You are on page 1of 6

IJPST - 5(3), 2018; 76-81

Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology


Journal Homepage : http://jurnal.unpad.ac.id/ijpst/
UNPAD

Effect of Ethanol Concentration on Antibacterial Activity of Bligo Fruit


Extract (Benincasa hispida Thunb) to Salmonella typhi

Fhahri Mubarak1*, Sartini Sartini2, Dia Purnawanti1

1
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar, Makassar, Indonesia
2
Universitas Hasanuddin Makassar, Makassar, Indonesia

Submitted 13 April 2018; Revised 14 May 2018; Accepted 15 May 2018; Published 01 October 2018
*Corresponding author: fhahrimubarak@gmail.com

Abstract
Bligo fruit (Benincasa hispida Thunb) is one of medicinal plants used to cure typhoid fever which
caused by Salmonella typhi bacteria. The aim of this research was to find out the effect of ethanol
concentration as a solvent from Bligo fruit (Benincasa hispida Thunb) extracts as an antibacterial,
especially to Salmonella typhi. This simplicia was being extracted with 96% ethanol, 70% ethanol,
and 50% ethanol by using maceration method for 3x24 hours. The antibacterial activity test was done
by diffusion of agar method to the MHA medium by obserring the resistor zone which formed from
96% ethanol, 70% ethanol and 50% ethanol. The diametres obtained were 6.815 mm for 96% ethanol,
25.223 mm for 70% ethanol while for 50% ethanol there was no resistance zone can be observed. From
the result can be conclude that the best concentration of ethanol that has a great potencial as resistor
to Salmonella typhi bacteria was the Bligo fruit (Benincasa hispida Thunb) extracts of 70% ethanol.

Keywords: Antibacterial, Benincasa hispida Thunb, bligo fruit, Salmonella typhi.

Pengaruh Konsentrasi Etanol pada Aktivitas Antibakteri Ekstrak Buah


Bligo (Benincasa hispida Thunb) terhadap Salmonella typhi

Abstrak
Buah Bligo (Benincasa hispida Thunb) merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang digunakan
untuk mengobati penyakit demam tifoid yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsentrasi etanol sebagai cairan penyari dari ekstrak Buah
Bligo (Benincasa hispida Thunb) yang memberikan efek antibakteri, khususnya Salmonella typhi.
Simplisia tersebut diekstraksi dengan etanol 96%, etanol 70% dan etanol 50% menggunakan metode
maserasi selama 3x24 jam. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar pada medium
MHA dengan melihat zona hambat yang terbentuk dengan etanol 96%, etanol 70% dan etanol 50%
tersebut didapatkan diameter pada etanol 96% diperoleh sebesar 6,815 mm, pada etanol 70% diperoleh
sebesar 25,223 mm dan pada etanol 50% tidak terdapat zona hambat. Hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa konsentrasi etanol sebagai cairan penyari dari ekstrak Buah Bligo (Benincasa hispida Thunb)
yang memiliki daya hambat yang baik pada konsentrasi 10% terhadap bakteri Salmonella typhi adalah
etanol 70%.

Kata Kunci: Antibakteri, Benincasa hispida Thunb, buah bligo, Salmonella typhi.

76
IJPST - 5(3), 2018; 76-81

1. Pendahuluan akan masuk ke dalam rongga sel tumbuhan


Demam tifoid merupakan salah satu yang mengandung zat aktif. Kemudian zat
penyebab kematian utama di dunia dengan aktif akan terlarut dalam pelarut organik
angka kematian sebesar 12,6 juta kasus dan pada bagian luar sel untuk selanjutnya
diperkirakan terjadi 600.000 kematian tiap berdifusi masuk ke dalam pelarut. Proses ini
tahunnya. Hampir 80% dari kasus tersebut terus berulang sampai terjadi keseimbangan
terjadi di Asia.1 Kejadian demam tifoid di konsentrasi zat aktif antara di dalam sel dan
Indonesia sekitar 1.100 kasus per 100.000 di luar sel.8
penduduk per tahunnya dengan angka Penelitian sebelumnya telah dilakukan
kematian 3,1-10,4%.2 Patogenesis pada pengujian daya hambat terhadap S. typhi
Salmonella typhi diawali dengan adhesi pada dengan menggunakan beberapa cairan
permukaan usus, tahap selanjutnya adalah penyari dan didapatkan ekstrak etanol
menembus lamina propia dalam usus dan memiliki aktivitas yang paling baik.9
terfagosit oleh makrofag. Salmoella yang Sehingga perlu dilakukan pengujian aktivitas
terfagosit menyebar ke ileum bagian distal daya hambat dari ekstrak buah bligo dengan
dan kolon. Dengan reseptor TLR-5 dan beberapa konsentrasi etanol yaitu 96%, 70%,
TLR-4 / MD2 / CD-14, makrofag mengenali dan 50%, untuk mengetahui apakah ekstrak
pola molekul patogen terkait seperti flgela buah bligo memiliki aktivitas terhadap
dan lipopolisakarida pada bakteri, sehingga bakteri S. typhi. Adapun tujuan penelitian
makrofag dan sel epitel usus menarik sel T ini untuk menentukan konsentrasi etanol
dan menimbulkan infeksi pada usus.3 terbaik sebagai cairan penyari dari ekstrak
Keragaman genetik dan fisiologis buah Bligo yang memberikan efek terhadap
kehidupan mikroba sangat besar melebihi S. typhi. Sehingga diharapkan pada penelitian
tanaman maupun hewan. Keragaman ini ini dapat memberikan informasi kepada
merupakan sumbangsi yang besar dari masyarakat tentang aktivitas antibakteri
beberapa sifat mikroorganisme.4 ekstrak etanol buah bligo (B. hispida Thunb)
Untuk infeksi S. typhi biasanya diobati terhadap bakteri S. typhi penyebab penyakit
dengan antibiotika seperti kloramfenikol, tifoid.
tiamfenikol, ampisilin, dan kotrimoksazol
dengan indikasi penyembuhan atau 2. Metode
penanganan penyakit seperti demam tifoid. 2.1. Alat
Namun, penggunaan antibiotika yang tidak Alat-alat yang digunakan dalam
tepat dapat menimbulkan efek samping penelitian ini antara lain yaitu autoklaf
seperti resistensi terhadap antibiotika. Oleh (Gea®), batang pengaduk, bunsen, botol
karena itu, mulai dikembangkan penelitian semprot, cawan petri (Pyrex®), cawan
untuk meminimalisir efek samping dari porselin, Erlenmeyer (pyrex®), gelas ukur
penggunaan antibiotika.5 (pyrex®), gelas kimia (Pyrex®), inkubator
Salah satu tanaman obat yang digunakan (Memmert®), jangka sorong, mikropipet
oleh masyarakat untuk mengobati demam (Eppendrof®), oven (Falc®), pinset, paper
tifoid yaitu bligo (Benincasa hispida Thunb). disk kosong, sendok tanduk, swab steril, vial,
Buah bligo mengandung minyak timbangan analitik (Mettler Toledo®), tabung
atsiri, flavanoid, glikosida, protein, vitamin, reaksi (Pyrex®).
mineral, tanin, saponin, antrakuinon.6,7
Untuk mendapatkan senyawa tersebut perlu 2.2. Bahan
dilakukan ekstraksi. Bahan yang digunakan dalam penelitian
Proses ekstraksi adalah proses ini adalah Aluminium foil, Aquadest, bakteri
perpindahan massa dari komponen zat padat S. typhi, Ekstrak buah bligo (B. hispida
yang terdapat pada simplisia ke dalam pelarut Thunb), Etanol 96%, Etanol 70%, Etanol
organik yang digunakan. Pelarut organik 50%, kapas, label, NaCl fisiologis 0,9%,
akan menembus dinding sel dan selanjutnya media MHA

77
IJPST - 5(3), 2018; 76-81

2.3. Prosedur Rinci menggunakan ose steril, selanjutnya


2.3.1. Penyiapan Sampel diinokulasikan dalam medium MHA miring
Sampel penelitian yang akan digunakan dengan cara digoreskan, setelah itu diinkubasi
diperoleh dari Kecamatan Pitumpanua, dalam inkubator selama 24 jam bakteri pada
Kabupaten Wajo. Buah bligo (B. hispida suhu 37oC.
Thunb) yang telah dipetik, selanjutnya Bakteri uji yang telah diremajakan
dibersihkan dari benda-benda asing (debu) selama 18-24 jam, masing-masing diambil
atau kotoran lainnya. Buah bligo yang satu ose kemudian disuspensikan kedalam
telah dibersihkan selanjutnya dikupas dan larutan NaCl fisiologis 0,9%, setelah itu
kemudian dirajang untuk mempermudah dihomogenkan. Suspensi diinkubasi selama
proses pengeringan. Sampel buah bligo 24 jam dan diukur serapannya dengan
dikeringkan dengan menggunakan lemari menggunakan spektrofotometer pada panjang
pengering pada suhu 50oC. gelombang 580 nm sehingga diperoleh
transmitan 25%, sebagai blanko di gunakan
2.3.2. Pembuatan Ekstrak NaCl 0,9% steril, kekeruhannya diseragamkan
Serbuk simplisia masing-masing dengan menggunakan standar Mc. Farland
sebanyak 200 g dimasukan kedalam bejana 0,5 (kepadatan bakteri 1,5 X 108).
maserasi, kemudian dibasahi menggunakan
pelarut etanol 96%, 70% dan 50% sebanyak 2.3.6. Uji Daya Hambat
500 ml hingga serbuk simplisia terbasahi Uji ini dilakukan dengan menggunakan
sempurna, diamkan selama 15-30 menit, medium MHA yang dimasukkan ke dalam
ditutup dengan menggunakan alumunium cawan petri sebanyak 10-15 mL, kemudian
foil, didiamkan selama 3 hari dan terlindung dipipet suspensi bakteri sebanyak 20 µl lalu
dari cahaya sambil sesekali diaduk, lalu di homogenkan. Selanjutnya sampel uji dan
disaring menggunakan kain flanel. kontrol negatif diteteskan sebanyak 20 µl pada
paperdisks lalu dibiarkan hingga menyerap.
2.3.3. Sterilisasi Alat Setelah medium memadat, paperdisks
Alat gelas yang digunakan dicuci dimasukkan kedalam cawan petri. Kemudian
dengan deterjen, kemudian dibilas dengan air diinkubasi dalam inkubator selama 24 jam
suling lalu dikeringkan. Untuk alat-alat yang pada suhu 37oC. Diamati dan diukur diameter
bersifat tahan panas dan tidak berskala seperti hambat paper disk menggunakan jangka
alat gelas disterilkan dengan menggunakan sorong.
oven pada suhu 180oC selama 2-3 jam.
Sedangkan alat-alat yang terbuat dari plastik 2.3.7. Pengumpulan Data
dan berskala dapat disterilkan menggunakan Data yang dikumpulkan dari hasil
autoklaf pada suhu 121oC selama 15 menit. pengujian ekstrak buah bligo terhadap bakteri
Untuk ose disterilkan dengan cara dipijarkan uji S. typhi berupa hasil pengukuran diameter
dengan menggunakan lampu spiritus. zona hambatan yang bersifat antibakteri.

2.3.4. Pembuatan Medium 3. Hasil


Mueller Hinton Agar (MHA) dilarutkan
3.1. Rendemen Ekstrak
sebanyak 38 gram kedalam 1000 mL aquadest. Pada tahap awal peneltian dilakukan
Dipanaskan hingga mendidih menggunakan ekstraksi sampel buah Bligo (B. hispida
microwave, diaduk hingga homogen. Ditutup
Thunb) dengan metode maserasi
mulut erlenmeyer dengan kasa steril dan menggunakan beberapa penyari yaitu etanol
disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121oC
96%, 70% dan 50% (Tabel 1). Hasil ekstrak
selama 15 menit.10 kental yang diperoleh kemudian diuji
aktivitas antibakterinya terhadap bakteri S.
2.3.5. Penyiapan Bakteri Uji typhi untuk melihat besar daya hambat yang
Bakteri S. typhi diambil dengan dapat diberikan.

78
IJPST - 5(3), 2018; 76-81

Tabel 1. Rendemen hasil ekstraksi

Penyari Simplisia Ekstrak Kental Rendemen


Etanol 96% 200 g 14,3567 g 7,178%
Etanol 70% 200 g 45,7448 g 22,8724%
Etanol 50% 200 g 50,5196 g 25,2598%

3.2. Uji Daya Hambat yang bersifat polar dan non polar. Digunakan
Ekstrak kental dari ke 3 konsentrasi penyari ini dengan metode ekstraksi secara
penyari diujikan aktivitas antibakterinya maserasi yaitu dengan melihat dari sifat zat
terhadap bakteri S. typhi (Gambar 1). Untuk aktif senyawa flavanoid yang akan ditarik
menguatkan hasil dilakukan 3 kali replikasi yang tidak tahan terhadap panas. Penyari
dengan tiap replikasi digunakan 3 konsentrasi yang digunakan adalah etanol karena penyari
penyari dan 1 sebagai kontrol. ini dapat melarutkan hampir semua senyawa-
Hasil pengujian daya hambat ekstrak senyawa yang ada pada sampel, baik senyawa
buah Bligo (B. hispida Thunb) terhadap polar maupun non polar. Perbedaan kadar
bakteri S. typhi dengan variasi konsentrasi etanol 96%, 70% dan 50%, mungkin akan
penyari dan didapatkan bahwa ekstrak etanol ada perbedaan sedikit tingkat kepolarannya
70% memiliki aktivitas zona hambat yang yaitu yang lebih non polar etanol 96% dan
baik terlihat dari besar zona hambat yang yang lebih polar etanol 50%.
dihasilkan (Tabel 2). Pada uji bebas etanol ekstrak maserasi
dilakukan dengan cara ekstrak ditambahkan
4. Pembahasan dengan asam sulfat pekat dalam vial,
Pada tahap awal peneltian dilakukan kemudian ditambahkan dengan asam asetat
ekstraksi sampel buah Bligo (B. hispida lalu ditutup mulut vial dengan menggunakan
Thunb) dengan metode maserasi kapas. Selanjutnya dipanaskan sampai
menggunakan beberapa penyari yaitu etanol mendidih, setelah itu diidentifikasi bau
96%, 70% dan 50%. pada kapas, bila tidak ada bau ester berarti
Rendemen hasil ekstraksi dengan pada ekstrak sudah tidak terdapat etanol.
metode maserasi menggunakan etanol, Pengujian hasil antibakteri dari ekstrak buah
menurut beberapa penelitian komponen bligo dilakukan terhadap bakteri S. typhi
zat aktif buah Bligo mengandung beberapa karena dari hasil pengalaman empiris bahwa
senyawa yang diduga sebagai minyak ekstrak buah bligo ini biasa digunakan untuk
atsiri, flavanoid, glikosida, protein, vitamin, mengobati penyakit demam tifoid, kemudian
mineral, sedangkan menurut Musmuallim hasilnya dibuktikan melalui pengujian secara
(2006) mengandung tanin, saponin, dan in vitro dengan metode difusi diperoleh hasil
antrakuinon.7 Senyawa-senyawa tersebut ada sebagai berikut dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 1. Hasil uji daya hambat buah bligo (Benincasa hispida Thunb)
79
IJPST - 5(3), 2018; 76-81

Tabel 2. Diameter zona hambat ekstrak buah bligo


Replikasi Diameter Zona Hambat (mm)
96% 70% 50%
I 6,93 26 0
II 6,7 25 0
III 0 24,67 0
Rata-rata 6,815 25,223 0

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untukDaftar Pustaka


membedakan apakah ada pengaruh cairan 1. Abro AH, Abdou AMS, Gangwani
penyari konsentrasi etanol sebagai cairan JL, Younis NJ, Hussaini HS. 2009.
penyari, ekstrak yang diperoleh daya hambat Hematological and biochemical changes
dan ekstrak yang diperoleh ternyata terdapat in typhoid fever. Pak J Med Sci; 25(2):
pada ekstrak etanol 96% dan 70%. 166-171
Pada ekstrak etanol 50% lebih polar 2. Nasruddin, Hadi U, Vitanata, Erwin AT,
dibandingkan etanol 70% sedangkan Bramantono, Suharto. 2007. Penyakit
etanol 70% lebih polar daripada 96%. Ini infeksi diindonesia, Airlangga University
menunjukkan bahwa zat yang bersifat Press ; Surabaya.
antibakteri tidak dapat tertarik pada etanol3. Raffatellu M. 2008. Clinical Pathogenesis
50% dan sedikit tertarik pada etanol 96%. Dan of Typhoid Fever. J Infect Developing
penarikan senyawa yang lebih baik terdapat Countries, 2 (4), 260-266.
pada etanol 70% sehingga yang memberikan 4. Madigan, Marthinko, Stahl, Clark. 2012.
daya hambat yang terbaik adalah etanol 70%. Biology of Microorganism. Pearson
Dari hasil pengujian daya hambat ekstrak Education, Inc. San Franscisco.
buah Bligo (B. hispida Thunb) terhadap 5. Lecas L. 2010. Journal of American
bakteri S. typhi didapatkan bahwa ekstrak Medical Association, Antibiotic
etanol 70% memiliki aktivitas zona hambat Resistance a Major Public Health
yang baik sebesar 25,223 mm dibandingkan Problem.
dengan ekstrak etanol 96% dan 50%. Hal 6. Esmail A. 2013. The Pharmacological
ini terjadi karena adanya tingkat kepolaran Importace of Benincasa hispida. A review.
senyawa dan cairan penyari. Departemen of Pharmacology, Collage of
Pada penelitian lainnya telah dilakukan Medicine, University Iraq. ISSN : 0975-
pengujian ekstrak buah Bligo dengan 9492 Hal 165
menggunakan 3 macam penyari, yaitu etanol, 7. Musmuallim. 2006. Isolasi dan identifikasi
etil asetat dan n-heksan. Dari hasil penelitian komponen kimia buah bligo (Benincasa
tersebut didapatkan zona hambat yang besar hispida) dalam ekstrak etanol, FMIPA;
pada penyari etanol 96%.9 Berdasarkan Surakarta.
penelitian tersebut, dilakukan pengujian 8. Marjoni R, MP Sari, Y Lukmayani, L
dengan variasi konsentrasi penyari etanol Syafnir. 2016. Isolasi dan Identifikasi
yaitu etanol 96%, etanol 70% dan etanol 50%. Senyawa Flavonoid pada Tangkai Daun
Dengan tujuan untuk melihat daya hambat Tembakau (Nicotiana tabacum L).
yang baik pada bakteri S. typhi. Proceeding of Pharmacy gel 2 Th Akad
2016-2017. SPeSIA . Unisba
5. Simpulan 9. Reski K. 2016. Uji Daya Hambat dan
Konsentrasi etanol sebagai cairan Analisis KLT-Bioautografi Ekstrak
penyari dari ekstrak Buah Bligo (B. hispida Etanol Buah Bligo (Benincasa hispida
Thunb) yang memiliki daya hambat yang Thunb) Terhadap Bakteri Uji Salmonella
baik pada konsentrasi 10% terhadap bakteri typhi dan Staphylococcus aureus, STIFA
S. typhi adalah etanol 70%. Kebangsaan; Makassar.

80
IJPST - 5(3), 2018; 76-81

10. Oxoid. Muller Hinton Agar, (online)


diakses 21 Juni 2017. http://www.oxoid.
com

81

You might also like