Distribusi kecepatan pada vertikal mempunyai bentuk parabolis de-
gan kecepatan nol di dasar dan bertam-bah besar dengan jarak menuju
ke permukaan. Dalam arah lebar sungai, kecepatan aliran di kedua tebing
adalah nol, dan semakin ke tengah kecepatan semakin bertambah besar.
Dengan memperhatikan distribusi tersebut, maka pengukuran kecepatan
hharis dilakukan di beberapa vertikal dalam arab lebar sungai dan bebera-
pa ttik pada vertikal, Semakin banyak vertikal dan ttik pengukuran akan
memberikan hasil semakin baik. Dari data kecepatan di beberapa titik
pada vertikal dihitung kecepatan reratanya dengan menyamakan Tuasan
distribusi kecepatan terukur dengan luasan keeepatan rerata pada seluruh
kedalaman,
Mengingat bahwa sungai mempunyai bentuk tampat
tidak teratur dan kecepatan aliran juga tidak seragam
Pang. maka pengu
pang sungai menjadi sejumlah pias. Di setiap pias diukur
ddan kecepatan reratanya. Debit aliran diberikan oleh be
Q-Eav 6.1)
dengan:
4 luasan dari setiap pias
v : kecepatan rerata di sctiap pias
5.3, Pengukuran Debit
Pengukuran debit sungai dilakukan dengan pemasangan alat di suatu
ean, yang memungkinkan peng: secara
moka air dan debit serta data lai
langkah-langkah berikut ini
1. Pemilihan lokasi stasiun pengukuran,
2. Pengukuran kedalaman sungai.
3. Pengukuran clevasi muka air secara kontinyu atau harian.
4. Pengukuran kecepatan aliran.
5. Hirungan debit.
6. Membuat rating curve yaitu hubungan antara clevasi muka air dan
debit.
7. Dari rating curve yang telah dibuat pada langkah ke 6, dicari debit
aliran berdasar pencatatan elevasi muka air.
8. Presentasi dan publikasi data terukur dan terhitung.
Langkah-langkah pengukuran tersebut akan dijelaskan lebih rinci
dalam sub bab berikut ini
5.3.1, Pemilihan lokasi stasiun pengukuran
Langkah pertama dari kegiatan pengukuran debit sungai adalah
memilih lokasi stasiun pengukuran, Pemiliban lokasi tersebut dengan
‘memperhatikan beberape persyaratan berikut ini
1. Mudah dicapai oleh pengamat, misalnya di jembatan.
fruran dilakukan di beberapa titik dalam arah melintang sungai untuk
mendapatkan bentuk tampang lintang sungai.
1. Bak ukur
Untuk sungai yang dangkal, bak uur yang telah diberi skala
L dan
di bagian bawahnya dimasukkan ke dalam sungai sampai_ plat ee
‘mencapai dasar sungai. Papan tersebut dapat ditegakkan dengan bantuan
perabu atau olch orang jika sungai dangkal. Kedalaman air dibaca
skala di bak ukur tersebut. Biasanya basil pengukuran diberikan us
mm WIDROLOGI TERAPAN
‘. HIDROMETRI
m3bahan dasar sungai seperti lumpur, lempung atau pasir, sehingga dapat
memperkirakan tebal lapis lumpur. Mengingat alat ini cukup berat maka
vertikal, bertingkat dan miring.
ay
*—— 150 mm———"
Gambar 5.5, Papan duga
ie HIDROLOGI TERAPAN
\V. HIDROMETRIPengamatan clevasi muka air pada papan duga biasanya dilakukan
sekali dalam sehari. Meskipun penggunaan alat ini murah, tetspi mempu-
nnyai kelemahan yaitu tidak tercatatnya muka air pada jam-jam lain yang
‘mungkin mempunyai informasi penting, misalnya puncak banjir. Untuk
mendapatkan informasi tersebut, maka pada waktu terjadi banjir (apabila
kondisi memungkinkan) perlu dilakukan lebih banyak pengamatan
2. Alat pengukur elevasi muka air maksimum
Pengukur puneak (crest gauge) digunakan untuk: mengukur
but dihubungkan ke sungai dengan menggunakan pips,
an dalam Gambar 5.7. Hasil pencatatan berupa grafik fluktuasi muka air
sungai sebagai fungsi waktu. Dengan mengaitkan elevasi muka air terse-
‘but dengan tampang melintang sungai dapat dihitung luas tampang aliran.
Pema
Pome ~— |
pee ome
rawroes “a
Pereira
kee =
new se
fambar 5.7. Pengukur elevasi muka air secara otomatis
in Kecepatan
curan kecepatan air dapat dilakukan secara langsung dengan
kan pelampung atau secara tidak langsung yang biasanya
toenggunaan curren mate.
1. Pelampung
Pengukuran kecepatan arus secara langsung dapat dilakukan dengan
menggunakan pelampung, yaitu dengan mengukur selang waktu yang
zr sulitdilakukan, atau pada survai pendahuluan,
Sepeti ditunjukkan dalam Gambar 5.8, pengamat berada pada tam-
pang B dan C yang berjarak L. Panjang L adalah sekitar empat sampai li-
rma kali lebar sungai. Beberaps pelampung disebar secara merata pada
rr) ‘HIDROLOGI TERAFAN
V. HIDROMETRI nm
———
a