Professional Documents
Culture Documents
PTERIGIUM OD GRADE 4
OLEH
1108011004
PEMBIMBING
dr. Eunike Cahyaningsih, Sp.M
PENDAHULUAN
Aliran darah konjungtiva berasal dari arteri siliaris anterior dan arteri
palpebralis. Kedua arteri ini beranastomosis bebas dan bersama dengan banyak
vena konjungtiva yang umumnya mengikuti pola arterinya membentuk jaring-
jaring vaskuler konjungtiva yang banyak sekali. Pembuluh limfe konjungtiva
tersusun dalam lapisan superfisial dan lapisan profundus dan bersambung dengan
pembuluh limfe palpebra hingga membentuk pleksus limfatikus yang banyak.
Konjungtiva menerima persarafan dari percabangan pertama (oftalmik) nervus
trigeminus. Saraf ini hanya relatif sedikit mempunyai serat nyeri.4,5
Kornea dipersyarafi oleh banyak saraf sensoris terutama berasal dari saraf
siliar longus, saraf nasosiliar, saraf ke V saraf siliar longus berjalan suprakoroid,
masuk ke dalam stroma kornea, menembus membrane bowman melepaskan
selubung schwannya. Seluruh lapis epitel dipersarafi sampai pada kedua lapis
terdepan tanpa ada akhir saraf. Bulbus Krause untuk sensasi dingin ditemukan di
daerah limbus. Daya regenerasi saraf sesudah dipotong di daerah limbus terjadi
dalam waktu 3 bulan.2 Trauma atau penyakit yang merusak endotel akan
mengakibatkan system pompa endotel terganggu sehingga dekompensasi endotel
dan terjadi edema kornea. Endotel tidak mempunyai daya regenarasi.2
Kornea merupakan bagian mata yang tembus cahaya dan menutup bola
mata di sebelah depan. Pembiasan sinar terkuat dilakukan oleh kornea, dimana 40
dioptri dari 50 dioptri pembiasan sinar masuk kornea dilakukan oleh kornea.2
Gambar 3. Lapisan kornea
2.2 Pterigium
2.2.1 Definisi Pterigium
Pterigium adalah suatu penebalan konjungtiva bulbi yang berbentuk
segitiga, mirip daging yang menjalar ke kornea, pertumbuhan fibrovaskular
konjungtiva yang bersifat degeneratif dan invasive. Menurut Hamurwono,
pterigium merupakan konjungtiva bulbi patologik yang menunjukkan penebalan
berupa lipatan berbentuk segitiga yang tumbuh menjalar ke kornea dengan puncak
segitiga di kornea. Pterigium berasal dari bahasa Yunani, yaitu pteron yang
artinya wing atau sayap.1,6
3.2 Anamnesis
Keluhan Utama:
Timbul seperti selaput dalam mata kanan sehingga penglihatan kabur.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Timbul sesuatu seperti selaput dalam mata kanan diakui sudah sejak ± 1 tahun
yang lalu. Pasien mengakui penglihatan kabur baru dialami sekitar ± 7 bulan
terakhir. Pasien juga mengeluhkan nyeri yang hilang timbul, terutama saat
menggerakan mata untuk melihat, mata berair (+), gatal (+), keluhan mata kiri (-).
Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat memakai kacamata (-)
Riwayat hipertensi (+)
Riwayat diabetes melitus disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga:
Riwayat kedua orang tua memakai kacamata (-)
Riwayat pterigium pada keluarga disangkal
Riwayat Kebiasaan : merokok (-), alkohol (-)
Riwayat Pengobatan : belum pernah
3.3 Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
Tekanan Darah : 150/100 mmHg
Nadi : 80 x/menit, reguler, kuat angkat
Pernafasan : 18 x/menit
Suhu : 36,2oC
Status Oftalmologikus
OD OS
Segmen Anterior
Silia Trichiasis (-) Trichiasis (-)
Palpebra superior Hiperemis (-) edema (-) Hiperemis (-) edema (-)
Palpebra inferior Hiperemis (-) edema (-) Hiperemis (-) edema (-)
Konjungtiva tarsus Papil (-) folikel (-) Papil (-) folikel (-)
superior
Konjungtiva tarsus Papil (-) folikel (-) Papil (-) folikel (-)
inferior
Konjungtiva bulbi Terdapat jaringan fibrovaskular Jaringan fibrovaskular (-)
hingga ke pupil
Kornea Jernih Jernih
Bilik Mata Depan Dalam Dalam
Iris Kripta iris normal Kripta iris normal
Pupil Bulat, RC (+) Bulat, RC (+)
Lensa Jernih Jernih
Telah dilaporkan sebuah kasus pasien atas nama Ny.MS, usia 64 tahun
yang datang dengan keluhan timbul sesuatu seperti selaput dalam mata kanan
diakui sudah sejak ± 1 tahun yang lalu. Pasien mengakui penglihatan kabur baru
dialami sekitar ± 7 bulan terakhir. Pasien juga mengeluhkan nyeri yang hilang
timbul, mata berair (+), gatal (+), keluhan mata kiri (-). Pemeriksaan fisik
didapatkan adanya gambaran jaringan fibrovaskular hingga pupil. Dari anamnesis
dan pemeriksaan fisik, pasien didiagnosis Pterigium OD grade IV. Pasien
direncanakan dilakukan operasi dan sambil menunggu pemeriksaan lengkap untuk
persiapan operasi serta menunggu jadwal operasi, pasien diberikan obat tetes mata
(air mata buatan), serta diedukasi untuk menghindari paparan sinar ultraviolet.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sidarta Ilyas. Ilmu Penyakit Mata edisi ketiga. 2008. Jakarta: FK UI.
2. Chandra DW et al. Effectiveness of subconjunctival mitomycin-C compared
with subconjunctival triamcinolon acetonide on the recurrence of progresive
primary pterygium which underwent Mc Reynolds method. Berkala llmu
Kedokteran, Volume 39, No. 4, Desember 2007: 186-19.
3. Gazzard G, Saw S-M, Farook M, Koh D, Wijaya D, et all. Pterygium in
Indonesia: prevalence, severity and risk factors. British Journal of
Ophthalmology. 2010; 86(12): 1341–1346. Avaiable at:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1771435/
4. Vaughan, Daniel G., Asbury Taylor, Riordan Eva-Paul. Oftalmologi Umum.
Edisi 14.Jakarta:Widya Medika,2013,hal 5-6.
5. Sidarta Ilyas, dkk. Ilmu Penyakit Mata edisi ke-2. 2002. Jakarta: Sagung Seto.
6. Hamurwono GD, Nainggolan SH, Soekraningsih. Buku Pedoman Kesehatan
Mata dan Pencegahan Kebutaan Untuk Puskesmas. Jakarta: Direktorat Bina
Upaya Kesehatan Puskesmas Ditjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat
Departemen Kesehatan, 2011. 14-17
7. American Academy of Ophtalmology. Basic and Clinical Science Course
section 8 External Disease and Cornea. 2007-2008. p: 344&405
8. T H Tan Donald et all. Pterygium clinical Ophtalmology – An Asian
Perspective, Chapter 3.2.Saunders Elsevier. Singapore. 2008. p:207-214.
9. Khurana A. K. Community Ophtalmology in Comprehensive Ophtalmologu.
Fourth Edition. Chapter 20. New Delhi. New Age International Limited
Publisher. 2007. p: 443-457
10. D Gondhowiardjo Tjahjono, Simanjuntak WS Gilbert. Pterygium: Panduan
Manajemen Klinis Perdami. CV Ondo. Jakarta. 2006. p: 56-58
11. Jerome P Fisher. Pterygium. 2009. available at:
http://emedicine.medscape.com/article/1192527-followup
12. Pterygium and Pingueculum available at:
http://www.baysideeyes.com.au/eye-specialists/pterygium.htm