You are on page 1of 6
NOTULEN HASIL TKMKB BPJS KESEHATAN KCU BEKASI Hari / Tanggal Rabu , 08 Maret 2017 Tempat _: Kantor Cabang Utama BPJS Kesehatan Bekasi Peserta _: Tim Koordinasi TKMKB Tim Teknis TKMKB BPUS Kesehatan DISKUSI: 1. Terdapat Kasus Operasi Hernia, Appendictomy, serta eksisi tumor di bagian perut yang dikoding dengan tambahan tindakan Laparotomy. Contoh laporan operasi : dilakukan insisi diatas me Burley 2 cm, buka peritoneum lapis demi lamis. Pus (+), dilakukan pelebaran laparotomy. Evaluasi Appendix perforasi ujung dengan penumpuikan Pus pada dasar peritoneum. Pertanyaan : Apakah Pembayaran klaim sesuai dengan ketentuan yang berlaku (ketentuan 'No.03.03/ Menkes /518/2016) ? Rekomendasi TKMKB : Secara Keilmuan Medis Tindakan Appendictomy per laparotomy dapat dilakukan. Laparotomy merupakan tindakan insisi untuk membuka dinding abdomen pada regio manapun. Terkait pengkodingan kembali pada kaidah koding yang berlaku. 2. Pasien dengan diagnosa multiple FAM dilakukan tindakan eksisi berulang. Operasi dilakukan berulang kali, operasi pertama dilakukan bulan November 2016 untuk payudara bagian kanan, bulan desember 2016 untuk bagian kiri, dan bulan februari 2017 untuk bagian kanan kembali. Konfirmasi ke DPJP: Indikasi dilakukan operasi berulang kali adalah atas Permintaan pasien karena ketakutan tidak mau dilakukan operasi sekaligus Informasi keluarga pasien : dokter menginformasikan bahwa karena benjolan nya yang banyak dan letak antar benjolan yg terlalu lebar sehingga 1 payudara dilakukan 2x, pengambilan didorong dari bawah, kemudian yg ke 2 dr atas. 1 kali pengambilan bisa sampai 7 benjolan menurut ayah pasien, dan kemarin yg paling besar sampai 8cm. Pertanyaan : Apakah prosedur eksisi dapat dilakukan bersamaan jika dari awal sudah terdiagnosis multiple FAM dan operasi multiple FAM seperti apa yang harus dilakukan berulang kali? Rekomendasi TKMKB : Apabila dari awal sudah ditegakkan diagnosa Multiple FAM , maka tindakan dapat dilakukan dalam 1 episode. Kasus Balanoposthitis Pada kasus Balanoposthitis selalu didapatkan DS : stenosis meatal. Laporan OP : Dilakukan tindakan asepstik dan antiseptik, insisi dorsumsisi, temuan sesuai DO » meatotomy, sirkumsisi dengan Chromic 4.0, Kontrol perdarahan, Operasi Selesai. Pertanyaan : a. Apakah Kondisi Stenosis Meatal merupakan “underlying discase dari Balanoposthitis? ». Apakah Meatotomy Balanoposthitis saat sirkumsisi merupakan tahapan saat melakukan sirkumsisi? Rekomendasi TKMKB : a. Tidak selalu ada meatal stenosis pada Balanoposthitis. Meatal stenosis biasa terjadi pada kasus dewasa dengan Balanoposthitis. b. Kasus Balanoposthitis diterapi dengan sirkumsisi, Untuk kondisi stenosis meatal dilakukan tindakan insisi pada bagian bawah meatus, dilakukan penjahitan dan dipasang kateter. Berbeda jika Businasi, Tindakan pelebaran tanpa adanya insisi. Peserta usia 4 tahun dengan benjolan diujung penis, DPJP mendiagnosis Disorder of penis. Dilakukan tindakan : Incision of Penis dan Circumsision (terdapat 3 kasus) Pertanyaan : Apakah Tindakan Incision of penis merupakan bagian dari Circumcision ? Rekomendasi TKMKB : Cukup sirkumsisi,, tidak dengan insisi penis. Terdapat Provider yang dokter Jaga IGD adalah dokter Sp.B. DPJP Sp.B merima pasien dengan diagnosis Typhoid. Pasien di rawat oleh DPJP Sp.B dan tidak ada konsul DPJP terkait. Pertanyaa: Bagaimana Standar Pelayanan untuk Kasus tersebut, Dimana ada DPJP lain yang sesuai? Rekomendasi TKMKB : Pada kasus yang sejak awal sudah ditegakkan diagnosis demam typhoid , maka yang seharusnya menangani adalah DPJP terkait. Terdapat Kasus tubinectomy dan AWO yang ditagihkan secara rawat inap. Pada laporan Operasi, tindakan hanya dilakukan dengan prosedur anasthesi lokal. Kasus tagihan tubinectomy rawat inap 22 kasus dari total 22 kasus (bulan oktober) . Pada beberapa kasus turbinectomy, peserta dapat langsung pulang (ODC) (berdasarkan konfirmasi dari peserta) Pertanyaan : a. Untuk operasi turbinectomy dan AWO (antrum Wash Out), apakah dapat dilakukan One Day Care (OCD)? b. Jika Rawat Inap, kondisi bagaimana yang menyebabkan pasien di rawat inap? Rekomendasi TKMKB Tindakan turbinectomy dan AWO dapat dilakukan ODC dengan mempertimbangkan adanya resiko perdarahan dan keadaan umum pasien. PCI Standby pada Tindakan CAG. Pada semua kasus tindakan CAG yang ditemukan adanya penyempitan tidak Jangsung dilakukan PCI. Berdasarkan cek resume medis berkas pasien, tidak ditemukan adanya penyulit. Pertanyaan : a. Apakah pasien dengan tindakan CAG bisa dilakukan PCI Standby? b. Indikasi apa yang menyebabkan PCI Standby pada CAG tidak dapat dilakukan pada episode yang sama? Rekomendasi TKMKB :

You might also like