You are on page 1of 10

ANALISIS MANAJEMEN DAN INTERVENSI BAGI PASIEN

TERHADAP UPAYA PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)


DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN
TAHUN 2012

Lukmanul Hakim1, Heldy BZ2, Fauzi3


1
Program Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
Departement Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
2,3
Departemen Administrasi dan Kebikajakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara, Medan, 20155, Indonesia
email: luvhie@students.usu.ac.id

Abstract

Analysis Of Management and Patient Intervention For Effort Of Health Promoting


Hospital (HPH) Of H. Adam Malik Medan General Hospital Center in 2012.
Nowadays, reorientation of hospital’s services is not only oriented to curative and
rehabilitative, while also prioritizing preventive and promotive aspects to be a health
promoter hospital. The research was a qualitative study that analyzed the implementation
of health promotion of H. Adam Malik Medan General Hospital based on WHO standard
on the standard of hospital as health promoter that compliance the management policy
aspects and intervention to the patient in health promoter aspects. The research was applied
indepth interview, observation and document study as data collection tools.
The research indicated that H. Adam Malik Medan General Hospital had fulfill
the standard of WHO on health promotion hospital. The policy comitment aspect
of H. Adam Malik Medan General Hospital had be realized in a strategic plan such as
annual work plan. Quantitatively the human resources was sufficient, but qualitatively
it needs to improve the quality through training of existing health promotion hospital.
The budget had be included in the budget of H. Adam Malik Medan General Hospital.
The facilities and infrastructure was good qualitatively, but quantitatively it must
be increase. The documentationof intervention had implemented routinely. The evaluation
was also conducted in monthly or annually meeting. The point of patient intervention,
the assessment on health promotion requirement for the patient need was implemented
since the patient obtain the first service through the medical record of health history
of patient. The access of information about health promotion for the patient had be presented
either verbally or in written form, also presented in audio and visual.

Keywords : Health Promotion Hospital, Management Aspects, Patient Intervention


Aspect.

Pendahuluan
Pembangunan kesehatan sebagai Pada masa yang lampau sistem
bagian integral pembangunan internasional, kesehatan lebih banyak berorientasi pada
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, penyakit, yaitu hanya menunggu sampai ada
kemauan dan kemampuan untuk hidup yang sakit, barulah kemudian yang
sehat bagi setiap orang agar terwujud bersangkutan diberi pengobatan, sesudah
derajat kesehatan yang optimal. Salah sembuh dipulangkan, namun tak sedikit
satu institusi yang berperan dalam pula yang kembali lagi dengan penyakit
mencapai tujuan tersebut adalah rumah sakit yang sama sehingga yang bersangkutan
(Depkes RI, 2000). harus dirawat kembali, demikian siklus ini
1
berlangsung terus sampai kemudian disadari kesehatan, untuk itu pengembangan dan
bahwa sebenarnya untuk memelihara pelaksanaan promosi kesehatan di rumah
kesehatan masyarakat diperlukan suatu sakit perlu dilakukan sesegera mungkin.
rangkaian usaha yang lebih luas, dimana Sebagaimana tercantum dalam Keputusan
perawatan dan pengobatan hanyalah salah Menteri Kesehatan Nomor1114/Menkes
satu bagian kecil dari rangkaian usaha /SK/VIII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan
tersebut (Depkes RI, 1993). Promosi Kesehatan di Daerah. Promosi
Rumah sakit merupakan sarana Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) adalah
kesehatan yang harus terintegrasi dalam upaya rumah sakit untuk meningkatkan
sistem kesehatan dimana ia berada. kemampuan pasien, klien, dan kelompok-
Fungsinya adalah sebagai pusat sumber daya kelompok masyarakat, agar pasien dapat
bagi peningkatan kesehatan masyarakat di mandiri dalam mempercepat kesembuhan dan
wilayah yang bersangkutan. Reformasi rumah rehabilitasinya, dan mandiri dalam
sakit di Indonesia sangat diperlukan meningkatkan kesehatan, mencegah masalah
mengingat masih banyaknya rumah sakit kesehatan, mengembangkan upaya kesehatan
yang hanya menekankan pelayanannya bersumber daya masyarakat, melalui
kepada aspek kuratif dan rehabilitatif saja. pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama
Padahal keadaan ini menyebabkan rumah mereka, sesuai sosial budaya mereka, serta
sakit menjadi sarana kesehatan yang elit dan didukung kebijakan publik yang berwawasan
terlepas dari sistem kesehatan dimana ia kesehatan (Depkes RI, 2010).
berada (Depkes RI, 2012). Promosi Kesehatan Rumah sakit
Menyadari pentingnya standard untuk sebenarnya telah diselenggarakan sejak tahun
promosi kesehatan di rumah sakit, WHO 1992 dengan nama Penyuluhan Kesehatan
sebagai sebuah lembaga kesehatan dunia Masyarakat Rumah sakit (PKMRS). Seiring
menginisiasi terbentuknya kelompok kerja dengan perkembangan nya, pada tahun 2003,
yang terbentuk pada konfrensi promosi istilah PKMRS berubah menjadi Promosi
kesehatan rumah sakit ke 9 di Copenhagen Kesehatan Rumah Sakit (PKRS). Berbagai
pada bulan Mei Tahun 2001. Sejak saat itu kegiatan telah dilakukan untuk
beberapa kelompok kerja dan jaringan kerja pengembangan PKRS seperti penyusunan
beberapa negara bekerja mengembangkan pedoman PKRS, advokasi dan sosialisasi
sebuah standard rumah sakit promotor PKRS kepada Direktur rumah sakit
kesehatan. Sebagai hasilnya lima standar inti pemerintah, pelatihan PKRS, pengembangan
yang dapat diaplikasikan pada semua rumah dan distribusi media serta pengembangan
sakit telah dikembangkan berdasarkan model PKRS antara lain di Rumah Sakit
persyaratan internasional. Standar tersebut Pasar Rebo di Jakarta dan Rumah Sakit
diantaranya yang pertama manajemen Syamsuddin SH di Sukabumi. Namun
kebijakan yang sebaiknya dimiliki oleh demikian pelaksanaan PKRS dalam kurun
rumah sakit promotor kesehatan sebagai waktu lebih dari 15 tahun belum memberikan
prekondisi berlangsung nya PKRS, kedua hasil yang maksimal dan kesinambungannya
penilaian kebutuhan PKRS yang sebaiknya di rumah sakit tidak terjaga dengan baik,
dilaksanakan sebelum berlangsungnya tergantung pada kuat tidaknya komitmen
kegiatan PKRS, ketiga yaitu intervensi pihak rumah sakit. Berdasarkan hal tersebut,
kegiatan PKRS di rumah sakit, keempat beberapa isu strategis yang muncul dalam
adalah pelaksanaan kegiatan promosi Promosi Kesehatan di Rumah Sakit, yaitu:
lingkungan yang sehat bagi pegawai yang ada 1. Sebagian besar rumah sakit belum
di rumah sakit, dan yang kelima yaiiyu aspek menjadikan PKRS sebagai salah satu
kelestarian dan kemitraan yang terkait dengan kebijakan upaya pelayanan Kesehatan di
upaya PKRS (WHO, 2003). Rumah sakit.
Penerapan paradigma di atas akan 2. Sebagian besar rumah sakit belum
sangat berpengaruh terhadap pendekatan memberikan hak pasien untuk
yang harus dilaksanakan dalam promosi mendapatkan informasi tentang

2
pencegahan dan pengobatan yang dijalankan di RSUP H. Adam Malik Medan.
berhubungan dengan penyakitnya. Pelakasanaan PKMRS ini dilakukan melalui
3. Sebagian besar rumah sakit belum penyuluhan, seperti melalui penyuluhan
mewujudkan tempat kerja yang aman, langsung dengan metode tanya jawab di
bersih dan sehat. setiap instalasi/unit kerja yang ada di
4. Sebagian besar rumah sakit kurang rumah sakit, konsultasi kesehatan,
menggalang kemitraan dalam upaya penyebaran leafleat, poster, pemutaran video
pelayanan yang bersifat preventif dan penyuluhan, serta penyuluhan kesehatan di
promotif.(Depkes RI, 2010). luar rumah sakit yang berada di lingkungan
Pada saat ini salah satu rumah sakit rumah sakit.
yang telah melaksanakan promosi kesehatan Berdasarkan informasi tersebut penulis
rumah sakit di kota Medan adalah Rumah ingin menganalisa pelaksanaan kegiatan
Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan. PKMRS di RSUP H. Adam Malik Medan
Sebagai rumah sakit umum kelas A milik tersebut dengan menggunakan salah satu
Pemerintah Pusat yang secara teknis berada standard rumah sakit promotor kesehatan
dibawah bawah Direktorat Jendral Pelayanan yang telah dikembangkan oleh WHO yaitu
Medik Departemen Kesehatan RI, RSUP H. standard kebijakan manajemen dan intervensi
Adam Malik merupakan pusat rujukan bagi pasien yang sebaiknya dimiliki oleh
kesehatan regional untuk wilayah Sumatera sebuah rumah sakit promotor kesehatan
bagian utara dan tengah yang meliputi sebagai prekondisi berlangsungnya PKRS.
Provinsi Aceh, Provinsi Riau, Provinsi Dari uraian latar belakang di atas,
Sumatera Barat, dan Provinsi Sumatera dirumuskan masalah sebagai berikut :
Utara. dalam pelaksanaan upaya promosi Bagaimana pelaksanaan upaya promosi
kesehatan rumah sakit ini, RSUP H. Adam kesehatan rumah sakit di RSUP H. Adam
Malik Medan telah memiliki satu unit kerja Malik sesuai dengan standar WHO terkait
yaitu Instalasi Penyuluh Kesehatan ketersediaan kebijakan, sumber daya,
Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS). dokumentasi intervensi, sarana prasaran,
Berdasarkan survei awal yang program evaluasi, dan intervensi bagi pasien
dilakukan penulis, tipologi aktivitas promosi dalam pelaksanaan kegiatan promosi
kesehatan rumah sakit yang dilaksanakan di kesehatan rumah sakit ?
Intalasi PKMRS RSUP H. Adam Malik
Medan adalah dengan mendelegasikan Manfaat Penelitian
kegiatan promosi kesehatan kepada masing- 1. Diperolehnya pengetahuan mengenai
masing departemen /instalasi/Uuit kerja. Hal kegiatan PKRS di RSUP H. Adam Malik.
ini berarti setiap departemen /instalasi/unit 2. Diperolehnya pengetahuan mengenai
kerja memiliki otoritas langsung untuk standard internasional khususnya
melaksanakan kegiatan promosi kesehatan. substandard kebijakan manajemen dan
Dengan demikian kegiatan yang dilakukan intervensi bagi pasien yang telah dibuat
tidak terintegrasi dengan keseluruhan WHO mengenai kegiatan PKRS.
organisasi rumah sakit. Berdasarkan 3. Diperolehnya pengetahuan mengenai
keterangan yang diterima penulis dari kepala faktor-faktor penyebab keberhasilan
instalasi PKMRS dan hasil observasi kegiatan PKRS sehingga dapat digunakan
langsung, saat ini upaya promosi kesehatan sebagai patok ukur untuk meningkatkan
rumah cukup aktif dilaksanakan di setiap kegiatan PKRS di RSUP H. Adam Malik
instalasi/unit kerja di RSUP H. Adam Malik Medan.
Medan, namun dalam pelaksanaannya kadang 4. Diperolehnya pengetahuan faktor-faktor
juga terhambat oleh permasalahan SDM, mengenai penyebab belum berhasilnya
keterbatasan sumber dana, fasilitas dan kegiatan PKRS di RSUP H.Adam Malik
beberapa hal lainnya juga. Walaupun masih Medan sehingga selanjutnya dapat
terdapat kekurangannya namun upaya dilakukan upaya perbaikan.
promosi kesehatan tersebut tetap bisa

3
Metode Penelitian Hasil Penelitian dan Pembahasan
Jenis penelitian ini adalah survei Hasil Penelitian ini diperoleh dari
dengan pendekatan kualitatif untuk metode pengumpulan data wawancara
menganalisis manajemen upaya promosi mendalam, penelusuran data sekunder dan
kesehatan masyarakat rumah sakit dan observasi yang dilakukan untuk menganalisis
intervensi bagi pasien di RSUP H Adam aspek kebijakan manajemen dan intervensi
Malik Medan tahun 2012. bagi pasien dalam upaya promosi kesehatan
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit yang dilakukan oleh RSUP H. Adam Malik
Umum Pusat H. Adam Malik. Penelitian ini Medan. Aspek kebijakan manajemen dan
dilakukan selama 2 bulan mulai dari bulan intervensi bagi pasien merupakan salah satu
Oktober - Desember tahun 2012. Informan standard dalam lima standard rumah sakit
dalam penelitian ini adalah 7 (tujuh) orang promotor kesehatan yang dikembangkan oleh
yang ditentukan secara purposive, yaitu WHO. Standard aspek kebijakan manajemen
kepala instalasi PKMRS, penanggung jawab ini terdiri dari enam sub standard yaitu
KIE pelayanan medis, penanggung jawab komitmen kebijakan, sumber daya manuisa,
KIE penunjang medis, kepala instalasi rawat anggaran dana, sarana dan prasarana,
inap bersalin RINDU B, kepala instalasi dokumentasasi intervensi dan evaluasi.
farmasi, dan 2 orang pasien RSUP H Adam Standard intervensi bagi pasien terdiri dari
Malik Medan. beberapa substandard yaitu penilaian
Pengumpulan data pada penelitian ini kebutuhan promosi kesehatan bagi pasien,
diperoleh dari 2 (dua) sumber yaitu : dan akses terhadap informasi promosi
1. Data primer diperoleh melalui wawancara kesehatan bagi pasien. Standard tersebut
mendalam (indepth interview) kepada sebaiknya dimiliki oleh sebuah rumah sakit
informan dengan berpedoman pada untuk menjadi sebuah rumah sakit promotor
panduan pertanyaan yang telah kesehatan.
dipersiapkan. Informan diwawancarai A. Kebijakan Manajemen
pada waktu yang berbeda, untuk itu 1. Komitmen kebijakan
peneliti menggunakan alat bantu berupa Dari hasil penelitian mengenai
alat tulis, kamera digital, tipe recorder alat komitmen kebijakan upaya promosi
untuk perekam, dan pedoman wawancara. kesehatan di RSUP H Adam Malik Medan
2. Data sekunder diperoleh dari studi diketahui bahwa saat ini sudah mendapat
dokumentasi, sumber datanya adalah komitmen yang kuat, komitmen ini
dokumen-dokumen yang ada terkait upaya diwujudkan berupa rencana strategis yang
PKRS RSUP H. Adam Malik. telah disusun dalam bentuk rencana kerja
Triangulasi yang dilakukan dalam tahunan. Setiap upaya promosi kesehatan
penelitian ini adalah triangulasi sumber dan rumah sakit telah dilaksanakan sesuai
triangulasi metode. dengan rencana kerja tersebut. Dalam
1. Triangulasi sumber yang dilakukan yaitu pelaksanaan upaya promosi kesehatan
dengan memilih informan yang dapat rumah sakit ini sendiri dilaksanakan
memberikan jawaban sesuai dengan seluruh instalasi di RSUP H. Adam Malik,
pertanyaan yang telah ditetapkan. dimana pelaksanaanya dilakukan langsung
2. Adapun triangulasi metodenya oleh instalasi terkait dengan cara
menggunakan metode indepth interview berkoordinasi dengan Instalasi PKMRS
(wawancara mendalam) dan observasi. sebagai penanggung jawab pelaksanaan
Untuk mengetahui dan manganalisis semua upaya promosi kesehatan rumah
manajemen upaya penyuluh kesehatan sakit yang dilaksanakan. Upaya
masyarakat rumah sakit dan intervensi bagi pengevaluasian juga telah dilaksanakan
pasien di RSUP H Adam Malik Medan, berdasarkan dari rencana kerja yang telah
tehnik analisa data dilakukan secara kualitatif disusun sebelumnya, evaluasinya dilihat
berdasarkan keterangan serta alasan yang dari hasil kerja apakah sudah sesuai
dinyatakan oleh informan (Bungin, 2007).. dengan rencana kerja yang telah
4
ditetapkan. Untuk perbaikan dari upaya wujudnya berupa laporan indeks kerja
promosi kesehatan rumah sakit ini sudah pegawai. Untuk upaya perbaikan sampai
mulai berjalan namun belum semua aspek saat ini pihak RSUP H Adam Malik belum
bisa diperbaiki, ada beberapa hambatan memberikan perhatian serius terkait
yang menjadi kendala dalam pelaksanaan kualitas SDM yang tersedia, hal ini
upaya promosi kesehatan rumah sakit. diketahui dari hasil penelitian bahwa
2. Sumber Daya Manusia sampai saat ini belum pernah diadakan
Terkait ketersediaan sumber daya pelatihan khusus untuk petugas PKRS
manusia dalam upaya promosi kesehatan terkait pelaksanaan upaya promosi
rumah sakit di RSUP H Adam Malik kesehatan rumah sakit.
Medan, dari hasil penelitian diketahui 3. Anggaran Dana
bahwa dalam perencanaan SDM untuk Dari hasil wawancara mengenai
pelaksanaan upaya promosi rumah sakit di anggaran dana upaya promosi kesehatan
RSUP H. Adam Malik Medan disusun rumah sakit di RSUP HAM diketahui
dalam struktur tugas dan uraian tugas yang bahwa anggaran dana tersebut tidak
tertulis, khususnya untuk penanggung diberikan secara langsung kepada Instalasi
jawab pelaksanaan upaya promosi yaitu PKMRS sebagai penanggung jawab dan
Instalasi PKMRS. Namun demikian pengelola upaya promosi kesehatan rumah
penetapan petugas dalam pelaksanaannya sakit. Untuk mendapatkan anggaran
di unit kerja lain seperti bagian rawat inap upaya promosi kesehatan rumah sakit,
dan farmasi tidak memiliki job desk pihak Instalasi PKMRS harus mengajukan
khusus untuk narasumber untuk proposal perencanaan anggaran tersebut
pelaksanaan di setiap instalasi – instalasi. ke pihak direksi rumah untuk diproses,
Narasumber yang ditentukan biasanya dan jika disetujui maka anggaran baru
adalah perawat, dokter atau petugas yang diturunkan ke pihak Instalasi PKMRS
dipilih langsung di instalasi terkait tanpa sebagai penanggung jawab upaya promosi
ada struktur dan uraian tugas yang tertulis. kesehatan rumah sakit. Sementara untuk
Adapun sumber daya manusia yang instalasi-instalasi lainnya seperti instalasi
bertanggung jawab dalam pelaksanaan rawat inap maupun farmasi tidak
upaya promosi kesehatan rumah sakit yang disediakan anggaran khusus oleh RSUP H.
ada saat ini sudah bisa menjalankan tugas Adam Malik Medan. Pada
dan tanggung jawab yang telah diberikan, pelaksanaannya anggaran untuk upaya
namun demikian tetap dijumpai beberapa promosi kesehatan rumah sakit dinilai
kendala yang menghambat kelancaran sudah memiliki anggaran dana yang
pelaksanaan upaya promosi kesehatan memadai, anggaran dana tersebut
rumah sakit tersebut dari segi kualitas sepenuhnya dikelola oleh Instalasi
SDM itu sendiri, namun demikian PKMRS, anggaran tersebut digunakan
Dari hasil penelitian terkait untuk segala bentuk jenis kegiatan dan
pengevaluasian diketahuai bahwa kualitas operasional pelaksanaan kegiatan mulai
SDM secara keseluruhan sudah cukup dari ATK, pembuatan poster dan lefleat,
baik, namun masih ada beberapa konsumsi serta keperluan lainya guna
kekurangan terkait kemampuan khusus menunjang pelaksanaan upaya promosi
dari SDM yang ada saat ini khususnya kesehatan rumah sakit itu sendiri.
petugas Instlasi PKMRS. Sementara untuk Sementara unit kerja lain sebagai
SDM pelaksana pada unit kerja lainnya pelaksana tidak menggunakan anggaran
tidak ditemukan kendala berarti yang bisa khusus terkait upaya promosi kesehatan
menghambat keberhasilan upaya promosi tersebut, dikarenakan unit kerja tersebut
kesehatan rumah sakit. Selain itu juga hanya melaksanakan penyuluhan yang
setiap SDM dalam pelaksanaan kegiatan dirasakan tidak memerlukan anggaran,
upaya promosi kesehatan rumah sakit juga karena materi dan perlengkapan lainnya
di evaluasi penilaian secara umum, telah disediakan oleh Intalasi PKMRS.

5
Adapun bentuk evaluasi terhadap saat ini rutin dilaksanakan, pihak
penggunaan dana untuk Instalasi PKMRS yang bertanggung jawab langsung
harus bisa dipertanggung jawabkan dalam mengevaluasi sarana dan prasarana
bentuk laporan keuangan penggunaan seluruh fasilitas rumah sakit adalah
anggaran dana yang ada. Sementara unit instalasi IPSRS (Instalasi Pemeliharaan
kerja lainnya tidak melakukan evaluasi Sarana dan Prasarana Rumah Sakit.
terkait anggaran tersebut dikarenakan Namun demikian dalam hal ini penulis
tidak memilki anggaran dalam menemukan permasalahan yang menarik
pelaksanaan upaya promosi kesehatan dimana dari hasil penelitan menunjukkan
tersebut, terkait perbaikan dari bahwa saat ini jika dilihat dari segi
penganggaran dana tersebut saat ini kelengkapan saran dan prasarana yang
belum perlu dilakukan penambahan tersedia sudah cukup, namun jika ditinjau
jumlah anggaran, dana untuk pelaksanaan dari segi jumlah amat tidak memadai hal
yang disediakan menurut pernyataan ini dilihat dari jumlah pesawat televisi
sebagian besar informan masih memadai. yang hanya tersedia sebanyak dua buah di
Penuilis menemukan hal menarik dimana ruang tunggu informasi saja, seharusnya
unit kerja lain sebagai pelaksana upaya televisi sudah disediakan di setiap ruang
promosi kesehatan rumah sakit tunggu yang ada di RSUP HAM agar bisa
mengharapkan sebuah transparansi terkait menyampaikan pesan kesehatannya
anggaran promosi kesehatan rumah sakit secara kontinu dan langsung kepada
tersebut. dari hasil penelitian diketahui pengunjung rumah sakit melalui
bahwa pihak RSUP H. Adam Malik juga pemutaran film pendek berisi pesan pesan
sudah mengupayakan suatu bentuk kesehatan.
kemitraan dalam penggalangan dana guna Adapun untuk perbaikan sarana
memperluas dan memaksimalkan upaya prasarana tersebut dalam upaya perbaikan
promosi kesehatan masyarakat rumah untuk sarana dan prasarana sudah
sakit. dibentuk sebuah instalasi khusus yaitu
4. Sarana dan Prasarana IPSRS (Instalasi Pemeliharaan Sarana
Terkait sarana dan prasarana yang dan Prasarana Rumah Sakit) yang
menunjang upaya promosi kesehatan bertanggung jawab terhadap penjagaan
rumah sakit di RSUP H Adam Malik dan pemeliharan serta perbaikan seluruh
Medan, dari hasil penelitian diketahui sarana dan prasarana rumah sakit.
bahwa dalam perencanaan mengenai Selain itu juga Instalasi PKMRS
sarana dan prasarana guna menopang juga sudah mengajukan permohonan
upaya promosi kesehatan rumah sakit saat perlengkapan beberapa fasilitas ke pihak
ini masih dalam proses pengajuan rumah sakit guna menunjang pelaksanaan
permohonan untuk segera dilengkapi dari upaya promosi kesehatan rumah sakit di
pihak rumah sakit. Sarana dan prasarana RSUP H Adam Malik Medan.
yang ada pada saat ini jika dilihat dari 5. Dokumentasi Intervensi
kelengkapannya sudah memadai, namun Dari hasil penelitian mengenai upaya
demikian masih ada beberapa peralatan pendokumentasian kegiatan promosi
dan fasilitas yang jumlahnya masih kesehatan rumah sakit di RSUP HAM
terbatas. diketahui bahwa dalam perencanaannya
Adapun dalam pelaksanaan upaya upaya pendokumentasian tersebut sudah
promosi kesehatan rumah sakit, sarana diharuskan dari atasan untuk melakukan
dan prasarana yang ada telah digunakan upaya pendokumentasian dalam bentuk
semaksimal mungkin walaupun masih laporan tertulis. Pendokumentasian
terdapat beberapa fasilitas yang masih kegiatan dianggap sangat penting dan
belum dilengkapi dari pihak rumah bermanfaat untuk melihat bagaimana
sakit, dalam pengevaluasian ketersedian pelaksanaannya dan mengevaluasi
dan kualitas sarana prasarana tersebut kegiatan yang telah dilaksanakan

6
nantinya, sekaligus sebagai bentuk sebagai bagian dari penyusunan rencana
laporan pelaksanaan kegiatan. kerja untuk tahun tahun berikutnya.
pendokumentasian dilakukan dalam Terkait penilaian terhadap pelaksanaan
bentuk laporan tertulis seperti upaya promosi kesehatan rumah sakit
pengarsipan, daftar hadir peserta, handout secara keseluruhan, upaya yang
materi maupun foto kegiatan. Adapun dilakukan adalah melihat sejauh mana
evaluasi dari hasil pendokumentasian rencana kerja yang telah ditetapkan dapat
kegiatan ini merupakan bagian penting diimplementasikan sesuai dengan
dalam proses untuk penilaian secara perencanaan kerja tersebut, dan juga
keseluruhan dari pelaksanaan upaya melihat dampak dari promosi kesehatan
promosi kesehatan rumah sakit yang itu baik secara langsung maupun tidak
dilakukan secara rutin pada rapat kerja langsung terhadap seluruh aspek rumah
untuk penilaian pelayanan promosi sakit.
kesehatan tersebut. Untuk perbaikan Adapun upaya perbaikan secara
terkait upaya pendokumentasian yang keseluruhan sudah dilaksanakan sesuai
dilakukan saat ini telah dilaksanakan dengan solusi berdasarkan keputusan
secara komprehensif guna mengevaluasi bersama yang dipilih melalui rapat
hasil laporan dari pendokumentasian dari tahunan, namun demikian masih belum
tiap kegiatan yang telah dilaksanakan. semua permasalahan dan hambatan yang
6. Evaluasi ditemukan pada pelaksanaan upaya
Terkait upaya pengevaluasian untuk promosi kesehatan masyarakat rumah
penilaian umum dari pelaksanaan sakit tersebut sudah diselesaikan. Salah
kegiatan promosi kesehatan masyarakat satunya hamabtan tersebut dapat dilihat
rumah sakit yang telah dilaksanakan oleh dari pernyataan responden terkait kualitas
RSUP H Adam Malik Medan, dari hasil SDM yang sampai saat ini masih belum
penelitian menunjukkan bahwa dalam pernah mendapatkan pelatihan khusus
perencanaan pengevaluasiannya terkait upaya promosi kesehatan
ditetapkan secara rutin dimana dilakukan masyarakat tersebut.
disetiap rapat kerja untuk B. Intervensi Bagi Pasien
pengeavaluasian terhadap upaya promosi 1. Penilaian Kebutuhan Promosi Kesehatan
kesehatan rumah sakit secara menyeluruh, Bagi Pasien
wujudnya berupa laporan tahunan
Dari hasil penelitian diketahui bahwa
kegiatan promosi kesehatan rumah sakit
yang telah dilaksanakan secara lengkap. terkait upaya penilaian kebutuhan
selain itu juga dilakukan evaluasi dari promosi kesehatan bagi pasien, dalam
kinerja petugas yang melaksanakan upaya perencanaan penilaian terhadap upaya
promosi kesehatan rumah sakit melalui promosi kesehatan bagi pasien telah
laporan indeks kerja per pegawai yang dilaksanakan mulai dari awal pasien
terkait dimana penilaiannya dilakukan masuk rumah sakit. Wujudnya berupa
oleh atasan langsung.
laporan tertulis pada catatan rekam medis
Dalam pelaksanaannya, evaluasi
tersebut dilakukan dengan cara menelaah mengenai riwayat kesehatan pasien.
laporan tahunan secara keseluruhan dari Pasien juga diberikan informasi setiap
upaya promosi kesehatan rumah sakit akan diadakan upaya promosi kesehatan.
yang telah dilaksanakan. pengevaluasian Dari hasil wawancara juga diketahui
ini dilakukan di akhir tahun guna bahwa dalam penilaian terhadap upaya
mengevaluai permasalahan yang promosi kesehatan bagi pasien yang telah
ditemukan untuk segera ditemukan
dilakukan, seluruh pasien menyatakan
solusinya guna mempebaiki kualitas dari
upaya promosi kesehatan rumah sakit itu bahwa penilaian terhadap upaya promosi
sendiri. Selain itu juga evaluasi dilakukan kesehatan yang telah diberikan dilakukan

7
dalam bentuk tanya jawab pada awal langsung oleh penyuluh pada rekam
pasien masuk dan mendapatkan medis pasien.
pelayanan medis di rumah sakit, Dalam pelaksanaannya, terkait akses
selanjutnya dilakukan disetiap upaya terhadap informasi upaya promosi
penyuluhan melalui pengumpulan kotak kesehatan bagi pasien telah berjalan
saran disetiap pelaksanaan upaya dengan baik. Seluruh informan
penyuluhan promosi kesehatan. menyatakan bahwa wujud upaya promosi
Adapun perbaikan terkait upaya kesehatan yang telah diterima berupa
penilaian terhadap upaya promosi penyuluhan langsung dan juga melalui
kesehatan bagi pasien sejauh ini belum media cetak seperti pamflet dan lefleat
terlihat dan dirasakan dampaknya, hal ini yang berisikan pesan dan info kesehatan.
dilihat dari hasil wawancara dimana Adapun penilaian terkait akses terhadap
pasien menyatakan bahwa penilaian informasi upaya promosi kesehatan bagi
kebutuhan promosi kesehatan bagi pasien pasien telah dilakukan. Seluruh informan
tersebut sejatinya tidak diketahui secara menyatakan bahwa penilaian yang
langsung oleh pasien, karena penilaian dilakukan diwujudkan dalam bentuk
tersebut tidak dilakukan secara terbuka disediakannya kotak saran terkait promosi
dan belum sepenuhnya diketahui pasien. kesehatan yang telah diberikan setelah
Seluruh pasien menyatakan bahwa penyuluhan selesai disetiap pelaksanaan
hampir tidak tahu mengenai penilaian upaya promosi kesehatan.
terhadap upaya promosi kesehatan yang Dari hasil penelitian juga diketahui
telah dilakukan. bahwa perbaikan terkait akses terhadap
2. Akses Terhadap Informasi Promosi informasi upaya promosi kesehatan bagi
Kesehatan Bagi Pasien pasien diharapkan terus berkelanjutan.
Terkait akses terhadap informasi Hal ini berdasarkan pernyataan informan
promosi kesehatan bagi pasien di RSUP bahwa upaya promosi kesehatan yang
H Adam Malik Medan, dari hasil telah diberikan masih perlu
penelitian menunjukkan bahwa dalam disempurnakan baik dari aspek materi
perencanaannya, Setiap upaya promosi maupun cara penyampaian serta
kesehatan yang telah diberikan kepada pelayanannya.
pasien diwajibkan untuk dituliskan pada
catatan rekam medis pasien. Dalam hal Kesimpulan dan Saran
ini pasien berhak untuk mengetahui setiap Berdasarkan hasil penelitian dan
pelayan promosi kesehatan yang telah pembahasan, maka kesimpulan dan saran
adalah sebagai berikut :
diberikan pada pasien. Adapun setiap
A. Kebijakan Manajemen
pelayanan promosi kesehatan yang 1. Wujud dari komitmen RSUP H. Adam
diterima pasien akan ditulis pada catatan Malik Medan mengenai promosi
rekam medis medis pasien, yaitu catatan kesehatan rumah sakit tertuang dalam
rekam medis RM 14 dan RM 23. Hal ini rencana strategis yang diaplikasikan dalam
diperkuat oleh pernyataan informan dan rencana kerja kerja tahunan terkait upaya
obsevasi langsung dimana pasien PKRS.
2. Sumber daya manusia yang ada di
menyatakan bahwa setelah penyuluhan
Instalasi PKMRS maupun petugas yang
diberikan, pasien diberitahukan bahwa ditunjuk sebagai pelaksana disetiap
informasi yang telah disampaikan dalam instalasi yang ada di RSUP H. Adam
penyuluhan tersebut akan dituliskan Malik Medan saat ini belum pernah
8
mendapatkan pelatihan khusus mengenai mengevaluasi hasil laporan kegiatan yang
pelaksanaan PKRS. telah dilaksanakan.
3. Anggaran dana dalam upaya promosi B. Intervensi Bagi Pasien
kesehatan rumah sakit pada saat ini sudah 1. Penilaian kebutuhan promosi kesehatan
termasuk kedalam anggaran RSUP H. pasien yang dilaksanakan oleh RSUP H.
Adam Malik Medan. Perencanaan Adam Malik Medan dilakukan mulai dari
anggaran dilakukan dalam bentuk
pasien pertama kali berhubungan dengan
pengajuan proposal kegiatan ke pihak
direksi rumah sakit. Pertanggung jawaban rumah sakit. Namun dalam
dari penggunaan anggaran tersebut dibuat pelaksanaannya penilaian kebutuhan
dalam bentuk laporan keuangan dari setiap promosi bagi pasien masih terkesan
kegiatan yang telah dilakukan. Untuk sepihak tanpa melibatkan pasien secara
kemitraan dengan pihak luar rumah sakit lebih dalam lagi guna menilai kebutuhan
saat ini pihak rumah sakit masih dalam promosi kesehatan bagi pasien secara tepat
proses pencarian kemitraan. Selain itu
dan bermanfaat.
masih belum terdapat transparansi terkait
anggaran antar instalasi lainnya yang ada 2. Akses terhadap infromasi promosi
di RSUP H. Adam Malik Medan dengan kesehatan bagi pasien saat ini pihak RSUP
Instalasi PKMRS sebagai penanggung H Adam Malik Medan telah bisa
jawab dan pengelola anggaran upaya memberikan akses informasi promosi
PKRS tersebut. kesehatan bagi pasien secara
4. Sarana dan prasarana yang disediakan berkesinambungan, hal ini terlihat dari
dalam pelaksanaan upaya promosi
upaya promosi kesehatan yang rutin
kesehatan rumah sakit di RSUP H. Adam
Malik Medan saat ini jika dilihat dari dijalankan melalui berbagai cara
kelengkapannya sudah memadai, namun penyampaian informasi tersebut baik
jika dilihat dari jumlah yang tersedia secara lisan maupun tulisan, baik secara
masih perlu penambahan peralatan seperti audio maupun visual.
pesawat televisi beserta DVD Player di Disarankan kepada RSUP H. Adam
setiap ruang tunggu, dan juga film pendek Malik Medan. Mengenai aspek kebijakan
yang berisi info kesehatan juga harus manajemen ini khususnya terkait komitmen
disediakan. selain itu juga masih perlu kebijakan Agar bisa mempertegas kebijakan
penambahan ruangan yang dikhususkan yang telah diterapkan dalam upaya promosi
untuk penyuluhan kesehatan. kesehatan rumah sakit tersebut. Salah satunya
5. Pendokumentasian upaya promosi seperti kebijakan KTR agar bisa ditingkatkan
kesehatan rumah sakit yang dilakukan pengawasan supaya kebijakan tersebut bisa
oleh RSUP H. Adam Malik adalah dalam berjalan sesuai dengan tujuannya. adapun
bentuk laporan tertulis yang berisi laporan Mengenai SDM diharapkan secepatnya agar
kegiatan yang berupa data daftar hadir bisa dilakukan pelatihan petugas terkait
peserta penyuluhan, foto – foto serta upaya promosi kesehatan masyarakat guna
materi yang disampaikan juga termasuk meningkatkan kualitas SDM dan kualitas
dalam bahan dokumentasi. Laporan pelayanan promosi kesehatan itu sendiri.
dokumentasi juga digunakan sebagai Terkait anggaran dana diharapkan RSUP H
bahan masukan dan evaluasi terkait Adam Malik Medan untuk segera
kegiatan yang telah dilaksanakan. mendapatkan mitra guna memperluas kerja
6. Pada prakteknya upaya evaluasi yang telah sama dan mendapatkan suntikan dana guna
dilakukan RSUP H. Adam Malik pada memaksimalkan upaya promosi kesehatan
pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan rumah sakit tersebut, untuk instalasi PKMRS
rumah sakit yang telah dilaksanakan, diharapkan bisa berkoordinasi dan lebih
dilakukan pada rapat kerja rutin transparansi dalam penganggaran dana
terkait upaya promoso kesehatan dengan unit
9
lainnya guna meminimalisir kesenjangan atau Daftar Pustaka
kasalahpahaman dalam penggunaan anggaran
dana tersebut. Tekait pendokumentasian Bungin, B, 2007. Metodologi Penelitian
kegiatan diharapakan bisa dilakukan secara Kualitatif. PT. Raja Grafindo Persada.
kontinu dan hasil pendokumentasian ini Jakarta
disarankan agar bisa dimuat dalam situs Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
resmi RSUP HAM maupun media online (1993). Penyuluh Kesehatan
lainnya agar bisa diakses secara lebih luas Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS).
melalui internet tersebut. Dari aspek sarana -------------------------------------------------------
prasarana diharapkan pihak agar segera --. (2000). Panduan Promosi
melengkapi fasilitas seperti penambahan TV Kesehatan Rumah Sakit.
beserta DVD di setiap ruang tunggu guna -------------------------------------------------------
menunjang keberhasilan upaya promosi -. (2005). Keputusan Menteri
kesehatan rumah sakit tersebut. Upaya Kesehatan Nomor 1114/Menkes
pengevaluasian juga diharapkan agar /SK/VIII/2005 tentang Pedoman
dilakukan secara kontinu dan tidak hanya Pelaksanaan Promosi Kesehatan di
berhenti sebatas evaluasi pelaksanaan Daerah.
PKMRS, hasil evaluasi hendaknya segera -------------------------------------------------------
ditindak lanjuti guna memperbaiki kualitas --. (2010). Standar Promosi Kesehatan
dari upaya promosi kesehatan rumah sakit. Rumah Sakit.
Terkait intervensi bagi pasien, -------------------------------------------------------
khususnya mengenai penilaian terhadap --. (2012). Peraturan Menteri
kebutuhan promosi kesehatan bagi pasien, Kesehatan Republik Indonesia Nomor
diharapkan upaya penilaian kebutuhan pasien 004 Tahun 2012 Tentang Petunjuk
terkait upaya promosi kesehatan bisa Teknis Promosi Kesehatan Rumah
dilaksanakan secara lebih mendalam lagi Sakit.
melalui pendekatan yang lebih intens kepada RSUP. H. Adam Malik. (2011). Profil
pasien guna menggali kebutuhan informasi Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam
yang tepat dan bermanfaat bagi pasien Malik Medan Tahun 2011.
sehingga bisa membantu mempercepat proses ----------------------------. (2011). Laporan
penyembuhan dan meningkatkan kualitas Tahunan Instalasi Promosi Kesehatan
kesehatan bagi pasien itu sendiri, dengan RSUP H. Adam Malik Medan tahun
demikian diharapkan ketidaksesuaian materi 2011.
informasi promosi kesehatan dengan World Health Organization. (2003).
kebutuhan pasien seperti yang ditemukan Standards for Health Promotion in
penulis dalam penelitian ini tidak terjadi lagi. Hospitals : Development of Indicators
Terkait akses informasi promosi kesehatan for Self Assessement Tool Report on
bagi pasien, RSUP H. Adam Malik Medan 4rd WHO Workshop Barcelona. Spain,
diharapkan bisa memperkaya penyajian akses 24-25 October 2003.
informasi materi upaya promosi kesehatan --------------------------------. (2004).
tak hanya sebatas lefleat, pamflet dan Standards for Health Promotion in
penyuluhan semata, pesan audio visual juga Hospitals. Self-Assesment Tool for
hendaknya bisa diperkaya dengan cara Pilot Implementation.
memperbanyak pemutaran video pesan
kesehatan maupun pesan suara melalui public
sound yang dimiliki RSUP H. Adam Malik.

10

You might also like