You are on page 1of 36

Referat

Trauma Tumpul Abdomen


Pembimbing : dr. Dharmawan, Sp.B

Penyusun : Khaulah Robbani 2017.04.2.0097


PENDAHULUAN

• Kemajuan teknologi di bidang transportasi tak jarang menyebabkan


kecelakaan yang semakin meningkat

• Meskipun perangkat pengekang seperti sabuk pengaman,


kantong udara maupun pelindung bahu mengurangi insiden banyak
cedera yang lebih besar, beberapa tetap menyebabkan cedera
pada daerah yang spesifik

• Menurut DepKes RI tahun 2012 kecelakaan lalu lintas merupakan


Penyebab kematian 75% trauma tumpul abdomen

• trauma abdomen yang tidak di ketahui tetap menjadi momok


penyebab kematian yang seharusnya bisa di cegah
PENDAHULUAN
TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
Definisi

cedera atau perlukaan pada abdomen tanpa


penetrasi ke dalam rongga peritoneum,
dapat diakibatkan : pukulan, benturan, ledakan,
deselarasi (perlambatan), atau kompresi

Bedakan

Trauma tumpul Trauma tajam


TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
Epidemiologi

• Washington State Department of Health tahun 2017,


Umumnya terjadi akibat kecelakaan kendaraan bermotor,
terjatuh dan penganiayaan

• pada kendaraan bermotor peningkatan kecepatan 10%


meningkatkan 40% resiko kematian

• penggunaan sabuk pengaman mengurangi 45%


resiko kematian dibanding yang tidak menggunakan
TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
Etiologi
Diakibatkan gaya atau kekuatan tumpul yang diberikan pada daerah
abdomen secara tiba-tiba :

Kompresi organ intra abdominal dengan tulang belakang mengakibatkan


cedera pada :
•Organ padat
•Organ berrongga
•Mesenterium
TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
Anatomi abdomen
TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
Anatomi abdomen
TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
Anatomi abdomen, organ intraperitoneal
TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
Anatomi abdomen, organ intraperitoneal
TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
Anatomi abdomen, organ intraperitoneal
TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
Anatomi abdomen, organ intraperitoneal
TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
Patofisiologi

secara umum disebabkan oleh energi yang menyebar


dari suatu gaya seperti deselerasi cepat ke area yang
luas yakni organ-organ yang tidak mempunyai kelenturan
(non complient organ)

bursting
shearing

Kompresi
eksternal
KLASIFIKASI TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
Cedera limpa

•Limpa merupakan organ tersering , dari 3.2% pasien cedera 50,7% pasien
dengan trauma tumpul abdomen mengalami cedera limpa

• patofisiologi diakibatkan dari kompresi organ bagian kuadran kiri atas


abdomen atau mekanisme deselerasi yang mengakibatkan robeknya
kapsul atau parenkim limpa yang utamanya berada pada area retroperitoneum

• diagnosa dapat ditegakkan melalui pemeriksaan radiologi seperti


FAST, DPL ataupun CT abdomen dengan kontras IV
KLASIFIKASI TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
Cedera limpa
Tingkat cedera Tipe cedera Deskripsi cedera

I Hematoma Robekan subkapsuler <10% pada permukaan

laserasi Robekan kapsuler <1 cm sedalam parenkim

II hematoma Robekan subkapsuler 10 – 50% pada permukaan,


•Penilaian cedera limpa bergantung
pada gambaran parenkim atau
dengan diameter <5 cm pada intraparenkim
laserasi Robekan kapsuler 1 – 3 cm sedalam parenkim karakter Subkapsular serta
namun tidak melibatkan pembuluh darah traberkular keterlibatan pembuluh darah, berda
sarkan American Assosiation for
III Hematoma Robekan subkapsuler >50% pada area permukaan at
au melebar, rupture subkapsuler atau hematoma the Surgery of Trauma
pada parenkim, hematoma intraparenkim ≥5 cm atau
meluas

Laserasi >3 cm sedalam parenkim atau melibatkan pembuluh


darah vaskular
IV laserasi Laserasi melibatkan pembuluh darah segmental atau
hillar yang

mengakibatkan devaskularisasi >25% pada limpa

V Laserasi Hancur total


Vaskuler Cedera pembuluh darah hillar dan mengakibatkan

devaskularisasi limpa
KLASIFIKASI TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
Cedera hepar

•Hepar merupakan organ kedua tersering yang mengalami cedera


akibat trauma tumpul abdomen setelah limpa.

•Patofisiologi diakibatkan gaya kompresi yang merusak parenkim


hepar dan memberi gaya memotong sehingga merobek jaringan,
pembuluh darah dan ligamen hepar, meskipun telah di lindungi dinding
toraks namun tulang iga hanya dapat memberi perlindungan minimal
selama gaya yang didapat lebih besar

•diagnosa paling baik ditegakkan melalui pemeriksaan radiologi seperti


FAST ataupun CT abdomen dengan kontras IV
KLASIFIKASI TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
Cedera hepar
Tingkat Tipe cedera Deskripsi cedera

cedera
•Penilaian cedera hepar bergantung pada
I Hematoma Robekan subkapsuler <10% pada permukaan
gambaran parenkim atau karakter subkapsular
laserasi Robekan kapsuler <1 cm sedalam parenkim
serta keterlibatan pembuluh darah, berdasarkan
American Assosiation for the Surgery of Trauma
II hematoma Robekan subkapsuler 10 – 50% pada

permukaan, dengan diameter <10 cm

pada intraparenkim
laserasi Robekan kapsuler 1 – 3 cm sedalam

parenkim dengan panjang <10 cm


III Hematoma Robekan subkapsuler >50% dan terdapat

hematoma di parenkim serta hematoma pada


intraparenkim >10 cm atau lebih
Laserasi >3 cm sedalam parenkim

IV laserasi Disrupsi parenkim meliputi 25 - 75%lobus

hepar atau 1 – 3 segmen couinaud


V Laserasi Disrupsi parenkim meliputi >75% lobus hepar
atau lebih dari satu segmen couinaud

Vaskuler Cedera vena juxttahepatik

VI vaskuler Avulse hepar


KLASIFIKASI TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
Cedera gaster

•Cedera gaster akibat trauma tumpul sangat jarang di banding trauma tajam
yang dapat mengakibatkan perforasi dan keluarnya isi gaster

•Patofisiologi diakibatkan meningkatnya tekanan intraluminal akibat tekanan


di lingkungan luar sehingga menyebabkan dinding gaster meledak,
biasanya cedera gaster akibat trauma tumpul selalu di ikuti dengan
cedera organ abdominal lainnya seperti liver, limpa ataupun usus halus

•sering diidentifikasi sebagai peritonitis pada pemeriksaan fisiknya,


namun hal ini dapat dipastikan dengan pemeriksaan CT ataupun DPL
sekaligus untuk mengevaluasi organ berongga abdomen lainnya.
KLASIFIKASI TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
Cedera duodenal

•Cedera duodenal akibat trauma tumpul sangatlah jarang bila dibandingkan


akibat trauma tajam, ±0,1% pasien yang mengalami trauma tumpul
mengalami cedera organ berongga dan 12% diantaranya bertempat
pada duodenum

• patofisoilogi diakibatkan oleh gaya dari lingkungan luar kearah


epigastrium yang menimbulkan kontusio pada dinding abdomen atau
menigkatnya tekanan intraluminal, contohnya bagian abdomen yang
terbentur setir mobil atau setang sepeda pada anak

•Karena lokasinya, pemeriksaan penunjang terbaik untuk menegakkan


diagnosis dapat dilakukan melalui pemeriksaan CT abdomen
KLASIFIKASI TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
Cedera pankreas

•Cedera pancreas jarang diakibatkan oleh trauma tumpul maupun tajam.

• patofisiologi diakibatkan oleh transmisi energi gaya tumpul pada area retro
peritoneum

•Pemeriksaan yang efektif untuk menegakkan diagnosa adalah melalui


pemeriksaan CT abdomen dengan kontras IV lain yang dapat
dilakukan antara lain dengan memeriksa serum amylase
KLASIFIKASI TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
Cedera colon

•Cedera colon atau rectal akibat trauma tumpul terjadi ≤1% dari seluruh
jenis cedera abdominal akibat trauma tumpul

• Pemeriksaan lain seperti proctosigmoidoscopy dapat memvisualisai bagian


rectum dan colon sigmoid untuk menilai adanya cedera yang ditandai
dengan hematoma pada dinding rectum

Hematoma pada cedera


colon
KLASIFIKASI TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
Cedera pembuluh darah besar
•Pembuluh darah besar abdomen berlokasi pada area
retroperitoneum dan abdominal mesenteri, seringnya cedera dapat
terjadi akibat trauma tumpul

• Dapat diidentifikasikan melalui CT abdomen dengan kontras IV


atau selama laparotomi

•Ketika terdapat hematoma retroperitoneal selama laparotomy,


penting untuk memperhatikan lokasinya.
KLASIFIKASI TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
Cedera pembuluh darah besar

• Zona ke 1 membutuhkan eksplorasi karena seringnya


berhubungan dengan aorta,pembuluh darah visceral proksimal dan
vena cava inferior.

• Zona ke 2 temasuk cabang arteri renalis dextra dan sinistra,


arteri ovarica atau arteri testicularis hanya boleh di eksplorasi bila
hematoma menyebar dan pasien terus menerus kehilangan darah.

•Zona ke 3 seperti arteri iliaca externa dan interna tidak boleh


di eksplorasi kecuali terjadi perdarahan yang dapat menyebabkan
kehilangan banyak darah
KLASIFIKASI TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
Cedera pembuluh darah besar

Pembagian zona
retroperitoneum selama
laparotomi
TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
Pemeriksaan fisik dan diagnosis

Inspeksi Palpasi

Auskultasi Perkusi

Pemeriksaan laboratoris :
•Hematokrit
•Alanine aminotransferase (ALT)
•Aspartate aminotransferase (AST)
TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
Pemeriksaan fisik dan diagnosis

Pemeriksaan FAST
TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
Pemeriksaan fisik dan diagnosis

Pemeriksaan
DPL
Kriteria positif pada pemeriksaan
DPL akibat trauma abdomen

Eritrosit >100,000 /Ml

Leukosit >500 /Ml

Level amylase >19 IU/L

Level alkalin >2 IU/L


phosphatase

Level bilirubin >0,01 mg/Dl


TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
Pemeriksaan fisik dan diagnosis
DPL FAST CT Scan

keuntungan •Menentukan tindakan operatif •Menentukan tindakan operatif •Diagnosis anatomis


lebih awal lebih awal •Non invasiv
•Cepat •Cepat •Dapat diulang
•Mendeteksi cedera usus •Non invasive •Memvisusalisasi struktur
•Tidak perlu memindahkan •Dapat diulang retroperitoneal, tulang,
pasien •Tidak perlu memindahkan pasien jaringan lunak dan udara
extraluminar

kerugian •Invasive •Tergantung operator •Biaya mahal dan


•Resiko tinggi •Gas usus dan udara subkutan menghabiskan waktu
•Membutuhkan pengosongan mengacaukan gambaran •Paparan radiasi
lambung dan kandung kemih •Cedera diafragma, usus dan pankreas dan kontras IV
untuk mencegah komplikasi dapat terlewatkan •Cedera diafragma, usus
•Tidak dapat diulang •Tidak dapat memvisualisasi dan pankreas dapat
•Spesifitas rendah udara extraluminar terlewatkan
•Cedera pada diafragma dapat •Sikap tubuh dapat membatasi •Perlu memindahkan
terlewat kejelasan gambar pasien

indikasi •Hemodinamik abnormal pada •Kondisi hemodinamik abnormal •Kondisi hemodinamik


pasien dengan trauma tumpul pada trauma tumpul abdomen normal pada trauma
•Trauma tajam abdomen tanpa •Trauma tajam abdomen tanpa tumpul abdomen
indikasi untuk dilakukan indikasi untuk dilakukan laparotomi •Trauma tajam abdomen
laparotomi segera segera tanpa indikasi untuk
dilakukan laparotomi
segera
TRAUMA TUMPUL ABDOMEN

Manajemen

•Persiapan penanganan pasien trauma dibagi menjadi 2 cara,


yakni fase sebelum dan sesudah di rumah sakit

•Pasien trauma memiliki resiko mengalami kemunduran yang progresif dari


perdarahan berulang dan membutuhkan transport untuk pusat trauma
atau fasilitas yang lebih teliti dan layak

•Manajemen awal pada pasien merupakan faktor penting dalam


menentukan prognosis
TRAUMA TUMPUL ABDOMEN

Manajemen

Skor GCS = (mata + verbal + motoris) skor terbaik total


15, terburuk 3. Bila terdapat area yang tak dapat di nilai
maka tidak mampu dinilai dengan angka sehingga
dikondisikan sebagai NT (non Testable)
TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
Manajemen
Px trauma

A,B,C Trauma
tajam

Trauma
tumpul

Abdomen

Primary survey
Identifikasi perdarahan
dan lakukan resusitasi

stabil Hemodinamik Tak stabil


TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
Manajemen
Manajemen
Hemodinamik stabil
non operatif

Tak stabil

Laparotomi
Indikasi
(manajemen operatif) laparotomi Secondary survey
Identifikasi ulang
perdarahan dan cedera

FAST / DPL

CT abdomen Cairan intra


dengan kontras abdomen ( - )

Cedera organ
padat < grade 4
TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
Komplikasi

•Komplikasi tersering dari trauma intra abdomen adalah


perdarahan dari organ yang terkena, perforasi gaster hingga peritonitis

•Limpa dan mesenterium sering terjadi perdarahan berulang

•Hepar cendrung mengeluarkan cairan lebih lambat, Komplikasi pada


pasien non operatif antara lain adalah perdarahan ulang dari cedera hepar,
sementara komplikasi yang tak berkaitan dengan hepar antara lain
pneunmonia, acute respiratory distress syndrome, gagal ginjal, sepsis
dan stenosis trakea

•Komplikasi post operatif dari cedera gaster dan duodenal antara lain
infeksi daerah dada, infeksi luka superficial maupun intra abdomen,
fistula fecal, dehiscence.
TRAUMA TUMPUL ABDOMEN

Prognosa

•pada pasien trauma tumpul abdomen yang dilakukan laparotomi,


pasien dengan usia ≥55 tahun memiliki prognosa yang lebih buruk

•faktor resiko yang mempengaruhi prognosis trauma tumpul abdomen


antara lain :
•tambahan cedera di tempat lain seperti cedera kepala, cedera dada,
cedera tulang belakang, fraktur femur atau pelvis
•cedera pada organ padat
•cedera multiple pada organ intra abdomen
TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
Kesimpulan
•Trauma tumpul abdomen adalah cedera atau perlukaan pada abdomen
tanpa penetrasi ke dalam rongga peritoneum yang dapat diakibatkan
oleh pukulan, benturan, ledakan, deselarasi (perlambatan), atau kompresi

• penyebab tersering Menurut Washington State Department of Health


tahun 2017 adalah akibat kecelakaan lalu lintas dengan kendaraan
bermotor, terjatuh dari ketinggian atau penganiayaan.

• Cedera organ tersering akibat trauma tumpul antara lain


pada hepar, lien, dan organ gastrointestinal lain. Pada penanganannya
dibagi secara non operatif maupun operatif melalui laparotomi,
penanganan tersebut dengan mempertimbangkan kondisi hemodinamik
serta hasil pemeriksaan fisik dan penunjang seperti FAST, DPL ataupun CT
scan

•Prognosa pasien trauma tumpul abdomen dipengaruhi oleh kondisi


hemodinamik yang semakin buruk atau membaik serta adanya cedera
di regio lain ataupun cedera pada organ padat
THANK YOU ;)

You might also like