You are on page 1of 9

DRAW A MAN TEST dan K.

Dx RETARDASI MENTAL
TES GRAFIS SEBAGAI ALAT PSIKODIAGNOSTIK

1. Gambar Orang (Draw a Person Test)

Ada beberapa versi dari Tes Gambar Orang, yaitu versi Goodenough yang
biasanya dipakaiuntuk memperoleh nilai I.Q Versi ini kemudian dikembangkan
Harris sehingga dikenalsebagai Draw a Person Tes versi Goodenough-Harris.
Apabila pada versi Goodenoughsubyek hanya menggambar 1 figur saja maka
pada versi Goodenough Harris, subyek dimintauntuk menggambar 3 figur,
yaitu figur laki, perempuan dan figur diri.
Pada dua tes ini, figuryang digambar diberikan penilaian kuantitatif,
misalnya kepala diperoleh nilai : 1; matadiberi nilai 1; ada pupil diberi nilai 1
dan seterusnya sehingga diperoleh skor total. Skor totalini masih diolah lebih
lanjut sehingga akhirnya memunculkan nilai IQ.

Table 38-3 DSM-IV-TR Diagnostic Criteria for Mental Retardation

A. Significantly subaverage intellectual functioning: an IQ of approximately 70


or below on an individually administered IQ test (for infants, a clinical
judgment of significantly subaverage intellectual functioning).
B. Concurrent deficits or impairments in present adaptive functioning (i.e., the
person's effectiveness in meeting the standards expected for his or her age by
his or her cultural group) in at least two of the following areas:
communication, self-care, home living, social/interpersonal skills, use of
community resources, self-direction, functional academic skills, work,
leisure, health, and safety.
C. The onset is before age 18 years.
Code based on degree of severity reflecting level of intellectual impairment:

Mild mental retardation: IQ level 50–55 to approximately 70


Moderate mental IQ level 35–40 to 50–55
retardation:
Severe mental IQ level 20–25 to 35–40
retardation:
Profound mental IQ level below 20 or 25
retardation:
Mental retardation, When there is strong presumption of mental retardation
severity unspecified: but the person's intelligence is untestable by standard
tests
(From American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorders. 4th ed. Text rev. Washington, DC: American Psychiatric
Association; copyright 2000, with permission.)

Table 38-6 ICD-10 Diagnostic Criteria for Mental Retardation


Detailed clinical diagnostic criteria that can be used internationally for research cannot be
specified for mental retardation in the same way as they can for most of the other disorders in
Chapter V(F) of ICD-10.
This is because manifestations of the two main components of mental retardation, namely low
cognitive ability and diminished social competence, are profoundly affected by social and
cultural influences. Only general guidance can be given here about the most appropriate methods
of assessment to use.

Level of cognitive abilities

Depending upon the cultural norms and expectations of the individuals being studied, research
workers must make their own judgments as to how best to estimate the intelligence quotient (IQ)
or mental age according to the bands given below:

Category Mental retardation IQ range Mental age (years)


F70 Mild 50–69 9 to under 12
F71 Moderate 35–49 6 to under 9
F72 Severe 20–34 3 to under 6
F73 Profound Below 20 Less than 3

Level of social competence


Within most European and North American cultures, the Vineland Social Maturity Scalea is
recommended for use, if it is judged to be appropriate. Modified versions or equivalent scales
should be developed for use in other cultures.
A fourth character may be used to specify the extent of associated impairment of behaviour:
1. No, or minimal, impairment of behaviour
2. Significant impairment of behaviour requiring attention or treatment
3. Other impairments of behaviour
4. Without mention of impairment of behaviour

Comments

A specially designed multi-axial system is required to do justice to the variety of personal,


clinical, and social statements needed for the comprehensive assessment of the causes and
consequences of mental retardation. One such system is now in preparation for this section of
Chapter V(F) of ICD-10.
a
Doll EA. Vineland Social Maturity Scale, Condensed Manual of Directions. Circle Pines, MN:
American Guidance Service; 1965.
(From World Health Organization. ICD-10 Classification of Mental and Behavioural Disorders:
Diagnostic Criteria for Research. Copyright, World Health Organization, Geneva, 1993, with
permission.)

Pendahuluan

Dalam dekade terakhir, pemeriksaan psikologi mempunyai pengaruh besar pada


kehidupanmanusia Indonesia. Kebanyakan dari mereka yang bersekolah, masuk perguruan
tinggi,melamar pekerjaan, ikut seleksi untuk menduduki jabatan tertentu, pernah mengikuti
suatupemeriksaan psikologi.
Pemeriksaan psikologi yang mereka jalani tidak selalu sama,tergantung dari tujuan
pemeriksaan dan alat pemeriksaan yang digunakanpun berlainan.Misalnya siswa Taman Kanak-
kanak menjalani pemeriksaan psikologi agar dapat diketahuikesiapan anak untuk mengikuti
pelajaran di Sekolah. Tes yang berbeda dipakai untuk siswakelas I Sekolah Menengah Umum
yang bertujuan untuk menentukan apakah yang bersangkutan lebih sesuai untuk jurusan A1, A2,
A3 atau A4.
Dengan semakin meningkatnya penggunaan jasa psikologi dalam berbagai bidang, makatidaklah
mengherankan apabila muncul banyak biro psikologi dan meningkatnya peminatuntuk mengikuti
pendidikan psikologi karena psikologi kini dianggap sebagai lahan yangdapat memberikan penghasilan
yang layak.Untuk berbicara lebih jauh tentang psikologi dan tes psikologi, kita perlu
meninjausejarahnya.
Sebenarnya psikologi sebagai suatu ilmu baru berkembang di abad ke 19 diEropa,
walaupun sudah sejak jaman dulu Plato dan Aristo telah menulis tentang adanyaperbedaan-
perbedaan individual. Para ilmuan Jerman-lah yang mulai mengembangkan ilmupsikologi pada
akhir abad 19, yaitu Fechner, Wundt, Ebbinghaus dan sebagainya.
Penelitian-penelitian yang dilakukan para psikiater dan psikolog perancis di bidang
gangguan-gangguanmental mempengaruhi perkembangan tehnik-tehnik assessment Klinis dan
tes dan iniberakibat pada pengembangan tes prestasi dan skala psikologi yang dibakukan.Ilmuan
lainnya yang terlibat dalam pengembangan alat ukur psikologi yang dianggapmenonjol pada
jaman itu adalah Galton dari Inggris, Cattell dari Amerika dan Binet dariPerancis.

Pionir lainnya adalah Spearman yang mengembangkan teori tes, Terman


yangmengembangkan tes kecerdasan sedangkan Woodworth dan Rorschach mengembangkan teskepribadian. Edward
Strong berkecimpung dalam pengembangan tes minat.
Denganterjadinya Perang Dunia I, sekelompok psikolog di Amerika Serikat
mengembangkan tesuntuk mengukur kemampuan mental, khususnya tes inteligensi untuk ribuan
tentara Amerikaselama Perang Dunia Idan sesudahnya.Tes ini dikenal dengan Army Alpha untuk yang
berpendidikan dan Army Beta untuk yangtidak berpendidikan.
Tes yang dikembangkan Woodworth adalah inventori kepribadian yangpertama
dibakukan dan digunakan dalam seleksi tentara, dikenal sebagai Personal DataSheet.Sejak tahun
1920-an bidang testing psikologi berkembang dengan pesat dan kini ratusan tespsikologi dibuat
dan dijual, terutama di negara-negara barat.
Untuk mengetahui tes apa sajadan apa tujuan tes tersebut, dapat ditelusuri melalui
berbagai katalog yang diterbitkaninstansi-instansi penjual tes. Makalah ini memberikan sedikit
gambaran tentang tes psikologiterutama tes grafis yang banyak dipakai dalam pemeriksaan
psikologi di Indonesia.

Klasifikasi Tes
Apabila kita ingin menggunakan suatu tes tertentu, perlu diketahui secara mendalam testersebut,
yaitu:- Tujuan tes tersebut- Tes dapat diberikan secara individual atau kelompok - Standardisasi
tes : norma, validitas, reliabilitas- Tes obyektif atau non-obyektif - Administrasi tes- Latar
belakang teoretik tes tersebut- Apakah tes sesuai untuk digunakan di IndonesiaTanpa penguasaan
yang mendalam tentang tes yang digunakan disamping latar belakangteoretik (psikodinamika)
yang memadai, maka hasil tes berupa angka atau grafik dan sebagainya tidak akan bermanfaat
banyak, bahkan ada kemungkinan terjadinya kesalahandalam analisis sehingga akan merugikan
si pemakai jasa.Ratusan tes psikologi yang kini diperjual-belikan dapat dimasukkan dalam
kelompok-kelompok menurut tujuan atau sifatnya.1. Tes Individual dan tes kelompok Tes
individual adalah tes yang diberikan perorangan yaitu tester berhadapan dengan testee,misalnya
tes Rorschach, Stanford Binet Intelligence Test dan Wechsler Bellevue IntelligenceScale. Tes
kelompok diberikan tester pada sekelompok testee, misalnya ProgressiveMatricee-60 dari Raven
dan Tes Kode.2. Sekelompok Speed & Power test, yang didasarkan atas batas waktu tes.Speed
test terdiri dari banyak soal yang mudah akan tetapi waktu sangat dibatasi sehinggahampir tidak
ada yang selesai dalam batas waktu yang diberikan. Sedangkan power testadalah kebalikan dari
speed test. Tes ini terdiri dari banyak item yang sukar.3. Kelompok tes obyektif dan non-
obyektif, yang didasarkan atas sistem penilaian. Suatu tesobyektif mempunyai standar penilaian
yang obyektif yang sudah ditentukan. Seorang bukanpsikologpun dapat melakukan penilaian
tetapi tidak dapat melakukan interpretasi.Sebaliknya, melakukan penilaian terhadap tes essay dan
berbagai macam tes kepribadianseringkali bersifat subyektif dan 2 orang penilai akan
memberikan hasil yang mungkinberbeda.4. Klasifikasi lain yang disesuaikan dengan isi atau proses
adalah kelompok tes kognitif dantes afektif. Tes kognitif mengukur proses-proses dan hasil
kemampuan mental (kognisi) danseringkali disebut sebagai tes prestasi dan bakat. Suatu tes
prestasi menjaring pengetahuansubyek tentang topik tertentu dan terfokus pada perilaku yang
telah lalu, yaitu apa yangpernah dipelajari dan dicapai. Bedanya dengan tes bakat adalah bahwa
tes bakatmemusatkannya pada perilaku yang akan datang yaitu kemampuan subyek untuk
belajardengan latihan yang sesuai. Misalnya : tes untuk bakat mekanis dan klerikal
dikembangkanuntuk menarik manfaat dari latihan lebih lanjut dalam tugas-tugas mekanis dan
klerikal.Tetapi sebenarnya prestasi dan bakat tidak dapat dipisahkan karena apa yang telah
dicapaiseseorang di masa lalu biasanya merupakan indikator cukup baik untuk sesuatu
yangdiharapkan di masa mendatang.
Bagian-bagian kepala berfungsi sebagai sumber utama dari kepuasan dan ketidak puasansensoris
disamping sebagai alat komunikasi. Mata, telinga dan mulut merupakan organ yangdiperlukan
dalam berhubungan dengan lingkungan, sehingga perlakuan yang berlebihanmenunjukkan
kemungkinan kecemasan yang berhubungan dengan fungsi-fungsi organ-organtersebut.Leher :
Leher merupakan penghubung antara kepala dan badan, merupakan penghubung,dalam bahasa
psikoanalisis antara super-ego, ratio, dan id, impuls, dorongan. Pada umumnyabila leher
mendapat penekanan maka menunjukkan kemungkinan pemikiran subyek mengenai
kebutuhannya untuk mengontrol impuls-impuls yang dirasakannya mengancam.
Badan : Badan, khususnya ”trunk” diasosiasikan dengan dorongandorongan
dasar. Subyek biasanya cenderung menggambar figur yang mirip dengan keadaan tubuhnya
sendiri. Anak seringkali
menggambar ”trunk” secara sederhana, perseg
i-empat atau lonjong. Tidak adanyabagian tubuh yang penting (kecuali pada anak) menunjukkan
kemungkinan gangguanpsikologis yang serius.Bahu : Perlakuan terhadap bahu dianggap sebagai
pernyataan dari perasaan kebutuhan akankekuatan fisik. Orang normal akan menggambar bahu dengan
jelas sedangkan orang denganrasa rendah diri karena fisik yang kurus dan kecil akan menggambar
figur dengan sebelahbahu lebar. Tidak adanya bahu terkadang dikatakan sebagai kemungkinan
skizofreni ataukondisi kerusakan otak.Lengan dan tangan:Kondisi lengan dan penempatannya, yaitu
menjauh dari tubuh atau melekat pada tubuhmenunjukkan hubungan subyek dengan
lingkungannya. Maka lengan yang ditaruhdipunggung sehingga hanya sebagian saja yang tampak,
menunjukkan keengganan subyek untuk berhubungan dengan orang. Tangan yang dimasukkan ke
dalam saku, atau tangan yangtidak tampak, diassosiasikan dengan konflik dan perasaan-perasaan
bersalah yangberhubungan dengan kegiatan tangan tersebut.Tungkai kaki dan kaki:Figur dengan
perlakuan tidak biasa terhadap kaki atau tungkai kaki berhubungan denganperasaan aman atau
tidak aman.

Tungkai kaki merupakan serana bergerak dan perlakuan terhadap bagian ini
mencerminkanperasaan seseorang mengenai mobilitas.
2. Gambar Pohon
Gambar pohon dikembangkan oleh Karl KochAdministrasi tes:Persyaratan : Kertas HVS 70mgr
ukuran A4, pinsil HB, tidak pakai penghapus, alasmenggambar harus licin dan keras, waktu
tidak dibatasi (kecuali tes kelompok)
Instruksi : ”Gambarlah pohon”

”Kecuali : pohon cemara,

randu, kelompok palma, bambu”


Apabila ada kesan bahwa gambar yang dibuat tidak memenuhi persyaratan, maka subyek
diberi kertas baru dan diberi instruksi: ”Gambarlah pohon lain dari yang

telah anda gambar”.


Seringkali muncul pertanyaan : Mengapa justru gambar pohon? Apabila kita melihat
tanamanyang mempunyai sistem terbuka yaitu dengan pertumbuhan yang menuju keluar,
segalasesuatu terjadi di permukaan, dibentuk dibawah kulit dan ujung-ujung tunasnya.
Hanyapohon yang memperlihatkan hal ini. Maka dikatakan
bahwa ”Keberadaan” tanaman adalah
gerakan hidup keluar, usaha menjauhi zone pertumbuhan pusat. Pohon tidak pernah
berhentiberkembang, ia tumbuh sempurna, selalu muda-berbunga berbuah sampai mati.
Berbedadengan manusia atau binatang yang merupakan sistem yang tertutup. Hidup fisik
diarahkankedalam. Semua organ sudah ada sejak awal dan dalam tubuh semua organ diberi
makanan(darah) oleh kekuatan yang sama, seumur hidup. Dalam eksistensi manusia segala
sesuatubergerak ke dalam dan dikendalikan organorgan pusat. Gambar pohon yang dibuat
manusiamerupakan sekresi dari yang ada di dalam. Gerak keluar menjadi bentuk yang
menyerupaimanusia, namun dengan sifat-
sifat yang berbeda dalam ”inner being”nya. Ini yang dikatakan
sebagai proyeksi dari psyche.Prinsip interpretasi.Sama halnya dengan tes gambar orang, pada
waktu kita menghadapi hasil karya subyek,maka seolah-olah kita berhadapan dengan subyek.
Bagaimana kesan pertama yang kitaperoleh? Juga dalam analisis selanjutnya kita berpegang
pada 3 hal, yaitu : ruang, gerak danbentuk (lihat halaman 7).

Dengan bentuk tentunya bukan lagi proporsi figur, akan tetapi proporsi pohon,
bagaimanaperimbangan antara mahkota dan batang? Kemudian dilihat pohon apa yang digambar
danapa yang digambar. Kadang-kadang ada pohon yang tidak lengkap, yang dapat disebabkanbeberapa hal
yaitu: belum selesai, artinya ada pembelokan tidak dapat diselesaikan, berartiadanya
hambatan.Dalam membuat analisis, harus dilihat terlebih dahulu: usia si penggambar, sesuaikah
untuk usianya dan bila tidak? Kemudian perlu diketahui pendidikan dan dari mana subyek
berasal.Ini perlu diketahui karena bila pada orang dewasa ada sekelompok ciri yang biasa
ditemukanpada tahap usia yang lebih muda yang dapat dikatakan normal untuk tahap usia
tersebut makaada beberapa kemungkinan yang perlu dipertimbangkan yaitu retardasi
perkembangan,manifestasi keadaan-keadaan infantil atau regresi.Untuk dapat menentukan salah
satu kemungkinan diperlukan pengalaman danmembandingkan berbagai gambar pohon dari
berbagai kelompok usia. Selanjutnya dilihatbagaimana subyek menggambar bagian-bagian
pohon, yaitu:Akar : Berfungsi untuk menghisap makanan dan berpegangan pada tanah agar tidak
tumbang.Akar dapat digambar dengan 2 cara, yaitu akar 1 garis dan akar 2 garis. Akar 1 garis
biasanyadibuat anak sedangkan akar 2 garis dibuat orang dewasa. Namun akar 2 garis dapat
dibuatsebagai akar tertutup dan akar terbuka.Pangkal batang : Dapat digambar lebar di kiri dan
kanan, sebelah kiri saja lebih lebar atausebelah kanan saja lebih lebar. Pelebaran ke kiri atau ke
kanan atau pada bagian kiri dankanan berarti adanya inhibisi/hambatan.Batang pohon : dapat
digambar dengan 1 garis dan 2 garis. Ada berbagai bentuk batang,misalnya batang bentuk
kerucut yang biasa digambar anak sekitar usia 8-9 tahun, anak debilatau orang dewasa yang
mengalami regresi. Batang dapat pula dibuat dengan 2 garis lurusparalel, batang yang bergelombang
serasi atau batang yang menggelembung, jadi adapenebalan dan konstriksi. Penebalan berarti
penimbunan sedangkan konstriksi berartihambatan, jadi apa yang ditimbun dan apa yang
dihambat?Apabila kita kembali pada simbolik batang yairu energi, dorongan, maka penimbunan
dapatberarti energi. Permukaan batang:

Secara fisiognomis, permukaan batang berarti ke arah hubungan individu dengan


lingkungansecara emosional dan afektif, yaitu bagaimana individu lingkungannya. Ini
berartipenyesuaian diri, kehidupan afek, defense mechanisme diri. Penampilan coretan tajam
danberkesan keras dapat diartikan sebagai berikut: sesuatu yang keras biasanya tahan
pukulantetapi pukulan yang keras sekali akan mengakibatkan patah. Jadi sifat yang keras dan
sikapyang keras bila terlalu ditekan, akan patah. Coretan yang begolombang menunjukkan
sikapkontak yang emosional, artinya perasaan memegang peranan penting sedangkan
coretandalam bentuk noda-noda yang tampak seperti penyakit kulit. Melambangkan gangguan
dankontak dengan sesama manusiaBayangan, merupakan pengisian kertas dengan psinsip supaya
lebih gelap dan dapat diartikanbahwa ada perose emosional pada yang bersangkutan. Perlu
diberhatikan berat-ringannyabayangan yang dibuat, karena bayangan yang dibuat sengan halus, ringan
menunjukkankepekaan sipenggambar sedangkan bayangan yang gelap dan berat lebih menunjukan
adanyakecemasan.Dahan, seperti akar dan batang dapat dibuat dengan 1 garis maupun 2 garis.
Dahan yangdipotog dapat diartikan bahwa dalam perkembangan terjadi sesuatu yang menyangkit
segipsikis. Dahan yang dibuat seperti pipa, yaitu terbuka pada ujungnya pada
umumnyamenunjukkan taraf perkembangan yang belum sempurna, dalam arti, dalam sikap
sehari-haribelum terlihat kematangan dan belum dapat membedakan antara diri dan
lingkungan.Mahkota, menggambarkan aktivitas atau proses-proses yang berhubungan dengan
ratio,intelek. Mahkota dapat digambar tertutup maupun terbuka. Perlu diperhatikan
perbandinganantara lebar dan tinggi mahkota depan panjang batang. Kadang-kadang mahkota
diisi dengandahan yang terpencar tak beraturan, mahkota disini dengan coretem atau mahkota
yangkosong.
3. Tes Warteg
Yang diterangkan dalam makalah ini adalah versi Kinget. Tes Wartegg agak berbeda denganTes
Gambar Orang dan tes Pohon karena bersifat lebih obyektif, dalam arti dapatdikauntifikasi,
namun juga dapat dilakukan interpretasi kualitatif.Tes Wartegg berbentuk setengah halaman
kertas folio, dicetak, ada 8 kotak dengan masing-masing satu tanda yang berlainan, kotak-kotak
dilingkari garis hitam tebal.

Persyaratan tes : 1 lembar tes Wartegg1 pinsil HBAlas yang keras dan licinPenghapus (kecuali
untuk tes kelompok)Instruksi:Pada lembar ini anda melihat 8 kotak. Dalam tiap kotak ada tanda
kecil. Tanda-tanda ini tidak mempunyai arti khusus. Tanda-tanda ini hanya merupakan
bagianbagian dari gambar-gambaryang anda harus gambar dalam tiap kotak. Anda boleh
menggambar apa saja dan bolehdimulai dengan tanda yang paling disukai.Anda tidak perlu
mengikuti urutan dari tanda-tanda ini tetapi anda diminta mencantumkanangka pada gambar-
gambar yang dibuat secara berurutan. Anda boleh bekerja menggunakanpenghapus tetapi
janganlah memutar kertas.Baru setelah subyek selesai mengambar, ia diminta untuk menulis apa
saja yangdigambarnya. Sebelumnya tidak diberikan instruksi untuk menghindari sugerti bahwa
harusberupa lukisan.Sejak subyek menerima kertas perlu dilakukan observasi tentang apa
komentar, apakahbanyak pertanyaan, bagaimana pendekatannya terhadap tes dan bagaimana
pelaksanaannya.Prinsip interpretasi.Untuk dapat membuat interpretasi terhadap hasil tes ini, perlu
dipahami terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut.Tes ini mula-mula dikembangkan Krueger dan
Sander dari University of Leipzig dengan latarbelakang Ganzheit Psychologie. Kemudian
dikembangkan oleh Ehrig Wartegg dan kemudianoleh Marian Kinget. Tujuannya adalah
eksplorasi kepribadian dalam istilah fungsi-fungsidasar yaitu: emosi, imajinasi, dinamisme,
kontrol, reality function, yang ada pada semuaorang namun dengan intensitas dan interelasi yang
berbeda. Struktur kepribadian tidaklahstatis, berubah-ubah dan menentukan sebagian besar
perilaku individu. Maka tehnik eksplorasi juga melihat cara subyek berfungsi, yaitu apakah
normal ataukah abnormal. Makabila 1 atau beberapa komponen sangat dominan, berarti bahwa
struktur tidak seimbang, jadi
Tes grafis disebut juga sebagai paper and pencil test karena hanya melibatkan 2
bahantersebut dan dianggap sebagai tes yang sederhana dan murah. Sederhana
karena tugas yangdiberikan tidak rumit, mudah dimengerti subyek dan waktu
pengerjaan tidak lama. Murahkarena hanya melibatkan beberapa lembar kerja HVS
70gr ukuran A4 dan sebatang pinsilHB.

1. Gambar Orang (Draw a Person Test)

Ada beberapa versi dari Tes Gambar Orang, yaitu versi Goodenough yang
biasanya dipakaiuntuk memperoleh nilai I.Q Versi ini kemudian dikembangkan
Harris sehingga dikenalsebagai Draw a Person Tes versi Goodenough-Harris.
Apabila pada versi Goodenoughsubyek hanya menggambar 1 figur saja maka
pada versi Goodenough Harris, subyek dimintauntuk menggambar 3 figur,
yaitu figur laki, perempuan dan figur diri.
Pada dua tes ini, figuryang digambar diberikan penilaian kuantitatif,
misalnya kepala diperoleh nilai : 1; matadiberi nilai 1; ada pupil diberi nilai 1
dan seterusnya sehingga diperoleh skor total. Skor totalini masih diolah lebih
lanjut sehingga akhirnya memunculkan nilai IQ.
Berbeda dengan yang disebut diatas adalah versi Machover yang tidak
memberikan penilaiankuantitatif tetapi kualitatif. Versi Machover ini dilandasi
teori Psikoanalisa.Figur manusia yang digambar dianggap sebagai persepsi si
penggambar tentang dirinya da

You might also like