You are on page 1of 12

Perawatan

Fasilitas dan Peralatan


Menentukan Keselamatan
Maintenance of Facility and
Equipment Ensures Safety
Prolog

Fasilitas Mendukung Produktifitas


Facility Supports Productivity

egiatan perawatan pesawat terbang memerlukan fa- ircraft maintenance activities require facilities and

K siltas dan gedung (housing and facility) serta fasilitas


penunjang lainnya agar prosesnya tidak terganggu
oleh lingkungan. Fasilitas pendukung memainkan peran
A buildings (housing and facility) as well as other sup-
porting facilities so that the process is not disturbed
by the environment. Support facilities play a huge role to-
yang sangat besar terhadap kefektifan proses inspeksi dan wards the effectiveness of inspection and maintenance
perawatan. process.
Fasilitas pendukung harus memenuhi beberapa per- Support facilities must meet several requirements inclu-
syaratan meliputi pengaturan suhu, kebersihan, pencaha- ding temperature settings, cleanliness, lighting, noise level,
yaan, tingkat kebisingan, serta hal-hal lainnya yang bisa as well as other matters that might interfere with the imple-
mengganggu pelaksanaan inspeksi dan proses perawatan. mentation of inspection and maintenance process.
Untuk menjamin fasilitas pendukung selalu sesuai de- To ensure the facilities are always in accordance with
ngan ketentuan, maka perawatan berkala harus dilakukan the requirements, then regular maintenance should be
sesuai dengan Preventive Maintenance Instruction (PMI). conducted in accordance with the Preventive Maintenance
Selain menjamin kesiapan peralatan untuk dipakai, pe- Instruction (PMI).
rawatan berkala juga membuat usia pakainya bisa menca- In addition to ensuring the readiness of equipment to
pai titik optimal. Secara ekonomis, usia pakai yang optimal be used, regular maintenance also make the lifetime can
merupakan bentuk efisiensi karena perusahaan tidak per- reach the optimal point. Economically, the optimal lifetime
lu investasi peralatan sebelum waktunya. Fasilitas yang si- is a form of efficiency because the company does not need
ap pakai setiap saat menentukan kelancaran proses pro- to invest on equipment prematurely. Facility that is ready
duksi, pada gilirannya tentu saja meningkatkan produktifi- for use any time determines the smoothness of the produc-
tas. tion process, in turn, of course, increases productivity.
Kehandalan dan kesesuaian fasilitas ini menjadi tema Facility reliability and conformity is the theme of Penity
Penity edisi Agustus 2010 dengan bahasan utama dalam August 2010 issue with the major discussion within the Per-
rubrik Persuasi dan Cakrawala. Kesalahan kecil tidak terdu- suasi and Cakrawala rubric. Unexpected small error that
ga yang menimbulkan insiden menjadi sajian rubrik Seli- cause incident is the topic of the Selisik rubric. The Intermeso
sik. Adapun Intermeso membahas pengelolaan limbah bu- discusses the management of the industry's waste. Other ru-
angan industri. Rubrik lain seperti Opini dan Rumpi me- brics such as Opini and Rumpi complement the main featu-
lengkapi sajian utama edisi ini. Tidak lupa kami tetap ber- re of this edition. In addition, we still expect critics and recom-
harap kritik dan masukan dari pembaca. mendation from readers.
Selamat membaca. Happy reading.

Diterbitkan oleh Quality Assurance & Safety GMF AeroAsia, Hangar 2 Lantai Dua Ruang 94, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Ceng-
kareng - Indonesia, PO BOX 1303 - Kode Pos 19130, Telepon: +62-21-5508082/8032, Faximile: +62-21-5501257. Redaksi menerima saran,
masukan, dan kritik dari pembaca untuk disampaikan melalui email penity@gmf-aeroasia.co.id

2 | Edisi Agustus 2010


Opini

Syarat Pembuatan dan Perpanjangan AMEL


Dengan mereferensi Surat Edaran DKUPPU/0456/UMM/2009 dan merujuk Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.. 6
Tahun 2009 tentang "Jenis dan Tarif dan Atas Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku pada Departemen Perhubungan,
Unit Personnel Qualification & Licensing mengumumkan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk pembuatan baru atau perpan-
jangan AMEL dan Company Authorization. Pengumuman ini dilanjutkan di halaman yang sama pada Penity edisi berikutnya.

AIRCRAFT MAINTENANCE ENGINEER LICENCE (AMEL)


DPENERBITAN BARU (INITIAL) 2. Mengisi formulir aplikasi (Form :
1. Surat pengantar dari unit kerja DAAO 65-02).
pemohon. 3. Mengisi buku catatan kegiatan (Ex-
2. Menegisi formulir aplikasi (Form: perience Logbook Form : GMF/Q-
DAAO 65-02). 251) dengan isi berurutan dan mini-
3. Mengisi buku Schedule of Type Ex- mal 6 (enam) bulan.
perience (STE) yang disahkan oleh 4. Melampirkan copy basic certificate
examiner dan divalidasi oleh asses- (General License).
sor. 5. Melampirkan copy certificate cur- rience (STE) yang disahkan oleh
4. Melampirkan copy basic certificate rent human factor. examiner dan divalidasi oleh assessor.
(General License). 6. Membayar biaya Rp 100.000,- (sera- 4. Melampirkan copy basic certivicate
5. Melampirkan copy certificate type tus ribu rupiah). (General License).
rating training. 7. Bila sudah melewati batas validity 5. Melampirkan copy certivicate type
6. Melampirkan copy certificate cur- harus membuat surat pernyataan rating training.
rent human factor. bermaterai. 6. Melampirkan copy certificate cur-
7. Melampirkan pas foto 2X3 dan 3X4 rent human factor..
@ 1 lembar dengan background DPENAMBAHAN RATING 7. Membayar biaya Rp 100.000,- (sera-
merah. (ADDITIONAL) tus ribu rupiah) untuk masing-mas-
8. Membayar biaya Rp 150.000,- (sera- ing rating:
tus lima puluh ribu rupiah). 1. Surat pengantar dari unit kerja * Airframe Group-2 : Rp 100.000,-
pemohon. * Engine Group-6 : Rp 100.000,-
DPERPANJANGAN (RENEWAL) 2. Menegisi formulir aplikasi (Form: * Radio Group-6 : Rp 100.000,-
1. Surat pengantar dari unit kerja DAAO 65-02). * Instrument Group-6 : Rp 100.000,-
pemohon. 3. Mengisi buku Schedule of Type Expe- * Electrical Group-6 : RP 100.000,-

INTERNAL OCCURRENCE REPORT


Tombol Crane Control Banyak Hilang Sebelum

ebanyak dua unit crane control yang terdapat di ruang in-

S coming Engine Test Cell tombolnya banyak yang hilang


dan marking guide-nya sudah tidak terlihat. Hal ini me-
nyulitkan operator dan membahayakan personel maupun
property. Mohon responsible unit memperbarui crane control
itu untuk mencegah terjadinya incident maupun accident. (Di-
laporkan Saryono /TQY)

Corrective Action

Responsible unit sudah memeriksa crane control yang dila-


porkan dan telah melakukan penggantian tombol yang rusak Sesudah
dan hilang serta mengganti sticker marking guide yang sudah
tidak terlihat.
(Suminto/DCF)
Tanggapan Redaksi

Redaksi mengucapkan terimakasih kepada saudara Saryono


yang melaporkan potensi bahaya ini kepada unit terkait mela-
lui IOR. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada respon-
sible unit yang melakukan corrective action dengan cepat se-
hingga potensi bahaya dapat dimitigasi sedini mungkin.

3 | Edisi Agustus 2010


Cakrawala

Kehandalan Fasilitas
Menentukan Keselamatan
Facility Reliability Ensures Safety
etiap perusahaan perawatan pesawat membutuhkan

S
very aircraft maintenance company needs supporting
fasilitas pendukung berupa gedung, peralatan meka-
nikal dan sarana kelistrikan yang memadai untuk da-
pat menjalankan bisnisnya dengan baik. Fasilitas tersebut
E facilities such as buildings, mechanical equipment
and adequate power supply, to be able to run the busi-
ness properly. The facility must meet the standards, set both
harus memenuhi standar yang telah ditetapkan baik oleh by aviation authority, as well as labor authority. Good faci-
otoritas penerbangan maupun ketenaga kerjaan. Fasilitas lity should meet safety standards and readiness, so as to
yang baik harus dapat memenuhi standar keselamatan (sa- ensure safety and smooth operation of the company.
fety) dan kesiapan (readiness) saat dibutuhkan sehingga Managing building facilities for an aircraft maintenan-
dapat menjamin keselamatan dan kelancaran operasional ce isnot only related with functionality and aesthetics as-
di perusahaan. pects but more importantly is the safety aspect of human,
Penataan fasilitas bangunan perawatan pesawat bukan aircraft and work equipment. To maintain safety, security
hanya memperhatikan aspek fungsi dan estetika namun and work comfort, workspace or work area is designed to
yang lebih penting adalah pada aspek keselamatan baik take into consideration of Occupational Safety & Health
terhadap manusia maupun pesawat udara dan peralatan (OS&H). While, to maintain safety and security of aircraft
kerja. Guna menjaga keselamatan, keamanan dan kenya- and its components, aircraft maintenance area must be
manan kerja , ruangan atau area kerja dirancang dengan able to protect aircraft from "foreign object" FO(D) that
memperhatikan aspek-aspek Kesehatan & Keselamatan cause damage to the property or even cause accidents. In
Kerja (K3) sesuai fungsi dan jenis pekerjaan. Sedangkan un- addition, markers should also be made clear to set a good
tuk menjaga keselamatan dan keamanan pesawat udara layout and ensure smooth mobility of aircraft, materials,
dan komponennya, area perawatan pesawat harus dapat equipment and workers.
melindungi pesawat dari "foreign object" FO(D) yang dapat Electrical facility on aircraft maintenance center is also
menyebabkan kerusakan pada properti bahkan bisa me- one that we must always keep its reliability and safety stan-
nyebabkan kecelakaan . Selain itu marka-marka juga harus dard. GMF as an aircraft maintenance center has two elec-
dibuat dengan jelas untuk mengatur tata letak yang baik trical facility systems, which are the 50 Hz system for the of-
dan menjamin kelancaran mobilitas pesawat , material, fice area and 400Hz to supply the needs of aircraft mainte-
peralatan dan pekerja. nance. Power supply in GMF is mostly used to for hangar
Fasilitas kelistrikan pada pusat perawatan pesawat ju- and workshop needs. Electricity supply must always be ma-
ga merupakan salah satu yang harus selalu dijaga kehan- intained its availability to ensure the continuity of work
dalan dan keamanannya. GMF sebagai pusat perawatan processes. Therefore, there is a backup supply source that
pesawat udara memiliki dua system fasilitas kelistrikan yak- works automatically when supply of electric power from
ni sistem 50 Hz untuk area perkantoran dan 400Hz untuk the provider company is low. To avoid danger of fire or acci-
memasok kebutuhan perawatan pesawat. Pasokan listrik di dent caused by short circuits (hazard), early inspections are
GMF sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan di hangar conducted by OS&H Electric experts from Building Manage-
maupun perbengkelan (workshop). Pasokan listrik harus se- ment & Maintenance Support Unit. Electrical maintenance,
lalu dijaga ketersediaannya untuk menjamin kesinambung- carried out from upstream to downstream, including in-
an proses pekerjaan. Oleh karena itu harus ada sumber pa- spection and renewal of electric lines related to the age of
sokan cadangan yang bekerja otomatis bila pasokan dari the building.
perusahaan penyedia tenaga listrik terputus. Untuk meng- So does with mechanical facility, is consists of two sys-
hindari bahaya kebakaran atau kecelakaan akibat arus pen- tems namely air system (Ventilation and Air conditioning)
dek (hazard), maka pemeriksaan dini dilakukan oleh ahli K3 and pump system. Air conditioned our office environment
Listrik dari Unit Building Management & Maintenance Sup- is needed to ensure a comfortable temperature for emplo-
port. Perawatan listrik, dilakukan dari hulu sampai hilir, ter- yees in performing their activities. In addition to maintain
masuk pemeriksaan dan peremajaan jalur listrik berkaitan optimal shelf-life, temperature settings are also required on
dengan usia gedung. materials, components and equipment storage area. There
Begitu juga dengan fasilitas mekanikal terdiri dari dua is a specifications for temperature standard.
sistem yakni system udara (ventilation and air condition- Similar treatment also applies to the pump and com-
ing) dan sistem pompa. Sistem pengaturan udara ruangan pressor equipment. Hydrant pump maintenance for exam-
diperlukan untuk menjamin suhu udara yang nyaman bagi ple, is required to maintain fire extinguisher system pressu-
karyawan dalam melakukan aktivitas kerja. Selain itu untuk re so that reliability and readiness of this equipment is ma-
menjaga usia simpan dan usia pakai yang optimal, peng- intained. For the purpose of aircraft maintenance, there are

4 | Edisi Agustus 2010


Cakrawala

aturan suhu udara juga diperlukan pada tempat-tempat two systems of pressurized air pump, which is High Pressu-
penyimpanan material, komponen dan perlatan sesuai de- re and Low Pressure. High pressure pump supply air for tes-
ngan spesifikasi nya. ting aircraft components in workshop while a low pressu-
Perawatan serupa juga berlaku untuk peralatan pompa re pump supply air, such as for aircraft pneumatic purpo-
dan kompresor. Perawatan pompa hydrant misalnya, diper- se.
lukan untuk menjaga tekanan sistem pemadam kebakaran Another facility that is no less important to be main-
sehingga kehandalan dan kesiapan peralatan ini tetap ter- tained is aircraft dock for supporting maintenance activi-
jaga. Untuk keperluan perawatan pesawat ada dua system ties. Some types of aircraft requires different dock in accor-
pompa udara bertekanan yakni Tekanan Tinggi dan Tekan- dance with its design and size. Periodic maintenance is
an Rendah. Pompa tekanan tinggi memasok udara untuk conducted so that this facility is always ready, use worthy
keperluan pengujian komponen pesawat di workshop se- and also free from potential hazards while being used.
dangkan pompa tekanan rendah memasok udara antara To prevent and overcome the danger of fire, building
lain untuk keperluan pneumatic system di pesawat udara. facilities in GMF are equipped with fire protection and ex-
Fasilitas lain yang tidak kalah penting untuk dirawat tinguisher systems. Specific for fire protection in hangar
adalah aircraft dock untuk mendukung kegiatan perawa- area a fire extinguisher with a foam media. This media is a
tan. Beberapa tipe pesawat membutuhkan dock berbeda mixture consisting of 97 percent water and 3 percent AF3
sesuai dengan desain dan ukurannya. Perawatan berkala chemicals.
dilakukan agar fasilitas ini selalu siap Foam system
dan layak pakai serta bebas dari potensi is used in case of
bahaya selama digunakan. aircraft fire in
Untuk mencegah dan menanggu- hangar. Foam
langi bahaya kebakaran fasilitas ge- media will cover
dung di GMF dilengkapi dengan fire burned object,
protection and extinguisher system. and to isolate
Khusus untuk proteksi kebakaran di area the oxygen (O2).
hangar tersedia foam system yakni alat Each hangar at
pemadam kebakaran dengan media fo- GMF is equipped
am (busa). Media ini berupa campuran with fire exting-
yang terdiri dari air 97 persen dan bahan uishing foam
kimia AF3 sebesar 3 persen. systems installa-
Foam system dipakai jika terjadi ke- tion. To main-
bakaran pesawat di hangar. Media foam tain the readi-
akan menutupi benda yang terbakar un- ness of facilities,
tuk mengisolir oksigen (O2). Setiap ha- regular mainte-
ngar di GMF dilengkapi dengan Instalasi nance should be
pemadam kebakaran foam system. Un- done to building
tuk mempertahankan kesiapan fasilitas, and supporting
harus dilakukan perawatan secara ber- equipment ac-
kala terhadap bangunan dan peralatan- cording to rela-
peralatan pendukungnya sesuai Preven- ted Preventive
tive Maintenance Instruction (PMI) yang Maintenance In-
terkait. Perencanaan PMI harus dilakukan struction (PMI).
dengan baik sehingga dapat mempre- PMI planning
diksi kebutuhan perawatan fasilitas pada setiap area kerja. must be done properly so it can predict needs for mainte-
Perawatan fasilitas ini harus sesuai prosedur dan standar in- nance of the facilities at each work area. Maintenance of
dustri perawatan pesawat. Kelengkapan, kesiapan, dan ke- facilities must comply with the procedures and standards
handalannya merupakan bagian tidak terpisahkan dari pro- of aircraft maintenance industry. Completeness, readi-
ses pencapaian safety sebagai prioritas perusahaan MRO. ness, and reliability are an integral part of the process of
Untuk menjamin keamanan, kehandalan , dan kesiapan achieving safety as an MRO company priority.
fasilitas perawatan tersebut sangat diperlukan kepedulian To ensure the security, reliability, and readiness of the
setiap unit kerja sebagai pemakai. Tanpa adanya kesadar- maintenance facilities, awareness of user of every work
an untuk saling memelihara peralatan yang ada di unit ter- unit is required. Without the awareness to maintain each
kait, akan menyebabkan peralatan kurang berdaya guna equipment in related units will cause the equipment to be
dan menimbulkan pemborosan, bahakan bisa menjadi pe- less efficient and generate waste, and could even be cause
nyebab terjadinya kecelakaan kerja. Maka dari itu setiap accidents. Therefore everyone should be aware that: facili-
orang harus sadar bahwa: facility is everybody concern. ty is everybody concern.

(Eddy Suyanto (Eddy Suyanto


GM Building Management & Maintenance Support) GM Building Management & Maintenance Support)

5 | Edisi Agustus 2010


Persuasi

Perawatan Fasilitas dan


Peralatan Menentukan
Keselamatan
Maintenance of Facility and
Oleh: YDK. Dameirianto
Equipment Ensures Safety
Lead Auditor Quality System
& Auditing Engine

etiap perusahaan Maintenance Repair & Overhaul

S
very Maintenance Repair & Overhaul (MRO) company
(MRO) membutuhkan housing dan facilities sebagai sa-
rana perawatan pesawat dan menggerakkan aktifitas
perusahaan yang berkaitan dengan produksi maupun pen-
E needs housings and facilities to accommodate aircraft
maintenance activities associated with the production
as well as production support. Housings and facilities inclu-
dukung produksi. Housing dan facilities meliputi lokasi, ha- des location, hangars, workshops, storage, offices, and speci-
ngar, workshop, storage, perkantoran, dan area khusus. Ter- al areas. These include production support equipment, fire
masuk di dalamnya peralatan pendukung produksi, instala- prevention and installation such as extinguishing, electrical,
si pencegah dan pemadam kebakaran, instalasi kelistrikan, compressed air as well as testing tools.
instalasi udara bertekanan, dan alat pengujian. The MRO capability in maintaining aircraft is determined
Kemampuan MRO merawat pesawat ditentukan oleh by four main elements namely competent personnel (man),
empat unsur utama yakni personel yang kompeten (man), tools and equipment, including housing and facility (machi-
tool and equipment termasuk housing and facility (machi- ne), reference document and procedure (method), and repla-
ne), reference document dan procedure (method), dan cement parts / material / component (material). Conformity
part/material/komponen pengganti (material). Kesesuaian and reliability of these four elements significantly affect wor-
dan kehandalan empat unsur inisangat berpengaruh terha- ker safety and product quality.
dap keselamatan pekerja maupun kualitas produk yang di- Civil aviation authorities have determined requirements
hasilkan. for housings and facilities for MRO companies stated in CASR
Otoritas penerbangan sipil telah menentukan persyarat- Part 145, FAR Section 145 and EASA Part 145. In CASR Part
an housing dan facilities bagi perusahaan MRO seperti ter- 145.103 for example, contains requirements that MRO com-
tuang dalam CASR Part 145, FAR Section 145 dan EASA Part panies must provide housing and facility in order to perform
145. Dalam CASR Part 145.103 misalnya tertuang ketentuan proper maintenance. Likewise, EASA Part 145.A.25 requires
bahwa perusahaan MRO harus menyediakan housing dan the availability of proper housings and facilities for the plan-
facility untuk dapat melakukan perawatan secara proper. ned work.
Begitu juga EASA Part 145.A.25 yang mensyaratkan tersedia- To ensure MRO compliances with requirements, authori-
nya housing dan facilities yang proper untuk pekerjaan yang ty enspeaks verifies housings and facilities of MRO. Verifica-
direncanakan. tion is carried out both for initial application of approval, or
Untuk memastikan MRO memenuhi ketentuan, authori- renewal of approval owned. The verification is intended to
ty selalu melakukan verifikasi terhadap housing dan faciliti- ensure that the MRO maintain conformity and reliability of
es-nya. Verifikasi dilakukan baik untuk pengajuan approval housings and facilities owned through maintenance, is in ac-
maupun perpanjangan approval yang dimiliki. Verifikasi ini cordance with initial design.
bertujuan untuk memastikan bahwa MRO menjaga kese- Facility maintenance programs or known as the Instruc-
suaian dan kehandalan housing dan facilities yang dimiliki tion for Continued Airworthiness (ICA) contain procedures
melalui perawatan sesuai dengan design awal. for conducting maintenance processes, including allowable
Program perawatan fasilitas atau dikenal sebagai In- damage tolerances. ICA aims to maintain reliability of facili-
struction for Continued Airworthiness (ICA) berisikan prose- ties and equipment, that in turn maintain aircraft airworthi-
dur untuk melakukan proses perawatan termasuk toleransi- ness.
toleransi kerusakan yang diijinkan. ICA bertujuan untuk Besides related with requirements of the authority, main-
mempertahankan kehandalan fasilitas dan peralatan yang tenance of housing and facilities on a regular basis also opti-

6 | Edisi Agustus 2010


Persuasi

pada gilirannya untuk mempertahankan airworthiness pesa- mize remaining lifetime. Investment in housing and facilities
wat terbang. requires large funds, with proper maintenance starts from cle-
Selain berhubungan dengan ketentuan dari authority, aning, inspection, calibration, repair and parts replacement
perawatan housing dan facilities secara berkala juga untuk up to certification. This can minimize investment needed. Faci-
mengoptimalkan usia pakainya. Investasi di bidang housing lities and equipment maintenance process are also associated
dan facilities membutuhkan dana besar, dengan perawatan with the authorized agencies such as Department of Labor,
yang baik mulai dari pembersihan, inspeksi, kalibrasi, perba- the National Accreditation, and the manufacturer of the parts
ikan dan penggantian part hingga sertifikasi bisa menghe- or components.
mat investasi. Proses perawatan afsilitas dan peralatan juga Facility maintenance program (ICA) mentioned above is
berkaitan dengan lembaga-lembaga yang berwenang lain- created with reference to the requirements of aviation autho-
nya seperti Departemen Tenaga Kerja, Badan Akreditasi, dan rities and recommendations of the manufacturers of the in-
pabrik pembuat part atau komponen. stallations and equipments that are used.
Program perawatan fasilitas atau ICA tersebut diatas di- In general, maintenance program (ICA) identified four
buat dengan mengacu persyaratan otoritas penerbangan things: (1) Maintenance process that must be performed, (2)
dan rekomendasi pabrik pembuat peralatan dan instalasi how maintenance is performed, (3) references used, (4) main-
yang dipakai.. tenance time interval. The maintenance program is imple-
Secara garis besar program perawatan (ICA) itu meng- mented into task card or job card containing menu or mainte-
identifikasi empat hal yakni (1) proses perawatan apa saja nance packages. Maintenance packages can be daily, weekly,
yang harus dilakukan, (2) bagaimana perawatan dilakukan, monthly, quarterly, six monthly or yearly.
(3) referesi yang digunakan, (4) interval waktu perawatan. For example, electrical facilities must be provided by air-
Program perawatan ini kemudian diturunkan ke dalam task craft maintenance companies. Aviation authority and manu-
card atau job card berisi menu atau paket perawatan. Paket facturer of aircraft requires availability of electrical systems
perawatan bisa berbentuk paket harian, mingguan, bulanan, 115 Hz and 28 VDC VAC/400 both in hangars and workshops
tiga bulanan, enam bulanan maupun tahunan. to support aircraft and aircraft components maintenance.
Sebagai contoh, fasilitas kelistrikan yang harus dimiliki
perusahaan perawatan pesawat. Otoritas penerbangan dan
pabrik pembuat pesawat mensyaratkan tersedianya sistem
listrik 115 VAC/400 Hz dan 28 VDC baik di hangar maupun
workshop untuk mendukung perawatan pesawat maupun
komponen pesawat. Sedangkan Departemen Tenaga Kerja
melalui Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) mensyarat-
kan setiap perusahaan harus memiliki instalasi dan perawa-
tan listrik yang benar.
Contoh lain yang bisa kita gunakan adalah fasilitas listrik
di Engine Test Cell. Fasilitas Engine Test Cell digunakan untuk
melakukan testing mesin pesawat terbang dengan cara si-
mulasi pengoperasian mesin. Otoritas penerbangan men-
syaratkan adanya program perawatan di Engine Test Cell. Ke-

7 | Edisi Agustus 2010


Persuasi

tentuan ketersediaan listrik ini karena fasilitas Engine Test While Labor Department through the General Requirements
Cell cukup komplek yang terdiri dari kelengkapan mekani- for Electrical Installation requires every company should have
kal, elektrikal, elektronik dan biasanya menggunakan proper electrical maintenance and installation.
software sebagai sistem operasinya. Another example, is electrical facilities in the Engine Test
Perlengakapan Engine Test Cell, sangat menentukan Cell. Engine Test Cell facility is used for testing aircraft engines
kualitas performance dari engine pesawat setelah meng- by simulating engine operation. Aviation authorities require
alami perawatan. Selain itu juga menyangkut biaya dan the maintenance program in Engine Test Cell. Terms of the
bahaya yang besar dalam pengoperasiannya. Karena itu availability of electricity is required due to complexity of Engi-
program perawatannya harus mendapatkan pengakuan ne Test Cell facility. It consists of mechanical, electrical, electro-
otoritas penerbangan. Dalam program perawatan engine nic completeness and also use the software as operating sys-
test cell biasanya ada tiga bagian utama yaitu cara peng- tem.
operasian, perawatan, dan penanganan keadaan emer- Engine Test Cell equipments, significantly determine quali-
gency. ty of aircraft engines performance after maintenance. It invol-
Sementara itu, aspek yang berkaitan dengan ling- ves large cost and danger in operation. Therefore, its mainte-
kungan hidup seperti instalasi pengolahan air limbah, nance programs must have approval from aviation authoriti-
pemerintah telah mengatur melalui Keputusan Menteri es. In the engine test cell maintenance programs, usually have
Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor KEP- three major parts, which as method of operation, maintenan-
02/MENKLH/I/1998. Aturan ini berlaku untuk industri se- ce, and handling of emergency situation.
cara umum, termasuk industri perawatan pesawat uda- Meanwhile, aspects related to environment such as waste
ra. water treatment plant, are regulated by the government
Perusahaan perawatan pesawat terbang harus memi- through the Decree of the Minister of Population and Environ-
liki instalasi pengolahan limbah air agar tidak merusak ment Number KEP-02/MENKLH/I/1998. This rule applies to ge-
lingkungan dan tidak membahayakan masyarakat. Untuk neral industry, including aircraft maintenance industry.
menjamin limbah air yang dikelola sesuai ketentuan, hasil Aircraft maintenance company must have a wastewater
olahan instalasi pengolahan harus dites oleh badan yang treatment plant, so, not to breach environment, as well as not
berwenang untuk mengetahui jenis limbah dan kadarnya. endanger public. To ensure wastewater is managed according
Selain beberapa contoh yang sudah disebutkan di to requirements, treatment plant processed products must be
atas, masih banyak fasilitas dan instalasi lain di dalam tested by competent authorities to identify waste types and le-
perusahaan perawatan pesawat terbang yang harus vels.
mendapat perhatian serius. Aspek penting yang harus se- In addition to several examples already mentioned above,
lalu dijaga adalah kesesuaian, kelengkapan dan kehan- there are still many facilities and other installations in aircraft
dalannya. maintenance company that should receive serious attention.
Fasilitas dan peralatan yang tidak sesuai (proper) dapat Important aspects that must always be maintained are the
menurunkan kualitas produk, yang artinya menimbulkan conformity, completeness and reliability.
Cost of Poor Quality (COPQ). Fasilitas dan peralatan yang ti- In-Proper Facilities and equipment degrade quality of pro-
dak dirawat dengan baik juga berdampak pada penurunan ducts, which means raises potential of Cost of Poor Quality
produktifitas kerja, berpotensi meningkatkan kecelakaan (COPQ). Facilities and equipment that are not well maintained
kerja atau dikenal dengan istilah Lost Time Injury (LTI), bah- also resulted in decreased of work productivity, potentially in-
kan bisa menimbulkan kecelakaan penerbangan. Kesim- crease work accidents or known as the Lost Time Injury (LTI), or
pulannya perawatan fasilitas dan peralatan secara berkala even cause a flight accident. In conclusion, facilities and equip-
dan tepat memiliki nilai ekonomis, meningkatkan kualitas ments maintenance at regular and appropriate intervals have
produk dan produktifitas kerja, serta meningkatkan kesela- economic value, increase product quality and work productivi-
matan penerbangan (flight safety). ty, and improve flight safety.

8 | Edisi Agustus 2010


Selisik

Pengosongan Tangki Tidak


Hati-hati Memicu Api
ejumlah pekerja memulai mutilasi

S atau penghancuran pesawat ter-


bang disuatu sing yang terik. Pesa-
wat terbang tersbut dimutilasi karena su-
dah tidak ekonomis jika diperbaiki. Di-
mensi pesawat yang besar juga membu-
tuhkan ruang luas untuk parkir sehingga
tidak ekonomis jika dibiarkan utuh. Se-
lain itu mutilasi juga dilakukan untuk
mencegah beredarnya bogus part
Proses mutilasi dimulai berdasarkan
perencanaan dengan mempertimbang-
kan faktor keselamatan pekerja. Sesuai
urutan yang dibuat, seluruh engine dan
APU pesawat dilepas lebih dulu dan mu-
tilasi dimulai dengan jacking pesawat
untuk menjaga keseimbangan. Pelepas-
an komponen dimulai yang kecil seperti
komponen avionic, komputer, kokpit
dan kabin penumpang. Setelah pesawat
di jacking sempurna, pelepasan landing bakar pesawat. Sebelum dilepas, bahan pemotongan sayap mulai dilakukan. Pro-
gear dilakukan. bakar yang tersisa di sayap dan elevator ses pemotogan harus bertahap dimulai
Mutilasi memasuki fase kritis ketika harus dikosongkan . dari sekitar setengah sampai tiga perem-
melepas sayap dan elevator. Karena se- Pengosongan tangki dilakukan de- pat panjang sayap lebih dulu yakni sisi
lain berfungsi mengendalikan dan mem- ngan membuka semua tank panel dan luar jacking point. Berdasarkan rencana
beri daya angkat pesawat, kedua bagian drain hole. Setelah tangki bahan bakar yang ada, pemotongan tidak bisa lang-
ini juga berfungsi sebagai tangki bahan dianggap benar-benar kosong, barulah sung dari pangkal sayap.

Quiz Penity Berhadiah

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilih satu pilihan jawaban yang tepat.

1. Untuk mempertahankan agar Housing dan Facilities berfungsi sebagaimana mestinya harus dibuatkan
a. Maintenance Program b. Development program c. Inspection Program

2. Untuk keperluan pesawat terbang dan componentnya sebuah MRO dipersyaratkan harus menyediakan listrik:
a. 115 VAC /400 Hz dan 28 VDC b. 220 VAC / 50 Hz dan 12 VDC c. 115 VAC / 50 Hz dan 12 VDC

3. Untuk proteksi kebakaran kita mengenal Foam System, media ini berupa campuran yang terdiri dari:
a. Powder 97 % dan AF3 3 % b. CO2 80 % dan AF3 20 % c. Air 97 % dan AF3 3 %

4. Element-element penting pada quality system adalah:


a. Quality management & corrective action
b. Quality monitoring & corrective action
c. Proactive action & reactive action

5. Metode identifikasi hazard yaitu:


a. Reactive, proactive, predictive b. Reactive, proactive, investigative c. Resistif, intuitif, primitif

Formulir jawaban di halaman 10


Selisik

Potongan demi potongan sayap mu-


lai terkumpul. Pemotongan pertama
sampai potongan berikutnya diletakkan
terbaring di lantai apron. Pemotongan
berhenti ketika tiba waktu istirahat. Sete-
lah jam istirahat usai, pekerja mulai me-
motong bagian sayap yang terletak di
lantai apron menjadi bagian yang lebih
kecil agar mudah diangkut.
Pemotongan bagian sayap ini meng-
gunakan las. Belum lama pekerjaan dimu-
lai tiba-tiba timbul percikan api yang
membesar dalam waktu cepat. Sejumlah
pekerja tidak sempat menghindar ketika
asap hitam membubung tinggi. Upaya
memadamkan api dilakukan memakai
Alat Pemadan Api Ringan (APAR). Tapi,
sampai APAR habis api belum juga padam.
Kobaran api akhirnya bisa dipadam- na potongan sayap sudah terbaring di meluap. Tujuannya membuang sisa ba-
kan setelah tiga truk pemadam kebakar- lantai apron yang panas selama bebera- han bakar yang mungkin masih menem-
an dikerahkan ke lokasi kebakaran. Aki- pa waktu. Apalagi kondisi cuaca saat itu pel di sekat-sekat tangki.
bat kejadian ini seorang pekerja meng- sangat terik. Kondisi ini ditunjang meto- Untuk memastikan bahan bakar be-
alami luka bakar ringan. de pemotongan bagian sayap yang nar benar tidak tersisa di dalam tangki,
Investigasi mendalam terhadap keja- menggunakan las sehingga terbentu- langkah terakhir yang harus dilakukan
dian ini kemudian dilakukan. Kesimpul- klah segitiga api (media, panas dan oxy- adalah melobangi bagian bawah tangki
an kejadian ini menghasilkan fakta bah- gen) dan selanjutnya berkobarlah api di beberapa lokasi. Selanjutnya pemo-
wa proses pengosongan tangki bahan dengan cepat. tongan tangki bahan bakar tidak diijin-
bakar tidak maksimal. Pengosongan ha- Untuk mencegah kejadian serupa kan menggunakan las tapi alat lain agar
nya melalui drain hole dan tank panel se- terulang kembali, perlu diperhatikan tidak memicu terbentuknya segitiga api.
hingga bahan bakar tidak dapat dike- prosedur pemotongan (mutilasi) pesa- Kebakaran yang terjadi beberapa ta-
luarkan seluruhnya dengan sempurna. wat. Pengosongan tangki bahan bakar hun lalu itu menyisakan banyak pelajar-
Sisa-sisa bahan bakar masih ada yang menjadi poin penting dan mendapat an untuk meningkatkan aspek kesela-
terjebak dalam sekat sekat di dalam perhatian serius. Dalam prosedur ini di- matan dalam bekerja. Meski kerugian
tangki. atur setelah bahan bakar dikeluarkan se- materi tidak banyak, citra perusahaan sa-
Sisa-sisa bahan bakar di sekat-sekat mua melalui drain hole dan tank panel, ngat dirugikan dengan kejadian ini.
tangki itu menguap dengan cepat kare- tangki bahan bakar harus diisi air sampai | Umar Fauzi

Formulir Jawaban Quiz Berhadiah


Nama / No. Pegawai : ..............................................................................................................................
Unit : ...............................................................................................................................
No. Telepon : ...............................................................................................................................
Saran untuk PENITY : ...............................................................................................................................

Jawaban dapat dikirimkan melalui email Penity (penity@gmf-aeroasia.co.id) atau melalui


Kotak Kuis Penity yang tersedia di Posko Security GMF AeroAsia. Jawaban ditunggu paling
akhir 15 September 2010. Lima pemenang akan dipilih dan masing masing mendapatkan
hadiah berupa jaket eksklusif. Silakan kirimkan saran atau kritik anda mengenai majalah
Penity melalui email Penity (penity@gmf-aeroasia.co.id)

Pemenang Quiz Berhadiah Juli 2010 Ketentuan Pemenang


1. Batas pengambilan hadiah 30 Agustus 2010 di Unit TQ hangar 2 dengan
1. Fajrin Askhan / 087436 - TBN
menghubungi Bp. Wahyu Prayogi setiap hari kerja pukul 09.00-15.00 Wib.
2. A M A L (Amaluddin) / 780822 - TBT 2. Pemenang menunjukkan ID card pegawai sebagai tanda bukti pengam-
3. Dadang Juanda / 527627 - TEA bilan hadiah.
4. Agung Setiawan / 520182 - TRP3 3. Pengambilan hadiah tidak dapat diwakilkan.
5. Bakri / 527724 - TMP

10 | Edisi Agustus 2010


istem pengaturan udara (air erusahaan MRO harus memi- asokan listrik untuk perawa-

S conditioning system) ruangan


diperlukan untuk menjamin
suhu udara yang nyaman bagi kar-
P liki instalasi pengolahan lim-
bah buangan agar tidak me-
rusak lingkungan dan tidak mem-
P tan pesawat harus dijamin ke-
tersediaannya secara terus
menerus karena sangat vital bagi
yawan yang melakukan aktifitas bahayakan masyarakat. kelangsungan proses produksi.
kerja.
"Instalasi pengolahan lim- "Apalagi industri perawa-
"Suhu ruangan yang nya- bah memang mahal. Tapi, kita tan pesawat banyak menggu-
man seharusnya bisa mening- tidak ingin mewarisi anak cucu nakan peralatan yang hanya
katkan produktifitas kerja. Ja- kita dengan lingkungan yang dapat beroperasi mengguna-
ngan sampai udara yang semi- penuh limbah beracun, kan." kan sumber tenaga listrik."
lir malah bikin ngantuk dan lu-
pa kerja."

SAFETY TIPS

Hal Kecil Berdampak Besar


al-hal kecil yang seringkali di- Meskipun tidak ada korban jiwa, keru- kukan. Jangan mempunyai anggapan

H anggap remeh dapat menjadi


penyebab kejadian besar. Pada
tahun 1962, sebuah roket terpaksa di-
gian material mencapai US$ 18 juta.
Ingat, hanya karena tidak memasukkan
lambang minus, uang US$ 18 juta ha-
bahwa semua bakal lancar. Jika kita sa-
dar telah berbuat error, segera akui dan
ambil tindakan perbaikan. Inilah perila-
hancurkan setelah meluncur karena ngus begitu saja. ku seorang teknisi perawatan pesawat
bergerak ke arah yang salah. Manusia memang tidak luput dari yang profesional.
Penyebab kejadian hanya karena kesalahan (error). Tapi, potensi error bi-
petugas lupa memasukkan lambang sa ditekan jika dilakukan pemeriksaan (FAAS Team Maintenance Safety Tip |
minus (-) pada program komputer. ulang atas pekerjaan yang sudah dila- By Western-Pacific FAAS Team | July 2010)

Inilah salah satu cara mengatur fasilitas yang- Menjauhkan benda dari engine yang sedang
mengudang bahaya. Tak perlu ditiru karena menyala itu harus dilakukan. Kalau dilanggar, jangan
hanya memicu bencana. salahkan kalau engine menyedot barang kita.

11 | Edisi Agustus 2010


Intermeso

Ikuti Prosedur
Pengelolaan Scrap Parts
entu kita masih ingat identifikasi bahwa sudah ti- sifat sementara. Apabila su- gori limbah beracun.

T peristiwa longsornya
tumpukan sampah di
tempat pembuangan sam-
dak bisa dipakai atau scrap.
Beberapa part yang secara fi-
sik masih baik, namun dari
dah menumpuk dan meme-
nuhi tempatnya, scrap part
harus dikirimkan ke scrap
Dalam proses pemindah-
annya, kita perlu juga berhati
hati terhadap bahan bahan
pah TPA Leuwigajah Bandung test dan inspeksi sudah tidak area di tempat yang khusus toksik seperti limbah bera-
bulan Februari yang lalu. Pa- memenuhi syarat dan harus dan jauh dari proses mainte- cun ini . Gunakan alat pelin-
da saat itu, para pemulung ti- di scrap, perlu dilakukan pe- nance. Analoginya sama de- dung diri (APD) seperti sa-
dak menyadari bahwa mere- rusakan secara terkontrol ser- ngan tempat pembuangan rung tangan dan masker. Ter-
ka tinggal di dekat tumpuk- ta dilengkapi label scrap part. sampah akhir seperti cerita di jadinya kontak meskipun da-
an sampah yang dibagian ba- Hal ini untuk mencegah part awal. Di scrap area, sebagai lam jumlah yang kecil akan
wahnya terkandung gas me- tersebut beredar kembali se- tempat pembuangan akhir sangat beresiko terhadap tu-
tana sebagai hasil pembusuk- bagai serviceable part. ini, diperlukan juga pena- buh kita.
an sampah. Gas metana ini
memicu ledakan yang me-
nyebabkan gundukan sam-
pah tersebut longsor dan me-
nimpa pemukiman pemu-
lung yang adadi dekatnya.
Akibatnya ratusan rumah ter-
timbun longsoran sampah
yang mengakibatkan 143
orang tewas.
Pada setiap aktivitas atau
proses selain menghasilkan
output yang diharapkan, ter-
nyata juga menimbulkan ha-
sil buangan atau waste. Lalu
bagaimana dengan hasil bu-
angan dari industri perawa-
tan pesawat terbang?
Seperti kita ketahui mate-
rial, part atau component
yang digunakan dalam indus-
tri penerbangan selalu dikon-
trol secara ketat. Material
atau part yang sekali pakai
tentu harus disingkirkan dan
"dikelola" dengan baik, demi- Beberapa scrap part yang nganan yang sesuai agar ti- Dengan mempertim-
kian pula part atau compo- mengandung bahan kimia dak timbul potensi bahaya bangkan resiko seperti diatas,
nent yang sudah dinyatakan berbahaya seperti halnya seperti kebakaran, ledakan, maka jangan sepelekan pe-
scrap. Dikelola dalam arti oxygen generator, memerlu- dan pencemaran lingkung- ngelolaan scrap area, teruta-
bahwa material atau part ter- kan penanganan yang khu- an. ma yang menyimpan part
sebut jangan sampai tercam- sus. Diantaranya, dipisahkan Pembuangan akhir dari yang mengandung bahan ki-
pur dengan serviceable part dari bahan yang mudah ter- scrap part yang mengandung mia berbahaya.. Agar terhin-
serta diletakkan/disimpan di bakar seperti oil, grease, ker- bahan kimia seperti oxigen dar dari bahaya kontaminasi
tempat khusus. tas. Diletakkan di permukaan generator misalnya, tidak bo- di tubuh kita, serta potensi
Di area kerja kita baik di yang tahan panas seperti lan- leh dilakukan sembarangan. kebakaran, ledakan, dan pen-
hangar maupun di workshop, tai beton atau besi, serta area Karena oxigen generator cemaran lingkungan, diperlu-
akan selalu tersedia tempat tersebut dilengkapi alat pe- mengandung barium oxide kan prosedur khusus baik da-
untuk menaruh scrap atau madam kebakaran. yang termasuk limbah bera- lam penyimpanan sementa-
condemed part. Dalam pe- Penyimpanan scrap part cun. Demikian pula pembu- ra, pemindahan serta pembu-
ngelolaanya, kita diharuskan di masing masing area pro- angan bahan kimia lain yang angan akhir di scrap area.
memberikan label sebagai duksi tersebut, tentunya ber- sudah expired dan berkate- (Hariyadi Wirja)

12 | Edisi Agustus 2010

You might also like