You are on page 1of 27

Geokimia Organik

5. Pembentukan dan Komposisi Minyak Bumi


- Pembentukan Minyak Bumi
- Pentingnya Waktu dan Suhu dalam Pembentukan Minyak
Bumi
- Migrasi Hidrokarbon
- Komposisi Minyak Bumi
- Terbentuknya Bahan Bakar Fosil
- Perekaan Minyak Bumi Batuan Sumber

1 Geokimia Organik 06 R. Y. Perry Burhan


Pembentukan Minyak Bumi
Secara pelan-pelan, selama katagenesis dan
metagenesis, kerogen berevolusi menjadi cairan yang
kaya hidrokarbon (minyak dan gas)  minyak bumi

☻ Jumlah dan komposisi hidrokarbon tergantung pada


komposisi bahan organik yang terikat pada struktur
kerogen

☻ Pada kuliah yang lalu :


Kerogen type I : kaya struktur asiklik, alifatik rantai menengah
dan panjang  melimpah akan minyak
Kerogen type II : sedikit alifayik asiklik, tapi mampu
menghasilkan minyak
Kerogen type III : dominasi struktur alifatik rantai pendek (≤
C4) yang diturunkan dari maseral vitrinit
Kerogen type IV : karbon intertinit, yang tidak menghasilkan
hidrokarbon

2 Geokimia Organik 06 R. Y. Perry Burhan


Generasi minyak bumi

Secara alami : senyawa yang cendrung membentuk batubara


humat biasanya kecil potensinya untuk membentuk minyak

3 Geokimia Organik 06 R. Y. Perry Burhan


Hidrokarbon dari Batubara
Karena secara alami senyawa pembentuk batubra
cendrung membentuk batubara humat  sangat kecil
potensi pembentukan minyak
☻ Umumnya rantai alkil  metana pada vitrinit, terutama apabila
kandungan liptinit/eksinit relatif tinggi

☻ Sekalipun kerogen type III ~ batubara humat, tetapi pada


batubara humat tidak dapat membentuk minyak, karena struktur
fisik dan kimianya cendrung untuk menyerap hidrokarbon cair

☻ Beberapa batubara humat yang dilaporkan dapat menghaslkan


minyak : Latrobe Group dari Cekungan Gippsland di Australia
Tenggara  karena kandungan bahan lipidnya (liptinit dan
eksinit) tinggi yang berasal dari 1) lipid eksin spt, waks, resin,
pollen yang terkonsentrasi selama diagenesis; 2) biomassa
mikrobial (liptinit) hasil daur ulang tumbuhan tingkat tinggi
selama diagenesis. Hidrokarbonnya didominasi C23 – C35

4 Geokimia Organik 06 R. Y. Perry Burhan


Variasi komposisi hidrokabon vs kematangan
kerogen

Selama diagenesis : hidrokarbon hanya yang diturunkan


organisme hidup saja (C11 – C35) dan CH4 dari
methanogenesis

Pada katagenesis : pembentukan hidrokarbon terbagi dua 


pembentukan minyak (oil window) dan gas basah.
Hidrokarbon rantai panjang mulai terdegradasi pelan-pelan
menjadi hidrokarbon rantai menengah dan pendek

Pembentukan minyak terbatas pada suhu 100-150 oC atau


pada kedalaman 2.5 – 4 km)

Gas (C1 – C5) dihasilkan sampai pada suhu 230 oC dan


kedalaman 6.5 km, kecuali CH4 pada permukaan oleh
methanogenesis  cracking zone

5 Geokimia Organik 06 R. Y. Perry Burhan


Variasi komposisi hidrokabon vs kematangan
kerogen

6 Geokimia Organik 06 R. Y. Perry Burhan


Reaksi pembentukan hidrokarbon

Reaksi siklisasi dan aromatisasi residu yang dibebaskan dari


struktur kerogen
Siklisasi

- 2H

Aromatisasi

- 4H

7 Geokimia Organik 06 R. Y. Perry Burhan


Reaksi pembentukan hidrokarbon
Reaksi pembentukan hidrokarbon yang lebih pendek

Dealkilasi

+ 2H
R H + RH

Aromatisasi

+ 2H

Dealkilasi

+ 2H
R R' R H + R'H

8 Geokimia Organik 06 R. Y. Perry Burhan


Pentingnya Waktu dan Suhu dalam
Pembentukan Minyak Bumi

Suhu : Peningkatan geothermal berkisar antara 10 – 80 oC


per km atau rata-rata 33 oC per km  pembentukan
minyak bumi berkaitan dengan kedalaman pemendaman
Misalnya : di Cekungan Panonian Tersier (Eropa Tengah),
yang mempunyai geothermal 50 oC per km sudah
terbentuk minyak pada zaman Pliosen

Waktu : Temperatur yang lebih tinggi akan


mempersingkat waktu pembentukan minyak bumi  waktu
bertambah secara eksponensial dengan berkurangnya
waktu
Misalnya : pembentukan minyak pada 60 oC membutuhkan
waktu 200 Ma, sedangkan pada 100 oC hanya
membutuhkan 10 Ma.

9 Geokimia Organik 06 R. Y. Perry Burhan


Pentingnya Waktu dan Suhu dalam
Pembentukan Minyak Bumi
Kinetika pembentukan minyak bumi : ditentukan
dengan TTI (time-temperature index), yang biasanya
meningkat dua kali dengan kenaikan suhu 10 oC

10 Geokimia Organik 06 R. Y. Perry Burhan


Model Mackenzie dan Quigley (1988) :

- labile kerogen (liptinit dan eksinit)  minyak


- refractory kerogen (vitrinit)  gas  reactive kerogen
- inert kerogen (inertinit)  tidak menghasilkan hidrokarbon

11 Geokimia Organik 06 R. Y. Perry Burhan


Pentingnya Waktu dan Suhu dalam
Pembentukan Minyak Bumi

Model Mackenzie dan Quigley (1988) :

• minyak banyak terbentuk pada suhu 100 – 150 oC

• gas utama terbentuk pada suhu 150 – 230 oC

• minyak yang tertinggal pada batuan induk mengalami


pemecahan ikatan menjadi gas pada suhu 150 – 180 oC

• minyak tidak bisa bertahan sepanjang rentang geologi


pada > 160 oC

12 Geokimia Organik 06 R. Y. Perry Burhan


Migrasi Hidrokarbon

Minyak bumi biasanya ditemukan di “reservoir” yang jauh


dari batuan induknya, perpindahan minyak  migrasi

Migrasi minyak dibagi dua tahap : migrasi primer dan


migrasi sekunder

Migrasi primer : ekspulsi minyak bumi dari batuan


sumber ke strata pembawa

Migrasi sekunder : perpindahan minyak bumi melalui


batuan pengangkut menuju reservoir

Faktor yang berperanan dari batuan sumber dan batuan


pengangkut : porosity dan permeability

13 Geokimia Organik 06 R. Y. Perry Burhan


Migrasi Hidrokarbon

Mackenzie dan Quigley (1988) : diterangkan dengan


jenis hidrokarbon yang dibebaskan dari berbagai jenis
batuan sumber  ada 3 kelas batuan sumber, berdasarkan
tipe kerogen dan konsentrasi inisialnya

Kelas 1 : dominan kerogen labil (oil-prone) pada


konsentrasi > 10 kg/t, mulai melepaskan minyak pada
suhu 100 oC dan pada 120 - 150 oC membebaskan sampai
60-90 % kandungan minyak
Misalnya : batuan sumber North Sea Kimmeridge Clay

Kelas 2 : masih mengandung kerogen labil dengan


konsentrasi < 5 kg/t, membebaskan minyak dalam bentuk
kondensat dan diikuti gas kering
Misalnya : batuan sumber Nova Scotia dan Nile Delta

Kelas 3 : mengandung refractory kerogen, yang


menghasilkan gas kering
Misalnya : Batubara palezoic dari Eropa dan Amerika Utara
14 Geokimia Organik 06 R. Y. Perry Burhan
Migrasi Hidrokarbon

Gabungan Kelas 1 dan Kelas 3


Misalnya : Mahakam Delta dan Gippsland Basin, Aust

Gabungan Kelas 2 dan Kelas 3


Misalnya : batubara Australia

Tipe kerogen dan kandungannya diterangkan dengan PGI


(petroleum generation index; fraksi organik yang
mengalami transformasi menjadi minyak) dan PEE
(petroleum expulsion efficiency; fraksi hidrokarbon yang
digenerasi keluar dari batuan sumber) yang diplot versus
suhu dengan kenaikan suhu dperkirakan 5 oC /Ma

15 Geokimia Organik 06 R. Y. Perry Burhan


Migrasi Hidrokarbon

16 Geokimia Organik 06 R. Y. Perry Burhan


Migrasi Hidrokarbon :
Penjebakan dan pencadangan

• Migrasi sekunder diakhiri dengan penjebakan (trap), yang


terbagi atas dua kelas : structural dan stratigraphic

• Structural traps : disebabkan oleh tektonik

• Stratigraphic traps : disebabkan lapisan pengendapan


17 Geokimia Organik 06 R. Y. Perry Burhan
Komposisi Minyak Bumi :
 Komposisi kasar

Komposisi minyak mentah : hidrokarbon (alifatik dan aromatik),


resin dan aspalten, dengan susunan unsur penyusun sebagai
berikut :

Unsur penyusun Kelimpahan (%berat)


C 82.2 – 87.1
H 11.8 – 14.7
S 0.1 – 5.5
O 0.1 – 4.5
N 0.1 – 1.5
Lainnya ≤ 0.1

18 Geokimia Organik 06 R. Y. Perry Burhan


Komposisi Minyak Bumi :
 Komposisi kasar

Komposisi minyak mentah secara umum :


- 57 % hidrokarbon alifatik
- 29 % hidrokarbon aromatik
- 14 % resin
- 2 % belerang thiofenik yang terikut pada hidrokarbon aromatik

Berdasarkan penggunaan dibagi atas dasar fraksi distilasi :


- gasoline ( C4 – C10 )
- kerosine ( C11 – C13 )
- diesel fuel ( C14 – C18 )
- heavy gas oil ( C19 – C25)
- lubricating oil ( C26 – C40 )

19 Geokimia Organik 06 R. Y. Perry Burhan


Komposisi Minyak Bumi :
 Komposisi hidrokarbon

Hidrokarbon alifatik (jenuh atau parafin) :


- alkana asiklik ( lurus dan bercabang) – 33 %
- sikloalkana (naftena) – 32 %

Hidrokarbon aromatik – 35 %

Senyawa NSO – yang tergabung ke dalam hidrokarbon


aromatik

20 Geokimia Organik 06 R. Y. Perry Burhan


Komposisi Minyak Bumi :
 Komposisi hidrokarbon

n n
n

n-alkana iso-alkana anteiso-alkana

pristan

fitan

21 Geokimia Organik 06 R. Y. Perry Burhan


Komposisi Minyak Bumi :
 Komposisi hidrokarbon
H3C H3C
R R
R R
R

alkilsiklopentana alkilsikloheksana alkilperhidronaftalen

R H3C R
R

alkilbenzena alkilnaftalen alkilfenantrena


R

S S S
benzothiofena dibenzothiofena naftobenzothiofena
22 Geokimia Organik 06 R. Y. Perry Burhan
Komposisi Minyak Bumi :
 Komposisi hidrokarbon pada minyak mentah
Minyak parafinik : terutama alkana asiklik dengan < 1% belerang
Minyak parafinik-naftenik : terutama alkana asiklik dan sikoalkana
dengan < 1% belerang
Minyak aromatik-intermediat : > 50 % hidrokarbon aromatik dan
biasanya > 1% belerang

23 Geokimia Organik 06 R. Y. Perry Burhan


Komposisi Minyak Bumi :
 Komposisi biomarka
Biomarka : , 1 % berat dari total hidrokarbon, yang lazimnya
diturunkan dari lipid, erikat pada struktur kerogen dan dibebaskan
selama katagenesis

Biomarka : isoprenoid asiklik, steroid, terpenoid dan porfirin

terpan trisiklik terpan tetrasiklik terpan pentasiklik (hopanoid)

24 Geokimia Organik 06 R. Y. Perry Burhan


Komposisi Minyak Bumi :
 Komposisi biomarka (pada minyak mentah)
R R

steran (4-desmetil) reguler diasteran

R R

steroid monoaromatik steroid triaromatik


25 Geokimia Organik 06 R. Y. Perry Burhan
Komposisi Minyak Bumi :

 Komposisi biomarka (pada batubara humat)

pimanthrena retena 1,8-dimetilpisena

26 Geokimia Organik 06 R. Y. Perry Burhan


R. Y. Perry Burhan Geokimia Organik 06 27

You might also like