BUPATI PROBOLINGGO
Menimbang
Mengingat
PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO
Noor: } TAHUN 2016
TENTANG
PEMBENTUKKAN PUSAT PELAYANAN TERPADU (PPT)
PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI PROBOLINGGO,
bahwa pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
merupakan salah satu urusan wajib yang harus
disclenggarakan oleh Pemerintah Daerah ;
b. bahwa tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak
merupakan permasalahan bangsa yang memerlukan
langkah-langkah pencegahan dan penanganan secara
menyeluruh dan terpadu dengan melibatkan bebagai pihak
dalam rangka menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
yang adil dan beradab;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan huruf b serta sesuai Standar Pelayanan
Minimal Bidang Layanan Terpadu Bagi Perempuan dan
Anak Korban Kekerasan, perlu menetapkan Peraturan
Bupati tentang Pembentukan Pusat __Pelayanan
‘Terpadu (PPT) Perlindungan Perempuan dan Anak.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah = Kabupaten dalam
Lingkungan Provinsi Jawa Timur sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 ;
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia ;10.
ul
12.
digs
14.
15.
Undang-Undang Nomor 23 ‘Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 ;
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang
Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga ;
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Perlindungan Saksi dan Korban;
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang ;
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Keschatan;
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan ;
Undang-Undang Nomor 23 ‘Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2006 tentang
Penyelenggaraan dan Kerjasama Pemulihan Korban
Kekerasan Dalam Rumah Tangga ;
Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Nomor 3 Tahun 2008 tentang
Pelaksanaan Perlindungan Anak ;
Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Layanan Terpadu Bagi
Perempuan dan Anak Korban Kekerasan;
Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Nomor 2 Tahun 2010 tentang Standar
Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanganan
Kekerasan Terhadap Perempuan;
Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Nomor 5 Tahun 2010 tentang Panduan
Pembentukan dan Pengembangan Pusat Pelayanan
‘Terpadu ;
Peraturan Dacrah Provinsi Jawa Timur Nomor 16
Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Perlindungan
Perempuan dan Anak Korban Kekerasan ;16. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 10
Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Teknis Daerah Kabupaten Probolinggo.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI. TENTANG PEMBENTUKAN PUSAT
PELAYANAN TERPADU (PPT) PERLINDUNGAN PEREMPUAN
DAN ANAK.
BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :
i
Bs
S:
4
a
Daerah, adalah Kabupaten Probolinggo.
Pemerintah Daerah, adalah Pemerintah Kabupaten Probolinggo.
Bupati, adalah Bupati Probolinggo.
Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat PD, adalah Organisasi Perangkat
Daerah di Lingkungan Pemerintah Daerah;
Pusat Pelayanan Terpadu yang selanjutnya disingkat PPT, adalah lembaga
fungsional yang menyelenggarakan pelayanan terpadu dan terintegrasi bagi
perempuan dan anak korban tindak kekerasan meliputi pengaduan,
pendampingan, rujukan kasus yang memerlukan penanganan medis, konseling
psikologis, bantuan hukum, pemulangan dan reintegrasi.
Rumah Sakit Umum Daerah selanjutnya disebut RSUD, adalah RSUD yang
dimiliki dan dikelola Pemerintah Daerah meliputi RSUD Waluyo Jati Kraksaan
dan RSUD Tongas.
Rumah Aman, adalah rumah singgah untuk korban, selama proses
pendampingan, guna keamanan dan kenyamanan korban dari ancaman dan
bahaya pelaku.
Perlindungan Anak, adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi
anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tummbuh, berkembang dan
berpartisipasi secara optimal scsuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan
serta mendapat perlindungan dari kekerasan diskriminasi.