You are on page 1of 13
OPTIMASI KECEPATAN UDARA PADA KONDENSOR TERHADAP PRESTAS! KERJA AC MOBIL DENGAN FLUIDA KERJA FREON 12 ‘TriTjahjono', Desi Arna* *? Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakneta Kanpus UMS JI. Ahmad Yani Tromol Pos IPabelan, Kartasura,Surakarta $7102 ‘email : Tri Tjahjono@yahoo.com ABSTRAK Pada penelitian tentang sistem pendingin AC mobil yang wlak dilakukan bertujuan untuk mengetahui laju aliran udara seange uptioaun pada sister tersebut terhadap prestasi kerjanya, Aliran udura dinyedakan dengan kecepatanudara yang melinias: kordensor pada baglan vistem pencingin irsebut. Cara yang ditempuh Jatin dengan melakukan penelitian secara eksperimental, Unjuk kerja diukur dengan parameter kerja kompresi, laju aliren kalor koncknsasi, laju aliran kalor evaporasi, dampak refrigerasi dan koefisien prestavi (COP). Packs eksperimen ini diwali dengan perakitan sistem pendingin AC mobil yang terdiri kompreson, Aondensor, receiver dryer, kanip ebsparsi dein evaporatir. Nathan pendingin (refrigeran) yang dipersmakan adalah refrigeran freon-12. Untuk kepertuan pengambitan dara dipergunakan ale ukur seperti alat vkur tekanan (manometer), ermometer, ‘anemometer, higrometer, tachometer AC dilengkapi ruang kabin herukuran 50 em%SU omx30 em. Pada kecepatan udlira yung melintasi kandensor sebesar 19 feet/s akan memberikan efek pendinginan vang optimal dibandingkan pada Recepatan udara yany melintasi kondensor kurang dari 19 foots. Pada kevepatan udara tersebui sisiom AC mampu memberikan efek pendinginan pada rentang temperatir 15. 3-16C, Semakin tinggi kecepatan wdara yang melintasi kondensor menyelubkan efek refrigerast yang dibangktikan semakin renclah, Semakin tinggi Aecepatan udara yang melintasi kondensor kinerja AC semakin meningkat sehineza sistem AC bekerja secara optimal pada keccpaiam 19 feetis. Kata Kunel: 4C mobil, koefisien prestusi, kundlensoy, kecepatan udara. PENDAHULUAN ‘Penggunaan kondensor dengan pendingin dara merponyai kelebibian dari pad komdensor Pengkondisian udera merupalcan suatu yang berpencingin air, yaitn kendensor ber- roses pendinginan udara untuk mencapai temperatur dan kelembabim yang sesuai dengan ppersyuratan pach kondisi udara dari suatu ruang- an tertenta, Misalkan sistem penyegaran udara ‘untuk industri dimmneang untuk memperoleh tem peratur, kelombaban, sectadistribusi dara yang sesuai dengan yang diporsyeratkum oleh proses dan peralatan yang ackepaxda industri tersebut peadingin udara tidak memerlukan pipa air ‘pendingin, pompa air, dan penampungun air dimana peralatan tersebut akan memerlukan_ ‘ernpat yang lebih Inas, Di samping kelebihan tersebut koadensor berpendingin udara mem- punyai beberapa kelemahan yaitu karena pendingin udaca berhubungan langsung dengan feniperalar udm atmosfir makauntukmengatasi MEDIA MESIN, Vol, 15, No. 2, Juli 2014, 55-67 ISSN 1411-4348 35 tekanan pengerrbunan perlu pengontrolan pada usin dingin. ‘Sistem pendingin yang digunakan dalam. penelitian ini bagian kondensor terdapat kipas yang berfungsi untuk memperlancar proses kondensasi. Di dalam pipa kondensor terjadi proses perpindaan kalor dariuap refrigeran ke ‘udara pendingin, jumlah kalor yang dipindabkan ‘melalui dinding pipa pendingin terguntung-pada perbedaan temperatur, material pips, lajualiran massarefrigeran. Dengan latarbelakang tersebut periu dikaji kembatitentangpengaruh keceptan rudara pendingintethadap laju perpindahan kalor pada kendensor AC mobil, Teari Kondensor adalah alat penukar kelor pada sistem reftigerasi yang herfimgsi untuk ‘melepas kalor ke lingkungan dengan mengem- bunian refrigeran padatekanan dan temperate tinggi. Pada bagian kondeasor ini diusnhakan adunya media pendinginan yang baik, sebab dengan adanya pendinain yang baik pada bagian kondensor akan membantu memperlancar terjadinya proses kondensasi (uap panes dari refrigeran beruhah menjadi cair, mengembiin). Penempatan kondensor harus pada tempat yang cukup luas, agar aliranudara tidak terhalang, Untuk mengamsi hal ini biasanya pada | kondensor dilengkepi dengan kipas untuk mienciptakan aliran udara, jadi pada kondensor ‘merupakan gabungan antara perpindahan kalor Konduksi dengan perpindahan kalor konveksi Siklus Kompresi Uap Gambar 1 SistemAC mobil (Boentarto, 2003) Pada sebuah sikus'kompresi uap ideal reftigeran dalam kondisi wap jenuh sebelunt ‘masuk kompresor dan keluar sebazai uap panas Janjut. Refrigeran kemudian masutk ke dalam ‘Kondensor untuk melepas kalorschingga terjedi Kondensasi ssmpai kondisi cairan jenuh dan masuk ke kutup ekspansi untuleproses throttling sampai ke tekenan evaporator. Refrigenn yang ‘alam kondisicairan jeoul ini kermudian masuk ke evaporatoruntuk menyerap kalor sehingga ‘erjadi proses evaporasi. tT + Kondensor = ++ ene cs ‘ Evaporator I —a Gambar. 2 Siklus kompresi uap dan diagram P-h 5, Proses |-2, memipakan kompresi dari wap jenuh mecuja tekanaa kondensor. Apabila ‘perukahanenergkinetk dan energi potensial dlisbaikan, maka kerja kompresor per lay aliran massa reffigeran adalah sebauai bert FSW) ann 1 Prep b. Proses 2-3, merupakan proses pelepasan kelor reversibel pada tekanan konstan, menyebabkan penurunan panas lanjut (desuperheating) dan pengembunan reftigeran, Lajualiran kalorkondensasi per aliran massa refrigeran adalah sebagai berikut. nu. -(4, -m,) eS hing cc. Proses 3-4, merupakan proses ekspansi tidak reversibel pada entalpi konstan, dari cairan jenuh menuju tekanan evaporator. 36 ‘Opiinnast Ke vlan Udara pada Kondeusor terhadap Prestast Kerja AC Mobil slengan Fluids Kerja Freon 12 oleh Tri Tjahjono dan Desi Arma Proses pencekikan (ihrotling: process) ‘pala sistem Tekanan, psig Entalpy stulo n 4, pendingin terjadi di dalam pipa kapilerataa kstup ekspansi. Proses di sini berlanusung, pada proses adiabatik scbingga dapat dirumuskun sebaagai berikut, h,=h, 3 ¢. Proses 4-1, merupakan penambahan kalor reversibel pada tckunan tetap, yung menye- ‘babkan pengnapan mengju nap jenub. Laju aliran kalor evaporasi per aliran massa ‘eftigeran dapat dinamuskan sebagai berikut, =(h hy) a £ Damnpukrefrigeras! atau Refrigeration offece (RE) adalah besamnya kalor yang diserap ‘oleh tefrigersn pada prosesevaporasi, dam- pak teftigerasi dapat didefinisikan scbagai berikut. ah. 4 Tstilah prestasi di datam siklus reftigeresi disebut dengsn koefisien prestasi atau COP yang didefinisikan sebagai berikut. =Kerja kompresi per laju aliran massa reftigeran (BtwIb) = Lojualiran kalor proses kondensusi peraliran massarefrigeran (Btu/fo) = Lajusliran kalor proses evaporasi per aliranmassarefrigeran (Baw'b) RE = Refrigeration effect atau dampak refrigernsi (Ptw/Ib) COP = Koofisien prestasi mesin pendingin Sifat-Sifat Refrigeran Ideal Dalam pemakaian reftigerandipilh jenis reffigenan yang punya karakteristik therm dinamika yang baik. Kacaktevistile thermo- dinamika meliputi temperatur penguapan, ‘ekeinan penguepan, temiperatur pengembunan, tekanaa pengembunan. reliigeran yang ideal sekurang-kurangays memiliki sifat sebagai berikut: ti, Tekananpeaguapan harastingsi Sebuiknya refrigeran memiliki temperatur ‘penguapin pada tekanan yang lebih tinggi, schingga capat dihindari kemungkiaan terjadinya vakum pada evaporator, dan ‘urunnyacfisiensi volumotik karema naiknys ‘perbandingan kompresi b. Kalorlaten penguapan hams tingy. Refrigeran yang memilik kalor laten ‘penguapan yang tinggi lebih menguntuagkan ‘Karena untuk kapasitas refrigerasi yang sama, jumlah refrigeren yang bersisiculasi snenjadi kb kecil ¢. Volume spesifik yang cukup keel Refrigeran dengan kalor laten penguapan yang lebih besardan volume sposifik gas yang kecil (berat jenis yang besar) akan memungkinkan peaggunaan kompresor dengan volume langkah torak yang lebih kecil, Denean demikian, untuk kapasitas reffigerasi yang bersangkutan menjadi lebih hecil, d. Koetisicn prestasi harus tinggi. Dari segi karaktcristik shermodtinamika reftigeran, koefisien prestasi merupakan ‘parameter yang penting untuk menentukan hiaya operasi, ©. Konduktifitas thermal tingus Konduktifitas @ermal penting untuk meticntukan karaktoristik perpindahan kalor, £ Viskositas kecil dalam fase cair maupun gas, MEDIA MERSIN, Vol 15, No.2, Jul 2001, 55-67 ISSN 1411-4348 37

You might also like