Siloam( 3Silampari
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT SILOAM SILAMPARI
NOMOR : 039/PT.SIH/DIR/SHLL/XIL/18
TENTANG
PEMBENTUKAN SUSUNAN ANGGOTA KOMITE PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT SILOAM
SILAMPARI
DIREKTUR RUMAH SAKIT SILOAM SILAMPARI
Menimbang —: a. Bahwa rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan
pelayanan Kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat
penting dalam meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat.
b. Bahwa dalam rangka mendukung pelaksanaan pelayanan keschatan yang
bermutu dan professional khususnya Pencegahan Dan Pengendalian
Infeksi di Rumah Sakit
iloam Silampari, perlu membentuk Komite
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang ditetapkan melalui Keputusan
Direksi Siloam Silampari
Mengingat : 1, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 27 tahun 2017
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.
2, Surat Keputusan Direksi PT. Siloam International Hospitals, Tbk. Nomor
0355/TA-CR-HT/SK/SHLL/IX/18 tentang Promosi Jabatan dr. Susanti
Abdiwidjaja, M.Biomed Sebagai Direktur Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT SILOAM SILAMPARI
TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ANGGOTA KOMITE
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUMAH
SAKIT SILOAM SILAMPARI
Kesatu : Membentuk Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dalam upaya
pelaksanaan pengendalian infeksi di RS Siloam Silampari.
Kedua Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ini bertanggung jawab kepada
Direktur RS Siloam SilampariKetiga
Keempat
Lama penugasan Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi adalah 3 (tiga)
tahun terhitung dari tanggal penandatanganan keputusan ini.
Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
akan diubah dan
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam surat keputusa
diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Lubuklinggau
Pada tanggal_: 10 Desember 2018
Direktur Rumah Sakit
dr. Susanti Abdiwidjaja, M.BiomedLAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH
SAKIT SILOAM SILAMPARI
NOMOR : 039/PT,SIE/DIR/SHLL/XI/18
TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN
ANGGOTA KOMITE PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN INFEKSI
RUMAH SAKIT SILOAM SILAMPARI
ANGGOTA, URAIAN TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB KOMITE PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN INFEKSI RS SILOAM SILAMPARI
Ketua Komite : dr. Febrie Kesuma Wardana, SpOG
Wakil Ketua : dr. Novita Purnamasari
Sckretaris : Nyimas Rodiah Pumamasari
Anggota Komite
1. IPCD (Infection Prevention and Control Doctor) : dr. Cyndra Dwi Septiana Eris,
2. IPCN (Infection Prevention and Control Nurse): Nini Hariska
3. Dokter RMO dr. Maramis Syarifudin
4. Director of Nursing Dian Kusumawati
5. Ahli Gizi : Dea Putri Utami
6. Farmasi : Puspita Sari
7.CSSD ia Maryani
8. FMS dan GA : Kris Sutrisno
9, Laboratorium,
Anggota Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi :
1. IPCN (Infection Prevention and Control Nurse): Nini Hariska
2. IPCLN HD : Bimo Cahya Pambudi
3. IPCLN ICU/HCU/NICU : Maslita Yohana Simangunsong
4. IPCLN OT : Robi Aidi
5. IPCLN OPD : Widya Intan Safitri
6. IPCLN LDS Aprilia Bka Putri
7. 1PCLN ED : Yayang Arifin8. IPCLN RADIOLOGI Melati Sinaga
9, IPCLN LABORATORIUM. : Agnes Felicia Lubis
10. IPCLN FISIOTERAPI ‘Tri Darmawan
11. IPCLN FARMASI : Anissa Febby Nuraulia
12. IPCLN CSSD : Vivin Kristina Sijabat
13. IPCLN IPD 5 : Sudarmi
14, IPCLN IPD 6 : Nyimas Rodiah
15, IPCLN NUTRITION : Dea Putri Utami
Siloam Silamp:
1, KOMITE PPI
1) Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakan PPI.
2) Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPI RS, agar kebijakan dapat dipahami dan
dilaksanakan oleh petugas kesehatan rumah sakit.
3) Membuat SOP PPI,
4) Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan program tersebut.
5) Bekerjasama dengan Tim PPI dalam melakukan investigasi masalah atau KLB Healthcare
Associated Infection (AIS).
6) Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara pencegahan dan
pengendalian infeksi.
7) Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan fasilitas pelayanan
keschatan lainnya dalam PPI.
8) Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI dan aman bagi
yang menggunakan.
9) Mengidentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan pelatihan untuk meningkatkan
kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) rumah sakit dalam PPI.
10) Melakukan pertemuan berkala, termasuk evaluasi kebijakan.
11) Menerima laporan dari Tim PPI dan membuat laporan kepada Direktur.
12) Berkoordinasi dengan unit terkait lainnya.13) Memberikan usulan kepada Direktur untuk pemakaian antibiotika yang rasional di rumah,
sakit berdasarkan hasil pantauan kuman dan res
tensinya terhadap antibiotika dan
menyebarluaskan data resistensi antibiotika.
14) Menyusun kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
15) Turut menyusun kebijakan clinical governance dan patient safety.
16) Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodik mengkaji kembali rencana
manajemen PPI apakah telah sesuai kebijakan manajemen rumah sakit
17) Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunan dan pengadaan alat dan
bahan keschatan, renovasi ruangan, area pemrosesan alat, penyimpanan alat dan linen
sesuai dengan prinsip PPI.
18) Menentukan sikap penutupan ruang rawat bila diperlukan karena potensial menyebarkan
infeksi
19) Melakukan pengawasan terhadap tindakan-tindakan yang menyimpang dari standar
prosedur J monitoring surveilans process
20) Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan penanggung jawab infeksi bila ada
KLB di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
2, KETUA KOMITE PPI
1) Membuat program kegiatan pengendalian infeksi
2) Memimpin rapat dan pertemuan Komite Pengendalian Infeksi
3) Terlibat dalam penyelesaian masalah pengendalian infeksi berdasarkan hasil audit, survey,
outbreak ataupun kejadian-kejadian khusus
4) Menerima laporan hasil survey infeksi nosocomial dari masing-masing koordinator
5) Melakukan pengumpulan data, pengolahan data, dan analisa data tentang penggunaan
antibiotik dan resistensi kuman serta membuat rekomendasi pengaturan penggunaan
antibiotik di Rumah Sakit Siloam Silampari
6) Member laporan kegiatan/kerja secara berkala dan bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Rumah Sakit Siloam Silampari
7) Ikut serta dalam pemberian materi pelatihan pengendalian infeksi bagi staff Rumah Sakit
Siloam Silampari
8) Sebagai koordinator dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program pengendalian
infeksi nosokomial di Rumah Sakit Siloam Silampari
9) Melaksanakan kegiatan program Pengendalian Infeksi Nosokomial di Rumah SakitSiloam Silampari
10) Mengadakan evaluasi pelaksanaan Pengendalian Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit
Siloam Silampari
11) Membantu merumuskan dan memantau kebijakan pelayanan pasien
12) Memberikan masukan tentang pembelian peralatan Klinik dan non Klinik yang terkait
langsung atau tidak langsung dengan terjadinya infeksi nosokomial
13) Bekerja sama dengan staf medik, paramedik, dan staf terkait untuk menyusun kebijakan
prosedur perawatan baru
14) Mengupayakan kesadaran pada seluruh staf rumah sakit tentang perlunya dilakukan
pengendalian infeksi nosokomial
. SEKRETARIS KOMITE PPI
1) Memfasilitasi tugas ketua komite PPI
2) Membantu koordinasi
3) Mengagendakan kegiatan PPI
4, IPCD (INFECTION PREVENTION AND CONTROL DOCTOR )
1) Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi yang benar,
2) Turut menyusun pedoman penggunaan antibiotika dan surveilans.
3) Mengidentifikasi dan melaporkan kuman patogen dan pola resistensi antibiotika.
4) Bekerjasama dengan IPCN/perawat PPI memonitor Kegiatan surveilans infeksi_ dan
mendeteksi serta menyelidiki KLB. Bersama komite PPI memperbaiki kesalahan yang
terjadi, membuat laporan tertulis hasil investigasi dan metaporkan kepada pimpinan rumah
sakit,
5) Membimbing dan mengadakan pelatihan PPI bekerja sama dengan bagian pendidikan dan
pelatihan ( Diklat ) di rumah sakit
6) Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam merawat pasien.
7) Turut membantu semua petugas keschatan untuk memahami pencegahan dan pengendalian
infeksi,
5.IPCN (INFECTION PREVENTION AND CONTROL NURSE )
1) Melakukan kunjungan kepada pasien yang berisiko di ruangan setiap hari untuk
mengidentifikasi kejadian infeksi pada pasien di baik rumah sakit dan fasilitas pelayanan
‘Kesehatan lainnya,
2) Memonitor pelaksanaan program PPI, penerapaan SPO, kepatuhan petugas dalammenjalankan kewaspadaan isolasi,
3) Melaksanakan surveilans infeksi dan melaporkan_ kepada komite PPI.
4) Bersama komite PPI melakukan pelatihan petugas keschatan tentang PPI di rumah sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya,
5) Turut serta melakukan deteksi dan investigasi terhadap KLB dan bersama-sama komite PPI
memperbai
i kesalahan yang terjadi.
6) Memonitoring kesehatan petugas keschatan yang terpajan bahan infeksius/ tertusuk bahan
tajam bekas pakai untuk mencegah penularan infeksi.
7) Bersama komite menganjurkan prosedur isolasi dan memberi konsultasi tentang pencegahan
dan pengendalian infeksi yang diperlukan pada kasus yang terjadi di rumah sakit
8) Melakukan audit pencegahan dan pengendalian infeksi termasuk terhadap penatalaksanaan
limbah, faundry, gizi, dan lain-lain dengan menggunakan daftartilik.
9) Memonitor pelaksanaan pedoman penggunaan antimikroba bersama Komite/Tim PPRA.
10) Mendesain, melaksanakan, memonitor, dan mengevaluasi surveilans infeksi yang terjadi
di rumah sakit dan fasilitas pelayanan keschatan lainnya.
11) Membuat laporan surveilans dan melaporkan ke komite PPI.
12) Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan PPI,
13) Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai dengan prinsip PPL
14) Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumah sakit tentang PPI
15) Memprakarsai penyuluhan bagi petugas keschatan, pengunjung, dan keluarga tentang
topik infeksi yang sedang berkembang di masyarakat, infeksi dengan insiden tinggi
16) Sebagai koordinator antara departemen/ unit dalam mendeteksi, mencegah, dan
mengendalikan infeksi di rumah sakit.
17) Memonitoring dan evaluasi peralatan medis single use yang di re-use.
6. IPCLN (INFECTION PREVENTION AND CONTROL LINK NURSE )
1) Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilans setiap pasien di unit rawat inap m:
sing-
masing, kemudian menyerahkannya kepada IPCN ketika pasien pulang,
2) Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan pencegahan dan
pengendalian infeksi pada setiap personil ruangan di unit rawatnya masing-masing.
3) Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya infeksi nosokomial pada
pasien,
4) Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB, penyuluhan bagi pengunjung
di ruang gawat masing-masing, Konsultasiprosedur yang harus dijalankan bila belum
paham.
5) Memonitor kepatuhan petugas keschatan yang lain dalam menjalankan standar isolasi.6) Memantau pelaksanaan penyuluhan bagi pasien, keluarga dan pengunjung, dan konsultasi
prosedur yang harus dilakukan.
7, ANGGOTA LAINNYA
1) Bertanggung jawab kepada ketua komite PPI dan berkoordinasi dengan unit terkait lainnya
dalam penerapan PPI.
2) Memberikan masukan pada pedoman maupun kebijakan terkait PPL
Ditetapkan di: Lubuklinggau
Pada tanggal_ : 10 Desember 2018
Direktur Rumah Sakit