Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Kelompok B-7
Rafid 1102016175
2019
Lembar persetujuan
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
DAFTAR GAMBAR
LATAR BELAKANG
1.1.2 Pemerintahan
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No
10 Tahun 2008, kecamatan dipimpin oleh seorang Camat yang berkedudukan
dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota/Bupati melalui Sekretaris Kota
Administrasi/Kabupaten Administrasi. Sedangkan kelurahan, berkedudukan
dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota/Bupati melalui Camat.
Secara administrasi, Kecamatan Cempaka Putih terbagi menjadi 3
kelurahan. Dan untuk mempermudah koordinasi dan pemantauan, setiap kelurahan
dibagi menjadi beberapa rukun warga (RW) dan rukun warga terbagi menjadi
beberapa rukun tetangga (RT).
Kecamatan Cempaka Putih terdiri 30 RW dan 366 RT. Pada tahun 2013,
terdapat 38.533 rumah tangga. Kelurahan Cempaka Putih Barat memiliki RT, RW
dan rumah tangga terbanyak, yaitu 13 RW, 151 RT dan 12.533 rumah tangga.
Jumlah pegawai organik pemerintah DKI Jakarta seluruh kelurahan di
Kecamatan Cempaka Putih adalah 39 orang, sedangkan jumlah TNI/Polri mencapai
3 orang.
Tabel 1.1.2.1 Jumlah RT dan RW Menurut Kelurahan di Kecamatan Cempaka
Putih, Tahun 2014.
Sumber: Laporan Kecamatan Cempaka Putih
Kelurahan RW RT Rumah Tangga
Tabel 1.1.2.2 Jumlah Pegawai yang Bekerja di Kantor Kelurahan, Tahun 2014
Sumber: Laporan Kecamatan Cempaka Putih
Kelurahan Organik Pemerintah DKI Jakarta TNI/Polri
Rawasari 10 1
Jumlah 39 3
1.1.3 Penduduk
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kecamatan
Cempaka Putih adalah 84.850 orang, yang terdiri atas 43.616 laki-laki atau sekitar
51,40 persen dari seluruh jumlah penduduk kecamatan Cempaka Putih dan 41.234
perempuan atau sekitar 48,60 persen dari seluruh jumlah penduduk kecamatan
Cempaka Putih. Dari hasil SP2010 tersebut terlihat bahwa penduduk Kecamatan
Cempaka Putih paling banyak tinggal di Kelurahan Cempaka Putih Barat yakni
sebanyak 37.234 orang, kemudian diikuti oleh Kelurahan Cempaka Putih Timur
sebanyak 23.822 orang. Sedangkan jumlah penduduk paling sedikit adalah
Kelurahan Rawasari yaitu sebanyak 23.794 orang.
Jika dibandingkan dengan hasil Sensus Penduduk 2000, Kecamatan
Cempaka Putih mengalami kenaikan jumlah penduduk sebesar 0,31 persen per
tahun. Fenomena kenaikan jumlah penduduk tersebut tidak terjadi di seluruh
kelurahan, hanya Kelurahan Cempaka Putih Timur yang mengalami penurunan.
Dengan luas wilayah 4,69 Km2, maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk
Kecamatan Cempaka Putih pada tahun 2014 adalah 19.626 orang per Km2.
Kelurahan Cempaka Putih Timur memiliki jumlah kepadatan penduduk yang
tertinggi yaitu 21.900 orang per Km2. Kelurahan dengan tingkat kepadatan
penduduk terendah adalah Kelurahan Cempaka Putih Barat, yaitu 17.927 orang per
Km2.
Tabel 1.1.3.3 Sex Ratio dan Jumlah Penduduk Kecamatan Cempaka Putih
menurut Kelurahan dan Jenis Kelamin, Tahun 2014.
Sumber: Laporan Kecamatan Cempaka Putih
Kecamatan Laki-laki Perempuan Sex Ratio
1.1.4 Pendidikan
Untuk mendukung pembangunan sumber daya manusia diperlukan sarana
dan prasarana pendidikan yang memadai dan mencukupi. Pada tahun 2014 terdapat
30 Sekolah Dasar Negeri (SDN), 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 3 Sekolah
Menengah Atas (SMA), dan 1 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Sedangkan untuk sekolah swasta ada 28 Taman Kanak-kanak (TK), 10
Sekolah Dasar (SD), 9 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 10 Sekolah Menengah
Atas (SMA), 5 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan 8 Perguruan Tinggi
Swasta (PTS) atau Akademi.
Rawasari 7 1 - 1
Jumlah 30 2 3 1
1.1.5 Kesehatan
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, untuk itu
ketersediaan sarana kesehatan merupakan hal yang sangat penting untuk
diperhatikan. Untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi penduduk, Pada tahun
2014 di Kecamatan Cempaka Putih tersedia 3 Rumah Sakit Umum, 5 Rumah Sakit
Bersalin/Rumah Bersalin, 4 Puskesmas, dan 104 tempat Praktek Dokter.
Tahun 2014 Kecamatan Cempaka Putih memiliki tenaga kesehatan yang
terdiri dari 10 orang Dokter pria, 7 Dokter wanita, 14 Dokter Gigi, 9 orang Bidan,
dan 10 orang Mantri kesehatan.
Gambar 1.1.5.1 Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Cempaka Putih
Rumah TempatPraktek
Kelurahan Rumah Sakit Puskesmas Poliklinik
Bersalin Dokter
Rawasari 1 2 1 15 19
Cempaka Putih
2 1 1 6 61
Timur
Cempaka Putih
- 2 2 - 24
Barat
Jumlah 3 5 4 21 104
Rawasari 2 1 3 3 -
Cempaka
3 3 6 3 9
Putih Timur
Cempaka
5 3 5 3 1
Putih Barat
Jumlah 10 7 14 9 10
1.2.1 Visi
Terwujudnya Fakultas Kedokteran Islam yang bermutu, terpandang,
berwibawa, dan mampu berkompetisi di forum nasional dan internasional
di tahun 2020.
1.2.2 Misi
Berdasarkan visi yang sudah ditetapkan, maka Fakultas Kedokteran
Universitas Yarsi mempunyai misi sebagai berikut:
1. Terwujudnya pendidikan kedokteran yang bermutu yang diakreditasi
baik secara nasional maupun internasional dan menghasilkan dokter
muslim yang bermutu dan mengamalkan profesinya sesuai dengan
Islam.
2. Mengembangkan pendidikan kedokteran lanjutan di bidang biomedik.
3. Mengembangkan pendidikan kedokteran terpadu yang menekankan
pada belajar berdasarkan masalah (problem based learning).
4. Melaksanakan kajian dan penelitian yang bermutu, sehingga
menghasilkan pengetahuan dan teknologi baru yang bermanfaat bagi
kemanusiaan sesuai dengan Islam.
5. Melaksanakan berbagai bentuk pengabdian kepada masyarakat
sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat sesuai
dengan Islam.
1.2.3 Tujuan
Tujuan Fakultas Kedokteran Universitas YARSI mencakup 3 aspek yaitu
program pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Pola makan Tn. Randy teratur, ia makan pagi, siang, dan malam. Tn.
Randy biasanya membeli makanan di dekat kosan nya untuk sarapan, lalu
makan siang membeli dibelakang universitas YARSI, dan untuk makan
malam biasanya ia membeli makanan sebelum ia pulang ke kosan.
Pola tidur Tn. Randy teratur , ia tidur biasanya jam 22.00 , namun
paling malam biasanya jam 23.30 , dan bangun jam 05.00. ia berangkat
bekerja biasanya berjalan kaki namun kadang-kadang menggunakan
sepeda motor..Pada saat diluar jam kerja ia biasa nya hanya beristirahat di
kosan.
Pengetahuan mengenai pola tidur yang baik sudah sangat dipahami oleh
saudara Pujuh. Ia selalu tidur pukul 9 atau 10 dan bangun pada pukul 5 pagi,
hanya sesekali ia tidur melebihi jam tidurnya biasa saat menonton bola. Dalam
1 bulan terakhir, saudara Pujuh pernah mengalami sakit kepala sebelah saat ia
begadang dan harus bangun pada pukul 5.
Nn. Sri tidak mempunyai pekerjaan atau kegiatan lain selain bekerja di
Universitas Yarsi. Dan sehabis pulang kerja, Nn Sri langsung beristirahat.
f. Responden 6
g. Responden 7
Aldi adalah seorang Cleaning Service yang bekerja di Universitas YARSI.
Aldi lahir pada tanggal 22 Oktober 1998, tinggal di Jalan Lancar, dan belum
menikah. Aldi memiliki penyakit pusing yang kambuh ketika lupa sarapan di
pagi hari.
Makanan yang sering dimakan oleh Aldi sehari-hari adalah nasi, telur, mie
dan makanan variasi yang dibeli dari tukang sayur dan dimasak sendiri.
Makanan tersebut biasa dimasak oleh dirinya terutama malam hari setelah
pulang kerja. Sehari Aldi makan 2 kali sehari pada siang hari dan malam hari.
Aldi jarang mengkonsumsi sarapan, biasanya hanya 3 kali seminggu pada pukul
pagi. Tetapi Aldi selalu mengkonsumsi makan siang pada pukul 12 siang dan
makan malam pada pukul 8 malam. Jarak antara makan malam dan tidur Aldi
adalah 6-7 jam. Aldi selalu mengkonsumsi snack berupa biskuit gandum dan
gorengan untuk mengatasi Pusing berkunang-kunang pada pagi hari. Aldi
mengetahui tentang fastfood tetapi hanya makan maksimal 3 kali sebulan.
Aldi tidak mengetahui pola tidur yang baik, tetapi beliau tahu bahwa lama
tidur yang baik adalah 8 jam dan tidur pada pukul 10 malam. Aldi biasa tidur
pada pukul 12 malam. Jam kerja tidak mempengaruhi pola tidur, dan pola tidur
pun tidak mempengaruhi kinerja beliau. Apabila ingin memulai untuk tidur,
Aldi selalu melakukan aktivitas terlebih dahulu seperti bermain Game di
Smartphone dan mendengarkan musik. Aldi tidak pernah mengalami gangguan
tidur. Di tempat kerja, disediakan tempat dan waktu untuk beristirahat. Tempat
yang disediakan memadai untuk beristirahat dan waktu untuk beristirahat
tergantung shift kerja yang diberikan oleh Universitas. Apabila shift pagi maka
jam istirahat adalah pukul 12 siang, apabila shift siang maka jam istirahat adalah
pukul 1 siang. Menurut Aldi, pola tidur yang dilakukan olehnya saat ini
berpengaruh buruk pada kesehatannya dan ia tidak tahu bagaimana resiko dari
pola tidur yang kurang baik, tetapi ia tetap melakukan pola tidur yang biasa ia
lakukan dan merasa biasa-biasa saja. istrinya pun selalu memperingati Aldi
untuk memperbaiki pola tidurnya, dan meskipun Aldi berusaha untuk
mempebaiki pola tidurnya, usahanya tidak pernah berhasil. Aldi sudah merasa
puas dengan tidurnya meskipun hanya 6-7 jam dan kualitas tidurnya baik. Aldi
tidak pernah mengkonsumsi obat tidur. Aldi tidak pernah terbangun untuk
buang air kecil pada malam hari, dan mimpi buruk pun juga jarang terjadi.
Lingkungan rumah Aldi sangat mendukung untuk tidur dengan pola yang baik
karena menurut beliau, lebih nyaman untuk tidur di rumah dibandingkan
dengan tempat lain. Aldi pernah tidak tidur dalam sehari, tetapi sangat jarang
karena itu tergantung dengan tuntutan pekerjannya yang mengharuskannya
untuk tidak tidur. Aldi tidak pernah tidur siang, dan pola tidur yang biasa beliau
lakukan tidak pernah mempengaruhi semangat dan stamina untuk menjalani
rutinitas.
Aldi selalu rutin berolahraga. Dan jenis olahraga yang beliau lakukan
adalah futsal. Aldi selalu melakukan Olahraga sekali dalam seminggu, dan
dilakukannya pada pukul 4 sore. Intensitas waktu yang diperlukan untuk
berolahraga yaitu 2 jam. Aldi tidak mengetahui pola olahraga yang baik.
Menurut Aldi, olahraga yang dilakukannya sudah cukup. Tempat tinggal Aldi
tidk mendukung Aldi untuk berolahraga karena tidak disediakan fasilitas untuk
berolahraga. Keluarganya tidak pernah mengingatkannya untuk berolahraga.
Saat olahraga, Aldi tidak pernah mengalami gangguan kesehetan.
Aldi sering mengkonsumsi kopi, maksimal 2 kali sehari. Kopi yang di
konsumsinya adalah kopi hitam. Aldi selalu mengkonsumsi pagi saat sarapan
dan sepulang kerja. Aldi sudah mengkonsumsi Kopi hitam sejak ia pertama kali
bekerja. Aldi pun mengetahui bahayanya mnegkonsumsi kopi terlalu banyak.
Aldi mengaku tidak ada keluhan pencernaan yang ia alami saat mengkonsumsi
kopi hitam. Aldi tidak pernah merokok.
Aldi baru 1 tahun bekerja di YARSI sebagai Cleaning Service. Selama Di
YARSI, Aldi sudah pernah mendapatkan bagian kerja di setiap lantai, kecuali
Basement dan di setiap shift waktu yaitu shift pagi dan shift siang. Frekuensi
pergantian tempat dan waktu adalah 3 bulan. Setiap 3 bulan, tempat dan waktu
kerjanya akan ditukar. Saat ini, Shift kerja beliau adalah shift pagi dan Tempat
kerja beliau adalah di RSGM. Selama beliau bekerja di YARSI, beliau mengaku
bahwa beban kerja yang paling berat adalah saat ia mendapatkan tempat kerja
di bagian WC, dan di WC adalah tempat yang paling sering menjadi tugasnya.
Aldi mengaku setelah setahun bekerja di YARSI, beliau mengalami keluhan
nyeri dibagian leher belakangnya. Beliaupun merasa keluhan itu karena beban
kerjanya, karena setiap pagi, beliau harus menyelesaikan 6 kamar mandi di
lantai yang menjadi tugasnya, dalam kurun waktu 1,5 jam. Dan hasilnya
dituntut untuk semaksimal mungkin. Beliau mengaku nyeri yang beliau rasakan
akan timbul apabila beliau salah posisi, juga apabila terlalu lama membungkuk
dan keluhan ini berlangsung hingga sekarang. Beliau mengaku, mengetahui
bagaimana prosedur pekerjaannya seperti, bagaimana menggosok lantai,
membungkuk, mengangkat beban, menyapu, dan mengepel lantai dengan benar
tetapi terkadang ia mengabaikannya. Di YARSI, untuk alat pelindung kerja
selalu disiapkan, yang berupa masker dan sarung tangan. Aldi sering memakai
alat pelindung dirinya meskipun terkadang lupa memakai. Tidak ada keluhan
lain yang dirasakan Aldi karena tidak memakai alat pelindung diri. Aldi sering
mengalami bersin-bersin ketika lupa memakai masker.
Masalah Medis : Pusing, Nyeri leher bagian belakang
Masalah Non-medis : Pola makan, Perilaku mengabaikan prosedur
kerja, Alat pelindung diri
h. Responden 8
Nn. Ratna Suminar, 21 tahun, belum menikah, merupakan seorang wanita yang
bekerja sebagai cleaning service di Universitas YARSI. Ia lahir pada 7 Agustus 1997
di Cirebon dan sekarang tinggal di daerah Sumur Batu. Bekerja sebagai cleaning
service telah ia lakukan satu tahun yang lalu, dan mempunyai tanggung jawab untuk
membersihkan, menyapu, dan mengepel toilet, ruangan cctv, ruangan laboratorium,
serta tangga exit untuk beberapa lantai. Waktu kerja Nn. Ratn rolling setiap seminggu
sekali, untuk sesi pagi ia bekerja mulai pukul 07.00 – 15.00 dan sesi siang mulai pukul
09.00 – 17.00. Menurut Nn. Ratna, pekerjaan yang membuat ia sedikit terbebani
menjadi cleaning service yaitu membersihkan tangga exit, karena ia harus mengangkat
ember yang berisikan air dan naik-turun tangga untuk dibersihkan. Semua hal ini ia
lakukan setiap hari Senin hingga Jumat. Ia berpendapat tingkat kesibukan bekerjanya
ialah sedang. Nn. Ratna tidak mempunyai kegiatan lagi selain bekerja sebagai cleaning
service di Universitas YARSI. Setelah bekerja, ia langsung menuju ke rumah untuk
beristirahat, menghabiskan waktu di rumahnya, dan membersihkan kamarnya. Namun
ia terkadang pergi ke rumah saudara atau temannya untuk pergi menghabiskan waktu
akhir pekannya.
Saat diwawancara, Nn. Ratna dalam keadaan sehat dan tidak sedang mengalami
masalah kesehatan. Ia mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit terdahulu nya,
dari riwayat penyakit orang tua nya, ibu dari Nn. Ratna sehat, namun ayah dari Nn.
Ratna meninggal karena pneumoni (paru-paru basah). Dalam beberapa bulan ini, ia
mengeluhkan sering kelelahan seperti pegal-pegal di semua badan terutama di daerah
punggung dan pundak. Keluhan ini ia rasakan setiap hari setelah pulang bekerja. Untuk
meredakan sakitnya, Nn. Ratna minum obat anti nyeri dan jamu sachet yang ia beli di
sekitar komplek rumahnya. Selain itu, ia juga sering mengeluhkan radang tenggorokan
karena pola makan pedas & minum minuman dingin yang tidak teratur.
Berkaitan dengan pekerjaan nya sebagai cleaning service, ia sering merasa gatal-
gatal di kulit sekitar tangan nya, terkadang hingga mengelupas dan berdarah dan
bersin-bersin atau gatal di daerah hidung. Ia mengatakan hal tersebut sering ia alami
karena tidak menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) seperti sarung tangan dan
masker saat ia bekerja. Padahal SOP menggunakan APD telah diberitahu dan
diingatkan untuk selalu digunakan. Pola hidup sehat Nn. Ratna bisa dikatakan masih
kurang seperti jarangnya berolahraga dan makan makanan gorengan atau jajanan di
pinggir jalan yang membuat satu bulan yang lalu ia terkena demam tifoid, yang
membuatnya harus izin bekerja selama seminggu.