Professional Documents
Culture Documents
Ú
Zingiber officinale Rosc.
Ú
Nama-nama daerah bagi jahe tersebut antara lain halia (Aceh), bahing (Batak karo), sipadeh
atau sipodeh (Sumatera Barat), Jahi (Lampung), jae (Jawa), Jahe (sunda), jhai (Madura), pese
(Bugis) lali (Irian).
Ditanam dikebun atau pekarangan rumah.
Tanaman jahe telah lama dikenal dan tumbuh baik di negara kita. Jahe merupakan
salah satu rempah-rempah penting. Rimpangnya sangat luas dipakai, antara lain sebagai
bumbu masak, pemberi aroma dan rasa pada makanan seperti roti, kue, biskuit, kembang
gula dan berbagai minuman. Jahe juga digunakan dalam industri obat, minyak wangi dan
jamu tradisional. Jahe muda dimakan sebagai lalaban, diolah menjadi asin an dan acar.
Aman
Kerajaan: Plantae
(tidak termasuk) Monocots
(tidak termasuk) Commelinids
Ordo: Zingiberales
Famili: Zingiberaceae
Genus: p
Spesies: p
Ú
p
Roscoe[1]
(p
), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-
rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas -ruas
tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron.
Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William
Roxburgh dari kata Yunani , dari bahasa Sansekerta,
.
Jahe diperkirakan berasal dari India. Namun ada pula yang mempercayai jahe berasal dari
Republik Rakyat Cina Selatan. Dari India, jahe dibawa sebagai rempah perdagangan hingga
Asia Tenggara, Tiongkok, Jepang, hingga Timur Tengah. Kemudian pada zaman kolonialisme,
jahe yang bisa memberikan rasa hangat dan pedas pada makanan segera menjadi
komoditas yang populer di Eropa.
Karena jahe hanya bisa bertahan hidup di daerah tropis, penanamannya hanya bsia
dilakukan di daerah katulistiwa seperi Asia Tenggara, Brasil, dan Afrika. Saat ini Equador dan
Brasil menjadi pemasok jahe terbesar di dunia.
Batang jahe merupakan batang semu dengan tinggi 30 hingga 100 cm. Akarnya berbentuk
rimpang dengan daging akar berwarna kuning hingga kemerahan dengan bau menyengat.
Daun menyirip dengan panjang 15 hingga 23 mm dan panjang 8 hingga 15 mm. Tangkai
daun berbulu halus.
Bunga jahe tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat telu r dengan panjang 3,5 hingga 5 cm
dan lebar 1,5 hingga 1,75 cm. Gagang bunga bersisik sebanyak 5 hingga 7 buah. Bunga
berwarna hijau kekuningan. Bibir bunga dan kepala putik ungu. Tangkai putik berjumlah
dua.
Rimpang jahe, terutama yang dipanen pada umur yang masih muda tidak bertahan lama
disimpan di gudang. Untuk itu diperlukan pengolahan secepatnya agar tetap layak
dikonsumsi.
c Jahe segar
c Jahe kering
c Awetan jahe
c Jahe bubuk
c Minyak jahe
c Oleoresin jahe
Merupakan potongan jahe yang kemudian dikeringkan. Jenis ini sangat populer di pasar
tradisional.
Merupakan hasil pengolahan tradisional dari jahe segar, terutama jahe muda. Yang paling
sering ditemui di pasaran adalah acar, asinan, sirup, dan kristal jahe. Jenis ini disukai
konsumen dari daerah Asia dan Australia.
Merupakan hasil pengolahan lebih lanjut dari jahe menggunakan teknologi industri. Bubuk
jahe diperlukan untuk keperlu an farmasi, minuman, alkohol dan jamu. Biasanya
menggunakan bahan baku jahe kering.
Adalah hasil pengolahan lebih lanjut dari tepung jahe. Bentuknya berupa cairan cokelat
dengan kandungan minyak asiri 15 hingga 35%.
Jahe tumbuh subur di ketinggian 0 hingga 1500 meter di atas permukaan laut, kecuali jenis
jahe gajah di ketinggian 500 hingga 950 meter.
Untuk bisa berproduksi optimal, dibutuhkan curah hujan 2500 hingga 3000 mm per tahun,
kelembapan 80% dan tanah lembab dengan PH 5,5 hingga 7,0 dan unsur hara tinggi. Tanah
yang digunakan untuk penanaman jahe tidak boleh tergenang.
!
"
Merupakan jahe yang paling disukai di pasaran internasional. Bentukn ya besar gemuk dan
rasanya tidak terlalu pedas. Daging rimpang berwarna kuning hingga putih.
Merupakan jahe yang banyak dipakai sebagai bumbu masakan, terutama untuk konsumsi
lokal. Rasa dan aromanya cukup tajam. Ukuran rimpang sedang dengan warna kuning.
Jahe jenis ini memiliki kandungan minyak asiri tinggi dan rasa paling pedas, sehingga cocok
untuk bahan dasar farmasi dan jamu. Ukuran rimpangnya paling kecil dengan warna merah.
Dengan serat lebih besar dibanding jahe biasa.
Di Indonesia, sekoteng, bandrek, dan wedang jahe merupakan minuman yang digemari
karena mampu memberikan rasa hangat di malam hari, terutama di daerah pegunungan.
Ô
c Harmono, STP dan Drs Agus Andoko, Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe, Penerbit
Agromedia Pustaka, 2005.
1. Pendahuluan
Saat ini telah dikenal berbagai macam obat tradisional salah satunya adalah rimpang jahe
yang banyak digunakan oleh kebanyakan masyarakat pada umumnya, karena harganya
murah, mudah didapat dan dapat diperbanyak menjadi tanaman obat tradisional di setiap
rumah tangga.
Berikut ini adalah identifikasi tanaman jahe menyangkut kandungan kimia kandungan,
manfaat, dan macam-macam kegunaan lainnya. Zingiber officinale merupakan tumbuhan
herbal menahun yang tumbuh liar di ladang -ladang berkadar tanah lembab dan
memperoleh banyak sinar matahari. Batangnya tegak, berakar serabut dan berumbi dengan
rimpang mendatar. Tumbuhan semak berbatang semu ini tingginya bisa mencapai 30 cm - 1
m. Rimpang jehe berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan berwarna
coklat beraroma khas. Bentuk daun bulat panjang dan tidak lebar. Berdaun tunggal,
berbentuk lanset dengan panjang antara 15 - 28 mm. Bunganya memiliki 2 kelamin dengan
1 benang sari dan 3 putik bunga. Bunga ini muncul pada ketiak daun dengan posisi duduk.
Biasanya jahe di tanam pada dataran rendah sampai dataran tinggi (daerah subtropis &
tropis) di ketinggian 1500 m di atas permukaan laut. Akarnya akar serabut.
Kandungan Kimia :
Sifat khas jahe disebabkan adanya minyak atsiri dan oleoresin jahe. Aroma harum jahe
disebabkan oleh minyak atsiri, sedangkan oleoresinnya menyebabkan rasa pedas. Minyak
atsiri dapat diperoleh atau diisolasi dengan destilasi uap dari rhizoma j ahe kering. Ekstrak
minyak jahe berbentuk cairan kental berwarna kehijauan sampai kuning, berbau harum
tetapi tidak memiliki komponen pembentuk rasa pedas. Kandungan minyak atsiri dalam jahe
kering sekitar 1 ʹ 3 persen. Komponen utama minyak atsiri jahe ya ng menyebabkan bau
harum adalah zingiberen dan zingiberol. Rimpang jahe juga mengandung minyak damar,
mineral sineol, fellandren, kamfer, borneol, zingiberin, zingiberol, gigerol (misalnya di
bagian-bagian merah), zingeron, lipidas, asam aminos, niacin, vi tamin A, B1, C dan protein.
Minyak jahe berwarna kuning dan kental. Minyak ini kebanyakan mengandung terpen,
fellandren, dextrokamfen, bahan sesquiterpen yang dinamakan zingiberen, zingeron damar,
pati.
- Zingiber officinale Rosc.
- Z.o. var. amarun (pahit)
- Z.o. var. rubrum (merah)
)
- Jahe pahit (Z.o. var. amarun)
- HaIia padi (rasanya amat tajam)
- Sunti (Z.o. var. rubrum)
- Halia barah atau H. udang (merah)
- Jae / Jhai
- Bahing / Pemedas / Sipadeh
# Ginger
* Zingiberaceae
+ ,
Tumbuhan ini berasal dari Asia Selatan (India)dan RRC, kini ditemukan di wilayah tropis dan
subtropis, contohnya di Indo nesia. Tanaman jahe biasanya ditanam di daerah beriklim
panas, terutama di tanah gembur, kering dan subur. Jahe yang amat baik dihasilkan di
Jamaika. Sri Langka dan Cina. Tanaman jahe bisa dipanen apabila daunnya telah menguning.
-
.
Zingiber officinale merupakan tumbuhan herba menahun yang tumbuh liar di ladang -ladang
berkadar tanah lembab dan memperoleh banyak sinar matahari. Batangnya tegak, berakar
serabut dan berumbi dengan rimpang mendatar. Tumbuhan semak berbatang semu ini
tingginya bisa mencapai 30 cm - 1 m. Rimpang jehe berkulit agak tebal membungkus daging
umbi yang berserat dan berwarna coklat beraroma khas. Bentuk daun bulat panjang dan
tidak lebar. Berdaun tunggal, berbentuk lanset dengan panjang antara 15 - 28 mm.
Bunganya memiliki 2 kelamin dengan 1 benang sari dan 3 putik bunga. Bunga ini muncul
pada ketiak daun dengan posisi duduk. Biasanya jahe di tanam pada dataran rendah sampai
dataran tinggi (daerah subtropis & tropis) di ketinggian 1500 m di atas permukaan laut.
Akarnya akar serabut.
Rimpang jahe mengandung minyak atsiri, damar, mineral sineol, fellandren, kamfer,
borneol, zingiberin, zingiberol, gigerol ( misalnya di bagian-bagian merah), zingeron, lipidas,
asam aminos, niacin, vitamin A, B1, C dan pr otein. Minyak jahe berwarna kuning dan kental.
Minyak ini kebanyakan mengandung terpen, fellandren, dextrokamfen, bahan sesquiterpen
yang dinamakan zingiberen, zingeron damar, pati.
Ekstraksi
Ekstraksi adalah penyarian zat-zat aktif dari bagian tanaman obat. Adapun tujuan dari
ekstraksi yaitu untuk menarik komponen kimia yang terdapat dalam simplisia.
. #
Tujuan ekstraksi adalah untuk menarik semua komponen kimia yang terdapat dalam
simplisia. Ekstraksi ini didasarkan pada perpindahan massa komponen zat padat ke dalam
pelarut dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka, kemudian berdifusi
masuk ke dalam pelarut.
1. c Senyawa kimia telah diketahui identitasnya untuk diekstraksi dari organisme. Dalam
kasus ini, prosedur yang telah dipublikasikan dapat diikuti dan dibuat modifikasi yang
pustaka. Hal ini diikuti dengan uji kimia atau kromatografik yang sesuai untuk
kelompok senyawa kimia tertentu
sebagai obat. Proses ini harus ditiru sedekat mungkin jika ekstrak akan melalui kajian
ilmiah biologi atau kimia lebih lanjut, khususnya jika tujuannya untuk memvalidasi
penggunaan obat tradisional.
4. c Sifat senyawa yang akan diisolasi belum ditentukan sebelumnya dengan cara
apapun. Situasi ini (utamanya dalam program skrining) dapat timbul jika tujuannya
adalah untuk menguji organisme, baik yang dipilih secara acak atau didasarkan pada
penggunaan tradisional untuk mengetahui adanya senyawa dengan aktivitas biologi
khusus.
Proses pengekstraksian komponen kimia dalam sel tanaman yaitu pelarut organik
akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif, zat
aktif akan larut dalam pelarut organik di luar sel, maka larutan terpekat akan berdifusi
keluar sel dan proses ini akan berulang terus sampai terjadi keseimbangan antara
konsentrasi cairan zat aktif di dalam dan di luar sel.
0
Penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia
dalam cairan penyari yang sesuai selama tiga hari pada temperatur kamar terlindung
dari cahaya, cairan penyari akan masuk ke dalam sel melewati dinding sel. Isi sel
akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan
di luar sel. Larutan yang konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh
cairan penyari dengan konsentrasi rendah ( proses difusi ). Peristiwa tersebut
berulang sampai terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di
dalam sel. Selama proses maserasi dilakukan pengadukan dan penggantian cairan
penyari setiap hari. Endapan yang diperoleh dipisahkan dan filtratnya dipekatkan.
Penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara serbuk simplisia dimaserasi
selama 3 jam, kemudian simplisia dipindahkan ke dalam bejana silinder yang bagian
bawahnya diberi sekat berpori, cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui
simplisia tersebut, cairan penyari akan melarutkan zat aktif dalam sel-sel simplisia
yang dilalui sampai keadan jenuh. Gerakan ke bawah disebabkan oleh karena
gravitasi, kohesi, dan berat cairan di atas dikurangi gaya kapiler yang menahan
gerakan ke bawah. Perkolat yang diperoleh dikumpulkan, lalu dipekatkan.
1
Ô
-
Penyarian minyak menguap dengan cara simplisia dan air ditempatkan dalam
labu berbeda. Air dipanaskan dan akan menguap, uap air akan masuk ke dalam labu
sampel sambil mengekstraksi minyak menguap yang terdapat dalam simplisia, uap
air dan minyak menguap yang telah terekstraksi menuju kondensor dan akan
terkondensasi, lalu akan melewati pipa alonga, campuran air dan minyak menguap
akan masuk ke dalam corong pisah, dan akan memisah antara air dan minyak atsiri.
Ô
Ôc
#
2
Ôc
.
Ôc
Ú
-!345
-!677
3 589:
#
Metode maserasi
Modifikasi remaserasi
Metode Soxhletasi
àc Dapat digunakan untuk sampel dengan tekstur yang lunak dan tidak tahan
àc Karena pelarut didaur ulang, ekstrak yang terkumpul pada wadah di sebelah
àc Bila dilakukan dalam skala besar, mungkin tidak cocok untuk menggunakan
pelarut dengan titik didih yang terlalu tinggi, seperti metanol atau air, karena
seluruh alat yang berada di bawah komdensor perlu berada pada temperatur
Metode ini terbatas pada ekstraksi dengan pelarut murni atau campuran
azeotropik dan tidak dapat digunakan untuk ekstraksi dengan campuran pelarut,
misalnya heksan :diklormetan = 1 : 1, atau pelarut yang diasamkan atau
dibasakan, karena uapnya akan mempunyai komposisi yang berbeda dalam
pelarut cair di dalam wadah.
Metode Perkolasi
Metode refluks