You are on page 1of 2
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Yth. Seluruh Direktur Rumah Sakit pemberi pelayanan kesehatan dalam Program Jaminan Kesehatan SURAT EDARAN NOMOR HK.02.01/MENKES/296 /2019 TENTANG PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA JASA DALAM PROGRAM JAMINAN KESEHATAN Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan saat ini telah memasuki tahun ke-6. Masih terdapat permasalahan mengenai pembiayaan kesehatan dalam program jaminan kesehatan, utamanya ketidaksesuaian antara penerimaan dan pengeluaran Dana Jaminan Sosial yang mengakibatkan keterlambatan pembayaran BPJS Kesehatan kepada Rumah Sakit. Permasalahan tersebut menyebabkan keterlambatan pembayaran dari Rumah Sakit kepada Penyedia Jasa terutama Penyedia Jasa obat dan alat kesehatan. Penyedia jasa saat ini mengalami kesulitan cash flow, sehingga berpotensi menyebabkan terhentinya pengiriman obat/alat kesehatan kepada rumah sakit yang pada akhimya dapat mengganggu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Surat Edaran ini bertujuan untuk mendorong percepatan pembayaran dari rumah sakit kepada penyedia jasa. Mengingat Ketentuan: 1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); Jl H.R, Rasuna Sald Blok XS, Kav. 4-9 Jakarta 12950 Telpon/Faxsimile (021) 6201594 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republii Indonesia Nomor 5256); Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan ({Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 165); Berdasarkan hal tersebut, dengan ini disampaiken kepada seluruh Direktur Rumah Sakit pemberi pelayanan kesehatan dalam Program Jaminan Kesehatan, untuk: tt menghitung seluruh kewajiban yang harus dibayarkan kepada penyedia jasa, baik alat kesehatan, obat, maupun jasa lainnya; dan menyisihkan pembayaran klaim Jaminan Keschatan dari BPJS Kesehatan yang telah diterima sebagai pemasukan rumah sakit untuk dapat segera dibayarkan kepada penyedia jasa, sehingga hutang rumah sakit dapat segera diselesaikan dan tidak membebani pedagang besar farmasi, penyalur alat kesehatan, dan industri farmasi. Rumah Sakit dapat mengkaji dan menimbang untuk memanfaatkan fasilitas Supply Chain Financing (SCF) kerjasama BPJS Kesehatan dan lembaga keuangan apabila dianggap dapat membantu masalah cash flow Rumah Sakit, schingga dapat memenuhi kewajiban Rumah Sakit kepada pihak ketiga. Demikian Surat Edaran ini disampaikan untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal I Mei 2019

You might also like