You are on page 1of 6

Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545

Analisis Pemeliharaan Mesin Continuous Sealer dengan Menggunakan Metode


Preventive Maintenance dan Breakdown Maintenance untuk Meminimumkan
Biaya Pemeliharaan di PT. Issu Medika Veterindo Bandung
Analysis of Continuous Sealer Machine Maintenance by Using Preventive Maintenance
and Breakdown Maintenance Methods to Minimize Maintenance Costs at Pt. Issu
Medika Veterindo Bandung
1
Gilang Ramandita Pratama, 2Nining Koesdiningsih
1,2
Prodi Ilmu Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Bandung,
Jl. Tamansari No.1 Bandung 40116
email: 1bjgilang@gmail.com, 2niningkoesdingsih@gmail.com

Abstract.This study aims to analyze the maintenance on the PT. Issu Medika Veterindo Bandung applied to
high speed machine. To find out how deeply the maintenance system applied is preventive maintenance and
breakdown maintenance. And to find out the most effective comparison in minimizing maintenance costs
between preventive and breakdown. This type of descriptive research. Data collection techniques used are
observation, interview and documentation. The research method used is preventive maintenance and
maintenance breakdown. Based on data from PT. Issu Medika Veterindo Bandung there are 18 machines
that have problems in one year out of a total of 20 machines. To minimize costs and reduce engine damage
the researchers compared these two methods and found that preventive policies are more effective than
breakdown policies. Rp. 5.265.000 per machine. The analytical tool used is descriptive quantitative. The
results of this study indicate that, lack of maintenance by companies and technicians less check on the state
of the machine. Can be seen from the results of the author who carefully where the preventive maintenance
policy with 6 months once the company can reduce the maintenance costs incurred of Rp. 4,568,883.-. in
one month and the resulting cost efficiency is 14 %.
Keywords: Preventive Maintenance and Breakdown Maintenance, Machine Maintenance,
Maintenance

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemeliharan pada PT. Issu Medika Veterindo
Bandung yang diterapkan terhadap mesin continuous sealer. Untuk mengetahui seberapa dalam
sistem pemeliharaan yang diterapkan yaitu pemeliharaan preventive dan pemeliharaan breakdown.
Dan untuk mengetahui perbandingan yang paling efektif dalam meminimumkan biaya
pemeliharaan antara preventive dan breakdown. Jenis penelitian ini deskriptif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode
penelitian yang digunakan adalah preventive maintenance dan breakdown maintenance.
Berdasarkan data dari PT. Issu Medika Veterindo Bandung ada 18 mesin yang memiliki masalah
dalam satu tahun dari total 20 mesin. Untuk meminimumkan biaya dan mengurangi kerusakan
pada mesin peneliti melakukan perbandingan terhadap dua metode tersebut dan menemukan
bahwa kebijakan preventive lebih efektif dari kebijakan breakdown. Rp. Rp. 5.265.000 per mesin.
Alat analisis yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa,
kurangnya pemeliharaan yang dilakukan oleh perusahaan dan teknisi kurang mengecek tentang
keadaan mesin. Dapat dilihat dari hasil yang sudah penulis teliti dimana dengan kebijakan
pemeliharaan preventive dengan 5 bulan sekali perusahaan dapat menekan biaya pemeliharaan
yang dikeluarkan sebesar Rp. Rp. 4,568,883.-. dalam satu bulan dan efisiensi biaya yang dihasilkan
adalah sebesar 14%
Kata kunci: Perawatan Preventif dan Perawatan Kerusakan, Perawatan Mesin, Perawatan

A. Pendahuluan industri agar dapat mengadopsi


Perkembangan teknologi mesin teknologi tersebut untuk menghasilkan
yang semakin meningkat dan canggih produk yang berkualitas terlepas dari
akan mendorong semua perusahaan biaya investasi yang dikeluarkan.
Meskipun demikian memanfaatkan
455
456 | Gilang Ramandita Pratama, et al.

teknologi bukanlah hal yang mudah, good working order so that a system can
karena harus dapat mengolah dan perform as intended. Artinya,
memanfaatkan faktor-faktor produksi pemeliharaan adalah semua aktivitas
yang meliputi tenaga kerja (man), yang menjaga fasilitas dan peralatan
bahan (material), peralatan dan mesin dalam keadaan baik sehingga dapat
(machines) serta dana (money) dengan dilakukan suatu sistem sesuai yang
sebaik-baiknya. diinginkan.
Salah satu perusahaan yang Sedangkan menurut (Jay Heizer
menggunakan tenaga mesin adalah PT. dan Barry Rander 2014:751).
Issu Medika Veterindo, adalah sebuah Pemeliharaan (maintenance), yaitu
perusahaan farmasi yang bergerak di beberapa aktivitas termasuk dalam
bidang produksi sarana kesehatan menjaga perlengkapan sistem dalam
hewan dan perikanan (obat hewan & mengerjakan pesanan.).
ikan). PT. Issu Medika Veterindo Dari penjelasan diatas
memproduksi sarana produk obat maintenance bisa diartikan sebagai
berbagai hewan meliputi produk jenis suatu kegiatan yang dilakukan secara
Farmasetik, Premix, Obat alami & berulang ulang dengan tujuan untuk
untuk hewan ternak, hewan kesayangan memelihara atau menjaga suatu fasilitas
dan perikanan (ikan & udang) yang agar operasi produksi berjalan dengan
berbentuk Water Soluble (Larut air), lancar.
Oral Solution, Spray, Tablet dan Tujuan maintenance yang
Injeksi. dikemukakan oleh Assauri (2008:134),
Berdasarkan latar belakang yang di uraikan sebagai berikut:
telah diuraikan, maka perumusan 1. Kemampuan produksi dapat
masalah dalam penelitian ini sebagai memenuhi kebutuhan sesuai
berikut: dengan rencana produksi.
Bagaimana pelaksanaan 2. Menjaga kualitas pada tingkat
kegiatan pemeliharaan mesin pada PT. yang tepat untuk memenuhi apa
Issu Medika Veterindo? yang dibutuhkan oleh produk itu
1. Bagaimana pelaksanaan kegiatan sendiri dan kegiatan produksi
pemeliharaan mesin tidak terganggu.
menggunakan metode preventive 3. Untuk membantu mengurangi
maintenance dan breakdown pemakaian dan penyimpangan
maintenance pada PT. Issu yang diluar batasdan menjaga
Medika Veterindo Bandung? modal yang di investasika dalam
Selanjutnya, tujuan dalam penelitian ini perusahaan selama waktu yang
diuraikan dalam pokok-pokok sbb : ditentukan sesuai dengan
1. Pelaksanaan pemeliharan mesin kebijaksanaan perusahaan
di PT. Issu Medika Veterindo. mengenai investasi tersebut.
2. Pelaksanaan kegiatan 4. Untuk mencapai tingkat biaya
pemeliharaan mesin pemeliharaan serendah
menggunakan metode preventive mungkin, dengan melaksanakan
maintenance dan breakdown kegiatan maintenance secara
maintenance pada PT. Issu efektif dan efisien
Medika Veterindo Bandung. keseluruhannya.
B. Landasan Teori 5. Menghindari kegiatan yang
dapat membahayakan
Menurut (Stevenson, William J, keselamatan para pekerja.
2018:644) Maintenance is all activities 6. Mengadakan suatu kerja sama
that maintain facilities and equipment in
Volume 5, No. 1, Tahun 2019
Analisis Pemeliharaan Mesin Continuous Sealer dengan Menggunakan Metode… | 457

yang erat dengan fungsi-fungsi Pembahasan


utama lainnya dari suatu Pelaksanaan pemeliharaan
perusahaan dalam rangka untuk seluruh mesin oleh perusahaan ini
mencapai tujuan utama dilakukan dalam jangka waktu yang
perusahaan, yaitu tingkat berbeda, terdapat 2 bulan sekali dan 6
keuntungan atau return of bulan sekali. Pemeliharaan mesin pada
investment yang sebaik mungkin PT. Issu Medika Veterindo ini meliputi
dan total biaya yang rendah. mesin continuous sealer, dimana mesin
Jenis jenis pemeliharaan dibagi
tersebut merupakan mesin akhir dalam
menjadi dua bagian, yaitu preventive proses produksi.
maintenance dan breakdown
maintenance. Menurut Jay Heizer dan Tabel 1. Perbandingan Biaya dari
Barry Render (2014:757), Preventive Kebijakan Breakdown dan Preventive
Maintenance atau pemeliharaan
pencegahan yaitu: “Rencana yang Kebijak Biaya
meliputi inpeksi rutin, pemberian Bul an Total
Selisih
layanan, dan menjaga fasilitas dalam an Breakdo Preventi
perbaikan yang tepat untuk mencegah wn ve
kegagalan.” 15,623,1 20,090,0 (4,466,8
Sedangkan breakdown menurut 1 45.00 00.00 55.00)
Menurut Jay Heizer dan Barry Render
15,623,1 16,057,5 (434,355
(2014:757), Breakdown maintenance 2 45.00 00.00 .00)
atau pemeliharaan kerusakan yaitu:
“Perbaikan perawatan yang terjadi 15,623,1 13,094,3 2,528,79
ketika peralatan gagal dan harus 3 45.00 51.85 3.15
diperbaiki dalam kedaruratan atau dasar
prioritas”. 15,623,1 11,798,0 3,825,04
Jadi, diperlukan keseimbangan 4 45.00 97.99 7.01
antara preventive dan breakdown
15,623,1 11,054,2 4,568,88
maintenance. Dalam prakteknya, kedua
5 45.00 61.15 3.85
pemeliharaan tersebut sama-sama
diperlukan namun harus di 15,623,1 11,383,1 4,239,98
perhitungkan pula mana yang terbaik 6 45.00 58.24 6.76
dilihat dari sisi teknis maupun dari sisi
ekonomi. 15,623,1 13,002,4 2,620,66
Kegiatan maintenance ini, 7 45.00 76.26 8.74
merupakan kegiatan yang cukup rumit,
karena menyangkut keberhasilan proses 15,623,1 12,896,8 2,726,32
8 45.00 19.35 5.65
pembuatan produk. Kegagalan
melakukan kegiatan maintenance 15,623,1 13,645,7 1,977,38
adalah macetnya salah satu rangkaian 9 45.00 59.14 5.86
proses produksi sehingga dapat
menghambat operasi perusahaan 15,623,1 13,692,9 1,930,15
selanjutnya. Dalam kegiatan 10 45.00 86.01 8.99
pemeliharaan ini perlu adanya suatu
usaha otomatisasi, agar kita bisa 15,623,1 13,880,2 1,742,90
menjamin kelancaran segala kegiatan 11 45.00 38.41 6.59
pemeliharaan.
C. Hasil Penelitian dan

Manajemen
458 | Gilang Ramandita Pratama, et al.

15,623,1 14,573,1 1,049,99 perusahaan mengambil kebijaksanaan


12 45.00 54.55 0.45 perbaikan maka biaya pemeliharaan
yang dikeluarkan dalam satu bulan
Tot 187,477, 165,168, 22,308,9 sebesar Rp. 15.623,145. Nilai tersebut
al 740.00 802.94 37.06 didapat dari jumlah seluruh mesin yaitu
20 mesin dikalikan rata-rata biaya
Dari tabel diatas merupakan perbaikan tahun sebelumnya yaitu Rp.
5.265.000 hasil perkalian tersebut
perhitu ada tabel diatas adalah hasil
dibagi dengan probabilitas kerusakan
selisih perhitungan kebijakan
mesin untuk setiap bulan yang
breakdown dan kebijakan preventive.
bersangkutan.
Hasil perhitungan Rp. 15,623,145.00
Dari kedua kebijaksanaan dapat
yaitu didapat dari jumlah keseluruhan
dilihat bahwa dengan kebijaksanaan
mesin dikalikan jumlah biaya rusak per
pemeliharaan preventive dengan
mesin dibagi jumlah bulan yang
frekuensi 5 bulan sekali, biaya
diperkirakan antara kerusakan.
pemeliharaan dikeluarkan oleh
Sedangkan perhitungan Rp.
11,054,261.15 didapat dari jumlah perusahaan lebih efisien dibandingkan
dengan kebijakan pemeliharaan
biaya preventive ditambah jumlah biaya
breakdown. Ini dapat dilihat dari hasil
breakdown.
analisis yang penulis lakukan dimana
Setelah melakukan perhitungan
dengan kebijakan pemeliharaan
dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan
preventive dengan frekuensi 5 bulan
preventive harus dilakukan setiap 5
sekali perusahaan dapat menekan biaya
(lima) bulan sekali (sebagai interval
pemeliharaan yang dikeluarkan sebesar
optimalnya). Jadi, dalam satu bulan
Rp. 4,568,883.- dalam satu bulan. Hasil
perusahaan hanya mengelurakan biaya
tersebut didapat dari total biaya
pemeliharaan sebesar Rp.
pemeliharaan breakdown lalu dikurangi
11,054,261.15. Nilai tersebut di dapat
dari hasil total biaya preventive
dari hasil penjumlahan biaya
terendah (minimum).
pemeliharaan preventive dengan biaya
Dengan melihat selisih dari
perbaikan yang harus dikeluarkan
kedua kebijakan pemeliharaan diatas
perusahaan untuk setiap bulannya.
maka dapat dibuktikan bahwa
Biaya pemeliharaan preventive di dapat
kebijakan pemeliharaan dengan
dari biaya rata-rata pemeliharaan
menggunakan kebijakan pemeliharaan
preventive dari tahun sebelumnya yaitu
preventive lebih efisien sehingga dapat
sebesar Rp. 712.000 dikalikan dengan
menekan biaya yang dikeluarkan
jumlah seluruh mesin yang ada yaitu 20
perusahaan untuk biaya pemeliharaan
mesin dibagi dengan (n) bulan yang
mesin.
bersangkutan. Sedangkan apabila

Tabel 2. Perbandingan Biaya Total Pemeliharaan Mesin Continuous Sealer Pada PT.
Issu Medika Veterindo Bandung Tahun 2017
Volume 5, No. 1, Tahun 2019
Analisis Pemeliharaan Mesin Continuous Sealer dengan Menggunakan Metode… | 459

Biaya Efesiensi
Kegiatan
Pemeliharaan
Pemeliharaan
Yang Dikeluarkan

Kegiatan Rp. 12,816,000.00 − Rp. 11,054,261.15


X100%
pemeliharaan Rp.11,054,261.15 12,816,000.00
preventive = 13,7% = 14%

Pemeliharaan
yang dilakukan
perusahaan PT.
Rp. 12,816,000.00
Issu Medika
Veterindo saat
ini

Pada tabel diatas merupakan dapat dilihat bahwa seharusnya


hasil jika perusahaan menggunakan pelaksanaan kebijakan yang
cara perhitungan nya sendiri dan hasil diambil adalah preventive
dari menggunakan metode preventive. maintenance setiap 5 ( lima )
Jadi PT. Issu Medika Veterindo bulan sekali, dimana perusahaan
Bandung hendaknya melaksanakan mengeluarkan biaya sebesar Rp.
preventive maintenance karena 11,054,261.15,-jika
pelaksanaan ini lebih murah dibandingkan perusahaan
dibandingkan dengan pelaksanaan melakukan breakdown
pemeliharaan yang dilakukan PT. Issu maintenance Rp. 15.623,145
Medika Veterindo Bandung saat ini,
dengan perbandingan efisiensi sebesar b) Pemeliharaan mesin dengan
14%. Hal ini merupakan hal penting menggunakan kebijakan
yang harus dilakukan oleh PT. Issu preventif menunjukan dari kedua
Medika Veterindo Bandung untuk kebijaksanaan dapat dilihat
mencapai laba yang optimal melalui bahwa dengan menggunakan
perbaikan mesin yang dilakukan. kebijaksanaan pemeliharaan
Konsep efisiensi berkaitan dengan preventive dengan frekuensi 5
seberapa jauh suatu proses perbaikan bulan sekali bisa membuat biaya
yang dilakukan saat ini dibandingkan pemeliharaan yang dikeluarkan
dengan standar atau sesuatu yang bisa oleh perusahaan lebih efisien
dijadikan pembanding, salah satunya dibandingkan dengan kebijakan
yaitu menggunakan preventive pemeliharaan breakdown. PT.
maintenance. Issu Medika Veterindo Bandung
lebih baik menerapkan kebijakan
D. Kesimpulan preventive untuk pemeliharaan
Berdasarkan pembahasan dalam mesinnya karena kebijakan ini
penelitian ini, peneliti menyimpulkan dapat meminimumkan biaya
beberapa hasil penelitian sebagai dibandingkan menunggu mesin
berikut: atau sparepart mesin rusak. Ini
a) Untuk mencapai biaya dapat dilihat dari hasil analisis
maintenance yang ekonomis, yang penulis lakukan dimana

Manajemen
460 | Gilang Ramandita Pratama, et al.

dengan kebijakan pemeliharaan Produksi dan Operasi. Edisi


preventive dengan frekuensi 5 Revisi, Lembaga Penerbit
bulan sekali perusahaan dapat Fakultas Ekonomi Universitas
menekan biaya pemeliharaan Indonesia, Jakarta.
yang dikeluarkan sebesar Rp. Chase, Richard, B., Aquilano, Nicholas,
11,054,261,- dalam lima bulan. J. and Jacobs, F. Robert.
(2006). “Operations Management
E. Saran For Competitive Advantage”.
11th edition, McGraw-Hill Irwin,
Berdasarkan hasil penelitian, Boston.
penulis mengajukan saran kepada pihak Daft, Richard L. 2006. Manajemen, Edisi
PT. Issu Medika Veterindo Bandung 6. Jakarta: Salemba Empat
sebagai berikut :
a) Perusahaan sebaiknya Heizer, Jay and Barry Render. 2017.
melakukan pemeliharaan mesin Operation Management, 20th
edition. New Jersey : Pearson,
secara berkala untuk
mengurangi tingkat kerusakan Prentice-Hall Inc.
mesin dan memberikan Heizer, Jay and Barry Render. 2017.
pengetahuan kepada teknisi. Operations Management,
Maka hendaknya dilakukan Sustainbility and Supply Chain
pengetahuan lebih kepada Management, 20th edition.
setiap teknisi yang Chuck Munson.
menggunakan mesin Jay Heizer, Barry Render, 2014,
continuous sealer untuk “Operations Management
menjaga kondisi mesin dan juga Sustainability and Suply Chain
kelancaran produksi Management”. Edition Eleven
berlangsung agar tidak ada M.K Rastogi.2010. Production and
gangguan atau kerusakan yang Operations Management Laxmi
terjadi pada mesin. publication, New Delhi
b) Mengendalikan penjadwalan Mulyadi. (2012). Akuntansi Biaya.
agar selalu sesuai dengan yang Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
sudah diterapkan yaitu 5 bulan Prawirosentono, Suyadi. 2007.
sekali, maka teknisi harus selalu Manajemen Operasi (Operations
menjaga agar sparepart/mesin Managemen) Analisis dan Studi
selalu berjalan dengan baik Kasus. Jakarta: Bumi Aksara
dengan menggunakan Stevenson William J., 2018, Operation
kebijakan preventive untuk Managemen, 13th Edition, Mc
meminimasi kerusakan yang Graw Hill, New York
terjadi pada mesin di masa yang
akan datang dan juga Tampubolon, Manahan P, 2004,
meminimasi biaya kerusakan “Manajemen Operasional”, Edisi
yang akan dikeluarkan. Pertama, Jakarta; Ghalia
Indonesia

Daftar Pustaka
Assauri, Sofjan. (2004). Manajemen
Pemasaran. Jakarta: Rajawali
Press.
Assauri, Sofjan. (2008). Manajemen

Volume 5, No. 1, Tahun 2019

You might also like