EDISI

#30

ISSN: 2087-5967

GALA DINER Reakreditasi AACSB

www.feb.ugm.ac.id/ebnews

Artikel Dosen | Advertorial | Pojok Alumni | Galeri Foto | Siapa Dia

 P R A K ATA
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Salam sejahtera untuk kita semua

Puji syukur kehadiran Allah SWT atas segala limpahan karunia dan rahmat Nya kepada kita
semua atas terbitnya EB News Edisi 30 ini. Edisi kali ini meurunkan liputan mengenai peniliani
FEB UGM dalam reakreditasi AACSB. Tujuan AACSB adalah untuk meningkatkan kualitas
pendidikan manajemen di seluruh dunia melalui akreditasi, pemikiran kepemimpinan dan
pelayanan bernilai tambah. Selain itu, AACSB merupakan ciri khas keunggulan dalam sekolah
bisnis, yang telah diberikan pada kurang dari 5% program sekolah bisnis di dunia. FEB UGM
mempertahankan dan melakukan reakreditasi yang dilakukan setelah mendapatkan akreditasi
AACSB pada tahun 2014. Untuk mendapatkan reakreditasi ini harus melalui penilaian internal
yang ketat, evaluasi dan perbaikan selama 5 tahun dari tahun 2014 sampai tahun 2019.
FEB UGM guna mendapatkan reakreditasi haruslah mengimplementasikan perencanaan
yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh AACSB, yang membutuhkan kualitas
lingkungan belajar yang tinggi, program inovatif dan aktif menjalin hubungan dengan dunia
industri. Melalui reakreditasi ini, FEB UGM tidak hanya memenuhi standar yang unggul tetapi
juga mempunyai komitmen yang tinggi untuk melakukan perbaikan dan memastikan bahwa
akan melanjutkan pendidikan berkualitas tinggi.

Pada edisi ini akan menghadirkan kegiatan dalam rangka reakreditasi AACSB sebagai standart
perguruan tinggi di dunia yang akan disajikan dalam beberapa artikel liputan khusus mulai
dari sosialisasi AACSB, pengenalan dan pendalaman visi dan misi FEB UGM, gala dinner dan
visitasi Peer Review Tim AACSB pada tanggal 25-27 Februari 2019. Selain itu, kegiatan dan
kemeriahan terangkum dalam berrbagai kegitan diantaranya kuliah umum dan kegiatan
softskill kelas bagi mahasiswa dan acara temu alumni Kafegama di daerah Sumatera Utara.

Artikel dosen kali ini ditulis oleh Rimawan Pradiptyo, Ph.D. dengan tema Mengukur Biaya
6RVLDO.HJLDWDQ7HURUJDQLVLUVHUWDWLGDNNDODKPHQDULN\DLWXVRVRNSURƬODOXPQLSXWUDGDHUDK
Sumatera Utara, Wasi Abbas (Kafegama 1995) yang saat ini menjabat sebagai founder dan
CEO Konsi Core sebagai wujud bakti putera negeri untuk dunia yang lebih baik.

Selamat membaca dan terus bersinergi meningkatkan kualitas Pendidikan Tinggi di Indonesia.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Eko Suwardi, M. Sc., Ph. D.

Dekan
 DAFTAR ISI
Magister Akuntansi 01
Magister Ekonomika
Pembangunan 07
Magister Manajemen 09
Magister Sains & Doktor 15
PPAk 19
P2EB 21

ARTIKEL DOSEN 23

ADVERTORIAL 26

POJOK ALUMNI 27

Galeri Foto 29

SIAPA DIA 31

Testimoni Mahasiswa
Asing 32

FASILITAS 33

BEASISWA &
REKRUTMEN 35
 “Seminar on
Governance
and Financial
Criminology:
Current Issues in
the Private and
Public Sector”
K
ejahatan keuangan merupakan masalah bagi negara
manapun di seluruh dunia. Bentuk kejahatannya
yang beragam serta dapat dilakukan oleh individu
maupun organisasi, memberikan tantangan serius bagi
pemerintah. Luasnya dampak negatif yang ditimbulkan
praktik kejahatan ini membuat berbagai pihak, mulai dari
akademisi, pemerintah, organisasi internasional, maupun
profesi berlomba-lomba dalam memberikan terobosan
mekanisme pendeteksi serta penanggulangan kejahatan
yang sering dilakukan secara terorganisasi. Di berbagai
organisasi, kejahatan ini menjadi salah satu alasan penting
bagi mereka dalam melakukan evaluasi dan penguatan
tata kelola organisasi yang baik. Di berbagai negara dengan
tingkat kejahatan keuangan yang tinggi, praktik ini dilaporkan
sebagai parasit atas optimisme pertumbuhan ekonomi.
Bagi para pelakunya, batas negara tidak menjadi hambatan
dalam menjalankan kejahatannya. Untuk itu, tak heran
apabila dalam perkembangannya, mekanisme pendeteksian
dan pencegahan kejahatan keuangan ini turut melibatkan
kerja sama antarnegara, baik pada tingkat bilateral maupun
internasional.
Dalam rangka memberikan kontribusi nyata dalam
mengaktifkan mekanisme pendeteksian dan pencegahan
praktik kejahatan keuangan, universitas serta akademisi
dapat mengambil bagian. Tidak hanya melalui penelitian,
tetapi juga dalam melakukan sosialisasi tentang praktik
kejahatan keuangan. Aktivitas sosialisasi merupakan hal
sentral untuk mencegah perluasan praktik kejahatan
keuangan. Melalui sosialisasi ini, dapat ditumbuhkan literasi
masyarakat tentang berbagai bentuk kejahatan keuangan.
Tidak hanya itu, rasa kebersamaan dan nilai-nilai terkait anti
kejahatan keuangan dapat ditanamkan melalui hadirnya
sosialisasi ini. Setidaknya, dengan meningkatnya kesadaran
masyarakat tentang berbagai bentuk praktik kejahatan
serta pentingnya peran aktif mereka dalam mekanisme
anti kejahatan keuangan ini, maka diharapkan kegiatan anti
kejahatan keuangan dapat semakin meluas dan dipraktikkan.

1 MAGISTER AKUNTASI
Selama ini, sekalipun mekanisme
pendeteksian kejahatan keuangan,
seperti mekanisme whistleblowing
telah banyak disosialisasikan di
berbagai institusi, implementasinya
masih belum maksimal. Salah satu hal
yang mungkin menjadi alasan belum
optimalnya implementasi mekanisme
ini adalah dikarenakan masih
terbatasnya pemahaman masyarakat
terkait dengan bentuk serta efek dari
praktik kejahatan keuangan.
Dalam rangka DIES Natalis ke-16
dan memberikan dukungan positif
pada gerakan anti kejahatan keuangan,
Program Magister Akuntansi Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas
Gadjah Mada (Maksi FEB UGM) turut
memberikan kontribusi dalam beragam
bentuk aktivitas sosialisasi program
anti kejahatan keuangan. Kegiatan
sosialisasi ini terwujud dalam kegiatan
seminar dengan tajuk “Governance
and Financial Criminology: Current
Issues in the Private and Public Sector”.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai
upaya mendukung visi FEB UGM, yaitu
“to be the leading Faculty of Economics
and Business by rising to international
challenges”
Seminar ini dilaksanakan pada
Jumat, 30 November 2018 bertempat
di Function Hall, lantai 8 Gedung Pusat
Pembelajaran dan menghadirkan
akademisi ahli dalam bidang kejahatan
keuangan dari Indonesia serta Malaysia.
Adapun pemateri dari Indonesia
adalah Prof. Ainun Na'im, M.B.A,
Ph.D. yang merupakan dosen FEB
UGM yang saat ini menjabat sebagai
MAGISTER AKUNTASI
Sekretaris Jenderal Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
(Kemenristekdikti) Republik Indonesia.
Sedangkan pembicara dari Malaysia
adalah Prof. Normah Omar, Ph.D., CPA
yang merupakan Direktur Accounting
Research Institute (ARI) Universiti
Teknologi MARA, Malaysia.
Dalam paparannya Prof. Ainun
Na’im menyampaikan terdapat
beberapa hal mengenai kecurangan
atau kejahatan keuangan yang sedang
dimitigasi oleh pemerintah, terutama
Kemenristekdikti. Oleh karena itu,
diperlukan tata kelola pemerintahan
yang dapat mencegah korupsi
yang sistemik dengan melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan
operasional program. Selain itu,
orientasi anggaran dialihkan dari
penggunaan dana menjadi berorientasi
pada outcome, sesuai dengan RPJMN
dan RPJP serta prioritas nasional.
Menurutnya, korupsi dapat muncul
mulai dari proses perencanaan dan
penganggaran karena proses tersebut
relatif kompleks, melibatkan berbagai
lembaga, dan memakan waktu panjang
sehingga rawan benturan kepentingan.
Kejahatan atau kecurangan keuangan
muncul karena prosedur dilakukan di
luar dari proses yang sudah ditentukan.
Pencegahan dapat dilakukan dengan
melakukan peninjauan kembali (review)
atas usulan-usulan dan kesesuaiannya
dengan prioritas nasional. Namun,
perbaikan sistem saja tidak cukup
untuk melakukan pencegahan korupsi,
kualitas sumber daya manusia juga
berperan penting dalam proses
tersebut.
Prof. Normah Omar menyampaikan
financial criminology marak terjadi
sektor privat, tetapi dapat juga terjadi
di sektor publik. Beberapa isu kejahatan
keuangan yang sering muncul pada
sektor privat melibatkan perusahaan-
perusahaan besar serta melibatkan
teknologi mutakhir. Dalam kurun
waktu sekitar tahun 2000 hingga 2008,
banyak kecurangan keuangan besar
terjadi di seluruh dunia, yang melibatkan
perusahaan-perusahaan besar seperti
Enron, Worldcom, Freddie Mac, Fannie
Mae, Lehman Brothers, dan lainnya.
Kecurangan keuangan pada masa
ini terjadi dari internal perusahaan.
Kasus-kasus tersebut melibatkan
falsification of accounts dan earnings
management. Di sisi lain, tren kejahatan
atau kecurangan dalam beberapa tahun
ke depan cenderung dilakukan dengan
penggunaan teknologi tanpa harus
berada di internal organisasi. Kejahatan
pada era ini berbentuk pencurian
database dan penyebaran virus. Untuk
menanggulangi kejahatan tersebut
diperlukan penguasaan terhadap
information and communication
technologies (ICT).
Diharapkan dengan adanya
kegiatan ini, para peserta seminar
yang terdiri dari akademisi, baik dosen
maupun mahasiswa serta para tamu
undangan dari berbagai elemen
masyarakat akan menyadari adanya
berbagai praktik kejahatan keuangan
di lingkungannya dan memiliki insight
untuk mencegah hal tersebut.
2
Focus Group
Discussion Forum
Dosen Akuntansi
Publik
E
ra reformasi telah melahirkan otonomi daerah,
dimana pemerintah daerah diberikan kewenangan
untuk mengelola pemerintahannya berdasarkan
Undang-Undang. Otonomi daerah juga memberikan
kewenangan kepada pemerintah daerah untuk mengelola
keuangannya sendiri. Hal tersebut meningkatkan kebutuhan
akan ilmu akuntansi untuk mempertanggungjawabkan
pengelolaan keuangan yang akuntabel dan transparan.
Pertumbuhan dan perkembangan ilmu akuntansi di
organisasi pemerintah kemudian memunculkan istilah
Akuntansi Sektor Publik. Di Indonesia, organisasi yang
berorientasi bukan laba didominasi oleh organisasi
pemerintah sehingga istilah Akuntansi Sektor Publik
kemudian menjadi identik dengan istilah Akuntansi
(Sektor) Pemerintahan.
Penyebutan kata “sektor” menempatkan Akuntansi
Sektor Publik sebagai subordinat atau cabang dari
ilmu akuntansi yang lebih besar. Penggunaan kata
“sektor” pada Akuntansi Sektor Publik atau Akuntansi
Sektor Pemerintahan terasa mengecilkan akuntansi pada
organisasi ini. Fenomena ini menunjukkan seolah-olah
Akuntansi Publik merupakan cabang dari suatu “dunia”
akuntansi yang lebih besar. Padahal, Akuntansi Publik
adalah akuntansi dengan hulu sendiri yang terpisah.
Sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman terhadap
Akuntansi Publik, Forum Dosen Akuntansi Publik
(FDAP) bekerjasama dengan Program Studi Magister
Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Gadjah Mada (Maksi FEB UGM) menyelenggarakan
focus group discusion (FGD) “Akuntansi Publik: Posisi
dan Teori Dasarnya”. Kegiatan yang dilaksanakan pada
3 MAGISTER AKUNTASI
Sabtu, 1 Desember 2018 di kampus FEB UGM ini dihadiri oleh sedikitnya
180 orang dosen bidang keilmuan akuntansi dari berbagai universitas
dan perguruan tinggi di Indonesia. Adapun tujuan utama dari kegiatan
ini adalah untuk membahas perbedaan Akuntansi Publik dan Akuntansi
Bisnis dari perspektif teori serta dari perspektif implikasi kebijakan. Selain
hal tersebut, kegiatan ini juga bertujuan untuk membahas struktur dan
objektif kurikulum strata 1 dan strata 2.
Kegiatan FGD FDAP dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian,
Alumni dan Kerjasama, FEB UGM, Amirullah Setya Hardi, S.E., Cand.
Oecon.,Ph.D. dilanjutkan dengan launching buku Akuntansi Publik yang
merupakan karya dosen-dosen FEB UGM, seperti Prof. Dr. Abdul Halim,
M.B.A, A.k, CA; Prof. Dr. Indra Bastian; Irwan Taufiq Ritonga, Ph.D.; Rusdi
Akbar Ph.D; dan Suyanto, Ph.D. Buku Akuntansi Publik diserahkan oleh
Amirullah Setya Hardi, S.E., Cand. Oecon.,Ph.D. kepada Ketua FDAP, Dr.
Harnovinsyah, Ak., M.Si. sebagai simbol sumbangsih FEB UGM terhadap
bidang keilmuan akuntansi.
FGD sesi pertama dipandu oleh Dr. Fahruzaman, S.E., M.Si., Ak., CA.
Pada sesi ini terdapat dua narasumber yang menyampaikan materi, yaitu
Prof. Dr. Abdul Halim, M.B.A., Ak., CA mengenai “Perbedaan Akuntansi
Publik dengan Akuntansi Bisnis dari Perspektif Praktik” dan Irwan
Taufiq Ritonga, M.Si., Ph.D., Ak., CA mengenai “Perbedaan Akuntansi
Publik dengan Akuntansi Bisnis dari Perspektif Teori”. Tidak hanya itu,
Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia, Prof. Dr. Mardiasmo, M.B.A.
menyempatkan hadir untuk menjadi salah satu narasumber di sela-sela
kesibukannya. Prof. Dr. Mardiasmo, M.B.A. menyampaikan peran akuntansi
dalam pengelolaan keuangan negara.
Pada FGD sesi berikutnya, Prof. Dr. Indra Bastian, M.B.A., CMA.
menyampaikan materi dengan topik “Struktur dan Objective: Mata Kuliah
Akuntansi Publik S1”. Pemaparan materi dilanjutkan oleh Prof. Erlina,
S.E., M.Si., Ph.D., Ak., CA. dengan topik “ : Mata Kuliah Akuntansi Publik
S2/S3”. Sesi FGD kedua ini dipandu oleh Dr. Icuk Rangga Bawono, S.E.
sebagai moderator.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi ajang pertemuan dan tukar
pikiran para pendidik dan peneliti di bidang ilmu akuntansi sehingga
menghasilkan masukan terhadap pengembangan ilmu akuntansi.

D
alam rangka mewujudkan visi
dan misi Magister Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada (Maksi
FEB UGM) dalam “membangkitkan
tantangan internasional”, pengelola
Prog ra m St udi M a ksi F E B UG M
melakukan kunjungan ke Malaysia
dalam rangka menjalin kerja sama
dengan Accounting Research
Institute University Technology
Mara (ARI UiTM). Kunjungan
yang dilaksanakan pada
21 September
2018
D
alam rangka mempererat ikatan
kekeluargaan dan memperluas
jaringan komunikasi antara
para alumni dengan almamater,
Program Studi Magister Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada (Maksi
F E B U G M ) m e n y e le n g g a r a k a n
Temu Alumni Regional Bali. Acara
tersebut dilaksanakan pada Jumat,
7 Desember 2018. Kegiatan temu
alumni merupakan agenda rutin yang
digelar oleh Progam Studi Maksi
FEB UGM di berbagai daerah. Selain
bertujuan untuk mempererat ikatan
kekeluargaan dengan para alumni,
kegiatan ini juga bertujuan untuk
meningkatkan animo serta semangat
para alumni untuk kembali mengabdi
kepada almamater. Bentuk pengabdian
tersebut dapat berupa kegiatan
pendidikan maupun pengabdian
kepada masyarakat. Alumni dapat
b e r ko n t r i bu s i d a la m ke g i a t a n
pendidikan dengan menjadi dosen
tamu, narasumber, atau memberikan
informasi mengenai lowongan
pekerjaan maupun kebutuhan tenaga
ahli. Lain halnya dengan pengabdian
kepada masyarakat, alumni dapat
menggalang dana untuk korban
MAGISTER AKUNTASI
Kunjungan Magister Akuntansi FEB
UGM ke Accounting Research Institute
University Technology Mara
tersebut merupakan kunjungan
balasan atas kunjungan yang telah
dilakukan oleh perwakilan ARI UITM
Pascasarjana dan Inovasi, Roshayani
Malaysia ke Maksi FEB UGM pada
Arshad, Ph.D; dan Deputi Direktur
bulan Agustus 2018. Rombongan
Bidang Penelitian dan Linkage,
dari Maksi FEB UGM terdiri dari
Jamaliah Said. Ph.D.
Prof. Dr. Abdul Halim, M.B.A. selaku
Dalam lawatan singkat tersebut,
Ketua Program Studi Maksi FEB
ke d u a b e la h p i h a k m e la ku ka n
UGM; Syaiful Ali, S.E., M.I.S., Ph.D.
pembahasan mengenai inisiasi
selaku Sekretaris Depar temen
kerja sama kedua instansi, dalam
A ku n t a n s i F E B UG M ; d a n P u t r i
hal ini UITM dan UGM, dalam bidang
Paramita Agritansia, S.E., M.Acc.
p e n e l i t i a n , s e p e r t i p e r t u ka ra n
yang merupakan dosen Akuntansi
mahasiswa maupun tenaga
FEB UGM. Para rombongan dari
kependidikan, joint research, symposia,
FEB UGM diterima oleh Direktur
conferences, publikasi, dan short
ARI UiTM, Prof. Normah Omar,
course. Berbagai kerja sama dengan
M.B.A, Ph.D; Deputi
instansi internasional diharapkan
Direktur Bidang
akan membuka banyak peluang
dan meningkatkan kompetensi
para civitas akademika untuk
menghadapi tantangan
global.
bencana dan untuk mendukung
aktivitas pendidikan.
Acara reuni yang bertempat
di Restoran Apong Seafood,
Kuta, Bali ini dihadiri oleh para kekeluargaan dan komunikasi antara
alumni dari berbagai periode para alumni dengan Program Studi
yang berbeda. Alumni paling Maksi FEB UGM akan tetap terjaga
senior yang hadir merupakan dan alumni dapat mengabdi kepada
lulusan tahun 2007, sedangkan almamater melalui berbagai bentuk
alumni termuda lulus pada tahun kontribusi.
2018. Para alumni juga berbagi
cerita mengenai kesan selama
melaksanakan pendidikan di Maksi
FEB UGM. Selain hal tersebut,
Temu Alumni
para alumni juga membagikan
informasi mengenai kebutuhan
Regional Bali
staf atau lowongan dari tempatnya
bekerja. Dari hasil pertemuan
tersebut, para alumni membuka
peluang bagi Program Maksi FEB
UGM untuk melaksanakan info
session di beberapa universitas
di Bali serta mengundang Ketua
Program Studi Maksi FEB UGM
untuk memberikan kuliah umum.
Diharapkan dengan adanya
kegiatan temu alumni, semangat
4
 Accounting
Competition,
Call for Essay
and Strategic
Seminar 2018
E
ra revolusi 4.0 diawali dengan
lahirnya globalisasi ekonomi.
Pergerakan kemajuan bisnis di
era ini disertai dengan perkembangan
teknologi mutakhir. Kemajuan yang
pesat dibuktikan dengan munculnya
ide-ide bisnis kreatif dan inovatif
berlatar teknologi. Masyarakat
dunia, tidak terkecuali Indonesia,
dituntut untuk mampu mengikuti
arus perkembangan dan kemajuan
teknologi di era revolusi 4.0 saat
ini. Upaya memperkaya pengetahuan
digencarkan untuk meningkatkan
awareness terhadap perkembangan
teknologi yang saat ini telah merasuk
pada setiap lini masyarakat.
Program Studi Magister Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada (Maksi
FEB UGM) yang merupakan salah
satu program studi unggulan, tidak
ingin ketinggalan dalam memberikan
kontribusi kepada bangsa dalam
kemajuan era revolusi 4.0 dengan
menghadirkan Accounting Competition,
Call for Essay and Strategic Seminar
2018 atau ACCESS’18
ACCESS’18 merupakan serangkaian
kegiatan yang dilaksanakan dalam
rangka mengedukasi civitas akademika
5 MAGISTER AKUNTASI
dan masyarakat umum akan kehadiran
financial technology (fintech) yang
saat ini tengah menjamur di seluruh
dunia. Rangkaian kegiatan ini terdiri
dari Accounting Competition atau
kompetisi akuntansi, Call for Essay
atau kompetisi esai, dan Strategic
Seminar atau seminar stratejik
yang mengupas dengan tuntas
mengenai fintech. Rangkaian kegiatan
ini dilaksanakan pada Jumat, 28
September 2018 bertempat di
Function Hall, lantai 8 dan lantai 6
Gedung Learning Center FEB UGM.
Strategic Seminar
Fintech lahir dari jasa keuangan
tradisional yang di-backup oleh
teknologi. Basis utama bisnis fintech
adalah teknologi dan didukung oleh
artificial intelligent yang digunakan
sebagai alat utama untuk menjalankan
bisnis ini. Target pasar bisnis fintech
adalah individu maupun kelompok
mulai dari kalangan bawah, menengah,
hingga atas. Dengan iming-iming
kemudahan dalam berinvestasi
maupun meminjam dana, fintech
telah banyak menjaring konsumen
dari berbagai lapisan masyarakat.
Besarnya pangsa pasar fintech di
Indonesia merupakan ladang yang
harus diawasi secara ketat oleh
regulator, dalam hal ini Otoritas
Jasa Keuangan (OJK). Sebab, tidak
jarang iming-iming kemudahan dan
keuntungan yang dijanjikan oleh
fintech menjadi “boomerang” bagi
konsumen.
Terpanggil dengan fenomena
f intech, Himpunan Mahasiswa
Magister Akuntansi (HIMMA) FEB UGM
menyelenggarakan Strategic Seminar
dengan tajuk “The Transformative
Power of Fintech” pada Jumat, 30
September 2018 di Function Hall,
lantai 8 Gedung Learning Center FEB
UGM . Seminar ini membahas isu-isu
stratejik terkait fintech, baik dari sisi
praktik maupun regulasi. Kegiatan
ini menghadirkan pembicara dari
regulator dan pelaku fintech yang
tediri dari, Isye Nur Isroh, peneliti
dari Otoritas Jasa Keuangan, serta
perwakilan dari industri fintech,
Sunu Widyatmoko yang merupakan
Ketua Bidang Pinjaman Cash Loan
Asosiasi Fintech Nasional. Adapun
moderator kegiatan ini adalah
Gunawan Wibisono, M.Acc yang
merupakan dosen FEB UGM.
Isye Nur Isroh dalam paparannya
menyampaikan, bisnis fintech lending
lahir dari kebutuhan masyarakat
Indonesia akan pendanaan yang
besar. Terlebih lagi para pelaku
usaha yang memiliki kebutuhan
pendanaan, tetapi tidak memiliki
akses ke perbankan atau disebut
unbankable. Untuk memasarkan
produknya, fintech menggunakan
aplikasi yang menarik dan
menawarkan kemudahan bagi calon
konsumen. OJK sebagai regulator
jasa keuangan telah menyusun
regulasi untuk mengatur bisnis
fintech lending yang kini tengah
menjamur di kalangan masyarakat
melek teknologi. Dengan Peraturan
OJK Nomor 77/POJK.01/2016 tentang
Layanan Pinjam Meminjam Uang
Berbasis Teknologi, OJK tidak hanya
mengatur mengenai pendaftaran
dan perizinan, tetapi juga batasan
kegiatan, kewajiban, dan disclaimer
penyelenggaraan fintech lending.
Dari 63 perusahaan penyelenggara
fintech lending yang terdaftar di
OJK, 66% di antaranya berasal dari
Jabotedabek. Akumulasi transaksi
borrower berdasarkan provinsi adalah
1.430.357 rekening (entitas) dari
sekitar 135.000 lender.
Sunu Widyatmoko mengungkapkan
bahwa dengan pengguna internet
di Indonesia yang mencapai 133
juta orang, fintech lending menjadi
sangat potensial dan memberikan
dampak yang signifikan. Salah
satu manfaat dari fintech lending
adalah mendorong inklusi keuangan.
Pangsa pasar fintech lending adalah
unbankable people, yaitu mereka
yang tidak memiliki akses ke
lembaga keuangan formal. Mayoritas
unbankable people adalah para
pelaku usaha mikro kecil menengah
yang memiliki pendapatan kurang
dari UMR setiap bulannya sehingga
dianggap tidak memenuhi kriteria yang
ditetapkan oleh lembaga keuangan
formal. Di sinilah kemudian fintech
lending bekerja untuk memenuhi
kebutuhan pendanaan.
Kemudahan penyelenggaraan
fintech lending tidak terlepas dari
fraud yang dapat merugikan kedua
belah pihak baik lender maupun
borrower. Fraud tersebut berkaitan
dengan validitas data borrower
dan risiko penagihan kredit. Hal
tersebut yang mendorong regulator
dan penyelenggara fintech lending
bekerja sama agar penanggulangan
risiko fraud dapat diwujudkan.
Fintech Now
Kegiatan ini merupakan kelanjutan
dari kegiatan seminar stratejik yang
menghadirkan para praktisi dari
perusahaan penyedia jasa fintech,
yakni DompetKilat, KreditCepat,
KreditPro, AwanTunai, CashWagon,
Aktivaku, dan RupiahPlus. Acara ini
memperkenalkan industri fintech
langsung dari para pelaku yang juga
memaparkan cara untuk memanfaatkan
produk dari industri ini. Seluruh
pengetahuan praktik fintech diulas
secara gamblang sehingga dapat
memberikan manfaat nyata bagi
pelajar maupun masyarakat umum
dalam memanfaatkan pesatnya
kemajuan perekonomian global.
MAGISTER AKUNTASI
Accounting Competition
Selain seminar strategis,
rangkaian kegiatan ACCESS juga
terdiri dari Accounting Competition
yang merupakan kompetisi di bidang
keilmuan akuntansi yang ditujukan
bagi para mahasiswa strata 1 dari
berbagai universitas di Indonesia.
Proses kompetisi dimulai dari
preliminary test berbasis online
yang diikuti oleh delapan belas tim.
Preliminary test tersebut meloloskan
sepuluh tim yang kemudian mengikuti
kompetisi di kampus FEB UGM pada
28 September 2018. Materi kompetisi
terdiri dari; Akuntansi Keuangan,
Akuntansi Manajemen, Audit, Pajak,
dan Akuntansi Sektor Publik. Dari
sepuluh tim yang berlaga, terjaring
tiga tim yang berhasil menjadi
pemenang kompetisi. Ketiga tim
tersebut adalah tim dari Universitas
Gadjah Mada yang meraih juara I,
tim dari STIE Perbanas Surabaya
yang meraih juara II, dan tim dari
Universitas Negeri Yogyakarta yang
meraih juara III. Para pemenang
Accounting Competition mendapatkan
penghargaan berupa trophy, uang
pembinaan, dan beasiswa pendidikan
program studi Magister Akuntansi
FEB UGM.
Call for Essay
Kegiatan ACCESS juga disemarakkan
dengan kompetisi esai atau Call for
Essay yang diikuti oleh mahasiswa
strata 1 dari berbagai universitas
di Indonesia. Kompetisi esai ini
mengusung tema “The Transformative
Power of Financial Technology
(Fintech)”. Kompetisi ini bertujuan
untuk menghasilkan tulisan populer
yang dapat mengembangkan ilmu
pengetahuan dan memberikan
manfaat praktis. Dari puluhan karya
yang diterima, terdapat sepuluh
karya yang berhasil masuk ke babak
final untuk dipresentasikan kepada
para juri yang merupakan dosen
Akuntansi FEB UGM. Dari penilaian
juri, terdapat tiga karya yang memiliki
keunggulan nilai. Ketiga karya
tersebut adalah “Fintech dan Cashless
Society: Sebuah Revolusi Pendongrak
Ekonomi Kerakyatan” karya Elsha
Auditya Bintarto dari Universitas
Airlangga, “Implementasi Financial
Technology dalam Pengembangan
UMKM di Indonesia” karya Nur
Arifah dari UIN Sunan Kalijaga, dan
“Pengaruh Financial Technology
terhadap Dorongan Pembentukan
Start Up di Indonesia” karya Rizqy
Fitriana dari Institut Pertanian
Bogor. Para pemenang Call for
Essay mendapatkan penghargaan
berupa trophy, uang pembinaan, dan
beasiswa pendidikan pada program
studi Magister Akuntansi FEB UGM.
6

P
rogram studi Magister Ekonomika
Pembangunan Fakultas Ekonomika
dan Bisnis Universitas Gadjah
Mada.
(MEP FEB UGM) merupakan program
S2 Ekonomika Terapan yang memiliki
empat konsentrasi, yaitu Perencanaan
dan Pembangunan Daerah (PPD),
Manajemen Keuangan dan Aset Daerah
(MKAD), Manajemen Aset dan Penilaian
Properti (MAPP), dan Manajemen Aset dan
Penilaian Bisnis (MAPB). Dalam rangka
menjaga kualitas pendidikan, MEP FEB UGM
mengadakan workshop yang bertajuk
“Learning Goals dan Learning Objectives”.
Kegiatan workshop ini bertujuan untuk
meramu ulang tujuan pembelajaran di
MEP FEB UGM. Selain itu, kegiatan ini juga
bertujuan untuk memetakan kembali
lulusan berdasarkan masukan dari
mitra, seperti yang diharapkan oleh
stakeholders MEP FEB UGM, sehingga
mampu menghasilkan lulusan yang
sesuai dengan institusi tempat para
lulusan bekerja.
Workshop kurikulum dihadiri oleh
Kepala Departemen Ilmu Ekonomi,
Rimawan Pradiptyo, M.Sc., Ph.D. beserta
jajaran dan Tim Kurikulum Departemen
Ilmu Ekonomi FEB UGM; Ketua Umum
Masyarakat Profesi Penilai Indonesia
(MAPPI), Okky Danuza, M.Sc., MAPPI
(Cert) didampingi perwakilan pengurus
MAPPI pusat, alumni MEP dan pengguna
lulusan; serta dosen pengajar MEP
FEB UGM. Workshop dipimpin oleh
Ketua Program Studi MEP FEB UGM, Dr.
Akhmad Makhfatih yang memaparkan
secara rinci silabus mata kuliah seluruh
konsentrasi dan masalah-masalah yang
dihadapi mahasiswa dalam menempuh
pendidikan.
7 MAGISTER EKONOMIKAN PEMBANGUNAN
Workshop
Learning
Goals dan
Learning
Objectives
Alumni MEP FEB UGM yang berkerja
di instansi pemerintah memberi
masukan terkait beberapa kemampuan
dan softskill yang diperlukan di dunia
pemerintahan terhadap mata kuliah yang
diajarkan di MEP FEB UGM. Pemerintah
daerah, sebagai pengguna terbesar
alumni MEP, mengharapkan MEP FEB
UGM mengajarkan teori-teori dengan
disertai contoh yang bisa diaplikasikan,
juga cara komunikasi dan negosiasi.
Selain itu, alumni yang bekerja di
pemerintah daerah menawarkan
diri agar instasinya dijadikan sebagai
laboratorium untuk praktik bagi
mahasiswa MEP FEB UGM. Perwakilan
MAPPI menekankan pada pentingnya
pengalaman karena MEP FEB UGM
adalah program studi pascasarjana
terapan, artinya bagian praktik harus
lebih banyak daripada teori. “Seperti
jika kita belajar berenang, mungkin
kita tahu kalau berenang tangannya
harus seperti ini, kakinya harus seperti
itu, tapi kita tidak akan bisa berenang
kalau tidak masuk ke dalam kolam
renang,” ujar Okky Danuza.
Dengan adanya workshop ini,
diharapkan MEP mampu meramu
kurikulum yang menghasilkan lulusan
dengan bekal akademis dan praktik sesuai
dengan bidang konsentrasi sehingga
lulusan MEP bisa siap praktik membantu
pemerintah daerah maupun swasta
dalam menyelesaikan permasalahannya
masing-masing. Masukan dari para
mitra penyelenggara dan pengguna
lulusan akan digunakan untuk
perbaikan kurikulum pembelajaran
MEP FEB UGM ke depan. (mep)
I Kuliah Umum Industry 5.0 and
ndustri 4.0 telah menjadi
s e bu a h revo lu s i b es a r d a la m
perkembangan kehidupan
manusia. Teknologi digital telah
mempengaruhi manusia dalam
berbagai hal dari ekonomi, sosial,
politik, bahkan dalam kehidupan
pribadi manusia itu sendiri. Industri
4 . 0 t i d a k b e r ke m b a n g d e n ga n
sendirinya, melainkan dengan adanya
masyarakat yang terus belajar dan
berkembang, oleh karena hubungan
industri 4.0 dan masyarakat adalah
hubungan timbal balik yang harus
terus dijaga dan dikembangkan.
Jepang sebagai negara maju
yang dikenal menemukan
berbagai teknologi canggih telah
memperkenalkan konsep Society
5.0 dimana masyarakat telah
berkembang sampai di titik mampu
memanfaatkan informasi untuk
meningkatkan kesejahteraannya.
Lalu apakah Indonesia mampu
mencapai Society 5.0 ini?
Materi Kuliah Umum bertemakan
“Industry 5.0 and Society 5.0 for
Indonesia” disampaikan oleh Prof. Jay
Rajasekera dari Tokyo International
University untuk mahasiswa dan
alumni Program Studi Magister
Ekonomika Pembangunan Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas
Gadjah Mada (MEP FEB UGM) di
Auditorium Mubyarto MEP FEB UGM,
Society 5.0 for Indonesia
oleh Prof. Jay Rajasekera
dengan moderator Wakhid Slamet internet, rantai pasokan secara
Ciptono, Ph.D. Dalam sambutannya, global, dan juga big data yang
Wakhid menjelaskan pentingnya terbentuk dari informasi internet,
industri 4.0 untuk Indonesia saat ini sedangkan di Society 5.0, big data
dan semoga Indonesia bisa mengikuti berkembang secara signifikan.
perkembangan konsep industri 4.0. Big data terbentuk dari sensor,
Dalam paparannya, Prof. Jay terhubung melalui internet of things,
m en ya m pa ika n per kembangan dianalisis menggunakan artificial
teknologi dan masyarakat intelligence dan dimanfaatkan untuk
Jepang hingga saat ini mampu menyejahterakan masyarakat,”
m e ma n fa at ka n big d at a u n t u k imbuhnya. (mep)
menyejahterakan masyarakatnya.
“J e p a n g m a m p u m e m p ro d u k s i
komponen penting yang digunakan
oleh perusahaan-perusahaan besar
di seluruh dunia yang tidak mampu
diproduksi oleh negara lain. Hal
ini merupakan buah dari konsep
Society 5.0 yang mampu memberi
keunggulan bagi sebuah negara,”
ungkapnya.
Prof. Jay juga menceritakan
sejarah Jepang yang mengalami
b a n y a k s e k a l i p e r ke m b a n g a n
dari Society 1.0 hingga Society
5.0, juga perbedaan Society 4.0
dan Society 5.0. “Society 4.0
mengandalkan otomatisasi, robot,
8

O
r i e n t a s i M a h a s i s wa B a r u
Program Studi Magister
Manajemen Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas
Gadjah Mada (MM FEB UGM)
kampus Jakarta, kembali digelar
d a la m ra n g ka m e n ya m bu t d a n
m e n ge n a l ka n p ro g ra m ke p a d a
203 mahasiswa baru kelas
Reguler dan Eksekutif A-46,
kelas Eksekutif B-38, kelas
I n te r n a s i o n a l Ke m e n ke u 1 , d a n
kelas Internasional 8 yang hadir
pa d a S a bt u , 9 Fe b r u a r i 2 0 1 9 .
Sebelum Rektor UGM, Prof. Ir.
Pa n u t M u lyo n o, M . E n g . , D . E n g .
membuka acara dengan kata
s a m bu t a n n ya , te r le b i h d a h u lu
sambutan disampaikan oleh
D i re kt u r P ro g ra m M M F E B U G M
Kampus Jakarta, Prof. Dr. Eduardus
Tandelilin, MBA. Berikutnya, Eko
S u wa rd i M . S c . , P h . D, D e ka n F E B
UGM turut hadir memberikan
sambutan untuk mahasiswa
baru pada periode semester
Fe b r u a r i – J u l i 2 0 1 9 . Ke g i a t a n
dilaksanakan di Auditorium lantai
S
etelah mengikuti Orientasi
Mahasiswa Baru, mahasiswa baru
Program Studi Magister Manajemen
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Gadjah Mada (MM FEB UGM) kampus
Jakarta mengikuti Business Fun Games
(BFG) yang merupakan rangkaian orientasi
pengenalan kampus. Acara tersebut
dilaksanakan pada Minggu, 10 Februari
2019, pukul 08.00 – 16.00 WIB.
Kegiatan dilaksanakan di ruang
Auditorium lantai 9 gedung B Kampus
Jakarta, yang bertujuan untuk menjalin
keakraban antara sesama mahasiswa
baru. Kegiatan ini dipandu oleh Prof.
Djamaludin Ancok, Ph.D., Dr. Neila
Ramdhani, M.Si., M.Ed., Galang Lufityanto,
9 MAGISTER MANAJEMEN
Orientasi Mahasiswa
Baru Angkatan 46 dan
Eksekutif B 38
Kampus Jakarta
9 gedung UGM Kampus Jakarta dan
d i m u la i d e n ga n b e r s a ma - s a ma
m e n ya n y i ka n la g u ke b a n g s a a n
Indonesia Raya dan Himne Gadjah
Mada. Paparan demi paparan
disampaikan oleh Prof. Eduardus,
kemudian dilanjutkan sesi tanya
j a wa b o le h m a h a s i s wa ke pa d a
j a j a ra n d i re ks i ya n g la i n .
Rusdi Akbar, M.Sc., Ph.D. selaku
D e pu t i D i re kt u r N o n A ka d e m i k
MM FEB UGM Kampus Jakarta dan
B owo S e t i yo n o, M . Co m . , P h . D .
s e la ku D e pu t i D i re kt u r B i d a n g
A ka d e m i k , Ke ma h a s i s wa a n d a n
Kerjasama MM FEB UGM Kampus
Jakarta yang turut hadir pada acara
tersebut, juga memperkenalkan
m a s i n g - m a s i n g ke p a la b a g i a n
ke p a d a m a h a s i s wa b a r u . Pa d a
kes e m pat a n te r s e bu t , t u j u h
stu d e n t c lu b ya n g d a pat d i i ku t i
mahasiswa juga sekaligus
d i p e r ke n a l ka n .
Memasuki acara kuliah
pembekalan mahasiswa
S.Psi., M.Psi., Ph.D., dan Indrianingsih,
S.Psi. dibantu oleh beberapa panitia
dari karyawan MM FEB UGM Jakarta.
Dalam acara tersebut, mahasiswa
dibagi menjadi beberapa kelompok.
M a s i n g - m a s i n g ke l o m p o k h a r u s
membuat yel-yel yang lucu dan unik.
Kemudian, mahasiswa dipandu untuk
memulai tiga jenis permainan yang
berbeda. Pertama, kereta balon, makna
dari permainan ini adalah kebersamaan,
kepemimpinan, dan empati. Selanjutnya
ada permainan garis kelahiran, dan
yang terakhir permainan magic carpet.
Kedua permainan ini memiliki makna
kebersamaan dan integritas. Di akhir
acara, rangkaian permainan ditutup
dengan sesi tanya jawab mengenai
makna dan nilai yang ada dalam
baru, Prof. Dr. Basu Swastha
D h a r m est h a , M BA m e m b e r i ka n
kuliah Learning Strategies. Materi
yang disampaikan berisi tentang
b e la j a r d a n m e n yes u a i ka n d i r i
secara cepat dengan lingkungan
belajar yang mungkin sangat
berbeda dari lingkungan belajar
yang telah dialami oleh mahasiswa
baru sebelumnya. Pembekalan ini
dimaksudkan untuk mengenalkan
kepada mahasiswa tentang
h a ra pa n P ro g ra m St u d i M M F E B
UGM terhadap kesungguhan dan
ke g i g i h a n d a la m m e n e m pu h
program ini sehingga proses
belajar menjadi menantang dan
m e n ga s y i k ka n bu ka n ma la h a n
menjadi beban dan siksaan.
Acara dilanjutkan dengan materi
Va lu e s a n d P h i loso p hy of UG M
hingga acara berakhir pada pukul
16.30 WIB.
Business Fun Games
Mahasiswa Baru Angkatan
46 dan Eksekutif B 38
Kampus Jakarta
permainan yang baru saja dilakukan serta
penyampaian pesan dan kesan dari beberapa
mahasiswa. Acara ditutup dengan foto
bersama mahasiswa dengan dosen serta
panitia acara.
R
apat Kerja Nasional
Keluarga Alumni Fakultas
Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada
Magister Manajemen (Rakernas
Kafegama MM), berlangsung
pada Sabtu, 9 Februari 2019
d e n g a n m e n g u s u n g te m a
“Integrating and Leveraging Our
Strenght to Make Impacts”.
Acara yang dimulai pukul
08.00 sampai dengan 16.30
te r s e b u t , d i a w a l i d e n g a n
penandatanganan nota
kesepahaman (MoU) dengan
PT. Bank Negara Indonesia
Syariah tentang Kerja Sama
Penerbitan Kartu Pembayaran
Hasanah Kafegama MM.
S e s a a t s e b e lu m ra ke r n a s
dimulai, Rektor UGM, Prof. Ir.
Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng.
memberikan kata sambutan
yang memberikan semangat
bagi semua peserta rakernas.
Direktur Program MM FEB
UGM Kampus Jakarta, Prof.
Dr. Eduardus Tandelilin, MBA
juga hadir untuk menyapa dan
Kegiatan Donor Darah 7
Februari 2019 MM FEB UGM
A
ksi sosial donor darah kembali
pada Kamis, 7 Februari 2019
oleh Magister Manajemen
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada (MM FEB
UGM) kampus Jakarta bekerja sama
dengan Keluarga Alumni Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas
Gadjah Mada Magister Manajemen
(KAFEGAMA MM) dan Palang Merah
Indonesia (PMI). Kegiatan tersebut
merupakan program rutin yang
diadakan setiap tiga bulan sekali.
Kegiatan diadakan di kampus MM
FEB UGM Jakarta Gedung A lantai 1.
MAGISTER MANAJEMEN
Rapat Kerja Nasional Kafegama
MM 2019: “Integrating and
Leveraging Our Strenght to
Make Impacts”
memberi salam dan semangat untuk peserta.
S e te la h re kto r m e n i n g ga l ka n lo ka s i
rakernas, tampak hadir pula Eko Suwardi,
M.Sc., Ph.D., Dekan FEB UGM, untuk menyapa
dan memberi wejangan bagi peserta Rakernas
Kafegama MM 2019. Acara ini menjadi spesial
karena kedatangan tiga orang anggota team
quality assurance dari tim AACSB FEB UGM.
Kehadiran mereka bertujuan untuk memberikan
sosialisasi, dan mock up visitasi accessor
reakreditasi internasional AACSB. Kegiatan ini
Kampus Jakarta
Sebelum mendonorkan darahnya,
semua pendonor yang mendaftar—
dari kalangan karyawan MM FEB UGM,
mahasiswa, dan karyawan beberapa
perusahaan yang berkantor di sekitar
kampus MM FEB UGM Jakarta—,
diperiksa kesehatannya terlebih
dahulu oleh petugas PMI. Setelah
dinyatakan sehat dan layak untuk
mendonorkan darah, calon pendonor
dipersilakan berbaring di atas velbed
yang sudah tersedia untuk diambil
darahnya.
A ks i s o s i a l d o n o r d a ra h i n i
diapresiasi positif oleh pendonor.
semacam simulasi final untuk
persiapan kunjungan tim accessor
pada 23 Februari mendatang.
Hadir juga sekitar 25 orang
mahasiswa MM yang diundang
khusus untuk persiapan visitasi
reakreditasi AACSB tersebut.
Rakernas Kafegama MM 2019 ini
juga dihadiri perwakilan Pengurus
Daerah (Pengda), yaitu Pengda
Jawa Timur (2 orang), Pengda
D.I. Yogyakarta (2 orang), Pengda
Jawa Barat (2 orang).
Dari sembilan bidang yang
ada di Kafegama MM, hanya satu
bidang yang tidak dapat hadir.
Dalam Rakernas Kafegama MM,
dibahas evaluasi berbagai aspek
kegiatan 2018 dan penyusunan
program 2019 untuk segera
d i s i n k ro n k a n m e n j a d i f i n a l
program kegiatan 2019.
Dari 83 orang yang mendaf tar
sebagai pendonor, kegiatan ini
berhasil mengumpulkan 66 kantong
darah. Kegiatan ini diadakan oleh
MM FEB UGM dengan tujuan untuk
terus mewujudkan Corporate
Social Responsibilities (CSR)
yang berkelanjutan. Donor darah
berikutnya akan dilaksananakan
kembali pada bulan Mei 2019. Setetes
darah Anda, sangat berarti untuk
sesama kita yang membutuhkan.
10

Guest Lecture:
Agribusiness
& Digitization
Unleashing the
Opportunities
CEO & BOARD Challenge 1.0
K
afegama Entrepreneur
Forum (KEF) dengan
Magister Manajemen
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada (MM FEB
UGM) kampus Yogyakarta kembali
menyelenggarakan sebuah kerja
sama. Kali ini, KEF mencari bibit
unggul dari alumni dan mahasiswa
MM FEB UGM yang tertarik dalam
kompetisi sebagai CEO beberapa
start up business.
Peserta yang mengikuti
challenge ini harus mengikuti
beberapa tahapan seleksi. Tahap
pertama adalah pendaftaran
atau registrasi yang berlangsung
pada tanggal 18 – 26 Juli 2018.
11
M
ahasiswa kelas international
angkatan 72 dan kelas reguler
angkatan 71 mengikuti
guest lecture yang diselenggarakan
pada tanggal 12 September 2018.
Pembicara guest lecture adalah
Rajarshi Chakravorty selaku Vice
President Olam Coffee for Indonesia
& Timor Leste.
O la m I n te r n at i o n a l L i m i te d
bergerak dalam bidang ‘Global
Supply Chain Management’ untuk
agro komoditas dan food ingredient
dengan kantor cabang yang
tersebar di enam puluh negara
dan beroperasi untuk pengadaan
dan pemasaran empat belas jenis
komoditas dengan jumlah pelanggan
kurang lebih 40,000.
Acara pertama dibuka dengan
sambutan Bayu Sutikno, Cand.
M e rc . , P h . D . s e la ku Pe n g e lo la
M a g i s te r M a n a j e m e n Fa ku lt a s
Ekonomika dan Bisnis Universitas
Gadjah Mada (MM FEB UGM) kampus
Yogyakarta. Bayu mengucapkan
Setelah lolos registrasi, Pihak KEF
mempresentasikan tentang tujuan
diselenggarakannya CEO & Board
Challenge yang berlangsung pada
tanggal 27 Juli 2018 di MM FEB UGM
kampus Yogyakarta. Selanjutnya
pada tanggal 27 Juli – 9 Agustus 2018,
peserta mengumpulkan business
plan CEO & Board Challenge. Setelah
business plan dikumpul dan diperiksa
oleh juri, peserta mempresentasikan
business plan yang telah dibuat.
Seleksi presentasi dilaksanakan di
kampus MM FEB UGM Yogyakarta pada
tanggal 10 Agustus 2018.
Butuh waktu lima hari bagi KEF untuk
m e la ku ka n C EO A nnouncem ent
dan terpilih empat hasil presentasi
selamat datang kepada Rajarshi
Chakravor t y ser ta Alief Ikhtiar
Wicaksono selaku Corporate HR
PT Olam Indonesia. Selanjutnya,
Rajarshi Chakravorty sebagai
pembicara memulai pemaparannya
mengenai Agribusiness & Digitization
Unleashing the Opportunities. Selama
pemaparan, ada enam poin penting
yang dijelaskan Rajarshi, yaitu
what is agribusiness, challenges
and opportunity in agribusiness,
digital revolution, large buckets of
digital in agri, key parameters for
growth to scale, serta scope and
mandate for success digitization.
business plan CEO & Board Challenge
yang maju untuk mengikuti CEO
Boothcamp pada tanggal 27-28
Agustus 2018. Tim pertama adalah
Tim Hakim "on board" di Destinasia,
Kedua, Tim Kevin "on board" di
Seaspring, dan ketiga adalah Tim
M a ya "o n b oa rd " d i S e top b ox .
Sementara itu, Tim Drahat baru bisa
mengikuti CEO boothcamp saja. Tim
yang telah mengikuti CEO boothcamp
mengikuti sesi mentoring dari pihak
KEF pada tanggal 6 September 2018.
MAGISTER MANAJEMEN
Opening Ceremony
PIM Sri Lanka
Angkatan V
K
erja sama Magister Manajemen
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada (MM
FEB UGM) dengan Postgraduate
Institute of Management (PIM),
University of Sri Jayewardenepura,
Sri Lanka telah memasuki angkatan
V dalam program pelatihan
Management Strategic for Public
Sector.
Pada tanggal 10 Desember
2018, diselenggarakan opening
ceremony pelatihan PIM Angkatan V
yang dihadiri oleh Dr. Eko Suwardi,
M . S c . , s e la ku D e ka n F E B UG M ;
Dr. T. Hani Handoko, M.B.A.; dan
Bayu Sutikno, Cand.Merc., Ph.D.
selaku pengelola MM FEB UGM.
A c a ra p e r t a m a d i bu ka d e n ga n
sambutan Dekan FEB UGM. Eko
mengucapkan terima kasih atas
A
cara Cultural Lunch
merupakan acara khusus
yang diselenggarakan bagi
mahasiswa Magister Manajemen
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada (MM FEB
UGM) kampus Jakarta yang mengikuti
perkuliahan di kampus Yogyakarta.
Selama berada di Yogyakarta,
mahasiswa akan diajak makan siang
bersama dengan pengelola MM FEB
UGM.
Kini, giliran mahasiswa kelas
internasional angkatan 5 yang
berkesempatanmakansiangbersama.
Mahasiswa yang berjumlah 25 orang
MAGISTER MANAJEMEN
ke r j a s a m a p e n d i d i k a n d a l a m
menyelenggarakan pelatihan
tentang Management Strategic
for Public Sector. Indonesia dan
Sri Lanka mempunyai hubungan
baik dalam membina kerja sama
dan berharap kerja sama ini bisa
terus berlanjut di masa yang akan
datang. Di akhir sambutannya,
Eko mengucapkan terima kasih
kepada MM FEB UGM yang telah
menyelenggarakan pelatihan ini.
Hal yang sama juga diucapkan
oleh Dilhan Virendra Goonetilleke,
selaku koordinator PIM Sri Lanka.
Dilhan mengucapkan terima
kasih atas sambutan dari Dekan
disambut baik dan hangat oleh Prof.
Eduardus Tandelilin selaku Direktur
MM FEB UGM kampus Jakarta. Turut
hadir juga Sekretaris Program Studi
MM FEB UGM kampus Yogyakarta, Dr.
Sumiyana, M.Si., Ak., CA.
Acara yang dilaksanakan tanggal
2 Oktober 2018 ini dilanjutkan dengan
sambutan dari wakil mahasiswa.
Sebagai ketua kelas, Anwar Mattawape
mengucapkan terima kasih atas
sambutan dari pihak MM FEB UGM.
Mahasiswa sangat senang karena
dapat mengikuti kegiatan perkuliahan
di Yogyakarta dengan suasana yang
sangat berbeda dibandingkan dengan
FEB UGM dan pengelola MM FEB
UGM. Pelatihan ini memberikan
pengetahuan bagi peserta dalam
pengelolaan suatu organisasi yang
ada di Indonesia, baik dari sisi visi
dan misi, perencanaan strategis,
dan analisis tentang kekuatan dan
kelemahan suatu organisasi.
S e b a g a i b e n t u k p e re s m i a n
bahwa acara pelatihan PIM Angkatan
V telah dimulai, Dekan FEB UGM
melakukan prosesi pemukulan
gong sebanyak lima kali, dilanjutkan
dengan penyerahan cendera mata
dan berfoto bersama 41 peserta
pelatihan dari Sri Lanka.
Cultural Lunch
Kelas Internasional
Angkatan 5 Jakarta
kampus Jakarta.
Setelah acara selesai, mahasiswa
dan pengelola mengambil hidangan
yang telah disiapkan. Menu tradisional
yang disuguhkan, yaitu nasi liwet,
selat solo, dan bakso. Beberapa
mahasiswa asing sangat senang
menikmati hidangan yang disajikan.
Salah satu menu yang paling digemari
adalah nasi liwet karena memiliki cita
rasa yang berbeda bagi mereka. Nasi
liwet merupakan makanan khas Kota
Solo yang nasinya dimasak dengan
santan kelapa. Nasi liwet ini lebih
nikmat ketika disajikan bersama
dengan sayur labu siam, suwiran atau
potongan daging ayam, telur ayam,
serta areh.
12
 SPORT WEEKS:
FRIENDLY MATCH 2018
M
aster in Management Student
Association (MMSA) kampus
Yogyakarta bekerja sama
dengan klub-klub nonakademik
menyelenggarakan acara Sport
Week untuk mahasiswa dan
karyawan. Program yang secara
rutin diselenggarakan sekali setiap
semester ini melombakan lima cabang
olahraga, yaitu badminton, basket,
tenis meja, tenis, dan futsal.
Pada pertandingan Sport Week
yang berlangsung dari tanggal 21-
29 April 2018, untuk cabang olah
raga badminton, panitia membagi
ke dalam dua kategori, yaitu ganda
putra dan ganda campuran. Juara
pertama kategori ganda putra diraih
oleh karyawan Magister Manajemen
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada (MM FEB
13
UGM), juara kedua diraih oleh Bobby
Riyandi Satria dan Muhammad Rizqi
Agustino dari mahasiswa angkatan
71, dan juara ketiga diraih oleh I
Putu Wahyu Dwinata J.S. dan Steven
Gunawan dari mahasiswa angkatan
72. Untuk kategori ganda campuran,
juara pertama diraih oleh karyawan
MM FEB UGM, juara kedua diraih
oleh Bobby Riyandi Satria dan Puji
Kusuma Wardani dari mahasiswa
angkatan 71, dan juara ketiga diraih
oleh Boma Wibowo dan Carolina
Karisa Purnomo dari mahasiswa
angkatan 70.
Dalam cabang olah raga basket,
juara pertama diraih oleh Tim 1
mahasiswa angkatan 72, juara
kedua diraih oleh Partai A mahasiswa
angkatan 71, dan juara ketiga diraih
oleh Tim 2 mahasiswa angkatan
72. Untuk cabang olah raga futsal,
juara pertama diraih oleh mahasiswa
angkatan 71 kelas A, juara kedua
diraih oleh mahasiswa angkatan
70, dan juara ketiga diraih oleh
mahasiswa angkatan 69 strategic.
Pada pertandingan tenis meja
kategori single team, juara pertama,
kedua, dan ketiga diraih oleh karyawan
MM FEB UGM. Untuk cabang olahraga
tenis, juara pertama diraih oleh
Oktavianus Oki Bagus Krisnawan,
mahasiswa angkatan 71, dan Teguh
Dwiprasetyo, mahasiswa MEP FEB
UGM, sedangkan juara kedua diraih
o le h I P u t u A g u n g M a h a d e wa ,
mahasiswa angkatan 70, dan Muh.
Una Atsawan.
MAGISTER MANAJEMEN
 ACADEMIX CULTURE
MAHASISWA INTERNASIONAL
PERIODE AGUSTUS 2018

K
e g i a t a n A c a d e m i x c u lt u re s e c a r a r u t i n
diselenggarakan bagi mahasiswa kelas
internasional dan mahasiswa asing yang
mengikuti exchange program atau double
degree program di Magister Manajemen Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada
(MM FEB UGM) untuk lebih mengenal kebudayaan
Indonesia, khususnya kebudayaan Jawa.
Pada semester gasal 2018/2019, sebanyak
32 mahasiswa kelas internasional mengikuti
kegiatan Academixculture, tepatnya pada Sabtu,
11 Agustus 2018. Tujuh belas mahasiswa dari
kelas internasional dan lima belas mahasiswa
asing dari berbagai universitas luar negeri, seperti
ISCTE University Institute of Lisbon, ESC Clermont
France Business School, Vienna University of
Economics and Business, University of Leipzig,
Pforzheim University, Jönköping International
Business School, Technische Hochschule Köln,
dan Osnabrück University of Applied Sciences.
Da la m ke g i at a n i n i , ma h a s i s wa d i a j a k
mengunjungi Desa Wisata Penting Sari yang
berlokasi di Cangkringan, Sleman. Sesampainya
d i lo k a s i , m a h a s i s w a d i s u g u h k a n w e l c o m e
dance yang merupakan tarian tradisional untuk
menyambut kedatangan tamu di desa wisata
tersebut. Setelah itu, mahasiswa mengikuti
beberapa kegiatan yang telah disiapkan, seperti
belajar membatik, memainkan gamelan, menari,
membuat janur, dan membuat wayang suket.
Tidak hanya itu, mahasiswa pun ditantang untuk
memenangkan permainan yang telah disiapkan
panitia. Salah satu permainan yang paling seru
adalah voli sawah. Mahasiswa asing terlihat
sangat menikmati permainan tersebut hingga
selesai dan terpilih pemenangnya.
B a y u S u t i k n o, C a n d . M e rc . , P h . D . s e l a k u
p e n g e lo l a M M F E B U G M m e n u t u p ke g i a t a n
Academixculture dan diakhiri dengan berfoto
bersama.

MAGISTER MANAJEMEN 14
 Graduate Exchange Program Graduate School of Economics
Kyoto University Kyoto, Japan December 2018 – February 2019
D
ua mahasiswi program
Magister Sains Manajemen
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada, Anggraeni
Pranandari dan Nuraini Desty,
mendapatkan kesempatan untuk
mengkuti kegiatan Student Exchange
Program di Kyoto University, Jepang.
Kegiatan ini dilaksanakan pada
bulan Desember 2018 – Februari
2019. Student Exchange Program
ini merupakan program rutin yang
diselenggarakan oleh Kyoto University
yang diikuti oleh mahasiswa dari
negara-negara di Asia Tenggara.
Pada semester winter 2018/2019 ini,
dua orang peserta Student Exchange
Program berasal dari Indonesia dan
empat orang berasal dari Thailand.
Selama program ini berlangsung,
mahasiswa didampingi oleh Prof.
Shuji Hisano yang merupakan Direktur
International Graduate Program for
East Asia Sustainable Economics
Development Studies. Beliau juga
merupakan Professor of International
Political Economy of Agriculture
Graduate School of Economics, Kyoto
University.
Kegiatan perkuliahan dimulai
15
pada bulan Desember 2018,
terdapat empat mata kuliah yang
diambil peserta program ini, yaitu
Comparative Industry Policy,
Qualitative Research Methods, Cross-
Cultural Management, dan Field
Research in Japan A. Selama kegiatan
perkuliahan, terdapat berbagai
aktivitas yang menuntut mahasiswa
untuk selalu berperan aktif. Pada
mata kuliah Field Research in Japan
A, mahasiswa diajak untuk bertemu
dengan pelaku bisnis/industri kreatif
di Kyoto dan sekitarnya. Kegiatan field
trip pertama dilaksanakan di “Kyoto
Makers Garage”, incubators untuk
bisnis start-up yang sedang sangat
berkembang di Jepang. Kegiatan
selanjutnya adalah mendatangi
Keihanna Open Innovation Center
yang letaknya adalah di perbatasan
antara Kyoto, Osaka, dan Nara
Prefecture. Di sana, mahasiswa diajak
untuk melihat-lihat fasilitas yang
disediakan untuk menunjang inovasi
dari para peneliti serta melihat hasil
inovasi yang sedang dikerjakan.
Setelah menyelesaikan
program exchange, mahasiswa
diharapkan dapat memperoleh
beragam pengetahuan baru.
Sebagai mahasiswa ekonomi,
paham akan sebab dan akibat dari
pertumbuhan ekonomi merupakan
hal yang diperlukan. Jangan sampai
pertumbuhan ekonomi menyebabkan
kerugian pada lingkungan hidup dan
sekitarnya. Di samping itu, pembuatan
kebijakan juga perlu dipertimbangkan
agar sesuai dengan zaman yang terus-
menerusberubah.
Pada akhirnya, program ini sangat
bermanfaat karena mahasiswa
memperoleh beragam pengetahuan
dan perspektif baru. Selain itu,
mahasiswa dapat merasakan
international exposure yang didesain
sedemi kian rupa pada kegiatan
student exchange program ini.
MAGISTER SAINS & DOKTOR
 Researcher’s Enrichment (REACH) Program untuk Mahasiswa
Baru Program MD FEB UGM Semester Genap T.A. 2018/2019
K
amis, 07 Februari 2019, Program
Magister Sains dan Doktor
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
(MD FEB UGM) menyelenggarakan
Pengarahan Mahasiswa Baru
Semester Genap T.A. 2018/2019.
Acara ini diselenggarakan di
Auditorium BRI, lantai 3 Gedung
Program MD FEB UGM. Acara ini
diikuti oleh 65 mahasiswa Program
Studi Magister Sains Reguler, 23
mahasiswa Program Studi Magister
Sains Matrikulasi, dan 8 mahasiswa
Program Doktor. Pengarahan
mahasiswa baru ini dipandu oleh Rr.
Tur Nastiti., Ph.D. selaku Manajer
Bidang Akademik, Kemahasiswaan,
dan Kerjasama Program MD FEB UGM.
Materi pertama diisi oleh Prof.
Jogiyanto Hartono, Ph.D. selaku
Koordinator Program dan Ketua
Program Studi Akuntansi. Prof.
Jogiyanto menyampaikan materi
terkait misi, visi, learning goals dan
learning objectives Program MD
FEB UGM, dan nilai-nilai FEB UGM.
Prof. Jogiyanto menjelaskan bahwa
misi dan visi Program MD FEB UGM
mengalami perubahan. Maksud dari
perubahan yang ada saat ini adalah
program (khususnya FEB UGM) yang
sebelumnya ingin “… menjadi terbaik
di Indonesia”, saat ini ingin menjadi
“…sebagai penggerak perguruan
tinggi lain untuk maju di tingkat
internasional.” Hal ini merupakan
bentuk upaya program (khususnya
FEB UGM) sebagai satu-satunya
Fakultas Ekonomika dan Bisnis di
Indonesia yang terakreditasi AACSB
untuk berkontribusi bagi perguruan
tinggi lain.
Sesi kedua dilanjutkan dengan
MAGISTER SAINS & DOKTOR
materi dari Nurul Indarti, Sivilokonom,
Cand. Merc., Ph.D selaku Ketua
Program Studi Manajemen yang
menyajikan Peraturan Akademik dan
Non-Akademik. Dalam kesempatan
ini dijelaskan mengenai masa
studi mahasiswa, kurikulum, dan
peraturan akademik lainnya mulai
dari perkuliahan hingga keuangan.
Selanjutnya, disampaikan juga terkait
bagaimana menjadi mahasiswa
Program MD FEB UGM. Nurul Indarti
menekankan pentingnya sikap,
perilaku, dan adab dalam menuntut
ilmu. Pada akhir materi, dijelaskan
tentang IKIGAI yang merupakan
filosofi dari Jepang yang menarik
untuk diteladani. Terdapat beberapa
poin penting di dalamnya, yaitu 1)
What you love; 2) What you are good
at; 3) What you can get paid for; dan
4) What the world needs.
Selanjutnya, Prof. Catur Sugianto,
M.A., Ph.D. selaku Ketua Program
Studi Ilmu Ekonomi menjelaskan
te n t a n g d i n a m i ka ke h i d u pa n
kampus. Prof. Catur menjelaskan
tentang apa yang harus dipersiapkan
dan dipahami mahasiswa selama
belajar di Program MD FEB UGM
pada khususnya, dan di Yogyakarta
pada umumnya. Dalam kesempatan
ini juga, Prof. Catur menekankan
pentingnya keseimbangan hidup;
mahasiswa tidak hanya belajar di
kampus tetapi juga mengeksplorasi
diri di masyarakat dan lingkungan
s e k i t a r . S e la i n i t u , P rof . C at u r
juga memberikan nasihat kepada
m a h a s i s wa u n t u k t i d a k s a l i n g
berkompetisi secara tidak sehat
karena antarmahasiswa Program MD
FEB UGM harus saling membantu dan
bekerja sama dalam artian positif.
Pada siang harinya, ada dua sesi
yang disajikan, yaitu materi ke-UGM-
an: dua filosofi dan lima jati diri, dan
sosialisasi organisasi. Materi Ke-
UGM-an disampaikan oleh Prof. Dr. dr
Sutaryo, S.P(Ak.), Guru Besar Fakultas
Kedokteran, Kesehatan Masyarakat,
dan Keperawatan (FKKMK) UGM.
Prof. Sutaryo memaparkan tentang
filosofi dan jati diri UGM. Filosofi
UGM terdiri dari dua nilai, yaitu
1) Pancasila dan Kebudayaan
Indonesia, dan 2) Ilmu, Kenyataan,
dan Kebenaran. Sementara itu, jati
diri UGM terdiri dari lima nilai, yaitu
UGM sebagai universitas nasional,
universitas perjuangan, universitas
pancasila, universitas kerakyatan,
dan universitas pusat kebudayaan.
Prof. Sutaryo juga menceritakan
kaitannya sidang BPUPKI, proklamasi
ke m e r d a k a a n R I , d a n s e j a r a h
pendirian UGM. Acara ini bertujuan
untuk menanamkan nilai-nilai dan
kecintaan UGM pada mahasiswa
baru. Pada akhir sesi, Prof. Sutaryo
menyampaikan pesan kepada seluruh
peserta bahwa “Menutut ilmu di
Gadjah Mada [Universitas Gadjah
Mada] adalah kewajiban.” Pesan ini
harus dipahami dan diresapi oleh
setiap mahasiswa baru sebagai
bagian dari UGM.
Acara pengarahan mahasiswa
baru Program MD FEB UGM pada
hari pertama ini diakhiri dengan
sosialisasi organisasi kemahasiswaan
(FORKOMSI). Anggota FORKOMSI
memaparkan bagaimana kehidupan
kampus selama di Program MD FEB
UGM.
16

Sebagai bagian dari rangkaian
kerjasama yang menjadi keluaran
dari proyek REPESEA di bawah
Erasmus+, 18-19 Februari 2019,
Program Magister Sains dan Doktor
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada (MD FEB
UGM) melaksanakan kegiatan
Global Outreach Program. Kegiatan
ini bekerja sama dengan Universiti
Teknologi Malaysia (UTM); Azman
Hashim International Business School
(AHIBS); dan Jabatan Kesihatan
Negeri, Negeri Sembilan (JKNNS);
Malaysia. Global Outreach Program
mengambil tema “Going Global
in Healthcare” yang dilaksanakan
selama dua hari di Yogyakarta.
Pada hari pertama, kegiatan
dilaksanakan di MD FEB UGM.
Kegiatan ini dibuka oleh Prof.
Catur Sugiyanto sebagai salah
satu pengelola Program MD FEB
UGM. Dalam pembukaannya, Prof.
Catur memberikan paparan terkait
gambaran umum dari program
yang dimiliki oleh MD FEB UGM
berikut dengan sejumlah program
dual degree yang ditawarkan. Pada
kesempatan selanjutnya, Assoc.
Prof. Dr. Rohaida Binti Basiruddin dari
AHIBS UTM juga memberikan paparan
mengenai gambaran umum AHIBS
dan UTM. Pertukaran informasi ini
dilakukan dalam rangka membangun
peluang kerja sama baru antara UGM
dan UTM, khususnya MD FEB UGM dan
AHIBS UTM, dalam bidang pendidikan
17
maupun penelitian.
Agenda selanjutnya adalah kuliah
tamu terkait Indonesian Healthcare.
Kuliah tamu ini diberikan oleh Prof.
dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D.
dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan
Masyarakat, dan Keperawatan
(FKKMK) UGM dengan menyajikan dua
topik pada dua sesi yang berbeda. Sesi
pertama diisi dengan topik “Indonesia
Health Reform: Implementation of
IR 4.0 in Healthcare Management”,
sedangkan sesi kedua diisi dengan
topik “The Implementation of
Casemix and Health Insurance Model
in Indonesian Hospitals”. Pada akhir
perkuliahan, dilakukan pemberian
penghargaan kepada Prof. Laksono
selaku pemateri, juga kepada Prof.
Jogiyanto, Prof. Catur, dan Nurul
Indarti, Ph.D selaku pengelola
Program MD FEB UGM oleh pihak
UTM. Sebagai tuan rumah, MD FEB
UGM juga memberikan penghargaan
kepada Prof. Rohaida sebagai
representatif dari UTM.
Pada kesempatan ini, rombongan
dari UTM juga menyempatkan untuk
melakukan campus trip di sejumlah
tempat di MD, FEB, dan UGM. Campus
trip dimulai dengan melihat gedung
baru FEB UGM, yaitu Gedung Pusat
Pembelajaran (Learning Center). Mulai
dari ruang belajar hingga perpustakaan
FEB UGM menjadi destinasi yang
dikunjungi oleh rombongan UTM.
Setelah Gedung Pusat Pembelajaran,
ro m b o n g a n U TM m e l a n j u t k a n
Global Outreach
Program:
“Going Global in
Healthcare”, sebagai
bagian dari proyek
REPESEA di bawah
naungan Erasmus+
Yogyakarta, 18-19
February 2019
perjalanan ke FEB UGM dan berhenti di
depan pintu masuk utama Gedung FEB
UGM untuk melakukan pengambilan
foto bersama. Titik terakhir sekaligus
pengambilan foto bersama kedua
berada di Gedung Pusat UGM atau
Balairung.
Pada hari kedua, kegiatan
dilaksanakan di Rumat Sakit
Akademik (RSA) UGM. Kegiatan
dibuka oleh dr. Arief Budiyanto,
Ph.D., Sp.KK(K) sebagai Direktur RSA
UGM, kemudian dilanjutkan dengan
pemaparan terkait RSA UGM. Dalam
kesempatan ini, Prof. Rohaida dari
UTM juga memberikan presentasi
singkat terkait AHIBS dan UTM.
Setelah pemaparan dilakukan, agenda
dilanjutkan dengan pemberian
materi oleh Prof. Dr. dr. Elisabeth Siti
Herini, Sp.A(K) mengenai Indonesian
Healthcare. Kegiatan pada hari kedua
hanya berlangsung hingga siang.
Setelah sesi tanya jawab, kegiatan
ditutup dengan pengambilan foto
bersama di RSA UGM. (MAS)
MAGISTER SAINS & DOKTOR
Program MD FEB
UGM Melepas
43 Wisudawan
pada Periode
Januari 2019
R
abu 23 Januari 2019, Program
Magister Sains dan Doktor
Fakultas Ekonomika dan
Bisnis Universitas Gadjah Mada (MD
FEB UGM) melepas 43 wisudawan-
wisudawati di Auditorium BRI, lantai
3 Gedung MD FEB UGM. Pelepasan
wisudawan periode Januari 2019
dihadiri oleh Kusdhianto Setiawan,
Sivilekonom., Ph.D. selaku Wakil
Dekan Bidang Keuangan, Aset,
dan Sumber Daya Manusia; Prof.
Jogiyanto H.M., MBA., Ph.D. selaku
Koordinator dan Ketua Program Studi
Akuntansi; Nurul Indarti, Sivilokonom.,
Cand Merc., Ph.D. selaku Ketua
Program Studi Manajemen; dan Rr.
Tur Nastiti, Ph.D. selaku Manajer
Bidang Akademik, Kemahasiswaan,
dan Kerjasama.
Pelepasan wisudawan-wisudawati
dimulai pukul 11.00 WIB dengan
penyampaian laporan wisuda oleh
Rr. Tur Nastiti, Ph.D. Pada periode ini,
program MD FEB UGM melepas 43
wisudawan dengan rincian wisudawan
Magister Sains Akuntansi berjumlah
15 orang, wisudawan Magister Sains
Manajemen berjumlah 18 orang,
dan wisudawan Magister Sains
MAGISTER SAINS & DOKTOR
Ilmu Ekonomi berjumlah 10 orang. perwakilan wisuda disampaikan
Wisudawan termuda adalah Nadia oleh Dielanova Wynni Yuanita, yang
Fazira dari program studi Magister dalam pidatonya menyampaikan
Sains Ilmu Ekomoni. Nadia meraih gelar terima kasih kepada program MD
Magister Sains pada saat umurnya 24 FEB UGM atas pengajaran, ilmu, dan
tahun. Rata-rata masa studi lulusan pengalaman yang diberikan selama
adalah 25 bulan, dengan rincian menempuh pendidikan.
Magister Sains Manajemen 23 bulan, Acara pelepasan wisuda ditutup
Magister Sains Ilmu Ekomoni 21 dengan memberikan transkrip nilai
bulan, dan Magister Sains Akuntansi wisudawan dan wisudawati serta
30 bulan. Indeks Prestasi Kumulatif berfoto bersama. Selamat para
(IPK) tertinggi diraih oleh Dielanova wisudawan wisudawati, semoga
Wynni Yuanita dari Program Studi diberi keberkahan atas ilmunya dan
Magister Sains Akuntansi, yakni 3,96. bermanfaat untuk sesama. (DYR)
Pada kesempatan ini, disebutkan
juga bahwa ada delapan mahasiswa
berpredikat cum laude, yakni Dielanova
Wynni Yuanita, Lufi Yuwana Mursita,
Ade Yuniati, Nurul Anwar, Purwaka Hari
Setyawan, Rizqi Umar Al-Hashfi, Shesta
Purnamasari, dan Randi Kurniawan.
Selepas penyampaian laporan
wisuda, acara dilanjutkan dengan
sambutan oleh Kusdhianto Setiawan,
Sivilekonom., Ph.D. yang memberikan
s e la mat ke pa d a w i s u d a wa n -
wisudawati dan meminta mereka
untuk terus membawa nilai-nilai
yang telah didapatkan selama belajar
di MD FEB UGM. Kemudian, pidato
18
 Kunjungan
ke Insitut
Akuntan Publik
P
rogram Pendidikan Profesi
Akuntan Fakultas Ekonomika
dan Bisnis Universitas Gadjah
Indonesia
Mada (PPAk FEB UGM) mengadakan
kunjungan ke Institut Akuntan
Publik Indonesia (IAPI). Kunjungan
tersebut dilaksanakan pada tanggal
31 Januari 2019 dan bertempat di
kantor IAPI, Office 8 SCBD, Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, tim dari FEB UGM terdiri atas Prof. Mahfud Sholihin,
M.Acc., Ph.D (Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FEB UGM), Dr.
Sony Warsono, MAFIS (Ketua Departemen Akuntansi FEB UGM), Prof. Dr. Slamet
Sugiri, M.B.A. (Ketua Program PPAk FEB UGM), Dr. Hardo Basuki, M.Soc.Sc, CSA,
CA, Akt. (Sekretaris PPAk FEB UGM) serta staf. Tim dari PPAk FEB UGM disambut
oleh Ketua IAPI, Bapak Tarkosunaryo serta jajaran pimpinan yang lain. Dalam
pertemuan tersebut, dibahas kerja sama yang telah dilakukan sekaligus rencana
peningkatan kerja sama untuk waktu mendatang. Sebagaimana telah diketahui
bahwa FEB UGM telah menjalin kerjasama dengan IAPI dalam bentuk pemberian
waiver bagi lulusan PPAk.
Lulusan PPAk FEB UGM akan langsung mendapatkan waiver lima mata uji level
dasar dari lima mata uji yang diujikan. Untuk level profesional, lulusan PPAk FEB
UGM akan mendapatkan waiver empat mata uji dari lima yang diujikan. Ini berarti
bahwa lulusan PPAk FEB UGM mendapatkan privilege hanya menempuh satu mata
ujian untuk mendapatkan sebutan CPA. Untuk ke depannya, peningkatan kerja
sama tersebut akan diwujudkan dalam bentuk pengakuan kompetensi dengan
rencana penerbitan SK waiver kepada lulusan PPAk guna penerbitan sertifikat
profesi dari UGM.

19 PROFESI AKUNTANSI
Penyerahan borang akreditas PPAk FEB UGM ke BAN PT
A
kreditasi dapat diartikan sebagai
penentuan standar mutu
dan penilaian suatu lembaga
pendidikan (pendidikan tinggi) yang
dilakukan oleh pihak yang independen
di luar lembaga. Akreditasi merupakan
sebuah upaya pemerintah untuk
menstandardisasi dan menjamin mutu
alumni perguruan tinggi sehingga
lulusan perguruan tinggi memiliki
kualitas yang hampir sama dan sesuai
dengan kebutuhan kerja.
Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi (BAN-PT) merupakan
satu-satunya badan yang memperoleh
Ujian Saringan Masuk
PPAk FEB UGM
P
ada tanggal 21-22 Januari
2019, Program Pendidikan
P rofes i A ku n t a n Fa ku lt a s
Ekonomika dan Bisnis Universitas
G a d j a h M a d a ( P PA k F E B U G M )
menyelenggarakan ujian saringan
masuk untuk calon mahasiswa baru.
Tujuan diselenggarakannya ujian
saringan masuk ini adalah untuk
mendapatkan calon mahasiswa yang
memenuhi kualifikasi tertentu yang
disyaratkan oleh PPAk FEB UGM.
Sebelum mahasiswa baru
tersebut menjalani seleksi masuk,
mahasiswa wajib mendaftar secara
online melalui laman um.ugm.ac.id.
Sebelum dinyatakan layak untuk
PROFESI AKUNTANSI
wewenang dari Kementerian
Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi, Republik Indonesia dalam
meningkatkan mutu pendidikan
t i n g g i , m e m p e r ke n a l k a n s e r t a
menyebarluaskan paradigma baru
dalam pengelolaan pendidikan tinggi,
dan meningkatkan relevansi, atmosfer
akademik, pengelolaan institusi,
efisiensi, dan keberlanjutan pendidikan
tinggi.
Program Pendidikan Profesi
Akuntan Fakultas Ekonomika dan
Bisnis Universitas Gadjah Mada
(PPAk FEB UGM) sebagai sebuah
mengikuti seleksi, PPAk FEB UGM
akan melakukan seleksi atas berkas
yang telah diunggah.
Ujian saringan masuk PPAk FEB
UGM Batch III diikuti oleh tujuh belas
peserta dari berbagai perguruan
tinggi, baik negeri maupun swasta,
di seluruh Indonesia. Peserta yang
dinyatakan lolos pada ujian saringan
masuk ini akan menempuh matrikulasi
pada tanggal 11 Februari 2019. Ujian
saringan masuk program PPAk FEB
prodi yang memiliki komitmen dalam
penyelenggaraan pendidikan tinggi
akuntansi yang bermutu tinggi,
tentunya sangat menyadari pentingnya
proses akreditasi. Sejak berdiri pada
tahun 2003 dan telah direakreditasi
pada tahun 2009 dan 2014, PPAk
FEB UGM selalu mendapatkan nilai
akreditasi tertinggi, yakni A.
Akreditasi PPAk FEB UGM akan
b e r a k h i r p a d a S e p te m b e r 2 0 1 9
sehingga sejak September tahun
2018, tim penyusun borang akreditasi
PPAk FEB UGM telah bekerja keras
dalam penyusunan borang akreditasi
tersebut. Akhirnya pada tanggal 28
Januari 2019, borang akreditasi PPAk
FEB UGM telah diserahkan kepada
BAN-PT di Jakarta. Penyerahan borang
akreditasi dilakukan oleh Koordinator
Akademik PPAk FEB UGM, Jufri yang
didampingi satu orang staf, Yusuf
Irwansyah.
meliputi Potensi Akademik Pasca
Sarjana (PAPS) dan TOEFL. Untuk
dua ujian tersebut, PPAk FEB UGM
bekerja sama dengan Fakultas
Psikologi UGM dan Penelitian dan
Pelatihan Bahasa Ekonomika dan
Bisnis (P2EB) FEB UGM.
20

Focus Group Discussion: Studi Kelayakan Pendirian
Badan Usaha Milik Daerah Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah Kota Yogyakarta
Kajian untuk Mendukung
Ekspor Indonesia
M
enteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menginginkan agar
akademisi terlibat dalam kajian untuk mendorong ekspor
Indonesia. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia atau
Indonesia Eximbank membiayai kajian-kajian dengan Universitas
Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Universitas
Gadjah Mada (UGM). Beberapa kajian dengan UGM dilakukan
dengan Penelitian dan Pelatihan Fakultas Ekonomika dan Bisnis
(P2EB). Kajian-kajian tersebut adalah Global Supply Value Chain:
Studi Kasus Tekstil dan Produk Tekstil, Pemanfaatan Platform
Teknologi untuk Inklusi Keuangan bagi UKM Ekspor, dan Insentiv v.
Hambatan Ekspor, Studi Kasus Industri Turunan Kelapa.
Dalam rangkaian pengumpulan data untuk kajian “Global
Supply Value Chain: Studi Kasus Tekstil dan Produk Tekstil di PT
Sritex”, tim peneliti P2EB melakukan wawancara. Wawancara
dilaksanakan di kantor PT Sri Rejeki Isman Tbk atau disingkat PT
21
F
ocus Group Discussion (FGD): “Studi Kelayakan
Pendirian Badan Usaha Milik Daerah Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah Kota Yogyakarta”
diselenggarakan dalam rangka kerja sama antara
Pemerintah Kota Yogyakarta dengan Unit Penelitian
dan Pelatihan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (P2EB)
FEB UGM .
Studi kelayakan pendirian Badan Usaha Milik
Daerah (BUMD) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS) Kota Yogyakarta dimaksudkan untuk
melakukan studi kelayakan pendirian BUMD BPRS
Kota Yogyakarta yang akan digunakan sebagai
landasan ilmiah bagi Pemerintah Kota Yogyakarta dan
pihak lain yang terkait dalam proses pendirian BUMD
BPRS Kota Yogyakarta.
Tujuan dilaksanakannya studi kelayakan tersebut
adalah sebagai berikut :
1. menyusun studi kelayakan usaha BUMD BPRS
Kota Yogyakarta dengan memperhatikan berbagai
aspek;
2. menyusun rencana bisnis BUMD BPRS;
3. menyusun proses dan tahapan pendirian BUMD
BPRS;
4. menyusun rekomendasi terkait dengan proses
pendirian BUMD BPRS Kota Yogyakarta.
Berdasarkan tujuan sebagaimana disebutkan di
atas, maka sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan
ini adalah sebagai berikut:
1. tersusunnya studi kelayakan usaha BUMD BPRS
Kota Yogyakarta;
2. tersusunnya rencana bisnis BUMD BPRS Kota
Yogyakarta;
3. tersusunnya proses dan tahapan pendirian BUMD
BPRS Kota Yogyakarta;
4. tersusunnya rekomendasi terkait dengan proses
pendirian BUMD BPRS Kota Yogyakarta.
Sritex pada Kamis, 6 Desember 2018 di Sukoharjo.
Pemilihan PT Sritex sebagai objek studi kasus
karena perusahaan ini merupakan salah satu produsen
tekstil yang terintegrasi secara vertikal dan terbesar
di Asia Tenggara dengan keunggulan kompetitif yang
signifikan. Sritex telah menjadi produsen tekstil-garmen
terintegrasi dengan lebih dari 18 ribu karyawan yang
mengonsentrasikan sebagian besar operasinya di lahan
seluas 79 hektar di Sukoharjo, Jawa Tengah. Terdapat lima
lini produksi, yaitu pemintalan, penenunan, pencetakkan,
pencelupan, dan garmen. Perseroan menjadi perusahaan
tekstil-garmen terpadu dengan standar kendali mutu
yang tinggi.
Tim peneliti P2EB menanyakan beberapa hal
mengenai proses bisnis PT Sritex, meliputi produk,
produksi, bahan baku, pemasaran, ekspor dan impor,
pendanaan, pelibatan UKM, kendala, dan insentif.
Menanggapi hal tersebut, perwakilan dari PT Sritex
menyampaikan data dan informasi secara lengkap. Dalam
P2EB

Penutupan Management Development Program (MDP)
PT Bank Sinarmas, Tbk. Batch 52 tahun 2019
Pelatihan MDP PT Bank Sinarmas Tbk. batch
52 berjalan dengan baik. Aspek pelayanan dan
instruktur pemateri pun mendapat penilaian
yang baik dari peserta. Selama pelaksanaan
pelatihan, peserta menunjukkan kesungguhan
dalam belajar. Hal tersebut dapat menjadi
sebuah indikator yang baik dalam bekerja
nantinya. Materi yang diajarkan dikelompokkan
dalam dua blok, yaitu pemahaman lingkungan
bisnis dan pengelolaan mikro perbankan.
Materi tersebut adalah pondasi bagi peserta
untuk masuk ke dunia perbankan. Harapannya,
materi yang diajarkan nantinya berguna untuk
menunjang para peserta dalam berkarier di PT
Bank Sinarmas Tbk.
Secara rata-rata, peserta pelatihan memiliki
prestasi yang baik selama mengikuti pelatihan
ini. Hal itu dibuktikan dari capaian nilai rata-rata
peserta sebesar 78,57. Dari 41 peserta, 36

P
enelitian dan Pelatihan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (P2EB) Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) kembali
menyelenggarakan Management Development Program (MDP) PT Bank
Sinarmas, Tbk. batch 52 pada 21 November 2018 hingga 19 Januari 2019. PT
Bank Sinarmas Tbk. dan P2EB FEB UGM telah bekerja sama selama 7 angkatan
dimulai dari angkatan 46, 48, 49, 50, MT iB Bank Sinarmas Unit Syariah Batch
4, 51, dan 52.
Pelatihan MDP PT Bank Sinarmas Tbk. batch 52 Tahun 2018/2019 ini
diampu oleh para akademisi dari FEB UGM sesuai kepakaran masing-masing
dengan tingkat pendidikan minimal S2 dan berpengalaman dalam memberikan
pelatihan. Disamping itu, pelatihan juga diisi oleh tiga dosen dari disiplin
ilmu hukum (Fakultas Hukum UGM) yang merupakan ahli di bidang hukum
perbankan. Total pengajar dan penguji yang terlibat adalah 35 orang akademisi.
Selain akademisi, pelatihan ini melibatkan tiga orang praktisi perbankan.
Keterlibatan praktisi dapat memberikan pengetahuan dan sharing pengalaman
tentang praktik perbankan dalam tataran praktik riil.
dinyatakan lulus dan 5 peserta dinyatakan tidak
lulus. Peserta tidak lulus diakibatkan nilai akhir
yang tidak memenuhi standar, yaitu 75. Lima
peserta tersebut tidak dapat melanjutkan ke
jenjang MDP PT Bank Sinarmas Tbk. selanjutnya.
Setelah diadakannya pelatihan ini,
penyelenggara berharap agar para peserta
dapat memahami kegiatan operasional
perbankan dan lebih dari itu, peserta dapat
memenuhi kualifikasi sebagai profesional di
bidang perbankan. Pada akhirnya kerja sama
P2EB FEB UGM dan PT Bank Sinarmas Tbk.
dapat berbuah nyata dan bermanfaat bagi
kedua belah pihak dalam mencapai tujuan.

keterangan yang disampaikan, PT Sritex memproduksi tiga
jenis barang utama, yaitu benang (60%), finishing atau kain jadi
(20%), dan garmen (20%). Sritex memiliki keunggulan dalam
hal kualitas produk yang memenuhi standar internasional serta
kecepatan produksi. Menurutnya, kunci sukses produk Sritex
adalah pada kualitas produk. Lebih lanjut disampaikan bahwa
pada awalnya, Sritex hanya melayani permintaan dari konsumen
lokal. Karena kualitas produknya yang semakin bagus, produk
Sritex juga diminati oleh konsumen luar negeri. Saat ini, produk
Sritex dipasarkan hingga ke Jerman, Amerika Serikat, Eropa, dan
Asia. Produk-produk dari Sritex lebih banyak diorder dalam skala
besar.
Terkait dengan pemasaran, narasumber dari PT Sritex
menyampaikan strategi pemasaran dari produk Sritex, antara
lain: 1) memasarkan produk ke pasar yang masih sedikit digarap
oleh negara lain, 2) memproduksi barang yang belum diproduksi
oleh negara lain, misalnya dalam produksi benang. China tidak
bisa membuat benang besar (biasanya benang kecil) sehingga
Sritex memilih memproduksi benang besar.
Saat ini, PT. Sritex tidak mengalami kendala dalam
operasional perusahaan maupun dari aspek regulasi
pemerintah. Kendala yang dihadapi Sritex terkait dengan
pemenuhan kualitas sebab pasar luar negeri meminta
kualitas yang sangat tinggi. Tentunya, perusahaan harus
memastikan produk yang dihasilkan sesuai dengan kualitas
yang diminta. Kaitannya dengan UKM, Sritex sampai saat ini
belum melibatkan UKM dalam rantai produksi karena UKM
kesulitan memenuhi standar kualitas. Namun demikian, Sritex
masih terus mencari skema/bentuk kerja sama dengan UKM.
Selain melakukan wawancara dengan PT Sritex, tim
peneliti juga melakukan survey di Indonesia Trade Expo
dengan responden UKM ekspor dan focus group discussion
(FGD) dengan pengusaha yang memanfaatkan platform
teknologi. Tak hanya itu, tim juga melakukan wawancara
dengan pengusaha industri turunan kelapa di Purwokerto.

P2EB 22
Artikel Dosen
Mengukur Biaya Sosial
Kejahatan Terorganisir

Rimawan Pradiptya
Dampak Kejahatan
Setiap kejahatan pada umumnya hanya menguntungkan pelaku kejahatan, namun menciptakan beban
terhadap korban, pemerintah, sektor usaha dan juga masyarakat. Jika terjadi penodongan dan perampasan
uang, misalnya, maka terjadi ‘semacam subsidi’ dalam bentuk aliran dana dari korban penodongan kepada
pelaku penodongan. Secara finansial, korban penodongan kehilangan uang Rp500.000 dan si penodong
mendapatkan hasil kejahatan Rp500.000. Jika kedua nilai uang ditambahkan hasilnya adalah Rp0 atau
tidak terjadi perubahan kesejahteraan di masyarakat.
Namun demikian, masalah tidak berhenti sampai di sini. Korban penodongan mungkin akan menderita
stress dan memerlukan perawatan psikologis. Jika masyarakat melaporkan penodongan tersebut kepada
polisi, tentu saja polisi akan melakukan penyelidikan, dan jika si pelaku tertangkap akan menuntut ke
pengadilan. Jika pelaku dihukum penjara, misalnya, maka timbul biaya untuk memenjarakan si pelaku.
Ketika penodongan terjadi di pusat keramaian, pasti hal ini akan menyebabkan masyarakat takut (fear of
crime) dan berusaha menghindari kawasan tersebut. Hal ini dapat berdampak negative pada kondisi usaha
di daerah sekitar lokasi penodongan. Jika semua manfaat dan biaya tersebut dijumlahkan, maka nilai biaya
tentu jauh lebih besar daripada manfaat, dan total biaya inilah yang disebut dengan biaya sosial kejahatan.
Di negara maju, perhitungan biaya sosial kejahatan dilakukan untuk berbagai jenis kejahatan (lihat antara
lain Loomes, dkk1999, Brand and Price, 2000, McDougall dkk, 2003, Dubough dan Hamed, 2005). Salah
satu fungsi penghitungan biaya ini adalah untuk keperluan evaluasi kebijakan. Di negara-negara maju,
adalah jamak melakukan berbagai inovasi terkait program-program penanganan dan pencegahan kejahatan.
Sebelum program-program tersebut diterapkan secara nasional, umumnya dilakukan program percobaan
(pilot project) terlebih dahulu. Biaya sosial kejahatan sangat bermanfaat untuk analisis manfaat-biaya
berbagai program percobaan tersebut. Jika suatu program mampu menurunkan angka kejahatan tertentu
di suatu kawasan sebesar 100 kasus pada tahun tertentu, misalnya, dan rata-rata biaya sosial kejahatan
tersebut adalah Rp300 juta, maka manfaat dari program tersebut adalah Rp30 miliar. Bagaimana manfaat-
biaya dari program tersebut, kita tinggal membandingkannya dengan biaya pelaksanaan program.

Biaya Sosial Kejahatan

Secara umum, kejahatan dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis: a) kejahatan melawan individu/
rumah tangga; b) kejahatan melawan dunia usaha; dan c) kejahatan melawan pemerintah. Pencopetan
atau penodongan dapat diklasifikasikan sebagai kejahatan melawan individu/rumah tangga. Praktik bajing
luncat dapat diklasifikasikan sebagai kejahatan melawan dunia usaha. Perusakan fasilitas umum dapat
dikategorikan sebagai kejahatan melawan pemerintah. Kerusuhan dan holigamisne, misalnya, adalah
kejahatan multidimensi, karena berpotensi melawan individu/rumah tangga, dunia usaha dan pemerintah
(fasilitas umum).
Perlu dicatat bahwa estimasi biaya sosial kejahatan tidak saja menghitung kejahatan tercatat (recorded
crime), atau yang dilaporkan dan ditangani penegak hukum, namun juga menghitung kejahatan yang
tidak tercatat (unrecorded crime). Upaya untuk mengestimasi jumlah kejahatan yang tidak tercatat dapat
dilakukan melalui survei, baik kepada rumah tangga, dunia usaha maupun pemerintah.
Di Inggris, misalnya, setiap dua tahun sekali dilakukan survei kejahatan, yang dikenal dengan the
British Crime Survey. Salah satu kelompok pertanyaan dalam survei ini menanyakan kepada individu/
rumah tangga, apakah selama 12 bulan terakhir responden menjadi korban dari suatu tindak kejahatan.
Hasil survei memungkinkan kita untuk membandingkan antara jumlah korban suatu kejahatan dan berapa
proporsi korban tersebut yang melaporkan kepada penegak hukum. Perbandingan angka tersebut dapat
digunakan untuk mengukur multiplier of offences. Angka multiplier ini membandingkan antara jumlah
responden yang menjadi korban suatu kejahatan dengan proporsi korban yang melaporkan kejahatan kepada
penegak hukum. Estimasi total kejahatan dilakukan dengan mengalikan angka multiplier ini dengan data
statistik kejahatan dari kepolisian (recorded crime). Didasarkan pada estimasi jumlah kejahatan tersebut,
biaya sosial kejahatan dihitung yang pada dasarnya terdiri dari tiga elemen: a) biaya antisipasi terhadap
kejahatan, b) biaya akibat kejahatan, dan c) biaya reaksi terhadap kejahatan (Brand and Price, 2000).

Estimasi Biaya Kejahatan Terorganisir di Indonesia

Estimasi biaya sosial kejahatan di negara maju masih terbatas pada jenis-jenis kejahatan konvensional,
misalnya pencurian, perampokan, pencurian mobil, pencurian dari mobil, dll. Biaya kejahatan terorganisir,
misalnya perampasan lahan (land grabbing), pencurian ikan, korupsi hingga pembalakan liar, belum banyak
dilakukan. Permasalahan kejahatan terorganisir cenderung lebih marak terjadi di negara berkembang
daripada di negara maju. Aspek kelembagaan di negara berkembang cenderung tidak sebaik di negara maju,
sehingga tidak mengherankan kejahatan terorganisir di atas cenderung lebih marak di negara berkembang.
Kebutuhan mengestimasi biaya sosial kejahatan terorganisir sangat mendesak dilakukan di Indonesia.
Kejahatan terorganisir tersebar di berbagai sektor dan ilustrasi berikut menggambarkan intesitas masalah
yang dihadapi di Indonesia. Kasus konflik lahan, yang pada dasarnya banyak diwarnai oleh praktik
perampasan lahan, marak di Indonesia. Selama periode 2004 - 2014 tercatat 1.391 kasus konflik lahan di
wilayah seluas 5.711.396 Ha yang melibatkan 926.700 KK . Di tahun 2016, terjadi 450 konflik pertanahan
di wilayah seluas 1.265.027 Ha dan melibatkan 86.745 KK .
Di bidang perikanan tangkap, pencurian ikan adalah masalah serius yang terjadi di kawasan laut di
Indonesia. Potensi PDB sektor kelautan di tahun 2012 mencapai Rp 72,02 triliun namun hal ini tidak
sebanding dengan nilai pajak dan PBNP di sektor tersebut yang berturut-turut adalah Rp54,38 miliar (0,07%)
dan Rp229,35 milliar (0,3%) (KPK, 2014). Hal ini tidak terlepas dari maraknya praktik pencurian ikan di
wilayah laut Indonesia, sehingga potensi laut yang demikian besar tidak sebanding dengan sumbangan
terhadap penerimaan pemerintah.
Di bidang penanggulangan korupsi, nilai kerugian negara akibat korupsi selama periode 2002-2015
adalah Rp203,9 triliun (harga 2015), meskipun nilai hukuman finansial yang dijatuhkan pengadilan
(inkracht) hanya Rp 21.26 triliun (Pradiptyo, Partohap dan Pramashavira, 2016). Eksplorasi lebih lanjut
menunjukkan bahwa 59% dari nilai kerugian negara akibat korupsi dilakukan oleh korupsi korporasi swasta
(Pradiptyo, Wibisana dan Wigita, 2018).
Upaya untuk mengukur biaya sosial kejahatan terorganisir tersebut masih terbatas dilakukan di
Indonesia. Hasil kajian KPK (2013) menunjukkan bahwa biaya sosial korupsi minimum adalah 2,5 kali
lipat dari kerugian keuangan negara akibat korupsi. Hasil kajian Zakaria (2018) menunjukkan terjadinya
penurunan pendapatan rumah tangga sekitar 36,79% dibandingkan dengan tingkat pendapatan sebelum
konflik lahan sawit terjadi. Sementara itu beban perusahaan akibat konflik lahan menyebabkan peningkatan
biaya operasional perusahaan sawit antara 51%-88% dan 102%-177% dari biaya investasi per hektar per
tahun (Daemeter Consultant, 2017). Hingga saat ini belum diketahui berapa peningkatan beban pemerintah
akibat konflik lahan sawit.
Mengingat maraknya kejahatan teroganisir di Indonesia, kebutuhan untuk melakukan estimasi biaya
sosial kejahatan terorganisir sangat mendesak untuk dilakukan. Hasil estimasi tersebut akan membantu
pemerintah dalam mengevaluasi dampak berbagai program penindakan dan pencegahan kejahatan
terorganisir. Pekerjaan rumah di bidang ini masih banyak dan diperlukan sinergi antar para pakar di
berbagai bidang untuk mengestimasi biaya sosial kejahatan terorganisir yang terjadi di berbagai sektor.

1Lihat, Siaran Pers Komnas HAM, KPA dan WALHI, (2014) dalam Zakaria dkk (2018).
2Lihat KPA, (2017), dalam Zakaria, (2018).
3Hukuman finansial terdiri dari denda, uang pengganti dan aset finansial yang dirampas pengadilan sebagai barang bukti. Aset non finansial tidak
dimasukkan ke dalam estimasi, mengingat tidak ada informasi mengenai konversi nilai aset tersebut ke nilai finansialnya.
 Advertorial
Veronika Xaveria:
Banyak Pengalaman Berharga

D
alam rangka menyiapkan lulusan yang siap menghadapi tantangan global
yang serba dinamis, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah
Mada (FEB UGM) memiliki program double degree sebagai jawaban. FEB
UGM bekerja sama dengan berbagai universitas di dunia untuk memberikan
kesempatan bagi mahasiswa untuk melakukan studi. Program double degree
diharapkan dapat menjadi kesempatan emas mahasiswa untuk belajar sekaligus
merasakan budaya dari dua negara serta memperoleh dua gelar sekaligus.
Veronika Xaveria, mahasiswa International Undergraduate Program (IUP)
Manajemen FEB UGM, merupakan salah satu orang yang merasakan kesempatan
emas untuk melaksanakan double degree. Vero -sapaan akrab dia- menjatuhkan
pilihannya ke salah satu universitas terkemuka di Australia, University of
Melbourne. Ketika ditanyai alasan untuk melakukan double degree, Vero
menjawab bahwa sejak awal sudah memiliki keinginan studi di luar negeri. “Aku
(melakukan, red) double degree karena dari awal sudah mau kuliah ke luar negeri.
Kalau ditanya kenapa di University of Melbourne karena ranking universitasnya
memang tinggi,” jawabnya.
Adanya program double degree ini ternyata salah satu alasan ia memilih
untuk melakukan studi di IUP FEB UGM. “Dari awal, aku tidak ada persiapan
khusus. Dari awal masuk IUP UGM memang sudah mantap karena ingin double
degree,” ujarnya. Terkait pilihannya ke University of Melbourne, Vero mengakui
jika awalnya ia ingin ke Erasmus University Rotterdam. “(Awalnya ingin double
degree di Erasmus University Rotterdam, red) tapi setelah konsultasi dengan
orang tua, disuruh ke University of Melbourne, ya udah akhirnya ikut kata orang
tua,” jawabnya ketika ditanyai alasannya.
Mengenai pengalamannya di sana, Vero mengatakan bahwa ia merasakan
banyak perbedaan ketika melakukan studi di negeri kangguru tersebut. Tingkat
kesulitan dan kedalaman materi yang disampaikan selama kuliah menjadi
tantangan tersendiri dibanding ketika ia berada di FEB UGM. “Kadang kala ada
problem di language barrier waktu group meeting,” tuturnya. Vero menambahkan
bahwa ada beberapa perbedaan sistem kuliah di sana. Kehadiran kuliah bukanlah
hal yang wajib. Selain itu, untuk mendapatkan nilai tambahan selain di dalam
kelas, disediakan banyak sekali medium lain, seperti tutorial, konsultasi gratis,
dan latihan tambahan yang selalu ada. “Semua tergantung kita mau rajin atau
enggak buat dapat (nilai, red) bagus. Mata kuliah satu semester cuma empat, tapi
in-depth banget belajarnya dan padat,” imbuhnya.
Vero mengakui bahwa selama belajar di sana, ia mendapatkan banyak nilai-
nilai berharga. “Diversity, cross-cultural interaction, dan time management,”
ungkap Vero. Selain itu, tak jarang ia menemui pengalaman unik dan lucu. Salah
satunya ia alami ketika sedang mencari camilan malam. Saat itu, ia menemui
banyak orang tergeletak di jalanan. “Pernah keluar sampai subuh habis jalan-
jalan cari halal snack pack. Di perjalanan, ketemu banyak banget orang mabuk
di jalan dan teriak-teriak. Ada yang tiduran di rumput, ada juga yang jalan miring
nabrak-nabrak tembok,” cerita Vero sembari tertawa mengingat pengalamannya
itu.
Terakhir, ia tak lupa untuk memberikan pesan kepada para mahasiswa IUP
FEB UGM yang nantinya juga ingin melaksanakan double degree. “Maintain IPK
(indeks prestasi kumulatif) dan good impression ke dosen karena nanti butuh
surat rekomendasi. Rencana mata kuliah juga disusun dari sekarang mau ambil
apa biar nanti enggak ribet transfer credits dari universitas yang kita tuju,”
pungkasnya.
POJOK ALUMNI

Wasi Abas
Kongsi Core:
Wujud Bakti Putera Negeri untuk Dunia

P
erjumpaan bersama dalam temu alumni menjadi salah satu momentum untuk merajut tali silaturahmi
dan juga ajang berbagi kisah dengan teman-teman lama. Namun siapa kira, diskusi dalam reuni
dapat menyelam lebih dalam dan bermuara pada gagasan untuk mendirikan sebuah usaha bisnis.
Hal ini yang dialami oleh Wasi Abas, alumnus Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada
(FEB UGM) angkatan 1995, bersama dengan rekan-rekan dalam Keluarga Alumni Gadjah Mada Sumatera
Utara (KAGAMA SUMUT).
Bersamaan dengan momen temu alumni KAGAMA SUMUT tahun 2016 di Medan, tercetus ide oleh
anggota Bidang Dana Usaha Pengurus Daerah (Pengda) KAGAMA SUMUT untuk mencari ide bisnis yang
sekaligus bisa menjadi sarana untuk berkumpul dan menjalin kebersamaan. Beberapa tahun berselang,
awal tahun 2018 disepakatilah pendirian bisnis start up dengan beberapa pertimbangan, yakni kemudahan
untuk menjangkau pasar luas, pencarian investor berbekal daya tarik bisnis, serta modal awal yang
terjangkau. Bisnis start up ini akhirnya mewujud melalui aplikasi bernama Kongsi Core. Aplikasi ini
sebenarnya merupakan garapan Wasi yang sudah dikembangkan sendiri sebelumnya. Kemudian Kongsi
Core ini diterima bersama dan dimasukkan sebagai program kerja KAGAMA SUMUT Bidang Dana Usaha.
Ide awal pendirian Kongsi Core ini berangkat dari tingginya frekuensi perhelatan acara yang
diselenggarakan KAGAMA SUMUT tahun 2016-2018. Kegiatan KAGAMA SUMUT dan kinerja tim kiranya dapat
dikelola secara partisipatif, transparan, dan juga akuntabel, tanpa banyak membuang waktu dalam segi
teknis administrasi. Terlebih, para anggota juga telah disibukkan dengan pekerjaan masing-masing. Wasi
menegaskan bahwa aplikasi Kongsi Core ini merupakan investasi sosial KAGAMA SUMUT untuk Indonesia
dan dunia yang hingga kini terus digaungkan namanya melalui upaya pengembangan.
Proses penciptaan Kongsi Core telah digodok oleh tim teknis dan pengembang sejak pertengahan
tahun 2017. Proses pengembangannya memakan waktu kurang lebih dua belas bulan. Tepat pada hari
Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2018, aplikasi Kongsi Core dikenalkan kepada dunia. Kongsi Core menawarkan
fitur yang lengkap sesuai dengan fungsi manajemen; planning, organizing, actuating, controlling (POAC).
Fitur aplikasi ini terbagi ke dalam lima tab, yakni Brief (perencanaan), Team (pengaturan peran dan tugas
anggota tim), Action (penginputan kegiatan kerja), Cost and Funding (pengendalian biaya dan pendanaan),
Progress (penginputan progres individu dalam tim), serta fasilitas Chat Group untuk berkoordinasi dan
Print to PDF untuk mencetak laporan kegiatan yang terekam sistematis. “Kongsi atau grup proyek/kegiatan
bisa diset publik atau private. Saat ini tersedia dalam dua bahasa; Indonesia dan Inggris. Kongsi Core
berbasis Android, versi iOS belum tersedia,” tambahnya.
Di usia yang masih belia, Kongsi Core telah berhasil menorehkan prestasi di kancah internasional
sebagai jawara Best Preexsisting Update Solution dalam perlombaan Community Challenge 2018 yang
diselenggarakan oleh Facebook. Wasi mengungkapkan bahwa kini pihaknya juga sedang menguji coba
aplikasi baru sebagai pelengkap Kongsi Core yakni Kongsi Taber, aplikasi tabungan bersama. Sementara
itu, dukungan untuk pengembangan Kongsi Core juga mengalir dari berbagai pihak, yakni sokongan layanan
dari Google dan Dilo Telkom di Medan.
Diakui Wasi bahwa sejauh ini antusiasme masyarakat terhadap eksistensi aplikasi ini cukup tinggi.
Antusiasme ini tercermin dari sambutan hangat anggota KAGAMA SUMUT dan beberapa komunitas di Medan.
Pengguna aplikasi kian bertambah secara bertahap. Tak hanya memanfaatkan aplikasi ini, pengguna
juga berpartisipasi aktif untuk turut memberikan saran dan perbaikan bagi berkembangnya Kongsi Core.
Sementara itu, fokus pengembangan Kongsi Core saat ini terarah kepada desain user interface aplikasi
guna dapat digunakan secara nyaman bagi masyarakat banyak.
Tentu dalam perjalanan pengembangan, bisnis ini tak lepas dari hambatan. Wasi mengaku bahwa
tantangan datang dari segi pemenuhan sumber daya manusia (SDM) lokal untuk ikut berkontribusi dalam
bisnisnya. Pasalnya, kondisi masyarakat saat ini tak ubah masih mendamba pekerjaan pada sektor publik.
Namun, Wasi tetap berkomitmen untuk memberdayakan programmer dan tim teknis lokal di Sumatera
Utara. Hal ini dilakukan guna mengoptimalkan potensi SDM lokal dan memberikan alternatif lingkungan
pekerjaan lain yakni di sektor ekonomi kreatif.
Ketika ditanya tentang prinsip dalam berbisnis, Wasi menuturkan bahwa dirinya berfokus untuk mencari
peluang yang berbeda dan masuk ke dalam segmen yang baru, seperti halnya Kongsi Core yang bertujuan
untuk menjadi solusi bagi komunitas yang cerdas (smart communities) dengan memanfaatkan teknologi
dalam mengelola kegiatan dan kerja tim secara efektif dan akuntabel. Kepercayaan bahwa selalu ada
solusi bagi setiap masalah juga menjadi prinsip pegangan Wasi. “Sering mengalami jalan keluar yang tidak
terduga, muncul pada saat menit-menit terakhir mendekati waktu dibutuhkan,” tuturnya.
Berbagi sedikit tentang pengalaman menempuh studi di FEB UGM, Wasi menekankan dua poin nilai
yang ia dapatkan dari FEB UGM. Pertama, kerja keras untuk dapat sukses dalam segala hal yang dikerjakan,
termasuk di dalam pekerjaan yang ia geluti saat ini. Kedua, kemauan untuk saling belajar antara dosen
dan mahasiswa atas dasar kesetaraan yang ada. Hal tersebut yang juga diimplementasikan oleh Wasi
saat bekerja di dalam tim Kongsi Core.
Tak luput, terselip harapan dan pesan dari Wasi agar mahasiswa yang masih duduk di bangku kuliah
dapat aktif mengikuti kegiatan organisasi mahasiswa atau project di kampus. Sebab, melalui kegiatan
tersebut, mahasiswa dapat melatih leadership and managerial skill dan juga communication skills yang
akan berguna untuk menjadi pribadi unggul setelah kuliah. Terakhir, secara khusus Wasi berharap agar
aplikasi Kongsi Core dapat pula diterapkan oleh mahasiswa dalam dinamika Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau
project tugas untuk memudahkan pengelolaan kegiatan.
GALA DINNER
AACSB 2019
February 24th, 2019
 Siapa dia
Khristina Purwaningsih
“Senantiasa Belajar
untuk Terus Maju”

F
akultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM), sebagai sebuah organisasi, terdiri dari berbagai
pihak yang terlibat di dalam kegiatannya, seperti dosen, karyawan, dan mahasiswa. Pihak-pihak tersebut tentu
melaksakanan peran penting sesuai kapasitasnya agar oganisasi tetap berjalan dengan baik. Di antaranya, terdapat
backstagers, pihak yang sering kali tidak begitu terendus oleh khalayak umum, tetapi memiliki peran bagi organisasi.
Ialah Khristina Purwaningsih, seorang karyawan yang saat ini bertanggung jawab terhadap segala arsip sekaligus
seorang backstager di FEB. Ia saat ini menjadi karyawan bagian Pusat Arsip FEB UGM. Sudah 33 tahun Khristina
mengabdikan diri kepada FEB. Kariernya pertama kali ia mulai pada tahun 1986 sebagai seorang karyawan honorer.
Setelah tiga tahun menjadi karyawan honorer, ia kemudian diangkat menjadi PNS pada tahun 1989.
Wanita 55 tahun ini telah mengalami beberapa kali rotasi tugas di FEB UGM. Pada awal masa pengabdiannya,
Khristina, atau yang akrab disapa Khris, mendapat tugas sebagai staf di bagian persuratan. Tugas ini ia emban selama
kurang lebih dua belas tahun, dari tahun 1989-2001. Kemudian, pada tahun 2001-2006 ia mendapat tugas baru sebagai
staf akademik, terutama menangani administrasi nilai untuk program studi Ilmu Ekonomi. Lalu pada tahun 2006-2012,
ia mendapat tugas untuk melayani para dosen sebagai staf sekretariat yang letaknya di lantai satu. Dari tahun 2012
hingga sekarang, ia bertugas di bagian persuratan dan arsip.
Berlatar belakang Sekolah Teknik Mesin (STM), ia mendaftarkan diri untuk mengabdi. Ia melalui masa matrikulasi,
pelatihan, dan honorer terlebih dahulu sebelum diangkat sebagai PNS. Menurutnya, masa-masa matrikulasi dan
pelatihan justru menjadi saat bagi dirinya untuk ditempa dan dibentuk menjadi pribadi yang lebih baik dan siap untuk
menghadapi dunia kerja.
Khris bercerita bahwa ada satu momen yang membuat kemauan belajar dan maju mengakar kuat di dalam dirinya.
Pada saat matrikulasi, ia sempat merasa hampir putus asa untuk melanjutkannya karena tingkat kesulitan yang ia
hadapi. Pak Sumarjo, yang pada saat itu menjabat sebagai Kepala Bagian Tata Usaha, memberikan semangat untuk
tetap berjuang. Hal itu menumbuhkan semangat berjuang dan membuatnya bisa menghadapi keputusasaannya. Oleh
karena itu, ia kemudian menyadari bahwa untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan maju, ia harus mau belajar. Hal
tersebutlah yang ia yakini dan menjadi pegangan hidupnya hingga saat ini.
Lain halnya saat ia menjadi staf sekretariat. Ia mendapat tugas, terutama, untuk membantu memenuhi keperluan
dosen, salah satunya mengetik atau membuatkan soal. Dalam melaksanakan tugas tersebut, ia sering menemukan
kesulitan dalam memahami rumus. Untuk itu, ia meminta tolong kepada salah seorang mahasiswa untuk mengajarinya.
Akhirnya, ia mendapatkan keahlian yang cukup untuk melaksanakan tugasnya dengan baik. Untuk melaksanakan tugas
sebagai staf pusat arsip saat ini pun, Khristina perlu belajar terlebih dahulu. Perihal pengarsipan, ia justru banyak belajar
dari staf magang yang pernah ditempatkan di posisi tersebut.
Selain memiliki semangat belajar dan pengembangan diri yang tinggi, Khris juga memiliki rasa tanggung jawab
yang besar. Ia berpendapat bahwa apa yang ia kerjakan akan dipertanggungjawabkan kepada Tuhan, bukan semata-
mata kepada manusia. Prinsip tersebut membuatnya tetap bertanggung jawab dengan tugasnya, baik ada orang yang
mengawasinya ataupun tidak. Apa pun tugas yang menjadi kewajibannya, ia kerjakan semaksimal mungkin. Hal ini juga
menjadi salah satu ajakan darinya bagi siapapun yang bekerja supaya mengerjakan tanggung jawabnya sebaik mungkin,
baik itu saat ada pengawas maupun tidak, dan jangan hanya berorientasi pada gaji.
Khris tak lupa menceritakan rasa senang dan syukurnya bisa mengabdi dan bisa menjadi bagian dari keluarga FEB
UGM. Bukan semata-mata pekerjaan saja yang ia peroleh, tetapi dengan kemauan yang kuat, Khristina memperoleh
berbagai pelajaran yang mengembangkan dirinya. Ia juga merasa bangga dengan FEB karena kedisiplinan yang
diterapkan dan tantangan kerja yang justru menjadi pendorong baginya untuk senantiasa belajar.
Tak hanya itu, ia berpesan kepada mahasiswa untuk menjadi pribadi yang lebih jujur karena kelak akan menjadi pemimpin.
Khris juga berpesan bagi karyawan FEB supaya bekerja sesuai aturan dan mempertanggungjawabkannya kepada Tuhan.
Ia berpesan agar seluruh karyawan melakukan tugasnya sebaik mungkin.
“Apa yang bisa dilakukan, lakukanlah!” serunya sekaligus mengakhiri wawancara dengan redaksi.
Salim Rettig
T
he dual degree program especially in my
study of international business is such
a great opportunity to experience the
culture of Indonesia and Asia, even it doesn’t
have to be necessarily Asia, but it’s different
culture and since we’re going to stay here one
year, we have the opportunity to experience
even more and in the end I’m going to have
2 degrees from Pforzheim University and
luckily also from FEB Gadjah Mada University
in Indonesia, and that is such a nice thing. So if
you wanna experience Asia, especially the great
country of Indonesia and you want to connect
to studies of Indonesian economics, Indonesian
Business or variety of different courses and you
Pforzheim University want a good quality of education with a leading
university in Indonesia then you should totally
come here.
 Akses Data Makro Dalam Jangkauan
Mahasiswa
T
erletak di ujung lorong lantai empat Pertamina
Tower yang cukup jauh dari hiruk-pikuk mahasiswa
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah
Mada (FEB UGM), Macroeconomic Dashboard (MacDash)
berpijak. Di sana, para asisten MacDash sibuk mengelola
data ditemani oleh tujuh layar yang tersedia. Data
bulanan yang mereka peroleh diunduh kemudian
disajikan beraneka rupa sehingga tampak sederhana.
Hal ini merupakan wujud dari edukasi publik dan upaya
menjangkaukan fasilitas yang rumit untuk masyarakat.
Ketika berdiri pada 2013, MacDash kerap kali
masih terlihat asing bagi mahasiswa karena adanya
kesan eksklusif yang tampak pada fasilitas tersebut.
Namun, hal itu kini telah dihilangkan oleh Sekar Utami
Estiastuti. Dosen yang mengampu mata kuliah Ekonomi
Makro ini kini menjadi penggawa baru dalam mengawal
lima asisten MacDash. Sejak 1 Agustus 2018, dirinya
menggantikan Muhammad Edhie Purnawan.
MacDash mudah untuk dikunjungi dan memiliki
pelayanan yang terbuka sehingga kini membuatnya
lebih ramah kepada mahasiswa. Prosedur untuk
menjangkau gudang data makro tersebut pun tidaklah
rumit. Mahasiswa hanya perlu mengisi buku tamu dan
langsung dapat mengakses data melalui komputer
yang tersedia untuk membuka laman dashboard CEIC,
sebuah penyedia data makro berbayar yang dilanggan
oleh FEB UGM. Lewat dashboard tersebut, mahasiswa
dapat mengakses dan meminta data makro apapun
yang diinginkan. Adanya asisten MacDash membuat
mahasiswa dapat bertanya perihal penggunaan
dashboard CEIC maupun perihal lainnya yang berkaitan
dengan MacDash. Dashboard CEIC ini sebenarnya juga
dapat diakses di perpustakaan FEB UGM jika mahasiswa
enggan datang ke MacDash. Namun, mahasiswa tentu
saja tidak dapat bertanya kepada asisten apabila
kesulitan dalam menggunakan dashboard CEIC tersebut.
Mengenai keunggulan data yang diperoleh
33
dari MacDash, Sekar menuturkan bahwa proses
analisis data menggunakan data yang diperoleh
dari MacDash jauh lebih mudah. Selain tampilan
antarmuka pengguna yang lebih nyaman, aspek
lain yang lebih penting adalah data yang tersedia
sudah dalam bentuk paket, bukan mentah. Dengan
demikian, data tersebut dapat langsung dianalisis
tanpa harus diolah terlebih dahulu. Pengamatan data
dengan metode komparasi berbagai data makro dari
berbagai negara juga lebih sederhana karena satuan
yang ada telah disesuaikan.
Selain fasilitas pengunduhan data ekonomi makro
gratis bagi mahasiswa, berbagai produk hasil analisis
data juga dihasilkan oleh MacDash. Beberapa di
antaranya berbentuk majalah Indonesia Economic
Review and Outlook atau yang biasa disingkat IERO.
IERO merupakan majalah yang membahas prospek
ekonomi ke depan yang dihadirkan secara kuartalan.
Di bawah kepemimpinan Sekar kini, produk infografis
dan opini lebih diutamakan. Kedua produk tersebut
didorong agar masyarakat lebih familier terhadap
MacDash. Penyajian berbagai infografis serta opini
yang renyah dan mudah dicerna menjadi fokus untuk
pengembangan MacDash ke depan.
Ketika ditanya mengenai diferensiasi yang ada
dalam infografis produksi MacDash, Sekar menjawab
bahwa data yang disajikan oleh MacDash tidak hanya
pada secuil dari data makro, tetapi lebih secara
menyeluruh. Penekanan itulah yang membuat produk
ini berbeda dari media kebanyakan. Respon dari
masyarakat pun dinilai positif, terlihat dari jumlah
like di Instagram dan Twitter yang terus meningkat.
Dua media sosial inilah yang kini sedang menjadi
fokus sehingga layanan yang ada bukan hanya
dapat dijangkau masyarakat, tetapi juga menjangkau
masyarakat.
FASILITAS
34
 Diterbitkan oleh
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada
Jl. Sosio Humaniora
Bulaksumur, Yogyakarta 55281
T: + 62 274 548 510 (hunting)
F: + 62 274 563 212
E: dekan@feb.ugm.ac.id Tim Liputan
W: http://www.feb.ugm.ac.id Erma Wheny Hertuti
Gerardo Gani
Febyolla Aninditya
Penanggung Jawab Pengarah Andhika perdana
Alan Naufal
Eko Suwardi, M.Sc., PhD. Cyrilla Wikan
Amirullah Setya Hardi, Ph.D (Dekan) Santini Dewi Putri
(Wakil Dekan Bidang Penelitian,
Adrian P
Pengabdian Kepada Masyarakat, Alumni Prof. Mahfud Solihin, M.Acc., Ph.D
dan Kerjasama) (Wakil Dekan Bidang Akademik dan
Kemahasiswaan)
Teknologi Informasi
Yulia Arisnani Widyaningsih, Muhammad Ali Faiq
M.B.A., Ph.D.
Kusdhianto Setiawan, Ph.D
(Kepala Unit Kerjasama Industri,
Alumni dan Humas)
(Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset dan Artistik
Sumber Daya Manusia) Ananda Adi Cahyono