tahun 2014.
Dalam dunia politik, salah satu bentuk komunikasi politik yang melibatkan
banyak pihak dan sangat semarak yakni kampanye politik. Kampanye politik
menjadi langkah awal untuk memenangkan kandidat tertentu dalam pemilu raya
dan digunakan sebagai salah satu metode pengenalan kandidat kepada masyarakat,
dapat berupa profil kandidat, visi misi, maupun pengalaman kandidat sebelumnya,
semua itu digunakan untuk menunjang kredibilitas dan popularitas kandidat agar
dapat memenangkan persaingan.
Kampanye politik dianggap sangat penting karena ada tujuan – tujuan tertentu
yang hendak dicapai. Menurut Arifin, dalam kampanye politik setidaknya ada
empat tujuan utama yang hendak dicapai (Arifin, 2011 : 154 – 156), yaitu :
Memelihara loyalitas orang - orang yang secara langsung terlibat dalam ruang
lingkup politik tertentu, seperti anggota partai politik, Membina dan
membangkitkan loyalitas anggota organisasi diluar partai yang terikat dalam
bentuk kerja sama tertentu agar tetap berkomitmen dalam memperjuangkan
kemenangan kandidat, Memperluas dan memperkuat dukungan kepada rakyat yang
sama sekali tidak terikat dengan partai politik maupun afiliasinya secara khusus,
dengan kata lain menciptakan pendukung baru dari golongan independen,
Meyakinkan pendukung dari partai politik lain bahwa kandidat yang
dikampanyekan lebih pantas untuk dipilih karena akan membuat keadaan semakin

5
baik dari visi – misi yang disampaikan maupun program kerja yang
dikampanyekan.
Kampanye politik sangat erat kaitannya dengan komunikasi politik.
Komunikasi politik di definisikan sebagai suatu proses distribusi lambang –
lambang atau simbol – simbol komunikasi yang berisi pesan – pesan politik dari
seseorang atau kelompok kepada orang lain dengan tujuan untuk membuka
wawasan atau cara berfikir, serta mempengaruhi sikap dan tingkah laku khalayak
yang menjadi target politik (Cangara,2011:29-30). Unsur – unsur dari komunikasi
politik meliputi : Komunikator politik, Pesan Politik, Saluran Politik dan Sasaran
Politik.
Kontestasi pemilu erat kaitannya dengan strategi politik sebagai alat meraih
kemenangan. Strategi pada dasarnya adalah manajemen dan perencanaan untuk
mencapai suatu target tertentu, akan tetapi untuk mencapai tujuan tersebut strategi
hanya berfungsi sebagai penunjuk arah saja, sehingga harus direncanakan dengan
matang (Effendy,1995:32). Strategi dalam komunikasi politik akan melibatkan
kajian – kajian tertentu untuk mengidentifikasi besaran pengukungnya, massa
mengambang dan pendukung pasangan lawan.
III. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis
deskriptif kualitatif. Melalui metode ini peneliti berupaya menggambarkan strategi
serta mendeskripsikan efisiensi penggunaan media sosial terutama pada fanpage
Relawan Gus Ipul – Mbak Puti sebagai sarana kampanye untuk menghadapi pemilu
kepala daerah Jawa Timur tahun 2018. Objek dalam penelitian ini adalah Fanpage
relawan Gus Ipul – Mbak Puti dalam Facebook dan Subjek dalam penelitian ini
adalah tim pemenangan yang menangani media sosial Gus Ipul – Puti. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu seluruh unggahan dalam fanpage relawan Gus
Ipul – Mbak Puti selama masa kampanye yakni dari 15 februari hingga 23 juni
2018. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dalam penelitian
ini adalah Reduksi data, penyajian data dan diteruskan pada kesimpulan. Teknik
keabsahan data menggunakan model triangulasi.

6
IV. HASIL PENELITIAN
Fanpage sebagai Media Kampanye Politik
Proses kampanye tidak pernah luput dari peranan media yang menjadi
penghubung antara pengirim dan penerima pesan politik yang disampaikan. Media
yang digunakan saat ini lebih beragam dan lebih atraktif dalam menyampaikan
pesan – pesan politik. Perkembangan internet dan kemunculan media sosial
menambah saluran yang telah ada yang dapat menunjang kegiatan kampanye
politik. Media sosial facebook adalah salah satu media sosial yang saat ini masih
eksis dan terus dikembangkan dalam hal fitur di dalamnya.
Fitur Fanpage pada facebook ini merupakan perpaduan blog dan fitur yang
biasa yang ada di facebook karena dapat diikuti, disukai dan di berikan komentar
secara langsung tanpa batasan sehingga memungkinkan pemegang akun untuk
mempromosikan sesuatu dan menerima feedback secara langsung melalui kolom
komentar yang disediakan. Kemudahan dan kelebihan ini yang kemudian menjadi
pertimbangan tim kampanye Gus Ipul – Puti Soekarno untuk memanfaatkan media
facebook lebih khusus pada fitur fanpage untuk menunjang kegiatan kampanye
menuju pemilihan Gubernur dan wakil gubernur jawa timur tahun 2018. Internet
kemudian digunakan sebagai alat untuk membentuk opini publik tentang paslon
Gus Ipul - Puti Soekarno yang digunakan untuk menunjang perolehan suara pada
waktu pemilihan. Istilah digital democracy atau virtual demokracy yang
diperkenalkan oleh Schudson mulai merambah tidak hanya di ibukota saja
melainkan sudah masuk ke pelosok desa.
Fitur dalam Fanpage di jejaring sosial media Facebook
Virtual democracy yang di awali dengan munculnya internet, berkembang
pesat seiring dengan kehadiran berbagai platform media sosial. Pada akun fanpage
relawan Gus Ipul – Mbak Puti, fitur update status dimanfaatkan secara maksimal
untuk memberikan pesan politik sebanyak – banyaknya melaui konten yang berisi
foto maupun video sehingga akan menghasilkan timeline atau kronologi konten
yang diunggah sesusai dengan tanggal diuploadnya konten itu sendiri. Fitur
pertemanan pada akun facebook secara umum digantikan oleh fitur pengikut dan
like.

7
Sampai akhir masa kampanye, jumlah like dari fanpage tersebut adalah
sebanyak 343.038 pengguna dan diikuti oleh 345.239 pengguna. Artinya ada
343.038 pengguna lain yang tahu dan memberikan feedback positif terhadap
fanpage dan ada 345.239 pengguna yang tertarik untuk mengikuti fanpage agar
mendapat news feed atau aktifitas fanpage akan masuk ke beranda pengguna secara
berkala yang telah mengikuti. Komunikasi yang terbentuk dalam fanpage dapat
terjadi secara 2 arah melalui fitur komentar yang ada pada setiap kontennya serta
fitur inbox sebagai pendukung komunikasi antara pengikut dan pengelola fanpage.
Strategi Kampanye dalam Fanpage Relawan Gus Ipul - Mbak Puti
Salah satu media kampanye pasangan calon Gubernur dan wakil Gubernur
Jawa Timur nomor urut 2 yaitu Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno adalah
Fanpage yang bernama Relawan Gus Ipul – Mbak Puti. Fanpage ini dikelola oleh
tim khusus yang menjadi bagian dari tim kampanye pasangan calon nomor urut 2.
Dalam fanpage ini terdapat berbagai macam konten yang secara keseluruhan
mengarah kepada pembentukan citra diri pasangan nomor urut 2
Jumlah Konten yang di Unggah
Menurut Joseph Walther (dalam Maya, 2012 : 33) dalam teori Social
Information Processing yang berkaitan dengan Computer Mediated
Communication (CMC), salah satu aspek yang penting adalah extended time.
Kampanye politik yang dilakukan dengan menggunakan media sosial tentu
memerlukan waktu yang cukup panjang agar pesan yang ingin disampaikan
diterima secara utuh oleh penerima pesan, artinya butuh keteraturan dan konsep
yang jelas agar setiap konten yang dipublikasikan dapat maksimal dalam
mempengaruhi khalayak.
Tim media sosial Gus Ipul dan Puti Soekarno selama masa kampanye
mencoba menerapkan konsep yang disampaikan oleh Walther tersebut. Terhitung
selama 5 bulan masa kampanye ada 357 konten yang diunggah di salah satu media
sosialnya yaitu fanpage Relawan Gus Ipul – Mbak Puti. Dengan semakin seringnya
konten pencitraan yang diuanggah diharapkan menjadi peluang untuk
meningkatkan kredibilitas dan citra positif paslon nomor 2 tersebut. Jumlah konten
yang diunggah selama masa kampanye secara rinci dapat dilihat dalam tabel berikut

8
Konten yang diunggah
Fanpage Feb Maret April Mei Juni Jumlah
Relawan
17 88 87 90 75
Gus Ipul
– Mbak 357
Video

Video

Video

Video

Video
Foto

Foto

Foto

Foto

Foto
Puti

10 7 43 45 50 37 59 31 50 25

Tabel 1.1 Jumlah unggahan fanpage selama masa kampanye


(sumber : observasi penulis)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada sebanyak 357 unggahan dalam
fanpage Relawan Gus Ipul – Mbak Puti selama masa kampanye dibulan Februari
hingga bulan Juni 2018. Semua unggahan tersebut berisi foto dan video yang
keseluruhan mengarah kepada pembentukan citra pasangan Gus Ipul dan Puti.
Unggahan berupa foto dan video yang diperjelas dengan keterangan disetiap
unggahannya di buat dan disebarkan secara masif yang secara khusus ditujukan
kepada pemilih yang aktif bermedia sosial. Salah satu tujuannya adalah untuk
memepermudah pengguna facebook untuk menemukan fanpage tersebut karena
semakin sering meng-unggah konten semakin sering pula fanpage tersebut muncul
di beranda pengguna facebook yang lain juga untuk menambah daya tarik
masyarakat untuk ikut menyebarkan pesan yang dibuat.
Pembahasan Isu
kontestasi pemilihan umum strategi komunikasi politik sangat berpengaruh dalam
agenda meraih kemenangan. Pasangan kandidat tidak bisa hanya mengandalkan
popularitas, tetapi lebih mengacu pada strategi komunikasi politik tim pemenangan
yang diaplikasikan sesuai dengan kondisi dan situasi saat kompetisi dilaksanakan.
Fanpage Relawan Gus Ipul – Mbak Puti berupaya untuk membuat isu – isu
tertentu yang dapat diangkat menjadi konten media sosial. Isu sendiri dalam KBBI
mempunyai beberapa definisi, salah satunya adalah masalah yang dikedepankan
(untuk ditanggapi). Hasil penelitian mengungkapkan bahwa ada beberapa hal yang

9
menjadi topik utama dalam setiap unggahan di fapage, selanjutnya peneliti
mengkategorikan isu yang diangkat melalui tabel sebagai berikut :
Kategori Frekuensi Persentase
Kepemimpinan 92 25.78%
Keagamaan 84 23.53%
Ekonomi 78 21.85%
Pendidikan 57 15.96%
Sosial 46 12.88%
Jumlah 357 100%
Tabel 1.2 Kategori unggahan fanpage
(sumber : observasi penulis)
Optimalisasi Pengelolaan Pesan Politik
Dalam kampanye politik ada beberapa metode penyampaian pesan yang
dapat diterapkan sesuai dengan situasi dan kondisi khalayak. Peneliti menemukan
5 metode yang sesuai dengan penelitian ini berkaitan dengan strategi komunikasi
politik yang digunakan tim kampanye Gus Ipul – Puti Soekarno dalam fanpage
Relawan Gus Ipul – Mbak Puti di Facebook, yaitu canalizing, redundancy,
informative, persuasive, dan educative. Unsur Canalizing ditemukan bahwa Secara
garis besar tim kampanye Gus Ipul – Puti Soekarno yang bergerak dimedia sosial
menggunakan seluruh media sosial baik twitter, instagram, facebook, youtube
maupun blog. Namun mereka membuat penyesuaian tersendiri yang dicocokan
dengan fitur masing – masing saluran. penyesuaian bentuk pesan dan fitur – fitur
yang ada dimasing – masing media sosial dimaksudkan agar penerima pesan lebih
nyaman dalam menerima informasi yang disampaikan. Unsur Informative
ditemukan dalam beberapa konten, yang salah satunya unggahan pada tanggal 19
juni 2018, bahwa jalur selatan jawa timur sebagai wilayah dengan potensi maritim
dan perairannya perlu di kembangkan dengan program berkelanjutan dari
kepemimpinan sebelumnya, tentunya dengan pembaharuan sesuai dengan situasi
dan kondisi yang ada. Unsur Educative juga nampak di beberapa unggahan yang
salah satunya unggahan pada tanggal 18 juni 2018 tersebut yang mengedukasi
tentang perdamaian dan kerukunan diantara perbedaan. Unsur Redudancy

10
ditemukan pada beberapa unggahan berbentuk pengulangan penyampaian program
kerja, diantaranya unggahan pada 11 Mei, 09 Mei, 07 Mei dan 22 April yang berisi
tentang program “1000 Dewi”. Unsur persuasive ditemukan pada keseluruhan
konten, kerena kaitannya dengan kampanye maka unsur persuasi ini tidak bisa
dipisahkan dengan unsur yang lain.
Komponen Kampanye Politik dalam Fanpage
Komunikator Politik dalam Fanpage Relawan Gus Ipul – Mbak Puti adalah
mereka yang mengakses (menambah, merubah atau menghapus) konten yang ada
dalam fanpage. Komunikator politik adalah mereka yang mempunyai kepentingan
politik dan dalam konteks fanpage ini adalah mereka yang memegang akses untuk
masuk ke fanpage. Pesan Politik dalam Fanpage meliputi seluruh konten selama
masa kampanye, karena di dalam pesan tersebut bermuatan unsur politik untuk
memenangkan paslon nomor 2. Fanpage Relawan Gus Ipul – Mbak Puti dapat
dikategorikan Media Politik karena pesan yang dimuat ada unsur politik di
dalamnya, jadi secara tidak langsung fanpage tersebut selama masa kampanye
menjadi media politik. Target Politik / sasaran politik yang dituju adalah pengguna
aktif media sosial, kaum milenial yang cenderung menghabiskan banyak waktu
untuk berselancar di dunia maya dimanfaatkan secara maksimal guna pencitraan
yang diinginkan.
Strategi Distribusi Pesan pada Fanpage
Strategi distribusi pesan yang dimaksud adalah bagaimana pesan – pesan
politik yang ada dalam fanpage dapat disebarluaskan dan diterima oleh khalayak
secara luas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa strategi agar jumlah
pengunjung dalam fanpage dapat terus bertambah. Fanpage sebagai Iklan, fanpage
dalam facebook dapat digunakan sebagai iklan atau sponsor yang dapat muncul
sesuai dengan target yang diinginkan. Konten – konten yang menarik perhatian
akan digunkan sebagai iklan untuk meningkatkan jumlah pengunjung dan like di
fanpage tersebut. Membuat Grup di media Whatsapp, Dalam grup – grup whatapp
tersebut sering digunakan selain untuk berkonsolidasi dengan relawan juga
digunakan sebagai alat untuk menyebarkan link – link postingan dalam fanpage.
Membuat quis dan lomba untuk audiens, dalam perlombaan tersebut bagi peserta

11
yang ingin ikut berpartisipasi diharuskan mengikuti dan mention fanpage, sehingga
secara tidak langsung peserta akan ikut menyebarluaskan fanpage dan menambah
jumlah follower. Memasang username fanpage pada media – media konvensional,
Fanpage Relawan Gus Ipul – Mbak Puti pada facebook mempunyai nama pengguna
@jatimsedulur. Nama pengguna tersebut yang kemudian juga di pasang pada
banner – banner, selebaran, pamflet dan perangkat kampanye lain untuk menambah
jumlah pengunjung dan like.
Kelebihan dan Kekurangan Kampanye dalam Fanpage
Peneliti menemukan beberapa kelebihan dalam Fanpage Relawan Gus Ipul –
Mbak Puti yang digunakan dalam kampanye menuju pilkada tahun 2018 ini,
diantaranya adalah :
1. Menciptakan wadah baru dalam penyampaian pesan politik
2. Menjadi tolak ukur pertama dalam melihat program kerja yang diminati
khalayak
3. Meraih simpati khalayak dengan konten – konten kreatif yang diunggah
4. Mempermudah mengarahkan opini publik terhadap sosok paslon 2
5. Mempermudah proses peningkatan citra paslon dengan sudut pandang
yang beragam.
Namun, peneliti juga menemukan beberapa kelemahan dalam Fanpage
Relawan Gus Ipul – Mbak Puti ini, diantaranya :
1. Ketidak-seimbangan pencitraan paslon dalam fanpage
Dari 357 unggahan dalam fanpage peneliti menemukan ketidak seimbangan
dalam pembentukan citra antara Gus Ipul dan Puti Soekarno, lebih lanjut dapat
dilihat dalam tabel berikut ini :
Frekuensi Total
Gus Ipul Puti Soekarno Keduanya Unggahan
150 75 132 357
Tabel 1.3 frekuensi unggahan Gus Ipul dan Puti Soekarno
(sumber : observasi penulis)

12
2. Penyampaian program kerja yang kurang lengkap
Dalam pencalonan paslon nomor 2, setidaknya ada 9 program prioritas yang
direncanakan jika terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur,
namun peneliti menemukan dari 9 program prioritas tersebut hanya beberapa
program saja yang disampaikan dalam konten yang diunggah di fanpage. Hal ini
menyebabkan proses penyampaian pesan yang bersifat informative terkait program
kerja yang diunggulkan mengalami hambatan.
V. KESIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sekaligus mendeskripsikan strategi
komunikasi politik yang dilakukan Syaifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno
dalam fanpage Relawan Gus Ipul – Mbak Puti selama masa kampanye menjelang
pemilihan gubernur dan wakil gubernur jawa timur tahun 2018 yakni pada 15
februari hingga 23 juni 2018.
Dari hasil penelitian, terdapat beberapa poin yang dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Pemanfaatan fanpage sebagai saluran kampanye digital dinilai cukup
efektif. Dengan banyakanya fitur yang ditawarkan, termasuk iklan, fitur
pengikut dan like sebagai acuan untuk memaksimalkan strategi kampanye
terkait program yang harus di tekankan.
2. Pembahasan isu dalam setiap konten disesuaikan dengan target khalayak
yang dituju, dengan demikian pesan politik yang dikemas secara informatif,
educatif dan persuasif dapat diterima dengan maksimal dan mendapatkan
feedback secara langsung via fitur media sosial yang ada.
3. Komponen kampanye politik dalam fanpage sudah berjalan secara
maksimal. Seperti komunikator politik, saluran politik, target politik namun
masih ada kelemahan pada pesan politik.
4. Penggunaan fanpage sebagai salah satu media kampanye di jawa timur
belum sepenuhnya dapat meningkatkan jumlah pemilih saat pemilu di
laksanakan, meskipun feedback yang didapat adalah positif dan target sudah
terpenuhi, namun pada pilkada jawa timur tahun 2018 ini pasangan Gus Ipul
– Puti Soekarno masih mengalami kekalahan.

13
VI. DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Anwar. 2011. Komunikasi Politik (Filsafat – Paradigma – Teori – Tujuan –
Strategi dan Komunikasi Politik Indonesia). Yogyakarta : Graha Ilmu.
Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar – Dasar Ilmu Politik. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama.
Cangara, Hafied. 2011. Komunikasi Politik Konsep, Teori dan Strategi. Jakarta :
PT Raja Grafindo Persada.
Firmanzah. 2008. Marketing Politik (Antara Pemahaman dan Realitas). Jakarta :
Yayasan Obor Indonesia.
Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana
Moleong, L. J. 2014. Metode Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Nasrullah, Rulli. 2015. Media Sosial : Perspektif Komunikasi, Budaya dan
Sosioteknologi. Bandung : Simbiosa Rekatama Media
Nimmo, Dan. 2005. Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan dan Media.
Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
Subiakto & Ida, R. 2012. Komunikasi Politik, Media dan Demokrasi. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Uchjana Effendy, Onong. 1995. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Yin, Robert K. 2006. Studi Kasus : Desain dan Metode. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.

14

You might also like