Bab 1 tang Lancar
Definisi utang menurut FASB adalah pengurbanan manfaat ekonomi di masa yang akan
datang yang “probable”, timbul dari kewajiban suatu entitas pada masa sekarang untuk
mentransfer aktiva atau menyediakan jasa kepada entitas lain dimasa yang akan datang
sebagai akibat dari transaksi atau kejadian dimasa yang lalu. Dari definisi tersebut, dapat
disimpulkan utang mempunyai tiga karakteristik berikut ini:
1. merupakan kewajiban sekarang yang menuntut penyelesaian dengan cara mentransfer
barang, jasa atau membayar kas yang “probable” dimasa yang akan datang.
2. merupakan kewajiban yang tidak dapat dihindarkan oleh perusahaan.
3, transaksi atau kejadian lain yang menimbulkan kewajiban perusahaan telah terjadi.
UTANG LANCAR
Berdasarkan jangka waktu pelunasannya, utang dibedakan kedalam utang lancar dan
utang jangka panjang. Jangka waktu yang biasa digunakan adalah satu tahun atau satu siklus
operasi perusahaan, apabila siklus operasi perusahaan lebih dari satu tahun. Satu siklus
operasi adalah periode waktu yang diperlukan dari sejak kas dibayarkan untuk pembelian
barang atau jasa yang dibutuhkan untuk produksi sampai dengan kas dari hasil penjualan
produk perusahaan diterima. Utang yang digolongkan sebagai utang lancar adalah utang
yang akan dilunasi dalam jangka waktu satu tahun atau satu siklus operasi perusahaan. Utang
Lancar juga dapat didefinisikan sebagai kewajiban yang diharapkan akan dilunasi dengan
kekayaan perusahaan yang diklasifikasikan sebagai aktiva lancar atau dengan menimbulkan
utang lancar baru.
PENILAIAN UTANG LANCAR
Secara teoritis, utang harus diukur sebesar nilai sekarang pengeluaran kas dimasa yang
akan datang yang dibutuhkan untuk melunasinya. Dalam praktik, utang lancar biasanya
dicatat dan dilaporkan sebesar nilai nominalnya, dengan alasan karena utang lancar hanya
melibatkan jangka waktu yang pendek (Kurang dari satu tahun) maka tidak ada perbedaan
yang besar antara nilai sekarang utang lancar dengan nilai jatuh temponya.
PENGELOMPOKAN UTANG LANCAR
Karena utang melibatkan pengurbanan dimasa yang akan datang, maka mengandungunsurketidakpastian. Berdasarkan tingkat ketidakpastiannya, utang lancardibedakan kedalam
(1) utang lancar yang dapat dipastikan dan (2) utang lancar yang tidak pasti atau bersyarat
(contingen).
UTANG LANCAR YANG DAPAT DIPASTIKAN
Utang lancar jenis ini, jmlahnya dapat diukur secara tepat. Jumlah kas yang diperlukan
untuk melunasi dan tanggal pembayarannya telah ditentukan dalam bentuk janji tertulis atau
lisan. Tidak ada ketidakpastian mengenai 1) fakta bahwa kewajiban tersebut telah timbul dan
(2) jumlah yang akan dilunasi. Berikut ini akan dibahas jenis-jenis utang yang termasuk
dalam golongan ini-
Utang Dagang
Utang dagang adalah saldo terutang atas harga barang-barang, equipmen dan jasa yang
dibeli perusahaan dengan Kredit. Timbul Karena perbedaan waktu penerimaan jasa atau
barang dengan pembayarannya. Utang dagang dicatat sebesar pengeluaran wang yang
diperlukan untuk melunasinya. Perhitungan diperlukan apabila ada potongan pembelian.
Contoh:
Pada tanggal | Maret 1993. PT ABC membeli barang dagangan secara kredit seharga
Rp100.000.000 dengan termin pembayaran 1/10, 1/30.
Jurnal pada tanggal 1 maret 1993:
Persediaan Barang 100.000.000
Utang Dagang 100.000.000
Jurnal apabila dilunasi tanggal 10 Maret 1993 (dalam jangka waktu potongan):
‘tang Dagang 100.000.000
Potongan Pembelian (1% x 100.000.000) 1.000.000
Kas 99.000.000
Utang Wesel
Utang dalam bentuk janji tertulis yang diklasifikasikan sebagai utang jangka pendek
adalah (1) utang wesel dagang dan (2) utang wesel pinjaman jangka pende
Wesel Dagang. Utang wesel dagang adalah jumlah yang dlijanjikan secara tertulis akan
dibayar kepada pemasok barang, jasa, dan equipmen, Umumnya, baik jumlah yang akan
dilunasi maupun tanggal pelunasan telah tercantum dalam wesel. Perhitungan diperlukan
apabila wesel tersebut berbunga.
Contoh:
Pada tanggal | Januari 1993 perusahaan membeli barang dagangan seharga Rp5.000.000
dengan menandatangani wesel 30 hari berbunga 12%.Jumnal tangga 1 Januari 1993:
Persediaan Barang 5.000.000
Utang Wesel 5.000.000
Jurnal tanggal 30 Januari 1993 pada saat pelunasan:
Utang Wesel 5.000.000
Biaya Bunga 50.000
Kas 5.050.000
Wesel Pinjaman, Utang wesel kepada bank atau lembaga keuangan lain biasanya
timbul karena transaksi peminjaman uang. Apabila wesel tersebut berbunga, disajikan dalam.
neraca sebesar nominalnya dan diperlukan pengakuan biaya bunga pada setiap akhir periode
untuk disajikan dalam laporan rugi-laba.
Jika wesel yang diterbitkan untuk peminjaman uang tidak berbunga, bank akan memotong
(mengenakan diskon) sejumlah tertentu dari jumlah uang yang dipinjam dan menyerahkan
jumlah setelah dipotong kepada peminjam.
Contoh:
PT Nita pada tanggal 1 Oktober membuat wesel tidak berbunga Rp1.000.000 berjangka
satu tahun yang didiskontokan dengan tingkat 9% kepada Bank Amerta.
Daritransaksi tersebut PT Nita hanya memperoleh uang sebesar Rp910.000[Rp1.000.000
- (9% x Rp1.000.000)] untuk pembayaran Rp1.000.000 dua belas bulan dimasa yang akan
datang, sehingga tingkat bunga efektif pinjaman tersebut adalah 9,89% (tidak sebesar yang
ditetapkan 9%).
Jurnal tanggal 1 Oktober adalah:
Kas 910.000
Diskonto Utang Wese 190.000
Utang Wesel 1.000.000
Diskonto utang wese! harus diamortisasi sebagai biaya bunga selama umur wesel. Saldo
diskonto yang belum diamortisasi disajikan sebagai pengurang utang wesel. Pada contoh
tersebut, amortisiasi diskonto dengan garis lurus per bulan adalah Rp7.500 yang setiap akhir
bulan dicatat dengan jurnal sebagai berikut:
Biaya Bunga 7.500
Diskonto Utang Wesel 7.500
Neraca tanggal 31 Desember akan menunjukkan sebagai berikut:
Utang Lancar:
Utang Wesel Rp1.000.000
(—) Diskonto Utang Wesel 67.500
Rp 932.500
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro