Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
A. STATISTIKA PARAMETRIK
Statistik parametrikadalah analisis yang didasarkan atas asumsi bahwa data
memiliki sebaran tertentu (diskrit atau kontinu, normal atau tidak normal)
dengan parameter yang belum diketahui. Fungsi metode statistika adalah
untuk meramal parameter, melakukan uji parameter, atau semata‐mata
melakukan eksplorasi berdasarkan informasi yang ada pada data.
Sebagian besar metode statistika diturunkan secara analitik dan
deduktif berdasarkan asumsi fungsi kepadatan. Oleh karena itu, untuk bisa
memanfaatkan metode tersebut dengan benar, data harus mengikuti sebaran
tertentu (misalnya Binomial, Poisson, Normal, Eksponensial, Gamma dan
sejenisnya). Persoalan yang dihadapi pada umumnya adalah menduga atau
menguji parameter yang belum diketahui dari distribusi tertentu yang
dianggap sesuai dengan kondisi data. Metode statistika yang diturunkan
seperti ini disebut metode parametrik. Namun tidak semua metode
parametrik melakukan uji parameter (uji hipotesis), beberapa diantaranya
hanya melakukan eksplorasi informasi yang melaporkan kesimpulan yang
diperoleh dari eksplorasi tersebut.
B. STATISTIKA DENGAN UJI HIPOTESIS
Dalam beberapa kondisi, peneliti telah memiliki gambaran (dugaan)
tentang populasi (bisa berdasarkan kajian teori, atau hasil penelitian terkait
sebelumnya). Dan, tujuan utama peneliti adalah membuktikan, dengan alat
statistika, apakah dugaan yang yang dimilikidapat dibuktikan benar atau
sebaliknya. Ada dua kelompok besar yang dapat dilakukan dengan uji
hipotesis yaitu:
1. Uji hipotesis terkait uji rerata yaitu untuk menguji atau mengestimasi besarnya
rerata 1 kelompok, menguji beda dua kelompok atau lebih, dengan
berbagai kondisi kelompok (saling bebas atau berpasangan/ tidak saling
bebas).
2. Uji hubungan baik terbatas pada besarnya derajat asosiasi (uji korelasi)
atau mencari bentuk hubungan fungsional beberapa variabel (uji regresi). Uji
regresi saat ini juga telah berkembang sangat luas tergantung distribusi
variabel respon yang dihadapi
C. UJI BEDA
Uji beda dipergunakan untuk mencari perbedaan, baik antara dua sampel
data atau antara beberapa sampel data. Dalam kasus tertentu, juga bisa mencari
perbedaan antara suatu sampel dengan nilai tertentu. Perhatikan contoh-contoh
berikut:
1. Perusahaan ingin mengetahui apakah lampu yang diproduksi mampu menyala
lebih dari 1000 jam sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan.
2. Seorang guru ingin mengetahui apakah suatu model pengajaran memberikan
hasil yang berbeda terhadap hasil prestasi belajar dua kelas siswa.
3. Seorang penelitian ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi
tentang advertising KAP antara kelompok akuntan publik, kelompok akuntan
pendidik dan kelompok pengguna jasa KAP.
Contoh nomor 1 memerlukan uji beda terhadap suatu sampel data dengan
nilai tertentu yaitu 1000 jam. Contoh nomor 2 memerlukan uji beda terhadap dua
buah sampel yaitu nilai prestasi belajar antara dua kelas. Contoh nomor 3
memerlukan uji beda terhadap tiga kelompok akuntan dalam hal persepsi terhadap
advertising KAP.
Terdapat jenis uji beda lain selain berdasarkan jumlah kelompok sampel
yang diuji. Misalnya jumlah sampel pada masing-masing kelompok juga
menentukan jenis uji beda yang digunakan. Jika dua kelompok mempunyai
anggota yang sama dan mempunyai korelasi maka dipergunakan uji sampel
berpasangan (paired test), dan jika jumlah anggota kelompok berbeda, tentunya
tidak berkorelasi, maka memerlukan uji beda yang lain, misalnya Independent
Sample t test atau Mann-Whitney U-Test.
Uji beda bukan merupakan uji statistik non parametrik. Uji t dengan
distribusi normal merupakan statistik parametrik, akan tetapi jika distribusi data
tidak normal, barulah merupakan statistik non parametrik. Jadi penentuan
parametrik atau bukan, tidak didasarkan pada jenis uji tetapi tergantung dari
distribusi data, apakah normal atau tidak.
Fungsi dari uji T-test sendiri yaitu digunakan untuk menguji hipotesa
komparatif (uji perbedaan), digunakan untuk sampel kecil dan varian populasi
tidak diketahui, dan membedakan mean kelompok
D. MACAM-MACAM T-TEST
1. One sample t-test
One sample t-test digunakan untuk satu sample.Biasanya digunakan
untuk ukuran sampel dibawah 30. Syaratnya adalah data berupa kuantitatif dan
memiliki distribusi normal.Prinsipnya menguji apakah suatunilai tertentu (yang
diberikansebagai pembanding) berbedasecara nyata ataukah tidak denganrata-
rata sebuah sampel. Nilai yang dimaksud padaumumnya adalah nilai
parameteruntuk mengukur suatu populasi. Uji ini juga dapat digunakan untuk
mengetahui perbedaan rata-rata populasi yang digunakan sebagai pembanding
dengan rata-rata sebuah sampel. Dari hasil ini apakah akan diketahui bahwa
rata-rata populasi yang digunakan sebagai pembanding secara signifikan
berbeda dengan rata-rata sebuah sampel, jika ada perbedaan, rata-rata manakah
yang lebih tinggi. Biasanya one sample t-test digunakan untuk hipotesis
deskriptif dan hipotesis komparatif.
Rumus yang dapat digunakan dalam menerapkan uji-t ini adalah sebagai
berikut :
Keterangan :
N = jumlah sampel
ditolak jika :
Uji pihak kiri atau uji sisi bawah
diterima jika:
ditolak jika :
Uji dua pihak
diterima jika:
atau
Jika , maka diterima
5. Menghitung dan
Keterangan :
: hasil pengamatan
: jumlah sampel
c) Menentukannilai estandar deviasisampel
Rumus :
Keterangan :
: rata-rata pengamatan
d) Menghitungnilai
Rumus :
e) Menentukannilai
Sehingga, nilai
6. Membandingkan dan
3. Setelah itu masukkan data pada Data View yang ada di kiri bawah.
4.
Pilih Analyze untuk memulai t-test, pada sub menu pilih Compare Means
kemudian pilih One-Sample T-Test
5. Setelah
muncul
jendela
One Sample T-Test, pindahkan variable X ke test variable dengan memilih
variable X kemudian klik tanda panah ke kanan di jendela tersebut. Dan
isikan test Value dengan T hitung yang dijadikan perbandingan.
6. Klik Option pada jendel One Sample T-Test kemudian muncul jendela
8. Kesimpulan
Kaidahpengujian
diterima jika:
atau
Jika , maka diterima
Keputusan
Karena :
maka diterima
atau
kesimpulan
t = (X1-X2) - υ
Dimana:
Santoso, singgih. 2014. Statistik Parametrik Edisi Revisi. Jakarta : Elex Media
Komputindo