You are on page 1of 149
TAA y SPESIFIKASI UMUM 2010 (evs 3) DIVIS! STRUKTUR SEKSI7.1 BETON UMUM Uraian a) Yang dimaksud dengan beton adalah campuran antara semen portland atau b) °) 4) semen hidraulik yang setara, agregat halus, agregat kasar, dan air dengan atau tanpa bahan tambahanmembentuk massa padat. Pekerjaan yang diatur dalam scksi ini harus mencakup pelaksanaan seluruh struktur beton bertulang, beton tanpa tulangan, beton prategang, beton pracetak dan beton untuk struktur baja komposit, sesuai dengan spesifikasi dan gambar reneana atau sebagaimana yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Pekerjaan ini harus pula mencakup penyiapan tempat kerja untuk pengecoran beton, pengadaan perawatan beton, lantai kerja dan pemeliharaan fondasi seperti pemompaan atau tindakan lain untuk mempertahankan agar fondasi tetap kering, Mutu beton yang digunakan pada masing-masing bagian dari pekerjaan dalam kontrak harus seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Mutu beton yang digunakan dalam kontrak ini dibagi sebagai berikut: Tabel 7.1.1.(1)Mutu Beton dan Penggunaan denis Je’ ‘ Beton | (MPa) vise Umumnya —digunakan untuk beton Mutu | J 4g | pratezang seperti tang pancang_beton tinggi = prategang, gelagar beton pratezang, pelat beton prategang dan sejenisnya Umumnyadigunakan untuk Beton bertulang seperti pelat lantai jembatan, Mutu | yy cy eg5 | selagar beton bertulang, diafragia, kereb sedang | 7°< beton pracetak, gorong-gorong _beton bertulang, bangunan bawah jembatan, perkerasan beton semen, Umumya digunakan untuk struktur beton 15- 6 m 20mm ©) Toleransi Kedudukan (dari ttik patokan) = Kedudukan kolom pra-cetak dari rencana + 10mm Kedudukan permukean horizontal dari rencana + 10mm * — Kedudukan permukaan vertikal dari reneana +20mm 4) Toleransi Alinyemen Vertikal : Penyimpangan ketegakan kolom dan dinding, 10mm €) Toleransi Ketinggian (elevasi) : *Puncak lantai kerja di bawah fondasi + 10mm = Puncak lantai kerja di bawah pelat injak 10mm + Puncak kolom, tembok kepala, balok melintang 10mm f) Toleransi Alinyemen Horisontal : 10 mm dalam 4 m panjang mendatar. 7-2 te 6) SPESIFIKASI UMUM 2010 (evs 3) ) Toleransi untuk Penutup / Selimut Beton Tulangan * Selimut beton sampai 30mm O dan +5 mm * — Selimut beton 30mm - 50mm. Odan+ 10mm * Selimut beton 50mm - 100mm + 10mm ‘Standar Rujukan ‘Standar Nasional Indonesia (SNI): SNI ASTM C136-2012 SNI 1969 : 2008 ‘SNI 1970 : 2008 SNI 1974 : 2011 2008 2008 SNI 15-2049-2004 ‘SNI2417:2008 'SNI2458:2008 'SNI 03-2460-1991 SNI03-2491-1991 SNI 03-2492-2002 SNI03-2493-1991 SNI03-2495-1991 SNI03-2816-1992 SNI 03-2834-2000 SNI.03-4804-1998, SNI03-3403-1994 SNI3407:2008 SNI03-3418-1994 SNI 03-3976-1995 SNI03-4141-1996 ‘SNI03-4142-1996 SNI03-4156-1996 SNI 03-4433-1997 SNI03-4806-1998, SNI03-4807-1998, SNI03-4808-1998, SNI03-4810-1998, SNI03-6429-2000 Metode Uji untuk Analisis Saringan Agregat Halus dan Agregat Kasar : Metode pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat halus : Metode pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat kasar Metode pengujian kuat tekan beton dengan benda ji silinder yang dicetak. : Metode pengujian slump beton. : Metoda pengujian berat isi beton. Semen portland. : Metode pengujian keausan agregat dengan mesin Los Angeles. : Metode pengambilan contoh untuk campuran beton segar. : Spesifikasi abu terbang sebagai bahan tambahan untuk campuran_ beton, Metode pengujian kuat tarik belah beton, Metode pengambilan dan pengujian beton inti Metode pembuatan dan perawatan benda ujibeton di laboratorium. Spesifikasi bahan tambahan untuk beton. Metode pengujian kotoran organik dalam pasir untuk campuran mortar dan beton, Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal. Metode pengujian berat isi dan rongga udara dalam agregat. : Metode pengujian kuat tekan beton inti pemboran, : Metode pengujian sifat kekekalan bentuk agregat terhadap Jarutan natrium sulfat dan magnesium sulfat. Metode pengujian kandungan udara pada beton segar. Tata cara pengadukan dan pengecoran beton. : Metode pengujian gumpalan lempung dan butir-butir mudah pecah dalam agregat. Metode pengujian jumlah bahan dalam agregat yang lolos saringan No.200 (0,075 mm). Metode pengujian bliding dari beton segar. + Spesifikasi beton siap pakai. Metode pengujian kadar semen portland dalam beton segar dengan cara titrasi volumetri Metode pengujian untuk menentukan suhu beton segar semen portland. : Metode pengujian kadar air dalam beton segar dengan car titrasi volumetri Metode pembuatan dan perawatan benda ujibeton di lapangan, : Metode pengujian kuat tekan beton silinder dengan cetakan silinder di dalam tempat cetakan 7-3 i

You might also like