You are on page 1of 2

PERATURAN

DIREKTUR JENDERAL PAJAK


NOMOR : PER - 26/PJ/2011

TENTANG

SARANA PENGADUAN PELAYANAN PERPAJAKAN

DIREKTUR JENDERAL PAJAK

Menimbang : bahwa dalam rangka melaks anakan ketentuan Pas al 25 ayat (9) Peraturan
Pemerintah Nomor 79 Tahun 2010 tentang Biaya Operas i yang Dapat
Dikembalikan dan Perlakuan Pajak Penghas ilan di Bidang Us aha Hulu Minyak dan
Gas Bumi, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak tentang Tata Cara
Penerbitan Surat Ketetapan Pembayaran Pajak Penghas ilan Minyak Bumi dan Gas
Bumi dan Surat Keterangan Pembayaran Pajak Penghas ilan Minyak Bumi dan Gas
Bumi Sementara;

Menimbang : bahwa dalam rangka memenuhi kewajiban penyelenggara pelayanan publik untuk
menyediakan s arana pengaduan, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal
Pajak tentang Sarana Pengaduan Pelayanan Perpajakan;

Mengingat : Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran
Negara Republik Indones ia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indones ia Nomor 5038);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG SARANA PENGADUAN PELAYANAN
PERPAJAKAN.

Pasal 1
Dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini, yang dimaks ud dengan :
Pengaduan adalah informas i yang dis ampaikan pelapor mengenai dugaan
pelayanan perpajakan yang tidak s es uai dengan ketentuan yang berlaku.
Pelayanan Perpajakan adalah pelayanan yang diberikan oleh Penyelenggara
Pelayanan di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak kepada mas yarakat s es uai
dengan ketentuan yang berlaku.
Penerima Pengaduan adalah Unit Kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak
yang mempunyai tugas untuk menerima pengaduan meliputi :
a. Direktorat Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Mas yarakat;
b. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak;
c. Kantor Pelayanan Pajak;
Pelapor adalah s etiap orang atau pihak lain yang menerima kuas a atau pihak-
pihak yang mengetahui dan melaporkan informas i s ehubungan dengan dugaan
pelayanan perpajakan yang tidak s es uai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 2
Pelapor dapat menyampaikan pengaduan melalui s aluran pengaduan s ebagai
berikut :
(1) telepon : 500200
(2) faks imili : (021) 5251245
(3) email : pengaduan@pajak.go.id
(4) s urat/s ecara langs ung : Penerima Pengaduan

Pasal 3
Pengaduan yang dis ampaikan paling s edikit memuat kelengkapan :
a. identitas pelapor;
b. nomor telepon pelapor;
c. identitas terlapor;
d. uraian pengaduan;
e. bukti pendukung bila diperlukan.

Pengaduan dis ampaikan paling lambat 30 (tiga puluh) hari s ejak pelayanan
perpajakan diberikan.
Penerima pengaduan melakukan konfirmas i atas pengaduan paling lambat 14
hari s ejak pengaduan diterima yang s ekurang-kurangnya beris i informas i lengkap
atau tidak lengkapnya materi pengaduan.
Dalam hal pers yaratan pengaduan tidak lengkap, pelapor melengkapi
pengaduannya s elambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari terhitung s ejak menerima
pemberitahuan dari petugas penerima pengaduan.

Pasal 4
Penyelenggara pelayanan wajib menindaklanjuti pengaduan paling lambat 60
(enam puluh) hari s ejak pengaduan diterima lengkap.
Has il tindak lanjut s ebagaimana dimaks ud pada ayat (1) wajib dis ampaikan
kepada pihak pelapor paling lambat 14 (empat belas ) hari s ejak dis eles aikan.

Pasal 5
Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 26 Agus tus 2011
DIREKTUR JENDERAL PAJAK
A. FUAD RAHMANY

You might also like