You are on page 1of 8

EnviroScienteae 10 (2014) 88-95 ISSN 1978-8096

PENENTUAN JARAK AMAN PELEDAKAN BATUBARA TERHADAP


LINGKUNGAN SEKITAR WILAYAH PERTAMBANGAN

Rachmat Hidayat1), Bambang Joko Priatmadi2), Meldia Septiana2), Dini Sofarini3)

1) Program Pascasarjana Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan


Universitas Lambung Mangkurat
2) Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat
3) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Lambung Mankurat

Keyword: blasting, mining, coal

Abstract

Mineral mining activities in Indonesia, especially those conducted in the open pit, to
dismantle the hard rock is usually done by blasting. Blasting process is often conducted over
the protests of the residents of the villages around the mining area , due to frequent ground
shaking (ground vibration ) whose velocity exceeds the threshold value at certain distances
from the center of the ground shaking explosions cause damage and discomfort felt by
surrounding population . Based on this, the research was conducted to determine the safe
distance from the blasting vibration of the ground (ground vibration) and air blast (air blast)
criteria based on the value of the safety standards that blasting can be well designed and to
determine a safe zone for blasting activities. This study uses data processing BlastMate III /
Minimate Plus is recorded into the computer/laptop using software blastware. The recorded
data is then analyzed by comparing these data with existing vibration standards. The results of
the study on coal blasting vibration will use Standard Quality Decree No. LH. 49 of 1996 .
The results showed a safe distance from the blasting vibration ground (ground vibration) in
the village of Manggis sub district Kelumpang is as far as 1037.84 meters upstream from the
point of explosive or active pit areas with the use of blasting and air blast (air blast) is safe for
the environment is at a distance comfort 900 m from the blast point average into the borehole
15 m and average load of 40,000 kg of explosives. Minister of Environment Decree No. 49 of
1996 on Raw Vibration Level around the mining area suitable for blasting in the area of PT.
Arutmin Tambang Senakin.

Pendahuluan kondisi geologi dari batuannya. Untuk itu


penerapan metode peledakan harus benar
Kegiatan penambangan bahan galian dan sesuai dengan kondisi batuan yang
di Indonesia, khususnya yang dilakukan akan diledakkan. Getaran peledakan yang
secara tambang terbuka, untuk dihasilkan harus berada pada kondisi aman
membongkar batuan yang keras biasanya bagi keadaan sekelilingnya. Hal ini berarti
dilakukan dengan peledakan. Peledakan bahwa pengaruh dari getaran peledakan
pada kegiatan penambangan, selain yang berada di luar ukuran standar
menimbulkan hancurnya batuan peledakan yang diijinkan akan
(pemberaian) juga akan menimbulkan menimbulkan gangguan terhadap
rambatan gelombang seismik yang kenyamanan, kesehatan manusia, dan
menggambarkan perjalanan energi melalui keamanan bangunan-bangunan atau lereng-
bumi dan mengakibatkan getaran pada lereng tambang di sekitarnya. Dalam
massa batuan atau material di sekitarnya. kegiatan penambangan bahan galian,
Tingkat getaran peledakan bervariasi khususnya yang dilakukan secara tambang
tergantung pada rancangan peledakan dan terbuka, untuk membongkar batuan yang
Hidayat R, et al/EnviroScienteae 10 (2014) 88-95 89

keras biasanya dilakukan dengan Metode Penelitian


peledakan. Peledakan pada kegiatan
penambangan, selain menimbulkan Kegiatan penambangan yang
hancurnya batuan (pemberaian) juga akan dilakukan oleh PT. Arutmin Indonesia
menimbulkan rambatan gelombang seismik Tambang Senakin dibagi menjadi beberapa
yang menggambarkan perjalanan energi Pit. Pit yang sedang melakukan
melalui bumi dan mengakibatkan getaran penambangan adalah pit 2, pit 15, pit 16
pada massa batuan atau material di dan pit Manggis dan pada penelitian ini
sekitarnya. difokuskan pada pit Manggis (pit aktif yang
Getaran peledakan yang dihasilkan sedang progress). Masing-masing pit dibagi
harus berada pada kondisi aman bagi menjadi beberapa blok dan masing-masing
keadaan sekelilingnya. Hal ini berarti blok mempunyai kegiatan yang berbeda
bahwa getaran yang ditimbulkan akan seperti kegiatan pembongkaran lapisan
mempengaruhi terhadap kenyamanan, tanah penutup dan penggalian batubara
kesehatan manusia, dan perumahan sebagian blok ada yang masih dalam
penduduk di sekitarnya. Kenyataan di kegiatan penyiapan lahan. Peledakan yang
lapangan, banyak kegiatan peledakan yang dilakukan di PT. Arutmin Indonesia
dilakukan oleh tambang terbuka tidak jauh Tambang Senakin hampir setiap hari
dari bangunan, baik pemukiman penduduk dilaksanakan dengan rata-rata total lubang
maupun kantor tambang, sehingga getaran tembak 100 lubang, jarak antara titik ledak
peledakannya sering menimbulkan dampak dengan desa terdekat (Desa Manggis)
dan keluhan bagi masyarakat di sekitar berkisar antara 900 meter sampai 1.200
tambang. Beberapa keluhan masyarakat meter.
disebabkan pondasi dan dinding rumah Secara sistematis disusun langkah-
retak pada jarak antara 700 m–1500 m yang langkah dalam tahapan penelitian
terletak di sekitar lokasi penambangan diantaranya adalah:
seperti penambangan batu gamping, 1. Tahap Persiapan
penambangan batu andesit, batu marmer Tahapan ini meliputi : Studi pustaka,
dan penambangan batubara. dimaksudkan untuk mengetahui gambaran
Untuk mengetahui seberapa besar umum mengenai kondisi daerah penelitian,
dampak yang terjadi akibat getaran metode yang digunakan untuk memecahkan
peledakan terhadap bangunan, maka harus permasalahan dan gambaran dari
dilakukan pengukuran getaran dan lingkungan sekitar.
kebisingan. Hasil pengukuran dibandingkan Melakukan kunjungan awal ke lokasi
dengan baku tingkat getaran peledakan dan penelitian untuk mengetahui kondisi daerah
kebisingan, apabila melebihi baku tingkat penelitian serta persiapan hal-hal yang
getaran maka desain peledakan harus perlu diantisipasi, sehingga dapat
diubah agar getarannya aman bagi mendukung pada tahapan berikutnya.
lingkungan. Baku tingkat getaran yang Persiapan peralatan yang digunakan
biasanya diacu untuk menganalisis besar di lapangan dan penyusunan laporan
getaran peledakan dan besarnya getaran penelitian.
ledakan udara, yaitu USBM (United State 2. Pekerjaan Lapangan
Bureau of Mines), Australian Standard dan Tahapan ini meliputi :
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup a. Pengecekan pemboran lubang tembak,
Nomor 49 tahun 1996 dan SNI 7571: 2010 yang disiapkan untuk kegiatan
serta SNI 7570 : 2010 peledakan, dengan kedalaman dan
besaran diameter lobang sudah
ditentukan oleh perusahaan.
b. Pelaksanaan pengisian bahan peledak
yang sudah diangkut dari gudang
90 Hidayat R, et al/EnviroScienteae 10 (2014) 88-95

bahan peledak menuju lokasi rencana Spasi


peledakan dengan menggunakan mobil
khusus pengangkut bahan peledak. Untuk memperoleh jarak spasi maka
c. Pengamatan kondisi batuan yang akan digunakan rumusan sebagai berikut:
dilakukan peledakan dan pengamatan a. Instantneous initiation single row
lokasi free face (bidang bebas). blastholes
d. Pengambilan data, yaitu pengumpulan Untuk tinggi jenjang rendah (low
data dasar di lapangan yang meliputi benches) : L < 4B, S = ( L + 2B) / 3
jarak peledakan dengan daerah Untuk tinggi jenjang besar (high
pemukiman. benches) : L = 4B, S = 2B
e. Pengambilan data geometri peledakan b. Delayed initiation single row
yang digunakan dalam peledakan, total blastholes
isian bahan peledak per lubang maupun Untuk tinggi jenjang rendah (low
total keseluruhan isian bahan peledak benches) : L < 4B, S = ( L+ 7B ) / 8
yang digunakan. Untuk tinggi jenjang besar (high
benches) : L = 4B, S = 1,4B
Burden
Stemming
Dalam penentuan panjang burden
berdasarkan rumusan Konya sebagai Untuk penentuan tinggi stemming
berikut: digunakan rumusan seperti yang tertera
berikut ini :
T = 0,7 x B
Keterangan :
Keterangan : T = Stemming (m)
B = Burden (m)
SGe = Berat jenis bahan peledak Subdrilling
SGr = Berat jenis batuan
De = Diameter lubang ledak (mm) Dalam penentuan tinggi subdrilling
yang baik untuk memperoleh lantai
Sedangkan perhitungan koreksi burden jenjang yang rata maka digunakan
digunakan rumusan dibawah ini : rumusan sebagai berikut :
J = 0,3 x B
Keterangan :
Keterangan : J = Subdrilling (m)
B1 = Burden awal (m)
B2 = Burden terkoreksi (m) Kedalaman Lubang Ledak
Kd = Faktor koreksi berdasarkan
struktur geologi batuan Pada prinsipnya kedalaman lubang
Ks = Faktor koreksi berdasarkan ledak merupakan jumlah total antara
orientasi perlapisan tinggi jenjang dengan besarnya
Kr = Faktor koreksi berdasarkan subdrilling, yang dapat ditulis sebagai
jumlah baris peledakan, yaitu berikut:
Kr = 1 jika terdapat satu H =L+J
atau 2 baris dan Kr = 0,9 jika Keterangan:
terdapat 3 baris atau lebih. H = Kedalaman lubang ledak (m)
L = Tinggi jenjang (m)
Hidayat R, et al/EnviroScienteae 10 (2014) 88-95 91

Panjang Kolom Isian nilai ambang batas antara lain Keputusan


Menteri Negara Lingkungan Hidup Tahun
PC = H – T 1996 mengenai baku tingkat getaran
mekanik berdasarkan jenis bangunannya
Keterangan : dan mengenai baku tingkat getaran kejut
PC = Panjang kolom isian (meter) pada bangunan, berdasarkan baku mutu
H = Kedalaman lubang ledak (meter) para ahli, United Stated Bureau of Mine
T = Stemming (meter) (USBM) dan Australian Standard Vibration
Limid.
Tinggi Jenjang Semakin dekat jarak dengan lokasi
peledakan maka akan menghasilkan peak
Penentuan ukuran tinggi jenjang particle velocity yang tinggi begitu juga
berdasarkan stiffness ratio digunakan sebaliknya semakin jauh jarak dengan
rumus sebagai berikut : lokasi peledakan maka akan menghasilkan
L = 5De x 0,3048 peak particle velocity yang rendah.
Keterangan : Dari hasil pengukuran getaran (lihat
L = Tinggi jenjang minimum (m) Tabel 1) di lapangan setelah dibandingkan
De = Diameter lubang ledak (inchi) dengan acuan standar pendapat para ahli,
USBM, ASVL dan KepMen Lingkungan
f. Melakukan pemasangan alat pengukur Hidup.
getaran pada jarak – jarak yang telah 1. Berdasarkan nilai ambang batas
ditentukan, dengan jarak yang berbeda- Langefors, Kinlstrom dan Westerbeg
beda. (1978) kondisi lingkungan sekitar
g. Pengukuran getaran peledakan dengan peledakan dikategorikan tidak ada
menggunakan alat BlastMate kerusakan berarti (<80 mm/detik).
III/Minimate Plus. 2. Berdasarkan nilai ambang batas Edward
dan Northwood (1995) kegiatan
Analisa Data peledakan yang dilaksanakan masih
dikategorikan aman dan tidak
Pengolahan data dilakukan oleh berbahaya (<50 mm/detik)
BlastMate III/Minimate Plus direkam ke 3. Berdasarkan nilai ambang batas
dalam komputer/laptop dengan Nicholl, Johnson dan Duval (1971) < 50
menggunakan software blastware. Data mm/detik masih dikategorikan aman
yang sudah terekam kemudian dianalisis dan tidak berbahaya.
dengan membandingkan data tersebut 4. Berdasarkan acuan standar AS United
dengan baku mutu getaran yang ada. Hasil Stated Bureau of Mine (USBM)
dari penelitian getaran peledakan pada peledakan dengan kecepatan rambat
batubara akan menggunakan Baku Mutu gelombang <50 mm/ detik masih
Kepmen LH No. 49 Tahun 1996. dikategorikan tidak berbahaya,
5. Berdasarkan acuan Australian Standard
Vibration Limid <10 mm/detik akan
Hasil Dan Pembahasan menimbulkan kerusakan pada dinding
rumah dan pada peledakan ke 8 pada
Getaran Tanah dan Ledakan Udara yang jarak 888,87 m getaran yang dihasilkan
Dihasilkan oleh Aktivitas Peledakan adalah 10,93 mm/detik dan ini sudah
dapat mengakibatkan kerusakan pada
Untuk hasil pengukuran getaran dinding rumah.
peledakan pada tambang batubara yang 6. Berdasarkan KepMen Lingkungan
dilakukan di PT. Arutmin Indonesia Hidup, pada pengukuran ke 4 (7,512
Tambang Senakin, digunakan beberapa mm/detik), ke 6 (5,158) dan ke 10
92 Hidayat R, et al/EnviroScienteae 10 (2014) 88-95

(6,222 mm/detik) titik-titik tersebut kg pada jarak 1.037,84 m dengan frekwensi


berada pada kecepatan > 5 mm/detik, 6.75 hz dan peak particle velocity 5.158
ini dapat mengakibatkan keretakan pada mm/s memang tidak menimbulkan
tembok, semakin bertambahnya keretan kerusakan, tetapi sudah mengganggu
plester dan bergetarnya kaca-kaca pada kenyamanan. Pada jarak 896.3 m sampai
rumah tempat tinggal, pada pengukuran 1.137,10 m dengan frekwensi 2.625 hz
ke 8 (10,930 mm/detik) getaran sampai 8.375 hz dan peak particle velocity
peledakan yang ditimbulkan sudah 2.551 mm/s sampai 6.222 mm/s, (tidak
melebihi baku mutu tingkat getaran menimbulkan kerusakan, tetapi sudah
KepMen Lingkungan (10 mm/detik) menimbulkan ketidak nyamanan. Jarak
pada kondisi ini dapat mengakibatkan 888.82 dengan frekuwensi 8.375 hz dan
bangunan pada kondisi teknis yang baik peak particle velocity 10.93 mm/s, pada
akan ada kerusakan-kerusakan kecil jarak ini sudah dapat menimbulkan
seperti plester yang rusak dan pada bangunan pada kondisi teknis yang baik
pemasangan kaca rumah yang tidak akan ada kerusakan-kerusakan kecil seperti
rapat akan pecah. plester yang rusah dan pada pemasangan
kaca rumah yang tidak rapat akan pecah.
Tabel 1. Hasil pengukuran getaran
peledakan
Rata-rata
Jarak Muatan Kecepatan Frekuensi Kebisingan
No kedalaman bor
(m) (kg) (m) (mm/det) (hz) (dB)
1 1027.30 26.087 13,8 3,575 2,875 115,9
2 1137.10 35.226 15,3 2,957 7,000 107,2
3 1050.30 52.668 16,1 2,644 7,125 117,6
4 896.32 50.698 18,3 7,512 3,625 108,1
5 968.04 9.443 12,7 4,360 2,625 111,5
6 1037.84 68.096 15,8 5,158 6,750 120,1
7 1075.85 45.925 14,3 3,397 5,250 113,4
8 888.87 40.394 15,5 10,930 8,375 105,9
9 1112.06 26.207 11,8 2,551 5,250 114,5
10 917.50 67.056 16.4 6,222 4,000 110,8
Analisis dan perhitungan grafik baku
Dari hasil pengukuran dan analisis
tingkat getaran untuk kenyamanan dan
yang mengacu terhadap kriteria-kriteria
kesehatan getaran menunjukkan bahwa
diatas maka kriteria KepMen Lingkungan
pada muatan terbesar jarak aman pada
Hidup merupakan kriteria yang paling ketat
manusia adalah > 1037,84 m dengan rata-
dan tepat untuk digunakan di wilayah
rata kedalam lobang bor 15 m dan rata
sekitar zona peledakan PT. Arutmin
muatan bahan peledak sebanyak 40.000 kg.
Indonesia Tambang Senakain. Hal ini dapat
di lihat dari minimal tingkat getaran yang
diijinkan KepMen Lingkungan Hidup
minimal 5 mm/detik seperti pada Gambar
1.
Berdasarkan kriteria pengukuran
dilapangan, muatan terbesar yaitu pada
sekali peledakan sebesar 68.096 kg total
muatan bahan peledakan pada sekali
peledakan dan muatan per waktu tunda 950
Hidayat R, et al/EnviroScienteae 10 (2014) 88-95 93

dengan batuan yang memiliki kerapatan


tinggi. Sehingga semakin berat massa suatu
batuan, bahan peledak yang dibutuhkan
untuk membongkar atau menghancurkan
batuan tersebut akan lebih banyak.
Elastisitas batuan adalah sifat yang
dimiliki batuan untuk kembali ke bentuk
atau keadaan semula setelah gaya yang
Gambar 1. Grafik perbandingan jarak dan diberikan kepada batuan tersebut
kecepatan dihilangkan. Secara umum batuan memiliki
sifat elastis fragile yaitu batuan dapat
Dari hasil pengukuran dan analisis dihancurkan apabila mengalami regangan
berdasarkan nilai frekuensi yang mengacu yang melewati batas elastisitasnya.
terhadap kriteria-kriteria diatas maka Sedangkan plastisitas batuan merupakan
kriteria KepMen Lingkungan Hidup perilaku batuan yang mengizinkan
peledakan di PT. Arutmin Indonesia deformasi permanen setelah regangan
Tambang Senakin jarak yang dapat dikembalikan ke kondisi awal, dimana
menimbulkan kerusakan pada bangunan batuan tersebut belum hancur.
yang berarti berada pada jarak 888,87 m,
sehingga pada jarak > 888,87 m dengan Tabel 2. Hasil pengukuran getaran
rata-rata kedalam lobang bor 15 m dan rata peledakan
muatan bahan peledak sebanyak 40.000 kg, Jarak Kecepatan Frekuensi
No Kerusakan
berdasarkan nilai frekuensi yang ada (m) (mm/det) (hz)
peledakan yang dilaksanakan akan aman. 1 1027.30 3,575 2,875 Kategori A
Dari acuan kriteria KepMen 2 1137.10 2,957 7,000 Kategori A
Lingkungan Hidup Nomor 49 Tahun 1996 3 1050.30 2,644 7,125 Kategori A
tentang Baku Mutu Tingkat Getaran acuan 4 896.32 7,512 3,625 Kategori A
kriteria kerusakan, maka kategori 5 968.04 4,360 2,625 Kategori A
kerusakan dapat kita lihat pada Tabel 2. 6 1037.84 5,158 6,750 Kategori A
Berdasarkan hasil pengukuran di Kategori A
7 1075.85 3,397 5,250
lapangan dari titik pengukuran hanya satu
8 888.87 10,930 8,375 Kategori B
titik (pengukuran ke 8 dengan kecepatan
getaran 10,93 mm/detik pada frekuensi 9 1112.06 2,551 5,250 Kategori A
8,375 Hz) yang termasuk katagori B atau 10 917.50 6,222 4,000 Kategori A
dapat mengakibatkan keretakan plesteran
pada dinding, dan sisanya masuk pada Abrasifitas batuan merupakan suatu
kategori A tidak menimbulkan kerusakan. parameter batuan yang mempengaruhi
keausan dari mata bor yang digunakan
Peledakan yang Dilaksanakan pada PT. untuk melakukan pemboran pada batuan
Arutmin Tambang Senakin tersebut. Kecepatan perambatan gelombang
pada setiap batuan berbeda. Secara teoritis
Dalam kegiatan pemboran dan semakin tinggi kecepatan rambat
peledakan, karakteristik massa batuan yang gelombang pada suatu batuan, maka
perlu diperhatikan yaitu diperlukan bahan peledak yang memiliki
kekerasan/kekuatan batuan, elastisitas dan energi yang tinggi pula agar dapat
plastisitas batuan, abrasivitas batuan dan menghancurkan batuan tersebut.
kecepatan perambatan gelombang pada Dari kondisi geologi yang ada pada
batuan. Semakin tinggi tingkat kekerasan Desa Manggis Kecamatan Kelumpang
batuan, maka akan semakin sukar batuan Tengah karekteristik batuan yang ada relatif
tersebut untuk dihancurkan, demikian juga sama (lempung basalan) banyak terdapat
94 Hidayat R, et al/EnviroScienteae 10 (2014) 88-95

Joint struktur yang merupakan struktur Kesimpulan


batuan yang ditandai adanya kekar-kekar
yang tersusun secara teratur tegak lurus Kesimpulan penelitian adalah jarak
arah aliran selain itu pada lokasi penelitian aman peledakan dari getaran tanah (ground
batuan yang mempunyai sifat Masif, yaitu vibration) pada Desa Manggis Kecamatan
jika tidak menunjukkan adanya sifat aliran, Kelumpang Hulu adalah sejauh 1037,84
jejak gas (tidak menunjukkan adanya meter dari titik ledak atau lokasi pit aktif
lubang-lubang) dan tidak menunjukkan dengan penggunaan peledakan dan ledakan
adanya fragmen lain yang tertanam dalam udara (air blast) yang aman untuk
tubuh batuan. kenyamanan lingkungan berada pada jarak
900 m dari titik ledak dengan rata-rata
Nilai Ambang Batas Getaran Tanah kedalam lobang bor 15 m dan rata muatan
(ground vibration) dan Ledakan Udara (air bahan peledak sebanyak 40.000 kg.
blast), di lokasi Desa Manggis Kecamatan
Kelumpang Utara Kabupaten Kotabaru
Daftar Pustaka
Dari hasil penelitian para ahli
menyatakan pada umumnya ledakan udara Ash, R. L. 1990. Design of Blasting Round
tidak menimbulkan gangguan pada kaca “Surface Mining”, B. A.
atau piring dan jendela yang bergetar pada Kenneddedy, Editor, Society for
ledakan udara 140 dB dan mengakibatkan Mining, Metallurgy, and Exploration,
kaca pecah adalah ledakan udara yang lebih Inc.
besar dari 150 dB, dan batas aman yang Autralian Standar Vibration Limit AS
dibolehkan oleh USBM adalah 136 dB. 2817-1993
Berdasarkan hasil pengukuran getaran Edward, N.W. 1995. Surface Drilling and
diperoleh data ledakan udara yang berkisar Blasting. Norway.
antara 105.9 dB – 120.1 dB, bila mengacu Keputusan Menteri Negara Lingkungan
pada nilai ambang batas oleh USBM maka Hidup Nomor: KEP-
secara garis besar ledakan udara dari 48/MENLH/XI/1996, Baku Tingkat
kegiatan peledakan di tambang batubara Getaran.
PT. Arutmin Indonesia Tambang Senakin, Koesnaryo.S. 2001. Rancangan Peledakan
masih berada di bawah ambang batas yaitu Batuan, Jurusan Teknik
136 dB, kondisi seperti ini akan Pertambangan, Fakultas Teknologi
menghasilkan suasana aman terhadap Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta
lingkungan sekitar (lihat Gambar 2). Konya, Calvin J., Edward J. and Walter.
1990. Surface Blast Design, Prentice
Hall., Englewood Cliffs, New Jersey.
128 Nilai Ambang Batas Langefors U. and B. Kihlstrom. 1978. “The
Modern Tecnique Of Rock Blasting”,
John Wiley & Sons Co., New York.
Manon. 1978. Lasting Surface Mine ;
Volume I Fundamentals, A.A.
Balkema, Rotterdam. Page 368-442
Nicholl and Duval. J. 1971. Drilling and
Blasting of Rocks, Balkema/
Rotterdam/ Brookfield.
Supervisory Teknologi Peledakan. 1995.
Gambar 2. Grafik perbandingan jarak dan Tambang Terbuka. Yogyakarta.
kecepatan
Hidayat R, et al/EnviroScienteae 10 (2014) 88-95 95

United States Bureau of Mines. 1971.


Publications Manuscript Collection.
Indiana University of Pennsylvania.

You might also like