You are on page 1of 6
Kaylan Teknis Geometni Peledakan Lapisan Batubara FT Pamapersada Nusantara, KAJIAN TEKNIS GEOMETRI PELEDAKAN LAPISAN BATUBARA PT PAMAPERSADA NUSANTARA DISTRICT PT ADARO INDONESIA. KABUPATEN TABALONG KALIMANTAN SELATAN, 129-134 Eko Nopiadie'*, Uyu Saismana?, Romla Noor Hakim?, Muhammad Aditya’ * Mahasisa Program Stud! Telnik Pertambungon, Fukultas Telok, Universitas Lambung Mangkuat ® Program Studi Telnik Pertambanzan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat PT Panapersada Nusantara ste Adato Indonesia ‘email “enepiadio@gmail.com ABSTRAK, ‘Dalam dunia kerja pertambangan proses satu dengan yang lainnya akan saling beeriaitan. Demikian pols proses peledalan yang begitu erat Kaitamya dengan proses penzgalian pemustan, terme material hail peledakan itu sendini PT Pamapersada Nusantara district PT Adaro indonesia yang berakivtes ci pit Tutupan Tanjung Kalimantan Selatan pun tidak lepas dari sala satu kegitan pertambangen yita Kegiatan blasting. Dengan adanya proses blasting material butubara akan lebih mdah dan cepat watuk digali oleh aat mekanis yang bekara, Untuk tus dari peledakan batubara dengan geometsi yang digunakan oleh PT Pamapersada Nusantara mash berpotensi ‘mengalami ukuran batubara yang trl besar (big col). Yang mana ukuran hasil peledaktn datas 50 em mash diangke 44,84 %, da lima lotasi peledsian yong dteliti, Hal in harus segers distast agar PT Adaro Indonesia tidak merasa cirugikan. Karna telah disepakat ‘kuran boulder dari batubarahasi peledakan yang diinginkan olch pibak PT Adaro Indonesia scbegai ower yaitu ukuran 50 em = 30 %, ‘Upaya untuk’ mempercleh hasil peledakan yang lebih optimal, peru claknkan perbaikan rancangan poledakan yang terri sebagai berkut. Untuk geometn dengan burden 7 m, spast 8 m dilakukan perbaikan dar stemming 3.9 m menjadi 3:3 m, powder column 2.53 menjadi 3.20 m, sian handak 47.4 kglubang menjadi 77.62 kglubang yang mampu menghasilkan boulder 30 cm diangka optimum yaitu 29,50 %, Burden 8 1m, spasi 9m dan Kedalaman 7.3 m dlakukan perbaikan stemming 4.7 m menjadi 28 m, powder eoluran 2.20:m ‘menjack 4.50 m, isian handsk 64,51 kglubang menjadi 109.12 kg/ubang dan menghasilksn boulder optimum 29.21 % ukuran 50 em, Burden 8 m, spasi 91m dan kedalaman 6.8 m diakukan perbaikan stemming 4 mn menjads 2.7 m, pesider column 2.28 m menjadi 4.10 ny, iian handak 64.80 hy/lubang menjadi 9.34 kelubang dan menghasilan boulder optimum 29.48 % ukuran 50 an, Kata-tata kunei :densitas batubara, fragmentast boulder, geometripeledakan, poseder factor PENDAHULUAN Proses peledakan yong begitu erat kaitamya dengan proses penggalian pemustan, terutama material hasil peledakan itu sendiri PT Pamapersada Nusantara district PT Adaro Indonesia yang beraktivitas di pit Tutupan ‘Tanjung Kalimantan Selatan pun tidak lepas dari salah satu Kegiatan pertambargan yaitu kegiatan blasting, Dengan adanya proses blasting material batubar a akan lebih mudah dan cepat untuk digali oleh alat mekanis yang bekerja Pekdakan tatubara dengan geometri yang digunakan oleh PT Pamapersada Nusantara masih berpotensi mengalami ukuran batubara yang terlalu besar (big coal). untuk memperoleh hasil pelédakan yang lebih optimum, perlu dilakukan perbaikan rancangan gemetri peledakan. METODOLOGI Kegiatan peledakan yaitu suatu upaya pemberaian botuan dari batuan induk menggunaken bahan peledak Pelecakan dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan baik itu positif maupun negatif seperti untuk memenuhi tyjuan politi, ideologi, Keteknikan, industri dan lain-lain Suatu operasi peledakan dinyatakan berhasil dengan baik pada kepintanpenambangan abi ‘Target produksi terpenuhi (dinyatakan dalam tonhari atau tonbulan), 2, Penggunaan bahan peledak efisien yang dinyatakan dalam jumish batuan yang berhasil cibongkar per kilogram bahan peledak (powder factor) Diperoleh ffogmentasi batuan berukuran merata dengan sedikit bongkah (kurang dari 15 % dari jumlah batuan yang terbongkar per peledakan), ‘Jura GEOSAPTA Vol. 4 No.2 Juli 2018 4. Diperoleh dinding batuan yang stabil dan rata (tidak ada overbreak, overinang, retakan-retakan). 5. Aman 6, Dampak tethadap lingkungan minimal (Kozsnaryo, 2001; 1-2} ‘Geometri Peledakan C. J. Konya (1972) 1. Burden (B) Secara sistematis besarnya burden dalam feet (B) dan hubungannya dengan faktor-faktor lain seperti relative bulk sttenath (ST.), diameter lubang ledak dalam inchi (De), beratjenis batuan dibongkar dalam ton'n? (SGr), dinyatakan dengan persamaan (1), (2, dan (3). Dimana a) » $0}. De } Q B=067«Dex(S1,/SGrf” ® Setelah diketahui nilai burden dasamya, maka harus dikoreksi burden terkoreksi dalam satuan feet (Be) terhadap beberapa faktor penentu, yaitu faktor jumlah baris lubang ledak (Kr), faktor koreksi terhadap posisi lapisan batuan (Kd), dan faktor —koreksi terhadap —strukturgeologi sctempat (Ks). Sccara ‘matematis persamaan burden terkoreksi dapat ditalis sengan persamaan (4), 2 Spacing: ‘Menentukan jarak spacing didasarkan pada jenis detonator listrik yang digunakan dan berapa besar petbendingan antara tingei jenjang dan jarak burden 129 Kaylan Teknis Geometn Peledakan Lapisan Batubara FT Pamapersada Nusantara, Bila perbandingan antara H/B lebih kecil dari 4 maka digolongkan jenjang rendah dan lebih besar dari 4 maka digolongkan jenjang tinggi (Tabel-1). ‘Tabel1, Persamaan Untuk Menenfukan Jarak Spacing TipeDeonator | HBA | “BM Thstantneas | S=(ir ams | S=28 Deay | STR | S= 1a 3. Stemming (T) Stemming adalah lubang ledak bagian atas yang tidak diisi bahan peledak, tetapi biasanya diisi oleh abu hasil pemboran atau material berukuran kerikil dan dipadatkan di atas bahan peledak. Stemming (1) dengan persamaan (5), T-07xB oO ‘Ukuran material stemming yang optimal yaitu material yang memiliki diameter rata-rata sekitar 0.05 > diameter lubang ledak. Material harus menyudut agar bekerja dengan tepat, jka bentuknya membulat make ‘stemming tidak akan berfangsi dengan baik. Konya- Edward (1990) memberikan persamaan (6) untuk menentukan ukuran material stemming dalam inch G2) SZ =0.05xDe © 4. Subdritiing () Subdrilting adalah tubang ledals yang. dibor sampai_melebihi batas lantai jenjang_ bagian bawah spay batuan dapat meledak secara fulface dan untuk menghindari kemungkinan adanya. tonjolan-tonjolan (toc) pada lartai jenjang lantai bagian bawah. tambahan Kedalaman dari lubang tembak di bawah rencarn lanai jenjang, Persamaan (7) digunakan untuk menghitung subarilling J=03xB oO 5. Tinggi Jenjang (H) Seeara praktis hubungan di antara kedalaman Jubang bor dengan ketinggian jenjang dapat dtentukan dengan persamaan (8), di mana L, adalah kedalaman Iubang ledak dan J ialah subdrilling, H=L-I @ 6. Kedalaman lubang ledak (L) Kedalaman lubang ledak tidak boleh lebih keel dari uksuran burden untuk menghindari terjadinya overbreaks dan cratering. biasanya ditentukan berdasarkan kapasitas produksi yang diinginkan dan kepasitas dari alat must, Untuk menentukan kedalaman Iubang ledak digunakan persamaan (9), dimana merupakan sudut Kemiringan lubang ledak yang diinginkan, _ uns) Sina o 130 129-134 7. Powder Column (PC) Powder column adalah panjang lubang sian pada lubang Tedak yang akan dist bahan peledak Persamaan (19) diganakan untuk untuk menghigung besar powder column dalam satuan meter. PC =L-T an 8. Loading Density (de) Loading density adalah jurolah isian bahan peledak per meter panjang kolom isian. Perhitungan jumlah loading density dalam kg/m dihiture. menggunakan persamaan (11), dimana De ialah diameter lubang ledak dalam inchi, dan SG alah berat jenis bahan peledak (atic), de = 0.34x (8G) x De ay 9, Jumlah bahan peledak dalam satu lubang ledak (3) Jumlah bahan peledak adalah jumlah isin bahan peledak sepanjang kolom isan dalam satuan ‘meter yang dihitung dengan persamean (12). E=PCxde az, 10. Powder Factor (PF) Powder factor (PE) adalah suatu bilangan ‘untuk menyatakan perbandingan antara berat batuan yang diledakkan dengan berat bahan peledak yang ‘Gigumkan, dapat dinyatakan dalam kg/bem, PF 3) Faktor Batuan Pembobotan massa batuan yang berhubungan dengan peledakan adalah pembobotan massa batuan terdasarkan nilai indeks peledakan dan parameter- parameter untuk pembobotan tersebut meliputi deskripsi ‘massa batuan, spasi bidang Keker, orientasi bidang kekar, pengaruh specific gravity dan kekerasan (Tabel-2), Indeks peledakan (BI) diperoleh dari pembobotan parameter terscbut, schingga diperoleh persamaan (14) untuk nila’ indeks peledaken, Dari nila indeks peledaican dapat diketahui faktor batuan (A) dengan persamaan (13) BI= S(RMD+IPS#IPO#SGI+H) aay A=BIx0,12 as) ‘Memperkirakan Fragmentasi Batuan Dengan Metode Kuz-Ram Fragmentasi batuan hasil peledakan sangat ipengaruhi oleh faktor batuan dan bahan peledak yang digunakan. Kuznetsov membuat rumusan persamaan (16) ‘untuk memperkirakan fragmentasi batuan hasil peledakan ‘adalah ukutan rata — rata fragmentasi batuan dalam Satuan meter, A adalah faktor batuan (7 untuk batuan medium strength, 10 untuk batuan keras yang berjoint intensif, 13 untuk batuan keras dengan sedikit joint, V ialah volume batuan yang terbongkar dalam m?, Q ‘merupakan berat bahan peledak tiap hubang ledak dalam kg, dan E ialah Relatif Weight Strength. Sementara indeks \Jumnal GEOSAPTA Vol. 4 No.2 Juli 2018 Kaylan Teknis Geometn Peledakan Lapisan Batubara FT Pamapersada Nusantara, Keseragaman (n) dapat dihitung dengan persamaan (17), dimana De diameter isian dalam mm, B burden, S Spacing, ‘PC panjang isian, dan H tinggi jenjang, keempatnya dalam satuan meter, W deviasi pemboran dan A nisbah spacing ddan burden. aeraen(gy 2) Bs i 16) “omar an Sedangkan untuk mengetahai distribusi ukuran fragmentasi dipergunakan persamaan. (18) Cunningham yang digabungkan dengan persamaan Kuznetsov. Dimana R adalah bagian material yang tertahan pada ayakan dam %, x ialah ukuran ayakan dalam satuan em, Xe adalah Karakteristik ukuran dalam em, dann indeks keseragaman as) as) Peledakan Batubara PT Pamapersida Nusantart Dalam melakuken proses loading batubera di pit Totupan oleh PT Pama, rata-rata PT Pamapersada ‘Nusantara menggunakan alat gali yang berukuran besar seperti PC 1250, PC 2000 hingga PC 3000, Demi mencapai target yang telah diberikan oleh PT Adaro Indonesia. Oleh kara itulah dengan tujuan mempermudah dan mempercepat proses loading batubara baik di sisi lowwall staupun highwall agar tercapai target produksidilakukaniah proses peledakan batubara. Yang mana harapannya material hasil blasting akan lebih mudah dan lebih cepat untuk digali sehingga proses loading batubara bisa lebih efektif. Geometri Peledakan Geometti peledakan menjadi parameter yang sangat penting untuk menentukan tingkat fragmentasi yang, dlidapat. Apabila tingkat fragmentasi masih belum sesuat dengan hasil yang diharapkan, maka dapat diperbaiki ‘Tabel-2, Pembcbotan Massa Bauan untuk Peledakan 129-134 dengan mengubah geometri peledakan hingga diperoleh tingkat fragmentasi yang diharapkan. PT Pamapersada Nusantara’menetapakan diameter lubang ledake dan subdrilling sebesat 7.875 inch dan 0.5 meter. Geometri mmasing-masing lokasi peledakan yang terdapat Isporan masalah material boulder, dikelompokan_ berdasarkan ‘burden dan spasi dapat dilihat pada Tabel-3 Densitas Batubara Densitas batubara di area Pit Tutupan diperoleh ari hasil pengujian di Laboratorium Geoteknik PT Adaro Indonesia yang sudah dilakukan sebelum penelitian ini dilakukan. Densitas dianalisis dari scam batubara yang ada pada pit Tutupan. Ada beberapa seam unggulan dari PT ‘Adaro Indonesia yang ada pada pit Tutupan, yaitu T100, ‘7200 dan T300. Faktor Batuan Peledakan berhubungan dengan suatu nilei yang isebut dengan Indeks Kemampuledakan (Blastability Index) yang berdasarkan faktor batuan (Rock Factor). Nilai dari Blastability Index dan Rock Factor dapat ditentukan dengan pembobotan beberapa parameter, yaitu Rock Mass Description (RMD), Joint Plane Spacing (PS), Joint Plane Orientation (IPO), Specific Grafity Influence (SGI) dan Hardness () Perhitungan Fragmen Batuan Hasil Peledakan dan Persentase Boulder ‘Ukuran fiagmen batuan teoritis dihitung dengan ‘menggunakan metode Kuz-Ram berdasarkan dari data-data zeometri peledakan, diameter lubang Tedak, _jumlah ‘enggunaan bahan peledak, volume batuan yang terbonakar dan faktor batuan pada fokasi peledakan serta adanya nisbeh spasi_ burden, Dari salah satu contoh hasill pethitungan didapatkan ukuran fragmen ukuran S0)em rata Tata scbesar 44.84 %. Fragmen batuan tidak baik atau yang

You might also like