RADIO-IMMUNO-ASSAY [RIA] & IMMUNO-RADIOMETRIC- + Redioreceptor-assay, apabila pengikatnya adelah ASSAY [IRMA] molekul protein yg dilsolasi dari jaringan, dan ligan/ antigennya terikat secara spesifk. ne + CPBA (Competitive Protein Binding Assay), apabila pengikatnya adalah protein plasmatik (——aneaaerae—— | * Radio-assay, apabila digunakan radioaktif sebagai unsur penanda * Radio-immuno-sssey (RIA), apabila_ pengikatnya adalah antibod! spesift, dan reaksinya didasarkan Pada reaksi imunologi entigen-antibodi. ‘Immuno Radiometric Assay (IRMA), apabila yang ditandai unsur radioaktif adalah pengikatnya (antibod), sedangkan antigennya tidak bertanda { TANGRAUAN ANATIST jeolmmunodifusiecessee | J.lmmunoelektroforesi: 1 100 10 1 100 10 1 100 10 1 mmol pmol/L. nmol/L, pmol/l APLIKASI RXDJOIMMUNOKSSAY Microbiology Haematology Biochemistry Molecular Biology Immunology Radioisotope tags: "1, "Co, *H MC is used for marking Urea in order to detect Helicobacter Pylori which is responsible for gastric ulcers (non-RIA) ROUTINELY MEASURED HUMAN HORMONES = ow = wm erate cernRADIOLMIMUNOASSAY. ‘DEFINE: “Adalah salah satu metode analisis kancungan sa/senyewn ‘tau suatu metode diagnosis in-vitro, menggunakan prinsip ‘reaksi imunologi dengan memantaatkan peraa radioisotop sebagai perunut ‘erdasarkan reaksi imunologis | ‘Sm, se “Tint dengan rarakter kespesisian | “if” a”. ™Y Ol reaksi kompedsi antara antigen Derlendaradloattifyydietabai |__| it jamlahoye dengan cotigen dak |"*Tzsee? aay Bertanda (cuplikan) techadap | “Mis = antibodiyg jumlahrye terbatas KARAKTERISTIK RIA & IRMA [Radloiamune Anaay jimmunoradiometric Rasay [Senyawa bertanda radioaktit: | Senyawa berlanda radioaki | ANTIGEN | ANTIBOD! Cacahan (%B71) berbanding | Cacahen (%6B/1) berbanding ferbaltk dengan konsentrasi | lurus dengan konsentrasi [Kespesifikan lebih rendah | Kespesifikan lebih tinggi [dari IRMA dari RIA NOTE: B= Binding (terikat), T= Total | RIA, Radlotmmunoassay~ Competitive Binding Assay | 000 doco Ag 000 aa @ Ab Ag-Ab aa 000 Ag* 000 > wo (totaly AgtAb | (erika) | ‘Ag = antigen tidak bortanda (jumlah yang akan itontukan, bisa bervariasi) Ag? = antigen bertanda (jumlahnya tertentu) (Ab =antbodi Gumiahnyatertent) | { ‘Cupltkan (sample) Standard ‘Antigen bertanda (untuk RIA) ‘Antibod! ‘Serum bebas hormon Pereaks pemisah QC pool sera (serum kontrol) oooooco ifs — Bh TENTS WUKLIDA PENANDR ‘TANG UMUM DIGUNAKAN DALAM RIA / 1RMA RADIOISOTOP - IODIUM-125 (1) BADIONOTOP | WAKTU | jawsamaR- | CARA DETEGH | aru |" PARTIKEL Par or a ae cS (8790 tahun] ‘| nial car co 210 bast Y [Garmne-Gountor 30 120A har ¥ | Gammne-Counter a 00 hart Y | GamenaCounter ra Botha By [Gamma-Counter > Memiliki aktivites jenis tinggi > Mudah teriket don. molekul lain/mudah bereaksi > Waktu paruh cukup ideal untuk proses analisis > Pemancar gamma murni dan mudah dideteks! seningga’paperan radlesi yang diterima pekerja angel Rec fetapl masih cukup terdetels! dengan pencecah den memberikan seasitvitas yang trogtSara ar a ee tte eae a ‘acai bisa diperoleh mela imunisst hewan terents seperti teliac, ‘menck, marmat lambing, dsb dengan inunogen (Ag) yang telah ‘deampor dengan Preand’ adjuvan) untok memperingst respons ‘pembentuan anibodi (BM>S000) lanok momperberar BM, dptdilakukan coupling dg molekul besar lalaay, ap protein/Bovine Serum Alburn (permbentuan hapten) suntkan slang (Dooster) bbrp kal 48 minggu sth imenisast pt eghatin oremcenges dar nto den meting “antibod 7g lerbentakdieralues tr, rite & heepesiseanar liter antibod adalah pengencoran diana ditasilan sewan B/T= | 50%. Ter antibod 1/100 artaye adalah dengan pergencran | ‘anbod! 1000 kal dihasikan 8/7 80% © Arias adalah weoranheluatanikstan anareg &Ab specie / ( ( .emeroomensems, Adalah kemampuan ruatu antibod! bereaksi dengan 1) Aviditas tng}, kespesifikan rendah me ar 2) Avidites rendah, kespesifikan tinggi [ [ PRoseDURPEMISAHAN |] |. ELERTROFORESIS ‘Pemizahan didaserkan pada perbedaan muatan liste ‘Menggunakan kertas Krometogral sebagai fase diam ‘Tidak praktis teruiama wik cuplikan berjumlah banyak IROMATOGRAFL Umumaya menggunakan kromatograf pe kolom Fralalerikat bermolekul lebih besar akan terelusl lebih cepat dari pada traksi bebasnya. ‘ADSORPSI ‘Adsorban: charcoel, slat atau resin penukar ion ‘Murab,tetapi kurang spesifix karena memberikan nBai [NSB yang tinggi PROSEDUR PEMISAHAN (lanjutan) 4, PENGENDAPAN + Boreaksi:Ammenium sulfl,etanol atau PEG + Prinsip :pengendapan protein (insk Kompleks Ag-AD ‘PEG sangat disukaishg pengendap peptide dgn berat ‘molekul rendah, hormon tiroid, atau molekul tinggi yang tidak teradsorpsi oleh Dextran Costed Charcoal (DCC) 5, IMMUNO-PRECIPITATION * Prinsip: penggunsan antibodi kedua * terbentukzya kompleks “Ag-Ab primer dan Ab kelua” yang kemudian dilanjatkan don proses sentritigasi setelah pengendepan (double antibody - PEG). + Supernatan mengandung Ag bebas. (PROSEDUR PEMISAHAN (lanjutan) 6, SOUD PHASE ANTIBODY * mobilizasi dgn mengikatkan antibod pada baban ‘Padat (micro/macro-mamobilised beods), atau pad {tabung reaksi (costed tube). Penggunean sentritiga &D Aatigen bebas Og Aatigen tidak bertanda 8 Antigen bertanda Cle Preto Q Lakukan pengukuran dengan alat cacah (counter) G Banyatrya kompleks *Ag-Ab yang terbentuk (ot dari Jjumlah antigen (Ag) yang dianalisis dalam sampel. ‘Makin banyak antigen ak bertanda (Ag), makin sedikit ‘rompleks *Ag-Ab yang lerbentuk. © Peguturan dlaukan setelah pomisahan *Ag-Ab dart (bebasnya Tentukan perbandingan *Ag-Ab thdp *Ag total (8/7) 0 ae at echedap hg yg mals babs (42/P) karma baky hubungan entara de ‘nbeapa onstage aml, atau antare (%68/P) dengan konsentrasiAg G “Plot"kan hast! pengukuran sampel pada kurva baku untuk menentukan kedar Ag dalam sampel ish. ( ConromrenmnTuaN / CALIBRATION CURVE 90000 #48 yey DDD ODD 00000 sng. DDD WapapeD eras arse 00000 00060 gem DDD oben oD ©0000 54s" DDD oDoDcD eran F=219 00000 00000 95.45 ppp _, ene eee. ee DDD YopopoD 00000 84s" Bound Bris erate 00000Gamma Counter ‘QUANTITATIVE ANALYSS USING CALIBRATION CURVE OF RIA + From these data, a standard binding curve, like the one Deseamn shown in red, can be Z drawn (calibration antigen in| curve). Pa cpm Bound/cpm Free Unlabeled antigen (ng) saeco akan canis D D m iS B 1y *D ? 00000. D > = ‘necro i = peony ene Serco arene aa ra Pen ere erent hos) ‘enon Beet) PROSES ANALISIS SAMPEL (RIA) * | Radionuctides int Biomedical Sciences’ Konsentrasi Ag (ug/ml) — Konsentrasi Ag (109/ml) ] irsrienrsiey 4~ RADIOISOTOPE USED IN PHARMACOLOGICAL STUDIES sire Q CARBON Q HYDROGEN Q OXYGEN Q NITROGEN Q SULPHUR RADIOWOTOPES IN DRUG DEVELOPMENT 0. G1H, andother radio-Iabeled drags © synthesis radiolabeled druge Q Invitro alld in-vivo studies (imaging) 1 ADME slidies - pharmacological stdios Aut aphy ~ animal studies Use of SPECT and PET instrumentation in drug evelopment 0 T1C/HLC, GC, Spectrofotometry (UV/VIS/R) O Mast spectrometry studies (stable isotope) e730 years [12.3 years [Common Specific Activity |2-10mCi/ramat | 10-100Ci/mmal| [0.0186 Mev ipa | iia IN BIOLOGICAL SAMPLES i f Q FAECES Q BLOODRadionuclide in NEW DRUG DISCOVERY AND DEVELOPMENT| TARGET STUDIES © Drug = Plant protection compound = Environmental chemical RANAH KEILMUAN FARMASI RADIOISOTOPES IN DRUG DEVELOPMENT Drugs labeled with radioisotopes, such 3H. MC, "21, C oF KF have ltecome an indispensable tol in modern drug development. These so- called radiotracers, have been the backbone for probing the interaction Of drug. molecules with their pharmacological targets (eg. receptor broeins, transporter proteins, enzymes), But are aso widely used to Solow the fate of drag melecles either ex-vve (eg. tissue counting, ‘uloradiogrephy) or ineivo by means of imaging echniques such as Pesitron Emission Tomography (PET) or Single Photon Emission Computed Tomography (SPECT). + An uppand-coming approach to using radioisotopes in drug development 1s the socalled “micro-dosing” concept, where tracer levels of Cor NCatelled drug containing <100 ug. of unlabelled drug are ‘aministered to animals or humans in order to study pharmacokinetics ‘and metabolism ofthe drug molecule [a Original Drug: Drugs discoveries and development ‘by RAD based pharmaceutical companies * Servening of molecules + Candidate molecule phases ae) — r( = region‘TIME FRAME PENGEMBANGAN OBAT BARU Tealin | Ofeke | Ren nA DM] Pomanaren vane | ewan war a Tove uo -Pumaio-|+ttad_|sompene | «Pen sem [Tintin | pace "Peace! |" sean natant |-ema- | Fen |: Basa [=F Seow” | Gama | Sacer SS ‘rooser sears wv Soke as _ .sceey sute/ | bas = Sauer] Pa ‘270 akan aha : f Sg] brog ocorres nd demlopmnt iy 8D 5)” "based pharmecevtcal companies lent material 125 BEGINNING 3000 RAW IDEAS mau PROJECTS Ss ‘Major stance taunts events {Sq oevens [=] : i i = 1coMMeRcrat shee + Beberapa publikasi ai tahun 2003, melaporkan bahwa untuk membawa suatu proses penemuan obal hingga te ‘Pasar membutuhkan biaya sekilar 800 juta dollars. + Suatu studi di tahun 2008 mempublikasikan perkiraan >igya settar 500 hingga 2000 uta dollars. + Gambaran biaya tersebut menunjukkan untuk suati Penemuan obel baru, hasil inowasi (drugs with a New ‘Chemical Entity NCE, atau disebut juga New Active ‘Substance NAS), memang cukup mahal + Setiap tahun di dunia ciperkirakan hanya sekitar 26 obet ‘baru yang masuk pasar (2008: 26,2004: 24, 2003: 26, 2008: 28). PERBANDINGAN HARGA OBAT, Tha.2015, Re Prete ‘Generik | Branded | Originator 1 [Amesictinso0mg | 300 | ammo ae 2 [Anpicitin tom |_| tee ae 3 [cert —_—atmy | aoe | nate 3a0F 4 [Dibescianide sm | 100 cy Ta00 | 3 [Aeron __a00mg | enn | aor0 oy # [Gtpretcacin s0omg | on | eso a8 7 asitane 180mg | 80 | sui waarRADIOTHERAPY 1 + Radiotherapy atau onkologi radiasi adalah pengobslan medik ‘memantactkan rediesl pengion sebagat saiah sate cara untuk ‘mengontrol “malignant cells” (cancer), don bisa digamakan sebagai pengobatan primer. + Namun demikien, radiotherapy sering pula dikombinasikan dongan pembedahar/surgery, chemotherspy, hormone therapy, ‘tas gabungan inne + Radiotherapy digunakan sebogat alet “corative” stax peranjang dalam pengobaten kanker/tumor. Depat juga digunakan ‘sebagai “paliati” spabila pengobetan tidak dimungtcinkan, dan ‘atau untuk mengontrol penyakit yang bersifel lokal, gejala timbulya peryaki, atau ditujukan untuk meningketkan dave tahan hidwp. Definion: Curative care refers so tesiment and tropes provided 10 a pation! with an intent 10 Improve symptoms and cure the patlen's medical problem Internal Radiotherapy Sumber radioektt disisipkan (insertion) ke dalam tumor (tsk .Lbrachytherapy). atau * Substans radioettitciberikan melsia jalur oral/saluran ‘pencernaan, atau parenteral/injeksi agar terdistribast ffe area dimana tumor berada; misalnya pemberian jodine-131 radioaktif untuk kelainan tiroid, MIBG-'*! untuk nearoblastoma/phaeochromocytoma, dll * Internal radiotherapy didasarkan pada aksi biologis atau kemampuan yeng dapet menyebabkan perabehant Gi dalam sel, jaringan, organ, atew tubuh secara Ieseluruhan, fal tsb. sangat tergantung pada ABSORBED DOSE (AD) - energi yang ditransmisikan (LET). External Radiotherapy * Dalam hal ini (“pengobatan kanker") dilakukan dengan menggunakan berkas sinar x, atau elektron, atau sumber radiasi peng-ion lainnya fe | dengan energi tinggi. a 2 ‘"Radiasi diaplikasiken dalam bentuk berkas sinar yang dipaparkan dari luar tubuh. “Berkas sinar dapat berasal dari berbagai sudut tembak, dan diarahkan ke target yang berada di tubuh seseorang Radiations for radiotherapy Y photons, x-rays Y electrons ¥ alpha or beta particles Y heavy particles (protons, neutrons) -———- SUMBER RADIASI RADIOTHERAPEUTIK + X-rays (ROntgen) + Linacs (Linier Accelerator) + Cyclic accelerators /cyclotron or nuclear reactors (Radionuclides, neutron) aeJENIS TERAPI RADIASI Radioterapi pada dasarnya dikelompokkan ke dalam 4 (empat) Jenis/metode pengobetan: * External Beam Radiotherapy (BART or XBET) / teletherapy, ‘= Brachytherapy atau sealed source radiotherapy, dan * ‘Systemic radioisotope therapy atau unsealed source aNcT Perbedaan ke-empatnya berhubungan dengan posisi sumber: + Briernal, sumber radioaktif berada di Iuar tubuh "= Brachytherapy, sealed radioactive sources ditempatkan tepat i area pengobatan, dan dapat dilakukan sesaat atau permanen. Penempatan sumber dapat dilekukan dengan ALS (remote after loading system) * Systemic radioisotopes, sumber radioakti diberikan melalui ‘oral atau injeksi atau melalui teknik khusus, seperti BNCT. RALS- BRACHYTHERAPY JENIS PERALATAN RADIOTHERAPY * Roentgenotherapy (X-Rays) low voltage, atau orthovoltage yang dihasilkan dari sistem generator X-rty pads 200-500 kV) + Telegamma-therapy + Therapy by photons ofa linac ‘Therapy by electrons ofa linac Brachytherapy by the clased radionuclides Brachytherapy by “grains” of radionuctides Reactor (neutron source and ractionyctise) Dosis Satuan dosis radiast yang digunakan dalam terap! radiasi dinyatakan dalam Rad atau Gray (Gy). Besaran satuan bervarias! tergantung dart Jenis dan fase perkembangan ‘kanker yang diobati. Untuk kasus kuratit, misainya solid epithelial tumor bervarias! mulal dari 60 hingga 80 Gy, sedangkan pada lymphoma tumors diberikan dosis antara 20 hingga 40 Gy. Konsep Radiotherapy 2. Delivering of an optimal dose to the tumor 2, Minimal damage of surrounding organs & tissues, 3, Measures stimulating protective forces of the body Clinical-dosimetric planning of RT ‘The main clinical-dosimetric task is to create the most favorable ‘spatial distribution of absorbed radiation doses in patient’ body=—_ ‘Treatment of tumors: RADICAL RT = complete cure of the patients; indications: an early stages (F-I). PALLIATIVE RT * a temporary improvement of patients life, life prolongation (stages I2- IV). SYMPTOMATIC RT + to alleviate/reduce the most severe ‘manifestations of the disease CARA KERJA RADIOTHERAPY + X-rays/elektron/photon/radiasi peng-jon lainnye, berpenetrasi dan akan menyebabkan ionisasi pada sel /jaringan / organ yang terpapar + Merusak molekul dan membunuh sel kanker + Mempengaruhi perkembang-biakan se! kanker + Sel tumor menerima dosis yang lebih tinggi + Sel tumor dapat dihancurkan tanpa merusak sel normal di sekitarnya. MEKANISME KEMATIEN SEI. + Interphase death (spoptoie) + een of reproductie aby, amined Cit Death) tn, IONISASI Pembentukan muatan dan atom yang reaktif, Tonizing radiation (RADIASI PENGION) ‘Terjadi sebagai akibat adisi atan kebilangen elektron. dari suatu atom netral ‘Ada empat jenis radiasi peng-ion: Paper Plesizlas Lead < lenination Distance PeneeabiiyBNCT Pre-History 1932: Chadwick discovers the neutron mC m Res geen e) reaction GE ea ee NOL Ceuta Sere en as TA Ou a acto Met initiates BNCT clinical trial {| ‘What is the Boron Neutron Capture Therapy (BNCT) ? (Petaleny oe me econ Menino tvs nd ecco re The BNCT Reaction 2.38 Machete eneray is reenseperreutroncaptre ‘initial LET 200-300 ke Vijum_ id 4 oH ermal neuter zg ‘Nona parce U7 reeot on bev aerme (94%"8 a particle ‘SCHEMATIC DIAGRAM FOR BNCT APPLICATION | ‘BORON NEUTRON CAPTURE THERAPY (BNCT) CANCER CELL 1.Boron compound (B)7~@) selectively asobed 7, by cancer cell 2.Neuton A i) 3.Boron absorbs. neutron emitting cellkilling radiation. Gliebiaslomarnatorme wees 181 10" rem 47em inde: 1067 8: 23ppm ‘The JRR-4 Neutron Beam Facility = : anny Present State of BNCT Clinical Trial Uy fr anereimen aa aan eines panna v4:PASIEN YANG MENERIMA. EXTERNAL RADIOTHERAPY ‘TIDAK MENJADI RADIOAKTIF ATAU MEMAPARKAN RADIASI Ut Photon/Electron Therapy ‘Schematic Varian Clinac 1800 linear accelerator Ga oT SINGLE BEAMS ‘Berkas sinar (Single beam) dengan dosis yang cukup dapat digunakan untuk mengobati tumor yang letaknya ovat dengan ‘permukaan tubuh tanpa mempengaruhi paras i bawahnya atau di sekitarnya. 3 We Pada umumnya tumor memertukan penenganan dengan ‘metode yang berbeda-beda. Pengobatan “multi-beam * Penggunaan dosis tinggi atau ‘penggunaen beberapa py y ‘berkas sinar diperlukan Ms Untuk membinaeakan tumor ©S6lap herkas ‘yang letaknya lebih dalam memaparkan 1/3 dosis ‘Pada tbuh seseorang yang diperlukan, + Berkas sinar hanya overlap dt sekitar tumor ‘= Sel tumor akan menerima losis fatal, sedangkan sel sehat menerima dosis aman. Area sensitif, seperti mata dan spinal cord (sumsum tulang belakang), harus terhindar dari pemaparan berkas sinar.Organs of hazard Normal tissues, which radiosensitiveness can essentially influence on planning of treatment and/or the appointed dose Efek radiotherapy tergantung dosis yang mengenai seltumor Faktor yang membatasi dosis therapeutic: “tolerance of normal tissues around a tumour”, + Respons acute dari jaringan/organ + Late radiation effects “, stochastic effect Therapeutic or Theranostic KENDALA treatment room ‘Mesin Radiotherapy pada umumnya besar dan mahal ‘Kebanyakan pasion harus ‘menempuh perjalanan jauh untuk bisa mencapai rumahsakit daerah untuk mendapatkan pengobatan hy PROTEKSI RADIASI DALAM DIAGNOSIS -TERAPI Biological Effects of Radiation Radiation may... + Deposit Energy in Body + Cause DNA Damage + Create Ionizations in Body ‘a leading to Free Radicals ‘which may lead to iological damageWhole Body Effects Acute or Nonstochastic ‘occur when the radiation dose is large enough fo cause Grtensire biological damage (o cells that large fumbers of ces die of « Bvident hours ( afew months after exposure (Barly), Late or Stochastic (Delayed) hibit themselves over years after acute exposure. + Genetic RADIATION PROTECTION IN DIAGNOSTIC AND INTERVENTIONAL RADIOLOGY 1. Yakinkan bahwa radiodiagnostik ataupun radioterapi dapat ‘memberikan manfaat bagi pasien 2. Optimasi sistem proteksi * dosis yang cukup di dalam target * batasi level dosis pada jaringen/organ lainnya (dose up to reasonably achievable level in other tissues) * Prosedur yang diterapkan harus sudah “established” untuk ‘setiap perlakuan. * Peralaten herus selalu dievelussi jika ada dugean eningkatan dosis yang diterima pasion di atas nilai batas. Corrective actions + Disarankan untuk melakukan pencatatan koreksi pengukuran di dalam log book apabila terdeteksi peningkatan dosis. + Log book harus memuat informasi lengkap berbagai permasalahan, seperti eningkatan dosis, tindakan koreltif, dan tanggal. Female patients should be asked about the possibility of being pregnant, even the young pediatric patient. Uf they are pregnant, appropriate measures ‘should be taken, When a pregnant patient undergoes a radiological examination (of the abdomen), itis advisable (0 evalu fetal dose. late the expected CAUTION "IF YOU THINK THAT YOU ARE PREGNANT, PLEASE TELL THE RADIOGRAPHER (RADIOLOGICAL TECHNOLOGIST), ‘THE RADIOLOGIST, OR PHYSICIANS ‘BEFORE THE X RAY EXAMINATION or OTHER DIAGNOSIS/RADIOTHERAPY ‘ARE PERFORMED”.