You are on page 1of 8

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

GAMBARAN KARAKTERISTIK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG


BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS TIPE 2
PADA WANITA
(Studi di RSUD Kardinah Kota Tegal)

Nurul Aini Fadilah*), Lintang Dian Saraswati **), Mateus Sakundarno Adi **)
*)Mahasiswa Peminatan Epidemiologi dan Penyakit Tropik FKM UNDIP
**)Dosen Bagian Epidemiologi dan Penyakit Tropik FKM UNDIP
E-mail :n.ainifadilah@gmail.com

ABSTRACT

Diabetes Mellitus (DM) Type 2 is a metabolic disorder characterized by the


increase in blood sugar due to a decrease in insulin secretion by pancreatic beta
cells and or decreased insulin function (insulin resistance). In Tegal, the largest
case proportion of Type 2 diabetes (37.4%) were from Kardinah Hospital
patients. Amounted to 60.58% in 2012, 61.56% in 2013, and 63.39% in 2014 of
all cases of Type 2 diabetes in Kardinah Hospital were women. The purposes of
this study were to describe the characteristics and factors related to the incidence
of Type 2 diabetes in women. Type of this study was observational descriptive
with cross sectional design. The subjects of research were new women patients
with Type 2 diabetes amounted to 100 people. The sampling technique used was
consecutive sampling. The study concluded that 49% of respondents had family
history of diabetes, 68% of respondents were obese, 54% of respondents with
hypertension, 45% of respondents were less physical activity, 16% of
respondents had age of menarche at ≤11 years old, 78% of respondents had
parity ≥3, 48% of respondents had high levels of stress, 16.3% of respondents
had a history of gestational diabetes mellitus, and 56% of respondents had sleep
disorder. It also known that 70% of respondents had >3 factors related to the
incidence of Type 2 diabetes in women, 40% of respondents had parity ≥5, and
73.5% of respondents had one family member with history of DM. Advices that
were given to patients are to lose weight, maintain blood pressure, and sleep
regularly. Suggestion for hospital organizer is to conduct a routine inspection of
body weight at each visit, and for other researchers is to conduct further research
on parity, obesity, sleep disorders with Type 2 diabetes in women.

Keywords: Diabetes Mellitus Type 2, women, description

PENDAHULUAN insulin).1DM Tipe 2 menyumbang


85% hingga 95% dari total DM di
Diabetes Melitus Tipe 2 adalah negara dengan berpenghasilan
penyakit gangguan metabolik yang tinggi dan persentasenya dapat lebih
ditandai dengan kenaikan gula darah tinggi di negara dengan penghasilan
akibat penurunan sekresi insulin rendah dan menengah.2
oleh sel beta pankreas dan atau Diabetes menjadi penyebab penyakit
penurunan fungsi insulin (resistensi jantung yang lebih sering ditemukan

176
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

pada wanita daripada pria.Ketika penelitian studi kasus di RSUD


penyakit jantung muncul pada Kardinah Kota Tegal.
wanita dengan diabetes, kerusakan
yang terjadi dapat lebih buruk METODE PENELITIAN
daripada pria. Kematian karena Jenis penelitian ini adalah
penyakit jantung pada DM Tipe 2 observasional deskriptif dengan
sekitar 50% lebih besar pada wanita desain cross sectional. Subjek
dibanding pria.3 penelitian merupakan pasien baru
Hasil Riset Kesehatan Dasar wanita DM Tipe 2 berjumlah 100
(Riskesdas) 2013 menunjukkan orang.Teknik sampling yang
bahwa proporsi penduduk ≥15 tahun digunakan adalah consecutive
dengan Diabetes Melitus (DM) sampling dimana
berdasarkan pengukuran adalah 6,9 penelitimemasukkan semua subjek
persen, dengan proporsi DM pada yang datang dan memenuhi kriteria
wanita cenderung lebih tinggi (7,7%) inklusi ke dalam penelitian sampai
dibanding pria (5,6%).4 jumlah sampel minimal terpenuhi.
Dari keseluruhan kasus DM Tipe 2 di Kriteria inklusi dalam penelitian ini
Kota Tegal, proporsi kasus terbesar adalah responden berstatus sebagai
(37,4%) berasal dari pasien RSUD pasien baru Diabetes Melitus Tipe 2
Kardinah Kota Tegal. DM Tipe 2 wanita di RSUD Kardinah Kota
menjadi penyakit dengan jumlah Tegal dan bersedia menjadi
kunjungan tertinggi selama 2012- responden dalam penelitian
2014 di RSUD Kardinah. Insiden ini.Sementara kriteria eksklusi yang
kasus DM Tipe 2 juga meningkat digunakan adalah responden tidak
13,57% pada tahun 2014 dibanding menyelesaikan seluruh pengukuran
tahun sebelumnya. Proporsi kasus dan wawancara yang dilakukan
DM Tipe 2 di RSUD Kardinah Kota peneliti dan tidak mampu
Tegal didominasi oleh jenis kelamin berkomunikasi dengan baik.
wanita dengan 60,58% tahun 2012, Penelitian dilakukan dengan
61,56% tahun 2013, dan 63,39% menempuh langkah-langkah
pada tahun 2014. Sementara insiden pengumpulan data, klasifikasi,
kasus DM Tipe 2 pada wanita naik pengolahan/analisis data, membuat
31,1% pada tahun 2014 dibanding kesimpulan, dan
tahun 2013. laporan.Pengambilan data dilakukan
Dengan prevalensi yang terus pada Bulan Agustus 2015 di
meningkat, belum ada penelitian Poliklinik Penyakit Dalam RSUD
mengenai gambaran faktor-faktor Kardinah Kota Tegal. Pengambilan
yang berhubungan dengan kejadian data dilakukan melalui wawancara
DM Tipe 2 pada wanita di RSUD dan melihat catatan rekam medis
Kardinah Kota Tegal.Sehingga, perlu pasien yang meliputi data demografi,
diketahui bagaimana gambaran tekanan darah, tinggi badan dan
faktor-faktor yang berhubungan berat badan responden.
dengan kejadian Diabetes Melitus
Tipe 2 pada wanita melalui sebuah

177
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Karakteristik Responden
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Kelompok Umur, Tingkat Pendidikan, Jenis
Pekerjaan, dan Tingkat Pendapatan
Karakteristik Responden Frekuensi Persentase (%)
Kelompok Umur
1. <40 Tahun 2 2,0
2. 40-49 Tahun 17 17,0
3. 50-59 Tahun 42 42,0
4. 60-69 Tahun 32 32,0
5. 70-79 Tahun 7 7,0
Tingkat Pendidikan
1. Tidak Tamat SD 11 11,0
2. SD/sederajat 28 28,0
3. SMP/sederajat 16 16,0
4. SMA/sederajat 14 14,0
5. PerguruanTinggi 31 31,0
Jenis Pekerjaan
1. Ibu Rumah Tangga 45 45,0
2. Pegawai Negeri Sipil (PNS) 30 30,0
3. Pedagang 18 18,0
4. Petani 2 2,0
5. Buruh 2 2,0
6. Penjahit 3 3,0
Tingkat Pendapatan
1. <UMK (Rp1.206.000) 25 25,0
2. ≥UMK (Rp1.206.000) 75 75,0

Berdasarkan tabel di atas, dapat Jenis pekerjaan yang paling banyak


diketahui bahwa responden dimiliki responden adalah Ibu
didominasi oleh kelompok umur 50- Rumah Tangga, kemudian diikuti
59 tahun. Rata-rata usia responden oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dalam penelitian ini adalah 56,4 baik sebagai guru maupun pegawai
tahun, dengan usia termuda 28 instansi pemerintahan lain.
tahun dan usia tertua 74 tahun. Sedangkan persentase terkecil
Berdasarkan trennya, data di atas responden berasal dari jenis
menunjukkan bahwa penderita DM pekerjaan petani dan buruh. Dari
Tipe 2 meningkat berdasarkan umur, tabel di atas juga diketahui bahwa
kemudian mulai menurun pada sebagian besar responden memiliki
usia>60 tahun. pendapatan keluarga per bulan
Menurut tingkat pendidikan, ≥UMK (Upah Minimum
mayoritas responden telah Kabupaten/Kota) untuk Kota Tegal,
menempuh pendidikan setingkat yaitu sebesar Rp1.206.000,00.
perguruan tinggi. Namun, jika DM Tipe 2 merupakan penyakit yang
dibandingkan dengan tingkat terjadi akibat penurunan fungsi
pendidikan lain, proporsi tingkat organ tubuh (degeneratif) terutama
pendidikan responden hampir sama gangguan organ pankreas dalam
antara perguruan tinggi dan menghasilkan hormon insulin,
SD/sederajat. Sehingga distribusi sehingga kasusnya akan meningkat
antara responden dengan sejalan dengan pertambahan usia.5
pendidikan tinggi dan rendah hampir Timbulnya resistensi insulin pada
merata. usia lanjut disebabkan oleh 4 faktor
yaitu perubahan komposisi tubuh,

178
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

turunnya aktivitas fisik, perubahan menyebutkan bahwa prevalensi DM


pola makan, dan perubahan tertinggi ada pada kelompok tidak
6
neurohormonal. bekerja dan Ibu Rumah
Data Riskesdas Jawa Tengah tahun Tangga.Hasil ini sesuai dengan data
2013 juga menunjukkan bahwa Riskesdas 2013 yang menyebutkan
prevalensi DM terbesar ada pada bahwa prevalensi DM cenderung
responden dengan pendidikan tamat lebih tinggi pada masyarakat dengan
perguruan tinggi.7 Pekerjaan tingkat pendidikan tinggi dan dengan
seseorang mempengaruhi tingkat kuintil indeks kepemilikan tinggi.4
aktivitas fisiknya. Riskesdas 2013

B. Analisis Bivariat
Tabel 2.Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Faktor-faktor yang Berhubungan dengan DM
Tipe 2 pada Wanita
Variabel Frekuensi Persentase (%)
Riwayat DM Keluarga
1. Ada riwayat 49 49,0
2. Tidak ada riwayat 51 51,0
Status Obesitas
1. Obesitas 68 68,0
2. Tidak Obesitas 32 32,0
Status Hipertensi
1. Hipertensi 54 54,0
2. Tidak Hipertensi 46 46,0
Aktivitas Fisik
1. Kurang (<600 menit/minggu) 45 45,0
2. Cukup (≥600 menit/minggu) 55 55,0
Usia Menarche
1. Berisiko (≤11 tahun) 14 14,0
2. Tidak berisiko (>11 tahun) 86 86,0
Paritas
1. Berisiko (≥3 kali) 78 78,0
2. Tidak Berisiko (<3 kali) 22 22,0
Tingkat Stres
1. Stres berat 48 48,0
2. Stres ringan 52 52,0
Riwayat DMG
1. Ada riwayat 16 16,3
2. Tidak ada riwayat 82 83,7
Gangguan Tidur
1. Ada gangguan 56 56,0
2. Tidak ada gangguan 44 44,0

Dari seluruh variabel di atas, dapat 1. Riwayat DM Keluarga


dilihat bahwa faktor yang paling DM Tipe 2 adalah penyakit
besar persentasenya pada yang diturunkan. Memiliki satu
responden berturut-turut adalah orang tua dengan DM
paritas ≥3 kali dengan 78%, obesitas meningkatkan risiko DM hingga
dengan 68%, dan gangguan tidur 2 kali lipat, risiko bisa meningkat
dengan 56%. Sedangkan faktor hingga 6 kali lipat jika memiliki
dengan persentase terkecil adalah dua orang tua dengan diabetes.
usia menarche ≤11 tahun dengan Perkiraan adanya penambahan
14% responden. genetik DM Tipe 2 secara turun

179
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

temurun berkisar antara 25- pengangkutan glukosa dari


40%.8 dalam darah menjadi
12
Berdasarkan hasil terganggu.
wawancara dengan responden, Dalam studi ini diketahui
diketahui bahwa 49% pasien DM bahwa 54% responden pasien
Tipe 2 wanita di RSUD Kardinah DM Tipe 2 wanita mengalami
memiliki keluarga kandung hipertensi. Penelitian di Manado
dengan riwayat DM. Hal ini tahun 2011 menemukan bahwa
sejalan dengan penelitian di 67,6% pasien DM Tipe 2 wanita
Manado pada 2011 yang memiliki hipertensi.9
menyebutkan bahwa terdapat 4. Aktivitas Fisik
39,7% pasien wanita DM Tipe 2 Aktivitas fisik yang ringan
dengan riwayat DM keluarga.9 atau kurangnya pergerakan
2. Obesitas menyebabkan tidak
Kelebihan berat badan dan seimbangnya kebutuhan energi
obesitas menyebabkan yang diperlukan dengan yang
metabolisme glukosa yang dikeluarkan.Pada keadaan
abnormal, dimana berhubungan istirahat metabolisme otot hanya
kuat dengan peningkatan sedikit menggunakan glukosa
resistensi insulin. Obesitas dapat darah sebagai sumber energi,
memicu perubahan pada sedangkan pada saat
metabolisme tubuh yang beraktivitas fisik (latihan
menyebabkan jaringan lemak fisik/olahraga), otot
(adiposa) untuk melepaskan menggunakan glukosa darah
asam lemak dalam jumlah yang dan lemak sebagai sumber
lebih banyak, gliserol, hormon, energi utama.13
sitokin pemicu inflamasi, dan 5. Usia Menarche
faktor lain yang memicu Usia menarche yang lebih
perkembangan resistensi awal dihubungkan dengan
insulin.10 Penelitian pada pasien kenaikan hormon estrogen dan
DM Tipe 2 di Bangladesh tahun penurunan serum hormon seks
2013 menemukan bahwa secara pengikat globulin yang
signifikan obesitas lebih tinggi berlangsung pada masa dewasa.
terjadi pada wanita, yaitu 24,7% Kondisi hiperandrogenik, seperti
berbanding 9,7% pada pria.11 sindrom polisiklik ovarian telah
3. Hipertensi diketahui berhubungan kuat
Pengaruh hipertensi dengan intoleransi glukosa dan
terhadap kejadian DM Tipe 2 resistensi insulin.Usia menarche
disebabkan oleh penebalan berhubungan dengan risiko DM
pembuluh darah arteri yang Tipe 2 melalui mekanisme
menyebabkan diameter perubahan hormon, peningkatan
pembuluh darah menjadi jaringan adiposit yang berlebihan
menyempit. Hal ini akan saat dewasa, tidak terikat pada
menyebabkan proses Indeks Massa Tubuh (IMT).14

180
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

6. Paritas daripada pria, yaitu dengan


Pada wanita hamil terjadi 27,4% berbanding 23,5%.Wanita
perubahan-perubahan fisiologis memiliki tingkat depresi,
gangguan stres dan masalah
yang berpengaruh terhadap
kecemasan lebihtinggi dari pada
metabolisme karbohidrat karena laki-laki disebabkan karena
adanya hormon plasenta kejiwaan wanita dikendalikan
laktogen (HPL) yang bersifat oleh hormon.17
resistensi terhadap insulin, 8. Riwayat Diabetes Melitus
sehingga kehamilan tersebut Gestasional (DMG)
bersifat diabetogenik.Resistensi Diperkirakan 7% dari seluruh
insulin juga disebabkan adanya wanita hamil didiagnosa
hormon estrogen, progesteron, mengalami gestational diabetes
kortisol, dan prolaktin.Kadar melitus (GDM) dan menjadi
kortisol plasma wanita hamil kelompok risiko tinggi untuk
meningkat dan mencapai 3 kali berkembang menjadi DM Tipe 2
dari keadaan normal, hal ini di masa depan. Wanita dengan
mengakibatkan kebutuhan GDM 7 kali lebih berisiko
insulin menjadi lebih tinggi. mengembangkan DM Tipe 2
Frekuensi hamil yang lebih besar setelah kehamilan. Sekitar 5-
berhubungan dengan terjadinya 10% wanita akan didiagnosa DM
resistensi insulin yang lebih Tipe 2 dalam 6 bulan setelah
sering, berhubungan dengan GDM dan 10-15% lainnya akan
DMG, dan peningkatan berat mengembangkan DM Tipe 2
badan, yang merupakan faktor dalam 1-2 tahun setelah
risiko DM Tipe 2 pada wanita.15 melahirkan.Wanita dengan DMG
7. Tingkat Stres juga memiliki konsentrasi lemak
Kortisol adalah hormon dan tekanan darah yang lebih
steroid yang sudah sejak lama tinggi. Karena kesamaan faktor
dikaitkan dengan stres, baik inilah, riwayat DMG menjadi
secara fisiologis maupun faktor risiko yang penting untuk
psikologis.Kortisol memainkan
DM Tipe 2 pada wanita.18
peran pada pengaturan distribusi
lemak tubuh dan dapat 9. Gangguan Tidur
menyebabkan meningkatnya Gangguan tidur berhubungan
lipolisis.Timbunan lemak intra- dengan kadar gula darah puasa
abdominal telah terbukti memiliki yang abnormal dan resistensi
resistensi insulin lebih tinggi insulin. Bukti menunjukkan
daripada lemak perifer. Dampak bahwa gangguan tidur
kortisol pada distribusi lemak berhubungan dengan
tubuh dapat merusak regulasi meningkatnya aktivitas saraf
glukosa tubuh.16 simpatik. Hiperaktivitas saraf
Studi lain di Swedia tahun simpatik dapat mengubah
2013 menunjukkan bahwa homeostasis glukosa dan
tingkat distres psikologis yang memicu resistensi insulin dengan
tinggi lebih banyak ditemukan meningkatkan pemecahan
pada wanita dengan DM Tipe 2 glikogen dan glukoneogenesis.19

181
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Berbagai bukti menunjukkan Tipe 2 Di Indonesia. Edisi


bahwa waktu tidur yang pendek Keem. Jakarta; 2011
mengganggu keseimbangan 2. International Diabetes
leptin dan ghrelin, sehingga
Federation. IDF Diabetes Atlas.
menyebabkan rasa lapar
meningkat. Pengurangan tidur Sixth Edit.; 2013.
memicu kadar glukosa yang 3. U.S Department of Health and
lebih tiggi, rendahnya kadar Human Services Office of
insulin, dan 30% peningkatan Women’s Health. Type 2
nafsu makan pada karbohidrat Diabetes. In: The Healthy
tinggi kalori. Hormon Woman: A Complete Guide for
penghambat nafsu makan
All Ages. 1st ed. Washington
(leptin) berkurang 18%,
sedangkan kadar hormon DC: Women’s Health
peningkat nafsu makan (ghrelin) Department of Health and
meningkat hingga 28%.20 Human Services; 2008:69-80.
4. Badan Penelitian dan
KESIMPULAN Pengembangan Kesehatan RI.
Dari hasil penelitian disimpulkan Riset Kesehatan Dasar
bahwa 49% responden memiliki
(Riskesdas) 2013. Jakarta; 2013
riwayat keluarga DM, 68%
responden obesitas, 54% responden 5. Zahtamal, Chandra F,
hipertensi, 45% responden memiliki Restuastuti T. Faktor-faktor
aktivitas fisik kurang, 16% Risiko Pasien Diabetes Melitus.
responden memiliki usia menarche Ber. Kedokt. Masy.
≤11 tahun, 78% responden memiliki 2007;23(3):142-147.
paritas ≥3, 48% responden memiliki
6. Aru W. Sudoyo, Bambang
tingkat stres berat, 16,3% responden
memiliki riwayat Diabetes Melitus Setiyohadi, Idris Alwi, Marcellus
Gestasional, dan 56% responden Simadibrata K SS. Buku Ajar
memiliki gangguan tidur. Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed.
Jakarta: Interna Publishing;
SARAN 2014.
Saran yang diberikan kepada pasien 7. Kementerian Kesehatan RI.
untuk menurunkan berat badan,
Riskesdas Dalam Angka
menjaga tekanan darah, dan tidur
teratur. Saran untuk Pengelola Provinsi Jawa Tengah 2013.
Rumah Sakit agar melakukan Jakarta; 2013.
pemeriksaan berat badan rutin pada 8. Vassy JL, Shrader P, Jonsson
setiap kunjungan, dan untuk peneliti A, et al. Association between
lain agar melakukan penelitian lebih parental history of diabetes and
lanjut mengenai paritas, obesitas, type 2 diabetes genetic risk
gangguan tidur dengan DM Tipe 2
scores in the PPP-Botnia and
pada wanita.
Framingham Offspring Studies.
DAFTAR PUSTAKA Diabetes Res. Clin. Pract.
1. Persatuan Endokrinologi 2011;93(2):76-79.
Indonesia (PERKENI). doi:10.1016/j.diabres.2011.04.0
Konsensus Pengelolaan Dan 13
Pencegahan Diabetes Melitus

182
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

9. Awad N, Langi YA, Pandelaki K. Syndrome in Mental Health.


Gambaran Faktor Resiko Philadelphia USA: Lippincott
Pasien Diabetes Melitus Tipe II Wiiliam and Wilkins, a Wolters
di Poliklinik Endokrin Bagian / Kluwer; 2008.
SMF FK-UNSRAT RSU Prof . 15. Eriksson A-K, Donk M Van Den,
R.D Kandou Mandou Periode Hilding A, Östenson C-G. Work
Mei 2011 - Oktober 2011. J. e- Stress, Sense of Coherence,
Biomedik 2011;1(1):45-49. and Risk of Type 2 Diabetes in a
10. Gatineau Mary, Hancock Prospective Study of Middle-
Caroline, Holman Naomi, Aged Swedish Men and
Outhwaite Helen, Oldridge Women. Diabetes Care
Lorraine CA and EL. Adult 2013;36(9):2683–2689.
Obesity and Type 2 Diabetes doi:10.2337/dc12-1738.
About Public Health England. 16. Bellamy L, Casas JP, Hingorani
London; 2014 AD WD. Type 2 diabetes
11. Kowall B, Rathmann W, mellitus after gestational
Strassburger K, et al. diabetes: a systematic review
Association of passive and and meta-analysis. Lancet
active smoking with incident 2009;373:1773-1779.
type 2 diabetes mellitus in the 17. C. Meisinger, M. Heier HL.
elderly population : the KORA Sleep disturbance as a predictor
S4 / F4 cohort study. Eur J of type 2 diabetes mellitus in
Epidemiol 2010;25:393-402. men and women from the
doi:10.1007/s10654-010-9452- general population. Diabetologia
6. 2005;48:235-241.
12. He C, Zhang C, Hunter DJ, et al. doi:10.1007/s00125-004-1634-x.
Age at Menarche and Risk of 18. Lai Y, Lin C, Lin M, et al.
Type 2 Diabetes : Results From Population-based cohort study
2 Large Prospective Cohort on the increase in the risk for
Studies. Am. J. Epidemiol. type 2 diabetes mellitus
2009;171(3):334-344. development from nonapnea
doi:10.1093/aje/kwp372. sleep disorders. Sleep Med.
13. Shahzad S, Thiruchelvam K, 2013;14(9):913-918.
Imran S, Clavarino AM, Mamun doi:10.1016/j.sleep.2013.03.024
AA, Kairuz T. Pregnancy .
complications , mental health-
related problems and type 2
diabetes mellitus in Malaysian
women. Diabetes Metab. Syndr.
Clin. Res. Rev. 2013;7(4):191-
197.
doi:10.1016/j.dsx.2013.10.023
14. Jennifer A. Rosen DAW, ed.
Diabetes and the Metabolic

183

You might also like