You are on page 1of 10

KEGAWAT DARURATAN

Alasan mengapa pelatihan PPGD Awam diperlukan bagi tenaga Non kesehatan :

 Pelayanan kesehatan kegawatdaruratan sehari-hari merupakan hak yang harus didapat


oleh setiap orang dan juga merupakan kewajiban yang harus dimiliki oleh semua orang
untuk dapat memberikan pertolongan pada korban dalam keadaan gawat darurat.

 Sesuai dengan konstitusi WHO bahwa pada dasarnya mendapatkan kesehatan dan rasa
aman adalah hak asasi, sehingga perlu peran masyarakat dan kalangan profesi.

 Kejadian Gawat darurat dapat terjadi secara mendadak, dimanapun korban berada,
sehingga pertolongan yang cepat, tepat dan cermat akan mempertinggi keberhasilan
penyelamatan korban.

 Materi PPGD Awam


 Prinsip Kegawatdaruratan
 Penanganan kasus dengan permasalahan pernafasan
 Penanganan kasus dengan permasalahan sirkulasi
 Resusitasi Jantung Paru pada Dewasa
 Evakuasi dan Transportasi
 Keracunan Infeksi
 Kegawatdaruratan akibat Bahan Kimia
 Latihan Kasus

APA GAWAT DARURAT ITU ?


Adalah keadaan yang perlu pertolongan
tepat,cermat, cepat
untuk mencegah kematian / kecacatan
Keadaan gawat darurat :
 kapan saja
 dimana saja
 siapa saja
PENYEBAB KEADAAN GAWAT DARURAT
• KECELAKAAN LALU LINTAS
• KEBAKARAN
• SENGATAN LISTRIK TEG.TINGGI/PETIR
• TENGGELAM
• STRESS
• PENY. INFEKSI
• dll
URUTAN PERTOLONGAN PERTAMA SECARA UMUM
A. Datang ke tempat kejadian
Melibatkan orang lain untuk minta bantuan kepada yang terkait
B. Menilai keadaan lingkungan
C. Memberikan pertolongan pada korban
D. Menghentikan perdarahan, memasang bebat
E. Memasang bidai
F. Memindahkan korban

PERTOLONGAN
 A = Airway (jalan nafas) A = JALAN NAFAS :
LIHAT , DENGAR
 B = Breathing (Bernafas) B = PERNAFASAN :
LIHAT, DENGAR, RASA
 C = Circulation (sirkulasi darah) C = SIRKULASI :
LIHAT, RABA
 D = Disability ( pembatasan kecacatan )

SEBELUM MENOLONG KORBAN INGAT:


 KEAMANAN DIRI SENDIRI
 KEAMANAN LINGKUNGAN
 KEAMANAN PENDERITA

PRIORITAS =
SIAPA YANG HARUS DITOLONG LEBIH DULU
PEMBEBATAN
Penutupan suatu bagian tubuh yang cedera dengan bahan tertentu dan dengan tujuan tertentu
TUJUAN
 Menahan sesuatu seperti:
a) menahan penutup luka
b) menahan pita traksi kulit
c) menahan bidai
d) menahan bagian tubuh yang cedera dari gerakan dan geseran (sebagai "splint")
e) menahan rambut kepala di tempat
 Melindungi bagian tubuh yang cedera.
 Mengatasi perdarahan
 Mengurangi bengkak

SYARAT UMUM PEMASANGAN BEBAT


1. Usahakan penderita nyaman posisinya
2. Tahan dan bantu bagian yang cedera
3. Usahakan simpul bebat tidak menganggu kenyamanan penderita
4. Balutan harus rapat rapi jangan terlalu erat, karena dapat mengganggu sirkulasi.
5. Jangan terlalu kendor sehingga mudah bergeser atau lepas.
6. Ujung-ujung jari dibiarkan terbuka untuk mengetahui adanya gangguan sirkulasi.

MACAM - MACAM BAHAN PEMBEBATAN


1. PEMBEBAT SEGITIGA (MITELLA) pembalut biasa, tourniquet, penahan
bidai/penyangga (sling).
2. PEMBEBAT BENTUK PITA(Pembalut kasa gulung, Pembalut elastik, Pembalut
gips).
3. PLESTER

PEMBIDAIAN
 Pengertian :
Memasang alat untuk mempertahankan kedudukan tulang.
 Indikasi :
Patah tulang terbuka / tertutup
 Tujuan :
1. Mencegah pergerakan tulang yang patah.
2. Mengurangi nyeri.
3. Mencegah cedera lebih lanjut.
4. Mengistirahatkan daerah patah tulang.
5. Mengurangi perdarahan.
 Prinsip pembidaian :
1. Pastikan ABC aman.
2. Kontrol perdarahan.
3. Pasien sadar : informasikan adanya nyeri.
4. Buka daerah yg akan dibidai.
5. Periksa dan catat PMS (pulse, motor, sensasi) sebelum dan sesudah.
6. Pada angulasi yang besar dan pulsasi (nadi di perifer) hilang lakukan penarikan
secara gentle.
7. Luka terbuka tutup dgn kasa steril.
8. Bidai mencakup sendi atas dan bawah cedera.
9. Berikan bantalan yang lunak.
10. Bila ragu-ragu apakah ada fraktur/tdk sebaiknya lakukan bidai untuk pencegahan.

BIDAI
Alat yang dipakai untuk mempertahankan kedudukan atau letak tulang yang patah.
Berupa sepotong tongkat, bilah papan, keras, tidak mudah bengkok ataupun patah.

SYARAT-SYARAT PEMBIDAIAN
 Lebar dan panjangnya sesuai dengan kebutuhan
 Panjang bidai melampaui dua sendi untuk mempertahankan kedudukan tulang yang patah
 Beri bidai dengan lapisan empuk agar tidak nyeri
 Bidai tidak boleh terlalu kencang atau ketat

Mengangkat yang aman


 Digunakan otot yang kuat antara lain : otot paha,otot pinggul dan otot bahu
 Ikuti cara-cara berikut :
 Pikirkan cara masak-masak sebelum mengangkat korban
 Berdiri sedekat mungkin dengan pasien atau alat-alat angkat
 Pusatkan kekuatan pada lutut
 Atur punggung tegak namun tidak kaku
 Gunakan kaki untuk menopang tenaga yang diperlukan
 Selanjutnya bergeraklah secara halus tahanlah si pasien atau alat angkut dekat ke saudara
Aturan dalam penanganan dan pemindahan korban
 Pemindahan korban dilakukan apabila diperlukan betul dan tidak membahayakan
penolong
 Terangkan kepada korban secara jelas tentang apa yang akan dilakukan sehingga korban
kooperatif
 Libatkan penolong lain. Yakinkan penolong lain mengerti apa yang akan dikerjakan
 Pertolongan pemindahan korban dibawah satu komando agar dapat dikerjakan bersamaan
 Pakailah cara mengangkat korban dengan teknik yang benar agar tidak menyebabkan
cidera punggung si penolong

Perlengkapan Pertolongan Pertama


 Perlengkapan dasar
- Tempat/ kotak tak tembus air
- Berbagai ukuran pembalut
- Kassa steril
- Pembalut segi tiga
- Peniti
- Sarung tangan

 Perlengkapan tambahan
- Pembalut elastis
- Gunting, Kapas, Plester perekat
- Desinfektan
- alat tulis dan tabel
- Alat pelindung diri
- Selimut, alas dari plastik, lampu dengan baterai

Tanpa Alat
 Proses pemindahan dilakukan oleh satu penolong, dua penolong atau lebih tanpa
menggunakan alat.
- oleh satu orang : diseret, dipapah, ditimang, digendong
- Oleh dua penolong :
. Dua tangan menyangga paha, dua tangan menyangga punggung
. Satu penolong mengangkat korban dari punggung, penolong yang lain menyangga
tungkai
- Oleh tiga/ empat orang diangkat
bersama-sama posisi korban terbaring
. Cara Menolong Satu Orang
 Cara mengangkat yang aman :
- Pikir masak-masak sebelum mengangkat/ konsentrasi
- Berdiri sedekat mungkin dengan korban
- Pusatkan kekuatan pada lutut
- Atur punggung tegak namun tidak kaku
- Gunakan kaki untuk menopang tenaga yang diperlukan
- Selanjutnya bergeraklah secara halus

A. Human Crutch
1. Berdiri disamping korban disisi yang cidera atau yang lemah, rangkulkan satu lengan
pasien pada leher penolong dan gaitlah tangan korban atau pergelangannya
2. Rangkulkan tangan penolong yang lain dari arah belakang menggait pinggang korban
3. Bergeraklah pelan-pelan maju
4. Selanjutnya selundupkan kedua tongkat masing-masing di kiri dan kanan tepi kanvas
yang sudah dilipat dan dijahit
5. Angkat dan angkut korban hati-hati

B. Cara Drag (diseret)


Jongkoklah dibelakang korban
Susupkan kedua lengan penolong di bawah ketiak kiri dan kanan korban, gapai dan
pegang kedua pergelangan tangan korban
Bila korban pakai jaket buka semua kancingnya
TIDAK BOLEH DILAKUKAN PADA KORBAN
CIDERA PUNDAK, KEPALA DAN LEHER

C. Cara Cradle (dipopong)


Jongkoklah dibelakang korban letakkan satu lengan penolong merangkul dibawah
punggung korban sedikit diatas pinggang.
Letakkan tangan yang lain dibawah paha korban tepat dilipatan lutut. Berdirilah pelan-
pelan dan bersamaan mengangkat korban

2. Tenaga Penolong 2 Orang


A. Cara Ditandu dengan kedua lengan penolong ( Cara The Two – Handed Seat )
1. Kedua penolong jongkok dan saling
berhadapan disamping kiri dan kanan korban, lengan kanan penolong kiri dan
lengan kiri penolong kanan menyilang dibelakang punggung korban, menggapai dan
menarik ikat pinggang korban
2. Kedua tangan penolong yang
menerobos dibawah lutut korban aling bergandengan dan mengait dengan cara
saling memegang pergelangan tangan
3. Makin mendekatlah para penolong. Tahan dan atur punggung penolong tegap.
Angkatlah korban perlahan-lahan bergerak keatas.
B. Cara The Fore and Aft Carry
Dudukkan pasien. Kedua lengan menyilang di dada. Rangkul dengan menyusupkan
lengan penolong dibawah ketiak korban
Pegang pergelangan tangan kiri pasien oleh tangan kanan penolong. Dan tangan kanan
penolong ke tangan kiri korban
Penolong yang lain jongkok disamping korban setinggi lutut dan mencoba mengangkat
kedua paha korban
Bekerjalah secara koordinatif

4. Cara Penolong 4 Ora


Memakai Tandu/ Stretcher
 Peraturan umum membawa korban dengan usungan kepala korban diarah
belakang, Kecuali keadaan2 tertentu :
a. korban kedinginan yang amat sangat, kerusakan tungkai berat, menuruni
tangga/ bukit.
b. korban stroke, trauma kepala, letak kepala harus lebih tinggi dari letak kaki
 Setiap pengangkat siap di keempat sudut, Apabila hanya ada 3 penolong dua
penolong berada di bagian kepala
 Masing-masing pengangkat jongkok dan menggapai masing-masing pegangan
dengan kokoh
 Dibawah komando salah satu pengangkat di bagian kepala, keempat mengangkat
bersamaan
 Selanjutnya komando berikutnya pengangkat bergerak maju perlahan-lahan
 Untuk menurunkan usungan, keempat pengangkat berhenti bersamaan dan perlahan-
lahan menurunkan usungan.

Dengan bantuan alaT


Bisa dilakukan oleh dua/ empat
orang dengan menggunakan alat
bantu :
- Dengan menggunakan kursi kayu
- Dengan menggunakan tandu/ usungan
- Dengan menggunakan kursi beroda atau tandu beroda
- Dapat menggunakan kendaraan bermotor.

KECELAKAAN DI JALAN
1. Cepat nilai kondisi korban
2. Cepat tolong korban
Yakinkan anda tidak terancam bahaya
Awas leher korban
Jangan pindahkan korban bila tidak perlu betul
Tolonglah ditempat,amankan jalan/lokasi
Bebaskan jalan nafas,Bantu pernafasan,Bantu sirkulasi-posisi syok-atasi perdarahan
(A_B_C )
3. Jaga dan evaluasi kondisi tiap 10 menit
4. Minta pertolongan / bantuan medik
HATI – HATI,UNTUK MENGINDARI KLL:
 Parkir yang benar, pasang lampu bahaya
 Menyeberang di tempat yang disediakan
 Pasang rem bila posisi kendaraan dapat meluncur
 Malam hari pakai perlengkapan yg memancarkan cahaya
 Waspada terhadap kendaraan yang memuat bahan – bahan berbahaya

TENGGELAM
1. Hal yang harus diperhatikan :
• Megap – megap air masuk ke paru-paru
• Mendadak tekanan darah naik, dapat serangan jantung
• Mendadak tidak dapat berenang
• Suhu badan dibawah normal
2. Menghadapi korban tenggelam:
Tolong cepat : penolong dapat berenang?
Bawa korban ke tepi sekaligus A-B-C
Keringkan, selimuti dan hangatkan
Rujuk ke puskesmas /RS terdekat
Cari pertolongan lewat radio/ telepon

STRESS
1. Tanda – tanda stress :
• Nafas dalam cepat
• Berkeringat dan beringas
• Jantung berdebar
2. Keluhan yang timbul setelah menghadapi suatu kejadian:
 Merasa puas,kecewa,bingung,ragu-ragu,marah,susah,mudah tersinggung,menarik
diri/mengisolasi diri
 Ingatan berulang, gangguan tidur
3. Menghadapi korban stress :
Atasi dengan kegiatan, latihan, relaksasi, meditasi,keagamaan
Berbincang dengan sahabat/ menenangkan diri sendiri, menulis perasaan yang dialami
baik positif maupun negatif

LUKA BAKAR
Pertolongan pertama, Segera siram dengan, air dingin yang mengalir, Paling tidak 10 mnt
Lepaskan pakaian yang menutup luka bakar tsb
Lepaskan ikat pinggang, Cincin, kalung, benda2, Yang menempel

JANGAN DILAKUKAN
- mengoleskan mentega
- kecap
- pasta gigi
- memecahkan gelembung2 luka
TIPS UNTUK MENGHINDARI LUKA BAKAR
1. Kopi/ teh panas dalam cangkir, jangan biasakan minum sambil menggendong
anak
2. Jangan membawa cangkir berisi minuman panas
melewati diatas kepala anak, Poci minuman panas dimeja
3. Jangan biarkan anak kecil didapur tanpa orang lain.
4. Check air panas sebelum memandikan bayi / anak
5. Seterika. Bahaya ganda, kesetrum atau terbakar
6. Sambungan listrik

SENGATAN LISTRIK /PETIR


1. Hal yang harus diperhatikan :
• Menyebabkan mati cepat
• Menyebabkan terbakar
2. Menghadapi korban terbakar:
Hentikan aliran
Jarak selamat minimal 18 meter / 20 yards
Panggil petugas kesehatan
Bila korban tidak sadar, segera lakukan pertolongan pertama ( A-B-C )
Atasi akibat terbakar dan cedera

Penatalaksanaan Keracunan
1. Bentuk : Padat, gas, cair
2. Keracunan berdasarkan jenis racun :
a. Korosif : asam/basa kuat
Tindakan : Jangan muntah, Pertahankan pernafasan,
b. Non korosif : makanan/ obat
Tindakan : usahakan muntah, Pertahankan pernafasan,
c. Kerosen : bensin, minyak tanah
Tindakan : Jangan muntah, Pertahankan pernafasan,

TANGGAP DARURAT BENCANA


BENCANA Peristiwa yang terjadi secara mendadak/tdk
terencana/secara perlahan atau berlanjut,yang dapat menyebabkan
hilangnya jiwa manusia, trauma fisik dan psikis, kerusakan harta benda
dan lingkungan, yang mampu melampaui kemampuan sumberdaya masy.untuk
mengatasinya dan perlu bantuan diluar prosedur rutin.

KEGIATAN PRA BENCANA


1. INFORMASI & DEMONSTRASI PADA MASY BILA TERJD BENCANA (KEMANA
MENYELAMATKAN DIRI, DLL), 2 X SETAHUN
2. KOORDINASI TTG PENYELAMATAN MASYARAKAT PD SAAT FORUM DESA
(1 X SETAHUN)
KEGIATAN SAAT BENCANA
1. MENGINFORMASIKAN KEJ. BENCANA PD FORUM DESA & PETUGAS KES.
2. MEMBERITAHUKAN PD WARGA (KENTONGAN, DLL)/ MENGAKTIFKAN
SISTEM PERINGATAN DINI
3. MEMBANTU MELAKUKAN PERTOLONGAN PERTAMA / PPGD BERSAMA
PETUGAS MEDIS
4. MEMBERI BANTUAN PERLENGKAPAN PENGUNGSIAN/LOGISTIK (Dapur
Umum, Tenda, Posko, dll)
5. MEMBANTU PETUGAS dlm PENCATATAN & PELAPORAN

KEGIATAN PASKA BENCANA


1. PENGAMATAN THD DAMPAK BENCANA
2. MEMBANTU MEMULIHKAN KONDISI EMOSI WARGA

You might also like