Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Oleh :
Skripsi ini berjudul “Survei Kapasitas Vital Paru dan VO2 Maximum
pada Pemain Sepakbola Blora Tahun 2005”.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana kapasitas vital paru
dan VO2 maximum pada pemain sepakbola Blora 2005. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui kapasitas vital paru dan VO2 maximum pada pemain
sepakbola Blora 2005.
Populasi dalam penelitian ini adalah pemain sepak bola Persikaba Tahun
2005. Teknik sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling, yaitu
seluruh pemain Persikaba Tahun 2005 sebanyak 30 orang. Metode pengumpulan
data dalam penelitian ini menggunakan metode survei. Mengukur kapasitas vital
paru dengan alat spirometer dan VO2 max dengan tes lari 15 menit. Sedangkan
untuk menganalisis data menggunakan rumus analisis persentase.
Hasil penelitian bahwa rata-rata kapasitas vital paru pemain sepakbola
Persikaba Blora 2004/2005 mencapai 3,506,67 ml, dengan kapasitas vital
maksimal 4,300,00 ml dan minimal 2,600,00 ml. Sedangkan VO2 max rata-rata
mencapai 41,66 dengan maksimal 51,36 dan minimal 34,84. Dalam pembahasan
pada kapasitas vital paru kategori baik 3 pemain (10%), kategori sedang 21
pemain (70%) dan kategori kurang 6 pemain (20%). Hasil ini menunjukkan
kapasitas vital paru pada pemain Persikaba Tahun 2005 rata-rata dalam kategori
sedang. Sedangkan pada VO2 Max kategori bagus 5 pemain (16,67%), kategori
cukup 25 pemain (83,33%). Hasil ini menunjukkan VO2 Max pada pemain
Persikaba Tahun 2005 rata-rata dalam kategori sedang.
Simpulan dalam penelitian ini adalah 30 pemain sebagian besar memiliki
kapasitas vital paru dalam kategori sedang. Jadi dapat dinyatakan bahwa pemain
sepakbola Persikaba Tahun 2005 belum mancapai kapasitas vital paru yang sesuai
standar (dalam kategori baik). Sedangkan VO2 Max dari 30 pemain sebagian besar
dalam kategori sedang. Jadi dapat dinyatakan bahwa pemain sepakbola Persikaba
Tahun 2005 belum mancapai VO2 Max yang sesuai standar (dalam kategori baik).
Saran dalam penelitian ini adalah kepada para pelatih PERSIKABA agar
memberikan porsi latihan aerobik yang dapat meningkatkan kapasitas vital dan
VO2 Max serta sesuai dengan standar kepelatihan olahraga yang menggunakan
intensitas, frekwensi, lama latihan dan macam latihan dalam sepakbola.
LEMBAR PENGESAHAN
Hari : Rabu
Panitia Ujian
Dewan Penguji,
PERSEMBAHAN :
Skripsi ini aku persembahkan pada :
1. Ayahku Suwarto dan Bundaku Hartini
tercinta
2. Kakak-kakakku dan Adik-adikku tersayang
Eko, Elly, Susi, Yuli dan Sartono
3. Calon istriku terkasih Mita
4. Teman-temanku IKOR 99 dan PJKR 2000,
dan Almamaterku yang aku banggakan
5. Teman-teman Guru SD Negeri 2 Patemon
dan SMP Hasanuddin 1 Semarang
6. Temanku M.lina, Timbul,Eva, Suku,Toying,
Yoyok, Kodhot, Kempling, Pecox,Tenggo.
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi, baik pikiran
maupun tenaga.
1. Rektor Universitas Negeri Semarang, Dr. H. AT. Soegito,SH, Atas waktu dan
2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNNES, Drs. Sutardji, M.S yang telah
7. Seluruh pemain Persikaba Blora tahun 2005 yang bersedia menjadi sampel
Semoga segala bantuan yang telah diberikan akan mendapat imbalan dari
Allah SWT. Mudah-mudahan penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pelatih
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
SARI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Permasalahan............................................................................ 6
Anaerobik .......................................................................... 29
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 51
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Gambar
Halaman
3. Udara Masuk Dalam Paru – paru Sekat Rongga Badan, Otot Dada
4. Udara Masuk Dari Paru – paru Sekat Rongga Dada, Otot - otot Dada
PERSIKABA ...................................................................................... 43
Lampiran Halaman
1. Hasil Tes Kapasitas Vital Paru Dan VO2 Max Pada Pemain Sepakbola
PENDAHULUAN
masyarakat, baik itu anak-anak, remaja, orang dewasa bahkan oleh orang yang
sudah tua. Untuk pembinaan para pemain muda yang berbakat akan dibina atau
yang ada di sana begitu baik. Akan tetapi aparatur daerah kurang memberikan
perhatian yang besar pada pendanaan di persikaba dan induk sepak bola yang ada
di bawahnya serta kurangnya dukungan dari masyarakat luas baik secara moril
maupun materil pada persikaba. Dengan adanya kekurangan ini tidak menurunkan
lokal atau Jawa Tengah setiap tahunnya. Yang dibuktikan pada prestasi yang
diraih para pemain yaitu masuk putaran final dua kali pada Divisi II A Jawa
Tengah.
dengan baik para pemainnya selalu diberi program latihan oleh pelatihnya. Dalam
seminggu para pemain berlatih sebanyak 6 kali yaitu minggu sampai jumat
latihan pada sore hari sedangkan pada hari sabtu latihan dilakukan pada pagi hari.
Program latihan yang harus sesuai standar latihan dengan demikian dapat
latihan.
Dalam latihan yang diberikan pada para pemain harus bervariasi dan
tidak monoton atau membuat jenuh. Program latihan yang diterapkan oleh pelatih
kian minggu kian meningkat beban latihan yang diberikan pada para pemain.
Latihan fisik difokuskan pada sore hari karena banyak kendala yang dihadapi
terutama problem para pemain yaitu kalau pagi berangkat kerja di kantornya
masing-masing atau sekolah dan lainnya. Dengan latihan yang terprogram secara
dapat berlatih dan bertanding secara optimal. Para pemain sepakbola harus
memiliki kapasitas vital paru dan VO2 max yang bagus untuk dapat
mengkonsumsi oksigen dalam kapasitas yang besar pula, maka akan mendukung
yang ditiup oleh wasit, serta dapat memperlihatkan teknik-teknik individu yang
beda, pada prinsipnya manusia ada yang memiliki daya tahan yang kuat dan ada
juga yang memiliki daya tahan yang lemah. Keadaan ini akan mempengaruhi
pernafasan. Jadi manusia bernafas tidak disadari yang merupakan gerak refleks
organ tubuh. Meskipun begitu kinerja dari organ pernafasan dapat dipacu maupun
ditahan sesuai dengan kehendak kita. Misalnya menahan nafas dalam waktu
sekejap atau beberapa detik yang terjadi pada olahraga renang, tinju, yoga, taichi
dan Sepakbola. Bila manusia melakukan aktivitas yang berat maka akan terjadi
peningkatan frekwensi pernafasan yang cepat dan hal ini tidak kita sadari.
hidup terutama manusia. Manusia tidak akan terlepas dari bernafas untuk
tulang rusuk, dapat bergerak otomatis dan merupakan alat yang sangat vital bagi
kehidupan manusia karena sebagai alat pernafasan. Oleh sebab itu pernafasan
harus diperhatikan dengan baik, agar setiap kebutuhan oksigen dalam tubuh dapat
terpenuhi.
pernafasan bagian atas yang terdiri dari rongga hidung dan mulut. Fungsi utama
jalan pernafasan bagian atas adalah untuk menyiapkan udara inspirasi agar masuk
udara yang dihirup pada waktu inspirasi. Penyaringan udara inspirasi dilakukan
oleh bulu-bulu yang kuat pada tiap liang hidung. Jaringan yang kaya akan
pembuluh darah dalam mukosa merupakan alat untuk menghangatkan dan
ini sebagian besar dilakukan oleh hidung (Robert.L. Wilkins, 1989 : 3).
setelah udara inspirasi maksimal ( Ganong, 1989 : 49). Kapasitas vital paru sama
dengan volume cadangan inspirasi ditambah volume alun nafas dan volume
seseorang dari paru setelah terlebih dahulu mengisi paru secara maksimum
Volume udara dalam paru dapat dibagi dalam volume dan kapasitas paru
yang dapat di ukur secara langsung dengan spirometer dan secara tidak langsung
dengan teknik difusi gas. Pada waktu pernafasan normal, volume udara yang
memasuki paru pada waktu inspirasi dan meningkatkan paru pada waktu ekshalasi
disebut volume tidal (VT). Jumlah seluruh udara inhalasi yang di ukur dalam satu
menit adalah volume inspirasi semenit (VI) dan jumlah seluruh udara ekshalasi
yang diukur dalam satu menit disebut (VE). Volume udara maksimal yang dapat
di inhalasi dari akhir adalah volume cadangan inspirasi (IRV). Jumlah volume
tidal dan volume cadangan inspirasi menghasilkan kapasitas inspirasi (IC). Ini di
dapat dari volume inhalasi maksimal yang berasal dari akhir volume tidal
Volume udara ekshalasi berasal dari akhir volume tidal ekspirasi dalam
Volume udara dalam paru setelah inspirasi maksimal adalah kapasitas paru total
(TLC). Volume udara ekshalasi maksimal dari paru setelah inspirasi maksimal
program latihan yang ideal untuk dapat meningkatkan kondisi fisik pada pemain
mengalami penurunan fungsi dari organ tubuhnya, seperti pada sistem pernafasan.
Sistem pernafasan akan menurun diketahui dari kapasitas vitalis, yaitu setelah
menginjak usia 40 tahun. Kapasitas vitalis yang paling tinggi didapatkan pada usia
20 tahun dan sampai usia 30 tahun. Kemudian setelah menginjak usia 60 tahun
maksimal. Prestasi pada tingkat VO2 max hanya dapat dipertahankan dalam-
dalam waktu yang sangat singkat, paling lama beberapa menit. Biasanya
dinyatakan dalam volume per menit yang dapat dikonsumsi oleh organisme,
dengan beban maksimal yang dapat dipertahankan dalam periode waktu tertentu.
VO2 max sangat dibutuhkan oleh pemain sepakbola. Sebab VO2 max
oksigen yang besar untuk menjadi sumber energi dan pembentukan Adenosin Tri
Phosfat (ATP) sebagai energi pula. Dengan VO2 max yang bagus maka para
pertandingan selesai.
Dari uraian alasan pemilihan judul di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang kapasitas vital paru dan VO2 Max pada pemain
sepakbola (PERSIKABA).
1.2. Permasalahan
Bagaimana kapasitas vital paru dan VO2 Max pada pemain sepakbola Persatuan
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini tidak lepas dari
permasalahan yang ada, tujuan tersebut adalah : Untuk mengetahui kapasitas vital
paru dan VO2 Max pada pemain sepakbola Persatuan SepakBola Kabupaten Blora
1.4.1. Survei
merupakan cara pengumpulan data dari sejumlah unit atau individu dalam waktu
kapasitas vital paru dan VO2 maximum pada pemain sepakbola (PERSIKABA).
Kapasitas Vital Paru adalah volume udara yang dapat dicapai masuk dan
keluar paru-paru pada penarikan nafas dan pengeluaran nafas paling kuat (Evelyn,
1997 : 221)
volume alun nafas dan volume cadangan ekspirasi, ini adalah jumlah maksimum
yang dapat dikeluarkan seseorang dari paru setelah terlebih dahulu mengisi paru
yang dikonsumsi persatuan waktu oleh seseorang selama tes, dengan latihan
mungkin lama makin berat sampai kelelahan. VO2 Max adalah ambilan oksigen
(oxigen uptake) selama usaha maksimal. Prestasi pada tingkat VO2 Max hanya
dapat dipertahankan dalam waktu yang sangat singkat, paling lama beberapa
menit. Biasanya dinyatakan dalam volume pe rmenit yang dapat dikonsumsi oleh
waktu tertentu.
mengeluarkan daya tahan secara total seperti dayung, balap sepeda, dan
Sepakbola. Sering kali nilai VO2 max dinyatakan pula dalam volume dalam kg
berat badan (ml, kg, min). Pada aktivitas seperti lari atau ski yang melibatkan
1.4.4. Sepakbola
11 pemain dan salah satunya adalah penjaga gawang. Permainan dengan bagian
tubuh yang lain menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang yang dibolehkan
sendiri, agar tidak kemasukkan. Suatu regu dinyatakan menang apabila regu
tersebut dapat memasukkan bola terbanyak ke gawang lawan dan apabila sama
ini dapat dimainkan di luar lapangan (outdoor) dan di dalam ruangan (indoor).
LANDASAN TEORI
2.1.1. Pernafasan
manusia ada dua kali pertukaran gas yaitu antara udara dan darah (dalam paru-
paru) dan di dalam jaringan antara darah dan sel-sel tubuh. Menarik nafas
jaringan atau pernafasan dalam dan yang terjadi di dalam paru-paru yang dinamai
pernafasan luar (eksternal) yaitu pernafasan oksigen (O2) dan mengeluarkan (CO2)
dari tubuh secara keseluruhan, serta pernafasan dalam (internal) yaitu penggunaan
oksigen (O2) dan pembentukkan karbondioksida (CO2) serta sel-sel pertukaran gas
dalam tubuh serta mengangkat CO2 yang dihasilkan dalam pertukaran di dalam
Fungsi utama pernafasan adalah pertukaran gas dan alat yang berperan
dihirup untuk mengambil oksigen sehingga fungsi paru-paru dalam hal ini adalah
misalnya pada perokok berat atau penderita penyakit paru-paru dapat dipastikan
pernafasan, otot pernafasan, volume pernafasan dan lain-lain yang akan dijelaskan
sebagai berikut :
dan diedarkan ke seluruh tubuh. Di sana, oksigen dalam darah di tukar dengan
karbondioksida yang ada di sel. Gas hasil oksidasi respirasi kemudian dibawa ke
Sistem pernafasan terdiri dari dari organ pertukaran gas (paru-paru) dan
sebuah pompa ventilasi paru. Pompa ventilasi ini terdiri dari otot-otot pernafasan
menghembuskan nafas, waktu menarik nafas orang memasukkan udara dari luar
udara dari dalam paru-paru. Udara yang masuk waktu menarik nafas tidak sama
Susunan udara yang masuk waktu menarik nafas yaitu : Zat lemas 79,02%; Zat
asam 20,94%; Zat asam arang 0,04%. Susunan udara yang keluar waktu
menghembuskan nafas yaitu : Zat lemas 79,2%; Zat asam 16,3%; Zat asam arang
untuk dapat membuat tekanan dalam rongga dada mengecil atau dengan kata lain
b. Menaikkan kosta / tulang iga sehingga rongga dada akan bertambah besar.
yang sebelumnya bertambah besar karena sifat elastis. Ini disebut ekspirasi
pasif.
a. Rongga dada bertambah besar akibat otot inspirasi, maupun turunnya sekat
rongga dada.
nafas adalah proses aktif yang diselenggarakan oleh kerja otot. Kontraksi
diafragma meluaskan rongga dada dari atas sampai ke bawah. Penarikkan iga-iga
atau sternum yang ditimbulkan oleh kontraksi otot interkostalis meluaskan rongga
dada kedua sisi dan dari belakang ke depan. Paru-paru yang bersifat elastis untuk
menghasilkan ruang yang membesar itu dan udara ditarik masuk ke dalam saluran
udara. Pada ekspirasi, udara dipaksa keluar oleh pengendoran otot dan karena
1997 : 223).
kimiawi dan pengendalian oleh syaraf. Beberapa faktor tertentu merangsang pusat
pernafasan yang terletak di dalam medula oblogata. Dan kalau dirangsang pusat
itu mengeluarkan implus yang disalurkan oleh syaraf spinalis ke otot pernapasan.
Pengendalian oleh syaraf pada pusat pernapasan ialah suatu pusat otomatik di
Melalui radik syaraf servikalis implus ini diantarkan ke diafragma oleh syaraf
franicus. Dan dibagian terendah pada sumsum belakang, implusnya berjalan dari
Implus ini menimbulkan kontraksi ritmik pada otot diafragma dan intercostal
yang kecepatan kira-kira lima belas kali setiap menit. Pengendalian ini adalah
produk asam dari metabolisme dan bahan kimia yang asam ini merangsang pusat
pernapasan untuk mengirim keluar implus syaraf yang bekerja atas otot
Pada waktu inspirasi, dada dan paru mengembang dalam seluruh tiga
dada dalam tiga dimensi terjadi karena igi-iga bergerak ke anterior, ke atas dan
saluran yang dimulai dari hidung, lalu ke pharynx, larynx, trachea, bronchus dan
kemudian di alveolus pulmonal. Bila kita mengikuti jalan dari udara masuk
melalui hidung, mulut maka berturut-turut akan melalui :Cavum nasi (rongga
Gambar 1
Anatomi Alat Pernafasan
(Tjaliek, 1991 : 35)
Organ pernafasan terdiri dari saluran yang dimulai dari hidung, lalu ke
menjadi dua bagian primer dan tambahan. Otot pernafasan primer adalah
membentuk dasar thorax dan memisahkan thorax dari abdomen. Pada waktu
ehalasi, diafragma mengalami relaksasi dan naik kembali ke posisi istirahat. Otot
penafasan tambahan, terletak dalam leher dan dada bagian atas, dapat membantu
keadaan normal otot-otot ini tidak aktif selama pernafasan biasa tetapi mulai
mulai berperan dalam pernafasan pada saat aktivitas atau bila tahanan aliran yang
masuk dalam torak meningkat. Penafasan sangat cepat pada waktu olahraga,
ekspirasi dada dan ukuran paru yang terjadi pada waktu inspirasi ( Wilkins,
1989 : 8 ).
Inspirasi :
a. Diafragma
Ekspirasi yaitu :
adalah diafragma. Ini terdiri dari suatu lapisan tipis otot terbentuk kubah (dome
shaped) yang tepinya lekat pada iga sebelah bawah. Perangsangan otot
dilaksanakan oleh syaraf pherenicus dan ketika, berkontraksi isi rongga abdomen
tertolak ke bawah dan dengan demikian terjadi penambahan dimensi vertikal dari
rongga dada. Selain itu tepi-tepi yang terangkat dan bergerak keluar, juga
yang mengangkat sternum, tidak berfungsi pada pernafasan tenang, tetapi pada
waktu bekerja, otot-otot ini berkontraksi. Untuk peristiwa ekspirasi otot yang
terpenting yaitu otot dinding abdomen yang terdiri dari rectus abdominis, obligus
internus dan eksternus serta trasversus abdominis. Pada kontraksi otot-otot ini
tekanan intra abdominal naik dan diafragma tertolak ke atas, otot-otot ini juga
membantu ekspirasi aktif dengan menarik iga-iga ke bawah dan ke dalam serta
Pada waktu pernafasan biasa (waktu istirahat) yang bekerja hanya otot-
Apabila kita melakukan tarik napas (inspirasi) yang bekerja adalah muscle
terjadinya ekspirasi :
b. Ketegangan yang timbul pada cartilago costalis pada saat inspirasi, mereka
udara keluar. Kelompok otot ini adalah internal intercostal yang mendorong
tulang rusuk ke bawah dan otot abdominal yang mendorong diafragma naik
Gambar 2
Otot-Otot Pernafasan
(Lukmanto, 1996 : 18)
dan diameter rongga perut mengecil. Di samping itu besarnya volume udara
inspirasi juga dibantu oleh dua otot inspirasi yang ikut berkontraksi. Misalnya
otot secalne membantu untuk mengangkat dua pertama rusuk dan otot seternoclei
Daya tahan pada kegiatan seperti sepakbola, basket, lari jarak jauh,
renang, bersepeda oleh sistem sirkulasi (jantung, pembuluh darah dan darah) dan
semacam ini dikategorikan sebagai daya tahan aerobik (Hairy, 1989 : 176).
a. Ventilasi pulmonal yang artinya masuk dan keluarnya udara dari atmosfer ke
b. Difusi oksigen dan CO2 dari udara yang masuk itu ke pembuluh yang terdapat
di sekitar alveoli..
d. Pengaturan ventilasi .
Seluruh proses ini sering dibagi dua yaitu bagian yang disebut sebagai
respirasi eksternal yang mencakup absorpsi zat asam dan pengeluaran CO2 dari
tubuh secara keseluruhan, sedangkan bagian respirasi internal meliputi semua
oleh peristiwa menarik pernafasan yang dikenal sebagai inspirasi dan ekspirasi.
Gambar 3
Udara Masuk Dalam Paru-Paru
Sekat Rongga Badan, Otot Dada dan Leher Menegang
Paru-Paru Mengembang
(Effendi, 1983 : 1)
Gambar 4
Udara Masuk Dari Paru-Paru Sekat Rongga Dada
Otot-Otot Dada dan Leher Mengendor
Paru-Paru Menjadi Mengempis
(Lukmanto, 1983 : 1)
sebagai berikut :
a. Ventilasi paru yang berarti masuk dan keluarnya udara antara atmosfer dan
alveoli paru.
b. Hawa suplementer / hawa reserve ekspirasi ialah hawa yang keluar setelah
c. Hawa kapasitas vital ialah hawa yang keluar setelah menarik nafas sampai
maksimal sesudah itu dikeluarkan sampai maksimal pula. Jumlah hawa yang
d. Hawa residual ialah hawa yang tersisa dalam paru-paru setelah mengeluarkan
nafas sampai tak bisa lagi mengeluarkan napas (maksimal). Besarnya hawa
e. Hawa kapasitas total ialah hawa maksimal dalam paru-paru atau isi maksimum
paru-paru. Besarnya hawa ini adalah kapasitas vital + hawa reserve = 5400 cc.
f. Hawa ruang mati ialah hawa yang berada dalam ruangan di jalan nafas yang
tidak ikut mengalami pertukaran gas. Hawa tersebut berada dalam ruang mulut
atau ruang hidung sampai bronchiolus. Besarnya hawa ini 150 cc.
Fungsi utama paru adalah tempat untuk pertukaran gas. Pada inspirasi
udara atmosfer memasuki saluran nafas dan masuk ke dalam alveoli. Oksigen
waktu ehalasi, berpindah dari alveoli ke jalan nafas pertukaran udara antara
a. Volume sekali pernafasan (tidal volume) yaitu jumlah udara yang masuk pada
setiap inspirasi.
b. Jumlah ini dapat bertambah besar waktu inspirasi maksimal dan tambahan ini
paru bila semuanya dijumlahkan sama dengan volume maksimal paru yang
a. Volume alun napas (tidal) adalah volume yang di inspirasi atau di ekspirasi
setiap kali bernafas normal besarnya kira-kira 500 ml pada orang dewasa
muda.
b. Volume cadangan inspirasi adalah volume udara ekstra yang dapat di inspirasi
setelah dan di atas volume alun nafas normal dan biasanya mencapai 3000 ml.
c. Volume cadangan adalah jumlah udara ekstra yang dapat di ekspirasi alun
d. Volume residu yaitu volume udara yang masih tetap berada dalam paru setelah
Volume udara yang kita butuhkan untuk bernafas dalam kondisi istirahat
berbeda dengan saat kita bekerja keras. Dalam kondisi normal jumlah udara yang
kita gunakan untuk bernafas pada setiap siklus respirasi kurang lebih 500 ml pada
laki-laki dewasa. Kita juga dapat sedikit memaksakan inspirasi dengan menghirup
tambahan udara. Volume cadangan inspirasi kurang lebih 3 liter untuk pria dan 2
terdapat sisa udara. Volume udara yang dapat kita keluarkan setelah inspirasi jenis
ini disebut volume cadangan ekspirasi, yaitu kurang lebih 1 liter untuk pria dan
700 ml untuk wanita. Bahkan setelah kita mengeluarkan seluruh udara di dalam
paru-paru masih ada sisa dalam jumlah tertentu. Volume residu dalam laki-laki
sekitar 1200 ml dalam wanita sekitar 1100 ml. Tidak semua udara inspirasi
seluruh ruang pernapasan. Kumpulan ruang yang disebut dengan ruang bantu
anatomi ini mempunyai volume sekitar 150 ml artinya 500 ml udara yang dihirup
selama inspirasi normal hanya 350 ml yang mencapai alveolus untuk menukar
Volume udara yang dapat dicapai masuk dan keluar paru-paru pada
penarikkan nafas dan pengeluaran nafas paling kuat disebut kapasitas vital paru
Menurut Harry (1989 : 126) berbagai macam volume dan kapasaitas paru
tidak hanya dipengaruhi oleh ukuran dan pengembangan tubuh, tetapi juga oleh
posisi tubuh. Apabila seseorang dalam keadaan berbaring, sebagian besar volume
akan menurun hal ini dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu :
b. Yang kedua karena terjadi peningkatan volume darah pulmonal sebagai hasil
Seseorang akan mempunyai kapasitas vital paru yang besar. Pada atlet
terlatih misalnya perenang, pembalap sepeda, pemain sepakbola dan cabang jenis
dan latihan khusus, sehingga setiap olahragawan dapat mencapai target nilai
Untuk mengukur kapasitas vital paru dapat digunakan alat yang disebut
nafas maksimum ke dalam alat spirometer, melalui selang sampai tak bisa
apalagi mengambil nafas dan posisi badan dalam keadaan tegak (Tjaliek, 1991 :
38).
tabel 1
Norma Penilaian dan Klasifikasi Kapasitas Vital Paru (Liter)
No Klasifikasi Nilai
2 Baik 3,91-4,47
3 Sedang 3,05-3,90
4 Kurang 2,48-3,09
yang dikonsumsi persatuan waktu oleh seseorang selama tes dengan latihan yang
makin lama makin berat sampai kelelahan. VO2 max adalah ambilan oksigen
(oxigen uptake) selama usaha maksimal. Prestasi pada tingkat VO2 max hanya
dapat dipertahankan dalam waktu yang sangat singkat, paling lama beberapa
menit. Biasanya dinyatakan sebagai volume per menit (1 min) yang dapat
mengeluarkan daya secara total seperti dayung, balap sepeda dan sebagainya.
Sering kali nilai VO2 max dinyatakan pula dalam volume per kilogram berat
badan (ml.kg.min) pada aktivitas seperti lari atau ski yang melibatkan komponen
Ada beberapa faktor yang terdapat pada VO2 maximal terdiri dari :
Karena pengaruh latihan VO2 max akan meningkat akan tetapi yang lebih
baik penting adalah kenyataan bahwa latihan juga mempengaruhi suplai energi
tinggi. Hal ini berarti, di bawah pengaruh latihan, laktat dibentuk pada beban yang
berhubungan dengan prosentase VO2 max yang lebih tinggi. Dengan demikian
latihan meningkatkan VO2 max itu sendiri dan disimpulkan sebagai peningkatan
prosentase VO2 max dimana usaha bisa dipertahankan dalam waktu yang lama.
hanya akan relevan dengan cabang olahraga dan even yang prestasinya
terus menerus dalam waktu kurang dari 40-45 detik. Apabila lamanya even lebih
untuk sukses.
pelepasan energi berintensitas tinggi pada suatu seri (50-20 detik) terpisah dari
periode intensitas yang lebih rendah pada pemulihan. Meskipun pada olahraga
tertentu sebagian besar energi secara langsung, dihasilkan dari sumber non
pengikisan kembali simpanan energi tinggi dalam otot dan pemusnahan hasil
progresif sebagai faktor yang penting dari pada lamanya bertanding atau
peningkatan turnamen. Dengan alasan ini, penilaian daya aerobik maksimal juga
Karena VO2 max mempunyai nilai praktis untuk atlet, cara latihan harus
maupun durasinya. Dengan demikian VO2 maks pelari harus di ukur dengan
treatmild lari, VO2 max dayung harus di ukur dengan argometer dayung dan
seterusnya. Dengan kata lain pengukuran VO2 max perenang dengan mengayuh
sepeda argometer, mempunyai nilai praktis yang kecil untuk menilai keadaan
latihan renang.
latihan pada prosentase VO2 max yang tinggi, mungkin sama dengan pentingnya
VO2 max yang sebenarnya. Secara teoritis pengukuran ambang anaerobik atau
kemampuan ini. Apabila intensitas latihan melebihi tingkat ini, waktu daya tahan
akan berkurang karena faktor tertentu seperti keasaman otot yang meningkat dan
otot.
menurut Thoden (1992 : 47), tes kapasitas aerobik yang beratur dan periodik
olahraga.
d. Efek program tertentu pada daya aerobik maksimal. Lebih dari itu, tipe
faktor medis.
Sebaiknya pagi hari dan dilaksanakan tidak melewati pukul 11.00 siang. Tes
dilakukan dengan cara lari secepat mungkin selama 15 menit. Selama tes peserta
2.1.10. Sepakbola
Permainan sepak bola dimainkan oleh dua regu yang setiap regunya
terdiri atas 11 orang pemain termasuk penjaga gawang. Permainan sepak bola
dipimpin oleh seorang wasit dan dibantu dua hakim penjaga garis. Lama
kecuali tangan. Penjaga gawang boleh memainkan bola dengan tangan, tetapi
hanya di daerah gawangnya sendiri. Setiap regu berusaha untuk memasukkan bola
bagus dan berat badan harus ideal dengan tinggi badan. Sehingga dapat mengikuti
program latihan yang ringan sampai yang berat yang diterapkan setiap hari.
Pemain sepak bola harus mempunyai kapasitas vital dan VO2 max yang bagus
sehingga dapat menghirup udara yang banyak untuk diserap dan digunakan
sebagai sumber energi dan pembentukan ATP di dalam tubuh. Pemain sepak bola
oksigen saja melainkan ATP bisa menjadi energi yang dibutuhkan tubuh untuk
melakukan aktivitas dalam permainan sepak bola. Sebab sepak bola memakan
waktu 90 menit ditambah waktu injuri time (penambahan waktu). Para pemain
dituntut untuk mempunyai fisik yang prima pada saat melakukan pertandingan
harus dapat menampilkan performa yang bagus untuk menerapkan strategi yang
diinstruksikan oleh pelatih, gaya permainan sepak bola baik bertahan agar gawang
tidak kemasukan bola dari lawan dan menyerang untuk menciptakan gol ke
gawang lawan.
Persikaba Blora sudah sesuai dengan standar yaitu FIT (frekwensi, intensitas dan
time atau waktu) dan memberikan variasi latihan baik latihan ringan maupun yang
berat dengan diselingi game. Dalam program latihan harus dapat meningkatkan
kondisi fisik para pemain dengan latihan yang ringan sampai dengan latihan yang
berat secara periodik dan kontinyu. Ini dituntut kerja keras dan kerja sama yang
baik antara pelatih fisik dengan pemain serta pelatih. Sehingga dapat memberikan
kontribusi yang optimal dalam peningkatan kondisi fisik para pemain Persikaba
Blora.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Populasi
karateristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas ingin
dipelajari sifatnya.
penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama. Jadi
penelitian ini adalah seluruh pemain sepak bola Persikaba yang berlatih di stadion
117) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Jadi sampel adalah
populasi yang ada. Menurut Suharsimi Arikunto (1996 : 120) apalagi obyek
penelitian kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga ini bersifat
penelitian populasi tetapi jika obyek besar dapat di ambil dari antara 10-15% atau
kecil besarnya resiko yang di tanggung peneliti. Jadi dalam hal ini keseluruhan
atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini
variabel yang digunakan atau yang diteliti adalah kapasitas vital paru dan VO2
Alat atau tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah spirometer dan
a. Spirometer
c. Kapas
d. Alkohol
e. Formulir pencatatan data.
3.4.1.2. Persiapan
c. Tabung putar berskala yang ada di dalam spirometer tempatkan pada posisi
data, yaitu pingiran tabung yang berskala tempat setinggi pinggiran atau
bibir spirometer.
e. Setelah semuanya diperiksa dan di atur baik spirometer itu di isi dengan air
2. Persiapan Responden
b. Lepas dan bukalah jentik pengucinya yang menahan putaran tabung sehingga
apabila ke dalam tabung itu dihembuskan udara dalam tabung itu dapat
berputar.
e. Orang tersebut selesai mengatur nafasnya dan siap, suruhlah dia menghirup
hembusanya pada mulut agar tidak ada rembesan atau bocoran udara
g. Bacalah hasil pengukuran pada skala yang ada dalam tabung putar spirometer.
a. Lintasan
b. Stop watch
c. Bendera start
d. Nomor dada
b. Begitu bendera start dikibarkan, stop watch dinyalakan dan peserta lari secepat
c. Jarak yang dapat ditempuh selama lari 15 menit dicatat oleh petugas.
a. Sebaiknya pagi hari dan dilaksanakan tidak melewati pukul 11.00 siang.
c. Selama tes peserta tidak boleh beristirahat, berhenti dan makan atau minum.
( Xmeter )
VO2 max = ( − 133) x 0,172 + 33,3
15
Keterangan :
X = Jarak dalam meter yang di tempuh oleh peserta selama lari 15 menit.
3.5. Analisis data
merupakan salah satu langkah terpenting dalam penelitian data yang sudah
terkumpul tidak berarti apa-apa bila tidak di olah. Oleh karena itu perlu analisis
data tersebut. Yang dimaksud analisis data dalam penelitian ini adalah cara
Dalam penggunaan dalam analisis data dapat dilakukan dengan dua jenis
analisis yaitu : analisis statistik dan non statistik. Dalam suatu penelitian
seseorang peneliti bisa memakai salah satu dari analisis tersebut. Dalam penelitian
ini karena data yang akan terkumpul berupa angka-angka, maka peneliti
3.5.1. Mean
Arti mean adalah angka rata-rata. Dari segi aritmatik arti mean adalah
jumlah nilai dibagi dengan jumlah individu. Dalam analisis ini, mean yang dicari
adalah mean dari analisis bergolong. Rumus mean dari distribusi bergolong
Σx
Mean =
N
Keterangan :
Σx = Jumlah data
N = Jumlah individu
3.5.2. Median
nilainya. Kalau banyaknya data ganjil maka median merupakan nilai yang berada
berurutan genap setelah data disusun menurut urutan nilainya median sama
3.5.3. Modus
Standar deviasi adalah akar dari jumlah deviasi kuadrat dibagi banyaknya
Σ( x − x)
SD =
N −1
Keterangan :
X = Data
Χ = Rata-rata
N = Jumlah
dan VO2 max pada pemain sepakbola (PERSIKABA) tahun 2005. Pengukuran
kapasitas vital paru menggunakan alat spirometer dengan melakukan tiga kali
pengukuran dan diambil satu data yang paling tinggi sebagai data hasil penelitian
yang nantinya akan dideskripsikan ke dalam lima kategori yaitu baik sekali, baik,
sedang, kurang dan kurang sekali menurut norma penilaian dan klasifikasi
kapasitas vital paru pada pemain sepakbola (PERSIKABA). Sedangkan tes VO2
max menggunakan tes lari 15 menit yang akan didiskripsikan menjadi lima
kategori yaitu tinggi, bagus, cukup, sedang, rendah menurut norma penilaian VO2
max selama lari 15 menit pada pemain sepak bola (PERSIKABA) tahun 2005.
Data pengukuran kapasitas vital paru dan VO2 max pada pemain
sepakbola (PERSIKABA) tahun 2005 diperoleh hasil tabel yang ada dibawah ini :
tabel 3
Hasil Kapasitas Vital Paru dan VO2 Maximum
Sumber Variasi Kapasitas Vital Paru (ml) VO2 Max
Rata-rata 3,506.67 41,66
2
S 150,298.85 8,41
S 387,68 2,90
Maksimal 4,300,00 51,36
Minimal 2,600,00 34,84
Modus 3,500,00 41,61
Median 3,550,00 41,67
N 30 30
Sumber : Data Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa rata-rata
kapasitas vital paru pada pemain sepakbola (PERSIKABA) tahun 2005 mencapai
3,506,67 ml, dengan kapasitas vital maksimal 4,300,00 ml dan minimal 2,600,00
sepakbola (PERSIKABA) tahun 2005 pada lampiran diperoleh hasil tabel yang
tabel 4
Distribusi Kapasitas Vital Paru Pada Pemain Sepak Bola (PERSIKABA)
Klasifikasi F %
Baik 3 10,00 %
Sedang 21 70,00 %
Kurang 6 20,00 %
Jumlah 30 100,00 %
dalam kategori baik sekali, 3 orang (10 %) memiliki kapasitas vital paru dalam
kategori baik, 21 orang (70 %) memiliki kapasitas vital paru dalam kategori,
selebihnya yaitu 6 orang (20 %) memiliki kapasitas vital paru kurang dan 0 orang
(0 %) kapasitas vital paru dalam kategori kurang sekali. Lebih jelasnya distribusi
kapasitas vital paru pada pemain sepakbola (PERSIKABA) tahun 2005 dapat
Gambar 5
Bagan Distribusi Kapasitas Vital Paru Pada Pemain Sepakbola (PERSIKABA)
tabel 5
Distribusi VO2 Maximum Pada Pemain Sepakbola (PERSIKABA)
Klasifikasi F %
Tinggi 0 0,00 %
Bagus 5 16,67 %
Cukup 25 83,33 %
Sedang 0 0,00 %
Rendah 0 0,00 %
Jumlah 30 100,00 %
max kategori tinggi, 5 orang (16,67 %) memiliki VO2 max kategori bagus, 25
orang (83,33 %) memiliki VO2 max, 0 orang (0 %) memiliki VO2 max kategori
cukup dan 0 orang (0 %) memiliki VO2 max kategori rendah. Lebih jelasnya
distribusi VO2 max pada pemain sepakbola (PERSIKABA) tahun 2005 dapat
Gambar 6
Bagan Distribusi VO2 Max Pada Pemain SepakBola (PERSIKABA)
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang ada di atas bahwa kapasitas vital paru
dan VO2 max pada pemain sepakbola (PERSIKABA) tahun 2005 dengan jumlah
30 pemain.
(PERSIKABA) tahun 2005 dengan jumlah pemain 30 orang yang termasuk dalam
pemain dengan prosentase (20 %) dan kategori kurang sekali 0 pemain dengan
prosentase (0 %).
Hasil ini menunjukkan bahwa kapasitas vital paru pada pemain sepakbola
tergolong sedang. Hal ini disebabkan oleh porsi latihan aerobik yang masih
kurang yang diberikan oleh pelatih dalam peningkatan kapasitas vital paru pada
pemain sepakbola (PERSIKABA) tahun 2005. Sehingga kapasitas vital paru para
latihan aerobik yang berdurasi lama maka pemain akan terlatih tubuhnya untuk
pemberian porsi beban latihan aerobik pada saat sebelum latihan menggunakan
Dalam latihan harus ada data pengamatan dan data evaluasi baik lisan
atau tertulis. Sehingga dapat menentukan program latihan yang dibutuhkan untuk
pengingkatan performa para pemain sepakbola (PERSIKABA). Oleh karena itu
sangat dibutuhkan pelatih fisik yang bagus dan mengetahui tentang tes-tes
Berdasarkan hasil penelitian bahwa VO2 max pada pemain sepak bola
(16,67 %), untuk kategori cukup 25 pemain dengan prosentase (83,33 %),
prosentase (0 %).
Pelatih harus dapat menentukan program latihan yang baik dan benar
agar VO2 max para pemain dipakai secara optimal dalam pertandingan. Karena
dalam permainan sepakbola para pemain dituntut untuk dapat berlari sepanjang
pertandingan baik pergerakan dengan bola maupun tanpa bola dan pada saat
menyerang maupun bertahan. Dengan VO2 max yang bagus maka para pemain
pula masalah prinsip penambahan beban latihan atau overload principle yang
dalam hal ini berisi masalah : 1) Intesitas; 2) Frekwensi; 3) Lama program latihan
5.1. Simpulan
kondisi kapasitas vital paru dan VO2 max pada pemain sepakbola (PERSIKABA)
Dari 30 pemain sebagian besar memiliki kapasitas vital paru dalam kategori
sedang (70 %). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa pemain sepakbola
2. VO2 max pada pemain sepakbola (PERSIKABA) tahun 2005 berkisar antara
51,66 sampai 34,84 dengan rata-rata 41,66. Dari 30 pemain sebagian besar
memiliki VO2 max dalam kategori cukup (83,33 %). Dengan demikian dapat
besar belum mencapai VO2 max yang sesuai standar (dalam kategori bagus).
5.2. Saran
kondisi kapasitas vital paru dan VO2 max pada pemain sepakbola (PERSIKABA)
tahun 2005 yang menggunakan tes kapasitas vital paru dan lari 15 menit tersebut
Hasan Said. 1982. Menuju Hidup Sehat dan Segar. Jakarta : Balai Pustaka
Jos Usin, 1984. Pernafasan Untuk Kesehatan. Bandung : Rusli Lahani Yunus
Pearce Evelyn, 1997. Anatomi dan Fisiologi Untuk Para Medis. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama