Professional Documents
Culture Documents
Teguh Hindarto
Historyandlegacy-kebumen.blogspot.com
2|Terowongan Ijo: Masa Lalu dan Masa Kini – Teguh
Hindarto
“Deskripsi penting tentang karya seni paling penting di jalur utama Pelabuhan
Tjilatjap, jembatan di atas Sungai Solo, jembatan di atas Sungai Serajoe,
terowongan di Idjoe, bangunan stasiun di Djocjakarta, jembatan di atas Sungai
Progro, jembatan di atas Sungai Sungai Bogoivonto, bagian Tjipattas -
Padalarang, jembatan di atas Tjitaroen, jembatan di atas Tjikerang, jembatan di
atas Tjisadt dan jembatan di atas Tjisokkan, dapat ditemukan dalam volume
kelima tahun 1893-1894 terbitan dari Koninklijk Instituut van Ingenieurs
(Institut Insinyur Kerajaan), yang diumumkan oleh Tuan BOUWENS” (hal
195).
5|Terowongan Ijo: Masa Lalu dan Masa Kini – Teguh
Hindarto
Demikian pula nama Terowongan Ijo (Idjoe) muncul dalam sebuah sebuah
laporan kecil di majalah/jurnal Indische Mercuur (Vol. 38 No 7, 26
November 1915) dengan judul, Spoorwegtunnels op Java (Terowongan
Kereta di Jawa - p. 984) dijelaskan sbb:
“Men schrijft aan het Soer. Hbl: Door den aanleg der lijnen Cheribon-Kroja en
Bandjar-Parigi is het aantal spoorwegtunnels (Maleisch : ikan kakap) op Java
verdubbeld, dus van 5 op 10 gebracht. De oudste is die van den Lampeganberg
(halte Lampegan bij Soekaboemi), op welks hellingen gedeeltelijk de thee van de
ondernemingen Goenoeng Kentjana en Lampegan groeit De meest bekende is die
van Maswati (op het theeland Maswati).
De merkwaardigste is de tunnel van Idjoe bij Gombong, geboord dooreen lagen
heuvel. Op een steenworp afstands er vandaan loopt een mooie straatweg, waarover
de Gombongers zonder moeite kunnen fietsen. Men had, door het tracé te verleggen,
dien tunnel niet behoeven te boren.
8|Terowongan Ijo: Masa Lalu dan Masa Kini – Teguh
Hindarto