You are on page 1of 18

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

PADA SDR.M DENGAN FRAKTUR FEMUR DI RUANG


FLAMBOYAN 10 RSUD DR. MOEWARDI

Di susun oleh :

AULIAUR ROKHIM

SN181023

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2018/2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA SDR.M DENGAN FRAKTUR FEMUR DI
RUANG FLAMBOYAN 10 RSUD DR. MOEWARDI
SURAKARTA

Tanggal/Jam MRS : 31 Januari 2019 / 10.58 WIB


Tanggal/Jam Pengkajian : 6 Januari 2019 / 15.00 WIB
Metode Pengkajian : Autoanamnesa dan Alloanamnesa
Diagnosa Medis : Fraktur Femur
No. Register : 014xxx
1. PENGKAJIAN
I. IIBIODATA
1. Identitas Klien
Nama Klien : Sdr.M
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kemusu, Boyolali
Umur : 17 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : -
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 40 tahun
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Kemusu, Boyolali
Hubungan dengan klien : Ayah

II. RIWAYAT KESEHATAN


1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri pada luka luka bekas operasi
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan pada tanggal 6 Jam SMRS mengalami
kecelakaan dengan patah tulang pada paha sebelah kanan saat
digunakan untuk berdiri dari posisi duduk. Kemudian oleh keluarga
dibawa ke RSUD Dr Moewardi pada pukul 10.30 WIB di IGD
mendapatkan tindakan pemasangan infus dan pemasangan traksi.
Kemudian di pindahkan keruang flamboyan 10. Pada tanggal 6
Februari 2019 pasien dilakukan operasi, kemudian dipindahkan
keruang flamboyan 10.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan tidak pernah mempunyai riwayat penyakit yang
berbahaya dan menular
4. Riwayat kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang menderita
penyakit menurun seperti mempunyai riwayat penyakit DM dan
hipertensi.
5. Genogram

Keterangan :
: Laki-laki

: Perempuan : Pasien

: Garis perkawinan : Meninnggal dunia

: Garis keturunan

: Tinggal serumah
III. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umun
a. Kesadaran : Composmentis
b. Tanda – Tanda Vital
1. Tekanan Darah : 110/70 mmHg
2. Nadi
Frekuensi : 80 x / menit
Irama : teratur
Kekuatan : normal
3. Pernapasan
Frekuensi : 20 x/ menit
Irama : teratur
4. Suhu : 36,4 ‘C
2. Kepala
- Bentuk kepala : Mesocephal (lonjong)
- Kulit kepala : Bersih tidak ada lesi
- Rambut : Lurus dan panjang
3. Muka
- Mata
Palpebra : Siemetris
Konjungtiva : normal, berwarna jernih
Sklera : Ikterik warna putih
Pupil : Isokor, bulat, warna coklat
Diameter ki/ka : ± 2 mm / ± 2 mm
Reflek terhadap cahaya : +/+
Penggunaan alat bantu kesehatan : Tidak ada
- Hidung
Bersih, tidak ada secret, tidak ada gangguan
- Mulut
Bentuk bibir simetris, mukosa bibir lembab, tidak ada gigi palsu
- Telinga
Simetris, ukuran daun telinga normal bersih dan tidak ada
gangguan pendengaran
4. Leher
- Kelenjar tiroid
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
- Kelenjar limfe
Tidak ada pembesaran limfe
- JVP
Tidak tampak peningkatan JVP
5. Dada (thorax)
- Paru-paru
Inspeksi : bentuk simetris kanan dan kiri, tidak ada jejas
Palpasi : vocal vermitus ka/ki sama, tidak ada nyeri tekan dan
krepitasi
Perkusi : sonor pada seluruh area paru
Auskultasi : vesikuler pada area paru
- Jantung
Inspeksi : ictus cordis (IC) tidak tampak, tidak ada jejas
Palpasi : IC teraba di ICS 5 teraba kuat, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : bunyi pada jantung redup
Auskultasi : bunyi jantung I Lub II Dub, tidak ada suara tambahan
6. Abdomen
Inspeksi : antara dinding dada dan perut simetris
Auskultasi : bising usus 15x/menit (normal : 8-12x/menit)
Perkusi : Suara timpani
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
7. Genetalia
Terpasang kateter
8. Anus dan Rektum
Pasien mengatakan tidak ada Hemorroid
9. Ekstermitas

Atas Kanan Kiri


Kekuatan otot 5 5
Rentang gerak Aktif Aktif
Akral Hangat Hangat
Edema Tidak ada Tidak ada
CRT <2 detik <2 detik
Keluhan Terpasang infus Tidak ada
Bawah Kanan Kiri
Kekuatan otot 1 5
Rentang gerak Pasif Aktif
Akral Hangat Hangat
Edema Tidak ada Tidak ada
CRT <2 detik <2 detik
Keluhan Post operasi Tidak ada
fraktur femur

IV. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN FUNGSIONAL


1. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
a. Sebelum Sakit : pasien mengatakan pasien sebelum sakit dapat
beraktivitas sendiri karena kesehatan itu mahal harganya.
b. Selama sakit : pasien mengatakan sakitnya adalah ujian dari Tuhan
agar Pasien lebih bisa sabar dengan ujiannya itu, tapi pasien
melakukan aktivitas dibantu semua.
2. Pola Nutrisi/Metabolik
a. Pengkajian nutrisi (ABCD)
 Antropometri : IMT = (BB/ TB2) = 40kg/1402 cm = 1,4m
= 40kg
(1,4m x 1,4m)
= 20,4
Normal IMT (18,5- 24,9)
 Biomechanical :
- Hemoglobin : 10,6 g/dl
- Hematokrit : 31 %
- Trombosit : 203 ribu/ul
- Leukosit : 11,9 ribu/ul
- Eritrosit : 3.82 juta/ul
 Clinical Sign : ananemis, rambut hitam lurus, akral hangat
 Diit : Bubur lunak , ½ porsi tdk habis
b. Pengkajian Pola Nutrisi
Keterangan Sebelum Sakit Selama Sakit
Frekuensi 3x sehari 2x sehari
Jenis Nasi, sayur, lauk, Nasi, sayur, lauk,
Porsi 1 porsi habis 1 porsi habis
Keluhan Tidak ada Tidak ada

3. Pola Eliminasi
a. Eliminasi BAB
Keterangan Sebelum Sakit Selama Sakit
Frekuensi 1-2 kali/hari 1 kali/hari
Konsistensi Lunak Lunak
Warna Kuning kecoklatan Kuning
Penggunaan Tidak ada Tidak ada
pencahar
(Laktasi)
Keluhan Tidak ada Tidak ada

b. Eliminasi BAK
Keterangan Sebelum Sakit Selama Sakit

Frekuensi 6-8 kali/hari 3 kali/hari dibuang


karena terpasang kateter

Jumlah urin ± 100 cc ± 400 cc

Warna Kuning Kuning pekat


Pancaran Lancar Lancar
Perasaan setelah Lega Lega
Berkemih
Total produksi ± 800 cc ± 1200 cc
urin
Keluhan Tidak ada Tidak ada
c. Analisa Keseimbangan Cairan Selama Perawatan
Intake Output Analisa
Minuman: 1000 cc Urine: 1200 cc Intake: 1000 cc
Makanan: 300 cc Feses: 50 cc Output: 300 cc
Cairan IV: 500 cc Muntah: - cc
IWL: 675 cc
Total: 2300 cc Total: 1925 Balance +75 cc

4. Pola Aktivitas dan Latihan

Kemampuan Sebelum Sakit Selama Sakit


Perawatan Diri
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
Makan/Minum √ √
Mandi √ √
Toiletting √ √
Berpakaian √ √
Mobilitas di √ √
tempat tidur
Berpindah √ √
Ambulasi/ROM √ √

Keterangan :
0: Mandiri, 1: Dengan alat bantu, 2: Di bantu orang lain, 3: Di bantu
orang lain dan alat, 4: tergantung total
5. Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum Sakit Saat Sakit
Jumlah tidur siang 1,5 Jam 1 Jam
Jumlah tidur malam 6-7 jam 5-6 jam
Penggunaan obat tidur Tidak ada Tidak ada
Gangguan tidur Tidak ada Tidak ada
Perasaan waktu bangun Segar Segar
Kebiasaan sebelum tidur Tidak ada Tidak ada
6. Pola Kognitif dan Perseptual
a. Status mental
Sebelum sakit pasien mampu berkomunikasi dengan baik dan mengerti
apa yang dibicarakan.
Selama sakit pasien mampu berkomunikasi dengan baik dengan pasien
lain.
b. Kemampuan penginderaan
Pasien mengatakan pandangan masih bisa terlihat dengan jelas
c. Pengkajian nyeri
Sebelum sakit pasien mengatakan tidak merasakan nyeri dibagian
tubuhnya.
Selama sakit pasien mengatakan nyeri P : ketika dibuat bergerak, Q :
nyeri seperti teriris-iris, R : pada paha sebelah kanan, S : Skala 4 , T :
nyeri dirasa hilang timbul
7. Pola Persepsi Konsep Diri
a. Gambaran diri : Pasien mengatakan pasien menyukai semua bagian
tubuhnya dan tidak ada bagian tubuh yang tidak disukai.
b. Ideal diri : Pasien mengatakan pasien ingin segera pulang dan sembuh
supaya biar cepat berkumpul bersama keluarga.
c. Harga diri : Pasien mengatakan bahwa pasien tidak malu dengan
keadaaanya sekarang.
d. Peran diri : Pasien mengatakan pasien seorang istri yang harus
melayani suaminya
e. Identitas diri : Pasien mengatakan berumur 28 tahun dan berjenis
kelamin perempuan
8. Pola Peran dan Hubungan
Pasien mengatakan sebagai istri dan ibu rumah tangga harus bertanggung
jawab mengurus rumah tangga dan anak-anak nya.
9. Pola seksual Reproduksi
Pasien adalah seorang perempuan, dan pasien saat ini terpasang selang
kateter dan dalam kondisi sakit dan tidak bisa melayani suami
10. Pola Mekanisme Koping
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan ketika ada masalah klien selalu bercerita dan
berdiskusi dengan suami dan keluarganya.
Selama sakit :
Pasien mengatakan saat sakit pasien selalu mengatakan pada suami.
11. Pola Nilai dan Keyakinan
Pasien mengatakan beragama islam dan menjalankan sholat 5 waktu
dengan tepat sebelum sakit tetapi saat sakit pasien hanya dapat berdoa
saja.

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal : 31-01-2019
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
HEMATOLOGI RUTIN
Hemoglobin 10,6 g/dl 13.5 – 17.5
Hematokrit 31 % 33 – 45
Leukosit 11,9 ribu/ul 4.5 – 11.0
Trombosit 203 ribu/ul 150 – 450
Eritrosit 3.82 juta/ul 4.50 – 5.90
HEMOSTASIS
PT 14.2 detik 10.0 – 15.0
APTT 26.5 detik 20.0 – 40.0
INR 1.110 -
KIMIA KLINIK
Glukosa darah sewaktu 85 mg/dl 60 – 140
Albumin 3.3 g/dl 3.5 – 5.2
Creatinine 0.4 mg/dl 0.9 – 1.3
Ureum 19 mg/dl <50
ELEKTROLIT
Natrium darah 132 mmol/L 136 – 145
Kalium darah 5.0 mmol/L 3.3 – 5.1
Chlorida darah 92 mmol/L 98 - 106
RONTGEN
Tanggal : 31-01-2019
Kesimpulan : Fraktur komplit 1/3 distal os femur kanan dengan
fragmen fraktur proksimal angulated ke lateral
VI. Terapi Medis
Hari/Ta Jenis Terapi Dosis Golongan & Fungsi & Farmakologi
nggal Kandungan

- Cairan IV : Golongan obat bebas Pengganti cairan tubuh


Nacl 500 ml Kandungan natrium
20 tpm klorida

Ranitidine 50mg H2 Bloker Mengatasi dan mencegah


rasa panas perut

Gentamicyn 80mg Antibiotik Untuk menghentikan


aminoglosida pertumbuhan bakteri

Ampicilin 1,5gr Antibiotik kombinasi Untuk mengatasi


subactan resistensibakteri produsen
enzimbetalaktamase

Ketorolac 10 mg Analgesik Untuk mengurangi nyeri

1. ANALISA DATA
Nama : Sdr. M No. CM : 014xxx
Umur : 17 tahun Diagnosa Medis : Fraktur Femur

Hari/
No. Tanggal/ Data Fokus Problem Etiologi TTD
Dx Jam
1. 6 Feb 2019 DS : Pasien mengatakan nyeri diluka post op Nyeri akut Agen cidera
15.30 P : Nyeri dirasakan ketika bergerak 00134 fisik
Q : Nyeri seperti teriris-iris
R : Nyeri paha sebelah kanan
S : Skala nyeri 5
T : Nyeri hilang timbul
DO : - pasien tampak meringis kesakitan dan
pucat
TD : 110/80 mmHg, RR: 20x/ menit, S:36,4o
C
N : 80x/menit
2. 6 Feb 2019 DS : Pasien mengatakan terdapat luka bekas Risiko Prosedur
15.30 operasi pada paha kanannya infeksi invasif
DO : - terdapat balutan pada paha kanan 00004
pasien
3. 6 Feb 2019 DS : pasien mengatakan kalau beraktivitas Resiko jatuh
15.30 selalu dibantu orang lain, dan hanya bisa 00155
berbaring ke kanan dan kiri
DO : pola aktivitas pasien selama sakit masih
menggunakan bantuan alat dan dibantu
orang lain

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri akut (00132) berhubungan dengan agen cidera fisk

b. Risiko infeksi (00004) berhubungan dengan prosedur invasif

c. Resiko jatuh (00155)

3. RENCANA KEPERAWATAN
Nama : Sdr.M No. CM : 014xxx
Umur : 17 tahun Diagnosa Medis : Fraktur Femur

No. Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi


Hari/Tgl TTD
Dx
Rabu, 6 Kontrol Nyeri (1605) Manajemen Nyer (1400)
February a. Monitoring TTV
Setelah dilakukan asuhan
2019 b. Lakukan pengkajian nyeri
keperawatan selama 3 x 24 jam
secara komprehensif
diharapkan diagnosa nyeri akut
c. Ajarkan penggunaan
teratasi dengan kriteria hasil :
teknik non farmakologi
-Mengenali kapan terjadinya nyeri
untuk mengurangi nyeri
dari skala 2 menjadi 4
(relaksasi nafas dalam)
-Menggambarkan faktor penyebab
d. Libatkan keluarga dalam
nyeri dari skala 2 menjadi 4
modalitas penurun nyeri
-Melaporkan nyeri yang terkontrol
e. Kolaborasi pemberian
dari skala 2 menjadi 4
analgesik
-Menggunakan tindakan
pengurangan nyeri tanpa
analgesik
-Menggunakan analgesik yang
direkomendasikan

2 Rabu, 6 Kontrol risiko : proses infeksi Kontrol infeksi (6540)


February (1924) a.Mengenali tanda dan gejala
2019
Setelah dilakukan asuhan infeksi
keperawatan selama 3 x 24 jam b.Pastikan teknik perawatan
diharapkan diagnosa risiko infeksi luka yang tepat
teratasi dengan kriteria hasil : c.Ajarkan pasien dan
-Mengindentifikasi faktor risiko keluarga cuci tangan dengan
infeksi dari skala 2 menjadi 4 tepat
-Mengindentifikasi tanda dan d.Kolaborasi pemberian
gejala infeksi dari skala 2 antibiotik
menjadi 4
-Mencuci tangan dari skala 2
menjadi 4
-Menggunakan alat pelindung diri
dari skala 2 menjadi 4
3 Rabu, 6 Keparahan cidera fisik (1913) Pencegahan jatuh (6490)
February Setelah dilakukan asuhan a. Monitor kemampuan
2019
keperawatan selama 1 x 24 jam pasien untuk berpindah
diharapkan masalah dapat teratasi b. Letakkan benda-benda
dengan kriteria hasil : dalam jangkauan pasien
- Fraktur ekstremitas c. Jawab panggilan lampu
dipertahankan pada cukup pemanggil segera
berat (2) ditingkatkan menjadi d. Ajarkan kepada keluarga
ringan (4) terhadap resiko terjadinya
kejadian jatuh dan
penanganannya
4. TINDAKAN / IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama : Sdr.M No. CM : 014xxx
Umur : 17 tahun Diagnosa Medis : Fraktur Femur

Hari/ No.
Implementasi Respon TTD
Tgl/Jam Dx
Rabu, 6 1 Memonitor TTV S : klien mengeluhkan nyeri
February D:
2019
- TD : 110/80 mmHg
(17.00)
- RR: 20x/ menit
- T: 36,4o C
- N : 80x/menit
- Akral terasa hangat
17.20 WIB 1 Melakukan S : Pasien mengatakan nyeri
pengkajian nyeri P : Nyeri dirasakan ketika bergerak
secara komprehensif Q : Nyeri seperti teriris-iris
R : Nyeri dibagian paha kanan bekas
operasi
S : Skala 5
T : Nyeri hilang timbul
O : Pasien tampak meringis kesakitan dan
pucat
1 Mengajarkan S : Pasien mengatakan nyeri berkurang
17.45WIB penggunaan teknik setelah melakukan teknik yang diajarkan
non farmakologi perawat
untuk mengurangi O : klien tampak mampu mengikuti teknik
nyeri (relaksasi relaksasi nafas dalam yang diajarkan
nafas dalam) dengan tepat
18.30 WIB 1 Melibatkan keluarga S : Keluarga mengatakan akan
dalam modalitas mengingatkan dan menuntun pasien jika
penurun nyeri nyeri timbul kembali
O : Keluarga tampak kooperatif untuk
membantu pasien menurunkan nyeri
18.45 WIB 3 Memonitor S : Pasien mengatakan hanya bisa
kemampuan pasien berbaring dan miring kanan miring kiri
untuk berpindah O : pasien tampak belum bisa duduk

17.25 WIB 3 Meletakkan benda- S : Keluarga mengatakan akan


benda dalam mendekatkan benda pada jangkauan pasien
jangkauan pasien agar mudah diraih
O : Pasien dan keluarga tampak menaruh
HP dan air minum di meja dekat pasien
19.00 WIB 3 Mengajarkan S : keluarga mengatakan telah mengetahui
kepada keluarga kalau pasien dapat beresiko jatuh, keluarga
terhadap resiko akan menutup pengaman brankar jika tidur
terjadinya kejadian dan memanggil perawat melalui bel jika
jatuh dan terjadi jatuh
penanganannya O : keluarga dan pasien tampak mengerti
dengan anjuran perawat
20.00 WIB 2 - menajarkan pasien S : klien mengatakan paham mengenai cuci
dan keluarga cuci tangan yang benar
tangan dengan tepat O : keluarga dan pasien tampak kooperatif
- mengkolaborasi
pemberian
antibiotik
Kamis, 7 1 Melakukan S : Pasien mengatakan nyeri
February pengkajian nyeri P : Nyeri dirasakan ketika bergerak
2019 secara komprehensif Q : Nyeri seperti teriris-iris
(08.30) R : Nyeri dibagian paha kanan bekas
operasi
S : Skala 4
T : Nyeri hilang timbul
O : Pasien tampak meringis ketika kaki
digerakkan
08.50 WIB 3 Monitor S : Pasien mengatakan sudah bisa duduk,
kemampuan pasien
tapi dengan bantuan suami
untuk berpindah
O : Pasien tampak mampu duduk dan
dibantu suami
09.00 WIB 2 Mengenali tanda S : -
dan gejala infeksi O : membuka balutan pada paha kanan
pasien

09.10 WIB 2 Pastikan teknik DS : -


perawatan luka yang DO : tampak luka jahitan di paha bagian
tepat luar sepanjang ±25 cm dan dibawahnya
terdapat luka jahitan sepanjang ±5 cm
09.50 WIB 2 Mengajarkan pasien DS : Pasien dan keluarga mengatakan akan
dan keluarga cuci selalu mencuci tangan
tangan dengan tepat DO : Pasien dan keluarga tampak
mengikuti teknik cuci tangan yang
diajarkan perawat dengan benar
Jum’at, 8 1 Melakukan S : Pasien mengatakan nyeri
February pengkajian nyeri P : Nyeri dirasakan ketika bergerak
2019 secara komprehensif Q : Nyeri seperti teriris-iris
03.20 R : Nyeri dibagian paha kanan bekas
operasi
S : Skala 3
T : Nyeri hilang timbul
O : Pasien tampak meringis ketika kaki
digerakkan
.30 WIB 1 Memonitoring TTV DS : Pasien mengatakan bersedia di
periksa TTV
DO : Pasien tampak kooperatif
TD : 120/80 mmHg
N: 80x/mnt
S: 36,4’C
RR: 22x/mnt
5. CATATAN KEPERAWATAN
Nama : Sdr.M No. CM : 014xxx
Umur : 17 tahun Diagnosa Medis : Fraktur femur

No. Hari/ Tgl/


Evaluasi TTD
Dx Jam
1 6 February S : Pasien mengatakan nyeri
2019 P : Nyeri dirasakan ketika bergerak
Q : Nyeri seperti teriris-iris
R : Nyeri dibagian paha kanan bekas operasi
S : Skala 4
T : Nyeri hilang timbul

O : Pasien tampak meringis kesakitan dan


TD: 110/80 mmHg
N : 80x/mnt
S : 36,4’C
RR : 20x/mnt
A : Masalah keperawatan nyeri akut belum teratasi
P : Lanjutkan intervesi keperawatan
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
Kolaborasi dengan dokter pemberian analgesik jika nyeri
berlanjut
2 S : Pasien dan keluarga mengatakan telah mengetahui cara
mencegah terjadinya jatuh
O : Keluarga pasien tampak kooperatif dalam mencegah kejadian
jatuh pada pasien
A : Masalah resiko jatuh teratasi
P : Hentikan intervensi
3 S : klien mengatakan mengerti
O : klien tampak lebih tenang
A : masalahteratasi
P : pertanhankan intervensi
1 7 February, S : Pasien mengatakan nyeri
2019 P : Nyeri dirasakan ketika bergerak
Q : Nyeri seperti teriris-iris
R : Nyeri dibagian paha kanan bekas operasi
S : Skala 4
T : Nyeri hilang timbul
O : Pasien tampak meringis ketika kaki digerakkan
A : Masalah keperawatan nyeri akut belum teratasi
P : Lanjutkan intervesi keperawatan
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
Kolaborasi dengan dokter pemberian analgesik jika nyeri
berlanjut
2 S: -
O : tampak luka jahitan di paha bagian luar sepanjang ±25 cm
dan dibawahnya terdapat luka jahitan sepanjang ±5 cm
A : Masalah keperawatan risiko infeksi belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi keperawatan
Mengenali tanda dan gejala infeksi
Pastikan teknik perawatan luka yang tepat
Kolaborasi pemberian antibiotik

1 8 February S : Pasien mengatakan nyeri


2019 P : Nyeri dirasakan ketika bergerak
Q : Nyeri seperti teriris-iris
R : Nyeri dibagian paha kanan bekas operasi
S : Skala 3
T : Nyeri hilang timbul
O : Pasien tampak meringis ketika kaki digerakkan
A : Masalah keperawatan nyeri akut belum teratasi
P : Lanjutkan intervesi keperawatan
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
Kolaborasi dengan dokter pemberian analgesik

You might also like