Professional Documents
Culture Documents
Depresi Post PDF
Depresi Post PDF
ABSTRACT
Background: Getting pregnant, delivering baby and becoming a mother were physiologic conditions. Some postpartum
women could adapt role changes as mother and some others couldn’t adapt, resulted in stress condition that, if it was
continue, became postpartum depression. The lightest form of postpartum depression usually unrecognized because it
presumed to be normal. Primiparous motherhood and multiparous mother during the postpartum period may experience
a very wide range of emotional response disorders, depression is the most common feature of receiving the baby's
presence. Many women, especially multiparas who experience feelings of disappointment after childbirth are associated
with the great experience of childbirth and in primiparous moms doubt the ability to address the need to raise children
effectively.
Objective: To determine the difference in causes of postpartum depression events in primiparous and multiparous.
Method: Analytical survey research using cross sectional research method.
Result: . The incidence of postpartum depression was greater in the primiparous mother group of 24 people (70.59%)
than the multiparous mother group of 20 people (58.82%). There is no relationship between age, education level, and
maternal delivery with postpartum depression. There is a relationship between employment and maternal marital status
with postpartum depression
Conclusion: Obtained a value of 0.310, sig value> 0.05, it can be concluded, there is no significant difference between
primiparous variables with multiparous in the incidence of postpartum depression.
postpartum. Responden yang memiliki risiko variabel bebas terhadap variabel terikat,
depresi postpartum dikelompokkan dalam dilakukan uji statistik (chi-square) dengan
beberapa kategori, didapatkan hasil bahwa confidence interval 95% sebagai berikut:
responden yang memiliki risiko depresi Chi-Square Tests
postpartum berdasarkan usia yang terbanyak Asy mp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 1,030b 1 ,310
adalah kelompok usia produktif (21 – 35 Continuity Correctiona ,580 1 ,446
Likelihood Ratio 1,034 1 ,309
tahun) sebanyak 17 orang (50%). Berdasarkan Fisher's Exact Test ,447 ,223
Linear-by-Linear
tingkat pendidikan, yang terbanyak adalah Association
1,015 1 ,314
N of Valid Cases 68
kelompok dengan tingkat pendidikan tinggi a. Computed only for a 2x2 table
b. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
sebanyak 19 orang (55,9%). Berdasarkan 12,00.
menghadapi kelahiran bayi dibandingkan ditandai dengan kondisi ibu masih sangat
dengan ibu primipara. Ibu multipara sudah membutuhkan perlindungan dan pelayanan
memiliki pengalaman menghadapi kelahiran karena ibu memfokuskan energinya pada
anak sebelumnya. Dapat dimungkinkan juga bayinya yang baru lahir; 2) Fase yang kedua
karena mayoritas ibu primipara mengalami yaitu fase ketidaktergantungan (taking hold),
stres ketika menghadapi kelahiran anak fase ini terjadi hari ketiga dan berakhir
pertama.2 sampai minggu ke-empat atau kelima.
Hasil penelitian ini sesuai dengan Selama fase ini sistem pendukung (support)
penelitian yang dilakukan oleh O’Hara dan menjadi sangat bernilai bagi ibu primipara
Swain (1996) bahwa kejadian depresi nifas yang membutuhkan sumber informasi dan
ini banyak dialami terutama oleh para wanita pemulihan fisik (involusi) sehingga ia dapat
yang baru melahirkan pertama kali yaitu beristirahat dengan baik.
13% wanita melahirkan anak pertama Berdasarkan hasil uji statistik (chi-
mengalami depresi nifas pada periode tahun square) dengan confidence interval 95%,
pertama nifas.10 Keadaan ini dapat juga penelitian ini menunjukkan tidak ada
diperburuk oleh situasi eksternal misalnya perbedaan bermakna antara variabel
konflik keluarga. Selain itu, faktor primipara dengan multipara dalam kejadian
pengalaman menghadapi kelahiran dan depresi postpartum dengan nilai 0.310, nilai
faktor genetik juga sangat memegang sig > 0.05. Dapat dikatakan bahwa hasil
peranan penting menentukan derajat risiko yang terjadi pada penelitian ini tidak
depresi nifas. Sementara itu, bahwa periode dipengaruhi oleh karakteristik subjek
nifas (puerperium remote) yaitu waktu yang penelitian. Menurut Ling dan Duff,
diperlukan untuk pulih dan sehat secara gangguan postpartum berkaitan dengan
sempurna adalah cukup lama yaitu sekitar 6 status paritas adalah riwayat obstetri pasien
minggu. Keadaan demikian juga yang meliputi riwayat hamil sampai bersalin
mempengaruhi kondisi psikologis ibu nifas serta apakah ada komplikasi dari kehamilan
terutama primipara. Ibu primipira biasanya dan persalinan sebelumnya dan terjadi lebih
akan mengalami banyak kesulitan dalam banyak pada wanita primipara.11 Wanita
proses adaptasi peran menjadi orang tua yang melahirkan pertama kali (primipara)
(bonding parenting). Sebenarnya terdapat akan mempunyai pengalaman yang lebih
beberapa fase adaptasi peran parenting sedikit dibandigkan dengan yang pernah
yaitu: 1) Fase ketergantungan (taking-in), melahirkan (multipara). Hal ini akan
fase ini terjadi pada hari 1–3 nifas yang berpengaruh terhadap cara adaptasi klien,
ISSN 2338-4514
JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOLUME V NO 1 AGUSTUS 2017 41
dimana wanita primipara lebih sering disebabkan karena faktor usia perempuan
mengalami postpartum blues karena setelah yang bersangkutan saat kehamilan dan
melahirkan wanita primipara mengalami persalinan seringkali dikaitkan dengan
proses adaptasi yang lebih dibandingkan kesiapan mental perempuan tersebut untuk
12
pada multipara. menjadi seorang ibu.11 Selain itu juga
Hasil analisis penelitian ini disebabkan karena faktor eksternal yang tidak
menghasilkan bahwa variabel paritas tidak diteliti oleh peneliti seperti psikologis ibu
menunjukkan hubungan yang bermakna sendiri.
dengan kejadian depresi postpartum. Hal ini
bisa disebabkan karena kesiapan mental dari Hubungan Tingkat Pendidikan dengan
responden dalam menerima kelahiran Kejadian Depresi Postpartum
bayinya. Walaupun baru pertama kali Hasil analisis pada penelitian ini
melahirkan, responden bisa menangani menghasilkan bahwa variabel tingkat
bayinya sendiri dengan rasa percaya diri. pendidikan tidak mempunyai hubungan yang
Rasa percaya diri muncul bisa karena ibu bermakna dengan kejadian depresi
sudah mengetahui tentang kehamilan, postpartum. Walaupun ibu berpendidikan
persalinan dan cara marawat bayi. Seperti rendah ataupun tinggi semua bisa mengalami
yang dikatakan oleh Ling dan Duff, kesiapan depresi postpartum. Akan tetapi, untuk wanita
mental perempuan untuk menjadi seorang yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi
ibu seringkali dikaitkan dengan saat untuk menangani masalah depresi postpartum
kehamilan dan persalinan.11 lebih mudah daripada wanita yang memiliki
pendidikan rendah. Tidak adanya hubungan
2. Kejadian Depresi Postpartum antara tingkat pendidikan dengan kejadian
Dihubungkan Dengan Karakteristik depresi postpartum bisa disebabkan karena
Responden wanita sekarang terutama responden mudah
mendapatkan informasi-informasi kesehatan
Hubungan Usia dengan Kejadian Depresi dari berbagai macam media. Keterbatasan
Postpartum media tidak mempengaruhi ibu mendapatkan
Hasil analisis pada penelitian ini ilmu pengetahuan, ibu bisa menanyakan pada
menghasilkan bahwa variabel umur tidak tetangga yang lebih berpengalaman, jadi ibu
mempunyai hubungan yang bermakna dengan tersebut dapat belajar mengenai kehamilan,
kejadian depresi postpartum pada ibu persalinan dan merawat bayi secara jelas.
primipara dan multipara. Hal ini mungkin
ISSN 2338-4514
42 JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOLUME V NO 1 AGUSTUS 2017
Hubungan Pekerjaan dengan Kejadian dan keluarga suami setelah kelahiran bayi.
Depresi Postpartum Mulai membina keluarga dan membina rumah
Hasil analisis pada penelitian ini tangga sendiri sebagai tugas perkembangan
menghasilkan bahwa variabel pekerjaan yang harus dijalani semakin diperkuat karena
mempunyai hubungan yang bermakna dengan kehadiran buah hati. Selain itu, hubungan
kejadian depresi postpartum. Hal ini dapat dengan orang lain akan mengalami perubahan
disebabkan karena keadaan ibu yang harus yang tidak terelakkan. Seorang ibu mungkin
kembali bekerja setelah melahirkan atau merasakan adanya perbedaan pendapat
kesibukan dan tanggung jawab dalam dengan mertua tentang perawatan bayi setelah
pekerjaan ini dapat memicu depresi melahirkan. Konsekuensi lain dari perluasan
postpartum. Wanita yang tidak berhasil keluarga dan juga penting adalah keadaan
menyesuaikan diri dengan peran dan aktivitas sosial ketika bayi dilahirkan, terutama jika
barunya tersebut dapat mengalami gangguan bayi mengakibatkan beban finansial atau
psikologis atau depresi postpartum.13 emosional bagi keluarga.14