You are on page 1of 4

ALANISIS JURNAL

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DAN


PERSONAL HYGIENE IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA
BALITA DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGKANG

OLEH :
Kelompok 1

Hj. NORLATIFAH
MUHAMMAD RISKI MAULANA
MUHAMMAD SIDIK
NIRMALASARI
NORLIANISA
SERI NUR RAHMALINDA

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI S 1 KEPERAWATAN PROFESI NERS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN AKADEMIK 2018
EVIDENCE BASED NURSING PRACTICE

Clinical problem findings:


Pertanyaan Klinis
P Pasien*
Seluruh ibu yang memiliki balita yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas
Mangkang

Populasi*
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita yang bertempat
tinggal di wilayah kerja Puskesmas Mangkang sebanyak 1430 ibu. Banyaknya sampel
dalam penelitian ini adalah 94 responden

Problem*
Kejadian diare
I Intervensi*
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui hubungan antara sanitasi lingkungan dan
personal hygiene ibu dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas
Mangkang.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan jumlah sampel
sebanyak 94 ibu yang memiliki balita di wilayah kerja Puskesmas Mangkang. Faktor –
faktor yang diteliti adalah personal hygiene ibu, kondisi lingkungan, penyediaan air
bersih dan ketersediaan jamban. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara
dan observasi langsung menggunakan kuesioner

C Comparasi*
HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DAN PERSONAL HYGIENE
IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN SUMUREJO
KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
keadaan sanitasi lingkungan dan personal hygiene ibu dengan kejadian diare
pada balita di kelurahan Sumurejo Kecamatan Gunungpati. Penelitian ini
menggunakan penelitian observasi dengan pendekatan cross sectional .
Populasi dalam penelitian ini adalah anak berumur 1- 5 tahun di Kelurahan
Sumurejo dengan populasi 386 orang anak balita. Sampel sebanyak 80
orang anak balita di 6 RW . Metode pengumpulan data adalah wawancara
dan observasi menggunakan daftar pertanyaan. Analisis dari data yang
digunakan adalah chi- square.
Berdasarkan hasil statistik tidak ada hubungan antara kepemilikan
penyediaan air bersih dengan kejadian diare (p nilai = 0,087 ), tidak ada
hubungan antara jenis sarana persediaan air bersih dengan kejadian diare (p
nilai = 0,116 ), tidak ada hubungan antara kondisi saluran pembuangan air
limbah denan kejadian diare ( p nilai = 0,224 ). Ada hubungan antara
kondisi tempat sampah dengan kejadian diare( p nilai = 0,02) , tidak ada
hubungan antara kepemilikan jamban ( p nilai = 0,566 ), tidak ada
hubungan antara jenis jamban ( p nilai = 0,207 ), ada hubungan antara
kebiasaan mencuci tangan dengan sabun mandi sebelum menyuapi anak ( p
nilai = 0,015) , tidak ada hubungan antara kebiasaan mencuci tangan dengan
sabun sebelumnya memasak (p nilai = 0,305 ), tidak ada hubungan antara
kebiasaan mencuci tangan mereka sesudah BAB ( pnilai = 0,364 ), tidak
ada hubungan antara merebus botol susu ke dalam air panas sebelum
digunakan( p nilai = 0,364).
Dari penelitian ini bisadisimpulkan ada hubungan antara kondisi tempat
sampah, mencuci tangan dengan sabun sebelum menyusui anak dengan
kejadian diare pada balita di Kelurahan Sumurejo Kecamatan Gunungpati
Kota Semarang.
Dari perbandingan tersebut dapat diambil kesimpulan Kebersihan perseorangan
terutama kebersihan tangan seharusnya mendapatkan prioritas yang tinggi namun sering
disepelekan. Tangan yang kotor atau terkontaminasi dapat memindahkan bakteri dan
virus patogen dari tubuh, feses atau sumber lain ke makanan. Pencucian tangan dengan
sabun sebagai pembersih, penggosokan, dan pembilasan dengan air yang mengalir akan
menghanyutkan partikel kotoran yang banyak mengandung mikroorganisme. Kebiasaan
mencuci tangan dengan sabun, ternyata dapat mengurangi insiden diare

O Out Come*
Hasil penelitian menunjukkan faktor- faktor yang terbukti ada hubungan dengan
kejadian diare antara lain personal hygiene : kondisi lingkungan dan penyediaan air
bersih. Tidak ada hubungan kejadian diare dengan ketersediaan jamban

Hasil Penelitian pembanding


Dari penelitian ini bisadisimpulkan ada hubungan antara kondisi tempat sampah,
mencuci tangan dengan sabun sebelum menyusui anak dengan kejadian diare pada
balita. Tidak ada hubungan dengan kejadian diare antara lain : penyediaan air bersih,
kondisi pembuangan air limbah, kepemilikan jamban, jenis jamban, mencuci tangan
sebelum memasak, mencuci tangan sesudah BAB, merebus botol susu sebelum
digunakan.

T Time
Penelitian ini dilakukan pada September 2013

Banjarmasin, Juli 2018

Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

(Muhsinin, Ns., M.Kep., Sp Anak) (Rina Farida S.Kep Ners)

You might also like