You are on page 1of 9

Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No.

2, Agustus 2016 83

PERAN AIR REBUSAN DAUN SALAM (SYZGIUM POLYANTHUM)


DALAM MENURUNKAN KADAR ASAM URAT
1 1
Miftafu Darussalam , Dwi Kartika Rukmi
1
Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta, Jl. Ringroad Barat
Ambarketawang Gamping Sleman, Telp. (0274) 4342000, e-mail: darusners@gmail.com

ABSTRACT
Background: Uric acid is a final product or a waste that is resulted from the metabolism of purines. A high
level of uric acid (hyperuricemia) will cause several health problems, such as vascular inflammation, smooth
muscle proliferation, and vascular lesion in kidneys. The syzygium polyanthum leaves contain bioactive
substances that may affect the level of uric acid in blood.
Objective: This study aimed to determine the influence of boiled water of syzygium polyanthum leaves to the
changes of uric acid levels in the target area of Puskesmas Pandak 1 Bantul.
Methods: This study employed pre- and post-test without control group design. The population consisted of
all patients with hyperuricemia in the target area of Puskesmas Pandak 1 Bantul. Sample was selected with
a concecutive sampling, gaining a total number of 24 respondents. Data were analyzed with the Wilcoxon
test. The dose of boiled water of syzygium polyanthum leaves intake was 0.36g/ KgBW, once a day for 14
days.
Result: This research showed that the boiled water of syzygium polyanthum leaves decreased
hyperuricemia (uric acid levels), along with the significancy value of 0.009 (p <0.05). At the pre-test time, the
average level of uric acid reached 7.279 mg/dl, and after the treatment, it decreased to 6.76 mg/dl.
Conclusion: This study has established evidence that the boiled water of syzygium polyanthum leaves is
able to decrease hyperuricemia (uric acid level in blood).

Keywords: syzygium polyanthum, boiled water of syzygium polyanthum leaves, hyperuricemia

PENDAHULUAN Besarnya angka kejadian hiperurisemia pada


Hiperurisemia didefinisikan sebagai masyarakat Indonesia belum ada data yang
peningkatan kadar asam urat dalam darah. pasti. Penelitian yang dilakukan di kota
Seorang pria dikatakan menderita Denpasar, Bali mendapatkan prevalensi
hiperurisemia bila kadar asam urat serumnya hiperurisemia sebesar 18,2%.(5)
lebih dari 7,0 mg/dl. Sedangkan Hiperurisemia ini dapat menyebabkan
hiperurisemia pada wanita terjadi bila kadar inflamasi vaskuler, proliferasi otot polos,
(1,2,3)
asam urat serum di atas 6,0 mg/dl. peningkatan produksi renin, dan lesi vaskuler
Angka kejadian hiperurisemia di pada ginjal. Lebih jauh lagi hiperurisemia
masyarakat dan berbagai kepustakaan barat akan menyebabkan perubahan mikrovaskuler
sangat bervariasi, diperkirakan antara 2,3 %- pada ginjal yang mirip dengan gambaran
17,6%, sedangkan kejadian gout bervariasi arteriosklerosis pada hipertensi esensial. Lesi
antara 0,16 - 1,36%. Di China pada tahun vaskuler tersebut menyebabkan iskemia.
2006, didapatkan prevalensi hiperurisemia Selanjutnya iskemia menyebabkan
sebesar 25,3% dan gout sebesar 0,36% pelepasan laktat dan berakhir dengan
(4) (6,7)
pada orang dewasa usia 20-74 tahun. peningkatan produksi asam urat.
84 Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 2, Agustus 2016

Indonesia mempunyai keanekaragaman dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan


hayati tertinggi ke-2 di dunia setelah Brasil. (BPOM) untuk analisis kesesuaian lahan
Dari 40.000 jenis flora yang ada di dunia terhadap 9 tanaman obat unggulan asli
sebanyak 30.000 jenis dijumpai di Indonesia Indonesia (Temulawak, Pegagan, Kumis
dan 940 jenis di antaranya diketahui Kucing, Jati Belanda, Tempuyung, Brotowali,
berkhasiat sebagai obat yang telah Daun Kepel, Kemuning, dan Salam), yang
dipergunakan dalam pengobatan tradisional selanjutnya ditambah dengan komoditas
secara turun-temurun oleh berbagai etnis di meniran. Salam juga termasuk ke dalam
Indonesia. komoditas binaan Direktorat Jenderal
Jumlah tumbuhan obat tersebut meliputi Hortikultura (tertera dalam Kepmentan NO.
sekitar 90% dari jumlah tumbuhan obat yang 511/Kpts/PD. 310/9/2006). Kemenkes juga
terdapat di kawasan Asia.(8) Penggunaan sudah menerbitkan Buku Formularium Obat
obat tradisional (jamu) di Indonesia pada Asli Indonesia yang berisi 60 jenis tanaman
hakekatnya merupakan bagian kebudayaan yang bermanfaat bagi kesehatan salah
bangsa Indonesia. Keuntungan dari satunya adalah salam, dan buku ini
penggunaan obat tradisional pada prinsipnya rencananya akan disebarkan ke RS dan
adalah efek samping yang relatif kecil Puskesmas. Pembuatan buku ini
dibandingkan obat modern. Meskipun secara berdasarkan rujukan dari Vademikum
empiris obat tradisional mampu Tanaman Obat, Kemenkes. Dijelaskan pula
menyembuhkan berbagai macam penyakit, bahwa 60 jenis tanaman tersebut akan
tetapi khasiat dan kemampuannya belum digunakan untuk 20 ramuan pengobatan
banyak dibuktikan secara ilmiah maupun berbagai penyakit.(10)
klinis. Selain itu, belum banyak diketahui Daun salam mengandung tanin, minyak
senyawa kimia apa yang bertanggung jawab atsiri, seskuiterpen, triterpenoid, fenol,
(9)
terhadap khasiat obat tradisional tersebut. steroid, sitral, lakton, saponin, dan
(11)
WHO merekomendasi penggunaan obat karbohidrat. Selain itu daun salam juga
tradisional termasuk herbal dalam mengandung beberapa vitamin, di antaranya
pemeliharaan kesehatan masyarakat, vitamin C, vitamin A, Thiamin, Riboflavin,
pencegahan dan pengobatan penyakit, Niacin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat.
terutama untuk penyakit kronis, penyakit Bahkan mineral seperti selenium terdapat di
degeneratif, dan kanker. Penggunaan obat dalam kandungan daun salam.(12)
tradisional secara umum dinilai lebih aman Daun salam merupakan salah satu
daripada penggunaan obat modern. Pada tanaman yang mengandung substansi-
tahun 2003, IPB telah bekerja sama dengan substansi bioaktif sehingga berpengaruh baik
Kementan dan dilanjutkan tahun 2004 - 2005 terhadap kadar asam urat dalam darah.
Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 2, Agustus 2016 85

Penelitian pada dekokta daun salam dengan BAHAN DAN CARA PENELITIAN
dosis 1,25 g/kg BB mampu menurunkan Penelitian ini termasuk penelitian
kadar asam urat dalam darah mencit putih kuantitatif, yaitu eksperimen semu (Quasi
jantan secara efektif.(15) Pengujian toksisitas Experiment) dengan menggunakan desain
daun salam minimal (percobaan binatang pre test and post test without control group.
pada mencit dengan dosis 9,6 mg/Kg BB, Lokasi penelitian dilakukan di wilayah binaan
bahkan dengan dosis 4200 mg/Kg BB ) tidak Puskesmas Pandak I Bantul Yogyakarta
menunjukkan toksisitas akut atau sub akut pada tanggal 1 – 30 September 2015. Input
pada mencit.(14) Penelitian yang lain air penelitian ini adalah air rebusan daun salam,
rebusan daun salam pada dosis 2,5 g/kg BB intervensinya pengukuran pre dan post
mampu menurunkan kadar asam urat pada pemberian rebusan daun salam, sedangkan
mencit putih jantan yang setara dengan outputnya adalah kadar asam urat. Daun
allopurinol dosis 10 mg/kg BB.(15) salam dalam penelitian ini ditimbang dengan
Asam urat plasma merupakan agen pro dosis 0,36 g/KgBB. Setelah itu air ±1500 cc
inflamasi. Asam urat akan memacu makrofag dimasukkan kedalam panci dan dipanaskan.
manusia untuk memproduksi interleukin-1 Setelah air dalam panci mendidih, masukkan
(IL-1), interleukin 6 (IL-6), interleukin 8 (IL-8), daun salam yang sudah ditimbang ke dalam
(14)
dan tumor necrosis factor- α (TNF-α). panci untuk direbus selama ±15 menit
TNF-α dan IL-1 yang dilepaskan monosit dengan titik didih 90 derajat celcius.
darah perifer akan memicu ekspresi E- Kemudian air rebusan daun salam
selectin, intercellular adhesion molecule 1 didinginkan. Setelah itu, diukur dengan
(ICAM-1), dan vascular cell adhesion menggunakan gelas ukur sebanyak 100 cc,
molecule 1 (VCAM-1) sel endotel vaskuler sehingga setiap responden mengonsumsi air
yang kemudian akan menyebabkan rebusan daun salam 100 cc setiap pagi
penarikan leukosit ke daerah deposit kristal selama 14 hari. Pengukuran kadar asam urat
asam urat, sehingga respon terhadap dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum
inflamasi akan bertambah.(17) Berdasarkan dimulai pemberian air rebusan daun salam,
penelitian ekstrak herbal yang mengandung dan hari ke 14 atau saat hari terakhir
daun salam dapat menurunkan kadar perlakuan.
interleukin-1 (IL-1) dan tumor necrosis factor- Populasi penelitian ini adalah seluruh
α (TNF-α) serum penderita hiperurisemia, pasien hiperurisemia di wilayah binaan
sehingga penurunan ini dapat mengurangi Puskesmas Pandak I. Teknik sampling dalam
(14)
nyeri penderita hiperurisemia. penelitian ini adalah concecutive sampling.
Kriteria inklusi adalah kadar asam urat pria >
7,0 mg/dl dan wanita > 6,0 mg/dl, bersedia
86 Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 2, Agustus 2016

menjadi responden dan menandatangani Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan


Jenis Kelamin (N:24)
informed consent.Kriteria eksklusi adalah
permintaan responden untuk berhenti, Variabel Frekuensi Persentase

mengalami gangguan ginjal, dan sedang Jenis kelamin


Laki-laki 4 16.7
minum obat asam urat. Besar sampel dalam Perempuan 20 83.3
penelitian ini adalah 24 responden. Analisis Total 24 100

data yang dilakukan pada penelitian ini


Pada tabel 2. penelitian ini jenis kelamin
adalah menggunakan uji Wilcoxon.
responden perempuan sebesar 83.3% (n =
20) dan laki-laki sebesar 16.7% (n=4).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 3. Distribusi Responden
Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan
Berdasarkan Kadar Asam Urat Sebelum
Umur dan Berat Badan (N:24)
Pemberian Air Rebusan Daun Salam
Variable Mean Median SD Min- 95%CI (N:24)
mak
Umur 59.83 60 10.569 33- 55.37- Variable Mean Median SD Min- 95%CI
80 64.30 mak
Berat 54.17 53 13.057 34- 48.65- Pre 7.279 7 1.24 6- 6.75-
Badan 95 59.68 Intervensi 11.2 7.8

Hasil analisis data tabel 3 pada


Hasil analisis data pada responden
responden sebelum pemberian air rebusan
berdasarkan tabel 1 pada umur didapatkan
daun salam didapatkan bahwa rata-rata
bahwa rata-rata umur adalah 59.83 tahun,
kadar asam urat adalah 7.279 mg/dl (95%
median 60 tahun dengan standar deviasi
CI:6.75-7.8), median 7 mg/dl dengan standar
10.569 tahun. Umur terendah adalah 33
deviasi 1.24 mg/dl. Kadar asam urat terendah
tahun dan tertinggi 80 tahun. Dari hasil
adalah 6 mg/dl dan tertinggi 11.2 mg/dl. Dari
estimasi interval didapatkan bahwa 95% rata-
hasil estimasi interval didapatkan bahwa 95%
rata umur adalah di antara 55.37 tahun
rata-rata kadar asam urat sebelum intervensi
sampai dengan 64.30 tahun. Sedangkan
adalah di antara 6.75 sampai dengan 7.8
hasil analisis data pada responden
mg/dl.
berdasarkan berat badan didapatkan bahwa
Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan
rata-rata berat badan adalah 54.17 kg, Kadar Asam Urat Setelah Pemberian Air
median 53 kg dengan standar deviasi 13.057 Rebusan Daun Salam (N:24)

kg. Berat badan terendah adalah 34 kg dan Variable Mean Median SD Min- 95%CI
mak
tertinggi 95 kg. Dari hasil estimasi interval Post 6.76 6.55 1.51 4.3- 6.124-
Intervensi 11.4 7.401
didapatkan bahwa 95% rata-rata berat badan
adalah di antara 48.65 kg sampai dengan
Hasil analisis data tabel 4 pada
59.68 kg.
responden setelah pemberian air rebusan
daun salam didapatkan bahwa rata-rata
87
Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 2, Agustus 2016

kadar asam urat adalah 6.76 mg/dl (95% Hasil analisis data tabel 6 menunjukkan
CI:6.124-7.401), median 6.55 mg/dl dengan perbandingan kadar asam urat sebelum dan
standar deviasi 1.51 mg/dl. Kadar asam urat sesudah pemberian air rebusan daun salam,
terendah adalah 4.3 mg/dl dan tertinggi 11.4 terdapat 19 responden dengan hasil setelah
mg/dl. Dari hasil estimasi interval didapatkan pemberian rebusan daun salam lebih rendah
bahwa 95% rata-rata kadar asam urat daripada sebelum intervensi, terdapat 5
setelah intervensi adalah di antara 6.124 responden mengalami kenaikan kadar asam
sampai dengan 7.401 mg/dl. urat setelah pemberian air rebusan daun
Tabel 5. Uji Normalitas Data Kadar Asam Urat salam dan tidak ada responden yang
Sebelum Dan Sesudah Pemberian Air
Rebusan Daun Salam mempunyai kadar asam urat yang sama
pada sebelum maupun sesudah intervensi.
Shapiro-Wilk
Statistik Df Sig. Hasil analisis uji Wilcoxon menunjukkan
Sebelum 0.833 24 0.001 nilai significancy 0.009 (p < 0.05), dengan
Intervensi
Setelah 0.908 24 0.031 demikian disimpulkan terdapat perbedaan
Intervensi
yang bermakna antara sebelum pemberian
air rebusan daun salam dengan sesudah
Berdasarkan hasil analisis normalitas
pemberian air rebusan daun salam.
data tebel 5 pada kadar asam urat sebelum
Penelitian ini dilakukan pada 24
diberikan intervensi didapatkan nilai p: 0.001.
responden dengan hiperurisemia yang
Karena nilai p < 0.05 maka dapat disimpulkan
diketahui kadar asam uratnya dalam darah.
distribusi tidak normal. Sedangkan
Screening responden dilakukan pada saat
berdasarkan hasil analisis normalitas data
Posyandu Lansia yang dilakukan di desa
pada kadar asam urat setelah diberikan
yang menjadi tempat penelitian yaitu Krekah,
intervensi didapatkan nilai p: 0.031. Karena
Gesikan IV dan Bergan di wilayah binaan
nilai p < 0.05 maka dapat disimpulkan
Puskesmas Pandak 1. Pasien yang
distribusi tidak normal.
Tabel 6. Hasil Analisis Uji Wilcoxon Antara mengalami keluhan pegal dan linu akan
Kadar Asam Urat Sebelum dan Sesudah diperiksa kadar asam uratnya dengan
Pemberian Air Rebusan Daun Salam
menggunakan alat ukur asam urat merk Easy
N Mean Sum of
Rank Ranks Touch. Pasien yang memiliki kriteria asam
a
Post- Negative 19 12.71 241.5 uratnya > 7 mg/dl pada laki laki dan > 6 mg/dl
Pre Ranks
b
Positive 5 11.7 58.5 pada perempuan akan diambil sebagai calon
Ranks
c
Ties 0 responden. Setelah semua terkumpul, calon
Total 24
responden diberikan penjelasan mengenai
a. Post<pre
POST-PRE
a
b. Post>pre proses dan prosedur penelitian dan
Z -2.623 c. Post=pre
Asymp.Sig. 0.009 selanjutnya untuk yang setuju mengikuti
(2-tailed)
88 Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 2, Agustus 2016

penelitian akan menandatangani informed –6 (IL-6), interleukin–8 (IL-8), dan tumor


consent dan didata mengenai berat badan, necrosis factor –α (TNF-α). TNF-α dan IL-1
jenis kelamin, usia. yang dilepaskan monosit darah perifer akan
Setelah semua data didapat, sehari memicu ekspresi E-selectin, intercelluler
sebelum mulai perlakuan, peneliti datang ke adhesion molecule 1 (ICAM-1), dan vasculler
rumah masing masing responden untuk cell adhesion molecule 1 (VCAM-1) sel
memberikan air rebusan daun salam yang endotel vaskuler yang kemudian akan
sudah dikemas dalam botol @100 cc yang menyebabkan penarikan leukosit ke daerah
dosisnya sudah disesuaikan dengan berat deposit kristal asam urat (monosodium urate
badan pasien yaitu 0,36 gram/KgBB. Saat monohidrat), sehingga respon terhadap
pemberian air rebusan tersebut peneliti juga inflamasi akan bertambah.
mengukur kadar asam urat semua responden Saat ini IL-6 telah diketahui sebagai
dan hasilnya dianggap sebagai kadar asam mediator pluripotent pada respon inflamasi
urat sebelum perlakuan (Pre test). dan imunologi, dan merupakan faktor yang
Responden hiperurisemia dalam penelitian ini menstimulasi hepatosit utama. Kristal
diharuskan meminum air rebusan daun monosodium urate (MSU) dan calcium
salam sesuai dengan dosis selama 14 hari pyrophosphate dyhidrat (CPPD) serta kristal
setiap pagi dan kemudian kadar asam hydroxyphalite akan meningkatkan produksi
uratnya diperiksa pada hari ke 15 (Post test). IL-6 oleh synoviocyte dan monocyte secara
Hasil yang didapatkan adalah sebanyak invitro. Kadar IL-6 yang tinggi dapat
19 responden terbukti mengalami penurunan ditemukan dalam cairan sinovial pada pasien
kadar asam urat dan hasil analisis uji dengan gout.
Wilcoxon menunjukkan hasil signifikan yaitu Obat penurun asam urat yang umum
0,009 (p<0,05) yang berarti bahwa ada digunakan saat ini adalah jenis allopurinol,
perbedaan yang bermakna antara sebelum namun obat ini dilaporkan kadang
dan sesudah pemberian air rebusan daun menimbulkan efek berupa alergi sebanyak
salam (Syzgium polyanthum) selama 14 hari. 13- 21%. Ekstrak daun salam (Syzgium
Hiperurisemia merupakan faktor risiko polyanthum) telah teruji secara preklinis
untuk terjadinya arthritis gout, terbentuknya dapat menurunkan kadar asam urat darah
batu ginjal, dan aterosklerosis. Prevalensi pada mencit dengan hiperurisemia dan
hiperurisemia di Indonesia cukup bervariasi meningkatkan eksresi asam urat urin,
dari 2–18% populasi. Asam urat plasma sehingga peneliti ingin menerapkan
merupakan agen proinflamasi yang akan bagaimana pengaruh rebusan daun salam
memacu makrofag manusia untuk dalam menurunkan kadar asam urat pada
memproduksi interleukin–1 (IL-1), interleukin responden manusia.
Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 2, Agustus 2016 89

Penelitian menggunakan rebusan daun Wilcoxon menunjukan nilai significancy 0.009


salam sudah pernah dilakukan untuk (p<0.05), dengan demikian terdapat
menurunkan kadar kolesterol dengan hasil perbedaan yang bermakna antara sebelum
yang bermakna.(18) Penelitian lain pemberian air rebusan daun salam dengan
menggunakan daun salam juga sudah sesudah pemberian air rebusan daun salam.
dilakukan, di mana didapakan hasil bahwa air Responden berdasarkan umur didapatkan
rebusan daun salam dapat menahan laju bahwa rata-rata umur adalah 59.83 tahun,
peningkatan kolesterol total setelah median 60 tahun dengan standar deviasi
simvastatin dan ekstrak daun salam.(19) 10.569 tahun. Responden berdasarkan berat
Pemberian air rebusan daun salam badan didapatkan bahwa rata-rata berat
dapat menurunkan rasa nyeri pada penderita badan adalah 54.17 kg, median 53 kg
hiperurisemia karena dapat menurunkan dengan standar deviasi 13.057 kg.
kadar IL-6 dan TNF-α(14) dan ekstrak herbal Perbandingan jumlah jenis kelamin
penurun asam urat terbukti dapat responden perempuan sebesar 83.3% (n =
menurunkan rasa nyeri pada penderita 20) dan laki-laki sebesar 16.7% (n=4).
hiperurisemia simptomatik pada hari ke 28 Responden sebelum pemberian air rebusan
dibanding dengan kelompok plasebo, diduga daun salam didapatkan bahwa rata-rata
karena penurunan pelepasan sitokin pro kadar asam urat adalah 7.279 mg/dl (95%
inflamasi (TNF-α, IL-6, IL-1β).(14) CI:6.75-7.8), median 7 mg/dl dengan standar
Penurunan kadar asam urat yang deviasi 1.24 mg/dl. Kadar asam urat terendah
signifikan pada 19 responden masih tetap adalah 6 mg/dl dan tertinggi 11.2 mg/dl.
berada di rentang hiperurisemia yaitu rentang Responden setelah pemberian air rebusan
6.124 sampai dengan 7.401 mg/dl, daun salam didapatkan bahwa rata-rata
sedangkan 5 orang responden lainnya justru kadar asam urat adalah 6.76 mg/dl (95%
mengalami kenaikan kadar asam urat. Hal ini CI:6.124-7.401), median 6.55 mg/dl dengan
disebabkan karena dalam peneilitian ini, standar deviasi 1.51 mg/dl. Kadar asam urat
peneliti tidak mengontrol faktor risiko selain terendah adalah 4.3 mg/dl dan tertinggi 11.4
penggunaan obat asam urat. Sehingga perlu mg/dl. Untuk kadar asam urat yang normal
dilakukan kontrol pada faktor risiko yang lain sebanyak 6 responden.
pada penelitian selanjutnya dengan sampel Saran bagi masyarakat di wilayah
yang lebih besar. Pandak 1 yaitu pemberian air rebusan daun
salam dapat dipergunakan untuk
KESIMPULAN menurunkan kadar asam urat. Warga dapat
Air rebusan daun salam mampu melakukan terapi komplementer ini sesuai
menurunkan kadar asam urat, dengan uji dengan dosis berat badan dan selalu rutin
90 Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 2, Agustus 2016

kontrol kadar asam urat di Puskesmas Suku Bali di Kota Denpasar.Denpasar: In


Pandak sebagai evaluasi terapi. Penelitian ini Press. 2005.
diharapkan bisa menjadi bahan 6. Heinig M and RJ Johnson. Role of Uric
pertimbangan untuk digunakan petugas Acid in Hypertension, Renal Disease, and
pelayanan kesehatan kepada pasien Metabolic Syndrome. Cleveland Clinic
hiperurisemia sebagai terapi komplementer Journal of Medicine, 2006. pp: 1059-64.
selain terapi farmakologi. Air rebusan daun 7. Feig DI, Kang DH, Johnson RJ. Uric Acid
salam telah menunjukan perbedaan yang and Cardiovascular Risk. N Eng J Med,
signifikan terhadap kadar asam urat. Akan 2008. pp: 1811-21.
tetapi perlu penelitian lanjutan yang 8. Muhtadi, Suhendi. A, Nurcahyanti. W. &
melibatkan lebih banyak responden serta Sutrisna, E.M. Potensi daun salam
penambahan kelompok kontrol. (syzigium polyanthum walp.) dan biji
jinten hitam (nigella sativa linn) sebagai
KEPUSTAKAAN kandidat obat herbal terstandar asam
1. Berry CE and JM Hare. Xanthine urat. 2012. Pharmacon,vol.13 no 1.
Oxidoreductase and Cardiovascular 9. Wijayakusuma, H. Tumbuhan Berkhasiat
Disease: Molecular Mechanism and Obat Indonesia Rempah, Rimpang dan
Pathophysiological Implications. Am J Umbi. Prestasi Instan Indonesia, Jakarta.
Physiol, 2004. pp: 589-606. 2002.
2. Hediger MA, Johnson RJ, Miyazaki H, 10. Abdibiof. Penyusunan Pedoman Bahan
Endou H. Molecular Physiology of Urate Saintifikasi Jamu. 2012. Didownload di
Transport. Am J Physiol. 2005. pp: 125- <http://ditsayur.hortikultura.deptan.go.id.>
33. Pada tanggal 23 Mei 2014.
3. Putra,T.R. Hiperurisemia. In: Sudoyo dkk 11. Badan Pengawas Obat dan Makanan.
(ed). Buku Ajar Ilmu Peyakit Dalam Jilid II Kandungan kimia sembilan tanaman obat
Edisi IV. Jakarta: 2006. FKUI, pp: 1213- unggulan. 2004. Didownload di
17. <URL:http://www.beritabumi.or.id>, pada
4. Nan H, Qing Qiao, Yanhu Dong, Weiguo tanggal 23 Mei 2014.
Gao, Bin Tang, Rongli Qian. The 12. Pidrayanti, L.T.M. Pengaruh Pemberian
prevalence of hyperuricemia in a Ekstrak Daun Salam (Eugenia Polyantha)
population of the Coastal City of Qingdao, Terhadap Kadar Ldl Kolesterol Serum
China. J Rheumatol 2006 ;33:1346-50. Tikus Jantan Galur Wistar Hiperlipidemia.
5. Indrawan IGNB. Hubungan Konsumsi Semarang : 2008. karya tulis ilmiah
Purin Tinggi dengan Hiperurisemia Studi fakultas kedokteran Universitas
Potong Lintang Analitik pada Penduduk
Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 2, Agustus 2016
91

Diponegoro, Semarang (tidak 18. Pangaribuan, E.M., Sudharmono, U. &


dipublikasikan). Rantung, G.A.J. 2013. Uji Penggunaan
13. Handadari, H. R. Efek Decocta Daun Daun Salam (Syzygium Polyanthum)
Salam (Eugenia polyantha Wight.) Untuk Menurunkan Kadar Kolesterol
Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Pada Laki-Laki Usia 45-65 Tahun.
dalam Darah Mencit Putih (Mus muculus) Bandung : Prosiding Seminar Kontribusi
Jantan hiperurisemia, Skripsi, Fakultas Fisika 2013 ISBN 978-602-19655-5-9.
Farmasi Universitas Muhammadiyah 19. Muflikhatur S.R. dan Murwani, H.R.
Surakarta, Surakarta. 2007. Perbedaan Pengaruh Antara Ekstrak dan
14. Ngestiningsih, D., Widiastuti, Rebusan Daun Salam (Eugenia
I.,Wahyu,T.,Hadi,S., & Suntoko,B. polyantha) Dalam Pencegahan
Perbedaan Pemberian Ekstrak Herbal Peningkatan Kadar Kolesterol Total Pada
(Daun Salam, Jintan Hitam, Dan Daun Tikus Spraque Dawley. Journal of
Seledri) Dengan Allopurinol Terhadap Nutrion. 2014. College. 3(1): 148.
Kadar Il-6 Dan Tnf-Α Serumpenderita
Hiperurisemia. 2012. Medica hospitalia.
Vol.1.,No.1 Mei 2012.
15. Ariyanti, R. Pengaruh Pemberian Infusa
Daun Salam (Eugenia polyantha
Wight.)Terhadap Penurunan Kadar Asam
Urat dalam Darah Mencit Putih Jantan
hiperurisemia, Skripsi, Fakultas Farmasi
Universitas Muhammadiyah Surakarta,
Surakarta. 2007.
16. Putra, Tjokorda Raka. Hiperurisemia. In:
Sudoyo dkk (ed). Buku Ajar Ilmu Peyakit
Dalam Jilid II Edisi IV. Jakarta: FKUI,
2006. pp: 1213-17.
17. Becker & Menaaskshi. Clinical gout dan
pathogenesis of hyperuricemia. Arthritis
and allied condition, A textbook of
rheumatology. 2005. 13 ed vol.2 editor
WJ koopman, Baltimore: William & Wilkin
Company,2303-39

You might also like