You are on page 1of 124

BUKU ADMINISTRASI

PERANGKAT PEMBELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

MATA PELAJARAN :
SENI BUDAYA
KALENDER AKADEMIK
SK MENGAJAR
PROGRAM TAHUNAN
PROGRAM SEMESTER
SILABUS
ANALISIS
RPP
JADWAL MENGAJAR

DISUSUN OLEH :
ANDRIYANTI, S.Pd.

PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG


DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMKN I KARAWANG
KECAMATAN KARAWANG BARAT
Jl. Pangkal Perjuangan Tlp. 0267-401651 Fax. 417258 Karawang
Website : www.smkn1karawang.net / Email : smkn1karawang@gmail.com
LEMBAR PENGESAHAN

PERANGKAT PEMBELAJARAN SENI BUDAYA

TAHUN PELAJARAN 2016-2017

Mengetahui, Karawang, 27 Juli2016


Wakasek Bidang Kurikulum Guru Mata Pelajaran

Dafik Derajat, S.Pd Andriyanti, S.Pd.


NIP.19770223 200501 1 004

Mengesahkan,
Kepala SMK Negeri 1 Karawang

Drs. Agus Rukmawan, S.IP,MM


NIP. 19611111 198603 1 008
F.7.5.1.WBKR.2 –POS PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

KALENDER PENDIDIKAN TAHUN 2016/2017


SMK NEGERI 1 KARAWANG
F.7.5.1.WBKR.3 –POS PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

PROGRAM TAHUNAN

MATA PELAJARAN : SENI BUDAYA


KELAS/SEMESTER : XII/ 1 (GANJIL) & 2 (GENAP)
TAHUN PELAJARAN : 2016/2017

PERKIRAAN MINGGU-MINGGU MATA PELAJARAN TAHUNAN


A. JUMLAH MINGGU MATA PELAJARAN
NO BULAN JUMLAH MINGGU KETERANGAN
01. Juli 2016 2
02. Agustus 2016 5
03. September 2016 4
04. Oktober 2016 4
05. Nopember 2016 5
06. Desember 2016 3
07. Januari 2017 3
08. Februari 2017 4
09. Maret 2017 5
10. April 2017 4
11. Mei 2017 5
12. Juni 2017 5
Jumlah 49

B. PERKIRAAN MINGGU TIDAK EFEKTIF DALAM 1 (SATU) TAHUN

NO BULAN JUMLAH MINGGU KETERANGAN


01. Juli 2016 1
02. Agustus 2016 0
03. September 2016 1
04. Oktober 2016 0
05. Nopember 2016 0
06. Desember 2016 3
07. Januari 2017 0
08. Februari 2017 0
09. Maret 2017 2
10. April 2017 1
11. Mei 2017 2
12. Juni 2017 5
Jumlah 15
C. MINGGU EFEKTIF MATA PELAJARAN 1 TAHUN = A – B =49-15= 34 MINGGU
D. JAM EFEKTIF = JUMLAH JAM PER MINGGU X C =2 x 34 MINGGU = 68JAMPELAJARAN
SEMESTER 1 = 2 JP X 18 MINGGU = 36 JP
SEMESTER 2 = 2 JP X 16 MINGGU = 32 JP

Karawang, 27 Juli 2016


Guru Mata Pelajaran,

Andriyanti, S.Pd.
F.7.5.1.WBKR.4 –POS PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

PROGRAMTAHUNAN

SATUAN PENDIDIKAN :SMK NEGERI 1 KARAWANG


MATA PELAJARAN : SENI BUDAYA
KELAS/SEMESTER : XII/GANJIL DAN GENAP
TAHUN PELAJARAN : 2016/2017

Kompetensi Inti :
KI -1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, serta
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang di pelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Alokasi
Semester Kompetensi Dasar Materi Pokok
Waktu
Semester 1 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan Bahan, media, jenis, 5x 2 JP
dan pengamalan serta bangga dalam proses
terhadap karya seni rupa berkarya seni rupa
sebagai bentuk rasa syukur dua dimensi.
terhadap anugerah Tuhan
2.1 Menunjukkan sikap kerjasama,
bertanggung jawab, toleran, Simbol, fungsi, nilai
dandisiplin melalui aktivitas estetis karya seni
berkesenian rupa dua dimensi
2.2 Menunjukkan sikap santun,jujur,
cinta damai dalam mengapresiai
seni dan pembuatnya Membuat hasil karya
2.3 Menunjukkan sikap responsif seni rupa dua
dan pro-aktif, peduli terhadap dimensi
lingkungan dan sesama,
menghargai karya seni dan
Alokasi
Semester Kompetensi Dasar Materi Pokok
Waktu
pembuatnya Teknik
3.1 Mengevaluasi bahan, media dan dalam proses
teknik yang digunakan dalam berkarya seni rupa
berkarya seni rupa. dua dan tiga dimensi.
4.1 Berkreasi karya seni rupa dua
dimensi
3.1 Memahami musik kreasi Fungsi, Konsep dan 4 x 2 JP
berdasarkan jenis dan fungsi Jenis Musik
4.1 Menampilkan musik kreasi
berdasarkan pilihan sendiri
Penampilan Seni
3.1 Mengevaluasi konsep, teknik dan Musik
prosedur yang digunakan dalam
berkarya tari
Konsep, Teknik dan 5 x 2 JP
3.2 Mengkreasi karya tari
Prosedur Tari
berdasarkan simbol, jenis, dan
fungsi dengan beragam teknik.
Simbol dan Makna
Tari

4.1 Berkreasi karya tari sesuai dengan Jenis dan Fungsi Tari
hitungan
Praktik Tari
4.2 Berkreasi karya tari sesuai dengan
iringan
3.1 Mengevaluasi konsep, teknik dan Konsep, teknik dan
prosedur berkarya teater prosedur Film Pendek 4 x 2 JP
4.1 Mengkreasi naskah drama

3.2 Mengkreasi teater berdasarkan


simbol, jenis, dan fungsi dengan
MenampilkanFilm
beragam teknik.
Pendek
4.2 Mengkreasi naskah drama dan
penampilan teater

Semester 2 3.4 Mengevaluasi karya 4 x 2 JP


berdasarkan simbol, jenis,fungsi Simbol, jenis, fungsi
dan nilai estetis serta tokohnya dan nilai estetis
dalam kritik karya seni rupa tokoh seni rupa
sesuai dengan konteks budaya
4.4 Membuat tulisan kritik karya
seni rupa mengenai jenis, fungsi,
simbol,nilai estetis dan tokoh Kritik Seni Rupa
berdasarkan hasil evaluasi
3.4 Menganalisis pergelaran musik
berdasarkan hasil kreasi sendiri Pegelaran Musik

4 x 2 JP
4.4 Membuat tulisan mengenai
Kritik Musik
musik berdasarkan jenisnya
3.3 Mengevaluasi hasil pergelaran Pergelaran Tari 4 x 2 JP
tari berdasarkan konsep, teknik
dan prosedur tari
Alokasi
Semester Kompetensi Dasar Materi Pokok
Waktu
4.3 Mempergelarkan karya seni tari
hasil kreasi sendiri/kelompok
sesuai dengan tata pentas
Kreasi Tari
3.4 Mengevaluasi naskah drama dan
pergelaran teater berdasarkan
simbol, jenis, fungsi dan nilai
estetis serta tokohnya dalam
kritik teater. 4 x 2 JP
Evaluasi Teater
4.4 Membuat tulisan kritik teater
mengenai simbol, jenis, nilai
estetis, fungsi dan tokohnya
berdasarkan hasil evaluasi

Kritik Teater

JUMLAH SEMESTER 1 36 JP
JUMLAH SEMESTER 2 32 JP
JUMLAH 1 TAHUN 68 JP

Mengetahui Karawang,27 Juli 2016


Kepala Sekolah SMKN 1
Karawang Guru Mapel Seni Budaya

Drs. Agus Rukmawan, S.Ip, MM


Andriyanti, S.Pd.
NIP: 19611111 198603 1 008
PROGRAM SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Mengetahui Karawang, 27 Juli 2016
Kepala Sekolah SMKN 1 Karawang
Guru Mapel Seni Budaya

Drs. Agus Rukmawan, S.Ip, MM


NIP: 19611111 198603 1 008 Andriyanti, S.Pd.
PROGRAM SEMESTER GENAP TAHUN 2016/2017
Mengetahui Karawang, 27 Juli 2016
Kepala Sekolah SMKN 1 Karawang
Guru Mapel Seni Budaya

Drs. Agus Rukmawan, S.Ip, MM


NIP: 19611111 198603 1 008 Andriyanti, S.Pd.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Sekolah : SMKN 1 Karawang
Mata Pelajaran : Seni Budaya (Rupa)
Komp. Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian
Kelas/Semester : X/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Alokasi Waktu : 3 JP (Pertemuan 1)

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


1. Kompetensi Inti
a. Pengetahuan
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
b. Keterampilan
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
2. Kompetensi Dasar
a. KD dan KI Pengetahuan
3.1 Memahami konsep, unsur, prinsip, bahan, dan teknik dalam berkarya seni
rupa

b. KD dan KI Keterampilan
4.1 Membuat karya seni rupa dua dimensi menggunakan berbagai media dan
teknik
dengan melihat model

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3. Indikator KD pada KI Pengetahuan
3.2.1 Mengidentifikasi (C1) konsep, unsur, prinsip, bahan dan teknik dalam karya
seni rupa
3.2.2 Memahami (C2) konsep, unsur, prinsip, bahan dan teknik dalam berkarya
seni rupa

4 Indikator KD pada KI Keterampilan


4.1.1 Mereplikasi (P1) karya seni rupa dua dimensi dengan melihat model benda
mati, benda hidup dan foto/gambar
4.1.2 Membuat (P2) karya seni rupa dua dimensi eksplorasi dengan berbagai media
dan teknik

D. Tujuan Pembelajaran
3.1.1 Dengan mengapresiasi Gambar, peserta didik mampu mengidentifikasi konsep,
unsur, prinsip, bahan, dan teknik dalam karya seni rupa secara jujur.
3.1.2 Melalui rasa ingin tahu dengan ditampilkan video, peserta didik mampu
memahami teknik dalam berkarya seni rupa.

4.1.1 Setelah disajikan contoh seni rupa 2 dimensi peserta didik mampu mereplikasi
karya seni rupa dua dimensi dengan melihat model benda mati, benda hidup dan
foto/gambar secara tanggung jawab
4.1.2 Disajikan gambar dua dimensi peserta didik mampu membuat karya seni rupa 2
dimensi dengan berbagai media dan teknik secara kreatif

E. Materi Pembelajaran
1. PENGERTIAN SENI RUPA
Seni rupa merupakan sebuah cabang seni yang mengapresiasikan
pengalaman artistik manusia kedalam sebuah bentuk yang dapat diraba oleh
tangan dan ditangkap oleh mata dan dapat dinikmati dalam jangka waktu yang
lama atau berulang-ulang.
Seni rupa merupakan realisasi imajinasi seseorang yang tanpa batasan
sehingga tak akan kehabisan ide dan dapat terus berimajinasi. Seni rupa atau
seni yang tampak adalah satu bentuk kesenian visual atau tampak ada yang
tidak hanya oleh indra penglihatan, tetapi juga bisa oleh indra peraba.
2. KONSEP SENI RUPA
Konsep seni rupa meliputi hakikat seni rupa, aspek-aspek seni rupa dan ragam seni
rupa. Berikut penjelasan per-poinnya :
1. Hakikat Seni Rupa
Ekspresi seni dimuka bumi ini tidaklah seragam. Perbedaan budaya, kondisi sosial,
ekonomi, politik dan perbedaan alam sekitar akan membentuk seni yang berbeda
dan beragam. Keragaman seni berkembang sesuai dengan masyarakat yang
bersangkutan. Setiap zaman dan setiap lingkungan budaya memberi batasannya
sendiri tentang seni.
Manifestasi atau ungkapan rupa dapat kita jumpai pada berbagai ilustrasi pada buku,
iklan, motif hias, lukisan, patung, keramik, anyaman tikar, kursi rotan dll merupakan
hasil kreasi manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup.
2. Aspek-Aspek Seni Rupa
2a. Wujud dan isi
Wujud visual karya seni rupa merupakan wadah sedangaakan yang ada di dalamnya
disebut isi. Isi atau ideoplastik adalah aspek ide gagasan atau tema yang ada dalam
seni rupa. Aspek ini sangat bergantung satu sama lain.
2b. Media, pokok-soal, material, teknik
Media atau medium dapat diartikan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan.
Pokok soal adalah menggambarkan apa saja yang disajikan dalam karya itu.
Interaksi antara material dan teknik serta penguasaan teknik tertentu sangat penting
untuk mengetahui hasilnya.
3. Ragam Seni Rupa
Klasifikasi berdasarkan bentuk dan dimensi
Klasifikasi berdasarkan dungi
PRINSIP SENI RUPA
1. Kesatuan
Kesatuan (unity) adalah kesan yang timbul dari unsur-unsur seni rupa yang terpadu
menjadi satu bentuk dan menghasilkan suatu ungkapan. Kesatuan merupakan
integritas jalinan unsur yang menjadi kebulatan konsep/gagasan. Karya lukis
misalnya merupakan tatanan unsur-unsur yang sudah diolah oleh pencipta dengan
cara diselaraskan, diseimbangkan, disebandingkan dan sebagainya. Jadi
sebenarnya kesatuan akan terjadi jika ada keselarasan, keseimbangan, proporsi
maupun ritme.

Artikel Penunjang : Unsur – Unsur Seni Rupa


2. Keseimbangan
Keseimbangan (balance) memiliki peranan penting dalam seni. Keseimbangan dapat
dicapai dengan mengatur letak unsur-unsur hingga terasa tidak berat sebelah antara
bagian yang satu dengan bagian yang lain. Dalam karya seni tiga demensi
merupakan keseimbangan nyata karena susunan bentuknya, garisnya, tekstur
ataupun warnanya. Sementara itu dalam karya seni dua demensi merupakan
keseimbangan semu. Prinsip keseimbangan berkenanaan dengan kualitas bobot
atau kesan berat ringannya suatu karya. Keseimbangan dapat dibagi atas dua jenis,
yaitu: keseimbangan formal atau simetris dan keseimbangan non-formal
/asimetris/radial/memencar. Keseimbangan simetris yaitu keseim-bangan yang
diperoleh karena bagian-bagiannya selalu sama. Keseimbangan simetris bersifat
statis. Sedangkan keseimbangan asimetris yaitu keseimbangan karena antara
bagian-bagiannya tidak sama tetapi tetap seimbang. Keseimbangan ini lebih unik,
menarik, dan banyak memberikan banyak variasi. Keseimbangan asimetris lebih
bersifat dinamis.
3. Ritme atau Irama
Dalam seni rupa irama tidak bisa dipegang atau diraba, tetapi dapat dirasakan. Irama
terbentuk karena pengulangan (repetition) dan gerakan (movement). Pengulangan
bisa dibuat melalui warna atau nada, bidang atau bentuk, garis dan tekstur. Terdapat
tiga kemungkinan terciptanya irama, yaitu: (1) karena pengulangan unsur; (2) karena
perbedaan ukuran, dan (3) karena perbedaan jarak. Irama pertama memberikan
kesan monoton, irama ke dua dan ke tiga memberikan kesan gerak bervariasi atau
dinamis.
4. Penekanan/Aksen
Prinsip penekanan disebut juga dengan prinsip dominasi yaitu upaya penampilan
pada bagian tertentu dari karya seni rupa yang menarik perhatian (aksen) dengan
cara mengatur posisi, perbedaan ukuran, perbedaan warna atau unsur lain, dan
pengaturan arah unsur.
5. Proporsi
Proporsi atau ukuran perbandingan adalah upaya pengaturan yang berkenaan
dengan ukuran antara bagian yang satu dengan lainn dalam bentuk yang serasi.
Besar kecil, luas sempit, panjang pendek atau tinggi rendah adalah persoalan
proporsi. Misalnya perbandingan objek benda itu sendiri, perbandingan antar objek
atau bagian, perbandingan dengan bidang gambar, dan perbandingan objek patung
dengan pedestal.
6. Keselarasan/Harmoni
Harmoni adalah unsur-unsur seni yang senada atau kombinasi bagian-bagian yang
serasi. Sesuatu yang selaras, harmonis dan serasi timbul karena kesamaan,
kesatuan, dan tidak ada pertentangan. Demikian pula pada karya seni rupa, prinsip
keselarasan ini dapat dibuat dengan menata unsur yang mungkin sama, sesuai atau
tidak ada yang berbeda secara menyolok. Bidang lingkaran akan lebih selaras jika
dipadukan dengan garis lengkung daripada lingkaran dipadukan dengan garis lurus.
Warna yang tidak berbeda secara menyolok dengan gradasi warna pastel atau
warna-warna senada akan selaras jika saling dipadukan dari pada warna-warna yang
sangat kontras kadang membuat mata jadi sakit.
UNSUR-UNSUR SENI RUPA
Unsur-unsur yang menjadi dasar karya seni rupa antara lain adalah titik,
garis, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur, dan gelap terang.
1. Titik
Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar. Titik dapat melahirkan
suatu wujud dari ide-ide atau gagasan yang kemudian akan melahirkan garis,
bentuk, atau bidang. Teknik lukisan yang menggunakan kombinasi berbagai
variasi ukuran dan warna titik dikenal dengan sebutan Pointilisme.

2. Garis
Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, lengkung,
panjang, pendek, horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putus-putus, patah-
patah, spiral dan Iain-Iain. Kesan yang ditimbulkan dari macam-macam garis
dapat berbeda-beda, misalnya garis lurus berkesan tegak dan keras, garis
lengkung berkesan lembut dan lentur, garis patah-patah berkesan kaku, dan
garis spiral berkesan lentur.
Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi:
a. Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau
goresan lengkung.
b. Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan
balans pada bidang, warna atau ruang.

3. Bidang
Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk
sehingga membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang
mempunyai sisi panjang dan lebar, serta memiliki ukuran.

4. Bentuk
Bentuk juga dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
a. Bentuk geometris
Bentuk geometris merupakan bentuk yang terdapat pada ilmu ukur
meliputi:
1. Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok.
2. Bentuk silindris, contohnya tabung, kerucut, dan bola.

b. Bentuk nongeometris
Bentuk nongeometris berupa bentuk yang meniru bentuk alam, misalnya
manusia, tumbuhan, dan hewan.
5. Ruang
Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang dalam bentuk
nyata, misalnya ruangan pada kamar, ruangan pada patung. Ruang dalam
bentuk khayalan (ilusi), misalnya ruangan yang terkesan dari sebuah lukisan.

6. Warna
Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut warna.
Warna dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a. Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari warna
apapun, meliputi warna merah,
kuning, dan biru.
b. Warna sekunder merupakan campuran dari warna primer.
Contoh:
merah + kuning : jingga
biru + kuning : hijau
merah + biru : ungu
c. Warna tertier merupakan hasil campuran antara warna primer dan
warna sekunder.
Contoh:
kuning + hijau : kuning kehijau-hijauan
biru + ungu : ungu kebiruan
jingga + merah : jingga kemerahan
Selain jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral, yaitu warna
putih dan hitam.

7. Tekstur
Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau
permukaan benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda mempunyai
sifat permukaan yang berbeda. Tekstur dibedakan menjadi tekstur nyata dan
tekstur semu.Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan
dan rabaan. Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara
penglihatan dan perabaan.
8. Gelap Terang
Suatu objek bisa memiliki intensitas cahaya yang berbeda pada setiap
bagiannya. Demikian pula pada karya seni rupa. Seperti lukisan
pemandangan alam. Adanya perbedaan intensitas cahaya akan menimbulkan
kesan mendalam. Amati gambar di bawah ini.
MEDIA BERKARYA SENI RUPA

1. Media dan Teknik Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi

Media berkarya seni rupa dua dimensi meliputi bahan dan alat untuk menggambar.

Beragam pilihan media ber- karya seni rupa dua dimensi antara lain sebagai berikut.

1. Pensil, merupakan alat yang dapat digunakan meng- gambar secara utuh atau

sketsa saja. Kepekatan warna pensil dibedakan dengan inisial, yaitu H, B, dan HB.

2. Konte, warnanya sangat hitam dan lunak. Cocok untuk membuat gambar potret atau

benda yang bertekstur halus.

3. Pastel dan crayon, mempunyai bentuk dan bahan yang hampir sama, hanya berbeda

kandungan kapurnya. Warnanya cerah, cocok untuk teknik dussel atau arsir.

4. Drawing pen dan milipen tersedia dalam berbagai ukuran. Hasil gambar antara

drawing pen dan milipen hampir sama, bedanya ujung pena drawing pen lebih lunak daripada

milipen. Drawing pen dan milipen cocok untuk teknik arsir.

5. Spidol, tersedia dengan berbagai warna dan ukuran.

Spidol berujung lunak dan bisa bergerak spontan. Tebal

tipisnya garis dapat diperoleh melalui tingkat penekanan

spidol pada bidang kertas.

6. Cat poster (poster colour) dan cat air (water colour), gambar yang dihasilkan dari

kedua media ini hampir sama, bedanya warna cat poster lebih cerah.

7. Tinta bak atau tinta Cina, ada yang berupa cairan dan ada yang batangan, warnanya

pekat, sesuai untuk membuat blog, dan cara penggunaannya dengan bantuan kuas.

8. Cat minyak (acrylic), terdiri atas beragam warna yang disertai minyak pengencernya.

Cat minyak ini digunakan untuk melukis pada kain kanvas.

9. Kain kanvas dan spanram, merupakan satu kesatuan bahan. Kain kanvas menyatu

dengan spanram (bingkai kayu yang berguna untuk merentangkan kain). Kain kanvas adalah

bidang datar yang dibuat khusus untuk melukis.

10. Kuas, untuk cat minyak berambut lebih kaku daripada yang digunakan untuk cat

air. Bentuknya ada yang pipih, ada pula yang runcing dengan berbagai ukuran.
11. Palet, merupakan bidang datar yang dibuat untuk mengolah cat. Palet untuk cat air

dibuat dari plastik, sedangkan untuk cat minyak terbuat dari kayu.

12. Komputer, merupakan media berkarya yang dewasa ini telah populer. Teknologi

digital saat ini memungkin- kan untuk membuat teknik gambar yang beragam.

2. Media dan Teknik Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi

Media berkarya seni rupa tiga dimensi sangat beragam tergantung dari teknik yang

digunakan. Teknik pembuatan seni rupa tiga dimensi sebagai berikut.

1. Teknik pahat, yaitu mengurangi bahan menggunakan alat pahat. Misalnya, membuat

patung dan relief dengan bahan dasar kayu dan batu.

2. Teknik butsir, yaitu membentuk benda dengan mengurangi dan menambah bahan.

Misalnya, membuat keramik dengan bahan dasar tanah liat.

3. Teknik cor, yaitu membuat karya seni dengan membuat alat cetakan kemudian

dituangkan adonan berupa semen, gips, dan sebagainya sehingga menghasilkan bentuk

yang diinginkan. Misalnya, membuat patung.

4. Teknik las, yaitu membuat karya seni dengan cara menggabungkan bahan satu ke

bahan lain untuk mendapatkan bentuk tertentu. Misalnya, membuat patung kontemporer

dengan bahan dasar logam.

5. Teknik cetak, yaitu membuat karya seni dengan cara membuat cetakan terlebih

dahulu. Misalnya, membuat keramik dan patung dengan bahan dasar tanah liat dan semen.

Membuat karya seni merupakan wujud ekspresi dari suatu ide atau gagasan. Ide

adalah hasil pemikiran yang berawal dari suatu inspirasi atau imajinasi. Gambaran yang

tertangkap melalui ruang imajinasi seseorang dapat diwujud- kan dalam bentuk karya seni.

Kamu dapat menggali ide untuk berkarya seni sendiri dengan membuat lukisan menggunakan

media kanvas dan cat minyak.

1. Contoh Gambar

a.
b.

c.

4. Hasil karya seni rupa dua dimensi


a. Lukisan

b. Kolase

c. Desain
F. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Strategi/Metode : Apresiasi, Diskusi, Tanya Jawab, Resitasi
Model : Pembelajaran Berbasis Proyek

G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:*)
a. Pendahuluan ( 15 Menit)
1) Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa.
2) Mendata kehadiran siswa
3) Menanyakan beberapa pertanyaan dasar sebagai review pembelajaran
4) Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa yaitu
dengan cara kerjasama dan kelompok, sebagai upaya untuk meningkatkan nilai
demokratis, bersahabat, peduli sosial, dan tanggung jawab.

b. Inti (70 Menit)


Membimbing siswa secara berkelompok untuk :
Fase 1 : Penentuan Pertanyaan Mendasar(Start With the Essential Question)
Mengamati
1. Guru menampilkan contoh gambar bentuk
2. Siswa mengidentifikasi bentuk gambar yang ditampilkan

Fase2: MendesainPerencanaanProyek
Mengamati
1. Siswa menelaah gambar yang tengah ditampilkan
2. Siswa membaca literaturberkenaanbahan, media dan teknik karya seni
rupa dua dimensi
Menanya
1. Guru bertanya pada siswa berkenaan alat dan bahan yang terdapat dalam
contoh gambar yang ditampilkan.
2. Siswa mengidentifikasi bahan dan media yang digunakan pada gambar
tersebut

Fase3 : Menyusun Jadwal(Create a Schedule)


Mengumpulkan informasi
1. Guru menugaskan siswa membuat sketsa
2. Siswa berdasarkan hasil identifikasi dapat mengemukakan apa saja bahan
dan media dalam pembuatan gambar sketsa
3. Siswa mampu mengemukakan teknik yang digunakan untuk menggambar
sketsa berdasarkan bahan dan media yang telah dianalisa.

Fase 4 : MemonitoringPeserta Didikdan Kemajuan Proyek


Menalar
1. Guru menugaskan siswa membuat sketsa
2. Siswa menerapkan hasil identifikasi berkenaan menggambar sketsa dengan
tema yang diinginkan
3. Guru melakuan pengecekan pelaksanaan praktek
4. Siswa menerapkan konsep berkenaan bahan media yang digunakan untuk
membuat sketsa

Fase 5 :Menguji Hasil(Assess the Outcome)


Menalar
1. Guru mendampingi proses kerja siswa
2. Siswa membuat gambar sketsa
3. Menunjukan hasil karya berupa gambar sketsa yang telah dibuat
4. Siswa menyebutkan contoh hasil keberlanjutan dari bentuk sebuah sketsa

Fase 6 : Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)


Mengkomunikasikan
1. Siswa mempresentasikan bentuk gambar yang telah dibuat beserta
bahan, media dan teknik dalam proses pembuatannya
2. Guru mengevaluasi dan menyimpulkan hasil presentasi dan pengalaman
siswa membuat gambar sketsa

c. Penutup (5 Menit)
Mendorong siswa untuk menyimpulkan, merefleksikan, dan menemukan nilai-
nilai yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.

5 Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


5.1.1 Instrumen dan Teknik Penilaian

Teknik Penilaian Bentuk Instrumen


 Tugas individu  Tes lisan
 Pengamatan Sikap  Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
 Tes Tertulis  Tes Uraian dan Pilihan

a. Jenis tagihan : Tugas Individu


Bentuk tagihan : Tes Lisan

Contoh Instrumen : Sketsa menurut anda!

Rubrik Penilaian tugas individu

Aspek Nilai

Berdiri tegap menghadap dan dapat menjaga kontak mata dengan guru
Dapat menyampaikan pendapat dengan suara yang baik, bahasa yang
santun dan sistematis
Menyampaikan pendapat dengan intonasi dan bahasa tubuh yang
meyakinkan
Pendapat mencerminkan penerapan konsep yang dijelaskan

Nilai rata-rata
Kriteria Penilaian
Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
A > 85
B 78 - 85
C 70 - 77
D < 70

1) Contoh Instrumen
a) Lembar Pengamatan Sikap
No Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan
1 Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan
2 memiliki rasa ingin tahu (curiosity)
3 menunjukkan ketekunan dan tanggungjawab
dalam belajar dan bekerja baik secara individu
maupun berkelompok

Rubrik Penilaian Sikap

No Aspek yang dinilai Rubrik


1 Menunjukkan rasa syukur 3: menunjukkan ekspresi rasa syukur kepada
kepada Tuhan YME Tuhan YME pada satu atau lebih kesempatan
(topik)
2: belum secara eksplisit menunjukkan ekspresi
atau ungkapan syukur, namun menaruh minat
terhadap kebesaran Tuhan saat refleksi
1: belum menunjukkan ekspresi rasa syukur,
atau menaruh minat terhadap terhadap
kebesaran Tuhan saat refleksi
2 Menunjukkan rasa ingin tahu 3: menunjukkan rasa ingin tahu yang besar,
antusias, terlibat aktif dalam kegiatan
kelompok
2: menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak
terlalu antusias, dan baru terlibat aktif dalam
kegiatan kelompok ketika disuruh
1: tidak menunjukkan antusias dalam
pengamatan, sulit terlibat aktif dalam kegiatan
kelompok walaupun telah didorong untuk
terlibat
3 Menunjukkan ketekunan dan 3: tekun dalam menyelesaikan tugas dengan
tanggungjawab dalam belajar hasil terbaik yang bisa dilakukan, berupaya
dan bekerja baik secara tepat waktu.
individu maupun berkelompok 2: berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan
tugas, namun belum menunjukkan upaya
terbaiknya
1: tidak berupaya sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas, dan tugasnya tidak
selesai
*Deskripsi sikap ini digunakan untuk pertimbangan dalam menentukan profil siswa.

b) Lembar Tes Unjuk Kerja


Karya Seni Nilai Rata-
Nama Siswa
Sketsa Bentuk rata

Kriteria Penilaian
Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
A > 85
B 78 - 85
C 70 - 77
D < 70

c) Lembar Tes Tertulis


1. Tuliskan pengertian sketsa!
2. Apa perbedaan antara seni rupa murni dan seni rupa terapan?
3. Tulislah 5 contoh hasil karya seni rupa dwimatra dan trimatra!
4. Apa pengertian dari Kriya menurut pendapat anda?

Analisis Hasil Penilaian

NAMA SEKOLAH : BENTUK SOAL :


KELAS : TANGGAL TES :
MAPEL : KKM :
NAMA TES : JUMLAH SISWA :
NAMA GURU : TANGGAL REMEDIAL :

NILAI SKOR TUNTAS


NAMA %
NO INDIVIDU SIKAP TES JUMLAH SKOR
SISWA KETERCAPAIAN YA TIDAK
TULIS
1
2
3
4
5
2. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

a) Program Remedial
NAMA SEKOLAH : BENTUK SOAL :
KELAS : TANGGAL TES :
MAPEL : KKM :
NAMA TES : JUMLAH SISWA :
NAMA GURU : TANGGAL REMEDIAL :

b) Program Pengayaan
NAMA SEKOLAH : BENTUK SOAL :
KELAS : TANGGAL TES :
MAPEL : KKM :
NAMA TES : JUMLAH SISWI :
NAMA GURU : TANGGAL REMEDIAL :

H. Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media : Gambar/Video
2. Alat : Laptop, Proyektor, Speaker
3. Bahan : Silabus Kurikulum 2013/Nasional, Buku Catatan, Buku Paket
4. Sumber Belajar : Buku Seni Budaya kelas XII, wikipedia.com, google.com,
Joalland,Stéphanie.2013.7 rules for writing short films.Raindance Toronto,CanadaVia:
raindance.org, buku relevan yang mendukung.
Karawang, Juli 2018
Mengetahui
Kepala Sekolah SMKN 1 Guru Mapel Seni Budaya
Karawang

Andriyanti, S.Pd.
Drs. Agus Rukmawan, S.Ip, MM
NIP: 19611111 198603 1 008

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMKN 1 Karawang


Mata Pelajaran : Seni Budaya (Musik)
Kelas/Semester : XII/Ganjil
Alokasi Waktu : 4 x 2 JP (45 Menit)
A. Kompetensi Inti
1. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
2. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1. Memahami musik kreasi berdasarkan jenis dan fungsi
2. Menampilkan musik kreasi berdasarkan pilihan sendiri
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan konsep penyajian karya musik
2. Membedakan beberapa hasil karya seni musik
3. Melakukan sajian musik yang dipelajari di depan kelas
4. Bereksperimen dengan beragam media dan teknik dalam membuat sajian karya musik
D. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan konsep penyajian karya music
2. Menjelaskan jenis, simbol dan nilai estetis dalam seni musik vocal dan instrumental.
3. Melakukan sajian musik yang dipelajari di depan kelas.
4. Bereksperimen dengan beragam media dan teknik dalam membuat sajian karya musik.
E. Materi Pembelajaran
Fakta:
 Sajian karya seni musik di pergelaran musik
 Tayangan Musik di Media Elektronik
 Karya musik di internet

Konsep:
Penyajian karya seni musik pada umumnya melalui tahap penciptaan, penulisan partitur, latihan
dan penyajian/konser.Tentunya banyak hal yang harus diperhatikan diantaranya : Teori dasar seni
musik, Notasi Musik, Teknik Vokal dan instrument

Prinsip:

Jenis dan simbol penyajian karya musik

Jenis Penyajian karya musik ada tiga macam.


a. Penyajian musik vocal adalah sajian musik yang hanya menampilkan suara manuasia saja,
seperti Accapella, Nasyid, Paduan suara dsb.
b. Penyajian Musik Instrumental adalah sajian musik yang hanya menampilkan permainan alat
musik saja (instrumental).
c. Penyajian musik campuran memadukan keduanya antara vocal dan instrumental
Simbol penyajian karya musik:
Merupakan perlambang/makna dari penyajian karya musik

No. Jenis Karya (nama) Bentuk Penyajian Makna/Simbul

1. Vokal Solo, Duet, Trio, Vokal Kedamaian, Keagungan,


Group, Paduan Suara Kemegahan

2. Instrumental Solo, Duet, Trio, Kwartet, Melambangkan


Orkestra, Band kebersamaan dan
harmonisasi bunyi

3. Campuran Band, Orkestra, Ensambel Melambangkan


kebersamaan dan
harmonisasi bunyi

Nilai estetika pada penyajian karya musik


Kemampuan dalam mempersepsi, memahami, menanggapi, merefleksi, menganalisis, dan
mengevaluasi penyajian karya musik.
Alat dan media memiliki banyak variasi dan macamnya. Alat dan media dapat berupa alat music
melodis, harmonis maupun ritmis bahkan elektronik. Setiap alat dan media tersebut memiliki
karakter yang berbeda
Teknik dalam penyajian karya musik dapat dimulai dengan cara yang sangat sederhana dan
mudah dilakukan. Mulailah dengan latihan individual (untuk sajian bersama) kemudian latihan
bersama ditambah dengan alat musik agar dapat menyatukan harmonisasi bunyi.

F. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan :Saintifik
2. Model : Pembelajaran Berbasis Proyek
3. Metode : Apresiasi, Diskusi, Tanya Jawab, Resitasi

G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:*)
a. Pendahuluan ( 15 Menit)
1) Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa.
2) Mendata kehadiran siswa
3) Menanyakan beberapa pertanyaan dasar sebagai review pembelajaran
4) Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa yaitu dengan cara
kerjasama dan kelompok, sebagai upaya untuk meningkatkan nilai demokratis,
bersahabat, peduli sosial, dan tanggung jawab.

b. Inti (70 Menit)


Membimbing siswa secara berkelompok untuk :
Mengamati :
1) Siswa mengamati Penyajian karya musik melalui media cetak atau internet.
2) Guru mengamati dan menilai aktifitas siswa.

Menanya :
1) Memberi kesempatan kepada siswa untuk diskusi atau bertanya
2) Siwa saling bertanya tentang hasil pengamatan siswa tentang Penyajian karya musik.

Mencoba :
1) Siswa dibagi dalam 4 (empat) kelompok.
2) Siswa dalam kelompok diminta untuk mengidentifikasi musik mp3 dan video musik yang
telah diperolehnya kedalam Penyajian karya musik.
3) Siswa diminta mengelompokkan Penyajian karya musik menurut jenis, media dan ide
penciptaannya.
4) Masing-masing kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka secara
bergantian.
5) Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan presentasi serta membimbing
diskusi mereka.

Mengasosiasi :
1) Siswa menyimpulkan jenis Penyajian karya musik
2) Masing-masing kelompok berdiskusi tentang jenis dan simbol Penyajian karya musik.
3) Masing-masing kelompok berdiskusi tentang nilai estetis dalam Penyajian karya musik.
4) Guru membimbing dan menilai aktifitas siswa dalam mengidentifikasi Penyajian karya
musik.

Mengomunikasikan :
1) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka secara bergantian
2) Guru menilai kemampuan siswa dalam berkomunikasi secara lisan

c. Penutup (5 Menit)
Mendorong siswa untuk menyimpulkan, merefleksikan, dan menemukan nilai-nilai
yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.

2. Pertemuan Kedua:*)
a. Pendahuluan ( 15 Menit)
1. Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa.
2. Mendata kehadiran siswa
3. Menanyakan beberapa pertanyaan dasar sebagai review pembelajaran
4. Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa yaitu dengan cara
kerjasama dan kelompok, sebagai upaya untuk meningkatkan nilai demokratis,
bersahabat, peduli sosial, dan tanggung jawab.
b. Inti (70 Menit)
Membimbing siswa secara berkelompok untuk :
Mengamati dan Menanya
1) Dua orang siswa dari kelompok berbeda diminta untuk memaparkan hasil tugas baca
2) Browsing tentang Penyajian karya musik

Mencoba
1) Kelompok diminta untuk mencoba membuat perencanaan untuk penampilan musik di
depan kelas.
2) Setiap kelompok diberikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan Penyajian
karya musik
3) Kelompok mendiskusikan pemecahan masalah Penyajian karya musik
4) Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan kemampuan menerapkan konsep
dan prinsip dalam pemecahan masalah dan keterampilan mencoba instruksi kerja

Mengasosiasi
1) Kelompok mendiskusikan hasil kegiatan tentang hubungan antara music vocal dan
instrumental dan bagaimana menggabungkannya.
2) Dengan fasilitasi guru, siswa merumuskan Penyajian karya musikgabungan antara
vocal dan instrumental.
3) Guru menilai keterampilan mengolah dan menalar

Mengomunikasikan
1) Perwakilan kelompok memaparkan hasil diskusi pemecahan masalah
2) Guru menilai keterampilan menyaji dan berkomunikasi

c. Penutup (5 Menit)
Mendorong siswa untuk menyimpulkan, merefleksikan, dan menemukan nilai-nilai
yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.

3. Pertemuan Ketiga:*)
a. Pendahuluan ( 15 Menit)
1. Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa.
2. Mendata kehadiran siswa
3. Menanyakan beberapa pertanyaan dasar sebagai review pembelajaran
4. Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa yaitu dengan cara
kerjasama dan kelompok, sebagai upaya untuk meningkatkan nilai demokratis,
bersahabat, peduli sosial, dan tanggung jawab.

b. Inti (70 Menit)


Membimbing siswa secara berkelompok untuk :
Mengamati
1) Memberi kesempatan kepada siswa untuk membaca
2) Siswa membaca kembali lembar kerja praktik

Menanya
1) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang prosedur/langkah kerja
praktik yang perlu dikonfirmasi
2) Siswa bertanya tentang prosedur/langkah kerja praktik yang perlu dikonfirmasi

Mencoba
1) Siswa dibagi dalam kelompok, masing-masing terdiri dari 5 – 7 orang siswa
2) Siswa bekerja dalam kelompok sesuai langkah kerja dalam lembar kerja untuk
mendapatkan data
3) Guru menilai keterampilan menggunakan alat, mengolah, dan menyaji data, serta
kejujuran dan ketelitian dlam memperoleh data, serta kerjasama dalam kelompok
Mengasosiasi
1) Kelompok mendiskusikan penyajian dan pengolahan data serta menyiapkan bahan
Penyajian karya musik kelompok
2) Guru menilai kerjasama dan tanggungjawab siswa dalam kerja kelompok

Mengomunikasikan
1) Kelompok mempresentasikan/menampilkan hasil kerja kelompok (penampilan musik di
kelas)
2) Guru menanggapi hasil penampilan untuk memberi penguatan pemahaman dan/atau
mengklarifikasi miskonsepsi
3) Guru menilai keeterampilan menyaji dan menalar, serta kesantunan dan kemampuan
berkomunikasi

c. Penutup (5 Menit)
Mendorong siswa untuk menyimpulkan, merefleksikan, dan menemukan nilai-nilai
yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.

4. Pertemuan Keempat:*)
a. Pendahuluan ( 15 Menit)
1) Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa.
2) Mendata kehadiran siswa
3) Menanyakan beberapa pertanyaan dasar sebagai review pembelajaran
4) Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa yaitu dengan
cara kerjasama dan kelompok, sebagai upaya untuk meningkatkan nilai demokratis,
bersahabat, peduli sosial, dan tanggung jawab.

b. Inti (70 Menit)


Membimbing siswa secara berkelompok untuk :
Mengamati
1) Memberi kesempatan kepada siswa untuk membaca
2) Siswa membaca kembali lembar kerja praktik

Menanya
1) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang prosedur/langkah
kerja praktik yang perlu dikonfirmasi
2) Siswa bertanya tentang prosedur/langkah kerja praktik yang perlu dikonfirmasi

Mencoba
1) Siswa dibagi dalam kelompok, masing-masing terdiri dari 5 – 7 orang siswa
2) Siswa bekerja dalam kelompok sesuai langkah kerja dalam lembar kerja untuk
mendapatkan data
3) Guru menilai keterampilan menggunakan alat, mengolah, dan menyaji data, serta
kejujuran dan ketelitian dlam memperoleh data, serta kerjasama dalam kelompok

Mengasosiasi
1) Kelompok mendiskusikan penyajian dan pengolahan data serta menyiapkan bahan
Penyajian karya musik kelompok
2) Guru menilai kerjasama dan tanggungjawab siswa dalam kerja kelompok

Mengomunikasikan
1) Dua orang siswa dari kelompok berbeda yang dipilih secara acak diminta untuk
mempresentasikan tugasnya
2) Siswa lain dari kelompok berbeda bertanya dan menanggapi presentasi
3) Satu siswa diminta menyampaikan refleksi pengalaman belajar tentang Penyajian
karya musik
4) Guru menilai kemampuan menyaji dan menalar, serta komunikasi

c. Penutup (5 Menit)
Mendorong siswa untuk menyimpulkan, merefleksikan, dan menemukan nilai-nilai
yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.

H. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


1. Instrumen dan Teknik Penilaian

Teknik Penilaian Bentuk Instrumen

 Tugas individu  Tes lisan


 Pengamatan Sikap  Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
 Tes Tertulis  Tes Uraian dan Pilihan

Jenis tagihan : Tugas Individu


Bentuk tagihan : Tes Lisan

Contoh Instrumen : Fungsi musik menurut anda!

Rubrik Penilaian tugas individu

Aspek Nilai

Berdiri tegap menghadap dan dapat menjaga kontak mata dengan guru
Dapat menyampaikan pendapat dengan suara yang baik, bahasa yang santun
dan sistematis
Menyampaikan pendapat dengan intonasi dan bahasa tubuh yang meyakinkan

Pendapat mencerminkan penerapan konsep yang dijelaskan

Nilai rata-rata

Kriteria Penilaian
Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
A > 85
B 78 - 85
C 70 - 77
D < 70

2) Contoh Instrumen
Lembar Pengamatan Sikap

No Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan


1 Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan
2 memiliki rasa ingin tahu (curiosity)
3 menunjukkan ketekunan dan tanggungjawab dalam
belajar dan bekerja baik secara individu maupun
berkelompok

Rubrik Penilaian Sikap

No Aspek yang dinilai Rubrik


1 Menunjukkan rasa syukur 3: menunjukkan ekspresi rasa syukur kepada Tuhan
kepada Tuhan YME YME pada satu atau lebih kesempatan (topik)
2: belum secara eksplisit menunjukkan ekspresi atau
ungkapan syukur, namun menaruh minat terhadap
kebesaran Tuhan saat refleksi
1: belum menunjukkan ekspresi rasa syukur, atau
menaruh minat terhadap terhadap kebesaran
Tuhan saat refleksi
2 Menunjukkan rasa ingin tahu 3: menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias,
terlibat aktif dalam kegiatan kelompok
2: menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu
antusias, dan baru terlibat aktif dalam kegiatan
kelompok ketika disuruh
1: tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan,
sulit terlibat aktif dalam kegiatan kelompok
walaupun telah didorong untuk terlibat
3 Menunjukkan ketekunan dan 3: tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil
tanggungjawab dalam belajar terbaik yang bisa dilakukan, berupaya tepat waktu.
dan bekerja baik secara individu 2: berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas,
maupun berkelompok namun belum menunjukkan upaya terbaiknya
1: tidak berupaya sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas, dan tugasnya tidak selesai
*Deskripsi sikap ini digunakan untuk pertimbangan dalam menentukan profil siswa.

Lembar Tes Unjuk Kerja


Penokohan
Nama Siswa Nilai Rata-rata
Olah Suara Olah Ekspresi

Kriteria Penilaian
Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
A > 85
B 78 - 85
C 70 - 77
D < 70

3) Lembar Tes Tertulis


1. Musik berfungsi sebagai apa saja? Uraikan!
2. Uraikan bentuk penyajian musik!
3. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam bernyanyi!

2. Analisis Hasil Penilaian


NAMA SEKOLAH : BENTUK SOAL :
KELAS : TANGGAL TES :
MAPEL : KKM :
NAMA TES : JUMLAH SISWA :
NAMA GURU : TANGGAL REMEDIAL :

NILAI SKOR TUNTAS


NO NAMA SISWA JUMLAH SKOR % KETERCAPAIAN
INDIVIDU SIKAP TES TULIS YA TIDAK
1
2
3
4
5

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


Program Remedial
NAMA SEKOLAH : BENTUK SOAL :
KELAS : TANGGAL TES :
MAPEL : KKM :
NAMA TES : JUMLAH SISWA :
NAMA GURU : TANGGAL REMEDIAL :
Program Pengayaan

NAMA SEKOLAH : BENTUK SOAL :


KELAS : TANGGAL TES :
MAPEL : KKM :
NAMA TES : JUMLAH SISWA :
NAMA GURU : TANGGAL REMEDIAL :

I. Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media : Video
2. Alat : Laptop, Proyektor, Speaker
3. Bahan : Silabus Kurikulum 2013/Nasional, Buku Catatan, Buku Paket
4. Sumber Belajar :Buku Seni Budaya kelas XII, wikipedia.com, google.com,
Joalland,Stéphanie.2013.7 rules for writing short films.Raindance Toronto,CanadaVia:
raindance.org, buku relevan yang mendukung.

Karawang,27 Juli 2016


Mengetahui
Kepala Sekolah SMKN 1 Karawang Guru Mapel Seni Budaya

Drs. Agus Rukmawan, S.Ip, MM


NIP: 19611111 198603 1 008 Andriyanti, S.Pd.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMKN 1 Karawang


Mata Pelajaran : Seni Budaya (Tari)
Kelas/Semester : XII/Ganjil
Alokasi Waktu : 5 x 2 JP (45 Menit)
A. Kompetensi Inti
1. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
2. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1. Mengevaluasi konsep, teknik dan prosedur yang digunakan dalam berkarya tari
2. Mengkreasi karya tari berdasarkan simbol, jenis, dan fungsi dengan beragam teknik.
3. Berkreasi karya tari sesuai dengan hitungan
4. Berkreasi karya tari sesuai dengan iringan
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menganalisis jenis dan fungsi karya seni tari
2. Membuat kreasi olah tubuh
3. Memilih ragam teknik olah tubuh
4. Menampilkan olah tubuh sesuai iringan
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menganalisis jenis dan fungsi karya seni tari
2. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat membuat kreasi olah tubuh
3. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat memilih ragam teknik olah tubuh
4. Melalui tugas kelompok,peserta didik dapatmenampilkan olah tubuh sesuai dengan iringan
E. Materi Pembelajaran
1. Tentang Olah Tubuh
Body Movement dan spiritual merupakan sebuah program latihan untuk meningkatkan
kemampuan, keseimbangan dan kesehatan fisik,mental dan spiritual. Body Movement dan
spiritual bersumber dari ilmugerak (olahraga, yoga, modern ritmic dance, gymnastic, capoeira,
bodycontact, parkour, free style, dll) dan pernafasan
Pengertian pengolahan tubuh bagi seorang penari atau sering disebut dengan olah tubuh
adalah suatu kegiatan manusia mengolahtubuh yang dengan sengaja menjadikan barang mentah
menjadi barang jadi sehingga siap untuk dipergunakan. Kegiatan ini mengandung maksud yaitu
sebagai usaha mempersiapkan organ tubuh dalam keadaan stabil atau normal menjadi kondisi
yang labil (lentur atau mudah bergerak). Perkataan olah tubuh menunjukkan bahwa tekanan
aktifitas pada pengolahan tubuh manusia seutuhnya meliputi jiwa dan raga yang menjadi satu
kesatuan (Sumedi, sebuah artikel dari internet)Olah tubuh adalah cara melakukan sesuatu
organisasi gerakanterhadap segenap gerakan bagian manusia atau binatang dalamrangka
mencapai suatu tujuan tertentu
Olah tubuh adalah melatih ketahanan fisik, ketahanan otot, tulang dan nafas. Latihan
koordinasi nafas dan gerak bagi penari bermanfaat untuk menyeimbangkan keduanya.
Keseimbangan nafas dan gerak menghasilkan ekspresi dan kekuatan yang kuat. Latihan olah
tubuh juga penting untuk latihan sikap. Sikap diatas panggung berbeda dengan sikap diluar
panggung. Sikap ini dibutuhkan untuk kesadaran penuh dalam memberikan energi kepada
penonton. Juga menarik energi dari penonton. Olah tubuh pasti penting dan bermanfaat untuk
kelenturan. Tubuh memiliki memori, jadi seorang penari apabila banyak latihan olah tubuh sama
dengan menabung gerak. Tubuh yang terbiasa bergerak dengan sendirinya akan mudah
mengungkapkan apa yang diangankan oleh pikiran

Olah Tubuh akan membentuk :


1. Fleksibilitas tubuh meningkat sehingga tubuh dapat menerima perintah apapun. Artinya
menerima gerak tari
2. Memiliki kemampuan gerak yang semakin besar
3. Rangsangan untuk selalu bergerak semakin meningkat karena daya tahan tubuh optimal.
4. Daya tangkap akan masukan gerak semakin tinggi
5. Tidak akan menjadi pemalas dan selalu kreatif
6. Dengan olah tubuh, otak akan selalu berinteraksi dengan lingkungannya (tari). Otak secara
tidak langsung akan ikut termotivasi atau berolah otak

2. Cara Mengeksplorasi Teknik Olah Tubuh, Olah Pikir, dan Olah Suara

a. Olah Tubuh

Hal yang paling penting dimiliki oleh seorang pemain adalah memiliki tubuh yang sehat dan
mampu menciptakan variasi bisnis act. Karena tubuh atau raga adalah bagian estetika visual
yang bisa dinikmati dengan cara visual atau lihatan, maka perwujudan peran dengan
sendirinya akan memanfaatkan raga secara total, lahir batin, dan kasat mata. Pemeranan akan
enak dilihat jika pemain memiliki syarat-syarat dasar penampilannya, yaitu tubuh yang sehat,
kuat, dan luwes, tidak soal bagaimana bentuk tubuhnya.
Dengan memiliki tubuh yang sehat, latihan akan terus berlangsung dan menciptakan
koordinasi tubuh untuk melakukan tugas akting yang baik dan dapat mengembangkan
keleluasaan, penciptaan gesture, kemungkinan-kemungkinan gerak di mana improvisasi
terwujud. Olah tubuh bisa dilakukan dengan berbagai hal sebagai berikut:
Pemanasan (Lari, Push-up, Sit-up, dan sebagainya)
b. Stretching (Peregangan Sendi-sendi Tubuh). Latihan stretching sangat dibutuhkan bagi
para pemain, karena selain usaha mencapai bahasa tubuh yang indah di panggung, juga
diharapkan tidak ada kekakuan pada setiap otot. Perlu disadari tubuh yang kaku akan
menampakkan sebuah gesture yang kurang menarik untuk ditonton.
c. Intensitas Gerak dan Kelenturan. Contoh gerakan intensitas agar mencapai kelenturan
gesture. Latihan intensitas gerak dan kelenturan akan lebih baik apabila dilakukan jauh-jauh
hari dan secara terus-menerus. Latihan tubuh bertujuan agar fisik terbiasa saat berakting dan
tidak mudah lelah ketika hari pertunjukan.

b. Olah Pikir

Seorang pemain haruslah cerdas, cerdik, cendekia, dan tangkas. Hal itu hanya mungkin
dipunyai bila ia terlatih menggunakan pikiran. Pikiran adalah tenaga rohani yang paling tinggi.
Dalam bersikap, ia akan bekerja sama dengan hati. Dan dari kerja sama itu, akan menciptakan
kolaborasi cipta, rasa, dan karsa (kehendak) yang sangat erat Kebiasaan mengolah pikiran
membuat seseorang kritis menghadapi berbagai persoalan yang pelik. Latihan mengolah
pikiran dilakukan dengan membaca, berimajinasi, dan memunculkan tenaga jiwa.

a. Membaca. Membaca bukan sembarang membaca. Membaca harus dengan


memindai dan sistematis. Seorang pemain haruslah memiliki wawasan dan kepekaan
terhadap persoalan zaman sehingga ketika di panggung pertunjukan, ia akan berubah
menjadi tokoh yang sesuai dengan yang diperankan dan memerankan peran dengan
lebih kritis dan tanggap.
b. Imajinasi. Setelah membaca sebuah bacaan dengan sistem memindai dan sistematis,
otomatis di alam pikiran kita akan muncul tafsiran tentang peristiwa yang kita baca.
Nah, proses tafsiran inilah yang dimaksud dengan imajinasi. Apa gunanya imajinasi?
Imajinasi merupakan api dalam akting. Ia yang menyalakan drama. Mendatangkan
imajinasi dalam diri, bisa dilakukan lewat latihan-latihan menggauli diri dengan puisi
dan lukisan.
c. Tenaga jiwa. Setelah memiliki imajinasi terhadap tokoh yang akan kita perankan,
langkah dalam latihan olah pikir adalah tenaga jiwa. Fungsi tenaga jiwa adalah
memberikan ruh peran tokoh pada imajinasi yang telah pemain tafsirkan. Kekuatan
dari dalam seorang pemain pertunjukan panggung terletak pada kekuatan jiwa.
Pemain panggung tanpa penjiwaan adalah setali tiga uang dengan sayur tanpa garam.
Latihan-latihan dasar untuk menggalang tenaga jiwa adalah ingataningatan yang
direncanakan dari hasil pengamatan terhadap perasaan bawah sadar dan naluri.
Latihan ini memang memakan waktu lama. Tetapi memang harus begitu. Membentuk
diri sebagai aktor memang tidaklah mudah.

Metode latihan tenaga jiwa yang kita pakai adalah metode empiris (menurut
pengalaman) dan metode observasi (menurut pengamatan).Metode empiris. (i) observasi,
(ii) pengumpulan, (iii) klinis, (iv) percobaan. Metode observasi. (i) introspeksi (pengamatan
tindak jiwa sendiri), (ii) ekstrospeksi (pengamatan tindak jiwa orang lain).

c. Olah Vokal

Vokal adalah hal yang paling dominan dalam pertunjukan teater karena vokal adalah sarana
komunikasi yang berkaitan dengan isi cerita apa yang ingin disampaikan. Vokal adalah “unsur
paling utama untuk menyampaikan pikiran dan perasaan secara verbal dari rangkaian dialog
yang dihafal aktor”. (Japi Tambayong, 2000:19). Vokal adalah kunci pertunjukan teater. Untuk
itu, diperlukan latihan vokal agar tidak terjadi kemubaziran maksud yang akan disampaikan.

Ukuran baik buruknya sebuah vokal terletak pada kuat tidaknya suara itu diproduksi lewat
mulut dan juga keutuhan kandungan suara yang keluar lewat mulut. Perlu diperhatikan di sini
adalah tenaga suara dari perut yang didorongkan ke atas melalui ruang resonansi dan diolah
di daerah artikulasi diimbangi dengan napas yang tepat. Sehingga syaratsyarat teknis itu bisa
sampai ke telinga penonton dengan jelas. Dari berbagai hal teknis di atas dinyatakan bahwa
alat vokal haruslah terlatih setiap saat agar suara yang dihasilkan bisa sampai ke telinga
pendengar.

Beberapa bentuk latihan vokal antara lain sebagai berikut:

a. Latihan Pernapasan

1) Mula-mula melakukan penghimpunan napas yang sangat lembut dan intens melalui
hidung. Bersamaan itu naikkan kedua belah tangan pelan-pelan secara berangsur-angsur
sesuai hitungan. Saat tangan berada pada posisi atas berhenti sembari menahan napas lalu
menurunkan tangan dan melepas napas melalui mulut secara intens pula, usahakan dalam
penghimpunan napas; penarikan napas, penahanan napas dari perut, dan pelepasan
menggunakan waktu hitung yang sama. Hal ini dilakukan sampai terjadi penghangatan dari
perut naik ke atas rongga resonansi sampai artikulasi.
2) Tahap kedua dinamakan latihan vokal getaran dalam. Teknik yang dilakukan masih sama
yaitu penghimpunan dan penahanan napas hanya saja waktu pelepasan menggunakan
getaran dalam. Hal ini bertujuan agar pemain memiliki vokal dalam yang mantap. Bunyi yang
dihasilkan adalah {hhmmmm}. Minimal melakukannya latihan vokal getaran dalam adalah 20
menit untuk para pemain yang memiliki jam terbang tinggi. Bagi pemain yang baru, latihan
vokal getaran dalam bersifat kondisional karena tingkat kekuatan alat artikulasi setiap individu
berbeda-beda, tentunya dibutuhkan waktu yang lebih lama lagi.
3) Tahap ketiga adalah latihan vokal getaran luar. Teknik yang dilakukan adalah melakukan
penghimpunan napas dan penahanan napas, sedangkan pengeluaran napas menggunakan
getaran luar. Hal ini bertujuan agar suara menjadi lantang dan keras. Bunyi yang biasa
dihasilkan adalah pelafalan {aaaaaaaa} yang panjang sampai udara dalam perut habis. Durasi
latihan sama dengan teknik latihan vokal dalam.

b. Latihan Pengucapan
Tahap setelah segala rongga artikulasi penghasil suara dari perut sampai mulut mengalami
penghangatan dan keutuhan adalah latihan pengucapan. Hal ini bertujuan agar suara pemain
jelas secara fonem, diksi, maupun kalimat yang hendak disampaikan.

1) Tahap pertama, latihan pengucapan adalah senam mulut. Senam mulut dilakukan agar
mulut menjadi luwes dan tidak kaku. Segala yang berada pada wilayah mulut dan alat
penghasil bunyi sebisa mungkin digerakkan dari lidah, gigi, dan juga bibir.
2) Pada tahap kedua, mulai mempraktikkan penggunaan ilmu-ilmu lingustik, semisal contoh
dalam ilmu fonologis pengucapan fonem vokal {a,i,u,e,o}, konsonan bilabial {p,b}, opiko-
palatal {dh}. Contoh vokal {a} Contoh vokal {i} Contoh vokal {u} Contoh vokal {e} Contoh vokal
{o} memanfaatkan fonem.
3) Tahap ketiga adalah menghentakkan suara sekeras dan sejelas mungkin, (contoh, “B”),
kemudian dilanjutkan dengan satu kata, (contoh,”B-A-B-U’). Hal ini dilakukan berulang-ulang
dengan variasi fonem dan kata selanjutnya dikembangkan menjadi satu kalimat.

F. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan :Saintifik
2. Model : Pembelajaran Berbasis Proyek
3. Metode : Apresiasi, Diskusi, Tanya Jawab, Resitasi

G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:*)
a. Pendahuluan ( 15 Menit)
1. Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa.
2. Mendata kehadiran siswa
3. Menanyakan beberapa pertanyaan dasar sebagai review pembelajaran
4. Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa yaitu dengan cara
kerjasama dan kelompok, sebagai upaya untuk meningkatkan nilai demokratis,
bersahabat, peduli sosial, dan tanggung jawab.

d. Inti (70 Menit)


Membimbing siswa secara berkelompok untuk :
Fase 1 Menstimulasi / Pemberian rangsangan (mengamati)
1. Gurumenunjukan gambar atau video ragam tarian Nusantara dan Mancanegara
2. Siswa mengamati gambar dan video ragam tarian tersebut secara berkelompok
3. Siswa mendiskusikan hasil pengamatan secara berkelompok

Fase 2 Mengidentifikasi Masalah


(mengamati dan menanya)
1. Guru memberi kesempatan peserta didik mengidentifikasikan masalah berkaitan
bentuk penyajian dan musik iringan tari Nusantara dan Mancanegara.
2. Siswa secara berkelompok mengidentifikasikan sekaligus mencatatat pertanyaan yang
ingin diketahui hal-hal penyajian serta perbedaan musik iringan pada karya tari
Nusantara dan Mancanegara berdasarkan konsep, teknik dan prosedur berkarya tari.

Fase 3 Pengumpulan Data


(mengamati dan menalar)
1. Guru menyediakan berbagai sumber belajar seperti buku teks siswa ataupun referensi
lainya
2. Siswa mencari informasi dari berbagai sumber lain yang relevan seperti buku, internet,
web.

Fase 4 Pembuktian
(menalar dan mengeneralisasikan)
1. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membacakan hasil analisis
tiap kelompok.
2. Siswa secara acak (2-3 orang) diminta untuk membandingkan hasil analisis bentuk
penyajian dan musik iringan yang terdapat dalam pertunjukan karya tari yang
ditampilkan.

Fase 5 Menarik Kesimpulan


(mengkomunikasikan)
1. Bagi kelompok yang belum mendapatkan giliran diberikan kesempatan untuk
menangggapi hasil telaah tersebut.
2. Siswa menyusun laporan hasil telaah bentuk penyajian dan musik iringan berdasarkan
konsep, teknik dan prosedur berkarya seni tari.
a. Guru memberikan konfirmasi/penguatan atas jawaban siswa.

e. Penutup (5 Menit)
Mendorong siswa untuk menyimpulkan, merefleksikan, dan menemukan nilai-nilai
yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.

2. Pertemuan Kedua:*)
a. Pendahuluan ( 15 Menit)
1. Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa.
2. Mendata kehadiran siswa
3. Menanyakan beberapa pertanyaan dasar sebagai review pembelajaran
4. Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa yaitu dengan cara
kerjasama dan kelompok, sebagai upaya untuk meningkatkan nilai demokratis,
bersahabat, peduli sosial, dan tanggung jawab.

b. Inti (70 Menit)


Membimbing siswa secara berkelompok untuk :
Fase 1 Menstimulasi / Pemberian rangsangan (mengamati)
1. Gurumenunjukan gambar atau video ragam tarian Nusantara dan Mancanegara
2. Siswa mengamati gambar dan video ragam tarian tersebut secara berkelompok
3. Siswa mendiskusikan hasil pengamatan secara berkelompok

Fase 2 Mengidentifikasi Masalah


(mengamati dan menanya)
1. Guru memberi kesempatan peserta didik mengidentifikasikan masalah berkaitan
bentuk penyajian dan musik iringan tari Nusantara dan Mancanegara.
2. Siswa secara berkelompok mengidentifikasikan sekaligus mencatatat pertanyaan yang
ingin diketahui hal-hal penyajian serta perbedaan musik iringan pada karya tari
Nusantara dan Mancanegara berdasarkan konsep, teknik dan prosedur berkarya tari.

Fase 3 Pengumpulan Data


(mengamati dan menalar)
1. Guru menyediakan berbagai sumber belajar seperti buku teks siswa ataupun referensi
lainya
2. Siswa mencari informasi dari berbagai sumber lain yang relevan seperti buku, internet,
web.

Fase 4 Pembuktian
(menalar dan mengeneralisasikan)
1. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membacakan hasil analisis
tiap kelompok.
2. Siswa secara acak (2-3 orang) diminta untuk membandingkan hasil analisis bentuk
penyajian dan musik iringan yang terdapat dalam pertunjukan karya tari.

Fase 5 Menarik Kesimpulan


(mengkomunikasikan)
1. Bagi kelompok yang belum mendapatkan giliran diberikan kesempatan untuk
menangggapi hasil telaah tersebut.
2. Siswa menyusun laporan hasil telaah bentuk penyajian dan musik iringan berdasarkan
konsep, teknik dan prosedur berkarya seni tari.
3. Guru memberikan konfirmasi/penguatan atas jawaban siswa.

c. Penutup (5 Menit)
Mendorong siswa untuk menyimpulkan, merefleksikan, dan menemukan nilai-nilai
yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.

3. Pertemuan Ketiga:*)
a. Pendahuluan ( 15 Menit)
1. Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa.
2. Mendata kehadiran siswa
3. Menanyakan beberapa pertanyaan dasar sebagai review pembelajaran
4. Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa yaitu dengan cara
kerjasama dan kelompok, sebagai upaya untuk meningkatkan nilai demokratis,
bersahabat, peduli sosial, dan tanggung jawab.

b. Inti (70 Menit)


Membimbing siswa secara berkelompok untuk :
a) Penentuan proyek
1) Guru menentukan tugas yang akan dikerjakan siswa
2) Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya berkenaan tugas yang diberikan
b) Perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek
1) Peserta didik melakukan diskusi dan tanya jawab berkaitan perencanaan konsep,
teknik dan prosedur tata pentas pergeleran tari
2) Peserta didik melakukan latihan secara berkelompok
c) Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek
1) Mengingatkan bahwa dipertemuan selanjutnya setiap kelompok sudah mulai
mematangkan latihan
2) mendampingi siswa bilamana ada yang ingin bertanya berkenaan materi yang akan
dipraktikan
d) Penyelesaian proyek dengan fasilitasi dan monitoring guru
1) Siswa secara berkelompok merancang kreasi tari nusantara/kelompok
2) Guru bertanggung jawab memonitor aktivitas peserta didik dalam melaksanakan
kegiatan pada pertemuan hari ini
3) Pada kegiatan monitoring, guru membimbing siswa dalam mempraktikkan tahap-
tahap latihan proses persiapan pergelaran tari
e) Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil proyek
1) Siswa mempresentasikan hasil diskusi persiapan pergelaran tari
2) Memperlihatkan konsep tata pentas yang telah disepakati secara berkelompok
f) Evaluasi proses dan hasil proyek
1) Guru dan peserta didik pada akhir proses pembelajaran melakukan refleksi
terhadap aktivitas persiapan membuat pergelaran tari
2) Proses refleksi pada pertemuan ini dapat dilakukan secara individu maupun
kelompok
3) Pada tahap evaluasi, peserta didik diberi kesempatan mengemukakan
pengalamannya selama melaksanakan kegiatanyang berkembang dengan diskusi
untuk memperbaiki kinerja selama menyelesaikan tugas membuat pergelaran tari.

c. Penutup (5 Menit)
Mendorong siswa untuk menyimpulkan, merefleksikan, dan menemukan nilai-nilai
yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.

4. Pertemuan Keempat:*)
a. Pendahuluan ( 15 Menit)
1) Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa.
2) Mendata kehadiran siswa
3) Menanyakan beberapa pertanyaan dasar sebagai review pembelajaran
4) Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa yaitu dengan cara
kerjasama dan kelompok, sebagai upaya untuk meningkatkan nilai demokratis,
bersahabat, peduli sosial, dan tanggung jawab.

b. Inti (70 Menit)


Membimbing siswa secara berkelompok untuk :
a) Penentuan proyek
1) Guru menentukan tugas yang akan dikerjakan siswa
2) Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya berkenaan tugas yang diberikan
b) Perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek
1) Peserta didik melakukan diskusi dan tanya jawab berkaitan perencanaan konsep,
teknik dan prosedur tata pentas pergeleran tari
2) Peserta didik melakukan latihan secara berkelompok
c) Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek
1) Mengingatkan bahwa dipertemuan selanjutnya setiap kelompok sudah mulai
mematangkan latihan
2) mendampingi siswa bilamana ada yang ingin bertanya berkenaan materi yang akan
dipraktikan
d) Penyelesaian proyek dengan fasilitasi dan monitoring guru
1) Siswa secara berkelompok merancang kreasi tari nusantara/kelompok
2) Guru bertanggung jawab memonitor aktivitas peserta didik dalam melaksanakan
kegiatan pada pertemuan hari ini
3) Pada kegiatan monitoring, guru membimbing siswa dalam mempraktikkan tahap-
tahap latihan proses persiapan pergelaran tari
e) Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil proyek
1) Siswa mempresentasikan hasil diskusi persiapan pergelaran tari
2) Memperlihatkan konsep tata pentas yang telah disepakati secara berkelompok

f) Evaluasi proses dan hasil proyek


1) Guru dan peserta didik pada akhir proses pembelajaran melakukan refleksi
terhadap aktivitas persiapan membuat pergelaran tari
2) Proses refleksi pada pertemuan ini dapat dilakukan secara individu maupun
kelompok
3) Pada tahap evaluasi, peserta didik diberi kesempatan mengemukakan
pengalamannya selama melaksanakan kegiatanyang berkembang dengan diskusi
untuk memperbaiki kinerja selama menyelesaikan tugas membuat pergelaran tari.

c. Penutup (5 Menit)
Mendorong siswa untuk menyimpulkan, merefleksikan, dan menemukan nilai-nilai
yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.

5. Pertemuan Kelima:*)
a. Pendahuluan ( 15 Menit)
1) Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa.
2) Mendata kehadiran siswa
3) Menanyakan beberapa pertanyaan dasar sebagai review pembelajaran
4) Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa yaitu dengan cara
kerjasama dan kelompok, sebagai upaya untuk meningkatkan nilai demokratis,
bersahabat, peduli sosial, dan tanggung jawab.

b. Inti (70 Menit)


Membimbing siswa secara berkelompok untuk :
a) Mengamati (Observing)
1) Menyaksikan penyajian tari
2) Mengapresiasi penampilan pergelaran tari nusantara/mancanegara kreasi teman
sekelas secara langsung
b) Menanya (Questioning)
1) Mengajukan pertanyaan seperti “jelaskan konsep tata pentasnya?”.
2) Mampu memberikan komentar terhadap pertanyaan yang diberikan
c) Pengumpulan data (Experimenting)
1) Mengumpulkan informasi tambahan tentang hal-hal yang berkaitan dengan tata
pentas serta konsep, teknik dan prosedur pergelaran tari nusantara/mancanegara
2) Mencatat hal-hal penting yang ditemukan seputar informasi tambahan.
d) Mengasosiasi (Associating)
1) Menyampaikan kesimpulan berkenaan pergelaran tari nusantara/mancanegara
yang telah disajikan
2) Memberikan bantuan seperlunya kepada setiap siswa agar mereka mampu
menyimpulkan materi dengan baik dan benar
e) Menkomunikasikan (Communicating)
1) Memberikan tanggapan dan penilaian terhadap hasil kerja siswa.
2) Menyampaikan hasil kerja dan menyimpulkan keterkaitan pergelaran tari
nusantara/mancanegara berkenaan dengan tata pentasnya

c. Penutup (5 Menit)
Mendorong siswa untuk menyimpulkan, merefleksikan, dan menemukan nilai-nilai
yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.

H. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


1. Instrumen dan Teknik Penilaian

Teknik Penilaian Bentuk Instrumen

 Tugas individu  Tes lisan


 Pengamatan Sikap  Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
 Tes Tertulis  Tes Uraian dan Pilihan

Jenis tagihan : Tugas Individu


Bentuk tagihan : Tes Lisan

Contoh Instrumen : Apa yang anda ketahui mengenai olah tubuh?

Rubrik Penilaian tugas individu

Aspek Nilai

Berdiri tegap menghadap dan dapat menjaga kontak mata dengan guru
Dapat menyampaikan pendapat dengan suara yang baik, bahasa yang santun
dan sistematis
Menyampaikan pendapat dengan intonasi dan bahasa tubuh yang meyakinkan

Pendapat mencerminkan penerapan konsep yang dijelaskan

Nilai rata-rata
Kriteria Penilaian
Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
A > 85
B 78 - 85
C 70 - 77
D < 70

Contoh Instrumen
Lembar Pengamatan Sikap
No Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan
1 Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan
2 memiliki rasa ingin tahu (curiosity)
3 menunjukkan ketekunan dan tanggungjawab dalam
belajar dan bekerja baik secara individu maupun
berkelompok

Rubrik Penilaian Sikap

No Aspek yang dinilai Rubrik


1 Menunjukkan rasa syukur 3: menunjukkan ekspresi rasa syukur kepada Tuhan
kepada Tuhan YME YME pada satu atau lebih kesempatan (topik)
2: belum secara eksplisit menunjukkan ekspresi atau
ungkapan syukur, namun menaruh minat terhadap
kebesaran Tuhan saat refleksi
1: belum menunjukkan ekspresi rasa syukur, atau
menaruh minat terhadap terhadap kebesaran
Tuhan saat refleksi
2 Menunjukkan rasa ingin tahu 3: menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias,
terlibat aktif dalam kegiatan kelompok
2: menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu
antusias, dan baru terlibat aktif dalam kegiatan
kelompok ketika disuruh
1: tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan,
sulit terlibat aktif dalam kegiatan kelompok
walaupun telah didorong untuk terlibat
3 Menunjukkan ketekunan dan 3: tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil
tanggungjawab dalam belajar terbaik yang bisa dilakukan, berupaya tepat waktu.
dan bekerja baik secara individu 2: berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas,
maupun berkelompok namun belum menunjukkan upaya terbaiknya
1: tidak berupaya sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas, dan tugasnya tidak selesai
*Deskripsi sikap ini digunakan untuk pertimbangan dalam menentukan profil siswa.

b) Lembar Tes Unjuk Kerja


Penokohan
Nama Siswa Nilai Rata-rata
Olah Suara Olah Ekspresi

Kriteria Penilaian
Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
A > 85
B 78 - 85
C 70 - 77
D < 70

Lembar Tes Tertulis


1. Tuliskan pengertian Olah Tubuh!
2. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan olah tubuh adalah?
3. Menurut anda mengapa dalam petunjukan tari olah tubuh sangat penting?

2. Analisis Hasil Penilaian


NAMA SEKOLAH : BENTUK SOAL :
KELAS : TANGGAL TES :
MAPEL : KKM :
NAMA TES : JUMLAH SISWA :
NAMA GURU : TANGGAL REMEDIAL :

NILAI SKOR TUNTAS


NO NAMA SISWA JUMLAH SKOR % KETERCAPAIAN
INDIVIDU SIKAP TES TULIS YA TIDAK
1
2
3
4
5

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

Program Remedial
NAMA SEKOLAH : BENTUK SOAL :
KELAS : TANGGAL TES :
MAPEL : KKM :
NAMA TES : JUMLAH SISWA :
NAMA GURU : TANGGAL REMEDIAL :
c) Program Pengayaan
NAMA SEKOLAH : BENTUK SOAL :
KELAS : TANGGAL TES :
MAPEL : KKM :
NAMA TES : JUMLAH SISWA :
NAMA GURU : TANGGAL REMEDIAL :

I. Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media : Video, Gerak
2. Alat : Laptop, Proyektor, Speaker
3. Bahan : Silabus Kurikulum 2013/Nasional, Buku Catatan, Buku Paket
4. Sumber Belajar : Buku Seni Budaya kelas XII, wikipedia.com, google.com.

Karawang, 27 Juli 2016


Mengetahui
Kepala Sekolah SMKN 1 Karawang Guru Mapel Seni Budaya

Drs. Agus Rukmawan, S.Ip, MM Andriyanti, S.Pd.


NIP: 19611111 198603 1 008
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMKN 1 Karawang


Mata Pelajaran : Seni Budaya (Teater)
Kelas/Semester : XII/Ganjil
Alokasi Waktu : 4 x 2 JP (45 Menit)
A. Kompetensi Inti
1. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
2. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1. Mengevaluasi konsep, teknik dan prosedur berkarya teater
2. Mengkreasi naskah drama
3. Mengkreasi teater berdasarkan simbol, jenis, dan fungsi dengan beragam teknik.
4. Mengkreasi naskah drama dan penampilan teater
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Memahami konsep, teknik dan prosedur berkarya teater
2. Mengolah naskah drama
3. Menerapkan teknik penokohan
4. Menyaji penampilan Film Pendek
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui apresiasi siswa dapat memahami konsep, teknik dan prosedur berkarya teater
2. Melalui diskusi dan tanya jawab siswa mampu mengolah naskah drama
3. Melalui sosiodrama siswa dapat menerapkan teknik penokohan dalam pembuatan film
pendek
4. Melalui sosiodrama siswa mampu menyaji penampilan Film Pendek kreasi sendiri
E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Film Pendek
Film pendek ialah salah satu bentuk film paling simple dan paling kompleks.Di awal
perkembangannya film pendek sempat dipopulerkan oleh comedian Charlie Chaplin. Secara
teknis film pendek merupakan film yang memiliki durasi dibawah 50 menit. Mengenai cara
bertuturnya, film pendek memberikan kebebasan bagi para pembuat dan pemirsanya,
sehingga bentuknya menjadi sangat bervariasi. Film pendek dapat saja hanya berdurasi 60
detik, yang penting ide dan pemanfaatan media komunikasinya dapat berlangsung efektif.
Yang menjadi menarik justru ketika variasi-variasi tersebut menciptakan cara pandang-cara
pandang baru tentang bentuk film secara umum, dan kemudian berhasil memberikan
banyak sekali kontribusi bagi perkembangan sinema.

Pada hakikatnya film pendek bukan merupakan reduksi dari film dengan cerita
panjang, atau sebagai wahana pelatihan bagi pemula yang baru masuk kedunia
perfilman.Film pendek memiliki ciri/karakteristik sendiri yang membuatnya berbeda dengan
film cerita panjang, bukan karena sempit dalam pemaknaan atau pembuatannya lebih
mudah serta anggaran yang minim.Tapi karena film pendek memberikan ruang gerak
ekspresi yang lebih leluasa untuk para pemainnya.
Sejarah Film Pendek

Istilah film pendek mulai populer sejak tahun 50-an, sedangkan alur perkembangan
film pendek dimulai dari Jerman dan Perancis. Para penggagas film pendek itu ialah
Manifesto Oberhausen di Jerman dan kelompok Jean Mitry di Perancis. Kemudian muncul
Oberhausen Kurzfilmtage yang sekarang menjadi festival film pendek tertua di dunia,
tepatnya di kota Oberhausen sendiri. Tidak menunggu waktu yang lama Paris pun menjadi
saingan dengan kemunculan Festival du Court Metrage de Clermont-Ferrand yang diadakan
tiap tahun.Festival-festival film pendek di Eropa menjadi ajang eksibisi utama yang sarat
pengunjung, apalagi didukung dengan munculnya cinema house bervolume kecil.
Masyarakat pun dapat menyaksikan pemutaran film-film pendek ini di hampir setiap sudut
kota di Eropa.

Di Indonesia film pendek sampai sekarang masih menjadi sosok yang termarjinalkan
dari sudut pandang pemirsa.Film pendek Indonesia mulai muncul di kalangan pembuat film
Indonesia sejak munculnya pendidikan sinematografi di IKJ. Perhatian para film-enthusiasts
di era tahun 70-an bisa dikatakan cukup baik dalam membangun atmosfer positif bagi
perkembangan film pendek di Jakarta. Bahkan, Dewan Kesenian Jakarta mengadakan
Festival Film Mini setiap tahunnya semenjak tahun 1974, dimana format film yang diterima
hanyalah seluloid 8mm. Tapi, sangat disayangkan pada tahun 1981 Festival Film Mini
berhenti karena kekurangan dana.

Tahun 1975 mulai muncul Kelompok Sinema Delapan yang dimotori Johan Teranggi
dan Norman Benny.Kelompok ini secara simultan terus mengkampanyekan pada masyarakat
bahwa seluloid 8mm dapat digunakan sebagai media ekspresi kesenian.Hingga pada tahun
1984 munculnya hubungan internasional diantaranya dengan para filmmaker Eropa
terutama dengan Festival Film Pendek Oberhausen.Hal itu, membuat film pendek mulai
berani unjuk gigi dimuka dunia.Keadaan ini memancing munculnya Forum Film Pendek di
Jakarta, yang berisikan para seniman, praktisi film, mahasiswa dan penikmat film dari
berbagai kampus untuk secara intensif membangun networking yang baik di kalangan
pemerhati film.
Tapi, tetap saja hal itu tidak berlangsung lama karena Forum Film Pendek hanya
bertahan selama dua tahun saja.Secara garis besar, keadaan film pendek di Indonesia
memang dapat dikatakan ironis.Karena film pendek Indonesia hampir tidak pernah
tersampaikan ke pemirsa lokal-nya secara luas karena miskinnya ajang-ajang eksibisi dalam
negeri. Tetapi di sisi lain, di dunia internasional film pendek Indonesia cukup mampu
berbicara dan eksis. Dari sejak karya-karya Slamet Rahardjo, Gotot Prakosa, Nan T. Achnas,
Garin Nugroho, sampai ke generasi Riri Riza dan Nanang Istiabudi.By Wikipedia.
2. Struktur Film Pendek
Skenario Film Pendek itu bisa menjadi pusaka bagi filmnya.Kenapa ? Karena penulis
skenario film pendek dalam prosesnya, butuh keterampilan yang sama persis seperti penulis
naskah film layar lebar biasanya, meskipun ini skala-nya lebih kecil. Dengan teknologi yang
baru-baru ini berkembang, filpen kini mulai banyak diminati masyarakat, hingga mereka
ramai-ramai memposting karyanya di internet.

Sebelum membuatnya biasanya buat dulu satu ide, lalu kemudian dituangkan ke
teks script atau naskah. Kemudian barulah ke tahap proses produksi. Namun, tetap masih
ada juga tahapan lain yang mesti diperhatikan. Ok, dalam membuat skenario film pendek,
ada 7 aturan yangsaya simak dari raindance.org, yang tulis oleh Joalland Stephanie. Saya juga
tidak begitu tahu tolak ukur aturan ini dari mana, tapi saya share aja, siapa tahu bermanfaat.
Langsung saja, bagaimana cara membuat skenario film pendek ?berikut ulasan 7 aturan
dalam penulisan script-nya:

a. Semakin pendek semakin baik

Biasanya filpen itu berdurasi 15 detik sampai 45 menit.Buatlah filpen-mu sependek


mungkin, terlebih nanti saat produksi bisa memakan ongkos yang lebih murah, eit tapi
jangan terlihat murahan.Terkait hal itu, alternatifnya adalah teknologi digital dan software-
software komputer.Ini bisa menunjang kualitas filpen anda.

Lalu ada lagi rahasianya kenapa harus sangat pendek, yaitu Festival Film Pendek
Internasional. Kalau mau ikutan festival, pastikan filpenmu jangan sampai berdurasi lebih
dari 10 menit !Karena mereka suka melirik filpen yang sependek mungkin namun
berkualitas.Jika filpen kurang dari 10 menit, biasanya skenario film nya ditulis maksimum 7-
8 halaman.

b. Tulislah cerita yang mudah

Hal yang hebat tentang filpen adalah ceritanya itu bisa apa saja. Namun, jangan
membuang daya praktis atau kemudahan dalam produksi anda.Misalnya naskah film dengan
cerita adegan aksi kejar-kejaran, kecelakaan mobil, kebakaran dan lain-lain.Banyak penulis
tampaknya tidak menyadari betapa lamanya waktu dan banyaknya biaya dikeluarkan dalam
produksi. Contoh terbaik adalah short movie asia ‘Just A Love Story’ berlangsung hampir
seluruh adegannya berada di dalam lift. Maka tulislah lokasi semenarik mungkin namun
praktis, pikirkanlah akses dan kontrol.

c. Buatlah se-visual mungkin.

"Film adalah media visual disertai audio”, meski pun dulu sempat ada film bisu.Sebuah
Film itu menceritakan kisah-kisah dalam gambar. Buatlah gaya artistik visual untuk karakter
di filpen anda. Ini berfungsi untuk mengeksternalisasi atau penekanan visual pada
temperamen karakter, profesinya, statusnya dan lain-lain.
Contohnya dalam filpen ‘Lunch Date’, ada wanita bergaya mewah yang mempoles garpu
makannya sebelum ia gunakan untuk makan siang. Apa persepsi anda tentang wanita ini ?
Coba anda bayangkan, bagaimana tidak filpen tanpa dialog ini, memenangkan Academy
Award untuk film pendek terbaik live action.

d. Carilah momen tunggal untuk film anda

Film-film pendek terbaik sering menampilkan momen tunggal.Maksudnya ?Maksudnya


adalah adanya konflik yang harus diselesaikan, di mana ada dilema yang dipertaruhkan dan
pilihan yang harus dipilih si protagonis.Upayakan untuk menambah batas waktunya, atau
detakan jam.Sebenarnya ini tidak terlalu dibutuhkan tetapi bisa menambahkan ketegangan
di skenario film anda.Filpen 'On Time' adalah contoh yang baik dari kondisi ini. Ini bercerita
tentang seorang pemuda patah hati yang bisa mengintip ke masa depan dan dia harus
melakukan sesuatu karena hal itu.

5. Ceritakan kisah yang menarik

Anda harus selalu mencoba untuk menceritakan kisah-kisah menarik.Filpen itu


merupakan suatu kesempatan besar dalam mendorong batas-batas cerita yang bisa menarik
bagi penonton.Contohnya adalah 'Sarah Jane'. Film ini menunjukkan sekelompok remaja di
kota hantu zombie, namun pada intinya itu adalah kisah cinta tentang seorang anak muda
yang tidak bisa mendekati wanita ia cintai.

6. Libatkanlah pembaca

Jika anda menulis dan membuat kesan tertentu dalam satu halaman dirasa penting,
sepertinya yang lebih penting adalah menghubungkan pembaca dalam 10 halaman pertama
dalam naskah film pendek.Namun, ending juga penting, karena mampu memberi makna dan
rasa puas di akhir.

7. Waspadalah terhadap klise

Ada banyak klise dalam filpen.Kenapa semua orang menulis tentang pembunuh
bayaran yang disewa, perampokan, orang melihat dirinya meninggal dan lain-lain.Hindarilah
stereotipe.Itulah yang dilakukan 'Descendent'.Dalam filpen ini beberapa pria sebenarnya
bingung karena harus membunuh seorang anak kecil yang lucu dan salah satu dari mereka
mendapati kaki anak itu dingin sekali. Sampai ia sadar bahwa anak itu adalah makhluk gaib.

Jadi, tulislah apa yang sudah akrab dengan anda, daripada menulis sesuatu dari film-
film lain. Jangan menghindari cerita-cerita kecil, filpen adalah karya yang sempurna untuk
mereka yang mau menceritakan kisah-kisah kecil sebagai penulis profesional.

Terakhir, tontonlah short movie/filpen sebanyak mungkin, pelajari sebagai audience


untuk membantu menulis, dan pikirkanlah feeling-nya.

Sumber:
Joalland,Stéphanie.2013.7 rules for writing short films.Raindance Toronto,Canada
Via: raindance.org

F. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Pembelajaran Berbasis Proyek
3. Metode : Apresiasi, Diskusi, Tanya Jawab, Sosiodrama

G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:*)
a. Pendahuluan ( 15 Menit)
1) Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa.
2) Mendata kehadiran siswa
3) Menanyakan beberapa pertanyaan dasar sebagai review pembelajaran
4) Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa yaitu dengan
cara kerjasama dan kelompok, sebagai upaya untuk meningkatkan nilai demokratis,
bersahabat, peduli sosial, dan tanggung jawab.

b. Inti (70 Menit)


Membimbing siswa secara berkelompok untuk :
a) Mengamati (Observing)
1) Mengamati contoh karya seni teater yang ditayangkan oleh guru
2) Mengapresiasi tayangan yang ditampilkan oleh guru melalui proyektor
tentang contoh karya film pendek
b) Menanya (Questioning)
1) Mampu mengajukan pertanyaan seperti “Apa itu film pendek?”.
2) Mampu memberikan komentar terhadap keunikan karya seni teater
c) Pengumpulan data (Experimenting)
1) Mengumpulkan informasi tambahan tentang hal-hal yang berkaitan dengan
film pendek
2) Mencatat hal-hal penting yang ditemukan seputar informasi tambahan.
d) Mengasosiasi (Associating)
1) Menyimpulkan tentang pengertian film pendek
2) Memberikan bantuan seperlunya kepada setiap siswa agar mereka mampu
menyimpulkan materi dengan baik dan benar.
e) Menkomunikasikan (Communicating)
1) Mengecek dan memberikan penilaianterhadap hasil kerja siswa.
2) Mendiskusikan hasil laporan dan menyimpulkan keterkaitan karya film pendek
dengan manfaat dalam kehidupan sehari-hari yang dapat diterapkan pada diri
siswa masing-masing.
c. Penutup (5 Menit)
Mendorong siswa untuk menyimpulkan, merefleksikan, dan menemukan nilai-nilai
yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.

2. Pertemuan Kedua:*)
a. Pendahuluan ( 15 Menit)
1) Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa.
2) Mendata kehadiran siswa
3) Menanyakan beberapa pertanyaan dasar sebagai review pembelajaran
4) Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa yaitu dengan cara
kerjasama dan kelompok, sebagai upaya untuk meningkatkan nilai demokratis,
bersahabat, peduli sosial, dan tanggung jawab.
b. Inti (70 Menit)
Membimbing siswa secara berkelompok untuk :
a) Penentuan proyek
1) Guru memberi tugas membuat naskah film pendek
2) Peserta didik diberi kesempatan untuk memilih/menentukan tugas yang akan
dikerjakannya baik secara kelompok ataupun mandiri.
b) Perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek
a. Peserta didik merancang langkah-langkah pembuatan naskah film pendek
b. Peserta didik menentukan tema, latar, tokoh, watak, alur serta dialog dalam naskah
pembuatan film pendek.
c) Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek
1) Film pendek yang telah rampung dibuat dijadwalkan akan tampil dalam kurun
waktu dua kali pertemuan selanjutnya
2) Selama dua kali pertemuan selanjutnya, pada tahap minggu petama adalah latihan
persiapan pembuatan film pendek (penentuan karakter) yang terdapat dalam
naskah yang telah dibuat. Kemudian di pertemuan selanjutnya film pendek dapat
ditampilkan dalam bentuk video.

d) Penyelesaian proyek dengan fasilitasi dan monitoring guru


1) Melalui diskusi dan tanya jawab, siswa mulai menyusun naskah yang akan digarap
2) Guru bertanggung jawab memonitor aktivitas peserta didik dalam melakukan tugas
proyek mulai proses hingga penyelesaian proyek.
3) Pada kegiatan monitoring, guru membuat rubrik yang akan dapat merekam
aktivitas peserta didik dalam menyelesaikan tugas membuat naskah film pendek.
e) Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil proyek
1) Naskah film pendek yang selesai dibuat, dipresentasikan dihadapan siswa lainnya
di dalam kelas.
2) Membantu siswa seperlunya apabila terdapat tanya jawab
f) Evaluasi proses dan hasil proyek
1) Guru dan peserta didik pada akhir proses pembelajaran melakukan refleksi
terhadap aktivitas dan hasil tugas membuat naskah film pendek
2) Proses refleksi pada tugas proyek dapat dilakukan secara individu maupun
kelompok.
3) Pada tahap evaluasi, peserta didik diberi kesempatan mengemukakan
pengalamannya selama menyelesaikan tugas yang berkembang dengan diskusi
untuk memperbaiki kinerja selama menyelesaikan tugas.

c. Penutup (5 Menit)
Mendorong siswa untuk menyimpulkan, merefleksikan, dan menemukan nilai-nilai
yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.

3. Pertemuan Ketiga:*)
a. Pendahuluan (15 Menit)
1. Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa.
2. Mendata kehadiran siswa
3. Menanyakan beberapa pertanyaan dasar sebagai review pembelajaran
4. Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa yaitu dengan cara
kerjasama dan kelompok, sebagai upaya untuk meningkatkan nilai demokratis,
bersahabat, peduli sosial, dan tanggung jawab.

b. Inti (70 Menit)


Membimbing siswa secara berkelompok untuk :
1. Penentuan proyek
1) Guru memberi treatment latihan olah suara dan olah ekspresi
2) Peserta didik diberi kesempatan untuk meniru/menunjukkan bagaimana olah
suara dan ekspresi dengan baik
2. Perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek
1) Peserta didik melakukan olah suara dengan menyebutkan huruf vokal (a, i, u, e, o)
semaksimal mungkin
2) Peserta didik menunjukkan beragam ekspresi yang disebutkan guru (sedih, marah,
datar, menangis, dsb.)

3. Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek


1) Mengingatkan bahwa dipertemuan selanjutnya film pendek sudah harus selesai
dalam bentuk video
2) Pertemuan hari ini, siswa akan difasilitasi berlatih teknik penokohan guna
menunjang proses pembuatan tugas film pendek
4. Penyelesaian proyek dengan fasilitasi dan monitoring guru
1) Melalui sosiodrama, siswa diminta mempraktekkan cara mengolah vokal untuk
artikulasi dan mengolah ekspresi
2) Guru bertanggung jawab memonitor aktivitas peserta didik dalam melaksanakan
kegiatan pada pertemuan hari ini
3) Pada kegiatan monitoring, guru membimbing siswa dalam mempraktikkan tahap-
tahap latihan proses persiapan pembuatan film pendek
5. Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil proyek
1) Siswa secara berkelompok melaporkan keberlanjutan naskah/judul serta peran
yang sedang mereka garap
2) Secara bergantian mempresentasikan pelaporan melalui perwakilan
kelompok/ketua kelompok
6. Evaluasi proses dan hasil proyek
1) Guru dan peserta didik pada akhir proses pembelajaran melakukan refleksi
terhadap aktivitas latihan persiapan membuat film pendek
2) Proses refleksi pada pertemuan ini dapat dilakukan secara individu maupun
kelompok.
3) Pada tahap evaluasi, peserta didik diberi kesempatan mengemukakan
pengalamannya selama melaksanakan kegiatanyang berkembang dengan diskusi
untuk memperbaiki kinerja selama menyelesaikan tugas membuat film pendek.

c. Penutup (5 Menit)
Mendorong siswa untuk menyimpulkan, merefleksikan, dan menemukan nilai-nilai
yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.

4. Pertemuan Keempat:*)
a. Pendahuluan ( 15 Menit)
1. Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa.
2. Mendata kehadiran siswa
3. Menanyakan beberapa pertanyaan dasar sebagai review pembelajaran
4. Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa yaitu dengan cara
kerjasama dan kelompok, sebagai upaya untuk meningkatkan nilai demokratis,
bersahabat, peduli sosial, dan tanggung jawab.

b. Inti (70 Menit)


Membimbing siswa secara berkelompok untuk :
a) Mengamati (Observing)
1) Mengamati hasil karya teater yang dibuat siswa
2) Mengapresiasi tayangan yang ditampilkan oleh siswa lainnya melalui proyektor
tentang karya film pendek

b) Menanya (Questioning)
1) Mampu mengajukan pertanyaan seperti “Pesan atau Amanah apa yang didapatkan
setelah menapresiasi karya film pendek siswa?”.
2) Mampu memberikan komentar terhadap keunikan khasil karya film pendek yang
dibuat siswa
c) Pengumpulan data (Experimenting)
1) Mengumpulkan informasi tambahan tentang hal-hal yang berkaitan dengan film
pendek
2) Mencatat hal-hal penting yang ditemukan seputar informasi tambahan.
d) Mengasosiasi (Associating)
1) Menyimpulkan tentang pesan atau pengalaman pada saat melihat tayang video
film pendek
2) Memberikan bantuan seperlunya kepada setiap siswa agar mereka mampu
menyimpulkan materi dengan baik dan benar.
e) Menkomunikasikan (Communicating)
2) Mengecek dan memberikan penilaian terhadap hasil kerja siswa.
3) Mendiskusikan hasil laporan dan menyimpulkan keterkaitan karya film pendek
dengan manfaat dalam kehidupan sehari-hari yang dapat diterapkan pada diri
siswa masing-masing.

2. Penutup (5 Menit)
Mendorong siswa untuk menyimpulkan, merefleksikan, dan menemukan nilai-nilai
yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.
H. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan
1. Instrumen dan Teknik Penilaian

Teknik Penilaian Bentuk Instrumen

 Tugas individu  Tes lisan


 Pengamatan Sikap  Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
 Tes Tertulis  Tes Uraian dan Pilihan

a. Jenis tagihan : Tugas Individu


Bentuk tagihan : Tes Lisan

Contoh Instrumen : Jelaskan pengertian film pendek!

Rubrik Penilaian tugas individu

Aspek Nilai

Berdiri tegap menghadap dan dapat menjaga kontak mata dengan guru
Dapat menyampaikan pendapat dengan suara yang baik, bahasa yang santun
dan sistematis
Menyampaikan pendapat dengan intonasi dan bahasa tubuh yang meyakinkan

Pendapat mencerminkan penerapan konsep yang dijelaskan

Nilai rata-rata

Kriteria Penilaian
Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
A > 85
B 78 - 85
C 70 - 77
D < 70

Contoh Instrumen
Lembar Pengamatan Sikap

No Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan


1 Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan
2 memiliki rasa ingin tahu (curiosity)
3 menunjukkan ketekunan dan tanggungjawab dalam
belajar dan bekerja baik secara individu maupun
berkelompok

R
Rubrik Penilaian Sikap

No Aspek yang dinilai Rubrik


1 Menunjukkan rasa syukur 3: menunjukkan ekspresi rasa syukur kepada Tuhan
kepada Tuhan YME YME pada satu atau lebih kesempatan (topik)
2: belum secara eksplisit menunjukkan ekspresi atau
ungkapan syukur, namun menaruh minat terhadap
kebesaran Tuhan saat refleksi
1: belum menunjukkan ekspresi rasa syukur, atau
menaruh minat terhadap terhadap kebesaran
Tuhan saat refleksi
2 Menunjukkan rasa ingin tahu 3: menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias,
terlibat aktif dalam kegiatan kelompok
2: menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu
antusias, dan baru terlibat aktif dalam kegiatan
kelompok ketika disuruh
1: tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan,
sulit terlibat aktif dalam kegiatan kelompok
walaupun telah didorong untuk terlibat
3 Menunjukkan ketekunan dan 3: tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil
tanggungjawab dalam belajar terbaik yang bisa dilakukan, berupaya tepat waktu.
dan bekerja baik secara individu 2: berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas,
maupun berkelompok namun belum menunjukkan upaya terbaiknya
1: tidak berupaya sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas, dan tugasnya tidak selesai
*Deskripsi sikap ini digunakan untuk pertimbangan dalam menentukan profil siswa.

Lembar Tes Unjuk Kerja

Penokohan
Nama Siswa Nilai Rata-rata
Olah Suara Olah Ekspresi

Kriteria Penilaian
Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
A > 85
B 78 - 85
C 70 - 77
D < 70

2. Lembar Tes Tertulis


1. Tuliskan pengertian film pendek!
2. Apa saja langkah-langkah pembuatan film pendek?
3. Dari manakah asal mula kemunculan karya film pendek?siapa penggagasnya!
4. Apa sajakah ganre dalam karya film pendek yang anda ketahui?

3. Analisis Hasil Penilaian

NAMA SEKOLAH : BENTUK SOAL :


KELAS : TANGGAL TES :
MAPEL : KKM :
NAMA TES : JUMLAH SISWA :
NAMA GURU : TANGGAL REMEDIAL :

NILAI SKOR TUNTAS


NO NAMA SISWA JUMLAH SKOR % KETERCAPAIAN
INDIVIDU SIKAP TES TULIS YA TIDAK
1
2
3
4
5

4. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

Program Remedial

NAMA SEKOLAH : BENTUK SOAL :


KELAS : TANGGAL TES :
MAPEL : KKM :
NAMA TES : JUMLAH SISWA :
NAMA GURU : TANGGAL REMEDIAL :

Program Pengayaan
NAMA SEKOLAH : BENTUK SOAL :
KELAS : TANGGAL TES :
MAPEL : KKM :
NAMA TES : JUMLAH SISWA :
NAMA GURU : TANGGAL REMEDIAL :
I. Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media : Video
2. Alat : Laptop, Proyektor, Speaker
3. Bahan : Silabus Kurikulum 2013/Nasional, Buku Catatan, Buku Paket
4. Sumber Belajar :Buku Seni Budaya kelas XII, wikipedia.com, google.com,
Joalland,Stéphanie.2013.7 rules for writing short films.Raindance Toronto,CanadaVia:
raindance.org, buku relevan yang mendukung.

Karawang,27 Juli 2016


Mengetahui
Kepala Sekolah SMKN 1 Karawang Guru Mapel Seni Budaya

Drs. Agus Rukmawan, S.Ip, MM Andriyanti, S.Pd.


NIP: 19611111 198603 1 008

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMKN 1 Karawang


Mata Pelajaran : Seni Budaya (Rupa)
Kelas/Semester : XII/Genap
Alokasi Waktu : 4 x 2 JP (45 Menit)
A. Kompetensi Inti
1. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
2. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1. Mengevaluasi simbol, jenis, fungsi dan nilai estetis karya dan tokoh seni rupa
2. Membuat tulisan kritik seni rupaberdasarkan simbol, jenis, fungsi dan tokoh karya seni rupa
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menganalisis simbol, jenis, fungsi dan nilai estetis beserta tokoh karya seni rupa
2. Memahami hal-hal yang membedakan dari karya tokoh seni rupa
3. Menalar struktur penulisan kritik seni rupa
4. Membuat tulisan kritik seni rupa
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui apresiasi siswa dapat menganalisis simbol, jenis, fungsi dan nilai estetis beserta
tokoh karya seni rupa
2. Melalui diskusi dan tanya jawab siswa dapat memahami hal-hal yang membedakan dari
karya tokoh seni rupa
3. Melalui resitasisiswa mampu menalar struktur penulisan kritik seni rupa
4. Melalui resitasi siswadapat membuat tulisan kritik seni rupa
E. Materi Pembelajaran

1. Tokoh-tokoh Karya Seni Rupa

Tokoh Seniman Keterangan


Basuki Abdullah merupakan seorang tokoh seni rupa
Indonesia yang lahir di Surakarta, 27 Januari 1915. Ia
merupakan salah seorang pelukis maestro dengan aliran
seni rupa realis dan naturalis. Meninggal pada usia 78 tahun
tepatnya pada 5 November 1993, ia pernah diangkat
menjadi salah seorang pelukis resmi istana negara pada
masa kepemimpinan presiden Soeharto. Karya-karya yang
terlahir dari tangannya begitu dikenal hingga keseluruh
penjuru dunia. Lukisannya menjadi barang buruan langka
yang dicari oleh banyak orang. Beberapa contoh lukisan yang
pernah dibuat olehnya antara lain berjudul Lukisan "Kakak
dan Adik" (1978) dan Lukisan "Balinese Beauty" (1976).

F. Widayanto (Keramikus) adalah seorang keramikus


terkenal lulusan Institut Teknologi Bandung. Berbagai karya
keramik yang dibuatnya sangat disukai konsumen
mancanegara. Diawali tahun 1983, ia membangun bisnisnya
dalam dunia seni rupa hingga akhirnya meraih sukses dan
mampu bekerjasama dengan Kobayashi, sebuah perusahaan
importir Jepang untuk barang-barang kesenian dan pecah
belah.
Affandi Koesoema adalah pelukis Indonesia pertama yang
membawanamabaikbangsa Indonesia dimatadunia.
Iaadalahseorangpelukis maestro yang lahir di Cirebon, tahun
1907. Karya-karyanyasangat familiar di
duniainternasionalkarenaselainmemilikinilaiestetis yang
tinggi, lukisan yang
dibuatAffandijugaseringdipamerkanmelaluipameran-
pamerantunggal yang diadakannya di
berbagaibelahanduniasepertiInggris, India, Eropa,
danAmerika.Tokohsenirupa Indonesia
inijugaterbilangsangatproduktif.Selamamasahidupnya
(meninggal 23 Mei 1990), iatelahmenghasilkan 2000
lukisanindah yang sebagianbesarkinitelahlakuterjual.
Beberapakaryasenirupa 2 dimensiberupalukisan yang
pernahdibuatnyaantaralain poster propaganda Boeng, ajo,
Boeng! tahun 1945.
I NyomanNuarta adalahpematungasal Indonesia yang lahir
di Bali, 14 November
1951.Iadikatakansebagaisalahsatutokohsenirupa Indonesia,
selainkarenakarya-karyapatungnya yang
keindahannyamenguncang,
jugakarenaiamenjadisalahsatupeloporGerakanSeniRupaBar
upadatahun 1976. Beberapamahakaryanya yang
sangatdikenalantara lain MonumenJalesvevaJayamahe
(Surabaya), Patung Garuda WisnuKencana (Badung, Bali),
sertaMonumenProklamasi Indonesia (Jakarta).

2. Kritik Seni
Kritik seni merupakan kegiatan menanggapi karya seni untuk menunjukkan
kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Keterangan mengenai kelebihan dan
kekurangan ini dipergunakan dalam berbagai aspek, terutama sebagai bahan untuk
menunjukkan kualitas dari sebuah karya.
Para ahli seni umumnya beranggapan bahwa kegiatan kritik dimulai dari
kebutuhan untuk memahami kemudian beranjak kepada kebutuhan memperoleh
kesenangan dari kegiatan memperbincangkan berbagai hal yang berkaitan dengan
karya seni tersebut.
Sejalan dengan perkembangan pemikiran dan kebutuhan masyarakat
terhadap dunia seni, kegiatan kritik kemudian berkembang memenuhi berbagai
fungsi sosial lainnya. Kritik karya seni tidak hanya meningkatkan kualitas
pemahaman dan apresiasi terhadap sebuah karya seni, tetapi dipergunakan juga
sebagai standar untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil berkarya seni.
Tanggapan dan penilaian yang disampaikan oleh seorang kritikus ternama
sangat mempengaruhi persepsi penikmat terhadap kualitas sebuah karya seni
bahkan dapat mempengaruhi penilaian ekonomis (price) dari karya seni tersebut.

Kritik Seni dalam dunia Seni Rupa sangat penting. Malalui Kritik Seni, kita
bisa melihat kelebihan dan kekurangan yang tampak dalam sebuah karya
seni. Terjadinya kritik disebabkan adanya ketidak sesuaian, penyimpangan ataupun
lepasnya batas-batas normatif dalam pandangan obyektif pelaku kritik. Tentu
pandangan masing-masing pelaku kritik didasari dari latar belakang ilmu
pengetahuan dan pengalamannya secara menyeluruh.
Artinya kritik pun bisa bermakna subyektif bisa pula bermakna obyektif.
namun nilai kritik akan sangat bisa diterima, tentunya, jika sudah melalui seleksi
mayoritas atas pandangan yang obyektif.
Situasi kondisi dalam hal ini sangat mudah kita saksikan, baik itu di wilayah
publik, maupun dalam wilayah-wilayah yang lebih kecil. Misalnya lingkungan sekitar.
Atau bisa juga dalam sebuah komunitas tertentu. Prilaku kritik mengkritik sangat
mudah dijumpai di mana saja dalam konteks sesuai dengan wilayah masing-masing.
Mengkritik sebaiknya dibarengi dengan semangat untuk menciptakan kondisi
yang lebih baik dari sebelumnya bukan sebaliknya. Jadi jikapun terjadi sebaliknya,
berarti ada yang konslet dari proses kritik mengkritik itu. Dan disitulah yang musti
dibenahi.
Dalam kehidupan sosial secara umum, kritik mengkritik kerap terjadi. saya
yakin dengan menjaga prinsip-prinsip saling menghormati, realistis dan menggunakan
teknik komunikasi yang cerdas, maka kritik akan menjadi perbuatan yang
menyenangkan.

3. Jenis Kritik Seni


Kritik karya seni memiliki perbedaan tujuan dan kualitas. Karena perbedaan
tersebut, maka dijumpai beberapa jenis karya seni seperti yang disampaikan oleh
Feldman (1967) yaitu kritik populer (popular criticism), kritik jurnalis (journalistic
criticism), kritik keilmuan (scholarly criticism). dan kritik pendidikan (pedagogical
criticism).
Pemahaman terhadap keempat tipe kritik seni dapat mengantar nalar kita
untuk menentukan pola pikir dalam melakukan kritik seni. Setiap tipe mempunyai ciri
(kriteria), media (alat : bahasa), cara (metode), sudut pandang, sasaran, dan materi
yang tidak sama. Keempat kritik tersebut memiliki fungsi yang menekankan pada
masing-masing keperluannya.
1. Kritik Populer
Kritik populer adalah jenis kritik seni yang ditujukan untuk konsumsi
massa/umum. Tanggapan yang disampaikan melalui kritik jenis ini biasanya bersifat
umum saja lebih kepada pengenalan atau publikasi sebuah karya. Dalam tulisan kritik
populer, umumnya dipergunakan gaya bahasa dan istilah-istilah sederhana yang
mudah dipahami oleh orang awam.
2. Kritik Jurnalis
Kritik jurnalis adalah jenis kritik seni yang hasil tanggapan atau penilaiannya
disampaikan secara terbuka kepada publik melaui media massa khususnya surat
kabar. Kritk ini hampir sama dengan kritik populer, tetapi ulasannya lebih dalam dan
tajam. Kritik jurnalistik sangat cepat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap
kualitas dari sebuah karya seni, tertama karena sifat dari media massa dalam
mengkomunikasikan hasil tanggapannya
3. Kritik Keilmuan
Kritik keilmuan merupakan jenis kritik yang bersifat akademis dengan
wawasan pengetahuan, kemampuan dan kepekaan yang tinggi untuk menilai
/menanggapi sebuah karya seni. Kritik jenis ini umumnya disampaikan oleh seorang
kritikus yang sudah teruji kepakarannya dalam bidang seni, atau kegiatan kritik yang
disampaikan mengikuti kaidah-kaidah atau metodologi kritik secara akademis. Hasil
tanggapan melalui kritik keilmuan seringkali dijadikan referansi bagi para kolektor
atau kurator institusi seni seperti museum, galeri dan balai lelang.
4. Kritik Kependidikan
Kritik kependidikan merupakan kegiatan kritik yang bertujuan mengangkat
atau meningkatkan kepekaan artistik serta estetika subjek belajar seni. Jenis kritik ini
umumnya digunakan di lembaga-lembaga pendidikan seni terutama untuk
meningkatkan kualitas karya seni yang dihasilkan peserta didiknya. Kritik jenis ini
termasuk yang digunakan oleh guru di sekolah umum dalam penyelenggaraan mata
pelajaran pendidikan seni

Selain jenis kritik yang disampaikan oleh Feldman, berdasarkan titik tolak
atau landasan yang digunakan, dikenal pula beberapa bentuk kritik yaitu: kritik
formalistik, kritik ekspresivistik dan instrumentalistik :
1. Kritik Formalistik
Melalui pendekatan formalistik, kajian kritik terutama ditujukan terhadap karya
seni sebagai konfigurasi aspek-aspek formalnya atau berkaitan dengan unsur-unsur
pembentukannya. Pada sebuah karya lukisan, maka sasaran kritik lebih tertuju
kepada kualitas penyusunan (komposisi) unsur-unsur visual seperti warna, garis,
tekstur, dan sebagainya yang terdapat dalam karya tersebut. Kritik formalistik
berkaitan juga dengan kualitas teknik dan bahan yang digunakan dalam berkarya
seni.
2. Kritik Ekspresivistik
Melalui pendekatan ekspresivistik dalam kritik seni, kritikus cenderung menilai
dan menanggapi kualitas gagasan dan perasaan yang ingin dikomunikasikan oleh
seniman melalui sebuah karya seni. Kegiatan kritik ini umumnya menanggapi
kesesuaian atau keterkaitan antara judul, tema, isi dan visualisasi objek-objek yang
ditampilkan dalam sebuah karya.
3. Kritik Instrumentalistik
Melalui pendekatan instrumentalistik sebuah karya seni cenderung dikritisi
berdasarkan kemampuananya dalam upaya mencapai tujuan, moral, religius, politik
atau psikologi. Pendekatan kritik ini tidak terlalu mempersoalkan kualitas formal dari
sebuah karya seni tetapi lebih melihat aspek konteksnya baik saat ini maupun masa
lalu. Lukisan berjudul ”Penangkapan Pangeran Diponegoro” karya Raden Saleh
misalnya, dikritisi tidak saja berdasarkan kualitas teknis (formal) nya saja tetapi
keterkaitan antara objek, isi, tema dan tujuan serta pesan moral yang ingin
disampaikan pelukisnya atau interpretasi pengamatnya terhadap konteks ketika
karya tersebut dihadirkan.

F. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Discovery Learning
3. Metode : Apresiasi, Diskusi, Tanya Jawab, Resitasi
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:*)
a. Pendahuluan ( 15 Menit)
1) Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa.
2) Mendata kehadiran siswa
3) Menanyakan beberapa pertanyaan dasar sebagai review pembelajaran
4) Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa yaitu dengan cara
kerjasama dan kelompok, sebagai upaya untuk meningkatkan nilai demokratis,
bersahabat, peduli sosial, dan tanggung jawab.

b. Inti (70 Menit)


Membimbing siswa secara berkelompok untuk :
b) Mengamati (Observing)
1) Mengamati gambar yang ditampilkan oleh guru
2) Mengapresiasi tayangan yang ditampilkan oleh guru melalui proyektor atau
gambar cetak
c) Menanya (Questioning)
1) Mampu mengajukan pertanyaan seperti “Apa saja yang membedakan karysa seni
rupa satu dengan yang lainnya?”.
2) Mampu memberikan komentar terhadap keunikan karya seni rupa
d) Pengumpulan data (Experimenting)
1) Mengumpulkan informasi tambahan tentang hal-hal yang berkaitan dengan
simbol, jenis, fungsi dan nilai estetis karya seni rupa
2) Mencatat hal-hal penting yang ditemukan seputar informasi tambahan.
e) Mengasosiasi (Associating)
1) Menyimpulkan bahwa terdapatsimbol, jenis, fungsi dan nilai estetis pada setiap
gambar ditampilkan
2) Memberikan bantuan seperlunya kepada setiap siswa agar mereka mampu
menyimpulkan materi dengan baik dan benar.
f) Menkomunikasikan (Communicating)
1) Mengecek dan memberikan penilaian terhadap hasil kerja siswa.
2) Mendiskusikan hasil laporan dan menyimpulkan keterkaitansimbol, jenis, fungsi
dan nilai estetis beserta tokoh karya seni rupadengan senimannya.
d. Penutup (5 Menit)
Mendorong siswa untuk menyimpulkan, merefleksikan, dan menemukan nilai-nilai
yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.

2. Pertemuan Kedua:*)
a. Pendahuluan ( 15 Menit)
1) Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa.
2) Mendata kehadiran siswa
3) Menanyakan beberapa pertanyaan dasar sebagai review pembelajaran
4) Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa yaitu dengan
cara kerjasama dan kelompok, sebagai upaya untuk meningkatkan nilai demokratis,
bersahabat, peduli sosial, dan tanggung jawab.
b. Inti (70 Menit)
Membimbing siswa secara berkelompok untuk :
a) Mengamati (Observing)
1) Mengamati gambar yang ditampilkan oleh guru
2) Mengapresiasi tayangan yang ditampilkan oleh guru melalui proyektor atau
gambar cetak
b) Menanya (Questioning)
1) Mengajukan pertanyaan seperti “Apa saja yang membedakan antara karya
seniman satu dengan lainnya?”.
2) Mampu memberikan komentar terhadap keunikan karya seni teater
c) Pengumpulan data (Experimenting)
1) Mengumpulkan informasi tambahan tentang hal-hal yang berkaitan dengan
simbol, jenis, fungsi dan nilai estetis yang dibuat tokoh karya seni rupa
2) Mencatat hal-hal penting yang ditemukan seputar informasi tambahan.
d) Mengasosiasi (Associating)
1) Menyimpulkan bahwa terdapatsimbol, jenis, fungsi dan nilai estetis pada setiap
karya dari tokoh yang ditampilkan
2) Memberikan bantuan seperlunya kepada setiap siswa agar mereka mampu
menyimpulkan materi dengan baik dan benar.
e) Menkomunikasikan (Communicating)
1) Mengecek dan memberikan penilaian terhadap hasil kerja siswa.
2) Mendiskusikan hasil laporan dan menyimpulkan keterkaitansimbol, jenis, fungsi
dan nilai estetis beserta tokoh karya seni rupadengan senimannya.

c. Penutup (5 Menit)
Mendorong siswa untuk menyimpulkan, merefleksikan, dan menemukan nilai-nilai
yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.

3. Pertemuan Ketiga:*)
a. Pendahuluan ( 15 Menit)
1. Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa.
2. Mendata kehadiran siswa
3. Menanyakan beberapa pertanyaan dasar sebagai review pembelajaran
4. Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa yaitu dengan cara
kerjasama dan kelompok, sebagai upaya untuk meningkatkan nilai demokratis,
bersahabat, peduli sosial, dan tanggung jawab.

b. Inti (70 Menit)


Membimbing siswa secara berkelompok untuk :
a) Mengamati (Observing)
1) Mengamati contoh pembuatan kritik seni
2) Menanggapi kritik seni yang dibuat oleh guru melalui proyektor
b) Menanya (Questioning)
1) Mengajukan pertanyaan seperti “Apa itu Kritik Seni?”.
2) Mampu memberikan jawaban mengenai pengertian kritik seni
c) Pengumpulan data (Experimenting)
1) Mengumpulkan informasi tambahan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kritik
seni
2) Mencatat hal-hal penting yang ditemukan seputar informasi tambahan.
d) Mengasosiasi (Associating)
1) Menyimpulkanpengertian kritik seni berdasarkan pendapat masing-masing
2) Memberikan bantuan seperlunya kepada setiap siswa agar mereka mampu
menyimpulkan materi dengan baik dan benar.
e) Menkomunikasikan (Communicating)
1) Mengecek dan memberikan penilaian terhadap hasil kerja siswa.
2) Mendiskusikan hasil laporan dan menyimpulkan pentingnya kritik seni

c. Penutup (5 Menit)
Mendorong siswa untuk menyimpulkan, merefleksikan, dan menemukan nilai-nilai
yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.

4. Pertemuan Keempat:*)
a. Pendahuluan ( 15 Menit)
1. Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa.
2. Mendata kehadiran siswa
3. Menanyakan beberapa pertanyaan dasar sebagai review pembelajaran
4. Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa yaitu dengan cara
kerjasama dan kelompok, sebagai upaya untuk meningkatkan nilai demokratis,
bersahabat, peduli sosial, dan tanggung jawab.
b. Inti (70 Menit)
Membimbing siswa secara berkelompok untuk :
a) Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah
1) Mengamati benda yang dibawa oleh siswa
2) Mengapresiasi benda yang dibawa sesui ketentuan yang diberikan guru
b) Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
1) Memberi kesempatan kepada siswa untuk menganalisis
2) Menyampaikan pendapat yang berkaitan dengan materi yang diberikan
c) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
1) Menanyakan nama, fungsi, jenis, simbol dan nilai estetis serta pembuat benda
yang dibawa
2) Menyampaikan hal-hal yang berkaitan pertanyaan di atas
d) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
1. Memberi kesempatan untuk mempresentasikan benda yang dibawa
2. Menjelaskan tahap pembuatan benda yang dibawa
e) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
1) Menugaskan membuat kritik seni buatan sendiri
2) Membuat karya tulis kritik seni rupa berkenaan dengan fungsinya

c. Penutup (5 Menit)
Mendorong siswa untuk menyimpulkan, merefleksikan, dan menemukan nilai-
nilai yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.

H. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


1. Instrumen dan Teknik Penilaian

Teknik Penilaian Bentuk Instrumen

 Tugas individu  Tes lisan


 Pengamatan Sikap  Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
 Tes Tertulis  Tes Uraian dan Pilihan

a. Jenis tagihan : Tugas Individu


Bentuk tagihan : Tes Lisan

Contoh Instrumen : Kritik Seni menurut anda adalah?

(Tugas terstruktur)

Rubrik Penilaian tugas individu

Aspek Nilai

Berdiri tegap menghadap dan dapat menjaga kontak mata dengan guru
Dapat menyampaikan pendapat dengan suara yang baik, bahasa yang santun
dan sistematis
Menyampaikan pendapat dengan intonasi dan bahasa tubuh yang meyakinkan
Pendapat mencerminkan penerapan konsep yang dijelaskan

Nilai rata-rata
Kriteria Penilaian
Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
A > 85
B 78 - 85
C 70 - 77
D < 70

Contoh Instrumen
b. Lembar Pengamatan Sikap

No Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan


1 Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan
2 memiliki rasa ingin tahu (curiosity)
3 menunjukkan ketekunan dan tanggungjawab dalam
belajar dan bekerja baik secara individu maupun
berkelompok

Rubrik Penilaian Sikap

No Aspek yang dinilai Rubrik


1 Menunjukkan rasa syukur 3: menunjukkan ekspresi rasa syukur kepada Tuhan
kepada Tuhan YME YME pada satu atau lebih kesempatan (topik)
2: belum secara eksplisit menunjukkan ekspresi atau
ungkapan syukur, namun menaruh minat terhadap
kebesaran Tuhan saat refleksi
1: belum menunjukkan ekspresi rasa syukur, atau
menaruh minat terhadap terhadap kebesaran
Tuhan saat refleksi
2 Menunjukkan rasa ingin tahu 3: menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias,
terlibat aktif dalam kegiatan kelompok
2: menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu
antusias, dan baru terlibat aktif dalam kegiatan
kelompok ketika disuruh
1: tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan,
sulit terlibat aktif dalam kegiatan kelompok
walaupun telah didorong untuk terlibat
3 Menunjukkan ketekunan dan 3: tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil
tanggungjawab dalam belajar terbaik yang bisa dilakukan, berupaya tepat waktu.
dan bekerja baik secara individu 2: berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas,
maupun berkelompok namun belum menunjukkan upaya terbaiknya
1: tidak berupaya sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas, dan tugasnya tidak selesai
*Deskripsi sikap ini digunakan untuk pertimbangan dalam menentukan profil siswa

c. Lembar Tes Tertulis


1. Tuliskan pengertian kritik seni!
2. Apa saja langkah-langkah membuat kritik seni?
3. Tuliskan nama-nama tokoh karya seni rupa!
4. Apakah yang menjadi perbedaan antara seniman satu dengan lainnya?

2. Analisis Hasil Penilaian


NAMA SEKOLAH : BENTUK SOAL :
KELAS : TANGGAL TES :
MAPEL : KKM :
NAMA TES : JUMLAH SISWA :
NAMA GURU : TANGGAL REMEDIAL :

NILAI SKOR TUNTAS


NO NAMA SISWA JUMLAH SKOR % KETERCAPAIAN
INDIVIDU SIKAP TES TULIS YA TIDAK
1
2
3
4
5

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

a) Program Remedial

NAMA SEKOLAH : BENTUK SOAL :


KELAS : TANGGAL TES :
MAPEL : KKM :
NAMA TES : JUMLAH SISWA :
NAMA GURU : TANGGAL REMEDIAL :
b) Program Pengayaan

NAMA SEKOLAH : BENTUK SOAL :


KELAS : TANGGAL TES :
MAPEL : KKM :
NAMA TES : JUMLAH SISWA :
NAMA GURU : TANGGAL REMEDIAL :

2. Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media : Gambar
2. Alat : Laptop, Proyektor, Speaker
3. Bahan : Buku Catatan, Buku Psket
4. Sumber Belajar :Buku Seni Budaya kelas XII, wikipedia.com, google.com,
http://adewinataa.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-ruang-lingkup-dan-jenis.html.

Karawang,27 Juli 2016


Mengetahui
Kepala Sekolah SMKN 1 Karawang Guru Mapel Seni Budaya

Drs. Agus Rukmawan, S.Ip, MM Andriyanti, S.Pd.


NIP: 19611111 198603 1 008
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMKN 1 Karawang


Mata Pelajaran : Seni Budaya (Musik)
Kelas/Semester : XII/Genap
Alokasi Waktu : 4 x 2 JP (45 Menit)
A. Kompetensi Inti
1. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
2. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1. Menganalisis pergelaran musik berdasarkan hasil kreasi sendiri
2. Membuat tulisan mengenai musik berdasarkan jenisnya
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mengklasifikasi hal-hal yang berkaitan dengan pergelaran musik
2. Mencontohkan bagaimana bentuk pergelaran musik
3. Memadukan keterkaitan musik dengan jenisnya
4. Merangkum hasil apresiasi musik dalam bentuk tulisan
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi dan tanya jawab siswa dapat mengklasifikasi hal-hal yang berkaitan dengan
pergelaran musik
2. Melalui apresiasi dan tanya jawab siswa mampumencontohkan bagaimana bentuk
pergelaran musik
3. Melalui diskusi siswa dapatmemadukan keterkaitan musik dengan jenisnya
4. Melalui resitasi siswamampu membuat rangkuman hasil apresiasi dalam bentuk tulisan
E. Materi Pembelajaran
1. Pergelaran Musik
Pertunjukan musik merupakan suatu penyajian fenomena bunyi yang disajikan dalam bentuk
musik yang berkualitas untuk dapat didengar dan dinikmati oleh manusia. Musik memiliki jiwa,
hati, pikiran, dan kerangka sebagai penyangga tubuh layaknya seorang manusia, sehingga
pertunjukan musik sebagai salah satu budaya dari manusia yang lahir dari perasaan dan hasil
ungkapan yang berberbentuk ucapan. Penyajian pertunjukan musik dalam waktu yang tepat
dapat menimbulkan daya tarik terhadap musik sehingga dapat meninmbulkan kepuasan batin
yang luar biasa, perasaan senang dan gembira.
2. Bentuk Penyajian Musik
Dalam musik terdapat beberapa bentuk penyajian yang berkaitan erat dengan tujuan serta
jenis musik yang disajikan. Secara garis besar, bentuk-bentuk penyajian musik dapat
dikelompokkan menjadi beberapa kelompok seperti berikut ini.

A. Penyajian Musik Tunggal


Yakni penyajian musik yang menampilkan seseorang dalam memainkan alat musik
tertentu. Misalnya penampilan piano tunggal, penampilan gitar tunggal.

B. Penyajian Kelompok Terbatas


Penyajian kelompok musik seriosa dalam bentuk duet alat musik, bentuk-bentuk trio,
kuartet, atau kuintet alat musik sampai dengan bentuk ensambel terbatas.

C. Penyajian Musik Orkestra


Penyajian musik orkestra meskipun masih memiliki sifat formal dan disipilin tinggi, namun
dihadiri oleh jumlah penonton yang jauh lebih besar daripada penyajian musik lainnya. Bentuk-
bentuk orkestra besar seperti orkes pilharmoni, orkes simfoni, dan sejenisnya.

D. Penyajian Musik Elektrik


Penyajian kelompok musik dengan menggunakan perlengkapan atau alat-alat musik
elektrik berkekuatan tinggi. Penyajian musik elektrik dapat dilakukan di udara terbuka dengan
jumlah penonton yang bisa mencapai ribuan orang.

3. Jenis Musik
A. BLUES
Blues adalah sebuah aliran musik yang berasal dari Amerika Serikat (AS). Blues berkembang dari

musik-musik spiritual dan puji-pujian yang muncul dari komunitas budak-budak Afrika di AS silam.
Sebelum abad ke-20, musik blues hanya populer di kalangan orang Amerika berkulit hitam. Ciri-
ciri musik ini yaitu pola irama yang sering digunakan yaitu pola AAB. Musik blues terkesansedih.

Permainan gitarnya selalu penuh dengan improvisasi. Contoh musisi yang menggunakan genre
ini, yaitu B.B King.

B. COUNTRY
Musik country adalah musik tradisional rakyat pendatang Amerika yang mulai berkembang di
daerah Amerika Serikat bagian barat dan selatan sekitar (Nashville, Tennessee). Musik

inimerupakan perkembangan dari musik kelt dan musik gospel. Musik country awalnya dikenal
dengan nama Old Time yaitu pada sekitaran tahun 1920-an. Kemudian selanjutnya pada tahun
1940-an istilahnya berubah menjadi musik Bluegrass. Hingga akhirnya sekitar tahun 1950 hingga
sekarang istilah country mulai dipakai. Di Britania Raya dan Irlandia musik country sering

dipanggil dengan musik Western. Ciri khas dari genre musik ini yaitu sebagian besar menggunakan
instrumen string seperti banjo, gitar akustik, gitar listrik, biola, dan harmonika. Musik ini identik
dengan kebudayaan tradisional Amerika yaitu pakaian koboi. Contoh musisi dari genre ini yang

terkenal yaitu Taylor Swift

C. JAZZ

Jazz adalah aliran musik yang berasal dari masyarakat Afro-Amerika Selatan pada akhir abad ke-
19 dan awal abad ke-20. Kata Jazz berasal dari bahasa slang (bahasa daerah pinggiran pantai
barat Amerika Serikat, yang untuk pertama kali dipakai istilah jazz ini pada tahun 1915 di
Chicago.Musik jazz tumbuh dari penggabungan blues, ragtime, dan musik Eropa. Alat musik yang
biasa digunakan adalah gitar, trombon, piano, trompet, dan saksofon. Nada-nada dari musik jazz
memiliki ciri khas yang unik dalam permainanya . Ciri-ciri dari genre ini yaitu vokal dan
liriknyacenderung dianggap sebagai bagian dari bunyi instrumen. Ritme dan melodinya memiliki
cenderung mengimprovisasi. Jason Mraz adalah salah satu musisi terkenal dari genre ini.

D. KLASIK
Musik klasik biasanya merujuk pada musik klasik Eropa. Di negara- negara Eropa musik klasik
dibedakan menjadi musik klasik populer dan musik klasik en Eropa. Musik klasik mengacu pada
musik yang berakar dari tradisi kesenian barat, musik kristiani, dan musik orkestra. Musik klasik
beranjak pada abad ke-9 hingga abad ke-21. Ciri-ciri musik klasik yakni penggunaan dinamika
crescendo dan decrescendo. Crescendo yaitu perubahan dinamika lagu dari lembut menjadi keras
dan nyaring. Sedangkan decrescendo sebaliknya, perubahan dinamikanya dari keras menjadi
lembut. Ciri lainnya yaitu perubahan temponya menggunakan accelerando semakin cepat) dan
ritarteando (semakin lembut).

4. Apresiasi Musik
Apresiasi musik adalah mengajarkan orang-orang apa maksud mendengarkan musik dan
mengapresiasi berbagai jenis musik. Biasanya, kelas apresiasi musik mencakup
pelajaran sejarah untuk menjelaskan mengapa orang-orang dari zaman tertentu menyukai musik
yang mereka buat.[1] "Apresiasi", dalam hal ini berarti memahami nilai dan keistimewaan setiap
gaya musik.

F. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Pembelajaran Berbasis Proyek dan berbasis masalah
3. Metode : Apresiasi, Diskusi, Tanya Jawab, Resitasi

G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:*)
a. Pendahuluan ( 15 Menit)
1) Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa.
2) Mendata kehadiran siswa
3) Menanyakan beberapa pertanyaan dasar sebagai review pembelajaran
4) Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa yaitu dengan cara
kerjasama dan kelompok, sebagai upaya untuk meningkatkan nilai demokratis,
bersahabat, peduli sosial, dan tanggung jawab.

b. Inti (70 Menit)


Membimbing siswa secara berkelompok untuk :
a) Mengamati (Observing)
1. Mengamati skema yang ditampilkan oleh guru
2. Mengapresiasi tayangan yang ditampilkan oleh guru melalui proyektor atau papan
tulis
b) Menanya (Questioning)
1. Mengajukan pertanyaan seperti “Hal-hal apa saja yang dipersiapkan untuk
pergelaran musik?”.
2. Mampu memberikan komentar terhadap pertanyaan yang diberikan
c) Pengumpulan data (Experimenting)
1. Mengumpulkan informasi tambahan tentang hal-hal yang berkaitan dengan
pergelaran musik
2. Mencatat hal-hal penting yang ditemukan seputar informasi tambahan.
d) Mengasosiasi (Associating)
1. Menyampaikan kesimpulan berkenaan pertunjukan/pergelaran musik
2. Memberikan bantuan seperlunya kepada setiap siswa agar mereka mampu
menyimpulkan materi dengan baik dan benar
e) Menkomunikasikan (Communicating)
1. Mengecek dan memberikan penilaian terhadap hasil kerja siswa.
2. Mendiskusikan hasil laporan dan menyimpulkan keterkaitan pergelaran musik
dengan fungsinya

e. Penutup (5 Menit)
Mendorong siswa untuk menyimpulkan, merefleksikan, dan menemukan nilai-nilai
yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.

2. Pertemuan Kedua:*)
a. Pendahuluan ( 15 Menit)
1. Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa.
2. Mendata kehadiran siswa
3. Menanyakan beberapa pertanyaan dasar sebagai review pembelajaran
4. Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa yaitu dengan
cara kerjasama dan kelompok, sebagai upaya untuk meningkatkan nilai demokratis,
bersahabat, peduli sosial, dan tanggung jawab.
b. Inti (70 Menit)
Membimbing siswa secara berkelompok untuk :
a) Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah
1) Menganalisis jenis musik
2) Mengapresiasi musik yang disajikan guru
b) Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
1) Memberi kesempatan kepada siswa untuk menganalisis
2) Menyampaikan pendapat yang berkaitan dengan materi yang diberikan
c) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
1) Menanyakan berapa jenis musik yang telah didengar
2) Menyampaikan hal-hal yang berkaitan pertanyaan di atas
d) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
1. Memberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok
2. Menjelaskan ciri khas jenis musik yang telah diapresiasi
e) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
2) Menugaskan membuat contoh pergelaran musik kreasi sendiri
3) Membuat tulisan berkenaan jenis musik

c. Penutup (5 Menit)
Mendorong siswa untuk menyimpulkan, merefleksikan, dan menemukan nilai-
nilai yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.
3. Pertemuan Ketiga:*)
a. Pendahuluan (15 Menit)
1. Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa.
2. Mendata kehadiran siswa
3. Menanyakan beberapa pertanyaan dasar sebagai review pembelajaran
4. Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa yaitu dengan cara
kerjasama dan kelompok, sebagai upaya untuk meningkatkan nilai demokratis,
bersahabat, peduli sosial, dan tanggung jawab.

b. Inti (70 Menit)


Membimbing siswa secara berkelompok untuk :
a) Penentuan proyek
1) Guru menyajikan video dan atau mp3 musik
2) Peserta didik menyaksikan materi yang ditampilkan melalui pengeras suara atau
tayangan video.
3) Peserta didik diberi kesempatan untuk menyebutkan hal-hal yang berkaitan
dengan pergelaran musik
b) Perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek
1) Peserta didik melakukan diskusi dan tanya jawab berkaitan pergelaran musik
2) Peserta didik melakukan latihan secara berkelompok
c) Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek
1) Mengingatkan bahwa dipertemuan selanjutnya setiap kelompok menyajikan
pergelaran musik sebagai contoh
2) Mengecek sejauh mana pengalaman siswa berkenaan materi yang akan
dipraktikan
d) Penyelesaian proyek dengan fasilitasi dan monitoring guru
1) Siswa secara berkelompok merancang kreasi musik berdasarkan jenisnya
2) Guru bertanggung jawab memonitor aktivitas peserta didik dalam melaksanakan
kegiatan pada pertemuan hari ini
3) Pada kegiatan monitoring, guru membimbing siswa dalam mempraktikkan tahap-
tahap latihan proses persiapan pergelaran musik
e) Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil proyek
1) Siswa mempresentasikan tujuan pergelaran musik dari masing-masing kelompok
2) Secara bergantian melaporkan hasil latihan

f) Evaluasi proses dan hasil proyek


1) Guru dan peserta didik pada akhir proses pembelajaran melakukan refleksi
terhadap aktivitas latihan persiapan membuat pergelaran musik
2) Proses refleksi pada pertemuan ini dapat dilakukan secara individu maupun
kelompok
3) Pada tahap evaluasi, peserta didik diberi kesempatan mengemukakan
pengalamannya selama melaksanakan kegiatanyang berkembang dengan diskusi
untuk memperbaiki kinerja selama menyelesaikan tugas membuat pergelaran
musik.
c. Penutup (5 Menit)
Mendorong siswa untuk menyimpulkan, merefleksikan, dan menemukan nilai-nilai
yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.

4. Pertemuan Keempat:*)
a. Pendahuluan ( 15 Menit)
1. Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa.
2. Mendata kehadiran siswa
3. Menanyakan beberapa pertanyaan dasar sebagai review pembelajaran
4. Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa yaitu dengan cara
kerjasama dan kelompok, sebagai upaya untuk meningkatkan nilai demokratis,
bersahabat, peduli sosial, dan tanggung jawab.

b. Inti (70 Menit)


Membimbing siswa secara berkelompok untuk :
a) Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah
1) Mengaapresiasi pertunjukan musik
2) Menganalisis pertunjukan musik karya teman sekelas
b) Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
1) Memberi kesempatan kepada siswa untuk menganalisis
2) Menyampaikan komentar yang berkaitan dengan pergelaran musik
c) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
1) Menanyakan jenis musik apa yang digunakan tiap kelompok
2) Menyampaikan hal-hal yang berkaitan pertanyaan di atas
d) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
1) Memberi kesempatan untuk menyajikan hasil kreasi musik secara berkelompok
2) Menjelaskan jenis musik yang akan ditampilkan
e) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
1) Menugaskan membuat karya tulis berkenaan pergelaran musik
2) Membuat karya tulis tentang pergelaran musik kreasi dengan jenis musik yang
dibawakannya saat berkelompok

c. Penutup (5 Menit)
Mendorong siswa untuk menyimpulkan, merefleksikan, dan menemukan nilai-nilai
yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.

H. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


1. Instrumen dan Teknik Penilaian

Teknik Penilaian Bentuk Instrumen

 Tugas individu  Tes lisan


 Pengamatan Sikap  Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
 Tes Tertulis  Tes Uraian dan Pilihan

a. Jenis tagihan : Tugas Individu


Bentuk tagihan : Tes Lisan

Contoh Instrumen : Pergelaran musik dan jenis musik menurut kamu

(Tugas terstruktur)

Rubrik Penilaian tugas individu

Aspek Nilai

Berdiri tegap menghadap dan dapat menjaga kontak mata dengan guru
Dapat menyampaikan pendapat dengan suara yang baik, bahasa yang santun
dan sistematis
Menyampaikan pendapat dengan intonasi dan bahasa tubuh yang meyakinkan

Pendapat mencerminkan penerapan konsep yang dijelaskan

Nilai rata-rata
Kriteria Penilaian
Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
A > 85
B 78 - 85
C 70 - 77
D < 70
Contoh Instrumen
b. Lembar Pengamatan Sikap

No Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan


1 Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan
2 memiliki rasa ingin tahu (curiosity)
3 menunjukkan ketekunan dan tanggungjawab dalam
belajar dan bekerja baik secara individu maupun
berkelompok

Rubrik Penilaian Sikap

No Aspek yang dinilai Rubrik


1 Menunjukkan rasa syukur 3: menunjukkan ekspresi rasa syukur kepada Tuhan
kepada Tuhan YME YME pada satu atau lebih kesempatan (topik)
2: belum secara eksplisit menunjukkan ekspresi atau
ungkapan syukur, namun menaruh minat terhadap
kebesaran Tuhan saat refleksi
1: belum menunjukkan ekspresi rasa syukur, atau
menaruh minat terhadap terhadap kebesaran
Tuhan saat refleksi
2 Menunjukkan rasa ingin tahu 3: menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias,
terlibat aktif dalam kegiatan kelompok
2: menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu
antusias, dan baru terlibat aktif dalam kegiatan
kelompok ketika disuruh
1: tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan,
sulit terlibat aktif dalam kegiatan kelompok
walaupun telah didorong untuk terlibat
3 Menunjukkan ketekunan dan 3: tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil
tanggungjawab dalam belajar terbaik yang bisa dilakukan, berupaya tepat waktu.
dan bekerja baik secara individu 2: berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas,
maupun berkelompok namun belum menunjukkan upaya terbaiknya
1: tidak berupaya sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas, dan tugasnya tidak selesai
*Deskripsi sikap ini digunakan untuk pertimbangan dalam menentukan profil siswa
c. Lembar Tes Tertulis
1. Tuliskan pengertian pergelaran musik!
2. Apa saja jenis-jenis musik yang anda ketahui?
3. Bagaimana persiapan membuat suatu pergelaran musik!
4. Apa sajakah fungsi pergelaran musik?

2. Analisis Hasil Penilaian


NAMA SEKOLAH : BENTUK SOAL :
KELAS : TANGGAL TES :
MAPEL : KKM :
NAMA TES : JUMLAH SISWA :
NAMA GURU : TANGGAL REMEDIAL :

NILAI SKOR TUNTAS


NO NAMA SISWA JUMLAH SKOR % KETERCAPAIAN
INDIVIDU SIKAP TES TULIS YA TIDAK
1
2
3
4
5

a. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1) Program Remedial

NAMA SEKOLAH : BENTUK SOAL :


KELAS : TANGGAL TES :
MAPEL : KKM :
NAMA TES : JUMLAH SISWA :
NAMA GURU : TANGGAL REMEDIAL :

2) Program Pengayaan

NAMA SEKOLAH : BENTUK SOAL :


KELAS : TANGGAL TES :
MAPEL : KKM :
NAMA TES : JUMLAH SISWA :
NAMA GURU : TANGGAL REMEDIAL :
I. Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media : Suara Musik mp3, video, gambar
2. Alat : Laptop, Proyektor, Speaker
3. Bahan : Buku Catatan, buku paket dan buku penunjang lainnya
4. Sumber Belajar :Buku Seni Budaya kelas XII, wikipedia.com, google.com,
https://id.wikipedia.org/wiki/Apresiasi_musik, http://www.softilmu.com/2015/11/Jenis-
Jenis-Genre-Musik-Di-Dunia.html.

Karawang,27 Juli 2016


Mengetahui
Kepala Sekolah SMKN 1 Karawang Guru Mapel Seni Budaya

Drs. Agus Rukmawan, S.Ip, MM Andriyanti, S.Pd.


NIP: 19611111 198603 1 008
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMKN 1 Karawang


Mata Pelajaran : Seni Budaya (Tari)
Kelas/Semester : XII/Genap
Alokasi Waktu : 4 x 2 JP (45 Menit)
A. Kompetensi Inti
1. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
2. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1. Mengevaluasi hasil pergelaran tari berdasarkan konsep, teknik dan prosedur tari
2. Mempergelarkan karya seni tari hasil kreasi sendiri/kelompok sesuai dengan tata pentas
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menganalisis pergelaran tari nusantara/mancanegara
2. Memahami konsep, teknik dan prosedur tari nusantara/mancanegara
3. Mengolah karya seni tari hasil kreasi sendiri/kelompok sesuai tata pentas
4. Menyaji karya seni tari hasil kreasi sendiri/kelompok sesuai tata pentas
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui apresiasi siswa dapat menganalisis pergelaran tari nusantara/mancanegara
2. Melalui diskusi dan tanya jawab siswa mampu memahami konsep, teknik dan prosedur tari
nusantara/mancanegara
3. Melalui kerjasama siswa dapat mengolah karya seni tari hasil kreasi sendiri/kelompok sesuai
tata pentas
4. Melalui latihan siswa dapat menyajikan karya seni tari hasil kreasi sendiri/kelompok sesuai
tata pentas
E. Materi Pembelajaran
1. Tari Nusantara dan Mancanegara
1. Macam-macam tari Nusantara dan Mancanegara
Tari Nusantara Tari Mancanegara

1. Tarian yang berasal dari 1. Tari Katkhali dan Odissi (India)


Katkhali adalah tarian yang
Provinsi Nangroe Aceh
dicirikan dengan gerakan yang
Darusalam seperti Tari cepat dan berputar. Di india tarian
Seudati, Tari Saman muncul sebaagai pendamping
Meusekat, dan lainnya. untuk bentuk kesenian yang lain
2. Tarian yang berasal dari seperti puisi, musik, dan teater.
Tarian di India merupakan unsur
Provinsi Sumatera Utara gabungan dari nritta, nritya, dan
seperti Tari Serampang Dua Natya.Nritta merupakan unsur
Belas, Tari Tor-tor dan yang yang berupa gerakan dan tidak
lainnya. berarti apapun.Nritya adalah suatu
ekspresi yang mendampingi
3. Tarian yang berasal dari
gerakan. Dan Natya adalah ekspresi
Provinsi Sumatera Barat tari yang sesuai dengan sejarah.
seperti Tari Piring, Tari Dalam mengekspresikan Natya,
Payung dan yang lainnya. penari harus mengetahui kisah
4. Tarian yang berasal dari dibalik tarian yang akan
dibawakannya. Setiap tarian di
Provinsi Riau seperti Tari India mewakili sebuah kisah-kisah
Tandak, Tari Makan Sirih, yang mengangkat kehidupan, etika,
dan yang lainnya. dan kepercayaan.
5. Tarian yang berasal dari 2. Tari Odissi
Merupakan perkembangan tarian
Provinsi Kepulauan Riau
di India yang mewakili sebuah
seperti Tari Serampang Dua ekspresi kebaktian. Kesenian ini
Belas, dan yang lainnya. sangat dipertahankan di semua
6. Tarian yang berasal dari tempat-tempat suci di
Provinsi Jambi seperti Tari India.Karakteristik tarian ini
terletak pada defleksi pinggul, sikap
Sekapur Sirih, Tari Selampir berdiri dalam tarian, desain
Delapan, dan yang lainnya. gerakan tangan, gerakan putar
7. Tarian yang berasal dari tubuh yang mengalir, juga pose
Provinsi Bengkulu seperti patung yang terkandung dalam
gerakan tarian.
Tari Andun, Tari Bidadari
3. Tari Kipas
Teminang Anak, dan Tarian ini sangat populer di
lainnya. mancanegara. Tarian ini sering
8. Tarian yang berasal dari ditampilkan dalam berbagai
acara.Tarian ini lebih banyak
Provinsi Sumatera Selatan
ditarikan oleh para wanita yang
seperti Tari Tanggai, Tari lemah gemulai dan membentuk
Putri Bekhusek, dan yang ornamen yang indah.
lainnya Tarian ini merupakan jenis tarian
9. Tarian yang berasal dari klasik yang sering ditampilkan di
istana dan dihadapan raja dengan
Provinsi Bangka Belitung
penari yang cantik. Pakaian dan
seperti Tari Campak dan kipas yang digunkan pada
yang lainnya. umumnya berwarna terang. Kipas
yang digunakan adalah kipas
khusus yang bila digerakkan akan
10. Tarian yang berasal dari membentuk suatu ornamen seperti
bunga.
Provinsi Lampung seperti
4. Tari Barongsai
Tari Jangget, Tari Melinting, Barongsai adalah tarian tradisonal
dan yang lainnya. China dengan menggunakan sarung
11. Tarian yang berasal dari menyerupai singa.Barongsai
Provinsi Banten seperti Tari memiliki sejarah selam ribuan
tahun. Atu gerakan tarian barogsai
Merak, Tari Cokek, dan yang adalah gerakan singa memakan
lainnya. amplop yang berisi uang. Gerakan
12. Tarian yang berasal dari ini disebut lay see. Diatas amplop
Provinsi DKI Jakarta seperti umumnya diberi selada air yang
konon merupakan makanan
Tari Topeng, Tari Yopong,
kesukaan barongsai. Proses ini
dan lainnya. meakan waktu hamper separuh
13. Tarian yang berasal dari dari lamanya pertunjukan seni tari
Provinsi Jawa Barat seperti barongsai.
Tari Jaipong, Tari Topeng 5. Tarian Samba, Brasil. Gerakannya
cepat dan seperti halnya tarian dari
Kuncaran, Tari Merak, dan Amerika Selatan, mereka memiliki
yang lainnya. akar dari Afrika dan
14. Tarian yang berasal dari Karibia. 6. Tarian
Provinsi Jawa Tengah Jepang. Gerakannya anggun dan
biasanya mementingkan unsur
seperti Tari Serimpi, Tari
simetris. Tarian Jepang tak hanya
Blambang Cakil, dan yang ditarikan oleh kaum muda saja,
lainnya. melainkan juga oleh kaum tua.
15. Tarian yang berasal dari 6. Tarian Limbo, Afrika Barat. Penari
Provinsi DI Yogyakarta limbo tak hanya menunjukkan
kemahirannya menari, namun juga
seperti Tari Serimpi Sanggu mencampurnya dengan gerakan
Pati, Tari Bedhaya, dan yang akrobatik.Mereka harus bisa
lainnya. melewati kayu dengan
16. Tarian yang berasal dari melenturkan tubuh ke
belakang. Makin mahir, mereka
Provinsi Jawa Timur seperti
membakar kayu yang akan
Tari Remong, Tari Reog dilewati.
Ponorogo, dan yang lainnya. 7. Tari Balet. Untuk belajar tari balet,
17. Tarian yang berasal dari membutuhkan waktu yang panjang
agar bisa menguasai teknik-
Provinsi Bali misalnya Tari
tekniknya. Dalam balet klasik,
Legong, Tari Kecak, Tari penari harus memiliki stamina kuat
Pendet, dan lainnya. dan gerakan yang ditarikan harus
18. Tarian yang berasal dari terlihat anggun.
Provinsi Nusa Tenggara 8. Tari Tonga. Tarian yang berasal dari
pulau Pasifik ini menarikan puisi
Barat seperti tari Mpa
yang dibuat berdasarkan mitos dan
Lenggogo, Tari Gandrung, legenda. Misalnya, jika puisi
dan yang lainnya. tersebut menggambarkan bunga,
19. Tarian yang berasal dari penari mengayun-ayunkan
tangannya seolah angin yang
Provinsi Nusa Tenggara
membawa wanginya bunga. Penari
Timur seperti Tari Perang, Tonga biasanya berdiri atau duduk,
dengan menggerakkan tangan
Tari Caci, dan yang lainnya.
dengan anggun.
20. Tarian yang berasal dari 9. Tari Kathak, India. Tarian dari India
Provinsi Kalimantan Barat ini sangat enerjik dan penarinya
seperti Tari Monong, Tari dengan lihai dapat
Zapin Tembung, dan yang mengembangkan tarian dengan
gerakan kaki dan tangan
lainnya. mereka. Penari akan
21. Tarian yang berasal dari berkomunikasi dengan pemusik
Provinsi Kalimantan Tengah seiring tariannya bertahan.
seperti Tari Tambun dan 10. Tari Tiwi, Australia. Tarian yang
berasal dari suku Aborogin,
Bungai, Tari Balean Dadas,
Australia ini dipertunjukkan dengan
dan yang lainnya. gerakan yang kuat, dimana setiap
22. Tarian yang berasal dari pergantian gerakan harus
Provinsi Kalimantan Selatan dilakukan dengan tepat sesuai
seperti Tari Baksa Kembang, pukulan alat musik.
11. Tari Flamenco, Spanyol. Tiga
Tari Radab Rahayu, dan komponen penting dalam tarian
yang lainnya. Flamenco adalah nyanyian, tarian
23. Tarian yang berasal dari dan gitar. Awalnya tarian ini hanya
Provinsi Kalimantan Timur dipertunjukkan dengan tepukan
tangan dan nyanyian yang
seperti Tari Gong, Tari
mengiringi tarian. Baru belakangan
Perang, dan yang lainnya. ditambahkan gitar sebagai
24. Tarian yang berasal dari pelengkap.
Provinsi Kalimantan Utara 12. Tari Haka, Selandia Baru. Pada
seperti Tarian Kancet Ledo, jaman dulu, suku Maori di Selandia
Baru biasa menarikan tarian Haka
dan yang lainnya. sebelum berperang dan sesudah
25. Tarian yang berasal dari memenangkan peperangan. Kini,
Provinsi Sulawesi Selatan tim rugby Selandia Baru melakukan
seperti Tari Kipas, Tari hal yang sama sebelum memulai
pertandingan.
Bosara, dan yang lainnya.
13. Tari Buffalo. Tarian yang muncul di
26. Tarian yang berasal dari abad 19 ini dilakukan sebelum suku
Provinsi Sulawesi Tengah Blackfoot melakukan
seperti Tari Lumense, Tari perburuan. Tarian ini dipercaya
sebagai penghormatan terhadap
Moduai, Tari Peule Cinde
hewan yang akan mereka buru
dan yang lainnya. (buffalo = kerbau).
27. Tarian yang berasal dari 14. Tari Morris, Inggris. Tarian ini
Provinsi Sulawesi Tenggara dipertunjukkan dalam festival-
seperti Tari Balumpa, Tari festival. Dulu hanya laki-laki yang
menari Morris, namun sekarang
Dinggu, dan yang lainnya.
semua orang menarikan tarian
28. Tarian yang berasal dari ini. Biasanya kostum yang mereka
Provinsi Sulawesi Utara pakai adalah baju putih, topi
seperti Tari Maengket, Tari dengan hiasan bunga, dan
selempang dua warna yang
Polo dan yang lainnya.
disematkan bel kecil. Mereka juga
29. Tarian yang berasal dari membawa tongkat kecil atau sapu
tangan.
Provinsi Sulawesi Barat
15. Tari Domba, Afrika Selatan. Tarian
seperti Tari Toerang Batu, ini diperuntukkan bagi gadis yang
dan yang lainnya. menjelang dewasa.
30. Tarian yang berasal dari 16. Tari Yunani. Tarian ini biasanya
Provinsi Gorontalo seperti berbentuk lingkaran
terbuka. Penari berpegangan
Tari Saronde, dan yang tangan atau merangkul pinggang,
lainnya. atau bahu kemudian berputar-
31. Tarian yang berasal dari putar sambil mengangkat kaki
Provinsi Maluku seperti Tari mereka.
17. Tari Naga, Cina. Dalam mitologi
Lenso, Tari Cakelele, dan
Cina, naga menggambarkan
yang lainnya. kegagahan, keningratan dan
32. Tarian yang berasal dari keberuntungan. Tari naga
Provinsi Maluku Utara digunakan untuk mengusir setan
seperti Tari Perang, Tari dan membawa keberuntungan bagi
semua orang. Penarinya memiliki
Nahar Ilaa, dan yang kemampuan bela diri.
lainnya.
33. Tarian yang berasal dari
Provinsi Papua seperti Tari
Selamat Datang, Tari
Musyoh, dan yang lainnya.
34. Tarian yang berasal dari
Provinsi Papua Barat seperti
Tari Suanggi, Tari Perang
Papua, dan yang lainnya.

2. Bentuk Penyajian Tari


Berdasarkan bentuk penyajiannya, jenis tari dibagi menjadi 4 macam yaitu tari
tunggal, tari berpasangan, tari missal dan drama tari.
a. Tari Tunggal
Tari tunggal adalah jenis tari yang dimainkan mutlak oleh seorang penari. Hal ini
berarti bahwa si penari harus mempunyai kemampuan, terampil dalam olah gerak, peka
terhadap irama gendhing, dapat mengekspresikan tari yang dibawakan, baik koreografinya
maupun karakter tari dengan penuh percaya diri, serta dapat mengolah / mengisi ruang
pentas. Sebagai persiapan dalam belajar tari tunggal perlu diperhatikan beberapa hal sebagai
bekal yaitu sebagai berikut :
1) Penguasaan ragam gerak sesuai koreografi
2) Penguasaan irama seiring jiwa / karakter tari
3) Penguasaan ruang pentas
4) Rasa percaya diri
- Contoh tari putritunggal anatara lain Manipuri, Golek, Gambyong, Bondan
- Contoh tari putra alus tunggal antara lain Gunungsari, Menak Koncar, Pamungkas
- Contoh tari putra gagah tunggal antara lain Cantrik, Kelinci, Topeng Klana,
Gatotkaca.
b. Tari Berpasangan
Tari berpasangan adalah tari yang dibawakan oleh dua orang penari yang saling
melengkapi satu dengan yang lainnya. Pada tari berpasangan ini diperlukan keterlatihan
gerak dengan partner / lawan main / pasangannya waktu tampil untuk mewujudkan
keserasian dan keharmonisan. Contoh tari berpasangan ; Serampang Dua Belas.

c. Tari Kelompok
Tari kelompok adalah tari yang disajikan oleh sekelompok penari yang tidak
berpasangan. Jumlah penari bisa 3,4,5 atau lebih.

d. Tari Massal
Tari massal adalah tarian yang dimainkan oleh banyak penari. Penyajiannya
memerlukan tempat yang luas seperti lapangan , aula dan lain sebagainya.Tari yang banyak
melibatkan penari dibedakan menjadi 2 yaitu ;
1) Tari kelompok non cerita artinya tari dengan bentuk koreografi. Susunan gerak
tari kelompok yang bertemakan ( nondramatik). Contoh tari tunggal gambyong,
jaranan, tayub, tari dolanan anak
2) Tari kelompok yang menggunakan cerita (dramatik) dapat berwujud fragmen
atau cerita singkat. Contohnya tari pejuang, sendratari jaka tarub, langendriyan
menak jingga.

F. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Pembelajaran Berbasis Proyek
3. Metode : Apresiasi, Diskusi, Tanya Jawab, Resitasi

G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:*)
a. Pendahuluan (15 Menit)
1) Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa.
2) Mendata kehadiran siswa
3) Menanyakan beberapa pertanyaan dasar sebagai review pembelajaran
4) Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa yaitu dengan cara
kerjasama dan kelompok, sebagai upaya untuk meningkatkan nilai demokratis,
bersahabat, peduli sosial, dan tanggung jawab.

b. Inti (70 Menit)


Membimbing siswa secara berkelompok untuk :
a) Mengamati (Observing)
1) Mengamati video yang ditayangkan guru
2) Mengapresiasi tayangan yang ditampilkan oleh guru melalui proyektor
b) Menanya (Questioning)
1) Mengajukan pertanyaan seperti “Apa itu tata pentas?”.
2) Mampu memberikan komentar terhadap pertanyaan yang diberikan
c) Pengumpulan data (Experimenting)
1) Mengumpulkan informasi tambahan tentang hal-hal yang berkaitan dengan tata
pentas serta konsep, teknik dan prosedur pergelaran tari nusantara/mancanegara
2) Mencatat hal-hal penting yang ditemukan seputar informasi tambahan.
d) Mengasosiasi (Associating)
1) Menyampaikan kesimpulan berkenaan pergelaran tari yang telah ditayangkan
2) Memberikan bantuan seperlunya kepada setiap siswa agar mereka mampu
menyimpulkan materi dengan baik dan benar
e) Menkomunikasikan (Communicating)
1) Mengecek dan memberikan penilaian terhadap hasil kerja siswa.
2) Mendiskusikan hasil laporan dan menyimpulkan keterkaitan pergelaran tari
nusantara/mancanegara berkenaan dengan tata pentasnya

c. Penutup (5 Menit)
Mendorong siswa untuk menyimpulkan, merefleksikan, dan menemukan nilai-nilai
yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.

2. Pertemuan Kedua:*)
a. Pendahuluan (15 Menit)
1) Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa.
2) Mendata kehadiran siswa
3) Menanyakan beberapa pertanyaan dasar sebagai review pembelajaran
4) Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa yaitu dengan cara
kerjasama dan kelompok, sebagai upaya untuk meningkatkan nilai demokratis,
bersahabat, peduli sosial, dan tanggung jawab.

b. Inti (70 Menit)


Membimbing siswa secara berkelompok untuk :
3. Penentuan proyek
1) Guru menentukan tugas yang akan dikerjakan siswa
2) Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya berkenaan tugas yang diberikan
4. Perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek
1) Peserta didik melakukan diskusi dan tanya jawab berkaitan perencanaan konsep,
teknik dan prosedur tata pentas pergeleran tari
2) Peserta didik melakukan latihan secara berkelompok
5. Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek
3) Mengingatkan bahwa dipertemuan selanjutnya setiap kelompok sudah mulai
mematangkan latihan
4) mendampingi siswa bilamana ada yang ingin bertanya berkenaan materi yang akan
dipraktikan
6. Penyelesaian proyek dengan fasilitasi dan monitoring guru
4) Siswa secara berkelompok merancang kreasi tari nusantara/kelompok
5) Guru bertanggung jawab memonitor aktivitas peserta didik dalam melaksanakan
kegiatan pada pertemuan hari ini
6) Pada kegiatan monitoring, guru membimbing siswa dalam mempraktikkan tahap-
tahap latihan proses persiapan pergelaran tari
7. Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil proyek
3) Siswa mempresentasikan hasil diskusi persiapan pergelaran tari
4) Memperlihatkan konsep tata pentas yang telah disepakati secara berkelompok
8. Evaluasi proses dan hasil proyek
4) Guru dan peserta didik pada akhir proses pembelajaran melakukan refleksi
terhadap aktivitas persiapan membuat pergelaran tari
5) Proses refleksi pada pertemuan ini dapat dilakukan secara individu maupun
kelompok
6) Pada tahap evaluasi, peserta didik diberi kesempatan mengemukakan
pengalamannya selama melaksanakan kegiatanyang berkembang dengan diskusi
untuk memperbaiki kinerja selama menyelesaikan tugas membuat pergelaran tari.

c. Penutup (5 Menit)
Mendorong siswa untuk menyimpulkan, merefleksikan, dan menemukan nilai-
nilai yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.
3. Pertemuan Ketiga:*)
a. Pendahuluan (15 Menit)
1) Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa.
2) Mendata kehadiran siswa
3) Menanyakan beberapa pertanyaan dasar sebagai review pembelajaran
4) Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa yaitu dengan
cara kerjasama dan kelompok, sebagai upaya untuk meningkatkan nilai demokratis,
bersahabat, peduli sosial, dan tanggung jawab.

b. Inti (70 Menit)


Membimbing siswa secara berkelompok untuk :
a) Penentuan proyek
1) Guru memeriksa sejauh mana persiapan pergelaran tari nusantara/mancanegara
2) Peserta didik diberi kesempatan untuk berlatih mematangkan garapan tari
b) Perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek
1) Peserta didik melakukan latihan gerak tari nusantara/mancanegara secara
berkelompok
2) Guru ikut serta membimbing proses latihan
c) Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek
1) Mengingatkan bahwa dipertemuan selanjutnya setiap kelompok sudah siap
menyajikan garapan tari yang dibuat hari ini
2) mendampingi siswa bilamana ada yang mengalami kesulitan dalam pelatihan
garapan tari nusantara/mancanegara
d) Penyelesaian proyek dengan fasilitasi dan monitoring guru
1) Siswa secara berkelompok berlatih membuat kreasi tari nusantara/kelompok
2) Guru bertanggung jawab memonitor aktivitas peserta didik dalam melaksanakan
kegiatan pada pertemuan hari ini
3) Pada kegiatan monitoring, guru membimbing siswa dalam mempraktikkan tahap-
tahap latihan proses persiapan pergelaran tari
e) Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil proyek
1) Siswa mempresentasikan hasil latihan persiapan pergelaran tari
2) Menjelaskan konsep tata pentas yang telah dibuat secara berkelompok
f) Evaluasi proses dan hasil proyek
1) Guru dan peserta didik pada akhir proses pembelajaran melakukan refleksi
terhadap aktivitas persiapan membuat pergelaran tari
2) Proses refleksi pada pertemuan ini dapat dilakukan secara individu maupun
kelompok
3) Pada tahap evaluasi, peserta didik diberi kesempatan mengemukakan
pengalamannya selama melaksanakan kegiatanyang berkembang dengan diskusi
untuk memperbaiki kinerja selama menyelesaikan tugas membuat pergelaran tari.

c. Penutup (5 Menit)
Mendorong siswa untuk menyimpulkan, merefleksikan, dan menemukan nilai-
nilai yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.

4. Pertemuan Keempat:*)
a. Pendahuluan (15 Menit)
1) Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa.
2) Mendata kehadiran siswa
3) Menanyakan beberapa pertanyaan dasar sebagai review pembelajaran
4) Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa yaitu dengan cara
kerjasama dan kelompok, sebagai upaya untuk meningkatkan nilai demokratis,
bersahabat, peduli sosial, dan tanggung jawab.

b. Inti (70 Menit)


Membimbing siswa secara berkelompok untuk :
a) Mengamati (Observing)
3) Menyaksikan penyajian tari
4) Mengapresiasi penampilan pergelaran tari nusantara/mancanegara kreasi teman
sekelas secara langsung
b) Menanya (Questioning)
3) Mengajukan pertanyaan seperti “jelaskan konsep tata pentasnya?”.
4) Mampu memberikan komentar terhadap pertanyaan yang diberikan
c) Pengumpulan data (Experimenting)
3) Mengumpulkan informasi tambahan tentang hal-hal yang berkaitan dengan tata
pentas serta konsep, teknik dan prosedur pergelaran tari nusantara/mancanegara
4) Mencatat hal-hal penting yang ditemukan seputar informasi tambahan.
d) Mengasosiasi (Associating)
3) Menyampaikan kesimpulan berkenaan pergelaran tari nusantara/mancanegara
yang telah disajikan
4) Memberikan bantuan seperlunya kepada setiap siswa agar mereka mampu
menyimpulkan materi dengan baik dan benar
e) Menkomunikasikan (Communicating)
3) Memberikan tanggapan dan penilaian terhadap hasil kerja siswa.
4) Menyampaikan hasil kerja dan menyimpulkan keterkaitan pergelaran tari
nusantara/mancanegara berkenaan dengan tata pentasnya

c. Penutup (5 Menit)
Mendorong siswa untuk menyimpulkan, merefleksikan, dan menemukan nilai-nilai
yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.

H. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


1. Instrumen dan Teknik Penilaian
Teknik Penilaian Bentuk Instrumen

 Tugas individu  Tes lisan


 Pengamatan Sikap  Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
 Tes Tertulis  Tes Uraian dan Pilihan

a. Jenis tagihan : Tugas Individu


Bentuk tagihan : Tes Lisan

Contoh Instrumen : Apa itu tata pentas?

Rubrik Penilaian tugas individu

Aspek Nilai

Berdiri tegap menghadap dan dapat menjaga kontak mata dengan guru
Dapat menyampaikan pendapat dengan suara yang baik, bahasa yang santun
dan sistematis
Menyampaikan pendapat dengan intonasi dan bahasa tubuh yang meyakinkan

Pendapat mencerminkan penerapan konsep yang dijelaskan

Nilai rata-rata
Kriteria Penilaian
Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
A > 85
B 78 - 85
C 70 - 77
D < 70

Contoh Instrumen
b. Lembar Pengamatan Sikap

No Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan


1 Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan
2 memiliki rasa ingin tahu (curiosity)
3 menunjukkan ketekunan dan tanggungjawab dalam
belajar dan bekerja baik secara individu maupun
berkelompok
R

Rubrik Penilaian Sikap

No Aspek yang dinilai Rubrik


1 Menunjukkan rasa syukur 3: menunjukkan ekspresi rasa syukur kepada Tuhan
kepada Tuhan YME YME pada satu atau lebih kesempatan (topik)
2: belum secara eksplisit menunjukkan ekspresi atau
ungkapan syukur, namun menaruh minat terhadap
kebesaran Tuhan saat refleksi
1: belum menunjukkan ekspresi rasa syukur, atau
menaruh minat terhadap terhadap kebesaran
Tuhan saat refleksi
2 Menunjukkan rasa ingin tahu 3: menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias,
terlibat aktif dalam kegiatan kelompok
2: menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu
antusias, dan baru terlibat aktif dalam kegiatan
kelompok ketika disuruh
1: tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan,
sulit terlibat aktif dalam kegiatan kelompok
walaupun telah didorong untuk terlibat
3 Menunjukkan ketekunan dan 3: tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil
tanggungjawab dalam belajar terbaik yang bisa dilakukan, berupaya tepat waktu.
dan bekerja baik secara individu 2: berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas,
maupun berkelompok namun belum menunjukkan upaya terbaiknya
1: tidak berupaya sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas, dan tugasnya tidak selesai
*Deskripsi sikap ini digunakan untuk pertimbangan dalam menentukan profil siswa

c. Lembar Tes Tertulis


5. Apa saja yang mendukung tata pentas tari?
6. Tuliskan 5 nama tarian yang ada di nusantara!
7. Bentuk jenis tari terbagi menjadi berapa bagian?uraikan!
8. Tulislah 3 nama tarian mancanegara!

2. Analisis Hasil Penilaian


NAMA SEKOLAH : BENTUK SOAL :
KELAS : TANGGAL TES :
MAPEL : KKM :
NAMA TES : JUMLAH SISWA :
NAMA GURU : TANGGAL REMEDIAL :
NILAI SKOR TUNTAS
NO NAMA SISWA JUMLAH SKOR % KETERCAPAIAN
INDIVIDU SIKAP TES TULIS YA TIDAK
1
2
3
4
5

a. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Program Remedial

NAMA SEKOLAH : BENTUK SOAL :


KELAS : TANGGAL TES :
MAPEL : KKM :
NAMA TES : JUMLAH SISWA :
NAMA GURU : TANGGAL REMEDIAL :

b. Program Pengayaan

NAMA SEKOLAH : BENTUK SOAL :


KELAS : TANGGAL TES :
MAPEL : KKM :
NAMA TES : JUMLAH SISWA :
NAMA GURU : TANGGAL REMEDIAL :
I. Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media : Video dan Demonstrasi Karya
2. Alat : Laptop, Proyektor, Speaker
3. Bahan : Buku Catatan, buku paket dan buku penunjang lainnya
4. Sumber Belajar : Buku Seni Budaya kelas XII, wikipedia.com, google.com, , buku relevan yang
mendukung, http://www.kamusjenius.com/2015/06/pengertian-seni-tari-jenis-dan-
macam.html

Karawang,27 Juli 2016


Mengetahui
Kepala Sekolah SMKN 1 Karawang Guru Mapel Seni Budaya

Drs. Agus Rukmawan, S.Ip, MM Andriyanti, S.Pd.


NIP: 19611111 198603 1 008

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMKN 1 Karawang


Mata Pelajaran : Seni Budaya (Teater)
Kelas/Semester : XII/Genap
Alokasi Waktu : 4 x 2 JP (45 Menit)
A. Kompetensi Inti
1. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
2. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1. Mengevaluasi naskah drama dan pergelaran teater berdasarkan simbol, jenis, fungsi dan nilai estetis
serta tokohnya dalam kritik teater.
2. Membuat tulisan kritik teater mengenai simbol, jenis, nilai estetis, fungsi dan tokohnya berdasarkan
hasil evaluasi
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menganalisis ciri khas maupun karakter tokoh perfilman
2. Memahami jenis-jenis teater/drama
3. Mengkritik sebuah film, drama dan sebagainya
4. Membuat tulisan kritik teater
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui apresiasi siswa dapat menganalisis ciri khas maupun karakter tokoh perfilman
2. Melalui diskusi dan tanya jawab siswa mampu memahami jenis-jenis teater/drama
3. Melalui apresasi siswa dapat mengkritik tayangan film, drama ataupun lainnya yang berkaitan
dengan seni teater
4. Melalui penugasan siswa mampu membuat kritik teater
E. Materi Pembelajaran
1. Artis Film Terkenal
Aktor :
Vino G. Bastian

Tahun Film Peran Catatan

30 Hari Mencari
2003
Cinta

Catatan Akhir
2004 Arian
Sekolah

2005 Cinta Silver

Catatan Akhir
2004 Arian
Sekolah
Realita, Cinta dan
2005 Ipang
Rock'n Roll

Foto Kotak dan


2006 Reno Barata
Jendela

2006 Pesan dari Surga Prana

2007 Tentang Cinta Evan

2007 Coklat Stroberi

Badai Pasti Berlalu


2007 Leo
(film tahun 2007)

Pemenang Aktor Utama


Terbaik Festival Film Indonesia 2008

Pemenang Aktor Utama


Terfavorit Indonesian Movie Awards
2008
2008 Radit dan Jani Radit
Pemenang Pasangan
Terfavorit Indonesian Movie Awards
2008

Pemenang Pasangan
Terbaik Indonesian Movie Awards
2008

In the Name of Abimanyu


2008
Love (film) Hidayat

2009 Punk In Love Arok


Unggulan Aktor Utama
Terbaik Festival Film Indonesia 2009
2009 Serigala Terakhir Jarot
Pemenang Pasangan
Terbaik Indonesian Movie Awards
2010

2009 The Police (film) Jono

Pemenang Aktor Utama


2010 Satu Jam Saja Andika Terfavorit Indonesian Movie Awards
2011

Rumah dan Musim


2012 Ragil
Hujan

Air Mata Terakhir Delta


2013
Bunda Santoso

2013 Tampan Tailor Topan

Tansen Roy
2013 Madre (film)
Wuisan

2013 Mika (film) Mika

2013 Cinta Mati (film) Jaya

Djamin Nominasi Pemeran Utama Pria


2014 3 Nafas Likas
Ginting Terbaik Festival Film Indonesia 2014

2014 Tabula Rasa (film) Associate Producer

2015 Rock N Love Robin

Nominasi Pemeran Utama Pria


Terbaik Festival Film Indonesia 2015
2015 Toba Dreams Ronggur
Pemenang Pemeran Pria
Terpuji Festival Film Bandung 2015
2016 Talak 3 Bagas

2016 Super Didi Arka

2016 Bangkit! Addri

Warkop DKI
2016 Reborn: Jangkrik Kasino
Boss! Part 1

Tahun Penghargaan Kategori Hasil

MTV Indonesia Most Favorite Actor dalam


2005 Nominasi
Movie Awards film Catatan Akhir Sekolah

Most Favorite Actor dalam


MTV Indonesia
film Realita, Cinta dan Rock'n Nominasi
Movie Awards
Roll

2006

Aktor Terbaik dalam


Bali International
film Realita, Cinta dan Rock'n Nominasi
Film Festival
Roll

MTV Indonesia Most Favorite Actor dalam


2007 Nominasi
Movie Awards film Badai Pasti Berlalu

Festival Film Pemeran Utama Aktor Terbaik


Menang
Indonesia dalam film Radit dan Jani

2008
Pemeran Utama Aktor
Indonesian Movie
Terfavorit dalam film Radit dan Menang
Awards
Jani
Gadis Magz Most Favorite Actor Menang

2009
Festival Film Pemeran Utama Aktor Terbaik
Nominasi
Indonesia dalam film Serigala Terakhir

Johnny Andrean
Best Hair Do in Actor Menang
Awards

Festival Film Pemeran Utama Pria Terpuji


Nominasi
Bandung dalam film Serigala Terakhir

2010

ELLE Awards Best Actor of The year Menang

Pasangan Terbaik dan


Indonesian Movie
Terfavorit dalam film Serigala Menang
Awards
Terakhir

Indonesian Movie Pemeran Utama Pria Terfavorit


Menang
Awards dalam film Satu Jam Saja

2011 FTV Awards SCTV Pemeran Utama Pria Terfavorit Menang

Panasonic Gobel
Aktor Terfavorit Nominasi
Awards

Peran dalam Video Clip Terbaik


2012 Dahsyatnya Awards Menang
(GIGI Bye Bye)
Pemeran Utama Sinetron Serial
Festival Film
Terpuji dalam sinetronCalon Nominasi
Bandung
Bini

SCTV Awards Aktor Utama Paling Ngetop Nominasi

Yahoo! OMG
Most Wanted Male Menang
Awards

2013

Aktor Utama Terpilih dlm film


Piala Maya Nominasi
Rumah dan Musim Hujan

Panasonic Gobel
Aktor Terfavorit Nominasi
Awards

Indonesia Choice
Actor of the year Menang
Awards NET.TV

Indonesian Movie Pemeran Utama Aktor


Menang
Awards Terfavorit dalam film Cinta Mati

2014

Pemeran Utama Sinetron Serial


Festival Film
Terpuji dalam sinetronHanya Menang
Bandung
TUHAN-lah yang Tahu

Insert Awards Best Celebrity Actor Menang

Festival Film Pemeran Utama Aktor Terbaik


Nominasi
Indonesia dalam film 3 Nafas Likas
Yahoo! Celebrity
The Most Sexiest Dad Menang
Awards

Indonesia Choice
Actor of the year Menang
Awards NET.TV

Festival Film Pemeran Utama Pria


2015 Menang
Bandung Terpuji Toba Dreams

Festival Film Pemeran Utama Aktor


Nominasi
Indonesia Terbaik Toba Dreams

Reza Rahadian

Year Title Role

2007 Film Horor Beni

2008 Ghost Island 2 Michael

2009 Woman with a Turban Samsudin


Kirun + Adul Nugroho

Queen Bee Braga

Perjaka Terakhir Gery

Emak Ingin Naik Haji Zein

Hari Untuk Amanda Doddy

How Funny (This Country Is) Muluk

2010

3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta Rosid

Jakarta Twilight

Love Story Pengkor

? Soleh

2011

The Mirror Never Lies Tudo

Hafalan Shalat Delisa Abi Usman

Dilema Adrian

2012

BrokenHearts Jamie Gondokusumo


Perahu Kertas Remi

Test Pack: You Are My Baby Rahmat

Perahu Kertas 2 Remi

Habibie & Ainun B. J. Habibie

Something in the Way Ahmad

Finding Srimulat Adika Fajar

2013 Wanita Tetap Wanita

Isyarat

Tenggelamnya Kapal van der Wijck Aziz

Ketika Tuhan Jatuh Cinta Fikri

Yasmine Fahri

2014

Strawberry Surprise Timur Angin

The Golden Cane Warrior Biru

2015 When Will You Get Married? Satrio


Guru Bangsa: Tjokroaminoto Tjokroaminoto

Battle of Surabaya Danu (voice)

Talak 3 Bagas

My Stupid Boss Bossman

2016

Rudy Habibie Rudy Habibie

3 Srikandi Donald Pandiangan

Jejak Dedari Mangku Dalang

Firegate Tomo Gunadi

Terpana

TBA

Surga Yang Tak Dirindukan 2

Kartini Kartono

Habibie & Ainun 3

Year Award Category Nominated work Result

3rd Guardians e- Woman with a


2009 Best Supporting Actor Won
Awards Turban
Best Actor Emak Ingin Naik Haji Nominated

54th Indonesian Film


Festival Woman with a
Best Supporting Actor Won
Turban

23rd Bandung Film


Best Film Actor Won
Festival

Emak Ingin Naik Haji

4th Guardians e-
Best Leading Actor Won
Awards

2010

3 Hati Dua Dunia,


Won
Satu Cinta
55th Indonesian Film
Best Actor
Festival
How Funny (This
Nominated
Country Is)

24th Bandung Film 3 Hati Dua Dunia,


Best Film Actor Nominated
Festival Satu Cinta

How Funny (This


Nominated
Country Is)
Best Actor

2011
Won
5th Indonesian Movie
Actors Awards
Best Couple with Laura 3 Hati Dua Dunia,
Nominated
Basuki Satu Cinta

Favorite Actor Nominated


How Funny (This
Nominated
Country Is)

Favorite 3 Hati Dua Dunia,


Nominated
Couple with Laura Basuki Satu Cinta

5th Guardians e-
Best Leading Actor ? Nominated
Awards

25th Bandung Film The Mirror Never


Best Film Actor Nominated
Festival Lies

2012 6th Indonesian Movie Best Couple with Adinia


Jakarta Twilight Won
Actors Awards Wirasti

57th Indonesian Film


Best Actor Nominated
Festival Test Pack: You're My
Baby

1st Maya Awards Best Actor Nominated

2nd Infotainment Most Alluring Male


N/A Nominated
Awards Celebrity

Best Actor Nominated

2013 Habibie & Ainun


Best Couple with Bunga
7th Indonesian Movie Nominated
Citra Lestari
Actors Awards

Best Couple with Acha Test Pack: You're My


Nominated
Septriasa Baby
Favorite Actor Habibie & Ainun Won

6th Indonesia Kids'


Favorite Actor N/A Won
Choice Awards

Best Film Actor Habibie & Ainun Won

26th Bandung Film


Festival Best Supporting Film
Perahu Kertas Nominated
Actor

Grazia Glitz & Glam


Most Stylish Celebrity N/A Won
Awards

Insert Awards Sexiest Male Celebrity N/A Nominated

Celeb of the Year N/A Nominated


2nd Yahoo! OMG
Awards
Friendliest Celebrity N/A Won

58th Indonesian Film


Best Actor Won
Festival
Habibie & Ainun

2nd Maya Awards Best Actor Won

Most Alluring Male


N/A Nominated
Celebrity
3rd Infotainment
2014
Awards
Most Awaited Celebrity
N/A Won
Appearances
Celebrity of the Year N/A Won

Focus Celebrities Most Focus Male


N/A Won
Awards Celebrity

Tenggelamnya Kapal
ME Movie Festival Most Favourite Boy Nominated
van der Wijck

1st Global Seru


Most Exciting Actor N/A Won
Awards

1st Indonesian Choice


Actor of the Year N/A Nominated
Awards

27th Bandung Film Best Supporting Film


Nominated
Festival Actor

Tenggelamnya Kapal
59th Indonesian Film
Best Supporting Actor van der Wijck Nominated
Festival

3rd Maya Awards Best Supporting Actor Nominated

4th Bintang RPTI Favorite Actor N/A Nominated

1st Insert Fashion Most Fashionable Male


N/A Nominated
2015 Awards Celebrity

Most Stylish Male


Style Makers Awards N/A Won
Celebrity
Most Exciting Actor N/A Nominated

2nd Global Seru


Awards Most Exciting - Special
N/A Won
Award

Best Actor Nominated


9th Indonesian Movie
Strawberry Surprise
Actors Awards
Favorite Actor Nominated

2nd Indonesian Choice


Actor of the Year N/A Nominated
Awards

Di Bawah Lindungan
Best Serial TV Actor Nominated
Abah
28th Bandung Film
Festival

Best Film Actor Nominated


Guru Bangsa:
Tjokroaminoto
Nominated

60th Indonesian Film


Best Actor
Festival When Will You Get
Nominated
Married?

Guru Bangsa:
4th Maya Awards Best Actor Nominated
Tjokroaminoto

5th Infotainment Most Fashionable Male


N/A Nominated
Awards Celebrity

2016

1st Usmar Ismail Guru Bangsa:


Best Actor Nominated
Awards Tjokroaminoto
Audience Favorite
N/A Won
Actor

2nd Insert Fashion


Favorite Male Celebrity N/A Won
Awards

3rd Indonesian Choice


Actor of the Year N/A Won
Awards

Best Actor Nominated


10th Indonesian Movie Guru Bangsa:
Actors Awards Tjokroaminoto
Favorite Actor Nominated

9th Indonesia Kids'


Favorite Actor N/A Nominated
Choice Awards

My Stupid Boss Won


29th Bandung Film
Best Film Actor
Festival
Rudy Habibie Nominated

Selebrita Awards Terseleb Film Star N/A Won

Aktris
2. Jenis-jenis Teater

1. Teater Boneka
Pertunjukan boneka telah dilakukan sejak Zaman Kuno. Sisa peninggalannya ditemukan di
makam-makam India Kuno, Mesir, dan Yunani. Boneka sering dipakai untuk menceritakan

legenda atau kisah-kisah yang bersifat religius (keagamaan). Berbagai jenis boneka dimainkan
dengan cara yang berbeda. Boneka tangan dipakai di tangan sementara boneka
tongkat digerakkan dengan tongkat yang dipegang dari bawah. Marionette atau boneka tali,
digerakkan dengan cara menggerakkan kayu silang tempat tali boneka diikatkan.

Selain itu, contoh teater boneka yang cukup populer ialah pertujukan wayang kulit. Dalam
pertunjukan wayang kulit, wayang dimainkan di belakang layar tipis dan sinar lampu
menciptakan bayangan wayang di layar. Penonton wanita duduk di depan layar, menonton
bayangan tersebut. Penonton pria duduk di belakang layar dan menonton wayang secara

langsung.

Beralih ke luar negeri, pertujukan Boneka Bunraku dari Jepang mampu melakukan banyak
sekali gerakan sehingga diperlukan tiga dalang untuk menggerakkannya. Dalang berpakaian
hitam dan duduk persis di depan penonton. Dalang utama mengendalikan kepala dan lengan
kanan. Para pencerita bernyanyi dan melantunkan kisahnya.

2. Drama Musikal
Drama musikal merupakan pertunjukan teater yang menggabungkan seni tari, musik, dan seni
peran. Drama musikal lebih mengedepankan tiga unsur tersebut dibandingkan dialog para
pemainnya. Kualitas pemainnya tidak hanya dinilai pada penghayatan karakter melalui untaian
kalimat yang diucapkan tetapi juga melalui keharmonisan lagu dan gerak tari. Disebut drama
musikal karena dalam pertunjukannya yang menjadi latar belakangnya merupakan kombinasi

antara gerak tari, alunan musik, dan tata pentas. Drama musikal yang cukup tersohor ialah
kabaret dan opera. Perbedaan keduanya terletak pada jenis musik yang digunakan. Dalam
opera, dialog para tokoh dinyanyikan dengan iringan musik orkestra dan lagu yang dinyanyikan

disebut seriosa. Sedangkan dalam drama musikal kabaret, jenis musik dan lagu yang
dinyanyikan bebas dan biasa saja.
3. Teater Dramatik

Istilah dramatik digunakan untuk menyebut pertunjukan teater yang berdasarkan pada
dramatika lakon yang dipentaskan. Dalam teater dramatik, perubahan karakter secara
psikologis sangat diperhatikan. Situasi cerita dan latar belakang kejadian dibuat sedetil

mungkin. Rangkaian cerita dalam teater dramatik mengikuti alur plot dengan ketat. Fokus
pertujukan teater dramatik ialah menarik minat dan rasa penonton terhadap situasi cerita
yang disajikan. Dalam teater dramatik, laku aksi pemain sangat ditonjolkan. Satu peristiwa
berkaitan dengan peristiwa lain hingga membentuk keseluruhan cerita. Karakter yang
disajikan di atas pentas adalah karakter tanpa improvisatoris. Teater dramatik mencoba
mementaskan cerita seperti halnya realita.
4. Teatrikalisasi Puisi
Teatrikalisasi puisi merupakan pertunjukan teater yang dibuat berdasarkan karya sastra puisi.
Karya puisi yang biasanya hanya dibacakan, dalam teatrikal puisi dicoba untuk diperankan di
atas pentas. Karena bahan dasarnya adalah puisi maka teatrikalisasi puisi lebih
mengedepankan estetika puitik di atas pentas. Gaya akting para pemain biasanya bersifat
teatrikal. Tata panggung dan blocking dirancang sedemikian rupa untuk menegaskan makna
puisi yang dimaksud.
Teatrikalisasi puisi memberikan kesempatan bagi seniman untuk mengekspresikan
kreativitasnya dalam menerjemahkan makna puisi ke dalam tampilan lakon dan tata artistik di
atas pentas.
5. Teater Gerak
Teater gerak merupakan pertunjukan teater dengan unsur utamanya adalah gerak dan
ekspresi wajah pemainnya. Dalam pementasannya, penggunaan dialog sangat minimal atau
bahkan dihilangkan seperti dalam pertunjukan pantomim klasik. Seiring perkembangannya,
pemain teater dapat bebas bergerak mengikuti suasana hati (untuk karakter tertentu) bahkan
lepas dari karakter tokoh dasarnya untuk menarik minat penikmat. Dari kebebasan ekspresi
gerak inilah gagasan mementaskan pertunjukan dengan berbasis gerak secara mandiri
muncul.
Teater gerak yang paling populer dan bertahan sampai saat ini adalah pantomim. Sebagai

sebuah pertunjukan yang sunyi karena tidak menggunakan suara, pantomim mencoba
mengungkapkan ekspresinya melalui tingkah laku gerak dan mimik para pemainnya. Makna
pesan yang hendak direalisasikan dipertunjukkan dalam bentuk gerak.

3. Jenis-jenis Film
Action

Action adalah Jenis film yang mengandung banyak gerakan dinamis para aktor dan aktris
dalam sebagian besar adegan film, seperti halnya adegan baku tembak, perkelahian, kejar
mengejar, ledakan, perang dan lainnya.

Adventure

Adventure adalah Jenis film yang menitik beratkan pada sebuah alur petualangan yang sarat
akan teka teki dan tantangan dalam berbagai adegan film.

Animation

Animation adalah Jenis film kartun animasi dengan berbagai alur cerita. Biasanya genre film
ini memiliki sub genre hampir sama dengan genre utama film non animasi.

Biography

Biography adalah Jenis film yang mengulas sejarah, perjalanan hidup atau karir seorang
tokoh, ras dan kebudayaan ataupun kelompok.

Comedy

Comedy adalah Jenis film yang dipenuhi oleh adegan komedi dan lelucon sebagai benang
merah alur cerita film.

Crime

Crime adalah Jenis film yang menampilkan skenario kejahatan kriminal sebagai inti dari
keseluruhan film.

Documentary

Documentary adalah Jenis film yang berisi tentang kejadian dan peristiwa yang terjadi secara
nyata .

Drama

Drama adalah Jenis film yang mengandung sebuah alur yang memiliki sebuah tema tertentu
seperti halnya percintaan, kehidupan, sosial, dan lainnya.
Family

Family adalah Jenis film yang sangat cocok untuk dapat di saksikan bersama keluarga.

Fantasy

Fantasy adalah Jenis film yang penuh dengan imajinasi dan fantasy.

History

History adalah Jenis film yang mengandung cerita masa lalu sesuai dengan kejadian dan
peristiwa yang telah menjadi sebuah sejarah.

Horror

Horror adalah Jenis film yang berisi tentang kejadian mistis dan berhubungan dengan
kejadian-kejadian yang menyeramkan dan menakutkan sebagai nyawa dari film tersebut.

Musical

Musical adalah Jenis film yang berkaitan dengan musik.

Mystery

Mystery adalah Jenis film yang mengandung alur cerita yang penuh akan teka-teki untuk
mengungkap inti dari film tersebut.

Romance

Romance adalah Jenis film yang berisikan tentang kisah percintaan.

Sci-Fi

Sci-Fi adalah Jenis film fantasi imajinasi pengetahuan khususnya yang bersifat exact yang
dikembangkan untuk mendapatkan dasar pembuatan alur film yang menitikberatkan pada
penelitian dan penemuan-penemuan teknologi.

Sport

Sport adalah Jenis film dengan latar belakang tentang olahraga.

Thriller

Thriller adalah Jenis film yang penuh dengan aksi menegangkan dan mendebarkan dan
biasanya tipe alur ceritanya biasanya berupa para jagoan yang berpacu dengan waktu, penuh
aksi menantang, dan mendapatkan berbagai bantuan yang kebetulan sangat dibutuhkan
yang harus menggagalkan rencana-rencana kejam para penjahat yang lebih kuat dan lebih
lengkap persenjataannya.

War

War adalah Jenis film yang sesuai dengan kategorinya yaitu memiliki inti cerita dan latar
belakang peperangan.

Western

Western adalah Jenis film yang berkaitan dengan suku di amerika dan kehidupan pada zaman
kebudayaan suku indian masih ada yang biasanya memiliki tokoh koboi berkuda, sherif dan
aksi khas duel menembak.

F. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan :Saintifik
2. Model : Pembelajaran Berbasis Masalah
3. Metode : Apresiasi, Diskusi, Tanya Jawab, Resitasi

G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:*)
a. Pendahuluan (15 Menit)
1) Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa.
2) Mendata kehadiran siswa
3) Menanyakan beberapa pertanyaan dasar sebagai review pembelajaran
4) Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa yaitu dengan cara
kerjasama dan kelompok, sebagai upaya untuk meningkatkan nilai demokratis,
bersahabat, peduli sosial, dan tanggung jawab.

b. Inti (70 Menit)


Membimbing siswa secara berkelompok untuk :
a) Mengamati (Observing)
1) Mengamati gambar yang ditampilkan guru
2) Mengapresiasi gambar yang ditampilkan oleh guru melalui proyektor
b) Menanya (Questioning)
1) Mengajukan pertanyaan seperti “Siapakah dia?”.
2) Mampu memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan
c) Pengumpulan data (Experimenting)
1) Mengumpulkan informasi tambahan tentang hal-hal yang berkaitan dengan
tokos/artis perfilman Indonesia
2) Mencatat hal-hal penting yang ditemukan seputar informasi tambahan.
d) Mengasosiasi (Associating)
1) Menyampaikan kesimpulan berkenaan tokohartis/aktor film Indonesia
2) Memberikan bantuan seperlunya kepada setiap siswa agar mereka mampu
menyimpulkan materi dengan baik dan benar
e) Menkomunikasikan (Communicating)
1) Menanggapi dan memberikan penilaian terhadap hasil kerja siswa.
2) Mendiskusikan hasil laporan dan menyimpulkan keterkaitan pergelaran tari
nusantara/mancanegara berkenaan dengan tata pentasnya

c. Penutup (5 Menit)
Mendorong siswa untuk menyimpulkan, merefleksikan, dan menemukan nilai-nilai
yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.
2. Pertemuan Kedua:*)
a. Pendahuluan (15 Menit)
1) Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa.
2) Mendata kehadiran siswa
3) Menanyakan beberapa pertanyaan dasar sebagai review pembelajaran
4) Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa yaitu dengan cara
kerjasama dan kelompok, sebagai upaya untuk meningkatkan nilai demokratis,
bersahabat, peduli sosial, dan tanggung jawab.

b. Inti (70 Menit)


Membimbing siswa secara berkelompok untuk :
a) Mengamati (Observing)
1) Mengamati video yang ditampilkan guru
2) Mengapresiasi tayangan yang ditampilkan oleh guru melalui proyektor
b) Menanya (Questioning)
1) Mengajukan pertanyaan seperti “Apa saja jenis-jenis teater?”.
2) Mampu memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan
c) Pengumpulan data (Experimenting)
1) Mengumpulkan informasi tambahan tentang hal-hal yang berkaitan dengan jenis-
jenis teater/drama
2) Mencatat hal-hal penting yang ditemukan seputar informasi tambahan.
d) Mengasosiasi (Associating)
1) Menyampaikan kesimpulan berkenaan jenis-jenis teater/drama
2) Memberikan bantuan seperlunya kepada setiap siswa agar mereka mampu
menyimpulkan materi dengan baik dan benar
e) Menkomunikasikan (Communicating)
1) Menanggapi dan memberikan penilaian terhadap hasil kerja siswa.
2) Mendiskusikan hasil laporan dan menyimpulkan jenis-jenis teater/drama beserta
fungsi/tujuan keberadaannya

c. Penutup (5 Menit)
Mendorong siswa untuk menyimpulkan, merefleksikan, dan menemukan nilai-
nilai yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.
3. Pertemuan Ketiga:*)
a. Pendahuluan (15 Menit)
1) Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa.
2) Mendata kehadiran siswa
3) Menanyakan beberapa pertanyaan dasar sebagai review pembelajaran
4) Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa yaitu dengan cara
kerjasama dan kelompok, sebagai upaya untuk meningkatkan nilai demokratis,
bersahabat, peduli sosial, dan tanggung jawab.

b. Inti (70 Menit)


Membimbing siswa secara berkelompok untuk :
a) Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah
1) Menayangkan video pertunjukan teater
2) Mengapresiasi pertunjukan teater
3) Menganalisis pertunjukan teater yang ditayangkan guru
b) Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
1) Memberi tugas kepada siswa untuk menyampaikan kritikan pada tayangan yang
telah ditampilkan
2) Bekerjasama menyimak dengan baik tayang yang guru tampilkan
c. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
1) Mendampingi siswa selama proses apresiasi
2) Menyimak komentar dari setiap kelompok
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
1) Menugaskan membuat karya tulis tentang kritik teater
2) Membuat karya tulis kritik teater berdasar pada materi yang siswa sukai
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
1) Memberi kesempatan untuk menyampaikan hasil diskusi
2) Menanggapi dan menilai hasil diskusi siswa

f. Penutup (5 Menit)
Mendorong siswa untuk menyimpulkan, merefleksikan, dan menemukan nilai-
nilai yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.

4. Pertemuan Keempat:*)
a. Pendahuluan (15 Menit)
1) Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa.
2) Mendata kehadiran siswa
3) Menanyakan beberapa pertanyaan dasar sebagai review pembelajaran
4) Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa yaitu dengan cara
kerjasama dan kelompok, sebagai upaya untuk meningkatkan nilai demokratis,
bersahabat, peduli sosial, dan tanggung jawab.

b. Inti (70 Menit)


Membimbing siswa secara berkelompok untuk :
a) Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah
1) Menanyakan bentuk teater yang menjadi acuan penulisan
2) Menyampaikan materi yang siswa bawa berkenaan bentuk pertunjukan teater
b) Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
1) Memberi tugas kepada siswa untuk membaa kembali catatan tentang kritik
seni/teater
2) Menyusun sistematika penulisan untuk membuat kritik teater
c) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
3) Mendampingi siswa dalam mencatat dan menelaah kembali materi yang
dibawanya
4) Menanyakan tentang hal-hal yang berkaitan dengan penulisan kritik teater
d) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
3) Menugaskan membuat karya tulis tentang kritik teater
4) Membuat karya tulis kritik teater berdasar pada materi yang siswa sukai
e) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
1) Memberi kesempatan untuk menyampaikan hasil menulis kritik teater
2) Menanggapi dan menilai pengalaman yang dilaksanakan siswa pada pertemuan
hari ini

c. Penutup (5 Menit)
Mendorong siswa untuk menyimpulkan, merefleksikan, dan menemukan nilai-nilai
yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.

H. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


1. Instrumen dan Teknik Penilaian

Teknik Penilaian Bentuk Instrumen

 Tugas individu  Tes lisan


 Pengamatan Sikap  Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
 Tes Tertulis  Tes Uraian dan Pilihan

a. Jenis tagihan : Tugas Individu


Bentuk tagihan : Tes Lisan

Contoh Instrumen : Film apa yang anda sukai/tidak sukai

Rubrik Penilaian tugas individu

Aspek Nilai

Berdiri tegap menghadap dan dapat menjaga kontak mata dengan guru
Dapat menyampaikan pendapat dengan suara yang baik, bahasa yang santun
dan sistematis
Menyampaikan pendapat dengan intonasi dan bahasa tubuh yang meyakinkan

Pendapat mencerminkan penerapan konsep yang dijelaskan

Nilai rata-rata
Kriteria Penilaian
Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
A > 85
B 78 - 85
C 70 - 77
D < 70

Contoh Instrumen
b. Lembar Pengamatan Sikap

No Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan


1 Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan
2 memiliki rasa ingin tahu (curiosity)
3 menunjukkan ketekunan dan tanggungjawab dalam
belajar dan bekerja baik secara individu maupun
berkelompok
R

Rubrik Penilaian Sikap

No Aspek yang dinilai Rubrik


1 Menunjukkan rasa syukur 3: menunjukkan ekspresi rasa syukur kepada Tuhan
kepada Tuhan YME YME pada satu atau lebih kesempatan (topik)
2: belum secara eksplisit menunjukkan ekspresi atau
ungkapan syukur, namun menaruh minat terhadap
kebesaran Tuhan saat refleksi
1: belum menunjukkan ekspresi rasa syukur, atau
menaruh minat terhadap terhadap kebesaran
Tuhan saat refleksi
2 Menunjukkan rasa ingin tahu 3: menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias,
terlibat aktif dalam kegiatan kelompok
2: menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu
antusias, dan baru terlibat aktif dalam kegiatan
kelompok ketika disuruh
1: tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan,
sulit terlibat aktif dalam kegiatan kelompok
walaupun telah didorong untuk terlibat
3 Menunjukkan ketekunan dan 3: tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil
tanggungjawab dalam belajar terbaik yang bisa dilakukan, berupaya tepat waktu.
dan bekerja baik secara individu 2: berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas,
maupun berkelompok namun belum menunjukkan upaya terbaiknya
1: tidak berupaya sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas, dan tugasnya tidak selesai
*Deskripsi sikap ini digunakan untuk pertimbangan dalam menentukan profil siswa

c. Lembar Tes Tertulis


1.Tuliskan jenis-jenis teater/drama?
2.Apa pengertian dari sinopsis?
3.Contoh teater modern apa saja?
4.Tulislah 3 nama aktor dan aktris favorit anda serta alasan anda menyukainya!

2. Analisis Hasil Penilaian


NAMA SEKOLAH : BENTUK SOAL :
KELAS : TANGGAL TES :
MAPEL : KKM :
NAMA TES : JUMLAH SISWA :
NAMA GURU : TANGGAL REMEDIAL :

NILAI SKOR TUNTAS


NO NAMA SISWA JUMLAH SKOR % KETERCAPAIAN
INDIVIDU SIKAP TES TULIS YA TIDAK
1
2
3
4
5

b. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Program Remedial

NAMA SEKOLAH : BENTUK SOAL :


KELAS : TANGGAL TES :
MAPEL : KKM :
NAMA TES : JUMLAH SISWA :
NAMA GURU : TANGGAL REMEDIAL :

c. Program Pengayaan

NAMA SEKOLAH : BENTUK SOAL :


KELAS : TANGGAL TES :
MAPEL : KKM :
NAMA TES : JUMLAH SISWA :
NAMA GURU : TANGGAL REMEDIAL :
I.

I. Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media : Video dan Gambar
2. Alat : Laptop, Proyektor, Speaker
3. Bahan : Buku Catatan, buku paket dan buku penunjang lainnya
4. Sumber Belajar :Buku Seni Budaya kelas XII, wikipedia.com, google.com, , buku
relevan yang mendukung, http://moviezone.heck.in/mengenal-jenis-jenis-genre-
film.xhtml, http://www.softilmu.com/2015/11/Pengertian-Fungsi-Unsur-Jenis-Macam-
Seni-Teater-Adalah.html

Karawang,27 Juli 2016


Mengetahui
Kepala Sekolah SMKN 1 Karawang Guru Mapel Seni Budaya
Andriyanti, S.Pd.
Drs. Agus Rukmawan, S.Ip, MM
NIP: 19611111 198603 1 008

You might also like