Professional Documents
Culture Documents
Kata Pengantar
Sebagai wujud pelaksanaan amanat pasal 49 ayat 3 Undang Undang Nomor 20 Tahun
2003, tentang sistem pendidikan Nasional, menyatakan bahwa dana pemerintah pusat
dan pemerintah daerah untuk satuan pendidikan (sekolah) diberikan dalam bentuk
hibah. Berdasarkan amanat tersebut, Direktorat Pembinaan SMA setiap tahun
menyalurkan sebagian besar anggaran dalam bentuk hibah atau bantuan sosial kepada
SMA negeri dan swasta di seluruh Indonesia.
Untuk mengatur pengelolaan dan mekanisme bantuan sosial tahun 2012 tersebut,
diterbitkan Buku Pedoman Pelaksanaan Bantuan Sosial SMA tahun 2012. Buku ini
berisi informasi umum dan informasi khusus pengelolaan bantuan sosial, mekanisme
pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan serta pelaporan bantuan sosial
Buku pedoman bantuan sosial ini diharapkan menjadi acuan bagi sekolah, dinas
pendidikan kab/kota dan stakeholders untuk mengimplementasi pengelolaan bantuan
sosial.
Jakarta, 2012
Direktur Pembinaan Sekolah
Menengah Atas,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
ii
6. Pendanaan Pembangunan USB ......................................................... 15
7. Prioritas Pekerjaan Pembangunan .................................................... 17
8. Prinsip-prinsip Pembangunan USB .................................................... 18
9. Mekanisme Pengelolaan Bantuan Pembangunan USB ......................... 18
10. Indikator Keberhasilan USB .............................................................. 21
iii
C WORKSHOP REVIEW PROPOSAL ........................................................... 60
D. SOSIALISASI DAN INFORMASI .............................................................. 61
E. PENYALURAN DANA ............................................................................. 61
1. Persyaratan Administrasi ................................................................. 61
2. Cara Pembayaran ............................................................................ 62
3. Penyaluran Dana ............................................................................. 62
F. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN ........................................................ 62
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iv
BAB I
INFORMASI UMUM
PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL
A. LATAR BELAKANG
1
Berkaitan dengan hal tersebut, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, setiap
tahun mengalokasikan anggaran pemerintah untuk pembangunan pendidikan melalui
pemberian bantuan sosial kepada SMA negeri/swasta.
Agar pelaksanaan bantuan sosial dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien perlu
dibuat aturan dan ketentuan yang harus dilaksanakan oleh penerima bantuan sosial.
Oleh karena itu, disusun Buku Pedoman Pelaksanaan Bantuan Sosial SMA Tahun
2012 yang memuat tentang informasi umum dan informasi khusus program bantuan
sosial, mekanisme pelaksanaan dan penyaluran bantuan sosial serta bentuk-bentuk
pengawasan dan pengendaliannya serta pelaporan bantuan sosial.
B. DASAR HUKUM
2
9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang
pengadaan barang dan jasa pemerintah.
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 36 Tahun 2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan Nasional.
1. Partisipatif
Pengelolaan bantuan sosial dilakukan, direncanakan, dikerjakan dan diawasi
sendiri dengan melibatkan warga sekolah dan masyarakat untuk berpartisipasi
secara aktif dalam memberikan dukungan terhadap perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan pekerjaan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sedangkan
untuk peralatan melalui penyedia barang dengan menerapkan prinsip-prinsip
pengadaan barang/jasa yaitu efesiensi, efektifitas dan mengutamakan produk
dalam negeri serta dapat dipertanggungjawabkan.
2. Transparan
Pengelolaan dana bantuan sosial harus dilakukan secara terbuka agar warga
sekolah dan masyarakat dapat memberikan saran, kritik, serta melakukan
pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan pekerjaan.
3
3. Akuntabel
Pengelolaan dana bantuan sosial harus dapat dipertanggungjawabkan, baik dari
segi kualitas, kuantitas pekerjaan maupun penggunaan keuangan, sesuai dengan
proposal yang telah disetujui. Apabila terjadi perubahan penggunaan dana, harus
membuat revisi dan disetujui oleh pemberi bantuan.
4. Demokratis
Penyusunan perencanaan, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
selalu ditempuh melalui jalan musyawarah/mufakat dengan memberikan
kesempatan kepada setiap individu untuk mengajukan saran, kritik atau
pendapat.
4
7. Saling Percaya
Pemberian bantuan sosial berlandaskan pada rasa saling percaya (mutual
trust) antara pemberi dan penerima bantuan sosial. Oleh Karena itu, penting
bagi kedua belah pihak untuk menjaga kepercayaan tersebut dengan memegang
amanah dan komitmen yang ditujukan semata-mata hanya untuk membangun
pendidikan yang lebih baik.
1. Sekolah
Kriteria sekolah penerima bantuan sosial pembangunan Ruang Kelas Baru,
Rehabilitasi Gedung, Perpustakaan, Lab. IPA, Lab. Komputer, Ruang PSB, Ruang
Multimedia dan Alat PSB/TIK adalah:
5
a. SMA negeri dan swasta yang mempunyai potensi untuk dikembangkan,
salah satunya ditunjukkan dengan mempunyai 3 rombongan belajar
dengan jumlah siswa cenderung stabil atau meningkat dari tahun ke tahun.
b. Menjaga integritas moral dalam usaha mendapatkan dan melaksanakan
bantuan sosial yang dibuktikan dengan menandatangani pakta integritas.
c. Mengajukan proposal
d. Memiliki kepala sekolah definitif yang dibuktikan dengan surat keputusan
(SK) pengangkatan kepala sekolah atau pejabat pelaksana kepala sekolah
yang ditunjuk melalui surat keputusan pejabat yang berwenang.
e. Memiliki komite sekolah yang dibuktikan dengan SK pembentukan komite
sekolah.
f. Menyatakan sanggup melaksanakan pekerjaan dengan partisipatif,
transparan, akuntabel, demokratis, efektif dan efisien, tertib, dan saling
percaya sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen berbasis sekolah (MBS),
yang dibuktikan dengan surat pernyataan kepala sekolah/ketua komite/
ketua yayasan sekolah.
g. Memiliki SK pendirian/kelembagaan sekolah (bagi SMA negeri).
h. Memiliki sertifikat/dokumen kepemilikan tanah yang sah untuk kepentingan
pendidikan atas nama yayasan/lembaga.
i. Memiliki akte pendirian yayasan dan ijin operasional sekolah (bagi SMA
swasta).
j. Memenuhi “kriteria khusus” sesuai jenis bantuan sosial yang terkait.
2. Kabupaten/Kota
Persyaratan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota calon penerima Bantuan
Pembangunan USB adalah:
a. Membuat proposal Bantuan Pembangunan USB.
b. Menjaga integritas moral dalam usaha mendapatkan dan melaksanakan
bantuan sosial yang dibuktikan dengan menandatangani pakta integritas.
c. Menyusun analisis kebutuhan untuk perluasan dan pemerataan pendidikan
serta peningkatan mutu pendidikan SMA.
1. Sekolah
a. Memenuhi persyaratan sebagai sekolah penerima bantuan sosial;
b. Mengajukan proposal (program kerja dan kelengkapannya) sesuai dengan
pedoman bantuan sosial SMA 2012;
6
c. Menggunakan rekening sekolah, bukan rekening pribadi, yang masih aktif
dan dilegalisir oleh pejabat bank;
d. Mempunyai NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) atas nama sekolah;
e. Kepala sekolah mengikuti kegiatan bimbingan teknis review proposal dan
menindaklanjuti hasil kesepakatan;
f. Menandatangani surat perjanjian penggunaan dana bantuan sosial, pakta
integritas, kuintasi pembayaran bantuan sosial dan surat pernyataan
kesanggupan (lampiran 1a, 1b, 1c dan 1d);
g. Menyebarluaskan informasi bantuan sosial kepada warga sekolah dan
stakeholders antara lain dengan menempelkan informasi program dan
keuangan di papan pengumuman sekolah, (lampiran 2);
h. Melaksanakan program kerja sekolah/proposal sekolah yang sudah
disepakati, apabila terjadi perubahan atau revisi peruntukan, harus
mendapat persetujuan Direktorat Pembinaan SMA;
i. Mengelola dana bantuan sosial berdasarkan prinsip pengelolaan keuangan
negara, mencatat setiap transaksi, membukukan dan mengadministrasikan
seluruh bukti penggunaan dana sesuai dengan ketentuan bantuan sosial
dan peraturan pemerintah (lampiran 3a,3b, dan3c);
j. Membentuk panitia pengelola bantuan sosial yang terdiri dari unsur sekolah
dan komite sekolah/orangtua murid. Kepala sekolah bertindak sebagai
penanggung jawab kegiatan, bukan menjadi ketua panitia;
k. Melaksanakan kegiatan bantuan sosial dengan melibatkan seluruh warga
sekolah dan komite/orangtua murid;
l. Menyampaikan laporan penggunaan dana dan perkembangan pelaksanaan
program kepada seluruh stakeholders secara berkala sesuai dengan jadwal
pelaksanaan setiap jenis bantuan sosial sebagai wujud transparansi
penggunaan dana;
m. Menyusun laporan pelaksanaan program bantuan sosial serta fotocopy
pertanggungjawaban dan bukti pengeluaran (kuitansi) keuangan dan
menyampaikan laporan kepada pemberi bantuan (lampiran 4);
n. Memberi label pada hasil pembangunan/pengadaan yang bersumber dari
bantuan sosial Direktorat Pembinaan SMA Tahun 2012 untuk bangunan,
berupa prasasti yang menempel pada dinding bangunan sesuai format
lampiran 5;
o. Memasukkan dalam buku daftar inventaris kekayaan negara bagi sekolah
negeri atau kekayaan yayasan bagi sekolah swasta pada setiap hasil
pembangunan/ pengadaan yang dilakukan sekolah;
7
p. Meminta pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan
prasarana serta dukungan pengawasan komi te sekolah dalam
merencanakan sampai dengan implementasi program sekolah.
1. Pengelolaan Program
a. Pengelola bantuan sosial (selain Bantuan Pembangunan USB) adalah
panitia yang dibentuk oleh kepala sekolah secara musyawarah. Susunan
panitia terdiri dari kepala sekolah sebagai penanggungjawab kegiatan.
Keanggotaan panitia terdiri dari unsur komite sekolah dan warga sekolah.
b. Pengelola Bantuan Pembangunan USB adalah panitia yang dibentuk oleh
dinas pendidikan kabupaten/kota atas nama bupati/walikota. Susunan
panitia terdiri dari bupati/walikota, dan kepala dinas pendidikan kabupaten/
kota sebagai pelindung dan penanggungjawab kegiatan. Ketua panitia,
sekretaris, bendaharawan, pelaksana teknis dan anggota dipilih dari unsur
8
stakeholdes (pemangku kepentingan pendidikan), dan masyarakat di sekitar
lokasi pembangunan. Unsur masyarakat dapat dipilih menjadi ketua,
sekretaris, atau anggota. Panitia dari unsur masyarakat sebaiknya orang-
orang berpengaruh di lingkungannya, mampu menyumbangkan tenaga,
dan pikiran bagi pembangunan USB.
c. Pengelola bantuan sosial Bantuan Pembangunan USB adalah kepala dinas
pendidikan kabupaten/kota sebagai penanggungjawab, kepala sub dinas
pendidikan yang menangani pendidikan SMA sebagai ketua pelaksana
program kegiatan dibantu oleh seluruh staf yang terkait dengan
pengelolaan pendidikan SMA dan masyarakat sekitar sekolah.
d. Kepala sekolah dan kepala dinas pendidikan kabupaten/kota
bertanggungjawab terhadap seluruh pengelolaan dana bantuan sosial.
Apabila terjadi pergantian kepala sekolah/kepala dinas pada saat
pelaksanaan program sedang berjalan, maka pelaksanaan pekerjaan dan
pengelolaan dana sebelumnya menjadi tanggung jawab pejabat lama.
Pejabat lama wajib menyerahkan dan mempertanggungjawabkan seluruh
pekerjaan yang sudah dilakukan yang dituangkan dalam berita acara
serah terima pekerjaan. Pejabat baru wajib meneruskan seluruh program
dan kegiatan sesuai ketentuan yang sudah disepakati dengan pemberi
bantuan.
e. Informasi pengelolaan bantuan sosial harus mudah diketahui oleh warga
masyarakat dan sekolah melalui papan pengumuman dengan
menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan dan laporan keuangan,
sedangkan khusus untuk Bantuan Pembangunan USB dilakukan di kantor
dinas pendidikan kabupaten/kota dan lokasi pembangunan USB.
2. Pengelolaan Dana
Memenuhi ketentuan pengelolaan dana bantuan sosial antara lain:
a. Penggunaan dana harus sesuai dengan Rencana Anggran Biaya (RAB)
yang merupakan lampiran Surat Perjanjian Penggunaan Dana (SPPD)
yang telah disepakati kedua belah pihak. Apabila terjadi perubahan
penggunaan dana harus mendapat persetujuan pihak pemberi dana.
b. Dana bantuan sosial harus sudah mulai dibelanjakan selambat-lambatnya
12 (dua belas) hari kerja setelah dana diterima.
c. Setiap pengeluaran keuangan harus dibuktikan dengan kuitansi. Bukti
pengeluaran dinyatakan sah apabila disetujui/diketahui oleh
penanggungjawab bantuan sosial dan telah lunas dibayar oleh
bendaharawan.
9
d. Pembayaran dilakukan setelah pekerjaan selesai dilaksanakan dan dibuktikan
dengan tanda terima (kuitansi) yang ditandatangani oleh penanggungjawab
bantuan sosial.
e. Bukti pengeluaran/kuitansi untuk belanja barang dibubuhi materai senilai
Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah) untuk pembelajaan barang di atas
Rp. 1.000.000,- dan faktur nota rincian barang yang dibeli.
f. Bukti pengeluaran/kuitansi harus memuat uraian/keperluan pembayaran
dan sudah termasuk pajak, ditandatangani oleh pihak pertama, diberi
tanggal dan nomor bukti pengeluaran.
g. Seluruh penerimaan dan pengeluaran harus dicatat/dibukukan dalam buku
kas umum dan harus dibukukan dalam buku kas tersendiri.
h. Pembukuan pada buku kas umum dilakukan setelah transaksi terjadi/
saat pembayaran (dibukukan sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi).
i. Pembukuan dana bantuan berisi semua transaksi keuangan menurut
urutan tanggal transaksi disertai bukti-bukti pembayaran (kuitansi) yang
ditandatangani oleh penangungjawab kegiatan dan bendaharawan.
j. Pembukuan ditutup pada setiap akhir bulan ditandatangani
penanggungjawab bantuan sosial dan bendaharawan atau yang ditunjuk.
k. Penanggungjawab peneriman bantuan sosial, untuk USB adalah Kepala
Dinas Pendidikan Kab/Kota sedangkan untuk penanggungjawab peneriman
bantuan sosial non USB adalah kepala sekolah.
l. Menyusun rekapitulasi laporan penggunaan dana yang didukung bukti-
bukti transaksi sejak dana diterima sampai dengan selesai seluruh
pekerjaan. Contoh format: lampiran 6a, 6b, 6c.
m. Seluruh berkas keuangan baik berupa laporan keuangan dan bukti-bukti
pengeluaran/kuitansi disimpan secara rapi dalam file/odner menurut urutan
nomor dan tanggal ditempat yang aman dan mudah dicari untuk
dipergunakan kembali setiap saat diperlukan.
3. Ketentuan Perpajakan
Sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-181/A/2003 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pencairan dan Penyaluran Subsidi/Bantuan/Bantuan sosial, dana
hibah ke sekolah tidak dipungut pajak. Sehingga jumlah dana bantuan
sosial yang diterima sekolah besarnya sama dengan nilai yang tercantum pada
surat perjanjian penggunaan dana (SP2D). Namun ketentuan perpajakan
akan berlaku pada saat penerima bantuan sosial melakukan transaksi
pembayaran, sesuai Surat Edaran Menteri Keuangan No. 563/KMK.03/2003
tanggal 24 Desember 2003 bahwa Bendaharawan berkewajiban memungut
10
pajak-pajak, menyetor dan melaporkan sesuai dengan kententuan yang berlaku.
Setelah disetorkan, semua hasil pungutan pajak tersebut direkap setiap bulannya.
Setiap sekolah penerima bantuan sosial wajib memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP). Bendaharawan sekolah atau bendaharawan dinas pendidikan
kabupaten/kota mempunyai tugas untuk memungut dan menyetor penerimaan
pajak ke instansi yang ditunjuk (kantor pos, bank atau kantor pelayanan
11
pajak setempat). Bendaharawan menghimpun dan membukukan semua bukti-
bukti pemungutan dan penyetoran pajak, baik yang dilakukannya sendiri atau
pihak penyedia barang dan jasa. Bukti penerimaan dan penyetoran pajak
menjadi bagian dari laporan pengelolaan dana bantuan sosial.
Apabila terjadi perubahan program kerja yang sudah disepakati karena sesuatu
alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, penerima bantuan sosial diperkenankan
merevisi program kerja atau peruntukan dana bantuan sosial tersebut dengan
tetap mengacu pada panduan pelaksanaan dan kebutuhan sekolah. Revisi program
kerja atau peruntukan dana bantuan sosial dapat dilakukan jika ditandatangani
dan distempel asli oleh Kepala Sekolah, Komite Sekolah dan Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota dan mendapat persetujuan dari Direktorat Pembinaan SMA.
K. SANKSI
Apabila berdasarkan hasil evaluasi, penggunaan dana bantuan sosial tidak sesuai
kesepakatan bersama atau perubahan peruntukan dana bantuan sosial tanpa
persetujuan Direktorat Pembinaan SMA dan penerima bantuan terbukti secara
sah melakukan kekeliruan/kesalahan/kesengajaan dalam melaksanakan program
dan pengelolaan keuangan yang merugikan keuangan negara, Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Atas memberi peringatan/teguran secara lisan atau
tertulis yang ditembuskan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Dinas
Pendidikan Provinsi.
12
BAB II
INFORMASI KHUSUS
PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL
1. Pengertian
Sebuah bangunan yang diberikan kepada kabupaten/kota untuk
penyelenggaraan unit sekolah baru SMA Negeri dalam rangka perluasaan
dan pemerataan pendidikan melalui pemberian layanan pendidikan SMA bagi
masyarakat yang membutuhkan. Pembangunan dilaksanakan oleh pemerintah
kabupaten/kota bersama-sama masyarakat sekitar sebagai pelaksana
pembangunan.
2. Tujuan
Secara umum bertujuan memberikan layanan pendidikan bagi daerah yang
membutuhkan SMA, secara khusus adalah:
a. meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap peransertanya dalam
bidang pendidikan;
b. mendorong peran dan partisipasi masyarakat untuk merencanakan,
melaksanakan pembangunan USB di sekitar sekolah;
c. meningkatkan kesadaran rasa memiliki;
d. membuka lapangan kerja (sementara) dan sumber pendapatan bagi
masyarakat di sekitar sekolah;
e. tersedianya sarana dan prasarana SMA bagi kegiatan sosial dan ekonomi
masyarakat;
f. meningkatkan kemampuan lembaga, aparat dan masyarakat di sekitar
sekolah, untuk mengkoordinasikan dan memberdayakan masyarakat dalam
melaksanakan program pembangunan;
g. mendidik masyarakat untuk bertanggung jawab terhadap perawatan
sekolah;
h. mendekatkan pelayanan pendidikan kepada masyarakat.
3. Sasaran
Kabupaten/kota yang membutuhkan SMA baru karena mempunyai banyak
lulusan SLTP yang ingin melanjutkan ke pendidikan SMA
13
4. Persyaratan Penerima Bantuan sosial Bantuan Pembangunan USB
a. Menyediakan tanah (hibah/wakaf atau membeli), berstatus sertifikasi atas
nama pemda kabupaten/kota dengan kondisi yang mempenuhi
persyaratan sebagai berikut:
1) Luas tanah sekurang-kurang 10.000 m2, menyatu dan tidak terpisah-
pisah, dengan kondisi tanah:
a) kontur relatif datar dan tidak berbukit;
b) tidak berada di daerah aliran sungai (DAS);
c) bukan merupakan hutan lindung dan daerah purbakala;
d) bukan daerah resapan air dan bebas banjir;
e) lahan bukan bekas tanah perkuburan atau bekas timbunan
sampah/limbah kimia;
f) lahan tidak berdekatan dengan perkuburan dan/atau Tempat
Pembuangan Sampah Akhir (TPA);
g) ada bagian yang subur dan mudah ditumbuhi berbagai tanaman
untuk kebun percobaaan, maupun untuk kenyamanan dan
keindahan lingkungan;
h) lokasi lahan tidak berdekatan dengan daerah/lokasi/tempat
perbuatan asusila;
i) kemudahan untuk mendapatkan sumber air bersih (termasuk
air minum) dari PDAM atau air tanah atau air permukaan atau
air hujan;
j) kemudahan drainase untuk saluran pembuangan air hujan,
saluran pembuangan air kotor/limbah berkapasitas cukup;
k) lokasi harus memungkinkan dicapai dengan kendaraan roda
empat atau perahu;
l) kemudahan penyambungan/penyediaan jaringan listrik;
m) kemudahan penyambungan jaringan komunikasi.
b. Menyediakan sumber pembiayaan lainnya dalam rangka mendukung
keberhasilan pembangunan Unit Sekolah Baru. Sumber pembiayaan
dapat berupa dana, bahan/materi, tenaga kerja atau fasilitas lainnya.
c. Membiayai tenaga konsultan perencana dan pengawasan dengan
menggunakan sumber dana Kabupaten/kota.
d. Menyusun proposal yang dilampiri dengan dokumen perencanaan
bangunan gedung, rencana anggaran biaya, dan rincian volume
pekerjaan (bill of quantity) secara lengkap yang meliputi:
1) standar luas bangunan mengacu pada lampiran 11b;
2) gambar denah (site plan) mengacu pada lampiran 11c;
14
3) contoh denah ruang kelas, laboratorium IPA, perpustakaan,
laboratorium komputer, kamar mandi/WC, ruang fungsi kantor
mengacu pada lampiran 11c;
4) struktur dan konstruksi bangunan mengacu pada lampiran 11d
dan buku Standarisasi Teknis USB.
15
konsultan pengawas, dan (d) tambahan kegiatan fisik lain yang tidak
terpenuhi oleh dana pemerintah.
b. Penyaluran Dana
1) Dana disalurkan oleh Direktorat Pembinaan SMA setelah kepala dinas
pendidikan kabupaten/kota atau kepala bidang yang menangani SMA
menandatangi Surat Perjanjian Penggunaan Dana (SP2D) dan
dokumen lainnya dipersyaratkan.
2) Pejabat yang menandatangani SP2D tidak boleh merangkap sebagai
ketua panitia;
3) Penerima bantuan pada hakikatnya adalah masyarakat melalui panitia
pembangunan USB SMA. Oleh karena itu, dinas pendidikan kabupaten/
kota mengatur penyalurannya kepada panitia pembangunan USB SMA
sesuai kebutuhan, termasuk dana bantuan sosialnya.
4) Penyaluran dilakukan 2 tahap. Tahap pertama sebesar 50% dan tahap
kedua 50% setelah pembangunan fisik mencapai di atas 50%. Dasar
penyaluran adalah laporan hasil pembangunan yang dibuat oleh
konsultan dan dilengkapi foto dokumen.
16
4) laporan pertanggungjawaban dana harus disampaikan kepada pemberi
bantuan.
Apabila prioritas tahap awal sudah dapat dipenuhi dan masih ada sisa dana
atau ada penambahan dana, maka dilakukan pengembangan dengan urutan
prioritas:
a. Pengadaan peralatan IPA.
b. Pengadaan buku perpustakaan.
c. Penambahan ruang kelas lengkap dengan meubelair.
d. Penambahan KM/WC siswa (sesuai dengan penambahan ruang kelas).
e. Penambahan laboratorium lengkap dengan meubelair dan peralatan
(disesuaikan dengan pengembangan ruang kelas dan pembakuan).
f. Pagar halaman
g. Penataan halaman
17
8. Prinsip-prinsip Pembangunan USB
a. Partisipasi Masyarakat
Pelaksanaan pekerjaan baik yang bersumber dari dana bantuan sosial
maupun dana lainnya dilakukan dengan melibatkan masyarakat untuk
berpartisipasi secara aktif dalam memberikan dukungan terhadap
pelaksanaan pekerjaan. Pengertian partisipasi masyarakat dalam
pembangunan USB SMA adalah adanya keterlibatan masyarakat secara
aktif dalam setiap tahap kegiatan pembangunan, mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian/pemantauan serta pemeliharaan hasil
pembangunan. Salah satu wujud partisipasi adalah keterlibatan dalam
pengambilan keputusan yang menyangkut pengelolaan dana
pembangunan USB SMA melalui musyawarah.
a. Keterbukaan
1) pengertian keterbukaan dalam pembangunan USB SMA adalah adanya
transparansi kepada masyarakat dimulai dari pembentukan panitia
sampai dengan pelaksanaan pembangunan fisik dari awal sampai
dengan akhir pekerjaan;
2) bentuk keterbukaan pembangunan kepada masyarakat meliputi antara
lain prosedur administrasi, prosedur keuangan, rekruitmen tenaga
kerja, penggunaan bahan bangunan, dan jadwal pelaksanaan
pembangunan, serta dana yang dibutuhkan.
b. Akuntabilitas
Kabupaten/kota dan pani tia pembangunan mampu
mempertanggungjawabkan dana yang diberikan, dengan hasil fisik
pembangunan sesuai dengan dana yang diberikan dan mampu
membuktikan pemakaian dana.
c. Pemeliharaan
1) warga sekolah dan masyarakat ikut bertanggung jawab atas
kesinambungan hasil pembangunan USB SMA melalui kegiatan
pemeliharaan terhadap gedung sekolah;
2) perwujudan dari partisipasi masyarakat dalam kegiatan pemeliharaan
USB SMA dapat berbentuk pemberian bahan bangunan, tenaga, uang
atau dalam bentuk lainnya.
18
1) Analisis peta pendidikan yang menggambarkan bahwa daerah yang
diusulkan untuk mendapat Bantuan Pembangunan USB memang
benar-benar membutuhkan. Informasi memuat antara lain: jumlah
lulusan SMP/MTs pendukung, jarak dan daya tampung SMA/MA negeri
dan swasta terdekat, dll);
2) Ketersediaan lahan untuk pembangunan USB sesuai dengan ketentuan
dalam persyaratan penerimaan dana Bantuan Pembangunan USB;
3) Kesanggupan pemerintah kabupaten/kota untuk menyediakan dana
bahan/materi, tenaga kerja atau fasilitas lainnya;
4) Fotocopy nomor rekening rutin dinas pendidikan kabupaten/kota
(bukan nomor rekening pribadi kepala dinas) yang dilegalisir oleh
pejabat bank bersangkutan;
5) Gambar denah dan site plan;
6) Rencana anggaran dan biaya (RAB);
7) Susunan panitia pembangunan USB.
b. Kabupaten/kota melakukan sosialisasi kepada stakeholder pendidikan,
tentang:
1) alokasi dana bantuan yang akan disalurkan ke kabupaten/kota;
2) persyaratan penerimaan bantuan pembangunan USB;
3) mekanisme pelaksanaan bantuan pembangunan USB, termasuk
pengaliran dana dan prosedur pembayaran;
4) verifikasi dan klarifikasi kesiapan lahan pembangunan USB;
5) rencana pembangunan USB di lokasi;
6) alokasi dan sumber dana pembangunan USB;
7) pembentukan panitia pembangunan USB;
8) mekanisme pelaksanaan pembangunan yang dilakukan dengan
melibatkan partisipasi masyarakat;
9) mekanisme pelaporan dan pertanggungjawaban dana.
c. Direktorat Pembinaan SMA melakukan seleksi dokumen dilanjutkan
verifikasi ke lokasi. Jika hasilnya sesuai, maka kabupaten/kota diminta
melengkapi dokumen. Jika hasilnya tidak sesuai, kabupaten/kota harus
merelokasi sesuai urutan prioritas kebutuhan dengan batas waktu yang
ditentukan, jika melewati batas waktu maka USB akan direlokasi kepada
kabupaten/kota yang lebih siap.
d. Pelaksanaan workshop penerima bantuan USB dengan agenda; (1) review
proposal, (2) bimbingan teknis pelaksanaan bantuan sosial, (3)
pendandatanganan surat perjanjian penggunaan dana (SP2D). SP2D dapat
dijadikan sebagai dasar pelaksanaan pembangunan.
19
e. Surat Keputusan Direktur Pembinaan SMA tentang kabupaten/kota
penerima bantuan sosial USB.
f. Penunjukan konsultan perencana dan konsultan pengawas serta
pembentukan panitia pembangunan USB. Tenaga ahli tersebut dapat
ditunjuk dari perusahaan swasta, perorangan yang berkompeten atau
Sekolah Menengah Kejuruan yang bersertifikasi dan mempunyai jurusan
bangunan atau instansi teknis yang menangani pembangunan gedung.
Tenaga ahli perencana dan pengawas bisa berupa satu tim atau terpisah.
g. Membentuk panitia pembangunan USB. Pekerjaan panitia dibantu oleh
tenaga ahli bangunan yang ditunjuk secara perorangan (bukan badan
usaha) dan berhak mendapatkan honor berdasarkan keahliannya. Dalam
pekerjaan konstruksi, panitia pembangunan harus mempekerjakan tenaga-
tenaga ahli sebagai kepala pelaksana di lapangan dan bertanggung jawab
terhadap bangunan. Tenaga ahli tersebut harus berkualifikasi lulusan
Sekolah Menengah Kejuruan bersertifikasi dengan keahlian teknik
bangunan atau lulusan politeknik (D3) jurusan bangunan dengan
pengalaman kerja 3 tahun atau sarjana teknik arsitektur/sipil dengan
pengalaman kerja 2 tahun. Semua biaya yang dikeluarkan untuk panitia
dan konsultan dibebankan dari dana ya ng bersumber dari
kabupaten/kota.
h. Konsultan perencana bersama dengan panitia pembangunan USB secara
bersama-sama akan membuat Rencana Kerja dan Syarat Teknis, gambar
kerja, spesifikasi peralatan, RAB fisik (bangunan dan peralatan), biaya
operasional panitia, dll. Konsultan pengawas akan memantau pekerjaan
panitia sampai selesai dan membuatkan setiap berita acara prestasi fisik
untuk setiap pencairan dana bantuan sosial USB.
i. Setelah SP2D ditandatangani oleh kepala dinas pendidikan kab/kota,
panitia pembangunan USB dapat mengawali pembangunan USB dengan
menggunakan sumber dana lainnya.
Pada saat pembangunan sedang berlangsung, dinas pendidikan
kabupaten/kota secara simultan memproses status kelembagaan calon
sekolah, antara lain:
1) Surat keterangan Unit Pelaksanaan Teknis USB yang bersangkutan.
2) Pengangkatan kepala sekolah definitif.
3) Penempatan tenaga kependidikan dan tenaga administrasi sekolah.
4) Mempersiapkan manajemen sekolah.
5) Penyiapan sarana pendidikan.
6) Penyiapan dana operasional.
20
j. Dinas pendidikan kabupaten/kota dapat mengajukan permintaan pencairan
dana sebesar 50%, apabila memenuhi semua persyaratan sebagai
penerima bantuan sosial Unit Sekolah Baru, yaitu:
1) proposal;
2) surat keterangan status tanah;
3) fotocopy rekening bank atas nama dinas pendidikan kabupaten/kota.
Apabila persyaratan permintaan penyaluran dana sudah dipenuhi,
Direktorat Pembinaan SMA akan memproses penyaluran dana. Apabila
belum dipenuhi, maka dokumen akan dikembalikan kepada dinas
pendidikan kabupaten/kota untuk dipenuhi/dilengkapi. Direktorat
Pembinaan SMA akan menyalurkan dana bantuan pembangunan USB
kepada dinas pendidikan kabupaten/kota, selanjutnya dinas pendidikan
kabupaten/kota menyalurkan kepada panitia pembangunan. Dinas
pendidikan kabupaten/kota tidak boleh menyalurkan dana bantuan kepada
panitia pembangunan USB dalam bentuk barang/material. Panitia
pembangunan dibantu oleh konsultan pengawas menyelesaikan
pembangunan USB. Dalam penyelesaian ini panitia pembangunan harus
selalu berpedoman pada SP2D dan dokumen-dokumen lainnya.
k. Dinas pendidikan kabupaten/kota dapat mengajukan permintaan pencairan
dana sebesar 100% kepada Direktorat Pembinaan SMA, apabila pekerjaan
fisik telah mencapai lebih dari 50% yang dilampiri dokumen sebagai
berikut: (a) berita acara prestasi fisik, (b) foto-foto dokumentasi; dan (c)
fotocopy rekening bank atas nama dinas pendidikan kabupaten/kota.
l. Selama masa penyelesaian pembangunan dilakukan monitoring dan
evaluasi oleh Direktorat Pembinaan SMA dengan melibatkan Dinas
Pendidikan Provinsi.
m. Panitia pembangunan segera menyerahkan hasil pembangunan kepada
dinas pendidikan kab/kota, selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah
pembangunan USB selesai 100%.
n. Dinas kabupaten/kota memberikan laporan pelaksanaan USB kepada
Direktorat Pembinaan SMA.
o. Dinas pendidikan kabupaten/kota memasukkan hasil pembangunan USB
SMA ke dalam daftar inventaris kekayaan negara.
p. Operasionalisasi unit sekolah baru SMA.
21
a. Lokasi SMA sesuai dengan kriteria, yaitu kabupaten/kota yang
membutuhkan SMA baru karena mempunyai banyak lulusan SLTP yang
ingin melanjutkan ke pendidikan SMA.
b. Pembangunan UGB SMA dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat
dan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
c. Pelaksanaan pembangunan USB SMA sesuai dengan spesifikasi teknis
yang direncanakan.
d. Pelaksanaan pembangunan UGB SMA sesuai syarat-syarat yang tercantum
dalam SP2D (Surat Perjanjian Penggunaan Dana).
e. Panitia dan warga masyarakat berperan aktif pada pembangunan USB.
f. USB yang telah diserahterimakan, secara resmi sudah beroperasi sebagai
sekolah baru, di bawah pengelolaan pemerintah daerah yang diindikasikan
oleh hal sebagai berikut:
1) sudah diterbitkan surat keputusan tentang Unit Pelaksanaan Teknis
USB yang bersangkutan;
2) sudah diangkat kepala sekolah definitif;
3) sudah memiliki guru dan tenaga administrasi sekolah;
4) sudah dialokasikan dana operasional;
5) sudah berfungsinya manajemen sekolah;
6) sudah tersedia sarana pendidikan.
1. Pengertian
Bantuan Rehabilitasi Gedung adalah bantuan kepada sekolah untuk rehabilitasi/
perbaikan bangunan/gedung yang mengalami kerusakan. Gedung/bangunan
yang direhabilitasi dapat berupa ruang kelas, perpustakaan, laboratorium,
kamar mandi WC, ruang fungsi kantor atau ruang penunjang lainnya.
2. Tujuan
a. Membantu perbaikan bangunan/gedung atau prasarana fisik sekolah yang
yang mengalami kerusakan dan apabila diperbaiki masih layak digunakan.
b. Meningkatkan perluasan dan akses pendidikan serta mutu pendidikan melalui
perbaikan/rehabilitasi bangunan/gedung dan prasarana fisik lainnya di
sekolah-sekolah yang layak dan prioritas membutuhkan bantuan.
c. Memotivasi sekolah untuk melakukan prinsip-prinsip manajemen berbasis
sekolah (MBS) melalui pelaksanaan rehabilitasi/perbaikan bangunan/
gedung.
22
3. Kriteria Khusus Penerima Bantuan Sosial Rehabilitasi Gedung
Apabila penerima bantuan sosial rehabilitasi gedung telah memenuhi kriteria
umum (pada Bab I), penerima Bantuan Sosial Rehabilitasi Gedung memiliki kriteria
khusus sebagai berikut:
a. Diprioritaskan kepada sekolah yang mengalami rusak berat dan rusak
sedang. Rusak berat meliputi: penggantian rangka atap, penggantian
rangka plafon, penggantian rangka kayu, penggantian kusen, dan
penggantian semua penutup atap. Kriteria rusak sedang meliputi:
pengecatan ulang, perbaikan daun jendela/pintu, perbaikan sebagian
lantai, perbaikan penutup atap, perbaikan plafon, instalasi air, dan instalasi
listrik.
b. Diberikan kepada sekolah yang sangat membutuhkan akibat kerusakan
ruang kelas yang menyebabkan terganggunya proses pembelajaran.
c. Diprioritaskan untuk daerah terkena bencana alam.
d. Sanggup melaksanakan pekerjaan bersama-sama sekolah, orangtua siswa
(komite sekolah), dan yayasan (bagi sekolah swasta). Pekerjaan dilakukan
secara jujur, terbuka, dan bertanggung jawab sesuai dengan prinsip-
prinsip manajemen berbasis sekolah (MBS).
e. Peruntukan dana bantuan sosial merupakan keputusan partisipatif sekolah
yang diketahui oleh komite sekolah.
f. Pekerjaan baru bisa dimulai setelah sekolah membentuk panitia pelaksana
pekerjaan.
23
a. Kepala sekolah secara musyawarah membentuk panitia pelaksana yang
terdiri dari unsur masyarakat, komite dan warga sekolah. Keanggotaan
panitia melibatkan tenaga profesional dari unsur yang relevan.
b. Pelaksanaan rehabilitasi mengacu proposal yang sudah disetujui oleh
Direktorat Pembinaan SMA.
c. Utamakan kualitas, baik kualitas bahan baku/bangunan maupun kualitas
hasil pekerjaan.
d. Pelaksanaan program bantuan harus mengikuti ketentuan yang berlaku.
Misalnya mengurus perijinan, penambahan daya listrik, dan ketentuan-
ketentuan lain sesuai peraturan daerah setempat.
e. Membuat gambar perencanaan, rincian volume pekerjaan (Bill of Quantity)
dan rencana anggaran pelaksanaan yang dibuat oleh tenaga ahli
berkompeten dibidangnya (sarjana teknik sipil/arsitek) atau SMK yang
bersertifikasi.
f. Dalam membuat perencanaan rehabilitasi gedung harus memperhatikan
berikut:
1) Mendahulukan kebutuhan, bukan keinginan.
2) Mendahulukan perbaikan pada komponen-komponen utama
bangunan yang rusak apabila tidak segera diperbaiki akan
mengakibatkan kerusakan lebih parah, misalnya: atap, struktur utama.
g. Dalam pekerjaan rehabilitasi gedung, panitia rehabilitasi harus
mempekerjakan tenaga-tenaga ahli sebagai kepala pelaksana di lapangan
dan bertanggung jawab terhadap permasalahan teknis bangunan. Tenaga
ahli tersebut harus bersertifikasi dan berkualifikasi dengan keahlian teknik
bangunan berpengalaman kerja minimal 5 tahun atau lulusan politeknik
(D3) jurusan bangunan dengan pengalaman kerja 3 tahun atau sarjana
teknik arsitektur/sipil dengan pengalaman kerja 2 tahun atau SMK yang
bersertifikasi.
1. Pengertian
Bantuan Pembangunan RKB adalah bantuan pembangunan ruang kelas baru
yang diberikan kepada sekolah untuk meningkatkan kapasitas/daya tampung
sekolah dalam rangka pemerataan dan pemberian layanan pendidikan kepada
masyarakat. Sedangkan Bantuan Pembangunan Perpustakaan, Lab. IPA,
24
Lab. Komputer, Ruang Pusat Sumber Belajar dan Ruang Multimedia adalah
bantuan untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana sekolah dalam
rangka meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran.
2. Tujuan
a. Meningkatkan perluasaan dan pemerataan pendidikan melalui pemenuhan
kebutuhan ruang belajar dan prasarana fisik lainnya.
b. Meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan melalui pemenuhan sarana
prasarana pendidikan.
3. Peruntukan Dana
Dana bantuan sosial Bantuan Pembangunan RKB, Perpustakaan, Lab. IPA,
Lab. Komputer, Ruang PSB dan Ruang Multimedia digunakan untuk:
25
4) Bantuan sosial Lab. Komputer dapat diberikan kepada pemerintah
kabupaten/kota yang sedang membangun unit sekolah baru SMA
yang belum ada ruang laboratorium komputernya.
26
e. Khusus Bantuan Pembangunan Perpustakaan dan Lab. IPA adalah:
1) Untuk pembangunan ruang perpustakaan, diprioritaskan pada sekolah
yang belum mempunyai ruang perpustakaan, dan sanggup
menyediakan buku perpustakaan dari sumber lain.
2) Untuk pembangunan ruang laboratorium IPA, diprioritaskan pada
sekolah yang belum mempunyai ruang laboratorium IPA dan sanggup
menyediakan peralatan dari sumber lain.
f. Khusus Bantuan Pembangunan Lab. Komputer dan ruang multimedia
adalah:
1) Diprioritaskan bagi sekolah yang belum mempunyai ruang
lab.komputer atau ruang multimedia
2) Mempunyai peralatan komputer atau multimedia memadai
3) Memiliki sumber daya listrik yang memadai
4) Mempunyai sumber daya manusia yang mampu mengelola TIK
5) Sanggup menyediakan peralatan dari sumber lain.
6) Menyediakan layanan internet
g. Khusus Bantuan Pembangunan Ruang PSB adalah:
1) Diprioritaskan bagi sekolah pelaksana RSBI atau minimal pelaksanan
SSN/SKM
2) Mempunyai minimal satu ruang lab.komputer
3) Memiliki sumber daya listrik yang memadai
4) Mempunyai peralatan komputer memadai
5) Mempunyai software pembelajaran (media presentasi pembelajaran
dan sejenisnya) yang memadai
6) Mempunyai sumber daya manusia yang mampu mengelola Pusat
Sumber Belajar
7) Menyediakan layanan internet
27
3) standar luas bangunan mengacu pada lampiran 8c;
4) struktur dan konstruksi bangunan mengacu pada lampiran 8d;
3. Fotocopy rekening bank atas nama sekolah
4. Fotocopy NPWP sekolah
5. Pernyataan komite sekolah tentang kesanggupan untuk melaksanakan fungsi
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan bantuan sosial (lampiran 1d).
28
jawab terhadap permasalahan teknis bangunan. Tenaga ahli tersebut harus
bersertifikasi dan berkualifikasi dengan keahlian teknik bangunan
berpengalaman kerja minimal 5 tahun atau lulusan politeknik (D3) jurusan
bangunan dengan pengalaman kerja 3 tahun atau sarjana teknik arsitektur/
sipil dengan pengalaman kerja 2 tahun atau STM yang bersertifikasi.
1. Pengertian
Peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sangat berperan dalam
meningkatkan kualitas pendidikan. Fungsi sederhana yang umum digunakan
untuk melakukan komputasi dan pemrosesan data untuk menghasilkan
informasi. TIK dapat berfungsi lebih dari sekedar alat komputasi, seperti untuk
mempresentasikan mata pelajaran dalam bentuk media pembelajaran. Lebih
dari itu dengan peralatan TIK, guru atau siswa juga dapat membuat aplikasi-
aplikasi pengolahan data, software pembelajaran interaktif yang dapat
digunakan untuk membantu menjelaskan materi-materi yang sulit dipahami
(abstrak) dan sulit dipraktekkan (berbahaya, biaya mahal, membutuhkan
waktu, merusak lingkungan, dsb). Selain itu TIK juga dapat digunakan guru
dalam melakukan evaluasi belajar siswa, berkomunikasi dengan guru lain,
dan berinteraksi dengan siswa. Bagi siswa, TIK dapat digunakan untuk belajar
mandiri, remedial, pengayaan, latihan pelajaran, buku interaktif, komunikasi
antar siswa, dan berinteraksi dengan guru. Disisi lain, TIK dapat berfungsi
untuk meningkatkan aksesabilitas terhadap berbagai sumber belajar yang
ada. Dalam hal ini TIK berfungsi sebagai fasilitator pendidikan, contoh
diantaranya adalah dengan mewujudkan fasilitas sekolah seperti: internet
sekolah, perpustakaan digital, laboratorium multimedia, pusat sumber belajar,
video conference, papan elektronik, dan lainnya.
2. Tujuan
a. Menyediakan peralatan TIK di sekolah bagi siswa dan guru dalam rangka
peningkatan mutu pendidikan dan pemenuhan layanan standar nasional
pendidikan.
b. Menciptakan proses pembelajaran berbasis TIK yang efektif, efisien,
menyenangkan, mengasyikan, dan memudahkan pemahaman bagi siswa
dan guru.
29
c. Meningkatkan mutu pendidikan melalui penerapan pembelajaran berbasis
TIK (ICT Based Learning) dan pengelolaan sekolah berbasis TIK (ICT
Based Management).
4. Peruntukan Dana
Pihak sekolah dapat memilih peruntukan bantuan sosial Peralatan TIK untuk
digunakan sebagai komputer jaringan (server-client) atau untuk pembelian
unit komputer (workstation), penjelasan lebih lanjut lihat spesifikasi pada
point 5 di bawah.
5. Spesifikasi Komputer
Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang
Pendayagunaan Produksi dalam Negeri berkaitan dengan pengadaan barang
dan jasa milik pemerintah, maka pengadaan peralatan TIK diprioritaskan
barang/jasa produksi dalam negeri yang telah diakui lembaga yang berwenang
(branded lokal). Sehubungan dengan kebijakan tersebut, Kementerian
Perindustrian telah melakukan verifikasi terhadap produk barang/jasa yang
dikategorikan dalam bidang telematika (TIK), dan telah terdaftar hak ciptanya
di HAKI. Selain terdaftar di HAKI, barang/jasa tersebut juga telah memenuhi
standar ISO: 9001 maupun ISO: 14000. Daftar barang dan jasa yang telah
diverifikasi oleh Tim Teknis Kementerian Perindustrian dapat dilihat pada
website www.depperin.go.id atau http://114.57.2.77/produk/index.php.
30
a. PERUNTUKAN UNTUK KOMPUTER JARINGAN (server-client),
meliputi:
Konfigurasi bantuan sosial alat TIK untuk peruntukan komputer jaringan
terdiri dari 1 buah komputer utama dan 15 buah komputer client. Komputer
utama sudah mengandung aplikasi koneksi internet dan manajemen Local
Area Network sehingga computer client dapat difungsikan sebagai mesin
koneksi ke komputer utama sebagai virtual desktop, tetapi dapat juga
difungsikan secara personal tanpa harus terkoneksi ke komputer utama.
Spesifikasi peralatan TIK sebagai berikut:
1) Komputer Utama (1 unit)
a) Plattform : corporate Dekstop PC
b) Processor Type : setera Intel Core2 Quad Processor
c) Processor onboard : setara Intel Core2 Quad Processor
Q8400 (2.66 GHz, FSB 1333, 4MB)
d) Chipset : setara Intel Q45 Express Chipset
e) Standard Memory : 2 GB ( 2x1 GB) DDR-3 SDRAM 1333 MHz
f) Video Type : setara Intel Graphic Media Accelerator
4500 256 MB (shared)
g) Audio Type : Integrated
j) Storage Controller : integrated
l) Hard Drive Type : 500 GB, Serial ATA 7200 RPM
m) Optical Drive Type : DVD ±RW
n) Network Speed : 10/ 100/ 1000 Mbps
o) Keyboard Type : HP Standard Keyboard
p) Input Device Type : USB optical mouse
q) Card Reader Provided : 22 in 1 Media Reader
r) O/S : akrab digunakan oleh sekolah dan legal
s) Standar Warranty : 1- year
t) Manual & Buku Petunjuk: dalam dbahasa Indonesia
u) Standar Kualitas : ISO-9001:2000 & ISO -14001:2004,
serta telah terdaftar di Kementerian
Hukum & HAM RI
v) Dokumen Pendukung :
- Merk yang telah terdaftar di Kementerian Perindustrian &
memiliki Izin Perakitan di Indonesia
- Melampirkan Surat Pernyataan Jaminan Keaslian Barang dari
Reseller/Rekanan Sekolah
31
w) Keterangan :
- Daftar informasi layanan purna jual terdekat dari produsen
berikut nomer telephone
- Melampirkan Surat Pernyataan Jaminan Keaslian Barang dari
Reseller/Rekanan Sekolah
2) Instalasi Jaringan
a) Managemen yang aman dan dapat berkembang
b) Dapat membatasi akses masuk ke dalam jaringan berdasarkan
users, ports, dan alamat MAC
c) Konfigurasi dan pencarian masalah yang mudah
d) Dapat mengenail perangkat Voice seperti IP Phone dan
memasukannya pada kelompok jaringan secara otomatis
e) Pemecahan masalah untuk masalah konektifitas dan diagnosa
kabel
f) Memiliki fitur untuk menjaga kualitas dari service
g) Update software tanpa biaya tambahan
h) Medukung fitur keamanan yang membantu perlindungan
informasi
i) Memberikan kemampuan untuk mengatus akses ke jaringan
secara bertahap
j) Pengguna jaringan dapat dimasukan ke dalam VLAN tertentu
setelah memberikan nama dan kata sandi (dengan perangkat
tambahan)
k) Dapat memberikan batasan akses pada port tertentu berdasarkan
alamat MAC
l) Dapat mengirimkan pesan ketika seorang pengguna memasuki
jaringan
m) 15 tahap otorisasi dalam melakukan akses sebagai funsi
administrasi
n) Mampu menghindari loop (perputaran) pada Spanning Tree
Protocol menggunakan BPDU guard
o) Fitur service kualiti (QoS) untuk memastikan data yang lewat
diklasifikasi dan diprioritaskan sesuai kebutuhan
32
3) Processor Onboard : setara intel core2 duo processor E7500 92.93
GHz, FSB 1066, 3 MB)
4) Standard memory : 2 GB DDR-3 SDRM 1333 MHz
5) Audio Type : integrated high-definition audio with7.1-
channel
6) Hard drive type : 500 GB serial ATA, 7200 RPM
7) Optical drive type : DVD ±RW
8) Modem : optional
9) Networking : Gigabit LAN
10) Networking speed : 10/100/1000 Mbps
11) Keyboard type : USB keyboard
12) Card Reader Provided: 19 in 1 Media Reader
13) Interface Provide : 6x USB 2.0 LAN Audio, HDMI
14) O/S : yang akrab digunakan oleh sekolah dan legal
15) Monitor : 17 “ LCD
16) Standar Warranty : 1- year
17) Instalasi Jaringan (LAN) dan Koneksi Internet
a) Switch 24 Channel
b) Kabel UTP + Connector
c) Jasa Instalasi
33
laboratorium yang ada, dan bentuk ideal Laboratorium Multimedia sebagai
berikut.
a. Definisi Laboratorium Multimedia
Laboratorium Multimedia adalah fungsional laboratorium (tempat praktikum)
yang mampu memfasilitasi beberapa aktivitas praktikum sekolah dengan
menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Dalam definisi ini termasuk juga aktivitas praktikum sekolah yang sebenarnya
dapat dilayani oleh laboratorium konvensional namun dapat dilayani lebih
baik oleh Laboratorium Multimedia.
34
Praktikum kimia di laboratorium konvensional selama ini, hanya mampu
menggambarkan reaksi kimia dari hal-hal yang tampak dari luar (hasil
reaksi), dengan menggunakan laboratorium multimedia reaksi kimia
tersebut dapat dilihat dari bagian-bagian reaktan yang lebih kecil. Jika
praktikum fisika selama ini hanya mampu menggambarkan proses
tumbukan dari pantulan benda hasil tumbukan, dengan menggunakan
laboratorium multimedia maka seluruh arah gaya yang memicu tumbukan
juga dapat digambarkan berikut resultan arah gaya yang dihasilkan.
35
c. Rincian Fungsional Laboratorium Multimedia
Dalam implementasi di lapangan, fungsi pokok yang disebutkan di atas
diwujudkan dalam bentuk layanan sebagai berikut :
1) Interaksi Antara Guru-Murid dan Murid-murid.
Layanan interaksi antara Guru-Murid dan Murid-Murid hampir
dibutuhkan oleh seluruh rumpun mata pelajaran yang ada. Yang
paling banyak membutuhkan layanan ini adalah rumpun Bahasa
walaupun rumpun yang lain pun memerlukan layanan ini.
• Rumpun Bahasa
Pada rumpun bahasa, interaksi dapat berwujud kegiatan
“menyimak” (listening), dan “mengucapkan kembali” kosa kata
yang diberikan oleh guru. Interaksi yang terjadi dalam
laboratorium bahasa menggunakan media suara, sedangkan di
Laboratorium Multimedia, interaksi ini dapat diperkaya dengan
tampilan visual antar orang yang berinteraksi.
• Rumpun MIPA dan IPS
Untuk rumpun MIPA dan IPS, interaksi Guru-Murid dan Murid-
Murid ini juga diperlukan walaupun tidak sebanyak yang
dibutuhkan oleh rumpun bahasa.
36
film dokumenter maupun kisah reka ulang. Sedangkan pada mata
pelajaran ekonomi, video pembelajaran dapat berupa pemaparan
tentang hukum permintaan dan penawaran (suplay/demand).
37
Aplikasi simulasi kasus pada rumpun mata pelajaran ilmu-ilmu sosial,
adalah program komputer interaktif yang menggambarkan
mekanisme/interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat berbentuk
aktivitas di depan komputer. Misalnya, mekanisme pasar modal, dapat
disimulasikan menjadi sebuah aplikasi yang dijalankan di komputer.
Dengan simulasi komputer ini, murid dapat mempelajari mekanisme
pasar modal dengan cara seolah-olah terjun langsung di dunia nyata.
5) Operasionalisasi eAudioBook
Layanan berikutnya adalah, memberikan akses kepada murid untuk
menjalankan aplikasi eAudiobook. Tujuan dari fungsi layanan ini
adalah memungkinkan guru atau murid mempelajari suatu topik mata
pelajaran dengan mendengarkan pemaparan berbentuk suara.
Dengan kata lain, eAudiobook adalah bentuk penyajian lain dari
sebuah buku. Buku-buku teks dari rumpun bahasa yang selama ini
berbentuk cetakan dapat disediakan dalam bentuk format suara dan
dapat diakses menggunakan fasilitas yang disediakan oleh
Laboratorium Multimedia.
6) Operasionalisasi eBook
Layanan eAudiobook identik dengan layanan eBook. Bedanya pada
bentuk penyajiannya. eAudiobook berbentuk suara, sedangkan eBook
berbentuk teks. Kedua layanan ini dapat diterapkan untuk seluruh
rumpun mata pelajaran.
38
b. Rancangan Ruangan Lab Multimedia
Rancangan Ruangan Lab Multimedia akan terbagi menjadi 4 jenis, yakni:
Perangkat Laboratorium Type C
o 16 unit komputer Workstation
o 1 unit komputer Server
o 1 unit komputer Produksi
o 1 unit komputer Guru
o 3 unit printer
o 1 wireless acces point
o 1 LCD Proyektor+Layar Lebar/TV Layar Lebar
o 1 Flatbed
o 1 standing whiteboard
o 3 unit AC
o SoundSystem
o Fungsional kerja ruangan di Type C
• Laboratorium
o Interaksi antara Guru-murid dan Murid-murid
o Penayangan video pembelajaran
o Penayangan video pembelajaran
o Simulasi Kasus Berbasis Multimedia
• Ruang Server
o Ruang server digunakan untuk menyimpan komputer
server yang berfungsi sebagai pengendali seluruh
komputer didalam ruangan.
1. Pengertian
Pusat sumber Belajar SMA (PSB-SMA) merupakan sistem pengelolaan yang
terorganisasi untuk menyusun, mengembangkan, dan menyebarluaskan
sumber belajar dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran di SMA,
dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Sistem
pengelolaan sumber belajar tersebut meliputi pengelolaan informasi, bahan
ajar, bahan uji dan karya lain yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran.
Informasi yang dikelola oleh Pusat Sumber Belajar SMA (PSB-SMA) adalah informasi
tentang kegiatan pembelajaran maupun kegiatan lain yang dilaksanakan di tingkat
39
sekolah, kabupaten/kota, provinsi maupun nasional. Dalam kaitan ini, Pusat
Sumber Belajar SMA (PSB-SMA) bisa mewadahi kebutuhan informasi dan
komunikasi yang diperlukan oleh pendidik, peserta didik, sekolah, pemerintah
dan masyarakat.
Bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK yang dikelola oleh Pusat Sumber Belajar
SMA (PSB-SMA) disusun oleh pendidik dan dapat dimanfaatkan oleh pendidik
lain. Dengan demikian terjadi proses pertukaran bahan ajar dan bahan uji
berbasis TIK. Hakikatnya semua pendidik dapat memanfaatkan, menelaah,
mengembangkan serta menyumbangkan hasi l karyanya untuk dimanfaatkan
oleh pendidik lain dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses
pembelajaran.
Disamping itu, Pusat Sumber Belajar SMA ( PSB-SMA) juga mengelola wadah
bagi pendidik untuk mengembangkan ide kreatif dalam pembelajaran, inovasi
pembelajaran maupun karya lain yang berkaitan dengan peningkatan mutu
pembelajaran. Pendidik dapat berbagi pengalaman Pembelajaran yang telah
maupun yang sedang dilaksanakan untuk dapat dijadikan referensi, tambahan
wawasan dan acuan bagi pendidik lain.
40
uji berbasis TIK, serta pertukaran karya antar pendidik dilaksanakan secara
online.
2. Fungsi PSB
Pusat Sumber Belajar SMA sebagai sebuah s istem berperan mendorong
efektifitas serta optimalisasi proses pembelajaran melalui penyelenggaraan
berbagai fungsi yang relevan untuk peningkatan efektivitas dan efisiensi
pembelajaran, yaitu :
1. Sebagai media informasi yang berkaitan dengan kebijakan pendidikan
dan proses pembelajaran .
2. Sebagai media komunikasi yang bisa memberikan ruang untuk diskusi
oleh pendidik, peserta didik, satuan pendidikan maupun masyarakat,
khususnya yang terkait dengan proses pembelajaran.
3. Sebagai wahana belajar melalui pertukaran dan pemanfaatan bahan
ajar dan bahan uji berbasis TIK
4. Sebagai media unjuk kinerja melalui pertukaran dan pemanfaatan berbagai
pemikiran dan karya inovasi yang mampu meningkatkan kualitas
pembelajaran.
3. Ruang Lingkup
1. Ruang lingkup PSB-SMA sebagai media Informasi meliputi dokumen
Standar Nasional Pendidikan, kebijakan Kementerian Pendidikan Nasional,
informasi yang berkaitan dengan dunia pendidikan di Indonesia.
2. Ruang lingkup PSB-SMA sebagai media Komunikasi meliputi forum diskusi
dan sharing yang dimanfaatkan oleh peserta didik, pendidik, satuan
pendidikan, pemerintah dan masyarakat.
3. Ruang lingkup PSB-SMA sebagai wahana belajar meliputi pemanfaatan
bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK yang digunakan dalam perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian pembelajaran.
4. Ruang lingkup PSB-SMA sebagai media unjuk kinerja meliputi artikel
pendidikan, penelitian tindakan kelas , hasil penelitian pendidik,
pengalaman praktis pendidik dalam kegiatan pembelajaran maupun hal-hal
lain yang berhubungan dengan peningkatan mutu pembelajaran .
41
4. Manfaat
PSB-SMA dapat memberikan manfaat bagi dunia pendidikan di Indonesia
khususnya dalam proses pembelajaran, antara lain:
1. Bagi satuan pendidikan :
a. Sebagai media informasi berkaitan dengan pendidikan dan komunikasi
antar pendidik, pendidik-peserta didik, maupun antar satuan
pendidikan.
b. Sebagai wahana pembelajaran dalam memperluas pengetahuan
tentang perencanaan pembelajaran (meliputi: silabus, rencana
pelaksanaan pembelajaran); pelaksanaan pembelajaran (meliputi:
model-model pembelajaran, bahan ajar); dan penilaian hasil belajar
(meliputi bahan uji, analisis butir soal, dan laporan hasil belajar).
c. Sebagai wahana untuk berbagi karya dan pengalaman dengan
satuan pendidikan lain;
2. Bagi Pendidik:
a. Sebagai wahana untuk berbagi karya dan pengalaman dengan
pendidik lain;
b. Sebagai media untuk diskusi dengan pendidik lain khususnya yang
mengampu mata pelajaran yang sama;
c. Sebagai wahana untuk berbagi karya-karya baru dan unik seperti
temuan tentang strategi, metode, dan model pembelajaran ; artikel-
artikel seputar pendidikan.
3. Bagi siswa SMA sebagai media untuk mencari dan menemukan sumber
belajar, bahan ajar dan bahan uji berbasis TIK yang sesuai dengan
kompetensi yang harus dicapai.
4. Bagi masyarakat umum sebagai media untuk memperoleh informasi,
memberikan ide, dan saran seputar pendidikan dan pembelajaran.
5. Bagi kalangan akademis sebagai media diskusi, tukar pengalaman dan
informasi, ide serta saran-saran yang membangun mengenai pendidikan
khususnya pembelajaran.
42
BAB III
PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL
B. MEKANISME SELEKSI
Proses seleksi sekolah penerima bantuan sosial pembangunan ruang kelas baru,
perpustakaan, laboratorium IPA, laboratorium komputer, laboratorium multimedia,
ruang pusat sumber belajar, peralatan TIK, dengan mekanisme sebagai berikut:
1. Sekolah/Yayasan/Lembaga mengajukan permohonan bantuan sosial ke
Direktorat Pembinaan SMA dengan rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kab/
Kota atau Dinas Pendidikan Provinsi;
2. Dinas Pendidikan Kab/Kota atau Dinas Pendidikan Provinsi dapat mengajukan
secara kolektif permohonan bantuan sosial ke Direktorat Pembinaan SMA
dilampiri proposal permohonan bantuan dari masing-masing sekolah;
3. Direktorat Pembinaan SMA melakukan seleksi proposal;
4. Direktorat Pembinaan SMA melakukan verifikasi ke sekolah calon penerima
bantuan sosial apabila diperlukan untuk mendapatkan informasi yang lebih
akurat dari lapangan dan mengecek kebenaran informasi yang disampaikan
sekolah;
5. Dengan memperhatikan seluruh proses seleksi beserta data pendukung lainnya,
Direktur Pembinaan SMA menerbitkan Surat Keputusan Penetapan Sekolah
Penerima Bantuan Sosial;
43
C. WORKSHOP REVIEW PROPOSAL
44
8. Kegiatan-kegiatan lain yang dipandang penting untuk menumbuhkan motivasi
dan rasa tanggung jawab sekolah dalam melaksanakan program bantuan
sosial secara sungguh-sungguh, efisien, transparan dan penuh dedikasi
terhadap kemajuan pendidikan.
Sekolah penerima bantuan sosial wajib melakukan sosialisasi kepada warga sekolah.
Sosialisasi dan informasi bantuan sosial dapat disampaikan melalui forum rapat
koordinasi atau rapat sekolah. Sosialisasi berisi informasi tentang: tujuan pemberian
bantuan sosial, prinsip-prinsip bantuan sosial, pengelolaan program dan keuangan
bantuan sosial termasuk perpajakan dan peraturan-peraturan yang terkait dengan
pelaksanaan bantuan sosial.
E. PENYALURAN DANA
1. Persyaratan Administrasi
Penyaluran dana dapat dilakukan, apabila persyaratan administrasi di bawah
ini dipenuhi.
a. Kuitansi pembayaran bantuan sosial
Kuitansi yang harus ditandatangani sebanyak 5 (lima) rangkap dengan
rincian 4 (empat) rangkap termasuk yang bermaterai dikembalikan kepada
pemberi bantuan dan 1 (satu) rangkap sebagai pertinggal penerima
bantuan sosial.
b. Surat Perjanjian Penggunaan Dana (SP2D)
Penandatangan SP2D adalah antara Pejabat Pembuat Komitmen
Penyediaan dan Peningkatan Layanan Pendidikan atas nama Direktorat
Pembinaan SMA dengan (a) kepala sekolah penerima bantuan sosial
Pembangunan RKB, Rehabilitasi Gedung, Pembangunan Perpustakaan,
Lab. IPA, Lab. Komputer, Ruang PSB, dan Peralatan TIK/PSB, dan (b)
Kepala dinas pendidikan kabupaten/kota untuk bantuan sosial
Pembangunan USB.
c. Surat Keputusan Penerima Bantuan sosial
Surat Keputusan Direktur Pembinan SMA tentang Penetapan Sekolah atau
Kabupaten/Kota Penerima Bantuan sosial. Lampiran SK berupa daftar
penerima bantuan sosial mencakup nama sekolah, alamat lengkap sekolah,
nama kepala sekolah, dan nomor rekening sekolah.
45
d. Fotocopy Rekening Bank
Fotocopy rekening sekolah untuk penerima bantuan sosial Pembangunan
RKB, Rehabilitasi Gedung, Bantuan Pembangunan Perpustakaan, Lab.
IPA, Lab. Komputer, Ruang PSB, dan Peralatan TIK/PSB, atau fotokopi
rekening bendaharawan rutin Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk
penerima bantuan sosial pembangunan USB. Fotocopy rekening sudah
dilegalisir oleh pejabat bank bersangkutan. Rekening harus atas nama
sekolah atau atas nama Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota (untuk USB),
bukan atas nama pribadi. Transfer dana bantuan otomatis akan gagal
jika, menggunakan rekening atas nama perorangan/pribadi atau kesalahan
pencantuman nomor rekening.
2. Cara Pembayaran
Penyaluran dana untuk masing-masing bantuan sosial adalah:
a. Pe nyaluran bantuan pembangunan RKB, Rehabilitasi Gedung,
Perpustakaan, Lab. IPA dan Lab. Komputer, Ruang PSB, dan Peralatan
TIK/PSB, dilakukan satu tahap atau 100%.
b. Penyaluran bantuan pembangunan unit sekolah baru dilakukan sekurang-
kurang 2 tahap. Tahap pertama sebesar 50% dan tahap kedua 100%
setelah pembangunan fisik mencapai di atas 50%.
3. Penyaluran Dana
Penyaluran dana sesuai dengan jumlah nominal yang tertera pada SP2D
(perjanjian kerjasama pengunaan dana bantuan sosial) langsung ke nomor
rekening sekolah atau rekening kabupaten/kota penerima bantuan sosial
melalui KPPN setempat (pembayaran langsung/LS).
46
BAB IV
PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN
Evaluasi program merupakan salah satu fungsi dari manajemen program, evaluasi
program dilakukan terhadap seluruh atau sebagian unsur-unsur program serta
terhadap pelaksanaan program. Evaluasi program harus dan dapat diselenggarakan
secara terus menerus, berkala, dan atau sewaktu-waktu. Kegiatan evaluasi ini
dapat dilakukan pada saat sebelum, sedang, atau setelah program dilaksanakan,
evaluasi merupakan kegiatan yang bermaksud untuk mengetahui apakah tujuan
yang telah ditentukan dapat dicapai, apakah pelaksanaan program sesuai dengan
rencana, dan atau dampak apa yang terjadi setelah program dilaksanakan. Evaluasi
program berguna bagi pengambil keputusan untuk menetapkan apakah program
akan dihentikan, diperbaiki, dimodifikasi, diperluas atau ditingkatkan
47
1. Pelaksana Monitoring dan Evaluasi
a. Kepala Sekolah
Kepala sekolah melakukan Monitoring dan Evaluasi (ME) internal terhadap
program-program yang dilaksanakan di sekolahnya secara periodik dan
hasilnya dicatat sebagai dokumen. Dokumen tersebut dapat digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan pertengahan dan laporan akhir
program/kegiatan sekolah serta untuk bahan konsultasi ketika ada ME
dari instansi lain yaitu Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan
Provinsi, atau Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.
48
c. ME dinas pendidikan provinsi dilaksanakan pada saat program kegiatan
sedang berlangsung dan pada akhir kegiatan agar dapat mengetahui
proses dan hasil pelaksanaan kegiatan.
d. ME oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas atau instansi lain
dari Pusat dapat dilaksanakan pada saat program/kegiatan sedang
berlangsung dan /atau setelah program/kegiatan selesai dilaksanakan.
B. PELAPORAN
Laporan yang harus disiapkan oleh penerima bantuan sosial, terdiri atas laporan
pelaksanaan program bantuan sosial serta laporan pertanggungjawaban
keuangan. Laporan tersebut harus siap untuk diperiksa setiap saat oleh tim
pemeriksa dan tim monitoring. Laporan sekurang-kurangnya berisi infomasi
yang mencakup, antara lain:
49
1. Peruntukan dana bantuan sosial sesuai dengan proposal.
2. Jumlah dana bantuan sosial dan/atau dana dari sumber lainnya dikalkulasikan
secara jelas.
3. Manfaat dana bantuan sosial bagi penerima bantuan sosial.
4. Problem/kesulitan yang dihadapi dan upaya mengatasinya.
5. Bagi yang menggunakan dana bantuan sosial Bantuan Pembangunan RKB,
Bantuan Rehabilitasi Gedung, Bantuan Pembangunan Perpustakaan, Lab. IPA,
Lab. Komputer, Ruang PSB, Bantuan Peralatan TIK/PSB, pembelajaran
e-learning, pembelajaran media elektronik dan konten digital interaktif serta
Bantuan Pembangunan USB, dalam laporan agar dilampirkan foto-foto yang
menggambarkan keadaan sebelum dilaksanakan, sedang dilaksanakan, dan
setelah dilaksanakan (bukan fotocopy).
50
c. Laporan tersebut dinyatakan sah apabila sudah ditandatangani oleh ketua
komite sekolah, kepala sekolah, dan bendahara rutin sekolah serta
dilengkapi dengan stempel sekolah dan stempel komite sekolah.
Perlu diadakan serah terima kekayaan negara kepada pemerintah daerah melalui
dinas pendidikan kab/kota untuk diinventaris, ditata dan dirawat. Serah terima
barang milik negara kepada kab/kota untuk sekolah negeri dan kepada yayasan
untuk sekolah swasta bertujuan :1) mengetahui bantuan yang diberikan oleh
pemerintah kepada kab/kota melalui bantuan sosial; 2) memberikan kepercayaan
kepada sekolah untuk menjaga dan merawat barang yang telah diterima melalui
pengawasan Dinas Pendidikan Kab/Kota atau yayasan sekolah tersebut; 3) tercatat
ke dalam buku induk daftar inventaris barang kekayaan milik negara dinas
pendidikan kab/kota.
51
informasi tentang mekanisme bantuan sosial, Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Atas membentuk unit pelayanan masyarakat (UPM).
atau:
08588311 2513
08128611 5892
52
LAMPIRAN
PEDOMAN BLOCK
GRANT FISIK SEKOLAH
MENENGAH ATAS TAHUN
2012
57
sdfsf
Lampiran 1a
Pada hari ini, .................... tanggal ............ bulan ............ tahun dua ribu sebelas
telah diadakan Perjanjian Penggunaan Dana Bantuan Sosial ................... Antara:
1. Nama : Drs. Syamsuddin, M.Si
NIP : 195601261982031003
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Penyediaan dan Peningkatan
Layanan Pendidikan SMA, yang diangkat dengan Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor ; 908/
A.A3/KU/2011 tanggal 20 Januari 2011
Alamat : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Jalan R.S Fatmawati, Gedung B Lantai 3
Komplek Kementrian Pendidikan Nasional Cipete
Jakarta Selatan, 12410
Bertindak untuk dan atas nama Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas,
Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementrian Pendidikan Nasional
sebagai pemberi dana Bantuan Sosial ............................, yang selanjutnya
disebut PIHAK PERTAMA.
2. Nama :
NIP :
Jabatan :
Alamat :
Bertindak untuk dan atas nama Kepala SMA ................................................
Kab ..................., Provinsi ............................... sebagai penerima dana Bantuan
Sosial ………………………. , yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
53
Dengan ini PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat mengadakan perjanjian
kerjasama penggunaan dana Bantuan Sosial ......................... tahun anggaran 2012,
dengan ketentuan dan persyaratan sebagai berikut:
Pasal 1
Perjajian Kerjasama dan Ruang Lingkup Pekerjaan
Pasal 2
Jumlah Dana Bantuan Sosial
Jumlah dana bantuan sosial yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA adalah sebesar Rp. ……………....... (……………….) dari sumber dana
APBN tahun 2012 pada Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan
Menengah meliputi biaya pelaksanaan pekerjaan ……………………. dan
pembayaran pajak sesuai ketentuan perpajakan dan pedoman Bantuan Sosial SMA
tahun 2012.
Pasal 3
Penyaluran Dana Bantuan Sosial
Dana Bantuan Sosial tersebut akan disalurkan secara langsung oleh PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA melalui kantor pelayanan dan perbendaharaan
Negara (KPPN) Jakarta III ke rekening giro/tabungan a.n SMA ……………………..,
Nomor: ……………... pada Bank ……………….
54
Pasal 4
Jangka Waktu Penggunaan Dana Bantuan Sosial
Pasal 5
Tata Cara Pengelolaan Dana Bantuan Sosial
55
2) Pelaksanaan pekerjaan dan laporan pengelolaan keuangan harus
diketahui oleh warga sekolah dan warga masyarakat dengan
menempelkan informasi bantuan sosial ………………….. di papan
pengumuman sekolah.
Pasal 6
Hak Pihak Pertama
Pasal 7
Kawajiban Pihak Pertama
56
Pasal 8
Hak Pihak Kedua
Pasal 9
Kewajiban Pihak Kedua
57
Pasal 10
Pelaporan
Pasal 11
Sanksi
1) Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu
yang ditentukan, maka pihak pertama meminta kepada PIHAK KEDUA
untuk menyetorkan sisa dana yang belum digunakan.
2) Segala sesuatu yang terjadi setelah penerimaan dana Bantuan Sosial
………………… ini menjadi tanggungjawab PIHAK KEDUA.
3) Apabila PIHAK KEDUA tidak memenuhi kewajiban sesuai dengan Surat
Perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA wajib mengembalikan semua bantuan
sosial .............................. … yang telah diterimanya sebesar
Rp. ……………………(……………………………) ke Kas Negara sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
58
Pasal 12
Lain-lain
59
L a m p ir an 1 b
PAKTA INTEGRITAS
PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL
Dalam rangka pengelolaan dana Bantuan Sosial tahun 2012 pada SMA …….. , Kabupaten/
Kota ………….. Propinsi …………….dengan sumber dana dari APBN dengan ini saya
menyatakan bahwa:
1. Sebagai Penerima Dana Bantuan Sosial, Tidak dan Tidak Akan menjanjikan atau
memberikan imbalan berupa uang atau bentuk lain yang mempunyai nilai uang
kepada siapapun dengan alasan apapun.
2. Sebagai Pemberi Dana Bantuan Sosial, Tidak dan Tidak Akan menerima/meminta
imbalan berupa uang atau bentuk lain yang mempunyai nilai uang kepada siapapun
dengan alasan apapun.
4. Penerima Dana Bantuan Sosial dalam pengelolaan dana bantuan sosial, berkewajiban
melaksanakan tugas dengan bersih dan profesional dalam arti akan mengerahkan
seluruh kemampuan dan sumber daya yang ada secara optimal untuk memberi hasil
pekerjaan yang terbaik mulai dari pengajuan program kerja (proposal), pelaksanaan
pekerjaan, pengelolaan keuangan, serta pelaporan hasil pekerjaan.
5. Apabila saya sebagai penerima Dana Bantuan Sosial melanggar hal-hal yang telah
dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, saya bertanggungjawab mutlak dan bersedia
dikenakan sanksi moral, sanksi adminitrasi, serta dituntut ganti rugi dan pidana sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Jakarta,
60
L a m p i r an 1 c
KUITANSI
BANTUAN SOSIAL ………………………….
Nama Sekolah :
Nama Kepala Sekolah :
NIP :
Alamat Sekolah :
Telp. Sek/HP. Kepsek :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
Pemegang Rek/Giro :
Nomor Rek./Giro :
Nama Bank :
Cabang/Unit :
Terbilang :
JUMLAH RP.
Jakarta,
Setuju dibayar, Lunas dibayar tgl. Yang menerima uang,
Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Bendahara Pengeluaran Pembantu
Penyediaan dan Peningkatan Kegiatan Penyediaan dan Peningkatan
Layanan Pendidikan SMA, Layanan Pendidikan SMA,
61
Lampi ran 1d
Dengan ini menyatakan setuju untuk m enerima B antuan Pembangunan RKB/ Bantuan
Rehabilitasi Gedung/ B antuan Pembangunan Perpustak aan/ Lab.IPA/ Lab.Komputer/ Ruang
Pusat Sumber B elajar (PSB)/Lab. Multimedia/ Bantuan Pengadaan Alat TI K (PSB)* sebesar
Rp. ......................... (............................ juta rupiah). Untuk dipergunakan
melakukan.............., dan sanggup untuk :
Demikian surat pernyataan kesanggupan ini dibuat dengan kesadaran dan penuh tanggung
jawab.
................................, 2012
Kepala SMA .......................
Kab/Kota ...........................
Mate rai
R p. 6 .00 0,-
Cap & ttd
(Nama terang)
62
Lampiran 2
PAPAN NAMA
SUMBER DANA
1. BANTUAN SO SIAL SMA (AP BN) Rp. ….…………… …
2. IMBAL SW ADAYA PEMDA/MASYARAKAT Rp. ………………….
JUMLAH Rp. ………… ……….
DESA .................…………………………………………………………..
KECAMATAN ...............……………………………………………..….
KABUPATEN/KOTA ....................…………………………………
SMA ...............…………………………………..………………………...
63
Lampiran 3a
LAPORAN KEUANGAN
DANA BANTUAN SOSIAL ……………………………….…
SMA …………………..……………
(Pertengahan, Akhir*)
PROVINSI :……………………………….……………………………..
KABUPATEN/KOTA :………………………………………………………………
Periode : Bulan …………………… s.d. ………………………..
Jumlah Jumlah
Pada hari ini …………………Buku Kas Umum ditutup dengan posisi sebagai berikut.
1. Jumlah Penerimaan Rp.…………………
2. Jumlah Pengeluaran Rp.………………… (-)
Saldo Buku terdiri dari:
a. Uang Kas/Tunai Rp.…………………
b. Saldo Bank Rp.………………… (+)
Rp.………………… (-)
3. Selisih Rp.…………………
Catatan :
Bukti-bukti pengeluaran antara lain :
1. Daftar/Kuitansi penerimaan honor/uang lelah
2. Daftar hadir peserta rapat
3. Kuitansi pembelian barang dan faktur serta daftar barang.
4. Bukti setor pajak dan bukti-bukti lainnya.
*) Khusus bansos USB: lap. tengah dan akhir sedangkan non USB, cukup laporan
akhir saja
64
Lampiran 3b
Bulan : ……………………
Dana Block
Grant
*)
Dana Pemda
dst.
Jml Jml
Penerimaan Pengeluaran
Saldo
Jumlah : Jumlah :
Pada hari ini …………………Buku Kas Umum ditutup dengan posisi sebagai berikut.
1. Jumlah Penerimaan Rp.…………………
2. Jumlah Pengeluaran Rp.………………… (-)
Saldo Buku terdiri dari:
a. Uang Kas/Tunai Rp.…………………
b. Saldo Bank Rp.………………… (+)
Rp.………………… (-)
3. Selisih Rp.…………………
*) Catatan :
Pilih salah satu jenis laporan kegiatan yang telah dilaksanakan dan dilampiri
bukti antara lain; kuitansi asli, daftar pembelian barang, dsb.
65
Lampiran 3c
Tanggal ……………………
Catatan :
*) Isi nama sekolah yang bersangkutan
66
Lampiran 4
1. PENDAHULUAN
2. TUJUAN
3. LINGKUP KEGIATAN
4. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
5. UNSUR YANG TERLIBAT
6. PERKEMBANGAN PROGRAM KEGIATAN
7. PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN MASALAH
(dituangkan secara rinci pada table di bawah ini)
8. INDIKATOR PENCAPAIAN HASIL
9. KESIMPULAN & SARAN
67
RUANG KELAS INI
DIBANGUN DARI DANA SWADAYA
SMAN 1 CIANJUR KAB. CIANJUR
DAN
BANTUAN SOSIAL
DIREKTORAT PEMBINAAN SMA
TAHUN 2012
68
Lampiran 6
SURAT SETORAN
DEPARTEMEN KEUANGAN RI Lembar -
BUKAN
DITJEN PERBENDAHARAAN PAJAK untuk
KPPN (SSBP) ………………..
1) Nomor………………. 2) ………………..
Tanggal…………….. 3)
……………………………………………….. 23)
NIP. ……………………………….. 24) …………………………………………….. 26)
…………………………………………….. 27)
69
RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA SEKOLAH (RAPBS)
Lampiran 7a
BESERTA URAIAN PROGRAM / KEGIATAN SEKOLAH
70
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
NAMA SEKOLAH :
NAMA SEKOLAH :
JADWAL PELAKSANAAN
JUL AGT SEP OKT NOV DES JAN FEB MAR APR MEI JUN
Mengetahui
Ketua Komite Sekolah / Yayasan, Kepala Sekolah, Penanggung Jawab Program,
71
………………………….. ………………………….. …………………………..
NIP. NIP. NIP.
Lampiran 8a
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
Lampiran 8b
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
TIM PENYUSUN
3. Drs. Waramatias
Universitas Trisakti
Praktisi
125