You are on page 1of 4

SIFAT & KEUTAMAAN ORANG BERIMAN

Beberapa sifat yang dimiliki orang-orang beriman

1. BESAR KECINTAAN MEREKA KEPADA ALLAH TA’ALA.


َ َ ‫َوالَّذِينَ آ َمنُوا أ‬
ِ‫شدُّ ُحبًّا ِ َ َِّّل‬
“Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah”. (Qs. Al-Baqarah:
165).
‫ِيرت ُ ُك ْم َوأ َ ْم َوا ٌل ا ْقت َ َر ْفت ُ ُموهَا‬
َ ‫قُ ْل إِن َكانَ آبَا ُؤ ُك ْم َوأ َ ْبنَا ُؤ ُك ْم َوإِ ْخ َوانُ ُك ْم َوأ َ ْز َوا ُج ُك ْم َو َعش‬
‫سو ِل ِه َو ِج َها ٍد فِي‬ ُ ‫َّللاِ َو َر‬ َّ َ‫ض ْونَ َها أ َ َحبَّ ِإلَ ْي ُكم ِ َمن‬
َ ‫سا ِك ُن ت َ ْر‬ َ ‫سادَهَا َو َم‬ َ ‫ارة ٌ ت َ ْخش َْونَ َك‬َ ‫َوتِ َج‬
َ‫َّللاُ ََل يَ ْهدِي ْالقَ ْو َم ْالفَا ِس ِقين‬
َّ ‫َّللاُ ِبأ َ ْم ِر ِه ۗ َو‬ ْ
َّ ‫ي‬ َ ِ‫صوا َحت َّ ٰى يَأت‬ُ َّ‫س ِبي ِل ِه فَت َ َرب‬
َ
Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum
keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri
kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah
dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah
mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
yang fasik. (QS. At Taubah ; 24)
2. BERSEGERA DALAM MELAKUKAN AMAL KEBAIKAN.
ِ ‫ارعُونَ فِي ْال َخي َْرا‬
‫ت‬ ِ ‫س‬َ ُ‫ِإنَّ ُه ْم َكانُوا ي‬
“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan)
kebaikan”. (Qs. Al-Anbiya’: 90)

‫ في عمل القربات وفعل الطاعات‬: ‫ إنهم كانوا يسارعون في الخيرات ) أي‬: ( ‫وقوله‬
‫ (ورهبا ) مما‬، ‫ رغبا ) فيما عندنا‬: ( ‫ (ويدعوننا رغبا ورهبا ) قال الثوري‬،
‫ أي‬: ‫ عن ابن عباس‬، ‫ (وكانوا لنا خاشعين ) قال علي بن أبي طلحة‬، ‫عندنا‬
. ‫ خائفين‬: ‫ وقال أبو العالية‬. ‫ مؤمنين حقا‬: ‫ وقال مجاهد‬. ‫مصدقين بما أنزل هللا‬
‫ وعن مجاهد‬. ‫ َل يفارقه أبدا‬، ‫ الخشوع هو الخوف الالزم للقلب‬: ‫وقال أبو سنان‬
‫ خاشعين‬: ( ‫ والضحاك‬، ‫ وقتادة‬، ‫ وقال الحسن‬. ‫ متواضعين‬: ‫أيضا ) خاشعين ) أي‬
‫ حدثنا‬: ‫ وقال ابن أبي حاتم‬. ‫ وكل هذه األقوال متقاربة‬. ‫ متذللين هلل عز وجل‬: ‫)أي‬
‫ حدثنا عبد الرحمن‬، ‫ حدثنا محمد بن فضيل‬، ‫ حدثنا علي بن محمد الطنافسي‬، ‫أبي‬
‫ رضي‬، ‫ خطبنا أبو بكر‬: ‫ عن عبد هللا بن حكيم قال‬، ‫بن إسحاق بن عبد هللا القرشي‬
، ‫ وتثنوا عليه بما هو له أهل‬، ‫ فإني أوصيكم بتقوى هللا‬، ‫ أما بعد‬: ‫ ثم قال‬، ‫هللا عنه‬
‫ فإن هللا عز وجل أثنى على‬، ‫ وتجمعوا اإللحاف بالمسألة‬، ‫وتخلطوا الرغبة بالرهبة‬
‫ إنهم كانوا يسارعون في الخيرات ويدعوننا رغبا ورهبا‬: ( ‫ فقال‬، ‫زكريا وأهل بيته‬
) .‫وكانوا لنا خاشعين‬
3. BERDO’A KEPADA ALLAH DENGAN PENUH HARAP DAN KETAKUTAN.
ُ ‫َو َي ْد‬
‫عونَنَا َر َغبًا َو َر َهبًا‬
“Dan mereka (mukmin) berdo’a kepada Kami dengan penuh harap dan cemas”. (Qs. Al-
Anbiya’: 90).
As-Sauri mengatakan, maksudnya yaitu berharap atas pahala yang ada disisi Kami dan cemas
(takut) terhadap siksa yang ada disisi Kami. (Tafsir Ibnu Katsir, QS. Al-Anbiya’: 90).

4. KHUSYU KEPADA ALLAH


َ‫َو َكانُوا لَنَا خَا ِش ِعين‬
“Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami”. (Qs. Al-Anbiya’: 90).
Tentang arti "Khasyi'in" dalam ayat diatas, dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, Ibnu Abbas
berkata, bahwa makna "Khasyi'in" adalah orang-orang yang membenarkan apa yang telah
diturunkan oleh Allah Ta'ala. Mujahid mengatakan, orang-orang yang benar-benar beriman.
Abul 'Aliyah mengatakan orang-orang yang takut.
Mujahid menyebutkan, bahwa makna "Khasyi'in" adalah orang-orang yang merendahkan
dirinya.

5. KHUSYU KETIKA SHALAT


َ ‫ الَّذِينَ ُه ْم فِي‬، َ‫قَ ْد أ َ ْفلَ َح ْال ُمؤْ ِمنُون‬
َ‫صالتِ ِه ْم خَا ِشعُون‬
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’
ُ ُ ُ ُ
dalam shalatnya”. (Qs. Al-Mu’minun: 1-2)”. Khusyû’ َ (‫ )خُُش ْوع‬berasal dari kata Khasya’a
َ َ َ َ َ ََ َ
(‫)خشع‬, secara bahasa artinya : ‫“ ُتطأ َم َن َو ذ َّل َو خض َع‬Tunduk, merendah dan menyerah. Ibnu
‘Abbas Radhiallahu ’anhu berkata : “Orang-orang yang khusyu’ adalah, mereka yang selalu
tunduk dan merendahkan diri kepada Allah Ta’ala”. Imam Hasan al-Bashri dan Imam
Qatadah berkata : “Orang-orang khusyu adalah, orang-orang yang selalu takut kepada Allah
Ta’ala”.
: ( ‫ عن ابن عباس‬، ‫الذين هم في صالتهم خاشعون ) " قال علي بن أبي طلحة‬
، ‫ وقتادة‬، ‫ والحسن‬، ‫ وكذا روي عن مجاهد‬. ‫ ) خائفون ساكنون‬: ‫خاشعون‬
.‫والزهري‬
‫ وكذا قال‬. ‫ خشوع القلب‬: ‫ الخشوع‬: ‫ رضي هللا عنه‬، ‫وعن علي بن أبي طالب‬
.‫إبراهيم النخعي‬
‫ فغضوا بذلك أبصارهم‬، ‫ كان خشوعهم في قلوبهم‬: ‫وقال الحسن البصري‬
.‫ وخفضوا الجناح‬،

‫ كان أصحاب رسول هللا صلى هللا عليه وسلم يرفعون‬: ‫وقال محمد بن سيرين‬
. ‫ قد أفلح المؤمنون‬: ( ‫ فلما نزلت هذه اآلية‬، ‫أبصارهم إلى السماء في الصالة‬
.‫الذين هم في صالتهم خاشعون ) خفضوا أبصارهم إلى موضع سجودهم‬
، ‫ واشتغل بها عما عداها‬، ‫والخشوع في الصالة إنما يحصل بمن فرغ قلبه لها‬
‫ كما قال النبي صلى هللا‬، ‫ وحينئذ تكون راحة له وقرة عين‬، ‫وآثرها على غيرها‬
‫ عن رسول‬، ‫ عن أنس‬، ‫ في الحديث الذي رواه اإلمام أحمد والنسائي‬، ‫عليه وسلم‬
‫ وجعلت قرة‬، ‫ حبب إلي الطيب والنساء‬: " ‫هللا صلى هللا عليه وسلم أنه قال‬
" .‫عيني في الصالة‬
‘Ali bin Abi Thalhah menceritakan dari Ibnu ‘Abbas: khaasyi’uuna (“Orang-orang yang
khusyu’”) yaitu orang-orang yang takut lagi penuh ketenangan.” Dari ‘Ali bin Abi Thalib ra:
“Yang dimaksud dengan khusyu’ di sini adalah kekhusyu’an hati.” Sedangkan al-Hasan al-
Bashri mengungkapkan: “Kekhusyu’an mereka itu berada di dalam hati mereka, sehingga
karenanya mereka menundukkan pandangan serta merendahkan diri mereka.”
Khusyu’ dalam shalat hanya dapat dilakukan oleh orang yang mengkonsentrasikan hati
padanya serta melupakan berbagai aktifitas selain shalat, serta mengutamakan shalat atas
aktifitas yang lain. Pada saat itulah akan terwujud ketenangan dan kebahagiaan baginya.
Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah saw. dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh
Imam Ahmad dan an-Nasa-i, dari Anas, dari Rasulullah saw., dimana beliau bersabda:
“Diberikan kepadaku kecintaan terhadap wanita dan wangi-wangian, dan shalat dijadikan
untukku sebagai amalan yang paling menyenangkan.” (HR Ahmad dan an-Nasa-i).

6. APABILA DISEBUT NAMA ALLAH GEMETAR HATI MEREKA.


‫ت قُلُوبُ ُه ْم‬ َّ ‫ِإنَّ َما ْال ُمؤْ ِمنُونَ الَّذِينَ ِإذَا ذُ ِك َر‬
ْ َ‫َّللاُ َو ِجل‬
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama
Allah gemetarlah hati mereka”. (Qs. Al-Anfaal: 2). Imam Ibnu Katsir rahimahullah
menjelaskan maksud dari ungkapan ‘bergetarlah hati mereka’, “Yaitu : mereka merasa takut
kepada-Nya sehingga mereka pun melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya dan
meninggalkan apa yang dilarang oleh-Nya”. (lihat Tafsir al-Qur’an al-’Azhim, 4/11).

7. APABILA DIBACAKAN AYAT-AYAT ALLAH BERTAMBAH KEIMANAN MEREKA.


‫ت َعلَ ْي ِه ْم آ َياتُهُ زَ ادَتْ ُه ْم ِإي َمانًا‬
ْ ‫َو ِإذَا ت ُ ِل َي‬
.
“Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka
(karenanya)”. (Qs. Al-Anfaal: 2).
‫ورة ٌ فَ ِم ْن ُه ْم َم ْن َيقُو ُل أَيُّ ُك ْم زَ ادَتْهُ َه ِذ ِه ِإي َمانًا فَأ َ َّما الَّذِينَ آ َمنُوا فَزَ ادَتْ ُه ْم‬
َ ‫س‬ُ ‫ت‬ ْ َ‫{و ِإذَا َما أُنزل‬ َ
} َ‫ِإي َمانًا َو ُه ْم َي ْست َ ْبش ُِرون‬
Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada
yang berkata, "Siapakah di antara kalian yang bertambah imannya
dengan (turunnya) surat ini?" Adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini
menambah imannya sedang mereka merasa gembira (At-Taubah: 124)

8. KEPADA ALLAH MEREKA BERTAWAKAL

َ‫َو َعلَى َر ِبَ ِه ْم يَت َ َو َّكلُون‬


“Dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal”. (Qs. Al-Anfaal: 2).

‫ وَل يطلبون‬، ‫ وَل يلوذون إَل بجنابه‬، ‫ وَل يقصدون إَل إياه‬، ‫ َل يرجون سواه‬: ‫أي‬
‫ وما لم يشأ لم‬، ‫ ويعلمون أنه ما شاء كان‬، ‫ وَل يرغبون إَل إليه‬، ‫الحوائج إَل منه‬
‫ وهو سريع‬، ‫ وَل معقب لحكمه‬، ‫ وأنه المتصرف في الملك وحده َل شريك له‬، ‫يكن‬
.‫ التوكل على هللا جماع اإليمان‬: ‫الحساب ؛ ولهذا قال سعيد بن جبير‬
Mereka tdk berharap kecuali kepadanya; dan tdk ada satu maksud kecualu kpd nya; dan tdk
ada kenikmatan kecuali dari sisinya; dan tdk berharap segala kebutuhan kecuali darinya; dan
mereka tdk berharap kecuali kepadanya; dan mereka mengetahui kejadian sesuatu kecuali
kehendaknya; dan apa yg tidak dia kehendaki tdk akan terjadi; Dia lah yg membolak balik
kekuasaan; yg Tunggal tdk ada serikat baginya; dan tidak ada balasan kecualu dg
ketentuannya; Dia lah Maha cepat hitungannya; Said bin Jubair berkata: Tawakkal adalah
muaranya Keimanan
KEUTAMA’AN ORANG-ORANG BERIMAN

Orang-orang beriman (mukmin) akan mendapatkan beberapa keutamaan dari Allah Ta'ala
diantaranya sebagai berikut :

1. DITINGGIKAN DERAJATNYA
ٍ ‫َّللاُ الَّذِينَ َءا َمنُوا ِم ْن ُك ْم َوالَّذِينَ أُوتُوا ْال ِع ْل َم دَ َر َجا‬
‫ت‬ َّ ِ‫يَ ْرفَع‬
“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kalian dan orang-orang
yang diberi ilmu (agama) beberapa derajat”. (Qs. Al-Mujaadilah: 11)

2. BAIK SEGALA URUSANNYA


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
َ َ ‫ إِ ْن أ‬,‫اك ِأل َ َح ٍد ِإَلَّ ِل ْل ُمؤْ ِم ِن‬
َ ُ‫صا َبتْه‬
‫س َّرا ُء‬ َ ‫َع َجبًا ِأل َ ْم ِر ْال ُمؤْ ِم ِن ِإ َّن أ َ ْم َرهُ ُكلَّهُ َخي ٌْر َو لَي‬
َ َ‫ْس ذ‬
ُ‫صبَ َر فَ َكانَ َخي ًْرا لَه‬ َ ُ‫صا َبتْه‬
َ ‫ض َّرا ُء‬ َ َ ‫ َو ِإ ْن ا‬,ُ‫ش َك َر فَ َكانَ َخي ًْرا لَه‬ َ
“Menakjubkan semua urusan orang yang beriman. Sesungguhnya semua urusannya serba
baik, hal ini tidak dimiliki oleh seorangpun, kecuali orang yang beriman. Apabila ia
memperoleh kebaikan ia bersyukur, maka hal itu menjadi kebaikan baginya. Jika ditimpa
kesusahan ia sabar, maka ini baik pula baginya”. (Hr. Muslim).

3. MENDAPATKAN KEBERKAHAN YANG MELIMPAH


‫ض َو ٰلَ ِكن‬
ِ ‫اء َو ْاأل َ ْر‬
ِ ‫س َم‬ ٍ ‫َولَ ْو أ َ َّن أ َ ْه َل ْالقُ َرى آ َمنُوا َواتَّقَ ْوا لَفَت َ ْحنَا َعلَ ْي ِه ْم بَ َر َكا‬
َّ ‫ت ِمنَ ال‬
َ‫َكذَّبُوا فَأ َ َخ ْذنَا ُهم بِ َما َكانُوا يَ ْك ِسبُون‬
“Jikalau penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan
kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat
Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”. (Qs. Al-A’raf: 96).
‫ آمنت قلوبهم بما جاءتهم به‬: ‫ ولو أن أهل القرى آمنوا واتقوا ) أي‬: ( ‫وقوله تعالى‬
‫ (لفتحنا‬، ‫ واتقوا بفعل الطاعات وترك المحرمات‬، ‫ وصدقت به واتبعته‬، ‫الرسل‬
‫ قال تعالى‬. ‫ قطر السماء ونبات األرض‬: ‫عليهم بركات من السماء واألرض ) أي‬
‫ فعاقبناهم‬، ‫ ولكن كذبوا رسلهم‬: ‫ولكن كذبوا فأخذناهم بما كانوا يكسبون ) أي‬: (
.‫بالهالك على ما كسبوا من المآثم والمحارم‬
4. MENDAPATKAN BALASAN SURGA
‫ار خَا ِلدِينَ فِي َها ِبإ ِ ْذ ِن‬
ُ ‫ت ت َ ْج ِري ِم ْن ت َ ْحتِ َها األ ْن َه‬
ٍ ‫ت َجنَّا‬
ِ ‫صا ِل َحا‬ َ ‫َوأ ُ ْد ِخ َل الَّذِينَ آ َمنُوا َو‬
َّ ‫ع ِملُوا ال‬
‫َر ِبَ ِه ْم‬
“Dan dimasukkanlah orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke dalam surga yang
mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya dengan seizin Tuhan
mereka”. (Qs. Ibrahim: 22-23).

5. MENDAPATKAN KEBAHAGIAAN DI DUNIA DAN AKHIRAT


ُ ‫ت‬
ٍ ‫طوبَ ٰى لَ ُه ْم َو ُح ْس ُن َمآ‬
‫ب‬ َّ ‫الَّذِينَ آ َمنُوا َو َع ِملُوا ال‬
ِ ‫صا ِل َحا‬
“Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat
kembali yang baik”. (Qs. ar-Ra’ad: 29).

You might also like