Professional Documents
Culture Documents
ASI eksklusif adalah pemberian ASI (air susu ibu) ke bayi baru lahir sampai bayi berusia 6
bulan. Sampai waktu tersebut, bayi hanya diperbolehkan menerima ASI dan tidak
diperbolehkan menerima makanan atau minuman lainnya, termasuk air putih. Setelah bayi
berusia 6 bulan, bayi kemudian diperkenalkan dengan makanan lain. Namun, sebaiknya
pemberian ASI masih terus dilanjutkan sampai bayi berusia 2 tahun.
Kadang, di Indonesia, ibu masih suka memberikan air putih, air gula, atau air teh kepada bayi
saat menunggu ASI-nya yang belum keluar. Hal ini sudah menggagalkan pemberian ASI
eksklusif, walaupun pemberiannya hanya satu kali saja. Ini tidak dapat dikatakan sebagai ASI
eksklusif, tetapi lebih cocok dikatakan sebagai ASI predominan.
ASI predominan adalah pemberian ASI ke bayi, tetapi juga pernah memberikan sedikit air selain
ASI sebagai makanan/minuman prelaktal kepada bayi sebelum ASI keluar.
Hal ini bisa disebut sebagai ASI parsial, di mana selain diberi ASI, bayi juga diberikan makanan
selain ASI (seperti susu formula, bubur, atau jus buah) sebelum bayi berusia 6 bulan. Walaupun
pemberian makanan lain selain ASI hanya diberikan sekali atau dalam waktu yang sangat
jarang, tetapi tetap ini dikatakan sebagai ASI parsial.
Mencegah bayi menderita alergi. Pemberian susu formula, susu sapi, atau susu kedelai pada
bayi cenderung membuat bayi mengalami reaksi alergi.
Meningkatkan kecerdasan bayi. Pemberian ASI dapat meningkatkan perkembangan kognitif
bayi.
Melindungi bayi dari obesitas. ASI eksklusif yang diberikan pada bayi dapat menurunkan
risikonya untuk mengalami kegemukan saat ia remaja atau dewasa.
Pada bulan pertama, bayi Anda mungkin menyusu lebih sering, setiap 2-3 jam sekali atau 8-12
kali per hari. Ini adalah sesuatu yang normal terjadi, jadi jangan berpikir bahwa bayi Anda masih
kelaparan setelah diberikan ASI atau berpikir bahwa produksi ASI Anda hanya sedikit sehingga
tidak dapat mencukupi kebutuhan bayi.
Pada bulan awal setelah kelahiran ini, mungkin bayi Anda akan menyusu selama 20-45 menit.
Sebaiknya susui bayi sampai ia berhenti sendiri untuk menyusu, jangan menghentikan bayi
untuk menyusu. Jika bayi sudah puas menyusu pada salah satu payudara Anda, tawarkan ia
menyusu dengan payudara Anda yang lain. Sebaiknya susui bayi Anda sampai payudara Anda
kosong, kemudian berganti ke payudara yang satunya.
Pada bulan kedua, frekuensi menyusu bayi Anda mungkin akan lebih sedikit, sekitar 8-9 kali per
hari. Dan pada bulan ketiga, mungkin akan menurun lagi, sekitar 7-8 kali per hari. Pada saat
bulan ke-6, frekuensi menyusu bayi mungkin akan lebih sedikit lagi, bisa hanya 5-6 kali per hari.
Sebaiknya susui bayi Anda ketika ia ingin menyusu, jangan membatasi berapa kali dan berapa
lama bayi harus menyusu.
Payudara Anda terasa lebih lunak setelah menyusu karena bayi Anda sudah mengosongkan
payudara Anda
Bayi Anda terlihat puas setelah menyusu
Bayi Anda terus mengalami penambahan berat badan setiap bulan
Bayi Anda sering buang air kecil, Anda harus mengganti popoknya yang sudah basah sebanyak
6-9 kali dalam sehari
Pada bulan pertama, bayi Anda setidaknya buang air besar sebanyak 3 kali dalam sehari.
Feses bayi berwarna kuning terang seperti mustard. Setelah satu bulan, frekuensi bayi buang
air besar akan lebih jarang, tetapi setiap hari pasti ia akan buang air besar.