RUMUS CERDAS (rumus aja cerdas masak kalian gak bisa :-P)

ATURAN PERPANGKATAN
Sifat-Sifat :
1) 𝑎0 = 1
1
2) = 𝑎− 𝑚
𝑎𝑚
𝑚
𝑛
3) √𝑎𝑚 = 𝑎 𝑛
𝑚
1
4) 𝑛 = 𝑎− 𝑛
√𝑎𝑚
5) 𝑎𝑚 × 𝑎𝑛 = 𝑎𝑚+𝑛
𝑎𝑚
6) = 𝑎𝑚−𝑛
𝑎𝑛
7) (𝑎𝑚 )𝑛 = 𝑎𝑚×𝑛
𝑎 𝑚 𝑎𝑚
8) (𝑏 ) = 𝑎𝑚
9) 𝑎√𝑚 + 𝑏√𝑚 = (𝑎 + 𝑏)√𝑚 contoh 2√5 + 3√5 = 5√5
10) (𝑎√𝑚) × (𝑏√𝑛) = 𝑎𝑏√𝑚𝑛 contoh 2√5 × 4√3 = 8√15
PERSAMAAN EKSPONEN (PANGKAT)
Untuk 𝑎 ≠ 1, 𝑏 ≠ 1, 𝑎 > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑏 > 0 dan 𝑎 ≠ 𝑏, maka berlaku :
1. Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑚 maka 𝑓 (𝑥 ) = 𝑚
2. Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎 𝑔(𝑥) maka 𝑓 (𝑥 ) = 𝑔(𝑥 )
3. Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑏 𝑓(𝑥) maka 𝑓(𝑥 ) = 0
PERTIDAKSAMAAN EKSPONEN (PANGKAT)
Jika 𝑎 > 1 berlaku :
1. 𝑎 𝑓(𝑥) > 𝑎 𝑔(𝑥) maka 𝑓 (𝑥 ) > 𝑔(𝑥 )
2. 𝑎 𝑓(𝑥) ≥ 𝑎 𝑔(𝑥) maka 𝑓 (𝑥 ) ≥ 𝑔(𝑥 )
3. 𝑎 𝑓(𝑥) < 𝑎 𝑔(𝑥) maka 𝑓 (𝑥 ) < 𝑔(𝑥 )
4. 𝑎 𝑓(𝑥) ≤ 𝑎 𝑔(𝑥) maka 𝑓 (𝑥 ) ≤ 𝑔(𝑥 )
LOGARITMA
𝒄 𝒂
𝒂 = 𝒃 ↔ 𝐥𝐨𝐠 𝒃 = 𝒄 dengan 𝑎, 𝑏 > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑎 ≠ 1
Sifat-sifat :
1) 𝑎log 1 = 0
𝑎𝑛 𝑚
2) log 𝑎𝑚 = 𝑛
𝑛
3) log 𝑎 + log 𝑏 = 𝑛log(𝑎𝑏)
𝑛

𝑛 𝑎
4) log 𝑎 − 𝑛log 𝑏 = 𝑛log ( )
𝑏
𝑛 𝑎 𝑛
5) log 𝑎 × log 𝑏 = log 𝑏
𝑛 1
6) log 𝑚 = 𝑚log 𝑛

𝑡
𝑛 log 𝑚
7) log 𝑚 = 𝑡log 𝑛 , t bebas tergantung kebutuhan asal 𝑡 ≠ 1 𝑑𝑎𝑛 𝑡 > 0
𝑎
log 𝑏
8) 𝑎 =𝑏
PERSAAN LOGARITMA
Jika 𝑎 ≠ 1 𝑑𝑎𝑛 𝑎 > 0 berlaku :
1. Jika 𝑎log 𝑓 (𝑥 ) = 𝑎log 𝑔(𝑥 ) maka berlaku 𝑓 (𝑥 ) = 𝑔(𝑥 )
2. Jika 𝑎log 𝑓 (𝑥 ) = 𝑏log 𝑓 (𝑥 ) maka berlaku 𝑓 (𝑥 ) = 1

Page 1 of 12
 PERTIDAKSAMAAN LOGARITMA
Jika 𝑎 ≠ 1 𝑑𝑎𝑛 𝑎 > 0 berlaku :
1. Jika 𝑎log 𝑓 (𝑥 ) > 𝑎log 𝑔(𝑥 ) maka berlaku 𝑓 (𝑥 ) > 𝑔(𝑥 )
DAN berlaku syarat 𝑓 (𝑥 ) > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑔(𝑥 ) > 0 → 𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑡𝑛𝑦𝑎 𝑊𝐴𝐽𝐼𝐵 𝑆𝐸𝐿𝐴𝐿𝑈 𝐴𝐷𝐴
2. Jika 𝑎log 𝑓 (𝑥 ) ≥ 𝑎log 𝑔(𝑥 ) maka berlaku 𝑓 (𝑥 ) ≥ 𝑔(𝑥 )
DAN berlaku syarat 𝑓 (𝑥 ) > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑔(𝑥 ) > 0 → 𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑡𝑛𝑦𝑎 𝑊𝐴𝐽𝐼𝐵 𝑆𝐸𝐿𝐴𝐿𝑈 𝐴𝐷𝐴
Jika 𝑎 ≠ 1 𝑑𝑎𝑛 0 < 𝑎 < 1 berlaku :
1. Jika 𝑎log 𝑓 (𝑥 ) < 𝑎log 𝑔(𝑥 ) maka berlaku 𝑓 (𝑥 ) < 𝑔(𝑥 )
DAN berlaku syarat 𝑓 (𝑥 ) > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑔(𝑥 ) > 0 → 𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑡𝑛𝑦𝑎 𝑊𝐴𝐽𝐼𝐵 𝑆𝐸𝐿𝐴𝐿𝑈 𝐴𝐷𝐴
2. Jika 𝑎log 𝑓 (𝑥 ) ≤ 𝑎log 𝑔(𝑥 ) maka berlaku 𝑓 (𝑥 ) ≤ 𝑔(𝑥 )
DAN berlaku syarat 𝑓 (𝑥 ) > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑔(𝑥 ) > 0 → 𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑡𝑛𝑦𝑎 𝑊𝐴𝐽𝐼𝐵 𝑆𝐸𝐿𝐴𝐿𝑈 𝐴𝐷𝐴

PERSAMAAN KUADRAT

Akar-akar persamaan kuadrat 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0 adalah 𝑥1 𝑑𝑎𝑛 𝑥2 maka :

𝑏
x1 + 𝑥2 = − 𝑎
𝑐
𝑥1 𝑥2 = 𝑎
√𝐷
𝑥1 − 𝑥2 = −
𝑎
𝑥12 𝑥2 + 𝑥1 𝑥22 = 𝑥1 𝑥2 (𝑥1 + 𝑥2 )
𝑥12 + 𝑥22 = (𝑥1 + 𝑥2 )2 − 2𝑥1 𝑥2
𝑥12 − 𝑥22 = (𝑥1 + 𝑥2 )(𝑥1 − 𝑥2 )
1 1 𝑥1 +𝑥2
+𝑥 =
𝑥1 2 𝑥1 𝑥2
𝑥1 𝑥2 𝑥12 +𝑥22 (𝑥1 +𝑥2 )2 −2𝑥1 𝑥2
+𝑥 = =
𝑥2 1 𝑥1 𝑥2 𝑥1 𝑥2
𝑥13 + 𝑥23 = ℎm suku banyak sisa disebut 𝑦, contoh suku banyak 𝑓(𝑥) dibagi 𝑥 − 2 sisa 4 artinya
𝑥 = 2 𝑑𝑎𝑛 𝑦 = 4 atau 𝑓(2) = 4
Jika ada kalimat faktor/akar/habis dibagi artinya sisanya 0 sehingga 𝑦 = 0
Jika akar-akar suku banyak 𝑎𝑥 3 + 𝑏𝑥 2 + 𝑐𝑥 + 𝑑 = 0 adalah 𝑥1 , 𝑥2 𝑑𝑎𝑛 𝑥3 maka berlaku :
𝑏
𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 = −
𝑎
𝑐
𝑥1 𝑥2 + 𝑥1 𝑥3 + 𝑥2 𝑥3 =
𝑎
𝑑
𝑥1 𝑥2 𝑥3 = −
𝑎
Membentuk persamaan kuadrat baru :
𝑥 2 − (𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ)𝑥 + ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑘𝑎𝑙𝑖 = 0

FUNGSI KUADRAT
2
Diketahui fungsi kuadrat 𝑓 (𝑥 ) = 𝑎𝑥 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dengan 𝑎, 𝑏 𝑑𝑎𝑛 𝑐 bilangan real dan 𝑎 ≠ 0
Mempunyai grafik :
Jika 𝑎 > 0, grafik 𝑓(𝑥) terbuka ke atas (∪)
Jika 𝑎 < 0, grafik 𝑓(𝑥) terbuka ke bawah (∩)
Dalam fungsi kuadrat, terdapat :
Memotong sumbu 𝑥 jika 𝑓(𝑥 ) = 𝑦 = 0

Page 2 of 12
 Memotong sumbu 𝑦 jika 𝑥 = 0
Mempunyai titik balik/titik ekstrim/titik puncak/titik maksimum/titik minimum dengan rumus :
𝑏 𝐷
(−2𝑎 , ) dengan 𝐷 = 𝑏2 − 4𝑎𝑐. Mencari titik puncak juga dapat dicari dengan cara 𝑓 ′ (𝑥 ) = 0
−4𝑎
sehingga ketemu nilai 𝑥 nya kemudian nilai 𝑥 tersebut dimasukkan kedalam 𝑓(𝑥 ) 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑦 nya
untuk mencari nilai y.
Dalam fungsi kuadrat juga dikatakan :
Fungsi akan naik jika 𝑓 ′ (𝑥 ) > 0
Fungsi akan turun jika 𝑓 ′(𝑥 ) < 0
Kalau dalam soal ditanya mencari nilai maksimum atau minimum contoh ditanya luas maksimum,
volume maksimum, biaya minimum, dll. Maka dapat dicari menggunakan nilai stasioner yaitu
turunan pertama dari fungsinya disama dengan kan nol {𝑓 ′(𝑥 ) = 0}.

PENGGUNAAN DESKRIMINAN
2
𝐷𝑒𝑠𝑘𝑟𝑖𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛 = 𝐷 = 𝑏 − 4𝑎𝑐
𝐷 ≥ 0, fungsi kuadrat mempunyai akar real
𝐷>0
Fungsi kuadrat mempunyai akar 2 real berbeda
Fungsi kuadrat memotong sumbu 𝑥 di 2 titik berbeda
𝐷=0
Fungsi kuadrat mempunyai 2 akar real kembar(sama)
Fungsi kuadrat memotong(menyinggung) sumbu 𝑥 di 1 titik
𝐷<0
Fungsi kuadrat mempunyai 2 akar imaginer(khayal)
Fungsi kuadrat tidak memotong sumbu 𝑥
DEFINIT (TIDAK MEMOTONG SUMBU X)
Definit ada 2 macam :
Definit positif/berada di atas sumbu 𝑥 dengan syarat : 𝐷 < 0 𝑑𝑎𝑛 𝑎 > 0
Definit negative/berada dibawa sumbu 𝑥 dengan syarat : 𝐷 < 0 𝑑𝑎𝑛 𝑎 < 0

PERSAMAAN LINGKARAN
Bentuk Umum :
𝑥 2 + 𝑦 2 = 𝑅2 Jika pusatnya 𝑃(0,0)
(𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 = 𝑅2 Jika pusatnya 𝑃 (𝑎, 𝑏)
Jika dalam soal diketahui persamaan lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝐶 = 0 maka pusatnya dicari
dengan rumus :
𝑎 𝑏
Pusat : 𝑃 (−2 , −2) selalu dibagi −2
Jari-jarinya 𝑅 = √𝑎2 + 𝑏2 − 𝐶
Jika Lingkaran mempunyai pusat (𝑥1 , 𝑦1 ) menyinggung garis 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 0 maka dapat ditentukan
jari-jarinya dengan rumus :
𝑎𝑥1 + 𝑏𝑦1 + 𝑐
𝑅=| |
√𝑎2 + 𝑏2
Jika lingkaran mempunyai titik diameter di 𝐴(𝑥1 , 𝑦1 ) dan 𝐵(𝑥2 , 𝑦2 ) maka untuk menentukan pusat dan
diameter digunakan rumus :
𝑥1 +𝑥2 𝑦1 +𝑦2
Pusat : 𝑃 ( , )
2 2
Diameter : 𝑑 = √(𝑥1 − 𝑥2 )2 + (𝑦1 − 𝑦2 )2
Page 3 of 12
 PERSAMAAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN
1. Persamaan garis singgung lingkaran pada
𝑥 2 + 𝑦 2 = 𝑅2 maka rumus PGS nya : 𝑥1 𝑥 + 𝑦1 𝑦 = 𝑅2
(𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 = 𝑅 2 maka rumus PGS nya : (𝑥1 − 𝑎)(𝑥 − 𝑎) + (𝑦1 − 𝑎)(𝑦 − 𝑎) = 𝑅 2
𝑥 2 + 𝑦 2 − 2𝑎𝑥 − 2𝑏𝑦 + 𝐶 = 0 maka rumus PGS nya :
𝑥1 𝑥 + 𝑦1 𝑦 − 𝑎(𝑥 + 𝑥1 ) − 𝑏(𝑦 + 𝑦1 ) + 𝐶 = 0
2. Persamaan garis singgung lingkaran bergradien
𝑦 − 𝑦1 = 𝑚(𝑥 − 𝑥1 ) ± 𝑅√1 + 𝑚2

Cara mencari GRADIENT :

𝑑𝑦
𝐺𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛𝑡 = 𝑚 = 𝑦 ′ = 𝑓 ′ (𝑥 ) = jadi merupakan turunan pertama suatu fungsi
𝑑𝑥
𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛𝑡 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑑𝑖ℎ𝑢𝑏𝑢𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑑𝑖 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑟𝑢𝑚𝑢𝑠 𝒎 = 𝒕𝒂𝒏 𝜶
Dalam gradient ada beberapa kriteria :
Sejajar dengan syarat : 𝑚1 = 𝑚2
Tegak lurus dengan syarta : 𝑚1 × 𝑚2 = −1

FUNGSI KOMPOSISI
𝑓0 𝑔(𝑥 ) = 𝑓(𝑔(𝑥 ))
𝑔0 𝑓(𝑥 ) = 𝑔(𝑓 (𝑥 ))
FUNGSI INVERS
𝑎𝑥+𝑏 𝑑 −𝑑𝑥+𝑏 𝑎
𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑎𝑑𝑎 𝑓 (𝑥 ) = , 𝑥 ≠ − 𝑎 maka inversnya 𝑓 −1 (𝑥 ) = , 𝑥 ≠ 𝑐 , dengan syarat 𝑥 − 𝑛𝑦𝑎
𝑐𝑥+𝑑 𝑐𝑥−𝑎
harus DIDEPAN semua.
𝐼𝑛𝑡𝑖𝑛𝑦𝑎 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑟𝑠 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑠𝑎𝑙𝑘𝑎𝑛 "y=" kalian jadikan "x="
Sifat invers fungsi :
1. {𝑓 −1 (𝑥 )}−1 = 𝑓 (𝑥 ) invers kalau di invers lagi jadinya kembali ke awal
2. (𝑓0 𝑔)−1 (𝑥 ) = (𝑔−1 𝑜𝑓 −1 )(𝑥 )
3. (𝑓0 𝑔0 ℎ)−1 (𝑥 ) = (ℎ−1 𝑜𝑔−1 𝑜𝑓 −1 )(𝑥 )
TEOREMA SISA
Namanya sisa adalah y itu sendiri
Kalau ada kata 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟, 𝑎𝑘𝑎𝑟, ℎ𝑎𝑏𝑖𝑠 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 maka jelas sisanya 𝟎
MATRIKS
𝑎 𝑏 𝑝 𝑞 𝑎+𝑝 𝑏+𝑞
( )+( )=( )
𝑐 𝑑 𝑟 𝑠 𝑐+𝑟 𝑑+𝑠
𝑎 𝑏 𝑝 𝑞 𝑎−𝑝 𝑏−𝑞
( )−( )=( )
𝑐 𝑑 𝑟 𝑠 𝑐−𝑟 𝑑−𝑠
𝑎 𝑏 𝑝 𝑞 𝑎𝑝 + 𝑏𝑟 𝑎𝑞 + 𝑏𝑠
( )×( )=( ) gampangane baris pada matriks pertama kamu kalikan
𝑐 𝑑 𝑟 𝑠 𝑐𝑝 + 𝑑𝑟 𝑐𝑞 + 𝑑𝑠
kolm pada matriks kedua
Jika ada matriks 𝐴2 𝑎𝑟𝑡𝑖𝑛𝑦𝑎 𝑖𝑡𝑢 𝐴2 = 𝐴 × 𝐴 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ ∶
𝑎 𝑏 𝑎 𝑏 𝑎 𝑏 𝑎𝑎 + 𝑏𝑐 𝑎𝑏 + 𝑏𝑑
Matriks 𝐴 = ( ) 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐴2 = 𝐴 × 𝐴 = ( )×( )=( )
𝑐 𝑑 𝑐 𝑑 𝑐 𝑑 𝑐𝑎 + 𝑑𝑐 𝑐𝑏 + 𝑑𝑑
𝑎 𝑏 𝑎 𝑐
Jika 𝐴 = ( ) maka transpose dari matriks A adalah 𝐴𝑇 = ( ) gampangane baris pada matriks
𝑐 𝑑 𝑏 𝑑
kamu ubah jadi kolom
𝑎 𝑏
Jika 𝐴 = ( ) maka determinan dari matriks A adalah |𝐴| = 𝑎𝑑 − 𝑏𝑐
𝑐 𝑑
Page 4 of 12
 𝑎 𝑏 1 𝑑 −𝑏
Jika 𝐴 = ( ) maka invers dari matriks A adalah 𝐴−1 = ( )
𝑐 𝑑 𝑎𝑑−𝑏𝑐 −𝑐 𝑎
Jika 𝐴𝑋 = 𝐵 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑋 = 𝐴−1 𝐵
Jika 𝑋𝐴 = 𝐵 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑋 = 𝐵𝐴−1
SIFAT DETERMINAN MATRIKS
𝑇
|𝐴 | = | 𝐴 |
|𝐴𝐵| = |𝐴| . |𝐵|
1
|𝐴−1 | =
|𝐴|
2|
|𝑘𝐴| = 𝑘 𝐴| jika matriks 𝐴 ordonya 2 × 2

TRANSFORMASI GEOMETRI
Translasi Bayangan Matriks Refleksi
(𝑥, 𝑦) 𝑎
Translasi oleh 𝑇 ( ) (𝑥 + 𝑎, 𝑦 + 𝑏)
𝑏
Refleksi (Pencerminan)
(𝑥, 𝑦) Terhadap sumbu 𝑥 1 0
(𝑥, −𝑦) ( )
0 −1
(𝑥, 𝑦) Terhadap sumbu 𝑦 −1 0
(−𝑥, 𝑦) ( )
0 1
(𝑥, 𝑦) Terhadap titik asal (0, 0) (−𝑥, −𝑦) −1 0
( )
0 −1
(𝑥, 𝑦) Terhadap garis 𝑦 = 𝑥 (𝑦, 𝑥 ) 0 1
( )
1 0
(𝑥, 𝑦) Terhadap garis 𝑦 = −𝑥 (−𝑦, −𝑥 ) 0 −1
( )
−1 0
(𝑥, 𝑦) Terhadap garis 𝑥 = 𝑘 (2𝑘 − 𝑥, 𝑦)
(𝑥, 𝑦) Terhadap garis 𝑦 = ℎ (𝑥, 2ℎ − 𝑦)
(𝑥, 𝑦) Terhadap titik (𝑘, ℎ) (2𝑘 − 𝑥, 2ℎ − 𝑦)
ROTASI (DIPUTAR)
(𝑥, 𝑦) 𝑅900 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑅−2700 0 −1
(−𝑦, 𝑥 ) ( )
1 0
(𝑥, 𝑦) 𝑅1800 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑅−1800 (−𝑥, −𝑦) −1 0
( )
0 −1
(𝑥, 𝑦) 𝑅2700 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑅−900 0 1
(𝑦, −𝑥 ) ( )
−1 0
(𝑥, 𝑦) Rotasi sebesar 𝛼 cos 𝑥 − sin 𝑥
( )
sin 𝑥 cos 𝑥

BARISAN DAN DERET ARITMATIKA

𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
𝑛
𝑆𝑛 = {2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏}
2
𝑈𝑛 = 𝑆𝑛 − 𝑆𝑛−1
Keterangan :
𝑎 = 𝑈1 = 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎
𝑏 = 𝑏𝑒𝑑𝑎
𝑈𝑛 = 𝑆𝑢𝑘𝑢 𝑘𝑒 − 𝑛
𝑆𝑛 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎

Page 5 of 12
 BARISAN DAN DERET GEOMETRI
𝑛−1
𝑈𝑛 = 𝑎𝑟
𝑎(1 − 𝑟 𝑛 )
𝑆𝑛 =
1−𝑟
𝑎
𝑆∞ =
1−𝑟
𝑎
Jumlah tak hingga suku ganjil adalah 𝑆∞𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙 = 1−𝑟 2
𝑎𝑟
Jumlah tak hingga suku genap adalah 𝑆∞𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝 = 1−𝑟 2
Jarak pantulan bola = 2𝑆∞ − 𝑎
Deret geometri dikatakan konvergen jika −1 < 𝑟 < 1
Deret geometri dikatakan divergen jika 𝑟 < −1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑟 > 1

Keterangan :
𝑎 = 𝑈1 = 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎
𝑟 = 𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜
𝑈𝑛 = 𝑆𝑢𝑘𝑢 𝑘𝑒 − 𝑛
𝑆𝑛 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎
𝑆∞ = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑘 ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎

DIMENSI TIGA
H
G
Beberapa rumus cepat :
P
Diagonal sisi : AC, BD,AF, dll rumus 𝑎√2
F
E Diagonal ruang : AG, BH,CE DF rumus : 𝑎√3
𝑎
JArak titik ke tengah alas/atap : AP, BP rumus : 2 √6
𝑎
JArak C ke bidang BCD rumus : 3 𝑎√3
2𝑎
Jarak E ke bidang BCD rumus : √3
3
D C

A B
TRIGONOMETRI

𝑛 3600
Luas 𝑠𝑒𝑔𝑖 − 𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟𝑎𝑛 = 2 × 𝑟 2 × sin ( 𝑛
)
3600
Keliling 𝑠𝑒𝑔𝑖 − 𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟𝑎𝑛 = 𝑛 × 𝑟 × √2 (1 − cos ( ))
𝑛

ATURAN SINUS, COSINUS, DAN LUAS SEGITIGA

𝑏 𝑎

𝑐
𝐴 𝐵 Page 6 of 12
 Aturan Sinus
𝑎 𝑏 𝑐
= =
sin 𝐴 sin 𝐵 sin 𝐶
Aturan Cosinus
𝑎2 = 𝑏2 + 𝑐 2 − 2 × 𝑏 × 𝑐 × cos 𝐴
𝑏2 = 𝑎2 + 𝑐 2 − 2 × 𝑎 × 𝑐 × cos 𝐵
𝑐 2 = 𝑎2 + 𝑏2 − 2 × 𝑎 × 𝑏 × cos 𝐶
Luas Segitiga
1
𝐿 = 2 × 𝑎 × 𝑏 × sin 𝐶
1
𝐿 = 2 × 𝑎 × 𝑐 × sin 𝐵
1
𝐿 = 2 × 𝑏 × 𝑐 × sin 𝐴
KUMPULAN RUMUS TRIGONOMETRI
Rumus jumlah dan selisih sudut
1. 𝑠𝑖𝑛(𝛼 + 𝛽) = 𝑠𝑖𝑛𝛼. 𝑐𝑜𝑠𝛽 + 𝑐𝑜𝑠𝛼. 𝑠𝑖𝑛𝛽
2. 𝑠𝑖𝑛(𝛼 − 𝛽) = 𝑠𝑖𝑛𝛼. 𝑐𝑜𝑠𝛽 − 𝑐𝑜𝑠𝛼. 𝑠𝑖𝑛𝛽
3. 𝑐𝑜𝑠(𝛼 + 𝛽) = 𝑐𝑜𝑠𝛼. 𝑐𝑜𝑠𝛽 − 𝑠𝑖𝑛𝛼. 𝑠𝑖𝑛𝛽
4. 𝑐𝑜𝑠(𝛼 − 𝛽) = 𝑐𝑜𝑠𝛼. 𝑐𝑜𝑠𝛽 + 𝑠𝑖𝑛𝛼. 𝑠𝑖𝑛𝛽
𝑡𝑎𝑛𝛼+𝑡𝑎𝑛𝛽
5. 𝑡𝑎𝑛(𝛼 + 𝛽) =
1−𝑡𝑎𝑛𝛼.𝑡𝑎𝑛𝛽
𝑡𝑎𝑛𝛼−𝑡𝑎𝑛𝛽
6. 𝑡𝑎𝑛(𝛼 − 𝛽) =
1+𝑡𝑎𝑛𝛼.𝑡𝑎𝑛𝛽

Rumus Sudut Rangkap

1. 𝑠𝑖𝑛2𝛼 = 2. 𝑠𝑖𝑛𝛼. 𝑐𝑜𝑠𝛼
2. 𝑐𝑜𝑠2𝛼 = cos 2 𝛼 − sin2 𝛼 = 2 cos 2 𝛼 − 1 = 1 − 2 sin2 𝛼
3. CONTOH : cos 6𝛼 = cos 2 3𝛼 − sin2 3𝛼 = 2 cos 2 3𝛼 − 1 = 1 − 2 sin2 3𝛼
2𝑡𝑎𝑛𝛼
4. 𝑡𝑎𝑛2𝛼 =
1−tan2 𝛼
5. 𝑠𝑖𝑛3𝛼 = 3𝑠𝑖𝑛𝛼 − 4 sin3 𝛼
6. 𝑐𝑜𝑠3𝛼 = 4 cos 3 𝛼 − 3𝑐𝑜𝑠𝛼
3𝑡𝑎𝑛𝛼−tan3 𝛼
7. 𝑡𝑎𝑛3𝛼 =
1−3 tan2 𝛼

Sudut Negatif :
sin(−𝛼) = − sin 𝛼
cos(−𝛼) = cos 𝛼
tan(−𝛼) = − tan 𝛼
Rumus Sudut Pertengahan
1 1−𝑐𝑜𝑠𝛼
1. 𝑠𝑖𝑛 𝛼 = ±√
2 2

1 1+𝑐𝑜𝑠𝛼
2. 𝑐𝑜𝑠 𝛼 = ±√
2 2

1 1−𝑐𝑜𝑠𝛼 1−𝑐𝑜𝑠𝛼 𝑠𝑖𝑛𝛼

3. 𝑡𝑎𝑛 𝛼 = ±√ = =
2 1−𝑐𝑜𝑠𝛼 𝑠𝑖𝑛𝛼 1+𝑐𝑜𝑠𝛼

Rumus Hasil kali Sinus dan Cosinus

2. 𝑠𝑖𝑛𝛼. 𝑐𝑜𝑠𝛽 = 𝑠𝑖𝑛(𝛼 + 𝛽) + 𝑠𝑖𝑛(𝛼 − 𝛽)
2. 𝑐𝑜𝑠𝛼. 𝑠𝑖𝑛𝛽 = 𝑠𝑖𝑛(𝛼 + 𝛽) − 𝑠𝑖𝑛(𝛼 − 𝛽)
2. 𝑐𝑜𝑠𝛼. 𝑐𝑜𝑠𝛽 = 𝑐𝑜𝑠(𝛼 + 𝛽) + 𝑐𝑜𝑠(𝛼 − 𝛽)
−2. 𝑠𝑖𝑛𝛼. 𝑠𝑖𝑛𝛽 = 𝑐𝑜𝑠(𝛼 + 𝛽) − 𝑐𝑜𝑠(𝛼 − 𝛽)

Page 7 of 12
Ingat : kalau ada soal seperti ini

? 𝑐𝑜𝑠𝛼. 𝑐𝑜𝑠𝛽 tanpa ada angka di depan, jangan bimbang apalagi GALAU,hehe tinggal kita bagi 2 aja...contoh ::::
1
𝑐𝑜𝑠𝛼. 𝑐𝑜𝑠𝛽 = {𝑐𝑜𝑠(𝛼 + 𝛽) + 𝑐𝑜𝑠(𝛼 − 𝛽)}
2
6
6. 𝑐𝑜𝑠𝛼. 𝑐𝑜𝑠𝛽 = {𝑐𝑜𝑠(𝛼 + 𝛽) + 𝑐𝑜𝑠(𝛼 − 𝛽)}
2
= 3{𝑐𝑜𝑠(𝛼 + 𝛽) + 𝑐𝑜𝑠(𝛼 − 𝛽)}
Rumus jumlah dan selisih Sinus dan Cosinus
1 1
1. 𝑠𝑖𝑛𝛼 + 𝑠𝑖𝑛𝛽 = 2𝑠𝑖𝑛 (𝛼 + 𝛽)𝑐𝑜𝑠 (𝛼 − 𝛽)
2 2
1 1
2. 𝑠𝑖𝑛𝛼 − 𝑠𝑖𝑛𝛽 = 2𝑐𝑜𝑠 (𝛼 + 𝛽)𝑠𝑖𝑛 (𝛼 − 𝛽)
2 2
1 1
3. 𝑐𝑜𝑠𝛼 + 𝑐𝑜𝑠𝛽 = 2𝑐𝑜𝑠 (𝛼 + 𝛽)𝑐𝑜𝑠 (𝛼 − 𝛽)
2 2
1 1
4. 𝑐𝑜𝑠𝛼 − 𝑐𝑜𝑠𝛽 = −2𝑠𝑖𝑛 (𝛼 + 𝛽)𝑠𝑖𝑛 (𝛼 − 𝛽)
2 2

JUMLAH
SELISIH

𝑠+𝑠 2𝑠𝑐
𝑠−𝑠 2𝑐𝑠
𝑐+𝑐 2𝑐𝑐
𝑐−𝑐 −2𝑠𝑠
1⁄ JUMLAH
2
1⁄ SELISIH
2
Cara menyusun rumus
Dari kiri ke kanan :
𝟐𝒔𝒄 → 𝒔 + 𝒔 ⇒ JUMLAH SELISIH

𝟐. 𝒔𝒊𝒏𝜶. 𝒄𝒐𝒔𝜷 = 𝒔𝒊𝒏(𝜶 + 𝜷) + 𝒔𝒊𝒏(𝜶 − 𝜷)

Dari kanan ke kiri :
𝒔 + 𝒔 → 𝟐𝒔𝒄 ⇒ 1⁄ JUMLAH 1⁄ SELISIH
2 2
𝟏 𝟏
𝒔𝒊𝒏𝜶 + 𝒔𝒊𝒏𝜷 = 𝟐𝒔𝒊𝒏 (𝜶 + 𝜷)𝒄𝒐𝒔 (𝜶 − 𝜷)
𝟐 𝟐
Cara Menghafal : (eitss jangan tertawa dulu tapi,,hehe )
𝑠𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔 + 𝑠𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔 → 2 𝑠𝑎𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎
𝑠𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔 − 𝑠𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔 → 2 𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑠𝑒𝑠𝑎𝑎𝑡
𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎 + 𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎 → 2 𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎
𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎 − 𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎 → −2 𝑠𝑎𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑢ℎ
karena saling selingkuh perbuatan negatif makanya ada ” − "…… (jangan tersinggung ya yg sering selingkuh :-P)
𝐾𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑛 𝐼𝐼 𝐾𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑛 𝐼
⊕ 𝑠𝑖𝑛, 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐𝑎𝑛 ⊕ 𝑎𝑙𝑙
0
𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠𝑠 ∶ (180 − 𝛼) 𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠: 𝛼
0 0
90 < 𝛼 < 180 00 < 𝛼 < 900

𝐾𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑛 𝐼𝐼𝐼 𝐾𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑛 𝐼𝑉

⊕ 𝑡𝑎𝑛, 𝑐𝑜𝑡𝑎𝑛 ⊕ 𝑐𝑜𝑠, 𝑠𝑒𝑐𝑎𝑛
𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠𝑠 ∶ (1800 + 𝛼) 𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠: (3600 − 𝛼)
1800 < 𝛼 < 2700 2700 < 𝛼 < 3600

Page 8 of 12
 Sudut-Sudut Istimewa
𝛼 00 300 450 600 900
𝑠𝑖𝑛𝛼 0 1⁄ 1⁄ √2 1⁄ √3 1
2 2 2
𝑐𝑜𝑠𝛼 1 1⁄ √3 1⁄ √2 1⁄ 0
2 2 2
𝑡𝑎𝑛𝛼 0 1⁄ √3 1 √3 ∞
3
Idenditas Trigonometri
𝑑𝑒 𝑠𝑎 𝑠𝑖𝑛 𝑑𝑒
𝑠𝑖𝑛 = 𝑐𝑜𝑠 = 𝑡𝑎𝑛 = =
𝑚𝑖 𝑚𝑖 𝑐𝑜𝑠 𝑠𝑎
𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐𝑎𝑛 =
1
=
𝑚𝑖
𝑠𝑒𝑐𝑎𝑛 =
1
=
𝑚𝑖 mi
𝑠𝑖𝑛 𝑑𝑒 𝑐𝑜𝑠 𝑠𝑎
1 𝑐𝑜𝑠 𝑠𝑎 de
𝑐𝑜𝑡𝑎𝑛 = = =
𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑛 𝑑𝑒
sa 𝛼
sin2 𝛼 + cos 2 𝛼
=1→ sin2 𝛼
= 1− cos 2 𝛼
→ cos 𝛼 = 1 − sin2 𝛼
2
2 2
1 + tan 𝛼 = secan 𝛼
1 + cotan2 𝛼 = cosecan2 𝛼
LIMIT

Limit di 𝑥 = 𝑎
0
Cara cepat menggunakan turunan jika dia 0
Limit tak terhingga
∞, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑛 > 𝑚
𝑎 𝑥 𝑛 +𝑎 𝑥 𝑛−1 +⋯+𝑎 𝑥+𝑎 𝑎𝑛
𝑙𝑖𝑚𝑖𝑡 𝑏𝑛 𝑥 𝑛+𝑏𝑛−1 𝑥 𝑛−1 +⋯+𝑏1𝑥+𝑏 0 = 𝑏𝑛
, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑛 = 𝑚
𝑥→ ∞ 𝑛 𝑛−1 1 0

0, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑛 < 𝑚

𝑙𝑖𝑚𝑖𝑡 [√𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 − √𝑝𝑥 2 + 𝑞𝑥 + 𝑟] =

𝑥→ ∞

𝑏−𝑞
𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑎 = 𝑝 , 𝑚𝑎𝑘𝑎
2√𝑎
Limit trigonometri
Cara : selama ada 𝒔𝒊𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒕𝒂𝒏 silahkan anda coret asal dia dalam operasi perkalian sedangkan cos
dirubah dulu kedalam bentuk sin dengan identitas trigonometri atau menggunakan turunan

TURUNAN FUNGSI

𝐽𝐼𝑘𝑎 𝑓 (𝑥 ) = 𝑎𝑥 𝑛 , 𝑚𝑎𝑘𝑎
𝑑𝑦
𝑓 ′ (𝑥 ) = = 𝑦 ′ = 𝑎𝑛𝑥 𝑛−1
𝑑𝑥
Dalam aplikasi nya turunan fungsi dapat digunakan untuk mencari maksimum dan minimum suatu fungsi
yaitu dengan syarat 𝑓 ′ (𝑥 ) = 0
𝑑𝑦
Atau digunakan untuk mencari 𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 = 𝑚 = 𝑓 ′(𝑥 ) = = 𝑦′
𝑑𝑥
Persamaan garis singgung : 𝑦 − 𝑦1 = 𝑚(𝑥 − 𝑥1 )

Page 9 of 12
Dalam turunan fungsi yang harus dipahami juga adalah turunan berantai, contoh :
1. 𝑓 (𝑥 ) = (3𝑥 2 + 2)9 , maka 𝑓 ′ (𝑥 ) = 9(3𝑥 2 + 2)8 (6𝑥 ) = 54𝑥 (𝑥 2 + 2)8
2. 𝑦 = (𝑥 3 − 𝑥 )5 , maka 𝑦 ′ = 5(𝑥 3 − 𝑥 )4 (𝑥 2 − 1) = (5𝑥 2 − 5)(𝑥 3 − 𝑥 )4
1
3
3. 𝑓 (𝑥 ) = √6𝑥2 , dirubah dulu jadi 𝑓 (𝑥 ) = 3(6𝑥 2 + 8𝑥 )2
+5𝑥
1 1 (18𝑥 + 12)
𝑀𝑎𝑘𝑎 𝑓 ′(𝑥 ) = 3 ( ) (6𝑥 2 + 8𝑥 )−2 (12𝑥 + 8) =
2 √6𝑥 2 + 8𝑥

TURUNAN TRIGONOMETRI

TRIGONOMETRI TURUNAN
sin 𝑎𝑥 → 𝑎 cos(𝑎𝑥 + 𝑏)
cos 𝑎𝑥 → −𝑎 sin 𝑎𝑥
sin(𝑎𝑥 + 𝑏) → 𝑎 cos(𝑎𝑥 + 𝑏)
cos(𝑎𝑥 + 𝑏) → −𝑎 sin(𝑎𝑥 + 𝑏)
Contoh :
1. sin(𝑥 2 + 1) 1. 2𝑥 cos(𝑥 2 + 1)
→
2. sin2 (1 − 3𝑥 ) 2. 2 × sin(1 − 3𝑥 ) × cos(1 − 3𝑥 ) × (−3𝑥 ) = −6𝑥 sin(1 − 3𝑥 ) cos(1 − 3𝑥 )
= −3 sin(2 − 6𝑥 )

INTEGRAL
Fungsi INTEGRAL

𝑥 𝑛+1
𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 𝑛 → 𝐹 (𝑥 ) =
𝑛+1

1 3 3 2
𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 2 + 3𝑥 − 2 → 𝐹 (𝑥 ) = 𝑥 + 𝑥 − 2𝑥 + 𝐶
3 2
Rumus integral :
𝑥 𝑛+1
∫ 𝑥 𝑛 𝑑𝑥 = +𝐶
𝑛+1
1
∫(𝑎𝑥 + 𝑏)𝑛 𝑑𝑥 = (𝑎𝑥 + 𝑏)𝑛+1 + 𝐶
(
𝑎 𝑛+1)
1
∫ sin 𝑎𝑥 𝑑𝑥 = − cos 𝑎𝑥 + 𝐶
𝑎
1
∫ cos 𝑎𝑥 𝑑𝑥 = sin 𝑎𝑥 + 𝐶
𝑎
1
∫ sin(𝑎𝑥 + 𝑏) 𝑑𝑥 = − cos(𝑎𝑥 + 𝑏) + 𝐶
𝑎
1
∫ cos(𝑎𝑥 + 𝑏) 𝑑𝑥 = sin(𝑎𝑥 + 𝑏) + 𝐶
𝑎

Ada beberapa jenis pengerjaan integral :

1. Integral biasa
2. Integral Substitusi
Cirinya adalah ada selisih pangkat x nya adalah 1
3. Integral Parsial
Kalau sama-sama aljabar maka pasti sama-sama pangkat satu, kalau tidak mesti satu fungsinya aljabar
satunya trigonometri

Page 10 of 12
 STATISTIK
Ukuran penyebaran :
1
Rataan kuartil = 2 (𝑄1 + 𝑄3 )
1
𝑅𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑔𝑎 = 3 (𝑄1 + 𝑄2 + 𝑄3 )
𝑆𝑡𝑎𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑙𝑖𝑚𝑎 𝑠𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑖 ∶
𝑥𝑚𝑖𝑛 − 𝑄1 − 𝑄2 − 𝑄3 − 𝑥𝑚𝑎𝑥
𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 (𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑢𝑎𝑛) = 𝑅 = 𝑋𝑚𝑎𝑥 − 𝑋𝑚𝑖𝑛
𝐻𝑎𝑚𝑝𝑎𝑟𝑎𝑛 = 𝐻 = 𝑄3 − 𝑄1
1 1
𝑆𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑢𝑎𝑟𝑡𝑖𝑙 = 𝑄𝑑 = 2 𝐻 = 2 (𝑄3 − 𝑄1 )
∑|𝑥𝑖 −𝑥̅ |
𝑆𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 𝑆𝑅 =
𝑛
2 ∑(𝑥𝑖 −𝑥̅ )2
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠𝑖 (𝑅𝑎𝑔𝑎𝑚) = 𝑆 =
𝑛 Data Tunggal
∑(𝑥𝑖 −𝑥̅ )2
𝑆𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢 (𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 ) = √
𝑛
∑ 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 −𝑥̅ )2
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠𝑖 (𝑅𝑎𝑔𝑎𝑚) = 𝑆 2 =
𝑛 Data Kelompok
∑ 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 −𝑥̅ )2
𝑆𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢 (𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 ) = √
𝑛
Data Kelompok :
∑ 𝑓𝑥𝑖
𝑀𝑒𝑎𝑛 = 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 𝑥̅ =
∑𝑓
𝑑1
𝑀𝑜𝑑𝑢𝑠(𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟) = 𝑀𝑜 = 𝑇𝑏 + ( )𝑘
𝑑1 + 𝑑2
Keterangan :
HARUS tahu dahulu letak modusnya dilihat dari frekuensi terbesar
𝑇𝑏 ∶ 𝑇𝑒𝑝𝑖 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ
𝑑1 ∶ 𝒔𝒆𝒍𝒊𝒔𝒊𝒉 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑚𝑜𝑑𝑢𝑠 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝒔𝒆𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎𝒏𝒚𝒂
𝑑2 ∶ 𝒔𝒆𝒍𝒊𝒔𝒊𝒉 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑚𝑜𝑑𝑢𝑠 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝒔𝒆𝒔𝒖𝒅𝒂𝒉𝒏𝒚𝒂
𝑘 ∶ 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝒊𝒏𝒕𝒆𝒓𝒗𝒂𝒍 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠

𝑖
𝑛 − ∑ 𝑓𝑘
𝐾𝑢𝑎𝑟𝑡𝑖𝑙 = 𝑄𝑖 = 𝑇𝑏 + (4 )𝑘
∑𝑓

Keterangan :
𝒊
HARUS tahu dahulu letak kuartilnya dilihat dari
𝟒
𝒏 dengan 𝑖 tergantung kartil yang ditanyakan
𝑖 = 1, 2, 3
𝑇𝑏 ∶ 𝑇𝑒𝑝𝑖 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ
𝑛 ∶ 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖
∑ 𝑓𝑘 ∶ 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑘𝑜𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 (𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ) 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑘𝑢𝑎𝑟𝑡𝑖𝑙
∑ 𝑓 ∶ 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖
𝑘 ∶ 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝒊𝒏𝒕𝒆𝒓𝒗𝒂𝒍 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
𝑄1 → 𝑘𝑢𝑎𝑡𝑖𝑙 1 → 𝑘𝑢𝑎𝑟𝑡𝑖𝑙 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ
𝑄2 → 𝑘𝑢𝑎𝑟𝑡𝑖𝑙 2 → 𝑘𝑢𝑎𝑟𝑡𝑖𝑙 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 → 𝑴𝒆𝒅𝒊𝒂𝒏
𝑄3 → 𝑘𝑢𝑎𝑟𝑡𝑖𝑙 3 → 𝑘𝑢𝑎𝑟𝑡𝑖𝑙 𝑎𝑡𝑎𝑠

Page 11 of 12
 PERMUTASI dan KOMBINASI

Perbedaan permutasi dengan kombinasi adalah kalau permutasi memperhatikan urutan sedangan kombinasi
TIDAK memperhatikan urutan (acak)
𝑛!
𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑡𝑎𝑠𝑖 = 𝑃𝑟𝑛 =
(𝑛 − 𝑟 )!
𝑛!
𝐾𝑜𝑚𝑏𝑖𝑛𝑎𝑠𝑖 = 𝐶𝑟𝑛 =
(𝑛 − 𝑟)! 𝑟!
𝑛!
𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑢𝑛𝑠𝑢𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑎 = 𝑃 =
𝑘! 𝑙! 𝑚!
𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑖𝑠 = 𝑃𝑠𝑖𝑘𝑙𝑖𝑠 = (𝑛 − 1)!

Penggunaan Turunan Pertama

Kalau dalam soal ditanya maksimum-minimum suatu fungsi maka digunakan stasioner 𝑓 ′(𝑥 ) = 0
Fungsi dikatakan naik jika 𝑓 ′(𝑥 ) > 0
Fungsi dikatakan tidak turun jika 𝑓 ′ (𝑥 ) ≥ 0
Fungsi dikatakan turun jika 𝑓 ′ (𝑥 ) < 0
Fungsi dikatakan tidak akan naik jika 𝑓 ′(𝑥 ) ≤ 0

Page 12 of 12