ISC-07 : TAMAPAN DAN METODE PELAKSANAAN
PELATIHAN
PELAKSANA BANGUNAN IRIGASI
(IRRIGATION STRUCTURES CONSTRUCTIONS ENGINEER)
PEKERJAAN SUMBER DAYA AIR
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENS! DAN PELATIHAN KONSTRUKSIKATA SAMBUTAN
‘Sampai saat ini upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia baru merupakan
wacana belum merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, hal ini
dapat dilinat seperti yang terpetakan dalam taporan UNDP (Human Development
Report, 2004) yang mencantumkan Indeks Pengembangan SDM (Human
Development Index HDI), Indonesia pada urutan 111, satu tingkat dlatas Vietnam
urutan 112, jauh di bawah dari Negara-negara ASEAN terutama Malaysia urutan 59,
Singapura urutan 25, dan Australia urutan 3.
Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung dalam pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus
‘sebagai modal untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan
kemampuan SDM paling tidak setara dengan Negara tetangga ASEAN, terutama
menghadapi era globalisasi
Berbagai perangkat aturan telah disusun, dianteranya yang berkaitan dengan
engembangan ketenagakerjaan seperti Undang-undang yang mengamanatkan
pengembangan SDM, khususnya tentang tenaga kerja dan kegiatan Jasa Konstruksi
seperti:
* UU No. 18 tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan
pelaksanaannya, mengamanatken perlunya “Bakuan Kompetensi” untuk semua
tingkatan kualifikasi dan klasifixesi Keahlian dan keterampilan di bidang Jasa
Konstruksi.
‘* UUNo. 13 tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamanatkan (pasal 10 ayat
(2). Pelatinan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatinan yang
mengacu pada standar kompetensi kerja.
Mengacu pada amanat kedua undang-undang tersebut di atas, diimplementasikan
kedalam konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi, yang oleh
PUSLATIAKONS (Pusat Pelatinan Jasa Konstruksi) pelaksanaan programnya
didahului dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia), SLK (Standar Latihan Kerja), dimana keduanya disusun melalui analisis
struktur_kompetensi sektor / sub sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian
dituangkan dalam jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukan ke dalam Katalog
Jabatan Kerja, Modul Pelafihan Tahapan dan Metode Kerja, adalah salah satu paket
pelatihan yang diambil dari hasil inventarisasi jabatan kerja yang kemudian
dikembangkan berdasarkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia)dan SLK (Standar Latihan Kerja) yang sudah disepakati dalam suatu konvensi
Nasional, dimana modulmoduinya maupun materi uji kompetensinya disusun oleh Tim
Penyusun / tenaga profesional dalam bidangnya masing-masing, merupakan suatu
Produk yang akan dipergunakan untuk melatih, dan meningkatkan pengetahuan dan
kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan dalam
SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan dan peningkatan
kualitas tenaga kerja konstruksi agar menjadi kompeten dalam melaksanakan tugas
Pada jabatan kerjanya
Dengan penuh harapan modut pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga
Gita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya dibidang jasa konstruksi dapat tenwujud.
Jakarta, Desember 2004
Kepala Pusat Pelatihan Jasa Konstruksi
Je. Sumaryanto fin, MSCE
NIP. : 110025689