You are on page 1of 5
Jumal Sainstek Vol. I] No, 2: 183-187, Desember 2010 IN: 2085-8019 MENANGKAL RADIKAL BEBAS DENGAN ANTI-OKSIDAN Kuntum Khaira Program Studi Tadris Mat ‘ematika STAIN Batusangkar JI. Sudirman No, 137 Kuburajo Lima Kaum Batusangkar, Sumatera Barat 27213 ABSTRACT This article aims at understanding free radical and how antioxidant e: neutralize it. This reactive and unstable chemistry molecules could destruct cell. Free radical coul be formed automatically by respiration result or generate from external factor like air pollution, cigarette smoke, emition of vehicle or access of UV I light. To stop free radical, it must be concemed seriously that the supply of antioxidant in our body is sufficient. Endogenus antioxidant must be added by exogenus antioxidant to make it react Key words: free radical, antioxidant PENDAHULUAN Beberapa tahun belakangan ini istilah radikal bebas begity populer. Molekul kimia yang sangat reaktif ini disebut-sebut sebagai penyebab dari penuaan dini dan penyakit- penyakit seperti kanker, penyempitan pem- buluh darah (eterosklerosis), penyakit gang- guan paru, hati, ginjal, katarak, reumatik dan diabetes sering dikaitkan dengan radikal be- bas. Radikal bebas diibaratkan sebagai sam- pah dalam tubuh dan supaya sampah dalam tubuh tidak menumpuk diperiukan antioksidan sebagai pemungutnya. Lalu apakah sebenar- nya tadikal bebas ini? Mengapa dia begity ditakuti? Bagaimana peran anti oksidan dalam melawan radikal bebas? Tulisan ini akan mengkaji tentang radikal bebas dan bagai- ‘mana antioksidan mampu mengatasi efek-efek dari radikal bebas tersebut, Radikal Bebas dan Bahayanya Radikal bebas adalah suatu molekul yang relatif tidak stabil dengan atom yang pada orbit terluarya memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan (Robins, 2007:10). Molekul yang kehilangan pasangan tersebut- menjadi tidak stabil dan radikal, supaya stabil molekul ini selalu berusaha mencari pasangan elektronnya dengan cara with free radical to produce stable molecules merebut elektron dari molekul lain secara membabi buta, Karena itulah disebut radikal bebas atau reactive oxygen species (ROS). Tipe redikal bebas turunan oksigen reaktif sangat signifikan datam tubuh. Oksigen reak- i mencakup superoksida (O's), hidroksil COH), peroksil (ROO’), hidrogen peroksida (H:O,), singlet oksigen (O;), oksida nitrit (NO’), peroksinitrit (ONOO") dan asam hipo- klorit (HOC!) ( Fessenden dan Fessenden, 1982:130). — Sadikin — (2008:17)men- Jelaskan bahia perbuatan iadikal_bebas tersebut akan berakibat destruktif bagi molekul sel lain yang elekironnya dirampas, Aksi_perampasan itu akan menimbulkan eaksi berantai sehingga radikel bebas terlahir semakin banyak. Radikal bebas akan merusek molekul makro pembentuk sel yaitu protein, karbohidrat (polisakarida), lemek — dan. deoxyribo nucleic acid (DNA), Senyawa radikel bebas merupakan salah satu faktor penyebab kerusakan DNA di samping penyebab lain seperti virus, Bila Kerusakan tidak terlalu paral, masih dapat di- perbsiki oleh sistem pecbaikan DNA. Namun, bila sudah menyebabkan rantai DNA terputus di berbagai tempat, kerusakan ini tidak dapat diperbaiki lagi sehingga pembelahan sel akan terganggu. — Bahkan—terjadi_—_ perubahan abnormal yang mengenai gen tertentu dalam 183 Kuntum Khaira, Menangkal Radikal Bebas Dengan Anti-Oksidan tubuh yang dapat_menimbulkan penyakit kanker (Suryo, 2008:451). Komponen terpenting membran sel mengandung asam lemak tak jenuh genda yang sangat rentan terhadap —serangan radikal bebas. Kalan ini terserang.struktur dan fungsi_ membran akan berubah yang dalam keadaan ekstrem skhiraya memati- Kan sel-sel pada jaringan tubuh, Pada sel kulit radikal bebas akan merusak senya~ wa lemak pada membran sel sehingga kulit kehilangan ketegangannya dan mun- cullah keriput. Terjadinya —kerusakan protein akibat serangan radikal bebas termasuk oksidasi protein yang _meng- akibatkan kerusakan jaringan tempat pro- itu berada. Contohnya kerusakan protein pada lensa mata yang meng- akibatkan katarak (Sitalahi, 2006;46). Alif (2010) menambahkan radikal bebas merupakan pemicu perusakan saraf dan otak. Selain itu radikal bebas juga terlibat dalam peradangan, pengapuran’ tulang, gangguan pencemaaan, gangguan fungsi hati, mening- katkan kadar low density lipoprotein (LDL) yang kemudian menjadi penyebab penim- bunan kolesterol pada dinding pembuluh darah schingga timbullah aterosklerosis atav lebih dikenal dengan penyakit jantuny koro- ner. ‘Sumber Pemicu Radikal Bebas Sumber radikal bebas ada yang bersifat internal yaitu dari dalam tubuh dan ada yang bersifat eksternal dari luar tubuh 1, Radikal bebas internal Radikal bebas internal berasal dari oksigen yang kita hirup. Oksigen yang biasa kita hirup merupakan penopang utama kehi- dupan Karena menghasilkan benyak energi namun hasil samping dari reaksi pembentukan ‘energi tersebut akan menghasitkan Reactive Oxygen Species (ROS). Metabolisme aerobik yang merupakan proses penting dalam kehidupan organisme selalu diikuti oleh terbentuknya ra Radikal bebas terbentuk saat proses sintesis energi oleh mitokondria atau proses detok- sifikesi yang melibatkan enzim sitokrom P- 450 di hati, Seperti diketahui proses meta- bolisme terjadi karena teroksidasinya zat-zat makanan yang dikonversi menjadi senyawa pengikat energi (adenosin triphospat) dengan bantuan oksigen. Dalam proses oksidasi itu terbentuk juga radikal bebas (ROS), yaitu anion superoksida dan hidroksil cadikal (Lehninger, 1982:163) 2. Radikal bebas Eksternal Sumber radikal bebas ekstermal dapat berasal dari > polusi udara, alkohol, rokok, rradiasi sinar ultra violet, Obat-obatan tertentu seperti ancstesi, pestisida, Sinar X dan kemoterapi. Radikal bebas juga dihasilkan dari proses pengolahan makanan yang berlebihan (Desrorier, 1998: 369), Beberapa cara peng- olahan makanan yang akrab dengan kehidupan sehari-hari adalah_menggoreng, membakar atau memanggang. Proses peng- olahan makanan dengan cara menggoreng, membakar atau memanggang dengan suhu yang terlalu tinggi, terutama pada makanan hhewani berkadar protein dan lemak tinggi sebaiknya tidak sering dilakuken karena akan menimbulkan dampak terbentuknya radical bebas, Minyak goreng yang dipakai berkali- kali sampai berwara coklat kehitaman dan berhau tengik, dapat menjadi penyebab tim- bulnya radikal bebas pada makanan yang digoreng. Minyak goreng yang sudah rusak tersebut tidak layak dipakai lagi karena dapat melepaskan senyawa peroksida dan epoksida yang bersifat_ karsinogenik — (Ketaren, 2005:184), Zat pengawet makanan sepe formal-dehid/formalin pada baso atau tahu, zat warna tekstil seperti methanyl yellow pada kerupuk, serta rhodamin pada sirup, temyata dapat merangsang terbentuknya radikal bebas (Nadesul, 2007:34) Manfaat Anti Oksidan Supaya redikal bebas tidak merajalela, tubuh secara spontan akan memproduksi. zat anti oksidan. Sofia (2005; 10) mendefinisikan antioksidan sebagai inhibitor yang bekerja menghambat oksidasi dengan cara bercaksi dengan radikal betas reaktif membentuk radi- kal bebas tak reaktif yang relatf stabil sehing- ga dapat melindungi sel dari efek berbahaya radikal bebas oksigen reaktif. 84 Jurnal Sainstek Vol. 11 No. 2: 183-187, Desember 2010 Cara Kerja Antioksidan Indigomarie (2009) menjelaskan Jika di suatu tempat terjadi reaksi oksidasi dimana reaksi tersebut_menghasilkan hasil samping berupa radikal bebas (OH) maka tanpa ada- nya kehadiran antioksidan i akan menyerang, molekul. sekitarmya, Hasil reaksi ini akan dapat menghasilkan radikal bebas yang lain yang siap menyerang molekul yang lainnya lagi. ‘Akhiraya akan terbentuk reaksi berantai yang sangat membahayakan, Berbeda halaya bila terdapat anti- oksidan, Radikal bebas akan segera bereaksi dengan antioksidan membentuk molekul yang stabil dan tidak berbahaya, Reaksi pun ber- enti sampai di Reaksi tanpa adanya antioksidan Reaktan ——»Produk + -OH ‘OH + (DNAprotein, lipid). —> Produk + Radikal bebas yang lain Radikal bebas yang lain akan memulai reaksi yang sama dengan molekul yang ada di se- kitarnya. Reaksi dengan adanya antioksidan Reaktan —+ Produk + OH ‘OH + antioksidan Produk yang stabil — Antioksidan cenderung bereaksi dengan radikal bebas terlebih dahulu dibandingkan dengan molekul yang lain Karena antioksidan bersifat sangat mudah teroksidasi atau bersifat reduktor kuat dibanding dengan molekul yang lain, Jadi keefektifan antioksidan bergantung dari seberape kuat daya oksidasinya dibanding dengan molekul yang lain, Semakin mudah teroksidasi maka semakin efektif antioksidan tersebut, Jenis Anti Oksidan Antioksidan ada 2 macam, yaitu anti- oksidan endogen yang diproduksi oleh tubuh ISSN: 2085-8019 sendiri dan antioksidan eksogen yang meru- pakan antioksidan asupan dari luar tubuh, Antioksidan yang diproduksi tubuh terdiri ates 3 enzim yaitu, superoksida dis- mutase (SOD), glutation peroksidase (GSH Px), kaualase, serta nonenzim, yaitu senyawa protein kecil glutation (Murray, 2003:124). SOD berperan dalam melawan radikal bebas pada mitokondria, sitoplasma dan bakteri ae- rob dengan mengurangi bentuk radikal bebas superoksida. SOD murni berupa peptida ‘orgoteina yang disebut agen anti peradangan, Antioksidan glutation peroksidase bekerja ngan cart menggerakkan H,0, dan peroksida dibantu dengan ion logam-logam tansi Antioksidan Alami Pekerjaan antioksidan endogen dalam menetralkan radikal hebas dibantu oleh antioksidaneksogen, Asupan antioksidan cksogen tidek melulu Uerarti suplemen sinte- sis atau suplemen hasil produk manusia yag ijual dipasaran dengan harga cukup mabial. Antioksidan bisa dengan mudsh kita dapatkan dari_makanan karena berbagai anti oksidan telah terdapat secara alamiah tenutama dalam sayur-sayuran, buah-buahan dan rempah Berikut adalah beberapa tanaman yang potensial mengandung antioksidan alami dan berada di sekitar kita (Hemani, 2006;74) (Tabet |). Dari tabel | diketahui bahwa banyak sekali tumbuhan yang kita konsumsi tiap harinya mengandung anticksidan. Senyawa antioksidan tersebut tersebar pada berbagsi bagian tumbuhan seperti akar, batang, kulit ranting, daun, bunga, buah, dan bi Antioksidan alami ini berfungsi sebagai reduktor, penekan oksigen singlet, peme- rangkap radikal bebas, dan sebagai pengkhelat logam. Secara kimiawi antioksidan alami yang, terdapat dalam tumbuh-tumbuhan ini terutema berasal dari golongan senyawa turu- nan fenol seperti flavonoid, turunen senyawa asam_hidroksiamat, kumarin, tokoferol dan asam orgenik.

You might also like