Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
1. ALFITRIADI, S.Kep
2. ARIF MUNANDAR, S. Kep
3. DESI RAHMADANI, S.Kep
4. DWI YANTO, S.Kep
5. ELSURIANA, S.Kep
6. ERAWATI, S.Kep
7. ERI YANTI, S. Kep
Dosen Pembimbing :
PEKANBARU
2019
BAB I
0
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional, telah
mewujudkan hasil yang positif diberbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi,
perbaikan lingkungan hidup, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama di
bidang medis atau ilmu kedokteran sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan
penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia. Akibatnya penduduk
yang berusia lanjut meningkat dan bertambah cenderung lebih cepat. Sehingga istilah
baby boom pada masa lalu berganti menjadi “ledakan penduduk usia lanjut”
(Nugroho:2000).
Usia lanjut atau lanjut usia bukanlah merupakan suatu penyakit, meskipun hal
tersebut dapat menimbulkan masalah sosial. Di beberapa negara, terutama di negara-
negara maju umur harapan hidup telah bertambah panjang sehingga warga-warga yang
berusia lebih dari 65 tahun juga bertambah. Adanya peningkatan jumlah penduduk
usia lanjut tersebut menyebabkan perlunya perhatian pada para lansia agar lansia tidak
hanya berumur panjang tetapi juga dapat menikmati masa tuanya dengan bahagia serta
meningkatkan kualitas hidup mereka.
Tanda-tanda masa tua disertai dengan adanya kemunduran-kemunduran
kemampuan kerja panca indera, gangguan fungsi alat-alat tubuh, perubahan psikologi
serta adanya berbagai penyakit. Dengan banyaknya perubahan yang terjadi pada lansia
banyak pula masalah kesehatan yang dihadapi.
Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada 12-14 April 2019 diketahui bahwa
jumlah lansia di Ruang Anggrek dan Ruang Melati di UPT PSTW sebanyak 9 orang.
Dari jumlah lansia tersebut, terdapat sebanyak 55,5 % lansia yang menderita
hipertensi. Untuk mempertahankan kesehatan lansia-lansia tersebut perlu adanya
upaya-upaya baik besifat perawatan, pengobatan, pola hidup sehat dan juga upaya lain
seperti senam lansia.
Berdasarkan dari latar belakang tersebut, kelompok tertarik untuk mengajarkan
dan mendemonstrasikan senam lansia dengan hipertensi untuk mencegah peningkatan
tekanan darah.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan latihan senam lansia dengan hipertensi, klien dapat
mempraktekkan secara mandiri untuk mencegah peningkatan tekanan darah.
2. Tujuan Khusus
1
Setelah dilakukan latihan senam lansia dengan hipertensi selama 15 menit di UPT
PSTW Khusnul Khotimah, maka klien mampu :
a. Memahami tentang penyakit hipertensi
b. Mampu mempraktekkan latihan senam lansia dengan hipertensi secara
mandiri.
BAB II
MATERI PENYULUHAN
A. PENGERTIAN
Menurut Hidayat (2002) senam didefinisikan sebagai suatu latihan tubuh yang
dipilih dan dikonstruk dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana, disusun
2
secara sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan
keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental spiritual. Penelitian lain
dikemukakan oleh Werner (2000) yang menyebutkan bahwa senam adalah bentuk
latihan tubuh pada lantai dan pada alat yang dirancang untuk melungkatkan daya
tahan, kekuatan, kelentukan, kelincahan, koordinasi serta kontrol tubuh.
Lansia atau usia tua adalah periode dimana organisme telah mancapai
kemasakan dalam ukuran dan fungsi dan juga telah menunjukkan kemunduran sejalan
dengan waktu (Ahmadi, 2009).
Senam lansia adalah olahraga ringan dan mudah dilakukan, tidak memberatkan
yang diterapkan pada lansia. Aktifitas olahraga ini akan membantu tubuh agar tetap
bugar dan tetap segar karena melatih tulang tetap kuat, memdorong jantung bekerja
optimal dan membantu menghilangkan radikal bebas yang berkeliaran di dalam tubuh.
Manfaat dari olahraga bagi lanjut usia menurut Nugroho (1999; 157) antara :
3
2. Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan
(Adaptasi)
3. Funsi melindungi, yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam fungsinya terhadap
bertambahnya tuntutan, misalnya sakit. Sebagai rehabilitas pada lanjut usia terjadi
penurunan masa otot serta kekuatannya, laju denyut jantung maksimal, toleransi
latihan, kapasitas aerobic dan terjadinya peningkatan lemak tubuh. Dengan
melakukan olahraga seperti senam lansia dapat mencegah atau melambatkan
kehilangan fungsional tersebut. Bahkan dari berbagai penelitian menunjukkan
bahwa latihan/ olahraga seperti senam lansia dapat mengeliminasi berbagai resiko
penyakit seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit arteri koroner dan
kecelakaan (Darmojo 1999; 81).
D. TUJUAN SENAM LANSIA DENGAN HIPERTENSI
1. Melebarkan pembuluh darah
2. Tahanan pembuluh darah menurun
3. Berkurangnya hormon yg memacu peningkatan tekanan darah
4. Menurunkan lemak / kolesterol yang tinggi.
4
6. Letakkan tangan diperut tangan kanan ayunkan kesamping kanan dan kanan
ayunkan ke kanan. Lakukan secara bersamaan 8 kali. Lakukan 2x
7. Letakkan tangan kanan diperut tangan kiri ayunkan ke samping kiri dan kaki kiri
ayunkan ke kiri. Lakukan secara bersamaan sebanyak 8 kali. Lakukan 2x
8. Letakkan tangan diperut ayunkan kedua tangan kesamping dan kedua kaki
kesamping sebanyak 8 kali. Lakukan 2x
9. Jalan ditempat sebanyak 8 kali. Lakukan 2x
10. Letakkan tangan di perut ayunkan ke atas bersamaan dengan kaki ayunkan
kesampingsebanyak 8 kali. Lakukan 2x
11. Jalan di tempat sebanyak 8 kali. Lakukan 2x
12. Pada hitungan satu, ujung jari kaki menyentuh tanah pada hitungan ke dua tumit
menyentuh tanah, lakukan pada kaki kiri dan kanan sebanyak 8 kali. Lakukan 2x
13. Tarik nafas, angkat tangan ke atas, hembuskan pelan-pelan dari mulut tangan
turunkan. Lakukan sebanyak 3x
BAB III
SISTEMATIKA KEGIATAN
A. Kriteria Lansia
Semua lansia di Wisma Anggrek dan Wisma Melati di UPT PSTW Khusnul Khotimah.
B. Pelaksanaan
Hari/ tanggal : Jumat, 19 April 2019
Waktu : 09.00 WIB s/d selesai
Tempat : UPT PSTW Khusnul Khotimah
C. Rencana Kegiatan
1. Judul : latihan senam untuk lansia dengan hipertensi
2. Materi : teknik senam lansia dengan hipertensi; pengertian, tujuan, indikasi,
dan kontra indikasi.
3. Metode : Tanya jawab dan demonstrasi
4. Setting tempat
5
Keterangan:
: Leader : Fasilitator
: Klien
D. Pengorganisasian
1. Leader : Elsuriana, S.Kep
2. Co. Leader : Desi Rahmadani, S.Kep
3. Observer : Dwi Yanto, S.Kep
4. Fasilitator : Arif Munandar, S.Kep
Alfitriadi, S. Kep
Eri Yanti, S.Kep
Era wati, S.Kep
6
a. Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
b. Mengamati verbal dan non verbal peserta selama proses TAK
c. Mencatat proses pelaksanaan kegiatan TAK
d. Evaluasi kegiatan
e. Membuat laporan kegiatan yang telah dilaksanakan
4. Dokumentator
Mendokumentasikan seluruh kegiatan TAK
5. Fasilitator
a. Ikut bergabung dan duduk diantara peserta
b. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan kegiatan TAK
c. Memotivasi peserta untuk bertanya mengenai kegiatan yang belum jelas
d. Memfasilitasi peserta agar berperan aktif dalam kegiatan
e. Menginterupsi leader bila ada istilah atau hal – hal yang dirasa kurang jelas
oleh peserta.
E. Susunan Acara
7
F. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Peserta sudah diberitahu satu hari sebelumnya
b. Metode sudah disiapkan
c. Materi sudah siap
d. Satuan acara sudah disiapkan
2. Evaluasi proses
a. Klien mampu memahami penyakit hipertensi
b. Klien mampu mendemonstrasikan latihan senam hipertensi secara mandiri
DAFTAR PUSTAKA
8
http://sembilannam.wordpress.com/2011/04/13/senam-untuk-hipertensi/
http://artikelpenjas.blogspot.com/2011/12/pengertian-senam.html
http://intan.staff.fkip.uns.ac.id/files/2010/05/Olahraga-penyakit-hipertensi-DM.pdf
http://keperawatankomunitas.blogspot.com/2009/12/senam-lansia.html