You are on page 1of 9

PENGARUH KONSUMSI HATI AYAM TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN

PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DI PUSKESMAS NGORESAN

Effect of Chicken Liver Consumption to Pregnant Women Hemoglobin Level in


Primary Health Care Ngoresan

Rona Luthfi Fauziyyah, Angesti Nugraheni


Program Studi Kebidanan, Fakultas Kedokteran UNS

ABSTRACT

Background: Anemia nutritional disorder most often occurs in pregnant women


because of unmet demand for iron increases with the increased nutritional needs during
pregnancy. Chicken livers become one option as a source of animal protein were easy to
find and high ingredient of iron. This study aims to determine whether there is effect of
consumption of chicken liver on levels of hemoglobin in the second trimester pregnant
women.
Methods: This study used a quasi-experimental design with non-equivalent control
group design. The sampling technique used total sampling with 26 respondents were
non-randomly divided into a control group and the experimental group, each group
consisted of 13 respondents. The study was conducted by measuring hemoglobin levels
pre and post intervention respondents, provide interventions in the form of consumption
of chicken liver and iron tablets in the experimental group, and only the consumption of
iron tablets in the control group. The instrument used was the observation sheets, scales
groceries digital, and digital hemoglobinometer. The statistical test used is the
independent t-test.
Results: Average increase hemoglobin levels in the control group of 0.01 g / dl, while
the experimental group of 2.28 g / dl. Based on the results obtained by analysis of the
value of p (0.00) <α (0.05).
Conclusion: There is the effect of consumption of chicken liver to the hemoglobin in the
second trimester pregnant women.

Keywords: chicken liver, hemoglobin levels, second trimester pregnant women

PENDAHULUAN terpenuhinya kebutuhan gizi yang


Kunci penting untuk meningkat sehingga menimbulkan
mengoptimalkan kesehatan ibu dan gangguan gizi, diantaranya yang paling
perkembangan janin dalam kandungan sering terjadi adalah anemia dalam
adalah dengan memenuhi kebutuhan gizi kehamilan.
selama masa kehamilan. Ibu hamil menjadi Berdasarkan data Riskesdas tahun
salah satu kelompok yang rentan 2013, terdapat 37,1% ibu hamil dengan
kekurangan gizi karena sering tidak anemia. Hal ini meningkat jika

1
dibandingkan dengan prevalensi anemia simpanan sebanyak 500 mg. Jika
pada ibu hamil di tahun 2010 yaitu sebesar dijumlahkan maka tambahan kebutuhan zat
24,5%. Anemia dalam kehamilan adalah besi selama kehamilan adalah 1.050 mg
kondisi ibu dengan kadar hemoglobin atau setara dengan 1,1 gram. Kebutuhan zat
kurang dari 11 g/dl pada trimester I dan III, besi selama kehamilan trimester I relatif
serta kurang dari 10,5 g/dl pada trimester II sedikit yaitu 26 mg per hari, kemudian
(Fatimah, 2011). Laporan World Health meningkat tajam saat memasuki trimester II
Organization (WHO) tahun 2010 yaitu 35 mg per hari dan sebanyak 39 mg
menunjukkan bahwa sekitar 56% dari per hari saat trimester III (Ramayulis,
seluruh jenis anemia diperkirakan akibat 2009).
dari defisiensi zat besi. Suplementasi rutin zat besi tidak
Anemia defisiensi besi pada disarankan bagi semua ibu hamil dan
kehamilan yang tidak segera ditangani biasanya hanya disarankan bagi mereka
dapat menyebabkan banyak masalah serius yang memiliki riwayat anemia yang
baik pada ibu maupun janinnya. Risiko berkemungkinan memiliki cadangan zat
yang mungkin terjadi pada ibu, yaitu besi yang rendah atau yang
meningkatkan kejadian perdarahan saat mengembangkan tanda-tanda klinis anemia
persalinan dan trauma setelah melahirkan, selama hamil. Wanita yang berisiko
sedangkan pada bayi akan meningkatkan mengalami defisiensi besi selama
risiko kelahiran kurang bulan (premature) kehamilan adalah mereka yang memulai
bahkan kejadian kelahiran bayi dengan kehamilannya dengan cadangan zat besi
berat badan lahir rendah (Prawirohardjo, yang rendah (More, 2014)
2010). Salah satu upaya penanganan
Kebutuhan besi meningkat selama anemia dalam kehamilan dapat dilakukan
hamil untuk memenuhi kebutuhan besi melalui peningkatan konsumsi makanan
akibat peningkatan volume darah yang mengandung besi heme, dimana
menyediakan besi bagi janin dan plasenta, kandungan terbesarnya terdapat dalam
serta menggantikan kehilangan darah saat sumber hewani. Hati ayam merupakan
persalinan. Zat besi dibutuhkan untuk salah satu sumber besi heme yang baik dan
pembentukan sel-sel darah merah janin mudah dijumpai dikalangan masyarakat
sebesar 246 mg, kebutuhan plasenta 134 dan memiliki nilai bioavailabilitas lebih
mg, untuk perbanyakan sel-sel darah merah tinggi dibandingkan sumber zat besi dari
ibu hamil sebesar 290 mg, serta untuk sayuran hijau dan jenis kacang-kacangan
meningkatkan massa hemoglobin termasuk (Zarianis, 2006).

2
Besi merupakan mikronutrien Berdasarkan studi pendahuluan
essensial dalam memproduksi hemoglobin yang dilakukan dengan mewawancarai dan
yang berfungsi mengantar oksigen dari mengukur kadar hemoglobin 5 ibu hamil
paru-paru ke jaringan tubuh, untuk trimester II di wilayah kerja Puskesmas
diekskresikan ke dalam udara pernafasan, Ngoresan, didapatkan hasil bahwa seluruh
sitokrom, dan komponen lain pada sistem ibu hamil tersebut sering mengalami pusing,
enzim pernafasan seperti sitokrom oksidase, terlihat pucat, dan memiliki rata-rata kadar
katalase, dan peroksidase. Besi berperan hemoglobin sebesar 9,2 gr/dl atau
dalam sintesis hemoglobin dalam sel darah termasuk dalam ketegori anemia ringan.
merah dan mioglobin dalam sel otot Ibu hamil tersebut mengaku rutin
(Zarianis, 2006). mengkonsumsi tablet besi dan berupaya
Hati ayam merupakan salah satu mendapatkan asupan besi dari makanan
sumber pangan hewani yang mengandung sehari-hari yang berupa sayuran hijau, tahu,
besi heme dan mudah dijumpai di kalangan tempe, dan telur ayam, namun tidak satu
masyarakat. Dimana senyawa besi heme pun ibu yang mengkonsumsi hati ayam
diserap secara utuh dan setelah berada secara rutin dengan tujuan untuk
dalam epitel usus akan dilepaskan dari memperbaiki kadar hemoglobin selama
rantai porfirin oleh enzim haemoxygenase, masa kehamilan.
kemudian ditransfer ke dalam plasma atau Penelitian ini diharapkan dapat
disimpan dalam ferritin. Dengan kata lain bermanfaat bagi ibu hamil dan masyarakat
hati ayam mengandung jenis besi yang dengan membarikan wawasan dan upaya
diserap tubuh secara langsung tanpa untuk meningkatkan kadar hemoglobin
dipengaruhi oleh bahan penghambat atau selain dari pengkonsumsian tablet besi.
pemacu, sehingga bagi ibu hamil yang hasil penelitian ini juga dapat dimanfaatkan
mengkonsumsi hati ayam dan bentuk bagi institusi kesehatan sebagai bahan
olahan lain dari bahan hati yang baik sesuai masukan bagi perumus kebijakan
anjuran, yaitu sebanyak 75 gram per khususnya dalam upaya meningkatkan
minggu akan membantu memenuhi kadar hemoglobin dan penanggulangan dini
kebutuhan besi selama kehamilan secara terhadap kasus anemia yang banyak terjadi
maksimal. Hal inilah yang membedakan pada pada ibu hamil.
presentase penyerapan besi heme akan jauh
lebih tinggi dibandingkan dengan besi non
heme (HealthLinkBC, 2014).

3
SUBJEK DAN METODE hemoglobin pra dan pasca intervensi.
Penelitian ini menggunakan desain Pemberian intervensi berupa konsumsi hati
penelitian eksperimen semu (quasi ayam dan tablet besi pada kelompok
experiment design) dengan rancangan non eksperimen, dan hanya konsumsi tablet besi
equivalent control group. Penelitian pada kelompok kontrol.
dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Data dikumpulkan menggunakan
Ngoresan Kota Surakarta pada bulan lembar observasi untuk menilai konsumsi
Desember 2014 hingga Juli 2015. Populasi hati dan tablet besi pada responden,
target dalam penelitian ini adalah semua sedangkan hati ayam yang dikonsumsi
ibu hamil yang berada di wilayah kerja diukur menggunakan timbangan bahan
Puskesmas Ngoresan dan populasi aktual makanan digital. Kadar hemoglobin diukur
terdiri dari ibu hamil trimester II. Penelitian menggunakan hemoglobinometer digital
ini menggunakan sampel jenuh (total dengan merk dagang Quick-Check® yang
sampling) sehingga didapat 26 responden diproduksi tahun 2011 oleh ACON Biotech
yang telah memenuhi kriteria inklusi yaitu (Hangzhou) Co.
ibu hamil usia 20-35 tahun, usia kehamilan Data yang diperoleh kemudian
22-24 minggu, paritas < 3, ukuran diolah dan dianalisis dengan menggunakan
lingkaran lengan atas > 23,5 cm, memiliki program SPSS (Statistical Package for
kadar hemoglobin awal 8-10 g/dl, Social Science) versi 21. Analisis data
mengkonsumsi satu tablet Fe yang menggunakan uji analisis data statistik
diberikan oleh pihak Puskesmas Ngoresan parametrik dengan derajat kepercayaan
secara teratur setiap hari, dan bersedia sebesar 95%. Uji statistik yang digunakan
mengikuti penelitian ini dengan dalam penelitian adalah uji komparasi,
menandatangani informed consent. yaitu membandingkan nilai variabel
Responden dalam penelitian ini dependen sebelum dan sesudah dilakukan
dikelompokkan secara non randomized perlakuan pada kelompok eksperimen.
dengan memperhatikan faktor kebiasaan Hasil pengukuran kadar hemoglobin pasca
dalam mengkonsumsi hati ayam menjadi intervensi pada kelompok eksperimen
kelompok eksperimen dan kelompok kemudian dibandingkan dengan hasil
kontrol, masing-masing kelompok terdiri pengukuran pada kelompok kontrol
dari 13 responden. Seluruh responden menggunakan independent t-test.
penelitian ini kemudian dilakukan
screening untuk menentukan kadar

4
HASIL DAN PEMBAHASAN tidak memperhatikan dan mencukupi
Tabel 1. Karakteristik Responden kebutuhan nutrisinya dengan baik. Seorang
Berdasarkan Gravida dan
Pendidikan ibu dengan kehamilan pertama juga dapat
Kontrol Eksperime berisiko mengalami anemia karena belum
Karakteristik n
(F) (%) (F) (%) memiliki pengalaman sehingga berdampak
Gravida pula pada perilaku yang berkaitan dengan
a. Primig 4 30. 5 38.5
ravid 8 asupan nutrisinya (Madhavi, 2012).
b.Multigravid 9 69. 8 61.5 Mayoritas responden ibu hamil
2
Total 13 13 trimester II adalah pendidikan SMA yaitu
Pendidikan sebanyak 19 responden (73,1%). Latar
a. SMP 4 30. 1 7.7
8 belakang pendidikan merupakan faktor
b.SMA 8 61. 11 84.6 yang mempengaruhi pola pikir seseorang
5
c. PT 1 7.7 1 7.7 termasuk membentuk kemampuan untuk
Total 13 13 memahami faktor-faktor yang berkaitan
Berdasarkan hasil penelitian yang
dengan penyakit dan menggunakan
telah disajikan pada tabel 1, diperoleh
pengetahuan tersebut untuk menjaga
status gravida terbanyak adalah
kesehatan.
multigravida (kehamilan lebih dari satu kali)
Hasil penelitian ini sejalan dengan
yaitu sebanyak 17 responden (65,4%)
penelitian tentang hubungan kadar
sedangkan primigravida (kehamilan satu
hemoglobin pada perdarahan antepartum
kali) sebanyak 9 responden (34,6%).
dengan skor apgar, berdasarkan hasil
Anemia cenderung terjadi pada ibu dengan
analisis karakteristik pendidikan
kehamilan > 3 kali, karena proses
respondennya menunjukkan bahwa tidak
kehamilan dapat menghabiskan cadangan
terdapat perbedaan bermakna antara
gizi tubuh ibu (Arisman, 2007).
kelompok anemia dan kelompok tidak
Hasil penelitian ini sejalan dengan
anemia (Maharani, 2012). Peneliti
penelitian Merida (2013) pada ibu hamil
mengkaji lebih lanjut tentang karakteristik
dengan anemia di Puskesmas Sail
pada tingkat pendidikan rendah (tidak
Pekanbaru yang menunjukkan bahwa dari
sekolah, SD, SMP) dan didapatkan hasil
30 responden ibu anemia 63,3%
bahwa tingakat pendidikan rendah memiliki
diantaranya merupakan multigravida dan
risiko sebesar 1,16 kali untuk mengalami
36,7% primigravida. Seorang ibu yang
anemia dibandingkan tingkat pendidikan
sering hamil memiliki risiko mengalami
yang lebih tinggi. Pada dasarnya ilmu dan
anemia pada kehamilan berikutnya apabila
pengetahuan diperoleh melaui proses

5
belajar yang dilakukan dimana saja, oleh (0.05) dengan menggunakan uji statistik
siapa saja, dan kapan saja, sehingga setiap independent t-test. Hal tersebut
orang terlepas dari latar belakang menunjukkan bahwa H0 ditolak karena
pendidikannya dapat memperoleh terdapat pengaruh yang signifikan antara
informasi dari berbagai tempat dan media konsumsi hati ayam terhadap kadar
seluas-luasnya. hemoglobin pada ibu hamil trimester II.
Tabel 2. Rerata Kadar Hemoglobin Ibu Kadar hemoglobin responden
Hamil Pra Intervensi Pada
kelompok kontrol setelah diberikan
Kelompok Kontrol dan Kelompok
Eksperimen intervensi suplementasi tablet besi
Kadar
menunjukkan masih mengalami anemia
Hemoglobi N Mean SD
n dengan rerata kadar hemoglobin sebesar
Kelompok 0,3 9,26 gr/dl. Pada kelompok eksperimen
13 9,25
Kontrol 5
Kelompok mula-mula memiliki rerata kadar
0,5
Eksperime 13 9,16 hemoglobin 9,16 gr/dl, setelah mendapat
8
n
Total 26 intervensi rerata kadar hemoglobinnya
menjadi 11,44 gr/dl atau sudah termasuk
Tabel 3. Rerata Kadar Hemoglobin Ibu
Hamil Pasca Intervensi Pada dalam batas normal pada kadar hemoglobin
Kelompok Kontrol dan Kelompok ibu hamil.
Eksperimen
Kadar Anemia pada kehamilan terjadi
Hemoglobi N Mean SD karena adanya perubahan fisiologis yang
n
Kelompok terjadi karena adanya proses hemodilusi
13 9,26 0,36
Kontrol yang mempengaruhi jumlah sel darah
Kelompok
13 11.44 0,77 merah dalam kehamilan. Peningkatan
Eksperimen
Total 26 volume darah tersebut terjadi akibat
Tabel 4. Kadar Hemoglobin Pasca peningkatan plasma darah yang besar,
Intervensi Pada Kelompok Kontrol namun peningkatan sel darah merah tidak
dan Kelompok Eksperimen
p seimbang dengan peningkatan plasma.
Variabel N Mean SD
value Ketidakseimbangan inilah yang terlihat
Kelompok
13 11,44 0,77 dalam bentuk penurunan kadar hemoglobin,
Eksperimen
0.00
Kelompok jika dibawah batas normal maka akan
13 9,26 0,36
Kontrol
Total 26 mengalami anemia (Cunningham, 2006).
Anemia gizi besi yang terjadi
Berdasarkan penelitian yang telah
karena kandungan zat besi pada makanan
dilakukan, didapatkan nilai p (0.00) < α
yang dikonsumsi tidak memenuhi

6
kebutuhan. Secara umum, upaya yang dalam pembentukan sel darah merah.
dilakukan untuk menangani kasus anemia Terjadinya gangguan dalam pembentukkan
pada wanita hamil dengan mengkonsumsi sel darah merah itulah yang menyebabkan
suplemen zat besi guna memenuhi kadar hemoglobin dalam darah menjadi
kebutuhan sintesis hemoglobin baik untuk tidak normal (Astawan, 2012). Intervensi
ibu maupun janin (Fatimah, 2012). Terapi berupa pemberian hati ayam kepada
pemenuhan kebutuhan zat besi dengan zat kelompok eksperimen dapat dianggap
besi oral banyak menimbulkan efek sebagai upaya memperbaiki keadaan
samping, seperti mual, dyspepsia, dan anemia yang sering terjadi pada ibu hamil
konstipasi yang menimbulkan rasa tidak dengan meningkatkan kadar hemoglobin
nyaman pada wanita hamil (More, 2014). melalui asupan nutrisi. Zat besi dalam hati
Namun, pengaturan diet tidak kalah penting ayam kampung yang sudah dalam bentuk
dilakukan karena zat besi lebih mudah ferro (Fe2+) sehingga lebih mudah diserap
diserap dari bahan makanan langsung tubuh tanpa dipengaruhi faktor penghambat
dibandingkan dengan zat besi oral (Adriani, zat besi dan tidak membutuhkan reduksi.
2013) Pada proses pencernaan besi dalam bentuk
Bahan makanan yang kaya akan ferro (Fe2+) tersebut akan dioksidasi di
kandungan zat besi berasal dari hewani dalam usus untuk berikatan dengan
yang merupakan sumber protein dan apoferritin, kemudian ditransformasikan
berperan dalam proses hemopoesis menjadi ferritin dan dibebaskan ke dalam
(Astawan, 2012). Salah satu sumber protein plasma darah yang kemudian terjadi proses
hewani yang mudah dijumpai di kalangan pengikatan transferin dan diangkut ke
masyarakat yaitu hati ayam buras atau yang sumsum tulang belakang untuk bergabung
lebih dikenal dengan hati ayam kampung membentuk hemoglobin (Adriani, 2013)
yang memiliki kandungan zat besi Hasil penelitian ini menunjukkan
sebanyak 18,7 gram per 75 gram. Zat besi bahwa adanya peningkatan kadar
merupakan mineral yang berperan penting hemoglobin yang signifikan setelah
dalam proses pembentukkan sel darah pemberian intervensi berupa konsumsi hati
merah. Apabila produksi sel darah merah ayam selama 4 minggu. Hal tersebut berarti
dalam tubuh dapat tercukupi, maka kadar bahwa konsumsi hati ayam dapat
hemoglobin dalam darah akan normal dianjurkan untuk ibu hamil dalam
(Arisman, 2007). membantu meningkatkan kadar
Zat besi yang banyak terkandung hemoglobin dan memenuhi kebutuhan zat
dalam hati ayam merupakan unsur penting besi, sehingga diharapkan dapat

7
mengurangi kejadian anemia bahkan kadar hemoglobin dan khususnya bagi
mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu hamil kelompok eksperimen untuk
akibat anemia dalam kehamilan. tetap mengkonsumsi hati ayam sebagai
SIMPULAN DAN SARAN upaya mempertahankan kadar
Berdasarkan penelitian yang telah hemoglobin yang sudah meningkat atau
dilakukan, dapat diambil kesimpulan normal hingga menjelang persalinan
sebagai berikut. bahkan saat nifas dan menyusui.
1. Rerata kadar hemoglobin ibu hamil 2. Bagi institusi kesehatan
trimester II pada kelompok kontrol pra Menjadi bahan evaluasi
intervensi sebesar 9,25 gr/dl dan rerata keefektifvitasan program pemberian
kadar hemoglobin pasca intervensi tablet zat besi pada ibu hamil sehingga
sebesar 9,26 gr/dl. hasil penelitian ini dapat memberi
2. Rerata kadar hemoglobin ibu hamil masukan bagi perumus kebijakan,
trimester II pada kelompok eksperimen khususnya dalam upaya meningkatkan
pra intervensi sebesar 9,16 gr/dl dan kadar hemoglobin dan penanggulangan
rerata kadar hemoglobin pasca dini terhadap kasus anemia pada ibu
intervensi sebesar 11,44 gr/dl. hamil dengan memfasilitasi penyebaran
3. Hasil analisis menggunakan informasi tentang konsumsi hati ayam
independent t-test menunjukkan bahwa sebagai asupan nutrisi yang kaya akan
ada pengaruh konsumsi pemberian hati zat besi melalui berbagai kegiatan
ayam terhadap kadar hemoglobin ibu dengan sasaran ibu hamil.
hamil trimester II di Puskesmas 3. Bagi peneliti selanjutnya
Ngoresan dengan nilai p (0.00) < α Mengingat masih banyaknya faktor
(0.05). yang belum dapat dikendalikan oleh
Adapun beberapa saran yang diberikan peneliti dalam penelitian ini, maka pada
sebagai berikut: penelitian selanjutnya diharapkan agar
1. Bagi ibu hamil lebih mengendalikan faktor-faktor
Umumnya sebagai bahan informasi perancu dalam penelitian, antara lain:
kepada ibu hamil bahwa dengan pendapatan, media sosialisasi, pola
mengkonsumsi hati ayam kampung konsumsi, dan bahan makanan yang
sebanyak 75 gram per minggu secara dapat mempengaruhi absorpsi besi baik
rutin selama 4 minggu dapat digunakan yang bersifat mengaktifasi maupun
sebagai upaya untuk meningkatkan yang menghambat penyerapan zat besi,

8
sehingga didapatkan hasil penelitian Maharani, I. 2012. Hubungan Kadar
Hemoglobin Pada Perdarahan
yang lebih baik.
Antepartum dengan Skor Apgar.
Karya Ilmiah Program Pendidikan
DAFTAR PUSTAKA Sarjana Kedokteran. Universitas
Adriani, M dan Wirjatmadi, B. 2013. Diponegoro Semarang.
Pengantar Gizi Masyarakat Cetakan
ke-2. Jakarta: Prenada Media Group. More, J. 2014. Gizi Bayi, Anak dan
pp. 48-53. Remaja. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
pp. 143.
Arisman. 2007. Gizi dalam Daur Ulang
Kehidupan: Buku Ajar Ilmu Gizi. Prawirohardjo, S dan Saifuddin B. A. (ed).
Jakarta: EGC 2010. Ilmu Kebidanan Sarwono
Astawan, M. 2012. Jangan Takut Makan Prawirohardjo. Jakarta: PT Bina
Enak. Jakarta: Kompas. pp. 4-6. Pustaka Sarwono Prawirohardjo. p.
213.
Cunningham, G. 2006. Williams Obstetri
Edisi 21. Jakarta: EGC. p.193 Ramayulis, R. dkk. 2009. Menu dan Resep
untuk Ibu Hamil. Jakarta: Penebar
Fatimah, S dkk. 2011. Pola Konsumsi dan Plus. pp. 17-8.
Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil
di Kabupaten Maros, Sulawesi Zarianis. 2006. Efek Suplementasi Besi-
Selatan. Makara, Kesehatan. Vol. Vitamin C dan Vitamin C terhadap
15(1): 31-36. Kadar Hemoglobin Anak Sekolah
Dasar yang Anemia di Kecamatan
HealthLinkBC. 2014. Iron in Foods. Sayung Kabupaten Demak. Tesis.
Nutrition Series. Number 68d. Pascasarjana Universitas Diponegoro.
www.undip.ac.id. diakses tanggal 9
Madhavi L. H. dan Singh H. K. G. 2011. Januari 2015.
Nutritional Status of Rural Pregnant
Women vol 4. People’s Journal of
Scientific Research. Khaja Banda
Nawaz Institute of Medical Science.
www.psjr.org/5-
Dr.%20Madhavi%20LH diakses
tanggal 28 Mei 2015

You might also like