You are on page 1of 10
ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGADAAN OBAT DL PUSKESMAS SUKORAME TAHUN 2016 DAN 2017 KOTA KEDIRI Akbar Abdillah Putra, Yogi Bhakti Marhenta ', Eko Yudha Prasetyo? Pakultas Farmesi Institut IImu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri KI. Wachid Hasyim No 65 Kediri, 64114, Indonesia Kent25sora@gma com Info Artikel Kata Kunci: Perencanaan, Pengada Metode Ki Abstrak, Proses perencanaan merupakan situ keefektifan dengan menjamin ketersediaan obat baik dalam hal jenis dan jumlah yang lepat sestui dengan Kebutshan guna mendapatkan harga yang ekonomis sehingga dapat menghindari kekurangan dan kelebihian obat. Penelitian ini bertujuan mengetahui dan) mengevaluasi perencanaan konsumsi obat dengan analisis ABC dan VEN terhadap pertimbangan nila amggaran dan nila persediaan obat di Puskesmas Sukurame Kediri, Jenis penelitian merupakan penelitian deskriptif’ dengan pengambilan data secara retrospektil yang éidasarkan pada dokumen penggunaan bat di Insislasi Farmasi, Metode pengumpulan data primer yaitu data berupa wawaneara dan data sekunder yaitu data yang Giperoleh dati catatan yang ada di Instalasi Farmasi Puskesinas Sukorame Kediri. Penghitimgan reneana kebutuhen bat ilakukan éengan mengguntakan metode konsumsi, Dari hasiT penclitian diperoleh 166 item obat pada tahun 2016, kelompok, A sebanyak 28 item dengan nilai investasi 69.79% dan, menycrap angyaran Rp.13.139.708, pada tahun 2017 diperolch 173 item obat, kelompok A sebanyak 26 item dengan nilai investasi 69,98% dan menyerap anggaran Rp.194.869.246. Hasil analisis VEN diperoleh 182 item obat tahun 2016 dan 2017, kategori Vital (V) scbanyak 18 item, kategori Esensia (F) schanyak [50 item, dan kategori non-csensial (N) schanyak 14 iter PENDAHULUAN Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang, menyelenggarakan upaya Kesehatan masyarakat dan upaya Kesehatan at pe lebih mengutamakan upaya promotit'dan preventi®, untuk mencapal — derajat keschatan masyaraket yang setinggi tingginya di wilayah —_erjanya. Puskesmas juga bertanggung _jawab dalam pengelolaan obat, Manajemen pengelokin obal merupakan salah sata aspek penting di Puskesmas, arena Ketidakefisienan akan memberikan dampax —negatif —terhadap —digya operasional Puskesmas itu sendii (Reski dkk, 2016). Dalam pengelolzan obat tersebut penting —sekslidilekukan proses perencantaan, Perencanaan merupakan fatan dalam pemiliban jenis, jumlah. gan harga dalam rangka pengacwan dengan tujuan mendapatkan jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran, Kend: terjadi pada tahapan pe mereneanakan obat lebih banyak dan memilih jenis item obat yang kurang tepat, Terdapat pula permasalahan obat yang sering keluar (fast moving) yang, perscorangan ting! dengan yang, sering 1 disediakan dengan cepat, dan obst_ yang jareng keluar (slow moving) yang perlu diperhatikan supaya tidak ‘erjadi pemborosan obat rusak atau obat Expired Date (ED) Karena terlalt lama disimpen di gudang fermasi (Wijayanti dan Priyono, 2014). Untuk menghindari terjadinya salahan tersebut peru dilekukan perme proses perencanaan dengan metode Konsumsi, Metode konsumsi mecupakan metode perencanaan berdasarken alas aunalisis Kensumsi logistix periode sebelumnya, Dimina —metoy memiliki kelebihan yeitu perhitungan lebily sederhana, tidak dibutuhkan data morbiditas dan standar pengobatan (Rahmawatie dan Santosa, 2015) Sistem pereneanaan perbekalan farmasi diperlukan evaluasi perencanaan untuk mengendalikan pengadaan obat bat diantaranya ialah analisis Always Beiter Contro! (ABC), analisis. Vitat, Esensial, Non-esenstal (VEN), dan analisis, Kombinasi ABC dan VEN Metode analisis ABC merupakan merode —pembuatan _penggolongan berdasarkan perangkat nilai dari vilai testinggihingga terendal: dan dibag menjadi 3 kelampok besar yang disebut kelompok A (nilai investasi tinggi), B (nilat investasi sedang) dan C (sila rendah), Motode ini sangat berguna dalam menfokuskan perhavian mangjemen terhedap penentuan jenis barang yang paling penting éan perlu di priaritaskan dalam persediaan. Analisis VEN. artinya menentukan prioritas kebutuhan suatu perbekalan farmnasi dengan kata Jain analisis. VEN investasi me! perbekalan farmasi termasuk vital (harus tersedia), exensial (perlu tersedia), atau non-esenstal (sidak prioritas wntuk disediakan) (Mumek dk, 2016) Mesurut penelitian Reski kk (2016) dinyatakan bahwa —terdapat kurang lebih 80% puskesmas melakukan perencanazn kebutuhan obat belum hnya '%) jenis item obat pakan penentuan suatu jens sesuiti dengan kebutuhan sesun Dengan hasil (7. mengalami kekosongan dan (18.18%) stem obat yang tidak diguniakan, Dari hasil didapatkun behwa Puskesmas Sukorame Kediri yang terakreditasi tingkat mayda memiliki pengelolaan obat yang belusn terlaksana dengan baik, Kekurangan bat sering terjadi sehingga pasien senditi yang harus membeli obat tersebut di luar puskesmas atau di apotik lain. Hal wawancara awal ini sangat merugikan baik bagi pasien maupun—puskesmas, Karena akan METODE Penelitian ini dilakukan secara observasional yang dirancang secara deskriptif, Pengambilan data diperaleh Cari studi retrospektif, yaitu penelitian ang melihat ke belakang (backward Joking) (Notoaémojo, 2010), Lokasi penelitian dilakukan di Puskesmas Sukorame Kota Kediri Waktu penelitian dimulai pada bulan Maret - Mei 2018, Pengumpulan data dlifekukan selarna satu bulan yaitu bulan Mei 2018. Sampel yang diguackan HASIL DAN PEMBAHASAN Pengambilan data dilakukun di Sukorame Kediri. Data diperoleh dari data pemakaian obat pada tahun 2016 dan 2017. Analisis ABC digunakan untuk me bat fahunan untuk menentukan item obat im terbesar dan meng moving, Metode ini dalam proses pengadaan digunakan untuk memastikan bahwa pengaczan sesuai dengan prioritas éam frekuensi pemesanan yang Puskesmas. fahui konsumsi @ yang memiliki_ porsi na elahui obat mana ya ca Kecil atau tidak sama sekali. menaksir kibatkan pelayanan keschalan yang kurang optisnal Berdasarkan uraian di atas maka, perl dilakukan proses perencanaun, analisa dan evaluasi lebih lanjut untuk mengetahui apakeh perencanean yang telah dibuat— sudah kebutuhan dan anggaran dana yang tersedia, Data yang digunakan adalah data konsumsi obat paca tahun 2016 dan 2017. sesuai dengan adalah obat pada resep dokter unum dan BPJS yang digunakan Sukorame Kediri pada talnin 2016 dan 2017. Puskesmas Data yang dikumpulkan berupa data primer yaitu data yang diperoleh melalui wawancara dan deta sekunder yaitu data yang diperoieh dari laporan yang ada di Instalesi Farmasi, berupa aporan rawat inap, laporan jenis bat yang digunaken, laporan— jumlah pemekaian obat dan laporan harga obat (Citraningtyas dan Mumex, 2017). mempengacuhi keseluruhan persediaan (Quiek dkk, 2012) Tabel |. Data Analisa ABC. di Puskesmas Sukorame Kediri Pada Tahun 2016. Anat ay 216 ABC. Juma % % tem Bax (RP) em piaya 2 DO 1687 69,79 B 2 25,30 20,01 c ¥6 5783 1020 Jumiah 166 219.419.2380 » 100 Tabet 2, Data Analisa ABC di Puskesmas Sukorame Kediri Pads Tahun 2017. vatisa 207 smc em C80) wig A 2 WDASOIZA 1503. 6998 Bao $502.56 252 19579 ¢ 0785054691 68S 10.28 Juma 173 29100100 Dari data analisa ABC, terlihat bahwa jumlat item obat yang digunakan di Puskesmas Sukorame Kediri pada tahun 2016 scbanyak 166 obat, yang termasuk dalam kelompok A. scbanyak 28 item (16.87%) dengan nilai sebesar Rp.153.139.708 (69,7996), sedangkan yang termasuk dalam kelompok B. sebanyak 42 item (25,30%) dengan besar nilai scbesar Rp.43.901.829 (20,01%), dan yang termasuk dalam kelompok C sebanyak 96 item (57.85%) dengan nilai sar Rp.22.377.701 (10,20%) total keseluruhanbiaya —Rp.219.19.238 Sedangkan pada tahun 2017 item obat bertambah menjadi 173 obst, yang termasuk dalam kelompok A sebanyak 26 item (15,03%) dengan nilai sebesar Rp.194.869.246 (69.98% yang tenmasuk dalam kelompok B. scbanyak 40 item (23,1 2%) dengan besar nilai sebesar Rp.$5.102.356 (19.79%), dan yang termasuk dalam kelompo% C sebanyak 107 item (61.85%) dengan nilai sebesar Rp.28.505.691 (10.24%) total keseluruttan biaya Rp.278.477.293, Berdasarkan hasil analise ABC di Puskesmas Sukorame Kediri, kclompok obat A merapakanfokus dalam ini, Kelompok A adalah yang sangat kritis schingga | sedangkan peneli kelompr perl. pengontrolan —sceara dibandingkan kelompok 8 yang kurang Aritis, sedangkan—-kelompok ‘mempunyai dampak yang keeil terhadap aktivites gudang dan keuangan (Maimun, 2008). Perencanaan kebutuhan obat dengan metode konsumsi Tangkah yang dilakukan dalam penghitungan Dderdasarkan_metade Konsumsi adalat: (1) Mempersiapkan dafiar obat_ yang shan dihitung; (2) Menghitune pemakaiay raca-rata per balan: (3) Menghitung waktu tunggu (Lead Time); (3) Menghitung stok pengaman (Safety Stock}; (4) Menghitung stok akhir; dan (5) Menghitung total kebutivhan obat (Sulistyorini, 2016). kebutuhan —— obat Menghitung rata-rata pemakaian obat per tahun Pada hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 26 juni di Puskesmas Sukorame Kediri, didapatkan pemakaimn ratucrata pen pada tahun 2016 dan 2017. Dalam menghitung rata-rata pomakaian obat per tahun diperlukan data pemakaian obat selama setahun kemudian dibagi 12 bulan (Sulistyorini, 2016), naan obat Menghitung stok pengaman Kegunaan — menghi pengaman — dalam n Kebutuhan obat adalah sebagai antisipasi fradap —kejadian —diluar —dagaan misalnya adanya Kejadian Luar Biasa (KLB), dan kenaiken angka kunjungan pasien ke puskesmas. Sehingga dapat ter mencegeh terjadinyaobat_kosei (stockout) yang dapat menggan kepada pasien (Kementerian Kesehatan RI, 2010), pelayanan — obat Berdasarkan wawancare yang dilaukan i Puskesmas Sukorame Kediri, stok pengaman yang telah ditetapkan adaah sebesar 10% dari total pemakaian obat. Stok pengamanan obat dapat dshitung dengan cara, Stok Pengaman = 10% * jo pemakaian obat (Rahmawatie, 2015) ‘Menghitung waktu tunggu Pada hasil wawaneara yang dilakukan Puskesmas Sukorame tanggal 26 juni 2018, waktu tunggu obat di Puskesmas Sukorame Kediri adalah 0 hari, ini dikarenakan didutuhkan waktu 7 hari untuk pengiriman leporan permintean obat dan tambahar 3 hari untuk mengantar obat sampai_ menu Puskesmas, Waktu dinitung dengan cara, waktu tunggu~ 10 * jumlat pemakaian rata — ata (Rahmawatie, 2015) tunggu dapat Menghitung Siva stock Dalam mengitung sisa stock dapat dilakukan dengan cara_melifat jumlah tota! sisa obat dalam 12 butler Stok akhir adalah jumlah obat yang ada Penghitun; di akhir—periode, kebutuhem obat harus menghitung stok akhie di saranapelayanan kesehatan secara akurat, Sisa Stok Gihitung tidak hanye sisa stok yang ada di UPTD Gudang Fermasi dan Alat Kesehatan akan terapi juga sisa siok yang ada di seluruh Puskesmas (Sulistyorini, 2016). ‘Menghitung total kebutuhan obat kelompok A Tahun 2016 berda metode konsumsi ‘arkan Dalam menghitung jumleh total kebutuhan obat kelompak A tahun 2016 de konsumsi rumus yang digunakan adalah Rumus dan 2017 dengan menggunakan 1 A= (BHCHD)- Keterangan A = Reneana pengadaan B= Pematatae rata-rata x 12 bulan C= Stok pengaman 10%-20% atau sesuai kebijekan RS D = Waktu tunggu. F = Sisa stok (Satibi, 2015), Tabel 3. Perencanaan Obat Kelompok A Tahun 2016 dengan Metode Konsumsi Nama Obat bat Anituberkulosis FDC Kategori bat batak fu Komb, Tablet Multivitamin ke tables {seurotropik) Vitamin B Komplek Table Buanal 70% Giiserit Guayakolat tb) bat Anituberkulosis FDC Kategori I Parasetamol tablet 51M mg 00 me Abuproten tablet 400 me Viarsin ACL Mononitrat (Vitomin BL) Tablet 100 sg Amoksislin kapsulrkaplet 500 bel Klorida Semprot bat bata Me komb. Situ Albendivol ables 400 mg bat Batak tam (OBE) eatre, 100 mb Asan Mefeaamat kepsul/kaplet Soo me Kombipa Asam Askorbat (Vitamin € tablet Sg Nifedipin tablet 10 me Agua Peo Injekat ste, bebas pirogen GGaraza Oral untuk 200 snl air Nistatin 100.000 ails drop [ablet Parbab Darah Kemsbinas Kloraealeaikol Tetes Mata Kloramnenikol ‘Asam Askarha: (Vitamin © lable 250 ing Novabion tablet’ Mul vitamin kowoh,Cantianemia) tablet Aminofilin tablet 200 mg spsublkaplet 250 Votal Targa Satuan Bp) 330,990 35070 100 198,000 365 13.398 4.400 ” 29,000 95 10 7898 288 40.000) 8.998 500 BC oa 27656 2765.6 7988 1948 r4013 TAOLS zn 676M 67634 GAR8 GRAS 221 Holo 340 3B itd 19348 79759 52088 32088 4M 5035 9045 oi 64 ms os 3900 390 veal 1733) 32053308 sms? 556 1878.92 oul 1399.67 lins0 984,72 603.22 9183 29 576.22 oat 2812s Lys soar 184 108.33 13326 asl 9s3s ols 63800 4 Is92) 20873 L976 504 33520 or 23007 249 a4 41589 26 2561 vas 2910 455 s7s910 Total Marga (Rp) 159.440 073.848 7.243.500 8.099.070 5.163.693 5.989.912 6.195.389 5.040.237 S.430.838 2.823.108 4.842.495 3.473 4350033 4790475 2.613827 319.084 2.616.683 2,601.34 2.639.721 1.968.223, 2.218.680 2.2erith 1.829.899 2.367.724 1.336.800 2.318.387 2.048 699 1.730.729 133.375.615 Tabel 4, Perencanaan Obat Kelompok 4 Tahun 2017 dengan Metode Konsumsi Harga Howat Naina Ohat Sun BC a Marga tp) Dahle Tanah Daan Korba 35s 976s 7 saz6at 71520 3548 22.580. Mulsamin Keo. EUR 499 ya579 ITSTD aR @—19895.—-aL.8OT TIO bat Ausituberkulosis FDC 359085 69H STON Kategori YiaminB Komplck Tab 1S 96712 oTIa reset 16137 92933 10.687254 Ot aebeuonsFDC 95557 090s kT OND Vbupeaen ble 400 me 276841 GSR) 182892 TOTO! GMD —-SRRIS Kloramfeaikol Kapsul/saplet 250 ke 60011837 32881 ON 3526 -2.115.303 bat He komb,rebler TES 9364 260.11 7.899.262 Giiseri} Guayakolat tablet 10K my 0) S877 S8I7 1649.86 S28 51726 5.172.606, bat Ae kom, sirup 13808499 aBA ADIT (bat Barak FTitam (OBE) eairas 4400 130213023617 MLSS 576A Loo mt sil Klos Ser 6 6 167 12564. T8S TRS Metformin ICT tablet S00 mg SOU S221 148081 I6TZL BLO 3,988.17 Albena alt 400 my Tomo 1565 STRAP a inlined 99 2661 24618 OHSSE 41292365 AOSD ein! (Vitamin A) 200.00 1 sos 750 p28 SO Asia 0 Maltvizminomb.(antiasmi) gg 5359 523.8 4550 Tome 3901 —2.760595, Gime ble Le 268 1SUN 1S SOLAY SH SIH 2200478 Niepin taba 10-2 10 308803098 $6085 Sid 29 RAL Anon able xg OS AoM6s 3046S Aa2S LO 26042 TINK Goncpii bit 2 me 2s) TORS? 1HS2UNKD SHI GBS LADEN Nisin 10.00 i op fom 7% ERR jamin HCL Mononit Crhenia BI) rane tape 50) 1959519535 SAH HRS TPSAS 2.892.291 Gor Ora untuk 200 ri air 2889697 969,720.36 TS 9TH STL ING imsside Doen Toles anol SX 419504195. 176528 TOKE — 39624 2.298208 iosin-N-butbromida wet 2500 $6 $628.89 my 187 Total SA7AL9 1684714005 Pada hasil pengadaan kelompok obat A dengan menggunakan metode konsumsi tahun 2016 untuk pengadaan tahun 2017 didapatken——anggaran seb Rp.133.375.615. Dibendingkan dengan analisa ABC yang dilakukan Puskesmas, Sukorame pada tahun 2017 untuk obat kelompok A. sebesur Rp. 194,869.246, terdapat selisih penurunan harga sobess (46.11%) Rp.61.493.631 dengan hasil metode konsumsi, Selisih penuranan total harge ini dapat terjadi karena jumlah metode perencanaan pengadaan dengan Penggolongan Obat Metude VEN Berdasarkan Menurut Ali Obat V (Vital) yai kelompok obat penyelamat (life saving drug), obat-obatan untuk pels keschatan pokok dan obat-obatan untuk mengatasi penyakit penyebab kematian terbesur, adalah jantung, Dari hasil data yang diolah pada Puskesmas Sukorame terdapat 182 jenis obat dari tahun 2016 dan 2017, dan davi da optional diberikan didapatkan hasil peda pengelompokan dengan menggunakan analisis VEN diretapkan obar-obat yang termasuk Kategori Viral (WV) di Puskesmas, Sukorame Kedisi sebanyak Maimun, 2008, 1g dimaksud adalah anan salah satunya bat yang 18 iter contohnya ialah Bpinefrine (Adrenalin) injeksi 0.1%, Nifedipin tablet 10 mg, Isosorbid dinitrat tablet sublingual S mg, Kaplopril tablet 12,5 mg. dan Atenolol konsumsi lebih sedikit dibandingkan dengan pengadaan yang ditekukan Puskesmas Sukorame, Metode konsumsi ini dapat memberikan keuntungan untuk meminimalisir terjadinya sise obat yang, banyak dan juga dapat mengurangi yang dikeluarkan oleh Pada pengadaan obat kelompok A tahun 2017 dengan meted konsumsi didapatkan prediksi anggaran seb Rp.165.471.003 untuk pengadaan talus 2018. anggaran Puskesmas. tablet 50 mg, obat-obat ini harus_siap tersedia arena _merupakan_ obat saving yang mana jikapersediaannya tidak ada maka akan meningkatkan resiko angka kematian terhadap pasien Obat-obat_yang termasuk —kategori Esensial (8) sebanyak 150 item, salab satu contohnya adalah bat Metranidazol, obat ini harus tetap tersedia Karena merupakan obat_ yang, digunakan oleh pasien dalam proses penyembuhan, Obat-obal yang termasuk kategori non-esensial (N) sebanyak 14 obat sebagai item, dimana golongan ini diketegorikan self-limiting diseases (penyekil yang dapat sembuh sendin), pengyunaannya ditujukan untuis memberikan rasa nyaman, KIBSEMIABASANayatei dan Vionita M. Mumek., 2017, Evaluasi Dit ehetihaR RT Pen BHAA perencanaymty dagcppawadgaryniebal ygib Puskesmsyivlinrana Kiedis cabana Qh dan 201 UdaphivitiamdcedimpulSalemnea Periode Januari-April 2016. Le Daryl CHAU ita POSE oe Gengan Analisa a Pw Ue sb A ea 38 = Pd Mihai eA Bilt beemiaR Deb ik RAPPER Aah dengkesehanian pertandairedeemar jumblonderalaBpuaRiefarmasiatnlars Aniilldtrkuibesehaser Kees Rp ASSET: bog, Ahshe BPD kelompok'A "SEREEVGk 26. item Murge®,03-NjonitingaMertinini Gityatst Rp. Girapsnsnes go Blinded Xin 3 “Hien Puglia, aan adaayt fi ae Dany, Bewpie( Rendonlaraialo aera QHlgraninalis stern Manado: Cniversitas Sam Ali MeiRanlauw. Perencanaan Oat Quick 1. Hit ey ae pe pyle Sens esa ie obec aie ea ‘ioe we ict os Ml Istigomah Kalivingo Kendal, Semarang: Universitas Diponegoro. Citvaningtyas, Gayatri dan. Vionita M. Mumek. 2017. Evaluasi Perencanaan Dan Pengadaan hat Saluran Cerna Dan Saluran Najas Berdasarkan Analisis Abe-Ven — Selama Periode Januari-April 2016 Manado: Universitas Sam Ratulangi Rahmawatie, Erni dan Stefanus Santosa 2015, Sistem Informasi Dar pthcnbblie BARRE‘ ERAD pengalnomas KesPhiian Kaislgaen menBevedidin metode Seowaransi didabiniversitne: Dian diesw aniaiinsi Reskptay barearhab kslannobal eeu 2D Les usmUNK HANNE NS awa Rp. 1BacdAédléindan prediksi (tat haryéaidasaetampokfetpdda atts 201 Frdehik Kelthin Ho Ruskosear so Reade 3. Borda ER Rall SOUS rmpokan Satibib20 1 Mguicansul lat Wilken PusiQahis YoRRshane Gadel ida SMERAERSSAPMLE Var yang SulistyorssiskA gUIZOR6. Phiewbangen sebafdiad 1awsirai denegmenbial Cb) MadadeanKoserttin anDeeat Kes sie alia glen Kedir aie nuk isigy oy enelticn ese Las Pore Wijayanti, Agi! dan Cipto. Priyono, 2014. Analisa Pengadsan Obat Dengan Metode Analisa Abe éi Kementedspntek cXatdiniira Riri Senemberi Wan 2Fakobrvian 20 uskSvknbabinvek Reltebbes BhaktiMabia. dan Perhekalan Kesehatan Direkirorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, — Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Ali Maimun, 2008. Perencanaan Obat Antibiotik Berdasarkan Kombinasi Metode Konsumsi dengan Analisis, ABC dan Rearder Paint terhadap Nilai Persediaan dan Turn Over Ratio di Instalasi Farmasi RS. Darul Istigomah Katiwungu Kendal. Semarang: Univers Diponegoro.

You might also like