You are on page 1of 24

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

KULIAH KERJA NYATA (KKN)

Judul Kegiatan:
PENYULUHAN DAN PENERAPAN AKUAPONIK, DAN DESAIN MUSHOLA DAN
MAKET MUSHOLA CURUG GUNUNG PUTRI di Desa Cepedak, Kecamatan Bruno,
Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah

Oleh:

UNIT PW-43

PUSAT KULIAH KERJA NYATA (KKN)


DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2017

i
HALAMAN PENGESAHAN

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur kepada Allah SWT kami panjatkan atas limpahan karunia, rahmat, nikmat
serta hidyah dari-Nya kami mahasiswa kuliah kerja nyata Unit 43 Dusun Krajan, Desa
Cepedak, Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo Jawa Tengah dapat menyelesaikan
program kuliah kerja nyata sampai selesai dengan hasil yang Alhamdulillah sangat
memuaskan.
Dengan berakhirnya program Kuliah Kerja Nyata maka dengan ini kami
menyampaikan laporan akhir kegiatan kami. Di dalam laporan ini kami muat semua program
yang sudah kami jalankan dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dari kegiatan
tersebut. Namun, perlu juga disadari bahwa dalam pelaporan ini tentunya terdapat kekurangan-
kekurangan yang secara manusiawi tidak mampu kami benarkan, hal ini tentu menjadi inspirasi
bagi generasi berikutnya untuk terus menerus melakukan perbaikan.
Akhirnya, untuk memperoleh perbaikan kami mengharapkan masukan, saran nasihat
yang mendukung dan membangun dan semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan.
Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata dan penyusunan
laporan ini tidak terlepas dari bimbingan, dorongan dan bantuan baik material dan spiritual
dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Allah SWT, untuk semua karunia, nikmat dan ridho Nya sehingga kami diberi kelancaran
serta kemudahan untuk menjalani kegiatan KKN hingga selesai dan tuntas.
2. Kedua orang tua dan keluarga, terima kasih selalu memberikan dukungan baik moral
maupun finansial dan selalu mendoakan kami.
3. Bapak Awan Setya Dewanta selaku Dosen Pembimbing Lapangan 1, terimakasih telah
memberikan perhatian, nasehat, saran, masukan dan bimbingannya selama proses kegiatan
Kuliah Kerja Nyata dari awal hingga akhir di Desa Cepedak.
4. Bapak Rizal Nasrullah selaku Dosen Pembimbing Lapangan 2 yang selalu memberi
bantuan, mengingatkan, menenangkan ketika ada masalah-masalah yang terjadi, dan

iii
bersedia menjadi tempat curhat. Untuk itu, terimakasih atas bimbingannya selama
menjalankan KKN ini.
5. Bapak Biono dan Ibu Nirah di Dusun Krejan beserta warga yang telah menerima dan
menyambut kami dengan hangat, perhatian dan partisipasi, serta dukungan untuk
kelancaran kegitan kami. Kami ucapkan terimakasih.
6. Para tokoh masyarakat di Dusun Krajan, berkat keramahan dan kerjasamanya
memberikan banyak motivasi dan inspirasi kepada kami untuk menyelesaikan kegiatan
KKN ini dengan baik.
7. Seluruh warga Dusun Krajan, Bruno, Purworejo, Jawa Tengah, terimakasih atas
keramahan, kerjasamanya, dan telah menerima KKN UII Unit 43 dengan baik.
8. Rekan-rekan KKN Reguler 1 Unit 43 terima kasih atas kerjasamanya, semoga kita sukses
dan tali persaudaraan yang kita jalani selama KKn tetap terjaga.
9. Serta pihak-pihak lain yang ikut membantu kegiatan KKN yang tidak dapat kami sebutkan
satu persatu. Atas segala bantuan, dukungan dan partisipasi yang telah diberikan, semoga
mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT.

Wassalammu’alaikum Wr. Wb.


Krajan, 31 Agustus 2017

Penyusun

Alvar Rolly Richardi


(Ketua Unit 43)

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................................ii


KATA PENGANTAR ............................................................................................................. iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. v
ABSTRAKSI ...........................................................................................................................vii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
ANALISIS SITUASI ................................................................................................................. 1
1.1 Kondisi Eksisting Masyarakat/Desa ................................................................................ 2
1.1.1 Pendidikan................................................................................................................. 2
1.1.2 Kesehatan .................................................................................................................. 2
1.1.3 Beragama .................................................................................................................. 3
1.1.4 Kondisi Ekonomi ................................................................................................. 3
1.2 Persoalan yang Dihadapi Masyarakat/Desa ..................................................................... 3
1.3 Peta Akses Jarak dari UII ................................................................................................. 4
BAB II........................................................................................................................................ 5
PROGRAM KEGIATAN .......................................................................................................... 5
2.1 Sistem Akuaponik ............................................................................................................ 5
2.2 Desain Mushola Curug Gunung Putri .............................................................................. 6
BAB III ...................................................................................................................................... 7
METODE PELAKSANAAN .................................................................................................... 7
3.1 Penyusunan Rencana Program ......................................................................................... 7
3.2 Sosialisasi Program .......................................................................................................... 7
3.3 Metode Pelaksanaan Program Unit Penerapan dan Penyuluhan Akuaponik................... 7
3.4 Metode Pelaksanaan Program Unit Desain dan Pembuatan Maket Mushola Curug
Gunung Putri .......................................................................................................................... 8
BAB IV ...................................................................................................................................... 9
HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................................................. 9
4.1 HASIL ......................................................................................................................... 9
4.2 PEMBAHASAN ......................................................................................................... 9
BAB V ..................................................................................................................................... 11
KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................................ 11
5.1 Kesimpulan................................................................................................................ 11

v
5.2 Saran .......................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 13
LAMPIRAN ............................................................................................................................. 14

vi
ABSTRAKSI

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa
kepada masyarakat yang dilakukan secara interdisipliner, lintas sektoral dan komprehensif
dilakukan pada masyarakat dalam aspek pendidikan, pengajaran, penelitian, pengabdian, dan
dakwah islamiyah pada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa. KKN juga merupakan
kegiatan sebagai tolak ukur sejauh mana mahasiswa mampu memposisikan dirinya sebagai
insan akademik maupun sebagai warga masyarakat sekaligus dalam kedudukannya sebagai
makhluk sosial secara seimbang. Dan juga mahasiswa diharapkan menjadi agen perubahan
atau agent of change bagi lingkungan masyarakat, melalui KKN diharapkan mahasiswa dapat
mengabdikan dirinya dan ilmunya kepada warga masyarakat tempat sasaran KKN. Meninjau
hal tersebut, Universitas Islam Indonesia sebagai lembaga pendidikan yang bertujuan beramal
ilmiah dan berilmu amaliah, melalui Direktorat Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
(DPPM) sebagai lembaga yang berwenang dalam hal pengalokasian mahasiswa KKN,
menempatkan mahasiswa KKN UII Unit PW-43 di Dusun Krajan, Desa Cepedak, Kecamatan
Bruno, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah.
Berdasarkan hasil pengamatan, observasi dan wawancara dengan beberapa warga dan tokoh
masyarakat yang telah penyusun lakukan, terdapat program kerja unit yang dijalankan selama
KKN. Yaitu : Penyuluhan dan Penerapan Akuaponik serta Desain dan Pembuatan Maket
Mushola Curug Gunung Putri. Dengan program kerja unit yang kami laksanakan diharapkan
dapat berguna dan bermanfaat bagi masyarakat.
Kata kunci : KKN, Program Kerja, Akuaponik, Masyarakat

vii
BAB I
ANALISIS SITUASI

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah sarana bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu
yang didapatnya di bangku kuliah ke masyarakat. Program KKN mengajarkan mahasiswa
bagaimana untuk hidup di tengah masyarakat yang memiliki berbagai macam permasalahan
untuk di selesaikan dengan ilmu yang dimilikinya. Mahasiswa juga diharapkan mampu
menggali potensi yang telah ada didalam masyarakat dan mengeksplor nya agar bisa berjalan
dengan baik lagi kedepannya. Selain itu program KKN juga mengasah kepekaan sosial
mahasiswa terhadap rakyat kecil. Kegiatan KKN UII Angkatan 55 Unit PW-43 yang berlokasi
di Dusun Krajan, RW 02, Desa Cepedak, Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo, Jawa
Tengah. Kegiatan ini dimulai pada hari Senin tanggal 31 Juli 2017 yang kemudian berakhir
pada hari Kamis tanggal 31 Agustus 2017.
Sebelum penerjunan ke lokasi KKN, terlebih dahulu dilakukan observasi untuk
memperoleh data dan informasi mengenai program yang dibutuhkan dan dapat dilaksanakan
oleh masyarakat. Metode observasi dapat dilakukan dengan mengamati kehidupan masyarakat
atau melakukan wawancara dan diskusi dengan pimpinan Dusun, tokoh masyarakat, atau
masyarakat setempat. Harapannya program yang dilaksanakan dapat menyelesaikan
permasalahan yang ada di masyarakat dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Sebelum menentukan program kerja KKN maka sebelumnya dilakukan survei dan
observasi. Tujuan dilakukan survei dan obeservasi adalah untuk memperoleh gambaran
mengenai keadaan masyarakat dan potensi yang mungkin ada di masyarakat. Observasi
dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2017. Observasi dilakukan dengan mengamati keadaan
lingkungan dan sekitar Dusun Krajan dengan metode melakukan wawancara dengan obyek
observasi. Sasaran atau obyek observasi terutama adalah tokoh masyarakat Dusun Krajan dan
perangkat Desa Cepedak.
Tabel 1. Rincian Observasi Kegiatan Program Kerja Unit
No Hari, Tanggal, Jam Sumber Informasi Metode Waktu
1. Sabtu, 22 Juli 2017 (10.00 – Bapak Badarodin (Kepala Dusun - 3 jam
13.00) Krajan) Wawancara
Total Jam Observasi 3 jam

1
1.1 Kondisi Eksisting Masyarakat/Desa
Desa Cepedak merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Bruno, Kabupaten
Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Desa Cepedak terdiri dari 16 Dusun yang dibagi menjadi 6
Rukun Warga (RW) diantaranya Dusun Jetis, Dusun Sipucung, Dusun Klerang, Dusun
Rowopanjang, Dusun Krajan, Dusun Beran, Dusun Dogleg, Dusun Banjaran, Dusun Dapurna,
Dusun Sirebut, Dusun Mg. Sari, Dusun Singalapa, Dusun Sukan, Dusun Sikempong, Dusun
Gondosuli dan Dusun Kr. Jaha. RW 02 terdiri dari 6 Rukun Tetangga (RT) dan 2 dusun, yaitu
Dusun Krajan dan Dusun Rowopanjang. Masyarakat Desa Cepedak mayoritas bekerja sebagai
petani atau peternak, namun beberapa ada pula yang bekerja sebagai wiraswasta dan PNS.
Kegiatan untuk anak-anak usia dini sudah ada namun orang tua di Desa Cepedak masih belum
paham pentingnya pendidikan usia dini. Sedangkan aktivitas kehidupan para remaja yang
sudah tidak sekolah mereka bekerja sebagai pekerja serabutan, buruh, mengasuh keponakan di
rumah dan banyak yang mengadu nasib dengan merantau keluar kota, aktivitas lainnya adalah
anak-anak SD dan SMP bermain dan mengaji pada sore harinya.
1.1.1 Pendidikan
Pendidikan Dasar di Dusun Krajan dan sekitarnya berpusat di SD Negeri 2 Cepedak. Mayoritas
penduduk Krajan mengenyam pendidikan SMP, namun sebagian kecil ada yang tidak
melanjutkan ke SMP ataupun SMA. Hanya sedikit masyarakat yang mengenyam Perguruan
Tingi. Mayoritas penduduk setelah bersekolah, mereka langsung bekerja. Di Desa Cepedak
terdapat Paud, TK, SD, SMP, sedangkan SMA berada di Desa lain. Di Desa Cepedak terdapat
3 SD dan 1 SMP sehingga penduduk mayoritas bersekolah di desa lain walaupun jaraknya lebih
jauh. Fasilitas sarana dan prasarana sekolah yang ada di Desa Cepedak masih sangat minim.
Kurangnya sumber daya manusia yang menjadi salah satu faktornya.
1.1.2 Kesehatan
Kondisi kesehatan masyarakat Dusun Krajan belum terlalu baik. Kurangnya kesadaran dan
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan adalah hal utama yang menyebabkan buruknya
kondisi kesehatan masyarakat. Selain itu, fasilitas dan tenaga kesehatan yang kurang memadai
merupakan faktor lain yang juga menyebabkan hal tersebut. Masyarakat masih kurang bersih
dalam melakukan kegiatan sehari-hari, misalnya dari kebersihan alat makan yang akan
digunakan masih sangat kurang. Hipertensi masih merupakan penyakit yang banyak ditemui
di masyarakat Desa Cepedak. Belum semua rumah memiliki jamban pribadi dan septic tank.
Sebagian besar masyarakat mengalirkan limbah airnya langsung ke sungai. Dalam segi
lingkungan masyarakat di Krajan tidak mempunyai tempat sampah khusus, masyarakat
membuang sampah di lubang tanah yang dibuat sendiri yang kemudian dibakar.
2
1.1.3 Beragama
Dusun Krajan dan Rowopanjang 100% beragama Islam. Kegiatan spiritual seperti pengajian,
sholat berjamaah di masjid dan lain-lain rutin dilakukan oleh sebagian besar masyarakat.
Meskipun jauh dari kota, ilmu pengetahuan dan pemahaman agama islam mereka sangat baik.
Terbukti dengan banyaknya kegiatan-kegiatan keagamaan seperti pengajian, tahlilan, nyadran
dan tasyakuran. Sebagian besar dari kalangan bapak-bapak dan ibu-ibu sampai pemuda-
pemudi sadar untuk memakmurkan masjid. Sedangkan untuk remaja masjidnya, ketika ada
kegiatan keagamaan di masjid mereka musik dan bersholawatan yang mereka sebut dengan
Berzanji. Untuk keberadaan mushola dan masjid di Dusun Krajan aktif digunakan untuk tempat
beribadah dan ramai pada sholat 5 waktu. Di RW 02 terdapat dua masjid dan satu mushola.
1.1.4 Kondisi Ekonomi
Perekonomian masyarakat Dusun Krajan dan Desa Cepedak cukup baik. Walaupun mayoritas
mata pencaharian masyarakat adalah petani, tetapi ada juga sebagian warga yang berwirausaha
dengan memanfatkan potensi sumber daya alam yang ada dan buruh bangunan. Dengan
bantuan dana dari pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah. Desa Cepedak turut aktif
dalam meningkatkan perekonomian masyarakat dan pendapatan Desa dengan mendirikan
beberapa usaha yang menghasilkan keuntungan dan bermanfaat bagi masyarkat, sepeti
Pansiman (penyediaan air bersih untuk masyarakat), mendirikan Kios untuk usaha masyarakat
dan penyewaan lahan untuk pemancingan.

1.2 Persoalan yang Dihadapi Masyarakat/Desa


Dusun Krajan berada di daerah pegunungan sehingga memiliki sumber air melimpah yang
berasal dari gunung putri. Semua warga memanfaatkan sumber air tersebut untuk
kehidupannya. Masyarakat banyak yang membiarkan kelebihan air terbuang begitu saja.
Sebagian kecil masyarakat sudah mulai memanfaatkannya dalam sektor perikanan yaitu
tambak-tambak ikan yang terletak di halaman rumah. Namun sebagian besar lainnya masih
membiarkan kelebihan air yang ada terbuang tanpa digunakan sama sekali.
Terdapat obyek wisata Curug Gunung Putri yang baru saja di resmikan pada bulan Mei
2017. Hal ini menjadi suatu hal yang sangat berpotensi untuk dikelola sehingga mendatangkan
banyak keuntung bagi warga setempat. Masalah yang terdapat disana adalah fasilitas sarana
dan prasarana yang terdapat disana belum begitu lengkap dan masih membutuhkan banyak
pembangunan. Kurangnya fasilitas ini menurunkan daya tarik masyarakat untuk datang ke
obyek wisata ini. Fasilitas yang harus ditambahkan salah satunya adalah mushola yang
merupakan hal penting sebagai tempat ibadah.
3
1.3 Peta Akses Jarak dari UII
Berikut adalah peta akses jalan dari Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ke Desa Cepedak,
Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah:

Gambar 1.1 Peta Akses Jarak Desa Cepedak dari Universitas Islam Indonesia
(Sumber: Google Maps)

4
BAB II
PROGRAM KEGIATAN

Tahapan setelah melakukan observasi adalah perencanaan program. Berdasarkan hasil


observasi tersebut kemudian disusun dalam bentuk rencana kegiatan. Program yang unit 43
rencanakan sebagai program termasuk dalam bidang penyuluhan dan penerapan akuaponik
dan desain mushola curug gunung putri. Program kerja diatas disesuaikan dengan kebutuhan
masyarakat dari hasil observasi yang telah dilakukan. Kemudian sebelum dilaksanakan,
program kerja diatas terlebih dahulu diperiksa dan disahkan oleh DPL 2 untuk kemudian
dilaksanakan. Setelah semua draft program kerja disetujui oleh DPL 2 kemudian dilakukan
penyusunan dan kegiatan agar dapat dilaksanakan dengan baik. Dalam pelaksanaan program
tersebut diharapkan adanya keterlibatan antara masyarakat secara langsung supaya terjadi
keakraban dan silaturahmi antara mahasiswa dan masyarakat demi kelancaran proses Kuliah
Kerja Nyata. Diharapkan masyarakat akan datang di lokasi yang sudah ditentukan oleh Unit
43 yaitu di kolam ikan milik Bapak Ngadipur. Program unit 43 yang lain adalah desain
mushola curug gunung putri yang diharapkan akan membawa manfaat untuk pengunjung
curug gunung putri yang akan berkunjung di wisata curug gunung putri. Program unit harus
direncanakan terlebih dahulu agar terjadwal dan terlaksana dengan tepat waktu.
2.1 Sistem Akuaponik
Akuaponik merupakan jawaban dari efisiensi air dan penghematan lahan budidaya yang
mengkombinasikan pemeliharaan ikan dengan tanaman ( Widyastuti, et al.,2008).
Teknologi akuaponik sangat cocok untuk diterapkan di Desa Cepedak Dusun Krajan
dan Rowopanjang yang warganya yang mempunyai banyak kolam ikan di dekat rumah.
Sebagai program pengabdian terhadap masyarakat program ini diharapkan dapat bermanfaat
untuk masyarakat. Akuaponik menghubungkan akuakultur berprinsip resirkulasi dengan
produksi tanaman atau sayuran hidroponik (Diver, 2006) yaitu ikan dan tanaman tumbuh dalam
satu sistem yang terintegrasi dan mampu menciptakan suatu simbiotik diantara keduanya
(Pramono, 2009).
Sistem ini merupakan teknologi terapan hemat lahan dan air dalam budidaya ikan.
Selain hemat lahan dan air dalam pelaksanaannya, sistem akuaponik cukup efektif dalam
mengurangi limbah buangan hasil budidaya. Manfaat terbesar dari penerapan sistem
akuaponik, nitrat dan fosfat yang merupakan limbah budidaya ikan dapat diserap dan
digunakan sebagai pupuk oleh tanaman akuatik sehingga menurunkan konsentrasi cemaran

5
serta meningkatkan kualitas air. Pemantauan kualitas air diantaranya untuk mengetahui
gambaran kualitas air pada suatu tempat secara umum parameter fisika, kimia dan biologi
selanjutnya menilai kelayakan untuk kepentingan budidaya perikanan (Effendi, 2003). Kualitas
air yang tepat dan dalam kisaran layak untuk kegiatan budidaya, sangat berkaitan dengan
sintasan dan pertumbuhan ikan (Effendi, 2002).
Masalah yang dihadapi masyarakat dalam penerapan akuaponik adalah suhu yang
mempengaruhi aktivitas metabolisme organisme, karena itu penyebaran organisme baik
dilautan maupun diperairan tawar dibatasi oleh suhu perairan tersebut. Suhu sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kehidupan biota air. Secara umum, laju pertumbuhan
meningkat sejalan dengan kenaikan suhu, dapat menekan kehidupan hewan budidaya bahkan
menyebabkan kematian bila peningkatan suhu sampai ekstrim, keterbatasan alat pendukung
akuaponik juga sedikit menjadi masalah. Walaupun demikian apabila ditekuni dengan baik
maka sistem akuaponik akan berhasil dan akan menghasilkan manfaat besar bagi masyarakat
yaitu begitu musim panen bisa mendapatkan dua hasil yaitu sayur dan ikan.

2.2 Desain Mushola Curug Gunung Putri


Obyek wisata adalah perwujudan dari pada ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya serta
sejarah bangsa dan tempat atau keadaan alam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi
wisatawan. Sedangkan obyek wisata alam adalah obyek wisata yang daya tariknya bersumber
pada keindahan sumber daya alam dan tata lingkungannya. Pantai, gunung, danau, sungai, dan
curug merupakan contoh obyek wisata alam yang banyak ditemui (Asriandy, 2016). Fasilitas
sarana prasarana sangat mempengaruhi tingkat minat pengunjung suatu tempat pariwisata.
Semakin baik fasilitas yang dimiliki maka semakin tinggi pula minat masyarkat untuk
mendatangi tempat wisata tersebut. Sebaliknya, bila tempat wisata tersebut memiliki fasilitas
yang kurang memenuhi standar maka minat masyarakat pun akan menurun. (Suchaina, 2014)
Salah satu prasarana yang ada ditempat wisata adalah mushola .mushola adalah rumah
kecil menyerupai masjid yang digunakan sebagai tempat mengaji dan salat bagi umat islam.
Sebagai wujud pengabdian masyarakat Kuliah Kerja Nyata Unit 43 melaksanakan program
mendesain mushola curug gunung putri. Karena masalah yang dihadapi pengunjung dan
pedagang yang berjualan adalah tidak adanya rumah ibadah di curug gunung putri. Harapan
dari Unit 43 adalah dengan adanya desain yang benar benar didesain khusus dengan illmu
arsitektur ini ada tindak lanjut dan dapat terealisasi.

6
BAB III
METODE PELAKSANAAN

Dalam melaksanakan program perlu adanya rencana metode pelaksanaan. Metode pelaksanaan
guna membantu agar mahasiswa menjadi lebih siap atau matang dalam melaksanakan program.
Metode pelaksanaan merupakan langkah-langkah yang akan dilaksanakan pada saat di lokasi
KKN.

3.1 Penyusunan Rencana Program


Penyusunan Program dilakukan setelah melakukan observasi di lokasi KKN. Program yang
akan diambil, didiskusikan dengan pembimbing 1 dan/atau pembimbing 2 dimaksudkan untuk
simulasi sebelum mahasiswa melakukan proses penyusunan kegiatan bersama masyarakat
yang sebenarnya. Dengan demikian, mahasiswa akan menjadi lebih siap dan memiliki cukup
materi guna melakukan diskusi penusunan kegiatan bersama masyarakat. Program yang
penulis ambil adalah Penerapan dan Penyuluhan Akuaponik serta Mendesain Mushola Wisata
Curug Gunung Putri.

3.2 Sosialisasi Program


Sosialisasi rencana kegiatan dimaksudkan sebagai media informasi bagi masyarakat yang tidak
terlibat langsung dalam proses penyusunan rencana kegiatan. Sosialisasi dilakukan setelah
masa observasi dan penyusunan program kegiatan. Sosialisasi menjadi penting bila dalam
menyusun program bersama masyarakat hanya melibatkan kelompok masyarakat. Yang
terbatas dan belum mewakili aspirasi seluruh kelompok masyarakat yang terdapat di lokasi dan
sekaligus juga untuk memberikan pemahaman langsung tentang rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan.

3.3 Metode Pelaksanaan Program Unit Penerapan dan Penyuluhan Akuaponik


Metode pelaksanaan Penerapan dan Penyuluhan Akuaponik adalah sebagai berikut
1) Sosialisasi
Sosialisasi dilakukan untuk memberi gambaran program yang akan dilaksanakan.
Sosialisasi dilakukan menggunakan metode presentasi kepada warga RW 02.
2) Persiapan atau pembelian bahan

7
Pada tahap ini anggota unit membeli perlengkapan yang dibutuhkan dalam penggunaan
akuaponik.
3) Penyuluhan dan demonstrasi instalasi akuaponik
Pada tahap ini, anggota unit mengundang petani ikan dari Sleman sebagai pemateri dalam
penerapan akuaponik. Selanjutnya, narasumber melakukan penyuluhan mengenai
akuaponik serta demonstrasi instalasi akuaponik menggunakan salah satu kolam ikan
yang dimiliki warga, yaitu bapak Ngadipur.

3.4 Metode Pelaksanaan Program Unit Desain dan Pembuatan Maket Mushola Curug
Gunung Putri
Metode pelaksanaan program unit desain dan pembuatan maket mushola curug gunung putri
adalah sebagai berikut
1) Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi dan situasi curug Gunung Putri.
2) Survei
Survei dilakukan untuk mengetahui hal-hal yang akan dianalisis atau dibuat dari wisata
curug Gunung Putri. Dari hasil observasi dan survei, didapatkan bahwa wisata curug
Gunung Putri tidak memiliki mushola. Sehingga unit memiliki inisiatif untuk membuat
desain mushola yang bisa sebagai acuan dalam pembuatan mushola kedepannya.
3) Proses mendesain mushola
Proses ini menyesuaikan dengan kebutuhan dan fasilitas yang ada. Desain mushola
disesuaikan dengan kebutuhan dan sumber daya yang ada.
4) Pembuatan maket

8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL
Dalam jangka waktu 1 (satu) bulan ini, Unit 43 telah melaksanakan beberapa program kerja
yang masing-masing memiliki sasaran dan tujuan yang berbeda sehingga hasil yang dimiliki
pun berbeda-beda. Berikut hasil-hasil yang dicapai dari pelaksanaan Program Kerja Unit 43:
1. Program Kerja penyuluhan dan pendampingan akuaponik memberikan hasil berupa
pengetahuan baru mengenai bagaimana memanfaatkan air dari kolam ikan yang berisi
kotoran ikan yang tidak dapat di manfaatkan sehingga dapat menjadi pupuk bagi tanaman
yang di tanam dengan sistem aquaponik.
2. Program mendesain Mushola Wisata Curug Gunung Putri memberikan hasil berupa desain
fasilitas untuk para wisatawan di Curug Gunung Putri

4.2 PEMBAHASAN
Program Kerja yang kami rencanakan ada 2 yaitu penyuluhan dan pendampingan pembuatan
aquaponik serta pembuatan desain dan maket musholla wisata Curug Gunung Putri. Program
kerja penyuluhan dan pendampingan pembuatan aquaponik dilakukan di kolam ikan rumah
Pak Ngadipur di Dusun Beran, Desa Cepedak. Melimpahnya air yang tersedia di RW 2
Cepedak di gunakan warga untuk ternak ikan dengan kualitas ikan yang baik untuk dijual
maupun dikonsumsi sendiri. Melihat potensi banyaknya kolam ikan tersebut, unit 43 berinisiasi
untuk memaksimalkan potensi yang ada dengan adanya sistem akuaponik.

Gambar 4.1 Pendampingan Akuaponik

9
Program kerja ke dua adalah mendesain mushola dan pembuatan maket mushola wisata
Curug Gunung Putri dilaksanakan untuk keseluruhan wisatawan yang beragama islam.
Dipilihnya program kerja ini karena di tempat wisata curug belum ada desain untuk fasilitas
musholanya sedangkan untuk penempatan mushola sudah ada rencana penempatan
musholanya. Maket mushola-nya di buat untuk menunjukkan 3-dimensi mushola dalam skala
1:50.

Gambar 4.2 Proses Pembuatan Maket

10
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang karena karunia-Nya dan ridho-
Nya kami dapat menyelesaikan masa Kuliah Kerja Nyata yang telah berjalan selama 1 (satu)
bulan ini. Waktu dan tenaga telah kami limpahkan sepenuhnya untuk menjalankan tugas
pengabdian masyarakat ini. Program-program kerja pun telah kami laksanakan dengan usaha
yang sungguh-sungguh. Terwujudnya program-program kerja kami pun tidak akan terjadi
tanpa dukungan dan bantuan dari masyarakat di Dusun Krajan dan Rowopanjang. Sebagai
manusia biasa, teman-teman KKN UII pun tidak luput dari salah. Harapan kami dengan apa
yang telah kami lakukan selama tinggal di Dusun Krajan ini dapat memberi kemanfaatan bagi
masyarakat. Dalam KKN ini kami mendapatkan pengalaman tentang nilai nilai kekeluargaan
dan gotong royong.
Berikut ini kesimpulan dari tiap program yang kami laksanakan:
1. Penyuluhan dan pendampingan pembuatan akuaponik
Program ini berjalan dengan baik dengan pembuatan akuaponik yang didampingi oleh
ahlinya yaitu petani ikan hias dan produsen akuaponik. Akuaonik ini telah diinstalasi di
kolam ikan rumah Pak Ngadipur di Dusun Krajan.
2. Pembuatan desain mushola dan maket
Pelaksanaan program ini juga telah berjalan dengan baik. Desain mushola ini telah
disesuaikan dengan kontur daerah Curug Gunung Putri. Maket mushola ini pun telah kami
berikan kepada pengelola Curug Gunung Putri untuk ditindak lanjuti
Segala program yang telah kami jalankan ini juga tidak luput dari kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Namun kami berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkannya.

5.2 Saran
Dari pemaparan yang telah kami paparkan diatas, Unit 43 KKN UII angkatan 55 memiliki
beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan oleh DPPM UII maupun mahasiswa KKN UII
periode berikutnya. Berikut beberapa saran yang dapat kami berikan :
a. DPPM tidak menitik beratkan segala aktivitas dengan jumlah jam
b. DPPM UII dapat lebih memonitor jalannya kegiatan mahasiswa dengan waktu yang lebih
berkala

11
c. Mahasiswa UII untuk lebih mengenali budaya lingkungan sekitar agar dapat menyatu
dengan masyarakat.
d. Mahasiswa UII untuk lebih banyak bersosialisasi daripada hanya berfokus pada
penyelesaian program kerja.
Demikian laporan pertanggung jawaban ini. Manusia pada hakikatnya tempatnya salah dan
tidak dapat terlepas dari kesalahan, begitu juga dengan laporan yang kami tulis ini juga tidak
dapat terlepas dari kesalahan. Semoga apa yang telah kami lakukan dan sarankan dapat
bermanfaat bagi pembaca laporan ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Asriandy, I., 2016, Strategi Pengembangan Obyek Wisata Air Terjun Bissapu di Kabupaten
Bantaeng, Skripsi, Program Studi Administrasi Negara Jurusan Ilmu Administrasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Makassar.
http://digilib.unila.ac.id/2031/9/BAB%20II.pdf
September 2014, Vol. II, No. 2, hal 89-109
Suchaina, 2014, Pengaruh kualitas Fasilitas Sarana dan Prasarana Terhadap Peningkatan
Jumlah Pengunjung Wisata Danau Ranu Grati, Jurnal Psikologi. II (2), 89-109.

13
LAMPIRAN

Lampiran 1. Proses Pembuatan Akuaponik

Lampiran 2. Proses Pembuatan Akuaponik

14
Lampiran 3. Proses Pembuatan Akuaponik

Lampiran 4. Hasil Akhir Akuaponik

15
Lampiran 5. Perspektif Desain Mushola Curug

Lampiran 6. Axonometri Desain Mushola Curug

Lampiran 6. Interior Desain Mushola Curug

16
Lampiran 7. Tampak Depan Desain Mushola Curug

Lampiran 8. Interior Desain Mushola Curug

17

You might also like