You are on page 1of 16

EGA JALALUDIN

STIE BINA BANGSA – BANTEN


LATAR BELAKANG
SETIAP MANAJER DALAM ORGANISASI MEMILIKI KEWENANGAN
DALAM MENGATUR DAN MEMUTUSKAN TINDAKAN APA SAJA YANG
DIPERLUKAN.
SIFAT DARI WEWENANG ITU FORMAL DAN INFORMAL
CONTOH : SEORANG MANAJER PENJUALAN BISA DILIMPAHI HAK
MEMPEKERJAKAN TENAGA PENJUALAN (KEPUTUSAN) DAN HAK
MENUGASKAN MEREKA KE WILAYAH TERTENTU (KEPATUHAN).
MANAJER YANG LAIN MUNGKIN HANYA MEMILIKI WEWENANG
HAK SALAH SATUNYA.
KESIMPULAN AWAL : SEORANG MANAJER PERLU
MEMPERTIMANGKAN KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN DARI
ALTERNATIF SIFAT DARI WEWENANG YANG DIBERIKAN
A. WEWENANG
Wewenang mengacu pada hak untuk membuat keputusan
tanpa persetujuan dari manajemen jenjang yang lebih tinggi
dan menuntut kepatuhan dari yang lain.
Menurut Handi Handoko :
Wewenang (authority) : adalah hak untuk melakukan sesuatu
atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak
melakukan agar tercapai suatu tujuan tertentu.
Delegasi adalah : Proses pengalihan dan pemberian
wewenang, tugas dan tanggungjawab dari manajemen
puncak kepada orang lain untuk dapat
dipertanggungjawabkan pelaksanaannya.
A. WEWENANG
Kedua pengertian tadi mengandung arti bahwa ;
Seseorang akan bisa memperoleh wewenang apabila kewenangan itu
telah didelegasikan oleh manajer di atasnya.
Wewenang tidak akan pernah dimiliki staff di bawahnya manakala
tidak didelegasikan oleh manajer pada tingkat yang diatasnya.
Fungsi : agar tugas-tugas berat bisa lebih ringan dan
mempermudah pengawasan pada tingkat yang lebih rendah.
Organisasi yang melakukan pendelegasian wewenang
memudahkan manajer membuat keputusan penting dan
meningkatkan bermacam-macam keterampilan yang pada
akhirnya dapat memajukan perusahaan.
B. WEWENANG FORMAL
1. Pandangan Klasik (Classical View)
Menurut pandangan klasik wewenang itu
dianugerahkan.
Artinya : bahwa seseorang itu bisa memperoleh
wewenang karena ia diberi atau dilimpahi atau
diwarisi hal tersebut. Menurut pandangan ini
manajer memiliki hak untuk memerintah, karena
merasa dari tingkatan yang lebih tinggi, karyawan
memiliki kewajiban melaksanakannya. Biasanya
bersumber dari stake holder (pemegang saham)
B. WEWENANG FORMAL
2. Pandangan Penerimaan (acceptance view)
Menurut pandangan penerimaan wewenang itu timbul hanya
bila hal itu diterima oleh kelompok atau individu kepada siapa
wewenang tersebut dijalankan.
Artinya : dalam teori ini penerima perintah dapat menentukan
apakah akan menerima atau tidak.
Menurut Bernard :
Seseorang akan menerima perintah apabila dipenuhi 4 kondisi :
1. Dia dapat memahami komunikasi tersebut
2. dia percaya perintah tersebut tidak bertentangan dengan
tujuan organisasi
3. dia percaya perintah tersebut tidak bertentangan dengan
kepentingan pribadinya.
4. secara fisik dan mental dia mampu melakukan perintah tersebut
C. Wewenang Lini, Staf, dan Fungsional
A. Wewenang Lini (Line Authority)
Wewenang dimana atasan melakukannya atas bawahannya
langsung. Dimiliki oleh manajer lini yang mengambil keputusan
untuk mencapai tujuan organisasi secara langsung. Dalam bagan
organisasi wewenang ini bisa berbeda pada setiap perusahaan
(biasanya Dirut, Vice Dirut)
B. Wewenang Staf (Staf Authority)
Merupakan hak yang dimiliki oleh satuan-satuan staf atau para
ahli dalam tugasnya memberikan saran, rekomendasi atau
konsultasi. Staf ahli memberikan nasehat berdasarkan keahlian,
pengalaman, atau hasil penelitian dan analisis yang dibutuhkan.
C. Wewenang Lini, Staf, dan Fungsional
C. Wewenang Staf Fungsional
Tindakan yang tepat untuk mengendalikan aktivitas
departemen lain karena mereka berkaitan dengan
tanggungjawab staf khusus.
Direktur Utama

Asisten

Wakil Presiden Wakil Presiden Wakil Presiden Wakil Presiden

Asisten Asisten

Wakil Presiden Wakil Presiden Wakil Presiden Wakil Presiden

Asisten Asisten

Wewenang Lini dan Staf


Direktur Utama

Wakil Presiden Wakil Presiden

Manajer Umum Manajer Umum Manajer Umum


Divisi A Divisi B Divisi C

Manajer Keuangan Manajer Produkusi Manajer SDM

Wewenang Staf Fungsional


D. Pendelegasian Wewenang
Pendelegasian selalu diikuti dengan pembebanan tugas dan
tanggungjawab.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam melakukan pendelegasian
wewenang itu meliputi tiga tahap penting :
1. Tahap Pertama
Manajer menetapkan tanggungjawab. Menjelaskan tugas atau pekerjaan
yang harus dilakukan pegawainya. Hal ini menimbulkan tanggungjawab
dan sekaligus kewajiban orang lain untuk melaksanakan tugas yang
diberikan
2. Tahap Kedua
Manajer memberi wewenang untuk berbuat sesuatu kepada pegawai
yang didelegasi
3. Tahap Ketiga
Manajer membuat suatu pertanggungjawaban. Yang diberi wewenang
bertanggungjawab kepada manajer diatasnya
E. Mengapa Delegasi diperlukan
Alasan mengapa diperlukannya delegasi :
1. Kemampuan seseorang dalam memimpin sangat terbatas
2. Tugas yang terlalu banyak
Tugas yang terlalu banyak apabila dipikul oleh sedikit orang dapat
mengganggu kelancaran perusahaan dan penyelesaian waktu yang
terlalu lama. Penyelesaian yang terlalu lama dapat berakibat ‘
a. Hilangnya kesempatan untuk melakukan pekerjaan lainnya
b. Terhambatnya perkembangan perusahaan
c. Timbul kekecewaan bagi pelanggan karena terlalu lama
d. Biaya yang relatif tinggi
e. Hasil pekerjaan relatif sedikit
F. Manfaat dan Hambatan Pendelegasian
1. Keuntungan
a. semakin besar peluang untuk mencari dan menerima lebih
banyak tanggungjawab dari manajer tingkat yang lebih tinggi
b. membantu karyawan menerima dan mempraktikan
tanggungjawab yang diberikan.
c. memberi rasa percaya diri karyawan
d. mempercepat pengambilan keputusan
e. mempertajam kemampuan karyawan
2. Hambatan
a. Pimpinan tidak yakin akan kemampuan karyawan
b. Merasa mampu mengerjakan sendiri
c. Kurang mampu melakukan kaderisasi
d. Takut wewenang berkurang/takut disaingi karyawan
e. Tak mau menanggung risiko
G. Delegasi yang Efektif
James F. Stoner berpendapat :
Tiga Prasyarat yang harus dipenuhi agar proses pendelegasian dapat
berjalan dengan efektif.
a) Kesediaan manajer memberikan kebebasan kepada karyawan yang
didelegasi.
b) Komunikasi terbuka antara karyawan dan manajer
c) Kemampuan manajer untuk menganalisis faktor-faktor seperti
sasaran organisasi, persyaratan tugas dan kemampuan karyawan.
G. Delegasi yang Efektif
1) Memutuskan pekerjaan mana yang akan didelegasikan
2) Keputusan siapa yang akan ditugaskan
3) Dukungan sumber daya
4) Tugas didelegasikan (informasi)
5) Perlunya campur tangan (meluruskan)
6) Melakukan feed back (laporan)
H. Prinsip-prinsip Pendelegasian
1) Prinsip Skalar (tegas, jelas) dalam prinsip ini semua tugas harus
dibagi habis. Ini berfungsi untuk memperjelas a). kepada siapa
delegasi diberikan; b). kepada siapa tanggungjawan diberikan; c).
dari siapa delegasi di terima.
2) Prinsip Delegasi Penuh (sebagian besar di delegasikan agar tidak
terjadi GAP, OVERLAP, SPLIT.
3) Prinsip Kesatuan Perintah (setiap karyawan seharusnya melapor
hanya kepada satu atasannya saja).

You might also like