Menimbang : bahwa dalam rangka melaks anakan ketentuan Pas al 25 ayat (9) Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2010 tentang Biaya Operas i yang Dapat Dikembalikan dan Perlakuan Pajak Penghas ilan di Bidang Us aha Hulu Minyak dan Gas Bumi, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak tentang Tata Cara Penerbitan Surat Ketetapan Pembayaran Pajak Penghas ilan Minyak Bumi dan Gas Bumi dan Surat Keterangan Pembayaran Pajak Penghas ilan Minyak Bumi dan Gas Bumi Sementara;
Menimbang : bahwa dalam rangka memenuhi kewajiban penyelenggara pelayanan publik untuk menyediakan s arana pengaduan, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak tentang Sarana Pengaduan Pelayanan Perpajakan;
Mengingat : Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indones ia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indones ia Nomor 5038);
MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG SARANA PENGADUAN PELAYANAN PERPAJAKAN.
Pasal 1 Dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini, yang dimaks ud dengan : Pengaduan adalah informas i yang dis ampaikan pelapor mengenai dugaan pelayanan perpajakan yang tidak s es uai dengan ketentuan yang berlaku. Pelayanan Perpajakan adalah pelayanan yang diberikan oleh Penyelenggara Pelayanan di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak kepada mas yarakat s es uai dengan ketentuan yang berlaku. Penerima Pengaduan adalah Unit Kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak yang mempunyai tugas untuk menerima pengaduan meliputi : a. Direktorat Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Mas yarakat; b. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak; c. Kantor Pelayanan Pajak; Pelapor adalah s etiap orang atau pihak lain yang menerima kuas a atau pihak- pihak yang mengetahui dan melaporkan informas i s ehubungan dengan dugaan pelayanan perpajakan yang tidak s es uai dengan ketentuan yang berlaku.
Pasal 2 Pelapor dapat menyampaikan pengaduan melalui s aluran pengaduan s ebagai berikut : (1) telepon : 500200 (2) faks imili : (021) 5251245 (3) email : pengaduan@pajak.go.id (4) s urat/s ecara langs ung : Penerima Pengaduan
Pasal 3 Pengaduan yang dis ampaikan paling s edikit memuat kelengkapan : a. identitas pelapor; b. nomor telepon pelapor; c. identitas terlapor; d. uraian pengaduan; e. bukti pendukung bila diperlukan.
Pengaduan dis ampaikan paling lambat 30 (tiga puluh) hari s ejak pelayanan perpajakan diberikan. Penerima pengaduan melakukan konfirmas i atas pengaduan paling lambat 14 hari s ejak pengaduan diterima yang s ekurang-kurangnya beris i informas i lengkap atau tidak lengkapnya materi pengaduan. Dalam hal pers yaratan pengaduan tidak lengkap, pelapor melengkapi pengaduannya s elambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari terhitung s ejak menerima pemberitahuan dari petugas penerima pengaduan.
Pasal 4 Penyelenggara pelayanan wajib menindaklanjuti pengaduan paling lambat 60 (enam puluh) hari s ejak pengaduan diterima lengkap. Has il tindak lanjut s ebagaimana dimaks ud pada ayat (1) wajib dis ampaikan kepada pihak pelapor paling lambat 14 (empat belas ) hari s ejak dis eles aikan.
Pasal 5 Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 26 Agus tus 2011 DIREKTUR JENDERAL PAJAK A. FUAD RAHMANY