Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Dety Asriati
NIM. A1L014076
Rombongan IV
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
“Laporan Praktikum Budidaya Tanaman Pada Lahan Marginal”. Laporan ini diajukan
untuk memenuhi salah satu syarat untuk memenuhi nilai mata kuliah Budidaya
dari bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
3. Semua pihak yang telah membantu sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
Pada Lahan Marginal ini masih banyak kekurangan. Namun demikian, penulis
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. 1
ACARA I. ............................................................................................................
I. Pendahuluan .........................................................................................
I. Pendahuluan .........................................................................................
DaftarPustaka ...............................................................................................
I. Pendahuluan .........................................................................................
ACARA I
Perlakuan Bahan Organik Sebagai Pembenah Tanah Dan Pemupukan Pada
Lahan Marginal
Oleh:
Dety Asriati
NIM A1L014076
Rombongan IV
A. Latar Belakang
tanah, kehidupan yang kita ketahui tidak mungkin ada karena tanah mendukung
penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang
baik bagi akar untuk bernafas dan tumbuh karena tanah memainkan peran kritis
dalam memelihara atau menjaga kualitas udara, menyimpan air dan bahan
makanan bagi tumbuhan, serta menyaring bahan pencemar air permukaan. Tanah
juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme dan bagi sebagian besar
makhluk hidup di daratan, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak.
budidaya pertanian. Hal tersebut didukung oleh lahan yang sesuai dengan masing-
masing jenis tanah. Dalam hal ini yang dimaksud media tanam adalah tanah yang
sampai sekarang menjadi alternatif media tanam. Agar dalam pengolahan dan
pengetahuan lebih lanjut mengenai masing-masing sifat tanah baik sifat fisika
Tanah merupakan salah satu faktor yang terpenting bagi kehidupan. Tak
dapat disangkal dan tidak ada yang menyangkalnya bahwa demikianlah halnya,
manusia hidup di atas tanah, mencukupi segala kebutuhan hidupnya dengan
B. Tujuan
Teknologi pembenah tanah telah digunakan oleh petani lahan pasir pantai,
yaitu dengan menggunakan bahan tanah lempung sebagai pembenah tanah anorganik
dan pupuk kandang sebagai pembenah tanah organik. Sumber bahan organik yang
penting bagi tanaman antara lain : pupuk kandang, kompos, pupuk hijau, dan
berbagai kotoran binatang (FAO, 1984). Bahan organik atau humus meliputi total
senyawa organik didalam tanah selain jaringan tanaman dan hewan yang belum
Banyaknya bahan organik yang akan diberikan sebagai pembenah tanah didasarkan
atas kadar C dalam tanah yang akan dikehendaki harkatnya. Bahan organik yang akan
selisih antara harkat C dalam tanah yang dikehendaki dengan kadar C tanah mula-
mula. Jadi jumlah bahan organik yang harus diberikan dapat dihitung dengan formula
myadeae. Dua famili yang berdekatan dengan jagung adalah teosinte dan tripsacum
yang diduga merupakan asal dari tanaman jagung. Perkembangan akar jagung
dan kimia tanah, keadaan air tanah, dan pemupukan. Akar jagung dapat dijadikan
Jumlah daun sama dengan jumlah buku batang. Jumlah daun umumya berkisar antara
10-18 helai, rata-rata munculnya daun yang terbuka sempurna adalah 3-4 hari setiap
daun. Tanaman jagung di daerah tropis mempunyai jumlah daun relatif lebih banyak
Tongkol jagung diselimuti oleh daun kelobot. Tongkol jagung yang terletak pada
bagian atas umumnya lebih dahulu terbentuk dan lebih besar dibanding yang terletak
pada bagian bawah. Setiap tongkol terdiri atas 10-16 baris biji yang jumlahnya selalu
genap.
proses fermentasi tetapi juga menekan bau yang biasanya muncul pada proses
Bokashi pupuk kandang, bokashi pupuk kandang arang, bokashi pupuk kandang
tanah, bokashi jerami, bokashi cair, bokashi eksores 24 jam, dan bokashi sebagai
pakan ternak.
Kadang-kadang pupuk majemuk hanya dilengkapi dengan dua unsur hara saja,
dengan permukaan licin sehingga dapat mengurangi sifat menarik air (higroskopis)
dari udara lembab. Dikenal tiga jenis butir yaitu kasar, sedang dan halus atau prill.
Prill ini keras, bulat, permukaan licin dan besar butirnya seragam.
Pupuk NPK
Pupuk majemuk yang mengandung tiga unsur sekaligus (NPK) disebut pupuk
Rustica Yellow
Sifat-sifatnya :
– Sangat higroskopis, karena N dalam bentuk amonium dan nitrat dan tidak
(Hanafiah, 2005).
III. METODE PRAKTIKUM
Alat yang digunakan pada saat praktikum pembenah tanah pada lahan
marginal antara lain adalah screen house, polybag, timbangan, ember, penggaris dan
alat tulis. Bahan yang digunakan adalah tanah pasir pantai, bahan organik, bahan
B. Prosedur Kerja
Bokhasi B0 = 0 gram
B1 = 250 gram
B2 = 500 gram
P1 = 5 gram
P2 = 10 gram
4. Perlakuan dosis pembenah tanah dan dosis pupuk disusun ke dalam rancangan
factorial 3x3 ada 9 kombinasi, dan diulang sebanyak 3x jadi total 27 unit
percobaan.
5. Pembenah tanah dan pupuk diberikan sesuai dengan perlakuan dosis, dicampur
hingga merata dengan tanah pasir yang sudah disiapkan lalu diberi label pada
setiap polybag.
9. Pengamatan terhadap variable tinggi dan jumlah tanaman diamati setiap 1 minggu
sekali.
10. Variable diamati bobot basah tajuk, panjang akar, bobot akar dilakukan setelah 4
minggu.
C. Rancangan Percobaan
A. Hasil
Tabel 1. Hasil sidik ragam perlakuan bokhasi dan pupuk NPK majemuk terhadap
Perlakuan
No. Variabel
B P BxP
1 Tinggi tanaman Sn n n
2 Jumlah daun sn tn sn
3 Bobot basah tajuk sn tn tn
4 Bobot akar sn tn tn
5 Panjang akar tn tn tn
Keterangan : B= pupuk bokhasi, P= pupuk NPK majemuk, BxP= kombinasi
pupuk bokhasi dan pupuk NPK majemuk. sn= sangat nyata, n= nyata dan tn=
tidak nyata
Kesimpulan :
sangat nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah tajuk, bobot
tinggitanaman dan pengaruh yang tidk nyata terhadap jumlah daun, bobot
Tabel 2. Pengaruh perlakuan pupuk bokhasi dan pupuk NPK majemuk terhadap
Variabel
Perlakuan
TT JD BBT BA PA
B0 61,33 b 6,89 b 8,76 b 0,67 b 14,89
B1 86, 17 a 8,67 a 23,02 a 1,69 a 17,22
B2 85,39 a 8,67 a 25,94 a 1,99 a 18,55
P0 73,44 b 7,67 19,59 1,27 18,28
P1 82,05 ab 8,44 21,03 1,54 14,83
P2 77,44 ab 8,11 17,1 1,53 17,56
B0P0 50,33 c 5,33 c 4,42 0,41 18,83
B0P1 66,67 b 7,67 b 11,87 0,87 12,83
B0P2 67 b 7,67 b 9,99 0,75 13
B1P0 83,33 a 8,67 ab 24,43 1,53 16,83
B1P1 91 a 9a 24,57 1,86 18,83
B1P2 84,17 a 8,33 ab 20,04 1,67 16
B2P0 86,67 a 9a 29,90 1,88 19,17
B2P1 88,5 a 8,67 ab 26,66 1,90 12,83
B2P2 81 a 8,33 ab 21,26 2,19 23,67
Keterangan : Angka yang diikuti huruf kecil (a,b) yang berbeda pada kolom dan
perlakuan yang sama menunjukkan adanya perbedaan yang nyata setelah diuji
menggunakan DMRT (α= 0,05) TT= Tinggi tanaman, JD= Jumlah daun, BBT=
Bobot basah tajuk, BA= bobot akar dan PA= Panjang akar.
Kesimpulan :
1. Dosis pupuk bokhasi terbaik memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi
tanaman yaitu pada B2; jumlah daun pada B1, B2; bobot basah tajuk yaitu B1;
dan bobot akar pada B1, sedangkan pada panjang akar memberikan hasil tidak
nyata.
2. Dosis pupuk NPK terbaik untuk semua variebel adalah pada perlakuan P0.
3. Dosis kombinasi pupuk bokhasi dan NPK terbaik memberikan pengaruh nyata
pada tinggi tanaman yaitu pada perlakuan B0P1, B1P0, B2P2; jumlah daun
pada perlakuan B0P1, B0P2, B1P0, B2P0; sedangkan pada bobot basah tajuk,
bobot akar dan panjang akar memberikan pengaruh yang tidak nyata.
B. Pembahasan
DAFTAR PUSTAKA
Marschner H. 1998. Mineral Nutrition of Higher Plant. San Diego : Academic Press
Inc.
Paliwal. R.L. 2000. Tropical maize morphology. In: tropical maize: improvement and
production. Food and Agriculture Organization of the United Nations. Rome. p
13-20.
Smith, M.E., C.A. Miles, and J. van Beem. 1995. Genetic improvement of maize for
nitrogen use efficiency. In Maize research for stress environment. p. 39-43.
Sumardi M, Kasim, Auzar S, Akhir N. 2007. Respon Padi pada Teknik Budidaya
secara Aerobik dan Pemberian Bahan Organik. Jurnal Agrosia 10(1):65-71.
Syafruddin. 2002. Tolak Ukur dan Konsentrasi Al untuk Penapisan Tanaman Jagung
terhadap Ketenggangan Al. Berita Puslitbangtan. 24 : 3-4.